4 0 166 KB
PRAKTIKUM PEMBERIAN AROMA TERAPI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKKU A. Pengertian Aromaterapi lemon adalah wewangian berbentuk essential oil untuk mengurangi mual muntah pasca operasi dan termasuk terapi non farmakologi. B. Tujuan Sebagai acuan pemberian aromaterapi lemon essential oil pada pasien pasca operasi C. Indikasi Diberikan pada klien yang akan dan mengalami keluhan mual dan atau muntah D. Prinsip Bersih E. Alat dan Bahan 1.
Aromaterapi lemon essential oil
2.
Tissue - Sarung tangan
3.
Handscoen
F. Prosedur Tindakan I. Pengkajian 1. Cek perencanaan keperawatan klien II. Perencanaan 1. Cuci tangan di air mengalir 2. Persiapan alat 3. Persiapan pasien : jelaskan prosedur pelaksanaan tindakan & atur posisi pasien III. Pelaksanaan PERSIAPAN PASIEN IV. Prosedur a. Preinteraksi 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi 3. Siapkan alat dan bahan b. Tahap Orientasi 1. Beri salam terapeutik dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri 2. Menanyakan keluhan klien 3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien 4. Beri kesempatan klien untuk bertanya 5. Pengaturan posisi yang nyaman bagi klien
c. Tahap Kerja 1. Jaga privasi klien 2. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. Lakukan cuci tangan dan menggunakan sarung tangan 4. Teteskan 3 tetes aromaterapi lemon essential oil pada tissue 5. Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi lemon essential oil selama 10 menit 6. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien 7. Alat-alat dirapikan 8. Cuci tangan d. Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan 2. Berikan umpan balik positif 3. Salam terapeutik untuk mengakhiri intervensi V. EVALUASI Observasi apakah pasien masih mengalami keluhan VI. DOKUMENTASI Dokumentasikan hasil penilaian dalam catatan observasi G. DAFTAR PUSTAKA American Heart Association (AHA). 2015. Health Care Research : Coronar Heart Disease
SKALA PENILAIAN PROSEDUR / LANGKAH KEGIATAN
ALAT 1. Aromaterapi lemon essential oil, dll 2. Tissue - Sarung tangan 3. Handscoen A. Preinteraksi 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi 3. Siapkan alat dan bahan B.
Tahap Orientasi
Perlu Latihan Lagi
Cukup
Baik
1
2
3
1. Beri salam terapeutik dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri 2. Menanyakan keluhan klien 3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien 4. Beri kesempatan klien untuk bertanya 5. Pengaturan posisi yang nyaman bagi klien C.
Tahap Kerja 1. Jaga privasi klien 2. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. Lakukan cuci tangan dan menggunakan sarung tangan 4. Teteskan 3 tetes aromaterapi lemon essential oil pada tissue 5. Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi lemon essential oil selama 10 menit 6. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien 7. Alat-alat dirapikan 8. Cuci tangan
D.
Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan 2. Berikan umpan balik positif 3. Salam terapeutik untuk mengakhiri intervensi
EVALUASI Observasi apakah pasien masih mengalami keluhan DOKUMENTASI Dokumentasikan hasil penilaian dalam catatan observasi Nilai yang diperoleh tiap skala penilaian Total nilai yang diperoleh
Nilai Akhir Keterampian
= Total Nilai yang Diperoleh x 100 Total Item
Nilai Batas lulus : 75
Kuningan, Penguji, ( ............................................. )
Global rating : Beri tanda ( √ ) pada kolom yang disesuaikan dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuan mahasiswa Tidak Lulus
Border Line
Lulus
Superior
Rekomendasi : ................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................
PRAKTIKUM HYPNOTERAPI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKKU
A. Pengertian Hypnotherapy adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang diberikan B. Tujuan Saat ini hipnoterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalah – masalah sebagai berikut: 1. Fisik 2. Masalah Emosi 3. Masalah Perilaku C. Indikasi 1. Meningatkan mental klien. (kepercayaan diri, menghilangkan trauma, mengurangi phobia) 2. Menyembuhkan psikosomatis klien (alergi, asma) 3. Membantu proses penyembuhan klien(kanker, aids) D. Prinsip Bersih E. Alat dan Bahan 1. Kursi 2. Bantal Jika diperlukan 3. Alat hipnosis (bandul, dll) F. Prosedur Tindakan I. Pengkajian 1. Cek perencanaan keperawatan klien II. Perencanaan 1. Cuci tangan di air mengalir 2. Persiapan alat 3. Persiapan pasien : jelaskan prosedur pelaksanaan tindakan & atur posisi pasien III. Pelaksanaan PERSIAPAN PASIEN 1.
