Modul Program Kerja KKN 73 Sedono [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Lau
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PROGRAM KERJA KKN 73 PADUKUHAN SEDONO DESA PUNDUNGSARI, KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL



Disusun oleh: UNIT T / Kelompok 99 Rika Surya Panji Prasetya



14 01 15494



Chandra Kusuma Wibowo



13 11 20736



Dionisius Sank Krisna A. B.



14 03 20882



Mario Hamonangan Sigiro



14 05 11496



Angelin Febriana Malaha



14 14 08053



Antonius Janu Iswandaru



15 02 16007



Fenny Flavia Fulca



15 07 08273



Theresia Deswita Napitupulu



15 09 05582



UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2018



A. Program Kerja Unggulan 1. Bidang Pemetaan Administrasi Padukuhan 1.1 Bidang Pemetaan Monografi Padukuhan a. Penanggung Jawab : Rika Surya Panji Prasetya (14 01 15494) Chandra Kusuma Wibowo (13 11 20736) b. Tujuan : Memudahkan Kepala Dukuh Padukuhan Sedono dalam pembuatan peta monografi padukuhan serta memberikan informasi kepada mesyarakat mengenai rincian data eksisting dan potensi yang dimiliki Padukuhan Sedono untuk dapat dilakukan pengembangan kedepannya. c. Sasaran : Masyarakat Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pencarian Data : 27 Juni 2018 – 28 Juni 2018, Padukuhan Sedono -Pembuatan Peta : 30 Juni 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluasi : 30 Juni 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Pendataan kondisi padukuhan, berupa rincian data dan statistik pemerintahan, sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi, pendidikan, sarana-prasarana dan kondisi geografis dari Padukuhan Sedono. Batas wilayah pedukuhan Sedono pada sisi utara adalah Padukuhan Pelem dan Pijenan, pada sisi timur adalah Padukuhan Kutugan, pada sisi barat adalah Desa Ngepoh dan pada sisi selatan adalah Padukuhan Pucungmala. Sarana dan prasarana Agama terutama untuk tempat ibadah yang ada di Padukuhan Sedono adalah tiga mushola. Ada juga sarana prasarana untuk keamanan, yakni berupa pos ronda. Padukuhan Sedono memiliki total tiga pos ronda. Selain itu terdapat sarana prasarana untuk sosial di Padukuhan Sedono. Padukuhan menyediakan satu Balai Padukuhan untuk melakukan diskusi atau musyawarah bagi masyarakat bersama kepala dukuh yang berada di RT 04. Secara umum penduduk di Padukuhan Sedono memiliki sejumlah 146 KK yang masih aktif yang terdiri atas 218 laki-laki dan 226 perempuan dengan total 444 jiwa. Padukuhan Sedono memiliki satu Rukun Warga (RW) serta enam Rukun Tetangga (RT). f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberi pemahaman kepada warga Padukuhan Sedono tentang tujuan pembuatan Peta Monografi, cara pengumpulan data, serta manfaat dari Peta Monografi. Pencarian Data: Mencari berbagai macam informasi tertulis pada daerah Padukuhan Sedono, berupa data padukuhan, jumlah Kepala Keluarga, serta letak dan jumlah warga. Mencocokkan informasi yang didapat dari Padukuhan Sedono dengan hasil survei langsung di lapangan untuk memastikan batas-batas wilayah, sarana prasarana, dan data-data yang sudah ada. Pembuatan Peta: Peta dibuat berdasarkan berbagai macam data dari Padukuhan Sedono maupun hasil survei langsung yang sudah dilakukan oleh Kelompok. Evaluasi: Mengevaluasi kekurangan dan kelebihan selama proses pengerjaan Peta Monografi yang dimulai dari Sosialisasi hingga Pembuatan Peta. 1.2 Bidang Pemetaan Potensi Padukuhan



a. Penanggung Jawab



: Rika Surya Panji Prasetya (14 01 15494) Dionisius Sank Krisna A. B. (14 03 20882) b. Tujuan : Mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai penyusunan peta di Padukuhan Sedono agar masyarakat dapat mengetahui tingkat potensi terbesar di padukuhan dan untuk pengembangan wilayah. c. Sasaran : Masyarakat Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pencarian Data : 27 Juni 2018 - 29 Juni 2018, Padukuhan Sedono -Pembuatan Peta : 30 Juni 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluasi : 30 Juni 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Hasil diskusi dengan Kepala Dukuh dan warga yang berkaitan. Melakukan survey di Padukuhan Sedono.  Bidang administrasi  persebaran bangunan administrasi seperti rumah kepala dukuh, ketua RT, dan ketua RW di wilayah padukuhan Sedono.  Bidang perkebunan  persebaran lahan dan jenis perkebunan yang terdapat di wilayah padukuhan Sedono.  Bidang pendidikan  persebaran sekolah-sekolah di Padukuhan Sedono, seperti TK, SD, SMP.  Bidang sarana dan prasarana  persebaran letak dan jenis sarana dan prasarana permukiman yang terdapat di wilayah padukuhan Sedono.  Bidang kesehatan  persebaran PUSTU di Padukuhan Sedono  Bidang Peternakan persebaran peternakan yang terdapat di Padukuhan Sedono  Bidang Kesenian persebaran letak kegiatan kesenian di Padukuhan Sedono f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberi pengetahuan kepada warga cara membuat peta potensi dan cara memanfaatkannya untuk memudahkan melihat potensi-potensi yang ada di Padukuhan Tegalrejo. Pencarian Data dan Pembuatan Data: Pencarian data dilakukan dengan wawancara kepada kepala dukuh serta masyarakat, lalu dilanjutkan dengan melakukan survei langsung di wilayah Tegalrejo dan melakukan dokumentasi untuk memberikan data tambahan. Peta dibuat dengan menggunakan aplikasi Corel Draw berdasarkan hasil pencarian data dari warga dan survei secara langsung. Evaluasi : Mengevaluasi kekurangan dalam proses pengerjaan Peta Potensi. 2.



