Modul Smart Relay [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SMK NEGERI 6 DUMAI KOMPETENSI KEAHLIAN



Teknik Instalasi Tenaga Listrik & Teknik Kimia Industri Jl. Swadaya Kel. Teluk Makmur Kec. Medang Kampai



Modul



PLC



( PROGRAMMABLE LOGICAL CONTROL )



BY SMART RELAY



DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMK NEGERI 6 DUMAI TAHUN 2020



MODUL I PENGENALAN PLC SMART RELAY ZELIO LOGIC DAN APLIKASI ZELIO SOFT 2 I. TUJUAN UMUM:



1. Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic 2. Mampu memahami dan menjalankan program aplikasi Zelio Soft 2 II. TUJUAN KHUSUS: 1. Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic beserta bagian-bagian dan kegunaannya 2. Mampu menguasai aplikasi Zelio Soft 2 sebagai program aplikasi pemrograman, simulasi dan monitoring PLC Smart Relay Zelio Logic. 3. Mampu membuat program sederhana menggunakan bahasa Ladder maupun Bahasa FBD 4. Mampu mensimulasikan program yang telah dibuat dan mentrasfer ke modul PLC Smart Relay Zelio Logic III. Teori Dasar Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang tersedia dalam 2 model yaitu: Model Compact dan Model Modular. Perbedaannya adalah pada model modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk model modular juga dapat dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan modul. Smart Relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Zelio Logic Smart Relay didesai untuk automated system yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Tujuan diciptakannya Smart Relay Zelio Logic adalah untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. Dengan smart relay, rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.



Gambar 1.1 PLC Smart Relay Zelio Logic 1. Keunggulan Smart Relay Zelio logic adalah: a. Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dengan backlight yang memungkinkan dilakukan pemrograman melalui front panel atau menggunakan software “Zelio Soft 2” melalui komputer. b. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat. c. Open conectivity. Sistem zelio dapat dimonitor secara jarah jauh dengan cara menambahkan extension modul berupa modem. d. Bersifat fleksibel dan sangat handal. e. Mudah dalam modifikasi (dengan software). f. Tersedianya modul komunikasi MODBUS sehinga zelio dapat menjadi Slave PLC dalam suatu jaringan PLC. g. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD (Function Blok Diagram) h. Terdapat fasilitas Fast Counter hingga 1 KHz i. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD j. Terdapat 16 buah Timer (11 macam), 16 buah counter, 8 buah blok fungsi clock setiap blok fungsi memiliki 4 kanal), automatic summer/winter time switching, 16 buah analog comparator. k. Dapat ditambahkan 1 modul I/O tambahan. 2. Bagian-bagian Dari Smart relay Zelio logic SR2B201FU



Gambar 1.2 Bagian Depan Smart Relay Zelio logic SR2B201FU Bagian depan dari Smart Relay Zelio logic SR2B201FU adalah sebagai berikut: 1. Lubang untuk baut 2. Terminal Power Supply 3. Terminal untuk koneksi INPUT 4. LCD Display d engan 4 baris dan 18 karakter 5. Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau komunikasi 6. 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter 7. Terminal untuk koneksi OUTPUT 3. Zelio Soft 2 Zelio logic dapat diprogram menggunakan Zelio Soft 2 melalui antarmuka komputer atau menggunakan masukkan langsung pada panel depan Smart Relay Zelio Logic (ladder Language). Zelio Soft 2 merupakan software berisi tool-tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pemrograman PLC Smart Relay Zelio. Zelio Soft 2 memungkinkan anda untuk memprogram menggunakan Ladder Language atau FBD (Function Block Diagram) Language



Gambar 1.3 Interface Zelio Soft 2



Untuk menjalankan Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer menggunakan kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui serial Port atau SR2USB01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui USB port.



(a) (b)



Gambar 1.4 (a) kabel SR2CBL01, (b) kabel SR2USB01 a. Memulai Zelio Soft 2 Untuk memulai membuat program baru menggunakan Zelio Soft 2 dapat mengikuti langkah-langkah seperti berikut ini:



1)



Buka Program “Zelio Soft 2”



Klik “Create new program” untuk membuat program baru.



2) Berikutnya anda akan masuk ke Module selection. Pilih 1 modul yang akan digunakan pada kolom select the modul category (dalam percobaan ini kita pilih modul 26 I/O With Extension).



Pilih 26 I/O with Extensions



3) Kemudian pada kolom select the type of zelio module to program pilih yang memiliki reference SR3B261BD, kemudian Klik “Next”.