Ucapkan salam
2.
Bina hubungan saling percaya perawat dengan pasien
3.
Pasien diberitahu maksud, tujuan dan langkah-langkah pemeriksaan
4.
Buat kontrak waktu pemeriksaan dengan pasien
PROSEDUR A. Pre induction 1. Klien dan penghipnotis memperkenalkan diri
2. Menganjurkan klien untuk menceritakan keluhan yang sedang dialami 3. Memberikan berbagai pemecahan masalah yang dapat diambil 4. Menjelaskan hipnoterapi secara singkat, jelas, dan mudah dipahami 5. Meminta persetujuan klien dan memberikan inform consent pada klien untuk dilakukan hipnoterapi 6. Melakukan tes subjektifitas a. Anjurkan klien duduk dengan nyaman b. Mengajarkan klien tarik napas dalam c. Menganjurkan klien untuk melakukan hand clasp test yaitu dengan meminta subjek menangkupkan kedua tangan, kemudian merekatkan kedua jari telunjuk dan sugestikan bahwa pada kedua telunjuk terdapat lem yang akan merekatkan jari telunjuk tersebut. Sugestikan bahwa semakin klien ingin memisahkan telunjuknya maka jari telunjuknya akan semakin lengket. Selanjutnya minta klien untuk menyatakan apakah jarinya semakin lengket atau tidak. d. Anjurkan klien untuk rileks dan menarik napas dalam e. Lepaskan jari tangan tersebut. B.
Induction 1. Pada tahap induksi hypnotherapist harus mahir dalam menyusun variasi kalimat Pacing– Leading (Physical mirroring yaitu pencerminan fisik, Match the voice yaitu penyelarasan kualitas suara, Match the breathing yaitu penyelarasan irama nafas, Match the size of the pieces of information yaitu penyelarasan pengelompokan informasi, Match their common experience yaitu penyelarasan pengalaman umum) 2. Posisikan klien lebih rileks lagi dari Normal State ke Hypnosis State (suasana sangat rileks dan sugestif) 3. Latih klien untuk nafas dalam lagi untuk merilekskan tubuh dan pikiran klien 4. Bawa klien pada satu titik focus atau tanamkan sugesti yang berkebalikan pada masalah klien (contoh kalimat “sekarang lihat telapak tangan saya, bayangkan bahwa ditelapak tangan ini ada rokok dan rokok ini digantikan dengan petis/makanan yang tidak disukai oleh klien”) 5. Pastikan klien sudah pada posisi yang benar-benar focus dan rileks 6. Apabila sudah, tepuk kedua tangan hypnoterapist secara cepat dan keras
C. Deepening dan dept level test 1. Pada tahap Deepening hypnotherapist akan membimbing klien untuk berimajinasi melakukan suatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subjek untuk memasuki trance level yang lebih dalam. 2. Pastikan bahwa klien hanya mendengarkan suara hypnotherapist dengan memegang tubuh klien dan memberikan perintah untuk mendengarkan suara hypnotherapist saja.