Bidang Transfer Ilmu 2.1 Transfer Ilmu Arsitektur (Model Struktur Bangunan Rumah Sederhana di Daerah Rawan Longsor) a. Penanggung Jawab : Rika Surya Panji Prasetya (14 01 15494) b. Tujuan : Masyarakat Padukuhan Sedono Mempersiapkan seluruh elemen masyarakat dalam hal tanggap bencana khususnya longsor dengan harapan dikemudian hari dapat menjadi pencegahan terjadinya bencana yang dapat merugikan masyarakat. c. Sasaran : d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 3 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 3 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh



-Evaluas i : 3 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : - Macam-macam Bencana Alam Longsor. Gerakan tanah adalah salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jjiwa dan menimbulkan kerusakan saranaprasarana. Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan tanah, umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris avalaches) dan nendatan (slumps/rotational slides). Gaya-gaya gravitasi dan rembesan (seepage) merupakan penyebab utama ketidakstabilan (instability) pada lereng alami maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau penimbunan. (Revieplh,2012) -Penjelasan Mengenai Model Struktur Bangunan Rumah Sederhana Di Daerah Rawan Longsor. Di akhir sesi Penanggungjawab memberikan poster terkait program kerja yaitu Model Struktur Bangunan Rumah Sederhana di Daerah Rawan Longsor kepada Kepala Dukuh dan dilakukan dokumentasi bersama. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan pemahaman ke masyarakat Padukuhan Sedono mengenai tujuan sosialisasi dan manfaat yang didapat dari sosialisasi. Penyuluhan: Materi yang disampaikan tentang penjelasan bagaimana model Struktur bangunan rumah sederhana di daerah rawan longsor disertai dengan gambar berupa poster. Evaluasi: Mengevaluasi kekurangan dan kelebihan selama proses program kerja dilaksankan.



2.2 Transfer Ilmu Manajemen (Pengenalan & Pelatihan Metode Perencanaan Usaha untuk Memulai UMKM) a. Penanggung Jawab : Dionisius Sank Krisna A.B (14 03 20882) b. Tujuan : Memperkenalkan Perencanaan Usaha atau lebih jelasnya adalah Tahapan Pemanfaatan Peluang Untuk memulai UMKM kepada masyarakat dan melakukan pelatihan dalam merancang Perencanaan Usaha dengan tujuan agar di masa yang akan datang jika masyarakat ini memulai UMKM, pelatihan ini dapat bermanfaat untuk menganalisis bisnis tersebut.



Selain itu pelatihan ini bertujuan agar



mempermudah masyarakat untuk mengenali dari awal seperti apa dan bagaiamana kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk setiap bisnisnya. c. Sasaran : Seluruh Warga Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 2 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 2 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 2 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin berkembang pesat, secara tidak langsung juga mempunyai dampak yang luas pada dunia bisnis yang ada, terutama pada bisnis UKM. Jumlah bisnis UKM yang naik secara signifikan tentu membantu pemulihan perekonomian negara secara perlahan. Kemajuan seperti ini tentu bukan hanya diraih dalam waktu yang singkat. Ada banyak pembelajaran, trik dan teknik khusus yang dilakukan oleh masing - masing



pelaku bisnis UKM tersebut. Salah satunya adalah menerapkan teknik bisnis model canvas ( BMC ). Teknik tersebut memaparkan bagaimana sebuah kerangka kerja pada sebuah bisnis bisa dilakukan yang memungkinkan pemilik bisnis untuk menggambarkan pola bisnisnya, mendesain dan kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Ada 9 elemen penting yang menjadi dasar dari bisnis model kanvas berikut ini :  Customer Segments (Segmentasi pelanggan) Segmen ini mengharuskan pemilik bisnis menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnisnya. Sebagai contoh, sebuah produsen ponsel ternama meluncurkan produknya untuk 2 segmen yang berbeda 



berdasarkan spesifikasi yang ada. Value Propositions (Proporsi nilai) Pada tahap yang kedua ini, value propositions akan memberikan gambaran berupa manfaat dan keuntungan yang akan didapatkan para pelanggan. Hal ini tentu berdampak positif pada bisnis yang dijalankan karena secara tidak







langsung bisa menjadi media pemasaran bagi bisnis kita, Channels (Saluran) Tahap ketiga berikut ini bisa menjadi sarana bagi sebuah bisnis untuk menyampaikan keuntungan dan manfaat yang diperoleh kepada pada konsumen.







Gambaran



sederhananya, Channels merupakan



penghubung



antara bisnis kita dan konsumen yang sesuai. Revenue Streams (Aliran Pendapatan) Aliran pendapatan adalah salah satu elemen yang peting pada sebuah bisnis, dimana hal tersebut menjadi tujuan utama. Manajemen pengelolaan yang







efektif dan efisien bisa menjadi salah satu kunci produktivitas pada tahap ini. Customer Relationship (Hubungan dengan pelanggan) Membina hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan tahapan kelima yang akan dibahas disini. Membina hubungan baik dengan pelanggan menjadi kunci agar pelanggan yang potensial terhadap bisnis kita tidak







berpaling pada bisnis lainnya. Key Activities (Aktivitas kunci) Aktiiftas kunci yang dibahas pada tahap ini adalah menunjukan jenis kegiatan







apa saja yang dapat menciptakan nilai tambah bagi bisnis tersebut. Key Resources (Sumber daya) Pengelolaan sumber daya utama bagi sebuah bisnis merupakan hal utama yang dibahas pada tahapan ini. Mulai dari sumber daya dasar, sumber daya penunjang hingga sumber daya manusia akan dibahas pada tahapan ini untuk







mencapai pengeloaan yang efektif. Key Partnership (Partner) Menjalin hubungan bisnis dengan rekanan maupun partner merupakan sebuah hubungan yang juga menentukan kesuksesan dan kelancaran dalam menjalankan bisnis. Menciptakan iklim bisnis yang kondusif dengan



menjalin kemitraan yang berhubungan dengan bisnis bisa diterapkan pada 



tahapan ini. Cost Structure (Struktur biaya) Tahapan akhir yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan struktur biaya agar bisnis yang dikelola dapat berjalan efektif dan menghasilkan keuntungan. Dengan struktur biaya yang efektif, diharapkan meminimalkan resiko dalam bisnis.



f. Metode Penyampaian : Sosialisasi : penyampaian materi dengan presentasi menggunakan media lisan dan didukung presentasi.



Penyuluhan : Menyampaikan materi tentang pentingnya



pelaksaan usaha dengan metode Bisnis Kanvas yang sangat mudah dipahami oleh banyak orang. Pelatihan : Masyarakat akan praktek sendiri untuk membuat Perencanaan Usaha berupa Bisnis Kanvas. Evaluasi : Mengamati perubahan warga dari sebelum mengikuti program kerja dan setelah mengikuti program. Evaluasi akan dilihat dari indikator keberhasilan. 2.3 Transfer Ilmu Ekonomi Pembangunan (Pengenalan Koperasi Simpan Pinjam) a. Penanggung Jawab : Chandra Kusuma Wibowo (13 11 20736) b. Tujuan : Memberikan informasi kepada penduduk Padukuhan Sedono mengenai pentingnya koperasi. Penduduk Padukuhan Sedono belum memahami secara luas pentingnya koperasi sebagai lembaga yang mampu mendongkrak kesejahteraan keluarga dan penduduk, sehingga perlu adanya sosialisasi pentingnya koperasi. c. Sasaran : Warga Padukuhan Sedono khususnya kelompok PKK d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, , Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 5 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 5 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 5 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Apa Manfaat atau Keuntungan Didirikannya Koperasi? 1. Anggota koperasi dapat melatih dirinya untuk menggunakan pendapatan secara efektif. 2. Anggota koperasi dapat memperoleh pinjaman dana dengan mudah. 3. Anggota koperasi dapat memperoleh keuntungan dari pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha). Berasal Dari Mana Sumber Modal Koperasi? Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat



diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota. Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi dengan tujuan khusus, penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya dilakukan hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi. −Simpanan Berjangka Simpanan Berjangka adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU), yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Dana cadangan dapat dihitung berdasarkan persentase (jumlah tertentu) dari SHU yang ditentukan berdasarkan rapat anggota setiap akhir tahun. Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat. Apa itu Sisa Hasil Usaha (SHU)? Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun



buku yang bersangkutan. SHU akan dibagikan



kepada para anggota koperasi setelah dikurangi dana cadangan setiap akhir tahun buku. Pendapatan koperasi sendiri terdiri dari beberapa komponen, antara lain: 1. Bunga Pinjaman 2. Provisi Pinjaman 3. Denda 4. Sumbangan/Donasi 5. Uang Administrasi 6. Pendapatan lainnya Sedangkan yang dimaksud biaya dalam koperasi terdiri dari: 1. Biaya Bunga Simpanan Sukarela Bunga simpanan sukarela, sesuai dengan keputusan pengurus No.: 2. 3. 4.



02/KEP.O/V/2008, ditetapkan sebesar 7% pertahun. Biaya Operasional Biaya Administrasi Biaya lainnya Dalam proses penghitungannya, nilai SHU anggota dapat dilakukan apabila



beberapa informasi dasar diketahui sebagai berikut: - Total SHU koperasi pada satu tahun buku



-



Bagian (persentase) SHU anggota yang diperoleh dari:



-



Maka nilai SHU anggota dapat diperoleh dengan cara:



f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Melakukan presentasi kepada audience dengan lisan dan dibantu dengan handout agar materi yang disampaikan dapat diserap dengan mudah. Penyuluhan: Penyuluhan berisikan mengenai materi dari program kerja yang akan dilaksanakan. Pelatihan: Pelatihan berupa bentuk kegiatan yang langsung dijalankan seperti menyampaikan informasi-informasi dasar mengenai koperasi. Evaluasi: Mengamati kelebihan dan kekurangan selama program kerja dilaksanakan dengan kelompok mengenai program kerja. 2.4 Transfer Ilmu Teknik Informatika (Mengurangi Penyebaran Berita Palsu di Kalangan Masyarakat dengan Memberikan Informasi Cara Menghadapi Berita Palsu) a. Penanggung Jawab : Fenny Flavia Fulca (15 07 08273) b. Tujuan : Penanggulangan penyebaran berita palsu di kalangan masyarakat ini diadakan dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran berita palsu agar masyarakat di Padukuhan Sedono tidak mudah tertipu dan menyebarkan berita yang didapatkan. c. Sasaran : Masyarakat Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 1 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 1 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 1 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Penyebaran berita palsu sudah sangat sering terjadi di kalangan masyarakat, tidak hanya tersebar melalui internet melainkan melalui panggilan telepon, pesan singkat, bahkan dari perbincangan sehari-hari. Misalnya pesan singkat berisi informasi pemilik nomor ponsel tersebut menang undian berupa mobil, motor atau sejumlah uang, dan di kalangan masyarakat seperti berita palsu yang tentang seseorang dan berita palsu tentang sebuah penyakit. Banyaknya kasus-kasus penipuan yang telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia sangat merugikan bagi para korban mulai dari yang kehilangan sejumlah uang hingga perasaan khawatir yang berlebihan. Masyakarakat pada umumnya masih banyak yang belum bisa membedakan berita palsu dengan berita asli karena beberapa faktor salah satunya adalah karena kurangnya pengetahuan mengenai adanya berita palsu. Oleh karena itu, diadakan kegiatan ini agar masyarakat lebih sadar dan dapat menghindari penyebaran berita palsu dengan memberikan informasi mana saja informasi yang termasuk berita palsu, ciri-ciri, cara menghindari penipuan dari berita f.



palsu dan bagaimana cara melaporkan berita palsu yang terjadi pada pesan singkat. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan pengertian dasar dari materi yang akan disampaikan yaitu tentang berita palsu meliputi pengertian, ciri-ciri, dan penyebab adanya berita



palsu. Penyuluhan: Membahas secara detil tentang contoh berita palsu yang biasa beredar di kalangan masyarakat, cara mencegah penyebarannya, dan juga cara melaporkannya. Masyarakat berperan langsung dengan memberikan contoh berita palsu yang pernah mereka dapatkan (jika ada) seperti memberikan cerita pengalamannya atau pengalaman orang lain yang membaca atau menerima panggilan telepon atau bisa juga menunjukkan contoh smsberita palsu yang pernah didapatkan dan juga contoh-contoh kasus yang pernah terjadi di kalangan masyarakat melalui berbagai media. Evaluasi: Melakukan wawancara kepada masyarakat yang mengikuti kegiatan, apakah materi dapat diterapkan dengan mudah ketika mendapatkan sebuah berita palsu. 2.5 Transfer Ilmu Teknik Sipil (Pentingnya Stiker Pemantul Cahaya Pembatas Jalan) a. Penanggung Jawab : Antonius Janu Iswandaru (15 02 16007) b. Tujuan : Program kerja ini dilakukan bertujuan untuk meminimalisir kecelakaan dan pendatang yang tersesat saat melakukan perjalanan dari Padukuhan Pelem ke Padukuhan Sedono pada malam hari. Selain itu tanda pembatas jalan bertujuan untuk menerangi jalan yang cukup ekstrim c. Sasaran : Seluruh masyarakat di Padukuhan Sedono khususnya pengguna sepeda motor dan mobil d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 13 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 13 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 13 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Padukuhan Sedono pada umumnya memiliki kondisi jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Jalan pada Padukuhan Sedono juga memiliki beberapa kekurangan salah satunya kurangnya penerangan jalan di beberapa titik pada malam hari, hal ini disebabkan karena jauhnya akses sambungan listrik ke jalan sekitar, ditambah lagi pada bagian terluar bahu jalan terdapat jurang sehingga dapat membahayakan pengendara dan pengguna jalan yang melintas terutama pada malam hari. Untuk itu diperlukan alternatif sumber pencahayaan berupa pembatas bahu jalan yang menggunakan stiker reflektor untuk menghindari resiko terjadinya kecelakaan sekaligus menjadi pengarah bagi para pengguna jalan (warga). Pada dasarnya reflective sticker adalah jenis bahan stiker cutting yang memiliki kemampuan memantulkan cahaya dalam gelap saat terkena sinar. Penggunaan reflective sticker ini akan menggunakan bambu sebagai media/tiang pendukung untuk melekatkan reflektif stiker. Pemanfaatan bambu sebagai tiang dikarenakan banyaknya populasi bambu yang ada di padukuhan. Alat dan bahan : 1. Reflektif stiker ukuran 3m x 5cm 2. Bambu D = ±30cm; t = ±1,5m 3. Gunting 4. Palu



