13 0 363 KB
Zat Aktif
: Natrium Tiosulfat
Sediaan
: Injeksi Intravena
Jumlah Sediaan
: 5 ml/Ampul , 10 ml/batch @2ampul
I.
FORMULA R/
II.
Natrium Tiosulfat
10
%
Dinatrium Hidrogen Fosfat
0,045 %
Natrium Dihdrogen Fosfat
0,02
Akua Pro Injeksi
q.s
%
KEGUNAAN ZAT DALAM FORMULA
Tabel 2.1 Kegunaan Zat dalam Formula
III.
Zat
Kegunaan
Natrium Tiosulfat
Zat aktif
Dinatrium Hidrogen Fosfat
Buffer
Natrium Dihidrogen Fosfat
Buffer
Akua Pro Injeksi
Pembawa / Pelarut
ALASAN PEMILIHAN FORMULA 3.1
Natrium Tiosulfat
: Digunakan 10 mg/ml dalam
5 ml ampul
karena disesuaikan dengan tujuan terapi, terutama untuk Antidotum Sianida 3.2
Dinatrium Hidrogen
: Fosfat
Digunakan sebagai Buffer dengan kadar 0,045 %.
3.3 Natrium Dihidrogen Fosfat
:
Digunakan sebagai Buffer dengan kadar 0,02 %.
3.4
Akua Pro Injeksi
: Digunakan sebagai zat pembawa yang dapat meningkatkan kelarutan zat aktif.
IV.
MONOGRAFI 4.1
Natrium Tiosulfat
( Gambar 4.1 : Natrium Tiosulfat ) Rumus Molekul
=
Na2S2O3
Berat Molekul
=
248,17
Pemerian
=
Hablur besar, tidak berwarna atau serbuk hablur kasar. Mengkilap dalam udara Iembab dan mekar dalam udara kering pada suhu lebih dari 33°. Larutannya netral atau basa lemah terhadap lakmus.
Kelarutan
=
Sangat mudah larut dalam air; tidak larut dalam etanol.
pH
=
8,0 - 9,5
Dosis
=
0, 5 – 100 mg / ml
Khasiat
=
Antidotum Sianida ( mengurangi resiko nefrotoksisitas terkait terapi cisplatin ).
Penyimpanan
=
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. (Farmakope Indonesia edisi IV, hal 605 – 606 )
4.2
Dinatrium Hidrogen Fosfat Rumus Molekul
=
Na2HPO4
Berat Molekul
=
141,96
Pemerian
=
Serbuk, putih, higroskopik
Kelarutan
=
Larut dalam 12 bagian air
Khasiat
=
Sebagai larutan dapar
Penyimpanan
=
Dalam wadah tertutup baik. (Farmakope Indonesia edisi III, hal 711)
4.3 Natrium Dihidrogen Fosfat Rumus Molekul
=
NaH2PO4.
Berat molekul
=
156,01
Pemerian
=
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa asam dan asin
Kelarutan
=
Larut dalam 1 bagian air
Khasiat
=
Sebagai larutan dapar
Penyimpanan
=
Dalam wadah tertutup baik. (Farmakope Indonesia edisi III, hal 409 )
4.4 Akua Pro Injeksi Rumus Molekul
=
C3H8O3
Berat Molekul
=
92,10
Pemerian
=
Cairan jernih / tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan
=
Dapat bercampur dengan pelarut polar dan elektrolit
Stabilitas
=
Air stabil dalam setiap keadaan (es, cairan, uap panas)
OTT
=
Dalam sediaan farmasi, air dapat bereaksi dengan obat dan zat tambahan lainnya yangmudah terhidrolisis (mudah terurai dengan adanya air atau kelembaban).
Khasiat
=
sebagai bahan pembawa sediaan iv
Penyimpanan
=
Dalam wadah tertutup baik. (Farmakope Indonesia edisi IV,hal 112 )
V.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI.1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.