3. Pastikan bahwa klien mengerti perintah yang diberikan oleh hypnotherapist dengan memerintahkan klien untuk menggerakkan bagian tubuhnya 4. Bimbing klien untuk berimajinasi ke suatu tempat yang nyaman untuk klien dengan menggunakan 5 tahap. a. Lima, perintahkan agar tubuh dan pikiran anda memasuki relaksasi lebih dalam, total, semakin tenang, semakin lelap. b. Empat, biarkan tubuh dan pikiran anda memasuki tidur yang lebih dalam lagi, bahkan saat ini anda dapat membayangkan berada di suatu tempat lain yang menurut anda adalah tempat yang nyaman, tempat yang indah, dimanapun itu, buatlah semakin jelas, semakin reall, semakin nyata, bahkan anda dapat merasakan detailnya, emosinya. c. Tiga, semakin lelap, lebih dalam lagi, rasakan tubuh anda semakin ringan, bahkan anda dapat melupakannya. d. Dua, masuki tidur lelap berkali lipat lebih dalam, dan rasakan suasana menjadi sangat hening, bahkan anda benar-benar tidak menghiraukan suara apapun juga, begitu tenang, fisik anda terlelap, fikiran anda bersitirahat, bahkan seluruh pancaindra anda benar benar beristirahat. e. Satu, silakan nikmati relaksasi yang sangat luar biasa ini, silakan anda membayangkan diri anda di suatu tempat yang nyaman dan indah, dan saat yang sama biarkan fisik dan pikiran anda beristirahat total, nyaman, tenang, damai. D. Suggestion 1. Sampaikan pada klien untuk merilekskan seluruh tubuhnya hingga merasa rileks dan nyaman. 2. Setelah pasien sudah merasa nyaman mulailah dengan rangkaian kata menjadi kalimat yang indah dan mudah difahami klien 3. Kemudian Sampaikan sugesti dengan rangkaian kata yang sudah biasa di dengar, agar pasien akan mudah memahami dan mudah mengimajinasikannya seperti “bayangkan oleh anda bahwa anda sedang berada di tempat yang paling nyaman” dengan kalimat ini si pasien pasti dapat dengan mudah membayangkannya, karena bahasa tersebut sudah biasa di dengar dan di lakukan. 4. Tegaskan ke klien untuk memfokuskan hanya pada perkataan terapis. Contoh “dengarkan kata-kata saya, jika anda menemui rokok anda membayangkan roko adalah petis. Sesuatu yang menjijikan”. 5. Kata-kata tersebut diulang beberapa kali sampai klien benar-benar memahami 6. Berikan reinforcement positif pada klien E. Termination
1.
Kaji respon klien Membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang Client lebih segar dan rileks, kemudian diikuti dengan proses hitungan beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi normal kembali. Contoh: “Kita akan mengakhiri sesi Hypnotherapy ini … saya akan menghitung dari 1 sampai dengan 5, dan tepat pada hitungan ke-5 nanti, silakan anda bangun dalam keadaan sehat dan segar, dst.
2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Berikan reinforcement positif 4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 5. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik. IV. EVALUASI Dokumentasi hasil tindakan ini pada catatan perkembangan perawatan terintegrasi. V. DOKUMENTASI 1. Respon responden selama Hypnosis (respon subyektif dan obyektif). 2. Tanggal dan waktu pelaksaan tindakan. 3. Nama dan paraf peneliti. G. DAFTAR PUSTAKA Arter, D. (2014) Step by step belajar kekuatan hipnosis. Araska. Yogyakarta. SKALA PENILAIAN PROSEDUR / LANGKAH KEGIATAN
Perlu Latihan Lagi 1
ALAT 1. Kursi 2. Bantal Jika diperlukan 3. Alat hipnosis (bandul, dll) A. Pre induction 1. Klien dan penghipnotis memperkenalkan diri 2. Menganjurkan klien untuk menceritakan keluhan yang sedang dialami 3. Memberikan
berbagai
pemecahan
masalah yang dapat diambil 4. Menjelaskan hipnoterapi secara singkat, jelas, dan mudah dipahami
Cukup
Baik
2
3
5. Meminta
persetujuan
klien
dan
memberikan inform consent pada klien untuk dilakukan hipnoterapi 6. Melakukan tes subjektifitas a. Anjurkan
klien
duduk
dengan
nyaman b. Mengajarkan
klien
tarik
napas
dalam c. Menganjurkan
klien
untuk
melakukan hand clasp test yaitu dengan
meminta
menangkupkan
subjek
kedua
tangan,
kemudian merekatkan kedua jari telunjuk dan sugestikan bahwa pada kedua telunjuk terdapat lem yang akan
merekatkan
tersebut.