Cara pembuatan: 1. Tentukan titik-titik lokasi yang akan diberikan pembatas bahu jalan. 2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, potong bambu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. 3. Gunting reflektif stiker secukupnya, kemudian lekatkan stiker pada bambu yang telah dipotong. 4. Bambu yang telah dilekatkan stiker ini kemudian diletakan pada bagian bahu jalan yang menjadi titik berpontesi menyebabkan terjadinya kecelakaan atau tikungan berbahaya. Peletakan bambu ini nantinya dengan cara menancapkan langsung bambu ke dalam tanah. f. Metode Penyampaian : Metode penyampaian program kerja ini dilakukan dengan menjelaskan fungsi beserta kegunaan dari reflectives sticker. Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan prototype sederhana pengaman jalan berupa pembatas bahu jalan menggunakan reflective sticker. Selanjutnya dapat dibuka sesi tanya jawab (diskusi) dengan harapan masyarakat dapat mengerti. 2.6 Transfer Ilmu Komunikasi (Pentingnya Papan Informasi) a. Penanggung Jawab : Theresia Deswita Napitupulu (15 09 05582) b. Tujuan : Memudahkan target sasaran atau masyarakat Sedono untuk mendapatkan informasi penting mengenai lingkungan tersebut dan meningkatkan minat baca dari masyarakat. c. Sasaran : Masyarakat Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 1 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 1 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 1 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Memberikan informasi mengenai fungsi dan kegunaan dari papan informasi untuk target sasaran. Papan informasi merupakan alat komunikasi yang akan digunakan untuk memberitahukan informasi, berita, dan acara penting yang ada di daerah yang telah ditentukan. Setelah itu menempatkan papan informasi ketempat-tempat yang strategis yang sudah ditentukan oleh Padukuhan Sedono. Papan informasi akan berguna untuk meminimalisir informasi yang salah, dan menjadi media untuk target informasi sebagai sumber berita. Papan Informasi ini penting karena lokasi Sedono memiliki berbagai kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakatnya, maka dari itu papan informasi ini akan berguna sebagai pengingat untuk masyarakat akan kegiatan-kegiatan yang ada di daerah tersebut. Papan informasi juga hanya membutuhkan biaya yang kecil. Ukuran dari papan informasi ini juga tidak terlalu besar sehingga tidak akan memakan tempat dan menghabiskan biaya. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan pengumuman terkait pengadaan. Pengumunan berisikan inti kegiatan program, target sasaran , dan penanggung jawab program. Penyuluhan:



Penyuluhan berisikan mengenai materi dari program yang akan dilaksanakan. Pelatihan: Pelatihan berupa bentuk kegiatan yang langsung dijalankan seperti membuat papan informasi. Evaluasi: Melakukan pertemuan di tempat dan waktu yang sudah ditentukan. 2.7 Transfer Ilmu Hukum (Perencanaan Jual Beli Tanah) a. Penanggung Jawab : Mario Hamonangan Sigiro (14 05 11496) b. Tujuan : Program kerja ini untuk membuat masyarakat mengetahui mengenai perjanjian jual beli khusunya perjanjian jual beli tanah. Program kerja ini juga untuk membuat masyarakat memahami mengenai perjanjian jual beli khusunya perjanjian jual beli tanah c. Sasaran : Warga Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 5 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 5 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 5 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Mengenai jual beli tanah di atur dalam pasal 1457 KUH Perdata antara pembeli dan penjual, dalam melakukan jual beli tanah harus mempunyai bukti otentik yang mempunyai status hukum atau kekuatan hukum agar dalam melakukan jual beli tanah tidak akan merugikan salah satu pihak. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi : Menyampaikan mengenai tujuan program kerja kepada masayarakat Padukuhan Sedono. Penyuluhan : Menjelaskan mengenai program kerja kepada masyarakat Padukuhan Sedono dengan PPT (Power Point). Pelatihan : Memberikan pelatihan kepada masyarakat Padukuhan Sedono bagaimana cara melakukan perjanjian jual beli tanah. Evaluasi : Mengamati kelebihan dan kekurangan selama program kerja dilaksanakan dengan kelompok mengenai program kerja. 2.8 Transfer Ilmu Teknik Industri (Pembuatan Briket Sebagai Sarana Pengurangan Limbah Organik dan Peningkatan Efisiensi Energi) a. Penanggung Jawab : Angelin Febriana Malaha (14 14 08053) b. Tujuan : Mengurangi limbah/sampah organic yang ada di Padukuhan Sedono dengan memanfaatkan limbah organic untuk diolah menjadi briket. Penyuluhan ini juga bertujuan untuk menambah kemampuan warga Sedono dalam megolah sampah organik. c. Sasaran : Warga Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan : 12 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan : 12 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh -Evaluas i : 12 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi :



Latar belakang penyuluhan ini adalah sarana untuk warga setempat yang hanya membiarkan saja daun-daun kering yang berserakan sepanjang jalan penghubung antar desa, hutan warga, hutan negara, dan pekarangan warga. Briket adalah bahan bakar alternatif yang fungsinya sama dengan arang. Arang yang pada dasarnya terbuat dari batok kelapa atau kayu, namun briket ini memiliki ketahanan nyala api yang lama dan nilai ekonomis yang lumayan dibandingkan dengan arang biasa. Komposisi briket biasanya terbuat dari daun kering, sisa-sisa kayu (limbah) meubel yang dijadikan arang juga, namun pada proses pencetakannya menggunakan tekanan tinggi untuk memadatkan dan mendapatkan ketebalan tertentu untuk nyala api yang lebih lama. Bahan-bahan membuat briket: 1. Arang 2. Sampah organic 3. Perekat alami/buatan Alat-alat membuat briket: 1. Wadah 2. Pipa PVC (cetakan) 3. Penumbuk Cara membuat briket: 1. Siapkan penumbuk, misalnya lesung, kemudian arang yang tersedia ditumbuk halus hingga menjadi bubuk arang. Selanjunya kumpulkan bubuk arang tersebut pada suatu tempat misalnya ember. 2. Siapkan lem kanji dan encerkan dengan air panas. Campurkan kanji tersebut dengan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket. Selanjutnya, adonan diaduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup lengket 3. Siapkan cetakan briket. Bisa dibuat dari pipa PVC /bambu / cukup dikepal dengan tangan atau agar hasilnya lebih optimal bisa dengan menggunakan mesin pencetak briket. 4. Setelah cetakan siap, masukkan adonan yang ke dalamnya dengan cara dipadatkan, setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan. 5. Jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering 6. Briket sampah siap digunakan. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: mensosialisasikan program penyuluhan yang akan dilakukan yang berisikan inti kegiatan program, target sasaran, dan penanggung jawab program. Penyuluhan: dilakukan pemberian materi kepada target sasaran program. Pelatihan: pelatihan dilakukan bersamaan dengan saat penyuluhan berlangsung. Evaluasi: mengevaluasi jalannya penyuluhan dan pelatihan setelah selesainya program B. Program Kerja Wajib 1. Bidang Kesehatan 1.1 POSYANDU a. Penanggung Jawab



