Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, & SPN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI ORBITA, TEMPOROMANDIBULAR JOINT, DAN SINUS PARANASAL Disusun Untuk Kalangan Sendiri Pada Kegiatan Praktikum Mata Kuliah Teknik Radiografi – 2



Penyusun : Pengampu Praktikum : Halinda Fatmayanti, S.Tr.Rad, M.Tr.Kes (ID)



UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RONTGEN SEMARANG 2020



MODUL PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI ORBITA A. Tujuan Instruksi Khusus (TIK) 1. Kompetensi Umum a. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan radiografi orbita



2. Kompetensi Khusus a. Mahasiswa mampu mempersiapkan dan menggunakan peralatan yang tepat pada pemeriksaan radiografi orbita b. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi pasien dan komunikasi efektif tentang penjelasan prosedur pemeriksaan c. Mahasiswa mampu memilih proyeksi yang tepat sesuai dengan klinis yang ditemukan d. Mahasiswa mampu melakukan proyeksi yang



dibutuhkan dalam



pemeriksaan radiografi orbita e. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria anatomi dari radiograf orbita



B. Materi Praktikum 1. Pengantar Tulang orbita dibentuk oleh tulang kepala dan tulang wajah. Tulang kepala yang membentuk tulang orbita terdiri dari tulang frontal, sphenoid, dan ethmoid, sedangkan tulang wajah yang membentuk tulang orbita terdiri dari tulang maxilla, tulang zygomatikum, tulang lacrimal, dan tulang palatine. Foramen Optikum



Fissura Orbital Superior



Fissura Orbital Inferior



2. Indikasi Pemeriksaan a. Corpus Alienum (Foreign Body/Benda asing) b. Retinoblastoma c. Blowout Fracture adalah terjadinya fraktur pada tulang dasar orbita. Proyeksi yang digunakan adalah PA (Waters method)



3. Identifikasi Pasien Dalam identidikasi pasien dan komunikasi efektif yang yang perlu di pastikan antara lain : a. Nama pasien b. Tanggal lahir 1



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



c. Alamat d. Bagian tubuh yang sakit dan sisi tubuh yang sakit (kanan atau kiri) e. Anamnese singkat f.



Penjelasan Prosedur



4. Persiapan Pasien Pasien melepaskan benda-benda yang dapat mengganggu gambaran radiograf seperti kacamata dan logam yang ada di sekitar mata.



5. Persiapan Alat a. Pesawat sinar-X b. Kaset atau Imaging Plate (IP) dan Grid, ukuran 18 x 24 cm c. Marker d. Alat fiksasi e. Alat proteksi f.



Meteran



6. Proyeksi Teknik Radiografi Orbita a. Proyeksi Oblique Parieto Orbital “Rheese Method” 1) Posisi Pasien : a) Semiprone diatas meja pemeriksaan, duduk atau berdiri 2) Posisi Obyek a) Pipi, hidung dan dagu yang diperiksa menempel kaset b) AML tegak lurus kaset/IP c) MSP kepala membentuk sudut 53° terhadap kaset/IP 3) Central Ray



: Tegak lurus kaset



4) Central Point : 1 inchi superior dan posterior dari TEA (Top of Ear Attachment) 5) Teknik Eksposi : Pada saat akan di ekspos pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



Gambar 1. Pengaturan Proyeksi Oblique Parieto Orbital “Rheese Method”



2



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



Keterangan : A. Orbital plate of frontal bone B. Tulang sphenoid C. Foramen optikum D. Fissura orbita superior E. Margin infraorbital F. Dinding inferior dan lateral dari canalis optic G. Margin orbital lateral H. Margin supraorbita Gambar 2. Anatomi Radiografi Orbita



6) Evaluasi pada proyeksi Oblique Parieto Orbital “Rheese Method”: a) Bagian margin lateral orbita tampak b) Foramen optikum tampak jelas c) Posisi yang tepat ditunjukkan dengan foramen opticum berada di kuadran bawah orbita b. Proyeksi Parietoacanthial “Waters Method” 2) Posisi Pasien : a) Prone diatas meja pemeriksaan, duduk atau berdiri menghadap kaset/IP 3) Posisi Obyek a) Dagu dan hidung menempel kaset/IP, sehingga LML (Lips-meatal line) tegak lurus dengan kaset/IP b) Leher sedikit diekstensikan sehingga OML membentuk sudut 50⁰55⁰ c) MSP kepala berada di garis tengah kaset/IP 4) Central Ray