4) Jika anda memilih tipe modul PLC yang dapat ditambah extensi input/output, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi input/output sesuai



yang anda tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu menambahkan, biarkan dalam keadaan kosong), lalu tekan ”Next”.



5) Jika tipe modul zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram dengan ladder language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih bahasa Program yang diinginkan. Ladder language (dipilih secara default) atau FBD Language. Klik “Next”untuk menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon FBD kemudian klik “Next” untuk menggunakan FBD Language.



Gambar1.6 Toolbar untuk elemen ladder b. Toolbar pada Zelio soft 2 Toolbar pada Zelio Soft 2 berisi shortcut ke pilihan menu dan menawarkan fungsi program koherensi yang dikembangkan. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk memilih modus: Editing, Simulation atau monitoring Arahkan panah mouse ke tombol apapun untuk melihat aksi yang terkait dengannya.



Gambar 1.5 Toolbar atas pada Zelio Soft 2 Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar pada bagian bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting tergantung pada program yang dipilih sebelumnya. Untuk elemen ladder antara lain: Discrete Input, Zx Kex, Auxiliary Relays, Discrete Output, Timer, Counter, Counter Comparator, Analog Comparator, Clocks, Text Blocks, LCD Backlighting, Summer Winter.



1.6 Toolbar untuk elemen ladder Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder akan dibahas pada bab-bab percobaan berikutnya. c. Melakukan Pemprogram 1) Menggunakan Ladder Language Setelah Anda memilih jenis modul dan bahasa Ladder, lembar pengkabelan (wirring sheet) akan muncul seperti pada gambar dibawah ini.



Gambar 1.7 Wirring Sheet Zelio Soft 2 Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :



Keterangan : Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan pada mode kontak) Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language pada lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut: a) Pindahkan mouse ke ikon Discrete Input pada sudut kiri bawah. Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak yang berbeda (I1 – IE).



b) Pilih kontak I1 pada tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut pada cell sudut kiri atas (Contact 1 Line 001)



c) Setelah kontak I1 diletakkan, kemudian pindahkan mouse ke ikon Discrete Output maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak atau kumparan (koil) yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.



d) Pilih kumparan (koil) “[“ pada baris pertama suatu tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut ke cell baris pertama kolom coil



e) Hubungkan kontak ke kumparan (coil) dengan meng-klik pada garis putusputus yang sesuai



Catatan: Perhatikan Kesesuaian warna elemen dengan warna pada halaman pemrograman. - Warna Kuning untuk Input (contact) - Warna Biru utuk Output (coil) 2) Menggunakan FBD Language Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :



Keterangan : Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan pada mode kontak) Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder Language pada lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut: a) Pindahkan mouse ke ikon IN pada sudut kiri bawah. Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi tipe masukkan yang berbeda.



b) Pilih ikon Discrete Input pada tabel dengan meng-klik dan menggeser ikon tersebut pada cell I1 sudut kiri atas wiring sheet



c) Kemudian arahkan mouse pada ikon OUT . Mak. Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi Output tipe yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.



d) Pilih ikon Discrete Output dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut ke cell Q1 sudut kanan atas wiring sheet. Untuk meletakkan Output Q1, lepaskan tombol mouse.



e) Hubungkan kabel dari I1 ke Q1 dengan mengklik dan drag titik input I1 ke titik output Q1kemuadian lepaskan tombol.



d. Mensimulasikan Program a) Klik pada ikon simulation di bagian kanan atas untuk mensimulasikan program yang dipilih.



b) Program yang dipilih sekarang dikompilasi dan layar simulasi muncul. c) Selanjutnya klik ikon Run



untuk mensimulasikannya.



d) Input atau output berwarna biru menunjukkan kondisi OFF (0), merah menunjukkan ON (1).



Kondisi OFF



MODUL II INPUT/OUTPUT DAN INTERNAL MEMORI SMART RELAY ZELIO LOGIC I. TUJUAN UMUM: 1. Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic 2. Mampu memahami dan menjalankan program aplikasi Zelio Soft 2 II. TUJUAN KHUSUS: 1. Mampu memahami dan mengaplikasikan Input PLC Smart Relay Zelio Logic 2. Mampu memahami dan mengaplikasikan Output PLC Smart Relay Zelio Logic. 3. Mampu memahami dan mengaplikasikan Internal Memory PLC Smart Relay Zelio Logic III. Teori Dasar 1. Input Input berfungsi layaknya panca indera manusia. Jenis input yang umum bisa berupa: tombol tekan, sensor, dan berbagai jenis saklar lainnya. Pada “Ladder entry”, jumlah input ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Input yang ditandai dengan indeks berupa bilangan bulat positif (1,2,3, …) merupakan tipe input diskrit saja. Input yang ditandai dengan indeks berupa huruf besar (B,C,D, …) merupakan tipe input diskrit maupun input analog.