: Theresia Deswita Napitupulu (15 09 05582) Mario Hamonangan Sigiro (14 05 11496)



b. Tujuan : Membantu Kader posyandu dalam melaksanakan pemeriksaan rutin pada ibu dan balita serta membantu kader posyandu dalam melakukan penyuluhan mengenai kesehatan gizi pada ibu dan balita c. Sasaran : Ibu-ibu dan balita yang ada di Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelaksanaan : 8 Juli 2018, Puskesmas Pembantu Padukuhan Sedono -Evaluasi : 8 Juli 2018, Puskesmas Pembantu Padukuhan Sedono e. Materi : Memberikan materi terkait kesehatan untuk target sasaran yang berisikan: a) Status kesehatan ibu hamil, kehamilan mengandung unsur kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat beresiko tinggi. Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi yang baik, memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, dan cek rutin. Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan ibu hamil: Umur, semakin bertambah umur seseorang maka pengetahuan akan status kesehatan ibu hamil akan luas. Pendidikan, Rendahnya tingkat pendidikan seseorang atau masyarakat sangat berpengaruh juga terhadap peningkatan derajat kesehatan. Psikologis, kehamilan merupakan suatu rentang waktu, mengalami perubahan fisiologis dan psikologis yang memerlukan penyesuaian emosi, pola berpfikir dan berperilaku yang berlanjut hingga lahir bayi. b) Gizi yang benar. faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Hubungan antara gizi ibu hamil dengan faktor ekonomi, sosial, atau keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu termasuk juga persiapan fisik untuk masa persalinan. Kebutuhan ibu hamil secara garis besar adalah asam folat, energi, protein, zat besi (Fe), kalsium, pemberian supleman vitamin D terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan di negara dengan musim dingin yang panjang dan pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme (Kusmiyati, 2008). f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan informasi terkait kegiatan dan penjelasan terkait materi yang dilampirkan dari program kegiatan yang akan dilaksanakan yang bekerja sama dengan PUSTU (Puskesmas Pembantu). Pelaksanaan: Melakukan kegiatan program POSYANDU yang diselenggarakan oleh peserta KKN dan juga membantu program timbang berat badan anak yang diselenggarakan oleh POSYANDU padukuhan Sedono setiap tanggal 25. Evaluasi: Melakukan pertemuan dengan pihak PUSTU untuk mengetahui tentang keberhasilan program yang telah dilaksanakan 1.2 POSBINDU a. Penanggung Jawab : Mario Hamonangan Sigiro (14 05 11496) Antonius Janu Iswandaru (15 02 16007) b. Tujuan :



Mengadakan agenda senam untuk lansia. Selain itu, program ini bertujuan untuk mengajak para lansia di Padukuhan Sedono lebih bugar dan sehat. c. Sasaran : d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelaksanaan : 8, 15 dan 22 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Evaluasi : 15 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono e. Materi : Memberikan penyuluhan yang mengajak warga untuk selalu aktif bergerak. Menumbuhkan motivasi kepada warga untuk selalu hidup sehat dan teratur dalam berolahraga. Memberikan kesadaran kepada warga tentang pentingnya berolahraga. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan informasi terkait kegiatan dan penjelasan mengenai materi yang dilampirkan dari program kegiatan yang akan dilaksanakan satu mingu sekali dalam bentuk senam bersama lansia. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan program POSBINDU yang diselenggarakan oleh peserta KKN dan juga membantu program senam bersama lansia yang diselenggarakan oleh POSBINDU padukuhan Sedono setiap satu minggu sekali. Evaluasi: Melakukan wawancara dengan beberapa lansia untuk mengetahui tentang keberhasilan program yang telah dilaksanakan. 2.



Bidang Pendidikan 2.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) a. Penanggung Jawab : Theresia Deswita Napitupulu (15 09 05582) Fenny Flavia Fulca (15 07 08273) b. Tujuan : Membantu anak dalam proses belajar serta meningkatkan semangat belajar sehingga anak memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki jenjang pendidikan dasar c. Sasaran : Anak Usia Dini di Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelaksanaan : 27 Juni, 29 Juni, 3 Juli, 4 Juli, 6 Juli, 10 Juli, 11 Juli, 13 Juli, 17 Juli, 18 Juli, 20 Juli, 24 Juli 2018, TK Sedono -Evaluasi : 27 Juni, 29 Juni, 3 Juli, 4 Juli, 6 Juli, 10 Juli, 11 Juli, 13 Juli, 17 Juli, 18 Juli, 20 Juli, 24 Juli 2018, Rumah Bapak Dukuh e. Materi : Materi yang disampaikan adalah menggambar, mewarnai, pengenalan angka dan huruf, pengenalan jenis-jenis hewan dan tumbuhan, praktik 5 langkah mencuci tangan yang benar, membuat kerajinan sederhana dan pengenalan Bahasa Inggris sederhana. Kegiatan ini akan dilakukan dengan daftar kegiatan yang dapat dilihat pada Tabel 1. No 1. 2. 3. 4. 5.