: Tegak lurus kaset



5) Central Point : keluar menuju acanthion 6) Teknik Eksposi : Pada saat akan di ekspos pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



Gambar 3. Pengaturan Proyeksi Parietoacanthial “Waters Methode”



3



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



Gambar 4. Anatomi Radiografi Orbita



7) Evaluasi pada proyeksi PA Waters : a) Posisi yang benar ditunjukkan dengan petrous ridges berada di setengah sinus maksilaris b) MSP berada dipertengahan ditunjukkan dengan jarak yg sama antara midlateral margin orbita



4



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



C. Lembar Kerja Praktikum



Kasus 1 Seorang petinju terkena pukulan diarea mata yang menyebabkan mata sebelah kiri membiru dan bengkak. Setelah dibawa ke RS, dokter curiga terjadi fraktur diarea mata. Kemudian Petinju tersebut dilakukan pemeriksaan radiologi. Pertanyaan : Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut? Jawaban : ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Gambarkan proyeksi pemeriksaan yang akan dilakukan dalam bentuk foto, kemudian Deskripsikan proyeksi pemeriksaan tersebut.



5



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



Kasus 2 Ny. B terkena peluru di matanya yang menyebabkan buta sementara. Dokter curiga peluru tersebut menembus area foramen optikum. Kemudian Ny. B diminta untuk melakukan pemeriksaan radiologi. Pertanyaan : Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut? Jawaban : ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Gambarkan proyeksi pemeriksaan yang akan dilakukan dalam bentuk foto, kemudian Deskripsikan proyeksi pemeriksaan tersebut.



6



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



MODUL PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI TEMPOROMANDIBULAR JOINT (TMJ) A. Tujuan Instruksi Khusus (TIK) 1. Kompetensi Umum a. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan radiografi TMJ



2. Kompetensi Khusus a. Mahasiswa mampu mempersiapkan dan menggunakan peralatan yang tepat pada pemeriksaan radiografi TMJ b. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi pasien dan komunikasi efektif tentang penjelasan prosedur pemeriksaan c. Mahasiswa mampu memilih proyeksi yang tepat sesuai dengan klinis yang ditemukan d. Mahasiswa mampu melakukan proyeksi yang



dibutuhkan dalam



pemeriksaan radiografi TMJ e. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria anatomi dari radiograf TMJ



B. Materi Praktikum 1. Pengantar Temporomandibular



joint



menghubungkan



ligament



antara



fossa



temporomandibular dan condyles mandibular. Untuk pemeriksaan radiografi TMJ dilakukan dengan dua acara yaitu open mouth dan close mouth, yang bertujuan untuk melihat pergerakan sendi TMJ. Ketika pasien open mouth maka TMJ akan terbuka, dimana condyles mandibular kearah anterior. Dislokasi pada TMJ akan menyebabkan pasien tidak bisa menutup mulutnya, sehingga hanya bisa dilakukan foto dengan cara open mouth.



7



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



2. Indikasi Pemeriksaan a. Fraktur b. Dislokasi c. TMJ syndrome merupakan kondisi disfungsi TMJ yang disebabkan oleh malocclusion, kejang otot, atau inflamasi



3. Identifikasi Pasien Dalam identidikasi pasien dan komunikasi efektif yang yang perlu di pastikan antara lain : a. Nama pasien b. Tanggal lahir c. Alamat d. Bagian tubuh yang sakit dan sisi tubuh yang sakit (kanan atau kiri) e. Anamnese singkat f.



Penjelasan Prosedur



4. Persiapan Pasien Pasien melepaskan benda-benda yang dapat mengganggu gambaran radiograf seperti kacamata dan logam yang ada di sekitar kepala dan tulang wajah.



5. Persiapan Alat a. Pesawat sinar-X b. Kaset atau Imaging Plate (IP) dan Grid, ukuran 18 x 24 cm 8



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



c. Marker d. Alat fiksasi e. Alat proteksi f.