jari
Sugestikan
telunjuk bahwa
semakin klien ingin memisahkan telunjuknya maka jari telunjuknya akan semakin lengket. Selanjutnya minta
klien
untuk
menyatakan
apakah jarinya semakin lengket atau tidak. d. Anjurkan klien untuk rileks dan menarik napas dalam e. Lepaskan jari tangan tersebut. B. Induction 1. Pada tahap induksi hypnotherapist harus mahir dalam menyusun variasi kalimat Pacing–Leading (Physical mirroring yaitu pencerminan fisik, Match the voice yaitu penyelarasan kualitas suara, Match the breathing yaitu penyelarasan irama nafas, Match the size of the pieces of information
yaitu
penyelarasan
pengelompokan informasi, Match their common experience yaitu penyelarasan
pengalaman umum) 2. Posisikan klien lebih rileks lagi dari Normal
State
ke
Hypnosis
State
(suasana sangat rileks dan sugestif) 3. Latih klien untuk nafas dalam lagi untuk merilekskan tubuh dan pikiran klien 4. Bawa klien pada satu titik focus atau tanamkan sugesti yang berkebalikan pada masalah klien (contoh kalimat “sekarang lihat telapak tangan saya, bayangkan bahwa ditelapak tangan ini ada rokok dan rokok ini digantikan dengan
petis/makanan
yang
tidak
disukai oleh klien”) 5. Pastikan klien sudah pada posisi yang benar-benar focus dan rileks 6. Apabila sudah, tepuk kedua tangan hypnoterapist secara cepat dan keras C. Deepening dan dept level test 5. Pada tahap Deepening hypnotherapist akan
membimbing
klien
untuk
berimajinasi melakukan suatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subjek untuk memasuki trance level yang lebih dalam. 6. Pastikan
bahwa
mendengarkan
suara
klien
hanya
hypnotherapist
dengan memegang tubuh klien dan memberikan mendengarkan
perintah suara
untuk
hypnotherapist
saja. 7. Pastikan bahwa klien mengerti perintah yang diberikan oleh hypnotherapist dengan memerintahkan klien untuk menggerakkan bagian tubuhnya 8. Bimbing klien untuk berimajinasi ke suatu tempat yang nyaman untuk klien
dengan menggunakan 5 tahap. a. Lima, perintahkan agar tubuh dan pikiran anda memasuki relaksasi lebih dalam, total, semakin tenang, semakin lelap. b. Empat, biarkan tubuh dan pikiran anda memasuki tidur yang lebih dalam lagi, bahkan saat ini anda dapat membayangkan berada di suatu tempat lain yang menurut anda adalah tempat yang nyaman, tempat yang indah, dimanapun itu, buatlah semakin jelas, semakin reall, semakin nyata, bahkan anda dapat
merasakan
detailnya,
emosinya. c. Tiga, semakin lelap, lebih dalam lagi, rasakan tubuh anda semakin ringan,
bahkan
anda
dapat
melupakannya. d. Dua, masuki tidur lelap berkali lipat lebih dalam, dan rasakan suasana menjadi sangat hening, bahkan anda
benar-benar
tidak
menghiraukan suara apapun juga, begitu tenang, fisik anda terlelap, fikiran anda bersitirahat, bahkan seluruh panca-indra anda benar benar beristirahat. e. Satu, silakan nikmati relaksasi yang sangat luar biasa ini, silakan anda membayangkan diri anda di suatu tempat yang nyaman dan indah, dan saat yang sama biarkan fisik dan pikiran
anda
beristirahat
nyaman, tenang, damai. D. Suggestion
total,
1. Sampaikan
pada
klien
untuk
merilekskan seluruh tubuhnya hingga merasa rileks dan nyaman. 2. Setelah pasien sudah merasa nyaman mulailah dengan rangkaian kata menjadi kalimat yang indah dan mudah difahami klien 3. Kemudian Sampaikan sugesti dengan rangkaian kata yang sudah biasa di dengar, agar pasien akan mudah memahami
dan
mudah
mengimajinasikannya
seperti
“bayangkan oleh anda bahwa anda sedang berada di tempat yang paling nyaman” dengan kalimat ini si pasien pasti
dapat
dengan
membayangkannya,
karena
mudah bahasa
tersebut sudah biasa di dengar dan di lakukan. 4. Tegaskan ke klien untuk memfokuskan hanya pada perkataan terapis. Contoh “dengarkan kata-kata saya, jika anda menemui rokok anda membayangkan roko
adalah
petis.
Sesuatu
yang
menjijikan”. 5. Kata-kata tersebut diulang beberapa kali sampai klien benar-benar memahami 6. Berikan reinforcement positif pada klien E. Termination 1.
Kaji respon klien Membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang Client lebih segar dan rileks, kemudian
diikuti
hitungan
beberapa
dengan
proses
detik
untuk
membawa Client ke kondisi normal kembali. Contoh: “Kita akan mengakhiri sesi Hypnotherapy ini … saya akan
menghitung dari 1 sampai dengan 5, dan tepat pada hitungan ke-5 nanti, silakan anda bangun dalam keadaan sehat dan segar, dst. 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Berikan reinforcement positif 4. Lakukan
kontrak
untuk
kegiatan
selanjutnya 5. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik. EVALUASI Dokumentasi hasil tindakan ini pada catatan
perkembangan
perawatan
terintegrasi. DOKUMENTASI 1. Respon responden selama Hypnosis (respon subyektif dan obyektif). 2. Tanggal dan waktu pelaksaan tindakan. 3. Nama dan paraf peneliti. Nilai yang diperoleh tiap skala penilaian Total nilai yang diperoleh
Nilai Akhir Keterampian
= Total Nilai yang Diperoleh x 100 Total Item
Nilai Batas lulus : 75
Kuningan, Penguji, ( ............................................. )
Global rating : Beri tanda ( √ ) pada kolom yang disesuaikan dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuan mahasiswa
Tidak Lulus
Border Line
Lulus
Superior
Rekomendasi : ................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................