Waktu



Materi Menggambar Mewarnai Pengenalan angka dan huruf 5 langkah mencuci tangan Pengenalan bahasa inggris sederhana



6. Menggambar 7. Mewarnai Tabel 1. Daftar Kegiatan Belajar dan Mengajar PAUD dan TK. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan informasi dan ajakan terkait program yang akan dilakukan kepada target sasaran. Informasi akan mencakup materi-materi yang telah disiapkan agar para target sasaran mengerti mengenai program yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan: Kegiatan akan berlangsung target sasaran mengikuti kegiatan secara rutin yang ditempat dan waktu yang sudah ditentukan. Target sasaran melakukan dan mengerjakan materi-materi yang telah dijelaskan pada saat sosialisasi. Evaluasi: Saat kegiatan selesai, dapat diobservasi mengenai perubahan target dari sebelum mengikuti program hingga saat setelah mengikuti program. Untuk mengevaluasi dapat juga melakukan riset kecil mengenai program. Faktor-faktor dari evaluasi akan dilihat dari indikator keberhasilan. 2.2 Bimbingan Belajar (BIMBEL) a. Penanggung Jawab : Theresia Deswita Napitupulu (15 09 05582) Antonius Janu Iswandaru (15 02 16007) b. Tujuan : Membantu mengarahkan siswa pada kegiatan belajar diluar lingkungan sekolah guna meningkatkan mutu dan kualitas ilmu pengetahuan yang sudah di dapatkan di sekolah. c. Sasaran : Anak-anak SD dan SMP di Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelaksanaan : 27 Juni, 28 Juni, 30 Juni, 2 Juli, 3 Juli, 4 Juli, 5 Juli, 7 Juli, 9 Juli, 11 Juli, 12 Juli, 14 Juli, 16 Juli, 18 Juli, 19 Juli, 21 Juli, 23 Juli 2018, Rumah warga Padukuhan Sedono -Evaluasi : 27 Juni, 28 Juni, 30 Juni, 2 Juli, 3 Juli, 4 Juli, 5 Juli, 7 Juli, 9 Juli, 11 Juli, 12 Juli, 14 Juli, 16 Juli, 18 Juli, 19 Juli, 21 Juli, 23 Juli 2018, Rumah warga Padukuhan Sedono e. Materi : Materi yang disampaikan akan dibagi menjadi tiga, yakni untuk SD kelas 1–3 (kelompok 1) akan diberikan materi mata pelajaran membaca, berhitung, dan bahasa Inggris. Sedangkan untuk kelas 4–6 SD (kelompok 2) diberikan materi mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA dan IPS. Untuk materi yang diberikan pada tingkat SMP (kelompok 3) adalah Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia. Kegiatan ini akan dilakukan dengan daftar kegiatan yang dapat dilihat pada Tabel 2. No 1 2 3 4 5 6



Waktu



Kelompok 1 2 1 1 2 2



Materi Membaca Matematika Berhitung Bahasa inggris Bahasa inggris IPA



7 8 9 10 11 12



1 Membaca 2/3 IPS 1 Berhitung 3 Matematika 3 Bahasa inggris 3 IPA Tabel 2. Daftar Kegiatan Bimbingan Belajar f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Memberikan informasi menarik terkait program yang akan dilakukan kepada target sasaran agar target tertarik mengikuti program BIMBEL. Informasi akan mencakup materi-materi yang telah disiapkan agar para target sasaran mengerti mengenai program yang akan dilaksanakan.



Pelaksanaan: Kegiatan akan



berlangsung sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan. Target sasaran melakukan dan mengerjakan materi-materi yang telah dijelaskan pada saat sosialisasi. Evaluasi: Melihat perbedaan target sasaran saat mengikuti program BIMBEL. Mengadakan kuisioner dengan pihak yang terkait untuk mengevaluasi program C. Program Kerja Wajib 1. Kewirausahaan 1.1 Pengolahan Singkong menjadi Tepung Mocaf a. Penanggung Jawab : Angelin Febriana Malaha (14 14 08053) Chandra Kusuma Wibowo (13 11 20736) b. Tujuan : Untuk meningkatkan kreatifitas warga Padukuhan Sedono bahwa hasil panen dari perkebunan singkong dapat diolah lebih lanjut dalam beragam bentuk yang lebih menarik untuk dipasarkan. Selain itu, produk hasil olahan singkong ini juga dapat dikemas dengan cara yang unik untuk meningkatkan daya tarik dan daya beli masyarakat. c. Sasaran : d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan dan Produksi : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Pengemasan : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Pemasaran : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Evaluasi : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono e. Materi : PKK atau Pembinaan Kesejahteraan Keluarga adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan di wilayah-wilayah tertentu. Organisasi ini berupaya membimbing dan membina agar keluarga dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri. Program “Pembuatan Tepung Mocaf dari Singkong” ini berupaya untuk meningkatkan kreativitas taget sasaran dan menggali potensi baru yang ada dalam padukuhan Sedono. Banyak sekali fungsi dari program ini, salah satunya adalah menambah penghasilan. Bahanbahan yang dibutuhkan tidak mahal dan sulit sehingga para target sasaran diharapkan dapat mengikuti proses dari kegiatan ini. Cara membuat tepung mocaf:



1. Kupas singkong dari kulitnya. 2. Bersihkan singkong menggunakan air bersih dan pastikan lendir yang berada diantara kulit dan daging umbi juga bersih. Pembersihan bisa dilakukan dengan cara menyikat permukaan umbi singkong. 3. Potong-potong singkong setipis mungkin, ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pengeringan nantinya. 4. Rendam singkong dalam air bersih selama minimal 2 hari 2 malam, proses ini akan menghasilkan endapan tepung tapioka. Pisahkan tepung dan keringkan untuk keperluan berikutnya. 5. Selama proses perendaman, air harus diganti maksimal 24 jam sekali atau lebih bagus 12 jam sekali, jika tidak hasil tepung akan menyisakan bau seperti bau singkong yang busuk terendam. 6. Angkat singkong dari rendaman dan jemur hingga benar-benar kering dengan kadar air kurang lebih 10%, cirinya singkong mulai lapuk/rapuh. 7. Saatnya proses penggilingan, jika tidak ada alat giling kita juga bisa menumbuknya menggunakan lumpang hanya saja prosesnya lebih lama. 8. Ayak singkong hasil tumbukan dengan ayakan tepung, alat ini banyak dijual di toko tempat penjualan perkakas rumah tangga. Sisa ayakan dapat ditumbuk kembali sampai benar-benar halus. 9. Satukan tepung hasil ayakan dengan tepung tapioka yang diperoleh dari hasil perendaman dan jemur kembali sampai benar-benar kering. 10. Tepung mocaf sudah siap dikemas dan dipasarkan. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: memberikan pengumuman terkait pengadaan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam, yaitu pembuatan produk tepung mocaf yang akan dilakukan di Padukuhan Sedono oleh peserta KKN, menyampaikan waktu dan tempat pelaksanaan. Pelatihan dan Produksi: pada pelatihan dan proses produksi, mahasiswa peserta KKN akan membagikan resep kepada Ibu-ibu PKK dan mendemokan cara pembuatan tepung mocaf. Pengemasan: disampaikan juga materi mengenai pengemasan yang baik, yaitu kemasan yang aman untuk makanan dan menarik sehingga orang lain akan tertarik untuk membeli produk hasil pelatihan ini. Pemasaran: pemasarannya dapat dilakukan di beberapa platform, yaitu pasar, minimarket, bahkan media sosial seperti facebook dan instagram. Evaluasi: disaat kegiatan