Meteran



6. Proyeksi Teknik Radiografi TMJ a. Proyeksi AP Axial “Towne Method” 1) Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan, duduk atau berdiri membelakangi kaset/IP 2) Posisi Obyek a) Fleksikan dagu, sehingga OML tegak lurus dengan kaset/IP atau IOML tegak lurus dengan kaset/IP. b) MSP kepala sejajar dengan kaset/IP 3) Central Ray



: 35⁰ caudad (untuk OML tegak lurus dengan kaset/IP) atau 42⁰ caudad (untuk IOML tegak lurus dengan kaset/IP)



4) Central Point : diantara kedua TMJ (3 inchi diatas nasion) 5) Teknik Eksposi : Pada saat akan di eksposi pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



Gambar 5. Pengaturan Proyeksi AP Axial “Towne Method”



9



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



AP Axial-Close Mouth



AP Axial-Open Mouth Gambar 6. Anatomi Radiografi TMJ



7) Evaluasi pada proyeksi Oblique Parieto Orbital “Rheese Method”: a) Tampak



procesus



condyles



mandibular



dan



fossa



temporomandibular b) Posisi yg tepat ditunjukkan dengan procesus condyles mandibular kanan dan kiri simetris b. Proyeksi Axiolateral “Schuller Method” 1) Posisi Pasien : Semiprone diatas meja pemeriksaan, duduk atau berdiri sedikit oblique 2) Posisi Obyek a) Posisikan kepala true lateral, sehingga IPL tegak lurus dengan kaset/IP b) IOML tegak lurus dengan kaset/IP c) MSP kepala berada di garis tengah kaset/IP 3) Central Ray



: 30⁰-35⁰ caudad



4) Central Point : dari MAE kearah superior 2 inchi dan kearah anterior ½ inchi (pada TMJ) 5) Teknik Eksposi : Pada saat akan di ekspos pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



10



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



A



B



Gambar 7. Pengaturan Proyeksi Axiolateral “Schuller Methode” (A: Axiolateral-Close



Mouth; B: Axiolateral-Open Mouth)



Gambar 8. Anatomi Radiografi TMJ (kanan (kanan: Axiolateral-Close Mouth; kiri:



Axiolateral-Open Mouth) 6) Evaluasi pada proyeksi PA Waters : a) Procesus condyles mandibular dan fossa temporo mandibular tampak b) Posisi yg tepat ditunjukkan dengan superposisi pada margin lateral



11



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



C. Lembar Kerja Praktikum



Kasus 1 Tn.A jatuh dari pohon yg menyebabkan tidak bisa menggerakkan rahangnya. Kemudian, Tn.A diantara ke IGD, lalu dirujuk ke radiologi. Dokter curiga terjadi fraktur pada kedua rahangnya. Pertanyaan : Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut? Jawaban : ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Gambarkan proyeksi pemeriksaan yang akan dilakukan dalam bentuk foto, kemudian Deskripsikan proyeksi pemeriksaan tersebut.



12



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



Kasus 2 Anak C tidak bisa menutup mulut, lalu orangtuanya membawa ke RS untuk diperiksa. Dokter menyarankan untuk melakukan foto rontgen. Pertanyaan : Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?



Jawaban : ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Gambarkan proyeksi pemeriksaan yang akan dilakukan dalam bentuk foto, kemudian Deskripsikan proyeksi pemeriksaan tersebut.



13



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



MODUL PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI SINUS PARANASAL (SPN) A. Tujuan Instruksi Khusus (TIK) 1. Kompetensi Umum a. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan radiografi SPN



2. Kompetensi Khusus a. Mahasiswa mampu mempersiapkan dan menggunakan peralatan yang tepat pada pemeriksaan radiografi SPN b. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi pasien dan komunikasi efektif tentang penjelasan prosedur pemeriksaan c. Mahasiswa mampu memilih proyeksi yang tepat sesuai dengan klinis yang ditemukan d. Mahasiswa mampu melakukan proyeksi yang



dibutuhkan dalam



pemeriksaan radiografi SPN e. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria anatomi dari radiograf SPN



B. Materi Praktikum 1. Pengantar Sinus Paranasal (SPN) merupakan rongga yang terisi udara. Terdiri dari sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus ethmoidalis, dan sinus sphenoidalis. Pada pemeriksaan radiografi SPN kepala pasien diusahakan dalam kondisi tegak, dikarenakan jika terdapat cairan mucus didalam rongga dapat dievaluasi sebagai patologi.



