Modul TR Temporo-Mandibular Joint D-3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



TEKNIK RADIOGRFI II SKS : 3 SKS



POKOK BAHASAN : TEKNIK RADIOGRAFI TMJ (TEMPORO-MANDIBULAR JAOINT): Disusun Oleh : ARY KURNIAWATI, S.ST.,M.Si



PROGRAM STUDI D-III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



Format Modul Praktek Klinik / Lapangan / Laboratorium 1.



TEMA MODUL



: TEKNIK RADIOGRAFI TMJ



2.



MATA KULIAH/KODE



: TEKNIK RADIOGRAFI 2 /RAD-302



3.



JUMLAH SKS



: 3 SKS PRAKTEK



4.



ALOKASI WAKTU



: 3 X 120 MENIT



5.



SEMESTER / T.A



: II (DUA) 2015/2016



6.



TUJUAN : Modul ini disusun untuk memberikan pemahaman dan ketrampilan tentang teknik Radiografi TMJ



7. GAMBARAN UMUM MODUL : Modul ini memberikan panduan kepada mahasiswa tentang : a. Indikasi Pemeriksaan Radiografi Temporo-Mandibular Joint (TMJ) b. Persiapan pasien dan alat pemeriksaan radiogrfi TMJ c. Proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan radiografi TMJ d. Kriteria Radiograf TMJ 8. KARAKTERISTIK MAHASISWA : Untuk dapat menggunakan dan melakukan praktek radiografi Temporo Mandibular Joint dengan modul ini mahasiswa harus sudah mempelajari tentang anatomi dan teknik radiografi Temporo Mandibular Joint 9. TARGET KOMPETENSI : Mahasiwa mampu melakukan persiapan pasien dan alat, teknik posisioning dan melakukan prosessing sampai pencetakan gambaran radiograf. 10. INDIKATOR KETERCAPAIAN : Unjuk kerja yang harus dilakukan oleh praktikan adalah : a. Mampu melakukan persiapan alat yang akan digunakan b. Mampu melakukan persiapan pasien c. Mampu mengaplikasikan proyeksi yang akan digunakan sesuai dengan indikasi pemeriksaan d. Mampu membuat radiograf sternum dan rib sesuai dengan kriteria radiograf e. Mampu melakukan evaluasi hasil radiograf yang dihasilkan



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



f. Mampu melakukan Penyusunan laporan praktek, dengan susunan berikut : BAB I : Pendahuluan BAB II : Prosedur Praktikum BAB III : Hasil BAB IV : Pembahasan BAB V: Kesimpulan



sebagai



11. MATERI PEMBELAJARAN



SIMULASI TEKNIK RADIOGRAFI TEMPORO-MANDIBULAR JOINT



A. Kompetensi Mahasiswa melakukan Teknik Radiografi Temporo-Mandibular Joint dengan baik dan benar. Simulasi , roleplay, real play . B. Administrasi Pemeriksaan Radiografi 1. Lembar permintaan pemeriksaan radiografi a. Pasien datang dengan lembar permintaan pemeriksaan radiografi b. Form berisi tentang  Identitas pasien : nama, umur, alamat, no. catatan medik (CM /RM), asal rujukan (IRJAL, IRNA, IGD atau dokter praktek)  Permintaan foto  Riwayat penyakit 2. Pendataan pasien pada buku registrasi dan kelengkapannya a. Pencatatan identitas pasien ke dalam buku registrasi dan pemberian nomor foto pasien (no. register radiologi) yang ditulis juga pada lembar permintaan pasien. b. Membuat kartu ambil foto c. Membuat amplop foto sesuai dengan film yang digunakan C. Pra Pemeriksaan 1. Pemanggilan pasien a. Pemanggilan pasien sesuai dengan nama yang ada pada lembar permintaan foto b. Mencocokkan identitas pasien (nama, umur, alamat) apabila benar pasien dipersilahkan masuk ke dalam ruangan pemeriksaan 2. Perkenalan diri a. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan memberi salam, menyebutkan nama dan unit tugasnya kepada pasien b. Contoh : “ selamat pagi nama saya Ridwan, saya mahasiswa radiologi yang akan melakukan pemeriksaan radiologi kepada bapak/ ibu “