berakhir,



mahasiswa



membagikan



kuisioner



terkait



programpembutan produk makanan tepung mocaf. 1.2 Pembuatan Donat Singkong a. Penanggung Jawab : Angelin Febriana Malaha (14 14 08053) Chandra Kusuma Wibowo (13 11 20736) b. Tujuan :



jalannya



Untuk meningkatkan kreatifitas warga Padukuhan Sedono bahwa hasil panen dari perkebunan singkong dapat diolah lebih lanjut dalam beragam bentuk yang lebih menarik untuk dipasarkan. Selain itu, produk makanan ini juga dapat diberi varian rasa untuk meningkatkan daya tarik dan daya beli masyakarakat. c. Sasaran : Ibu- Ibu PKK Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan dan Produksi : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Pengemasan : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Pemasaran : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Evaluasi : 9 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono e. Materi : PKK atau Pembinaan Kesejahteraan Keluarga adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan di wilayah-wilayah tertentu. Organisasi ini berupaya membimbing dan membina agar keluarga dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri. Program “Pebuatan Donat Singkong” berupaya untuk meningkatkan kreativitas taget sasaran dan menggali potensi baru yang ada dalam padukuhan Sedono. Banyak sekali fungsi dari program ini, salah satunya adalah menambah penghasilan. Bahan-bahan yang dibutuhkan tidak terlalu mahal dan sulit sehingga para target sasaran diharapkan dapat mengikuti proses dari kegiatan ini. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat donat singkong: 350 gr singkong 2 butir telur ayam 350 gr tepung terigu 5 sendok makan susu bubuk 1 sendok teh baking powder 5 sendok makan gula halus 1 sendok makan ragi instant 100 gr margarine 100 ml air bersih Minyak untuk menggoreng secukupnya Gula halus secukupnya (untuk topping) Cara membuat donat singkong: 1. Kupas kulit singkong lalu dicuci dengan air sampai benar-benar bersih 2. Setelah itu kukus singkong sampai benar-benar matang dan empuk, haluskan 3. Campurkan semua bahan menjadi satu dengan singkong 4. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diuleni dengan tangan sampai benar-benar kalis 5. Bentuk bulat-bulat adonan dengan ukuran sesuai selera kemudian beri lubang pada bagian tengahnya, diamkan selama 30 menit sampai adonan mengembang dua kali lipat



6. Panaskan minyak lalu goreng adonan diatas api sedang sampai berwarna kuning kecoklatan, angkat tiriskan 7. Donat singkong siap untuk dinikmati f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: memberikan pengumuman terkait pengadaan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam, yaitu pembuatan donat singkong yang akan dilakukan di Padukuhan Sedono oleh peserta KKN, menyampaikan waktu dan tempat pelaksanaan. Pelatihan dan Produksi: pada pelatihan dan proses produksi, mahasiswa peserta KKN akan membagikan resep kepada Ibu-ibu PKK dan mendemokan cara pembuatan donat singkong. Pengemasan: disampaikan juga materi mengenai pengemasan yang baik, yaitu kemasan yang aman untuk makanan dan menarik sehingga orang lain akan tertarik untuk membeli produk hasil pelatihan ini. Pemasaran: pemasarannya dapat dilakukan di beberapa platform, yaitu pasar, minimarket, bahkan media sosial seperti facebook dan instagram. Evaluasi: disaat kegiatan



berakhir,



mahasiswa



membagikan



kuisioner



terkait



jalannya



programpembutan produk makanan donat singkong. 1.3 Pembuatan Produk Pot Bunga Gantung Batok Kepala g. Penanggung Jawab: Angelin Febriana Malaha (14 14 08053) Chandra Kusuma Wibowo (13 11 20736) a. Tujuan : Untuk meningkatkan kreatifitas warga Dusun Sedono bahwa hasil panen dari kelapa dapat diolah lebih lanjut dalam beragam bentuk yang lebih menarik untuk dipasarkan. b. Sasaran : Ibu- Ibu PKK Padukuhan Sedono c. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelatihan dan Produksi : 10 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Pengemasan : 10 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Pemasaran : 10 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Evaluasi : 10 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono d. Materi : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan di wilayahwilayah tertentu. Organisasi ini berupaya membimbing dan membina agar keluarga dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri. Program “Pembuatan Pot Bunga Gantung Batok Kelapa” berupaya untuk meningkatkan kreativitas taget sasaran dan menggali potensi baru yang ada dalam padukuhan Sedono. Banyak sekali fungsi dari program ini, salah satunya adalah menambah pengetahuan dalam bidang kesenian. Alat dan bahan pembuatan pot gantung dari batok kelapa: 1. Batok kelapa 2. Gantungan pot yang terbuat dari besi/tali. 3. Amplas 4. Bor



Cara membuat pot gantung batok kepala: 1. Amplas terlebih dahulu batok kelapa yang masih ada serabut kasarnya. 2. Jika sudah buat lubang di tengah atau sedikit kesamping untuk keluarnya air. 3. Masukkan tumbuhan apa yang mau di tanam di dalam batok kelapa. Campurkan dengan tanah liat atau batu batuan selesai mudahkan caranya. e. Metode Penyampaian : Sosialisasi: memberikan pengumuman terkait pengadaan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam, yaitu pembuatan produk pot bunga gantung batok kelapa yang akan dilakukan di Padukuhan Sedono oleh peserta KKN, menyampaikan waktu dan tempat pelaksanaan. Pelatihan dan Produksi: pada pelatihan dan proses produksi, mahasiswa peserta KKN akan membagikan cara membuat produk pot bunga gantung batok kelapa kepada Ibu-ibu PKK dan mendemokan cara pembuatan produk ini. Pengemasan: disampaikan juga materi mengenai pengemasan yang baik dan menarik sehingga orang lain akan tertarik untuk membeli produk hasil pelatihan ini. Pemasaran: pemasarannya dapat dilakukan di beberapa platform, yaitu pasar, minimarket, bahkan media sosial seperti facebook dan instagram. Evaluasi: disaat kegiatan



berakhir,



mahasiswa



membagikan



kuisioner



terkait



jalannya



programpembutan produk kerajinan pot bunga gantung batok kelapa



2.