Gambar 1.1 Komponen input Zelio Soft 2 Pada tipe Zelio Logic yang dilengkapi dengan layar, terdapat 4 tombol navigasi (Zx keys), yang juga bisa berfungsi layaknya input diskrit.



Gambar 1.2 Komponen Zx Keys Zelio Soft 2 Kontak input memiliki dua kondisi yaitu Normally Open/mode normal terbuka (NO) atau Normally Closed (NC). Untuk mengubah input dari keadaan Normally Open (NO) ke Normally Closed (NC) (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder tertentu dan pilih kondisi yang diinginkan (seperti pada gambar dibawah)



Gambar 1.3 Mengubah kondisi input dari NO menjadi NC 2. Output



Gambar 1.4 Komponen Output Zelio Soft 2 Output berfungsi layaknya penggerak tubuh manusia. Jenis output yang umum bisa berupa: lampu indikator, relai, buzzer, kontaktor, dan sebagainya. Pada “Ladder entry”, jumlah output ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Output terdiri dari kontak dan koil.



Koil output dapat dibedakan menjadi 4 jenis: Active on (contactor) state, Active on (Impulse relay) edge, Set, dan Reset a) Penggunaan Discrete Output sebagai kumparan ada 4 mode yang disediakan antara lain: - Active On (Contactor) mode Pada mode Active On (Contactor) state, output relay akan aktif jika input relay juga aktif dan seebaliknya. Contoh:



Gambar 1.5 Output relay akan aktif jika input relay juga aktif



Gambar 1.6 Output relay tidak akan aktif jika input relay tidak aktif - Active On (Impulse relay) Edge



Pada mode Active On (Impulse relay) Edge, output relay akan aktif dan mati saat input relay pada rising edge.



INPUT



OUTPUT



Gambar 1.7 Timming Diagram input dan output relay pada mode Active On (Impulse relay) Edge - Latch Activation (set)



Latch Activation (set) juga disebut latch relay, output akan aktif jika input juga aktif. Namun tidak akan mati sebelum reset diberikan. - Latch Deactivation (reset)



Latch Deactivation (reset) juga disebut unlatch relay, digunakan untuk mematikan output yang di-latch sebelumnya. Penggunaan mode latch activation (set) dan Latch Deactivation (reset) dapat diilustrasikan pada gambar berikut ini:



(a)



(b)



(c) (d)



Gambar 1.8 Output Relay (Q1) yang di-latch oleh input (SQ1) dan di-unlatch oleh input (RQ1). Dari gambaar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) kondisi koil (SQ1) belum aktif sehingga kontak (Q1) juga belum aktif. (b) kondisi koil (SQ1) saat aktif dan mengakibatkan kontak (Q1) ikut aktif. (c) Kontak (Q1) tetap aktif meskipun koil (SQ1) tidak aktif. (d) Kontak (Q1) tidak aktif ketika koil (RQ1) diaktifkan. b) Penggunaan Discrete Output sebagai kontak Discrete Output dapat digunakan sebagai kontak sebanyak yang diperlukan. Kontak ini bisa menggunakan kondisi langsung dari relay (modus normally kebalikannya (modus normally closed), lihat di bawah. - Normally Open Mode



Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak Normally Open (normal terbuka) sesuai dengan penggunaan keadaan langsung dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan tersambung (Conducting). - Normally Closed Mode



Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak normal tertutup, sesuai dengan penggunaan keadaan terbalik dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan tidak lagi tersambung (Not Conducting). Untuk mengubah logic kontak dari NO ke NC (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder yang akan diubah, dan pilih kondisi yang diinginkan. 3. Internal Memory



Gambar 1.4 Komponen Auxiliary Zelio Soft 2 Internal Memory (Auxiliary Relay) merupakan jenis output yang hanya digunakan secara internal dan berjumlah total 28 unit Auxiliary Relay dengan nomor M1 sampai M9 dan dari MA sampai MY kecuali huruf I, M, O dengan karakteristik yang serupa dengan output Contoh :



Keterangan : Aktivasi input I1 digunakan untuk mengaktifkan keluaran Q1, melalui M1.