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



3. Anamnesa singkat (keluhan pasien dan keadaan umum pasien) a. Mahasiswa melihat keadaan umum pasien (datang sendiri, dibantu orang lain, dapat berdiri / menggunakan alat tertentu mis : infuse) b. Mahasiswa menanyakan perihal keluhan yang dirasakan oleh pasien dan posisi yang sakit tanpa menyebutkan apa yang tertulis pada lembar permintaan foto. Contoh : ‘maaf Pak/Ibu ,keluhan apa yang dirasakan? Batuk/ nyeri / sesak? Sudah berapa lama? Boleh ditunjukkan bagian yang mana? c. Mahasiswa menanyakan apakah pernah dilakukan pemeriksaan radiologi yang sama? apabila pernah tanyakan foto lama dari pemeriksaan tersebut! d. Mahasiswa melakukan “recall” gambaran anatomi normal region bagian tubuh pasien yang akan diperiksa secara radiografi mengacu pada informasi kriteria anatomi radiologi 4. Analisa kebutuhan pemeriksaan radiografi Setelah selesai anamnase, mahasiswa harus dengan segera dapat menentukan kesesuaian tindakan radiografi, proyeksi yang akan digunakan, (AP, PA, AP Axial dan lateral), persiapan pasien dan alat. 5. Penjelasan ringkas prosedur Setelah penentuan tindakan radiografi, pasien diberikan penjelasan singkat mengenai apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan. 6. Persiapan pasien Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada daerah thoraks yang akan diperiksa 7. Persiapan alat a. Pesawat sinar-X siap pakai + bucky b. Kaset radiografi dan Imejing plate ukuran 24x30 cm dan 35x35 cm c. Radiographic phantom thoraks dan abdomen d. Marker, plester dan gunting e. Meteran f. Lead apron D. Pelaksanaan Pemeriksaan 1. Proyeksi AP Axial (Town Methode) a. Posisi Pasien (PP) : Pasien berdiri atau supine di atas meja pemeriksaan. b. Posisi Obyek (PO) 1) Letakkan posterior kepala pasien pada meja pemeriksaan



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



2) Atur dagu hingga orbitomeatal line (OML) tegak lurus dengan meja pemeriksaan atau infraorbitomeatal line (IOML) tegak lurus dengan meja pemeriksaan dan menambah penyudutan CR 70 3) Atur midsagital plane tegak lurus pada pertengahan meja pemeriksaan untuk mencegah kepala rotasi dan miring c. Pengaturan Sinar dan eksposi 1) Arah sinar / central ray (CR) : 350 caudad terhadap OML atau 42 0 terhadap IOML 2) Titik bidik /central point (CP) : pada pertengahan kaset melewati 2,5 cm anterior TMJ (5 cm anterior EAM) 3) Fokus film distance (FFD) : 100 cm 4) Faktor eksposi : 80 kV, 16 mAs (grid +) 5) Saat eksposi : saat tahan napas



d. Kriteria Radiograf 1) Tampak condyloid processes of mandibula dan temporomandibular fossae 2) Posisi pasien tepat tidak ada rotasi ditunjukkan dengan: condyloid processes tampak simetris, tampak jelas condyle dan temporomandibular fossae relationship



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



2. Proyeksi Axiolateral Obliq (Modified Law Methode) a. Posisi Pasien (PP) : Berdiri atau prone (berdiri lebih disarankan jika pasien memungkinkan). Letakkan sisi lateral kepala pada meja pemeriksaan dengan sisi yang diperiksa dekat dengan kaset. b. 1) 2) 3) 4) c.



Posisi Obyek (PO) Atur tubuh pasien pada posisi obliq untuk kenyamanan pasien. Cegah kemiringan kepala dengan mengatur interpupillary line tegak lurus dengan kaset. Atur infraorbitomeatal line tegak lurus dengan tepi kaset Dari posisi lateral, rotasikan kepala 150 ke arah kaset (midsagital plane kepala rotasi 150 dari bidang kaset)



Pengaturan Sinar dan eksposi 1) Arah sinar / central ray (CR) : 150 caudad 2) Titik bidik /central point (CP) : 4 cm superior TMJ yang jauh dari kaset (melewati TMJ yang dekat dengan kaset) 3) Fokus film distance (FFD) : 100 cm 4) Faktor eksposi : 75 kV, 14 mAs 5) Saat eksposi : saat tahan napas



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



d.