PRAKTIKUM TERAPI MUSIK KLASIK PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKKU A. Pengertian Terapi musik adalah materi yang mampu memperngaruhi kondisi seseorang baik fisik maupun mental B. Tujuan 1. Merilksasikan tubuh terutrama bagian perut dan panggul 2. Menstabilkan dan mengembalikan keadaan fisik psikologis dan emosi
3. Menjaga kesehatan 4. Menyeimbangkan sistem hormonMeringankan stress C. Indikasi 1. Melancarkan Pembuluh Darah 2. Memperlancar metabolisme tubuh D. Alat dan Bahan 1. gadget 2. Earphone / headset E. Prosedur Tindakan I. Pengkajian Cek perencanaan keperawatan klien II. Perencanaan 1. Cuci tangan di air mengalir 2. Persiapan alat 3. Persiapan pasien : jelaskan prosedur pelaksanaan tindakan & atur posisi pasien III. Pelaksanaan PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan penjelasan mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Perhatikan privasi pasien 3. Posisikan pasien senyaman mungkin PROSEDUR 1. Posisi duduk dengan tenang 2. Fokuskan diri saat menikmati musik klasik 3. Bayangkan anda sedang berada ditempat yang sejuk dan tenang. Lakukan sampai 30 menit 4. Setelah 30 menit buka mata dan ceritakan yang dirasakan EVALUASI Observasi tanda-tanda vital DOKUMENTASI Dokumentasikan hasil penilaian dalam catatan observasi SKALA PENILAIAN PROSEDUR / LANGKAH KEGIATAN
Perlu Latihan Lagi 1
ALAT 1. Monitor dan aksesoris monitor
Cukup
Baik
2
3
2. Handscone 3. Set Ventilator 4. Aqua Steril 5. Oksigen PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan penjelasan mengenai prosedur yang akan dilakukan 2. Perhatikan privasi pasien 3. Posisikan pasien senyaman mungkin PROSEDUR 1. Posisi duduk dengan tenang 2. Fokuskan diri saat menikmati musik klasik 3. Bayangkan
anda
sedang
berada
ditempat yang sejuk dan tenang. Lakukan sampai 30 menit 4. Setelah 30 menit buka mata dan ceritakan yang dirasakan EVALUASI Observasi tanda-tanda vital DOKUMENTASI Dokumentasikan hasil penilaian dalam catatan observasi Nilai yang diperoleh tiap skala penilaian Total nilai yang diperoleh Nilai Akhir Keterampian
= Total Nilai yang Diperoleh x 100 Total Item
Nilai Batas lulus : 75 Kuningan, Penguji, ( ............................................. )
Global rating :
Beri tanda ( √ ) pada kolom yang disesuaikan dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuan mahasiswa Tidak Lulus
Border Line
Lulus
Superior
Rekomendasi : ................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................
PEMBERIAN TERAPI PIJAT TERHADAP KONSTIPASI PADA BAYI DAN ANAK A.
Pengertian Tindakan pijatan atau masase yang dilakukan pada area perut untuk merangsang pergerakan usus besar dan membantu menyembuhkan sembeliit serta rasa sakit perut intens. Teknik ini sangat bermanfaat terutama saat terjadi masalah-masalah seperti masalah pencernaan. Perut adalah pusat dan inti dari tubuh. Banyak kebudayaan di seluruh dunia telah menggunakan teknik ini untuk membantu penyakit tertentu dan mempertahankan sirkulasi yang tepat di organ visceral. Pijat ke daerah perut juga dapat mempengaruhi pusat keseimbangan klien sehingga klien akan nyaman selama dan setelah masase diberikan.
B.
Tujuan Massage Abdomen 1. meningkatkan sirkulasi darah 2. mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah untuk bekerja 3. menghilangkan nyeri
C.
Indikasi 1) Sakit Perut 2) Konstipasi
D.