Peralatan Yang Digunakan 1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2 - Normally Closed Mode Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak normal tertutup, sesuai dengan penggunaan keadaan terbalik dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan tidak lagi tersambung (Not Conducting). Untuk mengubah logic kontak dari NO ke NC (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder yang akan diubah, dan pilih kondisi yang diinginkan. IV. 2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD 3. Prototype aplikasi penentu prioritas bel kuis 4. Kabel penghubung V. Percobaan Yang Dilakukan 1. Praktek memori Circuit (Latch) Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah berubah, kondisi output tetap.



Gambar 1.5. Latching Circuit



MODUL III TIMER I. TUJUAN UMUM: 1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC 2. Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC 3. Mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah sederhana II. TUJUAN KHUSUS: 3. Mampu memahami kegunaan dan memanfaatkan fungsi timer yang dimiliki oleh PLC. 4. Mampu mengaplikasikan fungsi timer. III. TEORI DASAR



Gambar 4.1 Simbol timer Timer digunakan untuk menunda waktu (delay), memperpanjang dan mengontrol tindakan. Pada Smart Relay Zelio Logic SR3B261BD memiliki 16 timer dengan nomor T1 sampai T9 dan TA sampai TG



Gambar 4.2 Komponen timer pada toolbar



Gambar 4.3 Setting parameter pada coil timer Keterangan: (1) Jenis karakteristik atau Function dari timer yang akan digunakan. (2) Grafik yang menunjukkan timming diagram dari Fuction Timer yang dipilih. (3) Time: setting nilai timer. (4) Unit: satuan timer yang kita atur pada time, meliputi : s (milisecond/ milidetik), S (second/detik), M:S atau (Minute : Second)/(Menit:Detik), H:M (Hour : Minute)/(Jam : Menit), dan H atau Hour (Jam) Pada Smart Relay Zelio Logic terdapat 11 jenis Function timer dan setiap jenis Function memiliki fungsi yang berbeda, antara lain: a) Timer Function A: Active, control held down Timer jenis ini sering disebut dengan Timer On Delay, dimana bekerjanya kontak dari timer ditunda sekian satuan waktu yang telah disetting. Perhatikan gambar timming diagram berikut ini:



Gambar 4.4 Timming diagram dari Timer Function A Keterangan : - TTx = Coil dari timer - Tx = kontak timer



- t = nilai waktu timer - x = menunjukkan timer ke-sekian Dari gambar dapat dilihat bahwa coil timer berlogika high, namun kontak dari timer belum berlogika high. Setelah sekian satuan waktu (t) kontak baru berlogika high. Dari gambar juga 21 dapat dilihat bahwa matinya kontak bersamaan dengan matinya coil. Pada timer ini yang diatur hanyalah waktu penundaan bekerjanya kontak, lamanya kontak bekerja tidak diatur. Apabila waktu yang telah ditentukan belum dicapai atau kontak belum bekerja tetapi coil sudah mati maka timer akan restart secara otomatis. b) Timer Function a: Active, Press start / stop Prinsip kerja dari Timer ini berbeda dengan Timer Function A: Active, control held down. Untuk melihat perbedaannya perhatikan gambar berikut ini:



Gambar 4.5 Timming Diagram Timer Function a: Active, Press start / stop Keterangan : - TT = Coil dari timer - RT = Coil Reset timer - T = kontak timer - t = nilai waktu timer - x = menunjukkan timer ke-sekian Dari gambar dapat dilihat bahwa untuk mengaktifkan timer atau memulai hitungan timer (t) hanya diperlukan satu pulsa pada coil (TT). Bersamaan dengan naiknya logic pada coil saat itu juga timer mulai bekerja. Untuk mematikan kontak timer setelah dia bekerja kita harus



memberi 1 pulsa kepada timer melalui coil reset timer (RT). Reset timer juga dapat digunakan mereset nilai timer kembali ke hitungan 0 walau kontak timer belum bekerja. c) Timer Function C: Off Delay Timer ini akan menunda matinya kontak selama sekian satuan waktu yang ditentukan setelah coil timer (TTx) di matikan. Perhatikan timming diagramnya pada gambar di bawah.



Gambar 4.6 Timming diagram Timer Function C: Off Delay Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Kontak (Tx) ikut bekerja bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx), namun saat Coil mati kontak masih tetap hidup sampai dengan waktu yang telah ditentukan (t). nilai waktu (t) mulai aktif bersamaan dengan matinya Coil. d) Timer Function B: On pulse one shot Timer Function B adalah timer yang aktif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kontak (Tx) akan mulai aktif bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx). Aktifnya kontak hanya membutuhkan 1 pulsa sesaat dari Coil. Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.