POKDARWIS a. Penanggung Jawab



: Dionisius Sank Krisna A. B. (14 03 20882) Rika Surya Panji Prasetya (14 01 15494) b. Tujuan : Memberi penyuluhan pada warga Sedono untuk dapat belajar mengelola Petilasan Gedong Pulosari yang ada di Padukuhan Sedono. c. Sasaran : Seluruh Warga Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Penyuluhan dan Pelatihan : 7 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Evaluasi : 7 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono e. Materi : 1. Konsep Pengembangan Pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata Mencakup komponen-komponen utama sebagai berikut: -Objek dan Daya Tarik -Aksesibilitas -Amenitas -Fasilitas Pendukung -Kelembagaan 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Objek Wisata A. Faktor Pendukung Faktor Pendukung adalah hal atau kondisi yang dapat mendukung atau menumbuhkan suatu kegiatan, usaha atau produksi. Faktor penarik dan pendorong suatu produk wisata yang biasanya berwujud sistem destinasi pariwisata akan terdiri atau menawarkan paling tidak beberapa komponen pokok sebagai berikut.



- Daya Tarik wisata yang berbasis pada alam atau budaya - Akomodasi, Amenitas, Aksebilitas dan Transportasi - Fasilitas Umum - Fasilitas Pendukung B. Faktor Penghambat Beberapa permasalahan yang menyebabkan kurangnya daya tarik objek wisata yang ada ialah belum dikelolanya dengan baik oleh pihak pemerintah dan belum tertatanya dengan baik aspek sarana dan prasarana. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi : penyampaian materi betapa pentingnya wisata bagi suatu daerah dengan penjelasan lisan dan didukung presentasi. Serta memberi pemahaman kepada warga Padukuhan Sedono mengenai cara mengelola Petilasan Gedong Pulosari menjadi sebuat objek wisata ziarah. Penyuluhan : Materi yang dijelaskan berupa penjelasan bagaimana mengelola Petilasan Gedong Pulosari menjadi sebuah tempat wisata di Padukuhan Sedono. Evaluasi : Mengamati perubahan yang ada di calon lokasi wisata. Faktor-faktor dari evaluasi akan dilihat dari indikator keberhasilan. 3.



Sosial Budaya a. Penanggung Jawab



: Antonius Janu Iswandaru (15 02 16007)



Mario H Sigiro (14 05 11496) b. Tujuan : Mengkomunikasikan kegiatan sosial budaya Karawitan yang menarik di Padukuhan Sedono. Kesenian Karawitan ini merupakan salah satu bentuk penegasan jawanisasi kesenian musik. Program ini juga bertujuan untuk melakukan dokumentasi sebagai produk komunikasi kegiatan Karawitan di Padukuhan Sedono, sehingga publik menjadi aware dengan kegiatan tersebut. c. Sasaran : Warga padukuhan Sedono khususnya kelompok PKK. d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelaksanaan : 6 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono -Evaluasi : 6 Juli 2018, Balai Desa Padukuhan Sedono e. Materi : Dilakukan pemotretan atau dokumentasi saat ada kegiatan social dalam padukuhan sedono. Hal ini untuk mengabadikan moment tersebut dan dapat disebar luaskan ke masyarakat luas tentang kegiatan di Padukuhan Sedono. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi : Memberikan penjelasan mengenai Budaya Karawitan kepada masyarakat Padukahan Sedono agar para warga mengerti mengenai budaya tersebut. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan diskusi bersama dan partisipasi warga mengenai kegiatan Karawitan serta melakukan dokumentasi sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 2 minggu sekali. Evaluasi : melakukan evaluasi dengan kelompok dan beberapa warga Padukuhan Sedono apakah kegiatan tersebut meningkatkan kesadaran masyarakat Padukuhan Sedono mengenai Karawitan. 4.



Penghijauan a. Penanggung Jawab : b. Tujuan



Dionisius Sank Krisna A.B (14 03 20882) Mario Hamonangan Sigiro (14 05 11496) :



Pada dasarnya Padukuhan Sedono memiliki jenis tanah dan lingkungan yang cukup mendukung untuk berbagai jenis pohonpohonan. Melihat potensi yang cukup besar, adanya proker ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada dengan berbagai usaha. Selain untuk penghijauan, proker ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat Sedono dengan memanfaatkan tanaman yang peserta KKN tanam. c. Sasaran : Masyarakat Padukuhan Sedono d. Waktu dan Tempat Kegiatan -Sosialisasi : 5 Mei 2018, Rumah Bapak Dukuh -Pelaksanaan : 15 Juli 2018, Padukuhan Sedono -Evaluasi : 15 Juli 2018, Padukuhan Sedono e. Materi : Penghijauan adalah usaha untuk menanam pohon dan tumbuhan di tempat yang dianggap bisa menjadi tumbuh kembang si tumbuhan tersebut. Gerakan penghijauan bisa dimulai dari rumah kita sendiri. Ada banyak manfaat penghijauan yang kita peroleh diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat secara hidrologis Manfaat penghijauan yang pertama adalah mampu menjaga keseimbangan sistem air dialam, dengan adanya banyak pohon yang ditanam itu berarti kita sedang mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Akar pohon sangat bermanfaat dalam menjaga kestabilan air dalam tanah. 2. Manfaat secara orologis Penghijauan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi dan pengikisan tanah yang dapat menimbulkan bencana alam tanah longsor. 3. Manfaat secara ekologis Dan penghijauan mampu menjaga lingkungan menjadi lebih asri, nyaman serta menjadi tempat tinggal yang layak bagi tanaman dan hewan didalamnya. Dengan begitu alam pun akan selaras dan menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh manusia. 4. Manfaat secara klimatologis Yang terakhir adalah manfaat klimatologis dimana penghijauan bisa berguna untuk mencegah polusi dan pemanasan global yang sudah terjadi di dunia ini. Tingakat karbondioksida yang cukup tinggi dalam dunia ini mengurangi jumlah oksigen. Sedangkan pohon atau tumbuhan menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan dibumi. f. Metode Penyampaian : Sosialisasi: Penyampaian materi secara lisan dan didukung presentasi tentang pentingnya penghijauan yang sekaligus memiliki potensi. Pelaksanaan: Praktek langsung untuk menanam bibit pohon di lahan yang sudah disiapkan, serta memilih tanaman yang dinilai dapat dijadikan potensi baru untuk Padukuhan Sedono.



Evaluasi: mengamati perubahan tanaman dari program kerja penghijauan ini. Evaluasi juga dilihat dari indikator keberhasilan.



5. PKM ( Program Kreativitas Mahasiswa) 1.Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (Pembuatan Donat Singkong) a. Penanggung Jawab b. Tujuan



:



Angelin Febriana Malaha (14 14 08053) Fenny Flavia Fulca (15 07 08273) Chandra Kusuma Wibowo (13 11 20736) : Untuk meningkatkan kreatifitas warga Padukuhan Sedono



bahwa hasil panen dari perkebunan singkong dapat diolah lebih lanjut dalam beragam bentuk yang lebih menarik untuk dipasarkan. Selain itu, produk makanan ini juga dapat diberi varian rasa untuk meningkatkan daya tarik dan daya beli masyakarakat.