Prinsip Bersih
E.
Alat dan Bahan
1. Baby oil 2. Handuk 3. Com F.
Prosedur Tindakan I.
Pengkajian a. Informed concent b. Indentifikasi Penyebab konstipasi
II. Perencanaan a. Cuci tangan di air mengalir b. Persiapan alat:Tuangkan minyak pijat aromaterapi lavenderkedalam kom, siapkan handuk kecil c. Persiapan klien : jelaskan prosedur pelaksanaan tindakan dan atur posisi pasien. III.
Pelaksanaan a. Posisikan klien senyaman mungkin b. Ambil baby oil secukupnya dalam kom dan usapkan pada bagian tangan perawat c. Letakkan bayi dalam posisi telentang menghadap Anda dan olesi perutnya dengan baby oil atau minyak lain secukupnya. d. Usap lembut perutnya dengan arah memutar membentuk lingkaran kecil mengelilingi pusar bayi, searah jarum jam. e. Pijat perlahan menggunakan jemari (3-5 jari) Anda membentuk huruf I. Lakukanlah dari perut bagian kiri atas ke bawah. f. Setelah itu, pijat membentuk huruf L terbalik, di mulai dari sisi atas sebelah kanan melintang, kemudian menurun di sisi sebelah kiri perut. g. Kemudian pijat membentuk huruf U terbalik dari perut bagian kanan bawah ke arah atas, lalu ke kiri atas, dan ke bawah. Lakukan secara perlahan.
h. Tambahkan gerakan seperti mengayuh sepeda pada kaki bayi. Pegang salah satu pergelangan kakinya, lalu tekuk dengan lembut bagian lututnya ke perutnya. Tahan beberapa detik, setelah itu tarik perlahan kaki hingga lurus. Lakukan hal sama pada kaki satunya. i. Lap dengan handuk agar tidak terasa lengket. IV. Evaluasi Respon pasien V.
Dokumentasi a. Waktu pelaksanaan b. Nama perawat yang melaksanakan
PEMBERIAN TERAPI MEDITASI A. Pengertian Meditasi merupakan suatu teknik untuk mengkonsentrasikan pikiran agar lebih waspada dan bijaksana, serta dapat digunakan untuk mencegah maupun menyembuhkan penyakit (kushartanti,2008). B. Tujuan 1. Mengembangkan potensi mental klien
2. Meningkatkan kesehatan klien 3. Meningkatan perilaku sosial klien 4. Meningkatkan kenyamanan pada klien C. Persiapan Alat dan Bahan 1. Alas tempat duduk 2. Ruangan yang nyaman dan tenang 3. Musik Relaksasi D. Prosedur Tindakan I. Pengkajian
Informed concent
Indentifikasi keluhan utama pasien saat ini
Identifikasi Tekanan Darah Klien
Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
Menjelaskan prinsip prosedur dari terapi meditasi yang akan dilakukan
Menjelaskan kepada klien jangka waktu efektif melakukan meditasi (15-30 menit)
II. Perencanaan
Menyiapan diri secara fisik dan psikolog (tidak ada konflik yang dapat mempengaruhi proses terapi)
Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman dan aman
III. Pelaksanaan 1. Persiapkan peralatan 2. Meminta kepada klien untuk mengambil posisi yang nyaman atau duduk bersila, tegak tetapi tidak kaku 3. Meminta klien mengambil napas dalam-dalam, rileks dan lakukan yang terbaik untuk mengosongkan pikiran 4. Meminta klien untuk memusatkan pikiran dan konsentrasi 5. Meminta klien untuk menyadari pernapasan melalui pemusatan perhatian pada sensasi udara yang bergerak masuk keluar tubuh ketika klien bernafas 6. Meminta klien merasakan perut klien mengembang dan mengempis ketika menghirup menghembuskan napas 7. Meminta klien untuk merasakan kesejukan dan kehangatan udara yang masuk dan keluar dari hidung ketika kita menarik dan menghembuskan napas 8. Meminta klien untuk mengamati pikiran-pikiran klien ketika ada sesuatu datang dan pergi 9. Ketika pikiran-pikiran itu muncul dalam benak klien, minta klien untuk jangan menghiraukan, minta klien untuk mengamati saja.