Gambar 4.7 Timming diagram dari Timer Function B



e) Timer Function W: Timing afte pulse Pada Timer Function W, kontak (Tx) timer ini mulai bekerja bersamaan dengan akhir dari pulsa pada Coil (TTx). Lama waktu aktifnya kontak berdasar pada nilai waktu yang kita atur (t). Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.



Gambar 4.8 Timming Diagram Timer Function W f) Timer Function D: Symmetrical flasing Timer ini merupakan timer yang kontaknya (Tx) hidup dan mati selama terus menerus selama Coil timer (TTx) aktif. Seperti timer lainnya durasi (t) hidup dan mati timer dapat diatur. Timer ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit pulsa atau sumber clock.



Gambar 4.9 Timming diagram Timer Function D g) Timer Function PD: Symmetrical flasing, Start / Stop one pulse Prinsip kerja timer ini hampir sama dengan Timer Function D, sama-sama menghasilkan pulsa. Tetapi agar timer ini bekerja hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil (TTx) sedangkan untuk mematikan juga hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil Reset (RTx). Durasi (t) antar pulsa juga dapat diatur.



Gambar 4.10 Timming Diagram Timer Function PD h) Timer Function T: Time on addition Kontak (Tx) dari timer ini akan aktif apabila jumlah akumulasi waktu aktifnya Coil (TTx) sama dengan nilai waktu yang diatur pada timer (t). Misalnya waktu timer diatur 10 detik, pada kesempatan pertama Coil sempat aktif 2 detik. Nilai 2 detik tersebut akan disimpan dan akan dijumlahkan dengan nilai waktu pada kesempatan berikutnya. Setelah jumlah akumulasi aktifnya Coil mencapai nilai waktu yang diatur pada timer maka Kontak timer akan bekerja. Tombol reset (RTx) berfungsi untuk mereset waktu yang sudah berputar pada timer.



Gambar 4.11 Timming diagram Timer Function T i) Timer Function AC: A/C Timer ini merupakan timer gabungan dari Timer Function A dan Timer Function C. Karakteristik dari timer ini adalah menunda hidup dari kontak timer sekaligus menunda matinya. Namum besarnya nilai menunda hidup dan nilai menunda mati berbeda, ada 2 nilai waktu yang harus diubah. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function AC dibawah.



Gambar 4.12 Timming diagram Timer Function AC j) Timer Function L: Flasher Unit, control held down asynchronous Timer Function L mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Timer Function D, dimana sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) selama Coil (TTx) aktif. Yang membedakan diantara keduanya adalah bahwa pada Timer Function L durasi aktif (tA) dan durasi mati (tB) dapat diatur berbeda karena besarnya tA dan tB diatur sendiri-sendiri. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function L dibawah.



Gambar 4.13 Timming diagram Timer Function L k) Timer Function I: Flasher Unit, Press to start / stop Timer ini bekerja seperti Timer Function L, kedua timer ini sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) dengan nilai tA dan tB berbeda yang membedakan adalah untuk mengaktifkan timer ini Coil (TTx) hanya perlu diberi 1 pulsa. Sedangkan untuk mematikan



diperlukan 1 pulsa pada Coil Reset (RTx). Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function I dibawah.



Gambar 4.14 Timming diagram Timer Function I



MODUL IV TUGAS DAN LATIHAN TUGAS 1 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 2 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram.



1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur



2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 3 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin



Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 4 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram.



1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC



4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 5 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram.



1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 6 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL )



9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 7 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL )



9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 8 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC



6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 9 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer



2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 10 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer



2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 11 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL )



9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur 2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



TUGAS 12 : Buatlah program rangkain control mekanik dibawah ini kedalam program control diagram. 1. Langkah Kerja : 1. Nyalakan Komputer 2. Buka Software Program Zeliosoft 2 3. Siapkan PLC 4. Berilah Catu Daya 220 Volt AC 5. Pasang Kabel Interface Antara PC Dengan PLC 6. Pilihlah Port COM Configurasi Yang Sesuai 7. Bila Program Selesai Dibuat Test Dengan Simulasi 8. Transfer Program Dari PC Ke PLC ( MODUL ) 9. Test Program Tersebut Dan Amati Cara Kerja Bila Ragu-Ragu Dan Kurang Yakin Tanyakn Pada Dosen/ Instruktur 10. Untuk Merangkai Ke Beban Sebelum Di Coba/ Ditest Terlebih Dahulu Periksakan Pada Dosen/ Instruktur



2. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Control Dibawah Ini



SIMBOL-SIMBOL SENSOR ELEKTRONIK PENERAPAN SENSOR INDUKTIVE PADA PENDETEKSI TUTUP (METAL)