14



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



2. Indikasi Pemeriksaan a. Sinusitis merupakan peradangan pada sinus b. Fraktur c. Polyps



3. Identifikasi Pasien Dalam identidikasi pasien dan komunikasi efektif yang yang perlu di pastikan antara lain : a. Nama pasien b. Tanggal lahir c. Alamat d. Bagian tubuh yang sakit dan sisi tubuh yang sakit (kanan atau kiri) e. Anamnese singkat f.



Penjelasan Prosedur



4. Persiapan Pasien Pasien melepaskan benda-benda yang dapat mengganggu gambaran radiograf seperti kacamata dan logam yang ada di sekitar kepala dan tulang wajah.



5. Persiapan Alat a. Pesawat sinar-X b. Kaset atau Imaging Plate (IP) dan Grid, ukuran 18 x 24 cm c. Marker d. Alat fiksasi e. Alat proteksi f.



Meteran



6. Proyeksi Teknik Radiografi SPN a. Proyeksi Lateral 1) Posisi Pasien : Duduk/berdiri menghadap kaset (RAO/LAO) 15



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



2) Posisi Obyek a) Posisikan kepala true lateral, sehingga IPL tegak lurus dengan kaset/IP b) IOML tegak lurus terhadap kaset/IP c) MSP kepala sejajar dengan kaset/IP 3) Central Ray



: horizontal tegak lurus



4) Central Point : 1 inchi kearah posterior dari outer canthus atau diantara outer canthus dan MAE 5) Teknik Eksposi : Pada saat akan di eksposi pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



Gambar 9. Pengaturan Proyeksi Lateral



Gambar 10. Anatomi Radiografi SPN



6) Evaluasi pada proyeksi lateral : -



Tampak sinus frontal dengan jelas



-



Tampak sinus sphenoid berada di inferior sinus ethmoid



-



Tampak bagian terbesar sinus maksilaris



b. Proyeksi PA Axial “Caldwell Method” 1) Posisi Pasien : Duduk/berdiri menghadap kaset/IP 2) Posisi Obyek a) Hidung dan dahi menempel kaset/IP, sehingga OML membentuk sudut 15⁰ terhadap kaset b) MSP kepala sejajar dengan kaset/IP 16



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



3) Central Ray



: horizontal tegak lurus



4) Central Point : arah keluar nasion 5) Teknik Eksposi : Pada saat akan di ekspos pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



Gambar 11. Pengaturan Proyeksi PA Axial “Caldwell Methode”



Gambar 12. Anatomi Radiografi SPN



6) Evaluasi pada proyeksi PA Axial : -



Tampak sinus frontal, sinus ethmoidalis, dan sinus maksilaris



-



Tidak tampak sinus sphenoidalis karena posisinya berada di posterior sinus ethmoidalis



c. Proyeksi Parietoacanthial “Waters Method” 1) Posisi Pasien : Duduk/berdiri menghadap kaset/IP 2) Posisi Obyek a) Dagu menempel kaset/IP b) Leher diekstensikan, sehingga MML tegak lurus dengan kaset/IP dan OML membentuk sudut 37⁰ terhadap kaset/IP c) MSP kepala sejajar dengan garis tengah kaset/IP 3) Central Ray



: horizontal tegak lurus



4) Central Point : arah keluar acanthion 5) Teknik Eksposi : Pada saat akan di eksposi pasien tidak boleh bergerak atau merubah posisi.



17



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN



Gambar 13. Pengaturan Proyeksi Parietoacanthial “Waters Methode”



PA Waters Close mouth



PA Waters Open mouth Gambar 14. Anatomi Radiografi SPN



6) Pada proyeksi PA Waters : - Pada kondisi open mouth, Sinus sphenoidalis akan tampak berada didalam rongga mulut. - Jika dilakukan close mouth sinus sphenoidalis tidak tampak karena superposisi dengan upper teeth. - Pada kondisi close mouth, sinus maksilaris akan tampak seperti pyramid.



18



Modul Praktikum Teknik Radiografi Orbita, TMJ, dan SPN