Kriteria Radiograf 1) Tampak temporomandibular joint yang dekat dengan kaset 2) Gambar saat tutup mulut menunjukkan condyle berada di dalam mandibular fossa, condyle bergerak ke batas anterior mandubular fossa pada saat buka mulut 3) Posisi yang tepat ditunjukkan dengan TMJ yang dekat kaset tampak jelas, tanpa superposisi dengan TMJ yang jauh dari kaset. TMJ yang diperiksa tidak superposisi dengan vertebra cervical



3. Proyeksi Axiolateral (Schuller Method) a. Posisi Pasien (PP) : Berdiri atau prone. Letakkan sisi lateral kepala pada meja pemeriksaan dengan sisi yang diperiksa dekat dengan kaset. b. Posisi Obyek (PO) 1) Atur kepala pada posisi true lateral dan atur tubuh pasien pada posisi obliq untuk kenyamanan pasien 2) Atur interpupilary line tegak lurus dengan kaset



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



3) Atur midsagital plane sejajar/paralel dengan kaset 4) Posisi infraorbitomeatal line tegak lurus dengan tepi kaset c. Pengaturan Sinar dan eksposi (rib di atas diafragma) 1) Arah sinar / central ray (CR) : 250 – 300 caudad 2) Titik bidik /central point (CP) : 1,3 cm anterior dan 5 cm superior EAM yang jauh dari kaset 3) Fokus film distance (FFD) : 100 cm 4) Faktor eksposi : 75 kV, 14 mAs 5) Saat eksposi : saat tahan napas



d. Kriteria Radiograf 1) Tampak temporomandibular joint yang dekat dengan kaset 2) Gambar saat tutup mulut menunjukkan condyle berada di dalam mandibular fossa, condyle bergerak ke batas anterior mandubular fossa pada saat buka mulut 3) Temporomandibular joint tidak ada rotasi, tampak lateral margin saling superposisi



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



4. Proteksi Radiasi a. Beri arahan pasien agar pandangan menjauhi arah sinar b. Atur luas lapangan seoptimal mungkin, mungkin obyek yang diperiksa masuk dalam penyinaran, maksimal seluas lapangan kaset yang digunakan c. Mempersilahkan orang yang tidak berkepentingan di dalam ruang pemeriksaan untuk keluar dari ruangan, apabila terpakasa harus ada orang yang mendampingi, maka orang tersebut dikenakan apron d. Menghindari / tidak melakukan pengulangan foto E. Pasca Pemeriksaan a. Entry data pasien b. Lakukan Barcode c. Lakukan proses dengan scanning Imejing Plate F. Evaluasi Radiografi 1. Gambaran anatomi radiologi a. Gambarkan anatomi obyek dari organ yang anda foto! b. Sebutkan bagian-bagian dari organ tersebut c. Bandingkan Kriteria anatomi radiograf phantom thoraks yang telah dibuat, dengan standart kriteria sebagai berikut : Proyeksi AP Axial (Town Method): 1) No rotation of head 2) Minimal superimposition of petrosa on the condyle in the closedmouth examination 3) Condyle and temporomandibular articulation below pars petrosa in the open-mouth position



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



Proyeksi Axiolateral Obliq: 1) Temporomandibular articulation 2) Condyle lying in mandibular fossa in the closed-mouth examination 3) Condyle lying inferior to articular tubercle in the open-mouth projection if the patient is normal and able to open the mouth wide Proyeksi Axiolateral : 1) Temporomandibular articulation lying anterior to the EAM 2) Condyle lying in mandibular fossa in the closed-mouth examination 3) Condyle lying inferior to articular tubercle in the open-mouth examination if the patient is normal and able to open the mouth wide G. Penanganan pasien setelah pemeriksaan 1. Memberi arahan untuk menunggu hasil pemrosesan film, apabila sudah baik maka pasien diberi kartu ambil foto 2. Membantu pasien dan mempersilahkan pasien untuk kembali ke asal rujukan H. Merapikan alat-alat bantu yang telah digunakan dan meja pemeriksaan agar siap digunakan lagi untuk pemeriksaan berikutnya 12. STRATEGI PEMBELAJARAN Pembelajaran pada modul ini dilakukan dengan Simulasi dan role play 13. SARANA PENUNJANG PEMBELAJARAN : a. Ruang laboratorium radiografi b. Pesawat sinar-X c. Kaset dan film d. Prosessing 14. PROSEDUR (JIKA DIPERLUKAN): 15. METODE EVALUASI Evaluasi hasil radiograf, Pembuatan laporan praktek dan uji kompetensi. 16. METODE PENILAIAN - Pembuatan laporan praktek - Uji kompetensi 17.



DAFTAR PUSTAKA/LITERATUR



IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08



a. Ballinger, Philip W and Frank, Eugene D., 2003, Merrill’s Atlas Radiographic positions & radiologic prosedures Volume One Tenth edition, Mosby, USA b. Bontrager, Kenneth L. and Lampignano, John P., 2010, Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy, Mosby, USA Dosen Pengampu MK



Diperiksa oleh Ketua Program Studi



Ari Kurniawati, S.ST, M.Si 19840114 200801 2 003



Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si NIP. 19701216 199403 1 003



Disahkan oleh Ketua Jurusan



Rini Indrati, S.Si.MKes NIP. 19690719 199203 2 001