10. Jika klien merasakan diri terbawa oleh pikiran yang muncul, amati saja kemana pikiran itu pergi, minta klien jangan menghiraukan, kembalilah kepernapasan. 11. Ketika meditasi selesai, minta klien duduklah dengan tenang, dan perlahan-lahan kembalikan pikiran dan kesadaran ke sekeliling klien. 12. Minta klien bangun secara bertahap dan lakukan peregangan sebentar. 13. Minta klien siap kembali kerutinitas normal dalam keadaan rileks dan bugar. IV. Terminasi 1. Mengeksplorasi perasaan klien setelah meditasi 2. Mendiskusikan umpan balik bersama klien setelah meditasi V. Dokumentasi a. Waktu pelaksanaan b. Nama perawat yang melaksanakan c. Hasil Pemeriksaan
FORMAT PRAKTIKUM PEMBERIAN TERAPI MEDITASI TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH
SKALA PENILAIAN
PROSEDUR / LANGKAH KEGIATAN
Perlu latihan lagi 1
ALAT DAN BAHAN 1. Alas tempat duduk 2. Ruangan
yang
nyaman
dan
tenang 3. Musik Relaksasi PROSEDUR TINDAKAN I.
Pengkajian 1. Informed concent 2. Indentifikasi keluhan utama pasien saat ini 3. Identifikasi Tekanan Darah 4. Menjelaskan
maksud
dan
tujuan pertemuan 5. Menjelaskan prinsip prosedur dari terapi meditasi yang akan dilakukan 6. Menjelaskan jangka
kepada waktu
klien efektif
melakukan meditasi (15-30 II.
menit) Perencanaan
Menyiapan diri secara fisik dan psikolog (tidak ada konflik yang dapat mempengaruhi proses terapi)
III.
Menyiapkan lingkungan yang
tenang, nyaman dan aman Pelaksanaan 1. Persiapkan peralatan 2. Meminta kepada klien untuk mengambil posisi yang nyaman
Cukup
Baik
2
3
atau duduk bersila, tegak tetapi tidak kaku 3. Meminta klien mengambil napas dalam-dalam, rileks dan lakukan yang
terbaik
untuk
mengosongkan pikiran 4. Meminta klien untuk memusatkan pikiran dan konsentrasi 5. Meminta klien untuk menyadari pernapasan melalui pemusatan perhatian pada sensasi udara yang bergerak masuk keluar tubuh ketika klien bernafas 6. Meminta klien merasakan perut klien
mengembang
mengempis
ketika
dan
menghirup
menghembuskan napas 7. Meminta klien untuk merasakan kesejukan dan kehangatan udara yang masuk dan keluar dari hidung ketika kita menarik dan menghembuskan napas 8. Meminta klien untuk mengamati pikiran-pikiran klien ketika ada sesuatu datang dan pergi 9. Ketika pikiran-pikiran itu muncul dalam benak klien, minta klien untuk
jangan
menghiraukan,
minta klien untuk mengamati saja. 10. Jika klien merasakan diri terbawa oleh pikiran yang muncul, amati saja kemana pikiran itu pergi, minta klien jangan menghiraukan, kembalilah kepernapasan. 11. Ketika meditasi selesai, minta klien duduklah dengan tenang,
dan perlahan-lahan kembalikan pikiran
dan
kesadaran
ke
sekeliling klien. 12. Minta
klien
bertahap
bangun dan
secara lakukan
peregangan sebentar. 13. Minta
klien
siap
kembali
kerutinitas normal dalam keadaan rileks dan bugar. IV. Terminasi 1. Mengeksplorasi perasaan klien setelah meditasi 2. Mendiskusikan umpan balik bersama klien setelah V.
meditasi Dokumentasi 1. Waktu pelaksanaan 2. Nama perawat yang melaksanakan 3. Hasil Pemeriksaan
PEMBERIAN REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP HIPERTENSI A. Pengertian
Obat tradisional atau yang biasa disebut obat herbal adalah bahan atau ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, ataupun campuran dari bahan-bahan tersebut B. Indikasi
Digunakan untuk klien dengan hipertensi
Klien dengan kolesterol tinggi
Klien dengan asam urat tinggi
Klien dengan diare, sembelit
C. Prinsip Bersih D. Alat dan Bahan
Panci
Gelas
Air 800cc
Daun salam 5-6 lembar
E. Prosedur Tindakan VI. Pengkajian
Informed concent
Indentifikasi Penyebab hipertensi
Cek tinggi rendahnya tekanan darah dengan menggunakan tensimeter
VII.Perencanaan Cuci daun salam hingga bersih Persiapan alat :
-
Posisikan klien senyaman mungkin (posisi duduk)
-
Masukkan air kedalam wajan sebanyak 800cc
-
Masukkan atau rebus daun salam kedalam air 800 cc hingga mendidih (±15 menit)
-
Tuangkan rebusan daun salam kedalam gelas dan konsumsi rebusan daun salam 2xsehari (pagi dan sore)
Persiapan klien : jelaskan prosedur pelaksanaan tindakan dan atur posisi
pasien. VIII.
Pelaksanaan
Posisikan klien senyaman mungkin (posisi duduk)
Berikan gelas yang berisi rebusan daun salam kepada klien
Anjurkan klien meminum rebusan daun salam hingga habis (2x sehari, pagi dan sore)
IX. Evaluasi a. Mengemukakan pada klien mengenai hasil pengkajian b. Respon pasien X. Dokumentasi d. Waktu pelaksanaan e. Nama perawat yang melaksanakan
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Azwar. 2010. Tanaman obat Indonesia. Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta. Aprilia. 2015. Pengaruh Rebusan air daun salam (Syzigium Polyanthum (Wight) Walp.) terhadap tekanan darah laki-laki dewasa diakses dari http://repository.maranatha.edu/2702/7/09 10173 Har W & Ismail Is. Antioxidant activity, total Phenolic and total flavonoid of Syzygium polyanthum (Wight) Walp leaves. Int J Med. Arom Plants 2012; 2(2): 219-228. Hartanto, Dkk. 2006. Patofisologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Vol..1. EGC : Jakarta. Hartanto, Dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Vol.2. EGC: Jakarta. Hasanah, Huswatun. 2014. Skripsi : Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Unggaran Timur Kabupaten Tanggerang. Stikes Ngudi Waluyo ; Unggran. Diakses dari http://ejurnalpantikosals.ac.id tanggal 26 Maret 2016. Ismail et all.Autonomic Nervous System Mediates the hypotensive effect of Aquoeus and RASIDUAL Methanholic Extract of Syzigium Polyanthm (Wight) Walp Var. 2013. EBCAM. Diakses dari http://dx.doi.org/10.1155/2013/716532. Joshi et all.Comparative Review on Harmless herbs with Allopathic Remedics as Antihypertensive.RJPBSC.June.2012 Vo.3(2);687. Lajuck, Pranasista. 2012. Tesis : Ekstra Daun Salam (Eugenia Poliantha) Lebih Efektif Menurunkan Kadar Kolesterol Total dan LDL Dibandingkan Dengan Statin Pada Penderita Dislipidemia. Udayana : Denpasar. Diakses dari http://www.pps.unud.ac.id tanggal 26 Maret 2016. Lintang, Tetra. 2014. Tesis : Pengaruh Pemberian Daun Salam (Eugenia Polyantha) Terhadap Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Univ. Hasanuddin : Makasar. Diaksess tanggal 01Mei 2016.
FORMAT PRAKTIKUM PENGOBATAN HERBAL DAUN SALAM PADA PENDERITA HIPERTENSI SKALA PENILAIAN
PROSEDUR / LANGKAH
Perlu latihan
KEGIATAN
lagi
Cukup
Baik
1
2
3
ALAT DAN BAHAN 1. Panci 2. Gelas 3. Air 800cc 4. Daun salam 5-6 lembar PROSEDUR TINDAKAN 1. Pengkajian a. Informed concent b. Cek
tinggi
tekanan
rendahnya
darah
dengan
menggunakan tensimeter II. Perencanaan Cuci
daun salam hingga
bersih Persiapan alat :
- Posisikan klien senyaman mungkin (posisi duduk) - Masukkan air kedalam katel sebanyak 800cc - Masukkan
atau
rebus
daun salam kedalam air 800cc hingga mendidih (±15 menit) - Tuangkan rebusan daun salam kedalam gelas dan
konsumsi rebusan daun salam 2xsehari (pagi dan sore) Persiapan klien : jelaskan
prosedur
pelaksanaan
tindakan dan atur posisi III.
pasien. Pelaksanaan 1. Posisikan klien senyaman mungkin (posisi duduk) 2. Berikan gelas yang berisi rebusan
daun
salam
kepada klien 3. Anjurkan klien meminum rebusan
daun
salam
hingga habis (2x sehari, pagi dan sore) IV. Evaluasi 1. Mengemukakan pada klien mengenai hasil pengkajian 2. Respon pasien V. Dokumentasi 1. Waktu pelaksanaan 2. Nama perawat yang melaksanakan