Morfologi Abnormal Sel Leukosit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MORFOLOGI SEL DARAH ABNORMAL Eritrosit, Leukosit dan Trombosit



Tugas Mata Kuliah Praktikum Hematologi III



Dosen Pengampu: Wahdah Norsiah,S.Pd.,M.Si



Oleh Ayunda puji lestari P07134116223



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2018



MORFOLOGI SEL ERITROSIT No 1



Jenis Nama Kelainan kelainan Variasi Microcyte Ukuran



Macrocyte



2



Variasi Warna



Hyphocromia (1-4+)



Hypherchromic



Gambar



Penjelasan anemia defesiensi besi, dan talasemia, sel-sel darah merah kecil mengandung Hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Anemia Defisiensi, karena kekurangan faktor pematangan eritrosit (besi, asam folat, vitamin B12, protein, piridoksin, eritropoetin, dan sebagainya) misalnya anemia megaloblastik, adalah Ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi konsentrasi hemoglobin normal. disebabkan oleh kekurangan zat besi besi rendah asupan, penyerapan besi berkurang atau hilangnya besi berlebihan. Itu juga dapat disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain, obat-obatan, keracunan timbal, dan kondisi lain. Hiperkromik adalah eritrosit yang tampak lebih merah/gelap dari warna normal. Keadaan ini kurang mempunyai arti penting karena dapat disebabkan oleh penebalan membrane sel



3



Variasi Ukuran



Echinocyte



dan bukan karena naiknya Hb (oversaturation). Kejenuhan Hb yang berlebihan tidak dapat terjadi pada eritrosit normal sehingga true hypercromia tidak dapat terbentuk. Di permukaan eritrosit ini terdapat 10-30 buah duri-duri kecil pendek, ujungnya tumpul, yang jarak duri yang satu dengan duri lainnya sama. Terjadi akibat mekanisme fragmentasi, yaitu hilangnya sebagian membrane eritrosit, baik disertai dengan hilangnya Hb ataupun tidak. Sel ini dapat dijumpai pada: 



Uremia  Penyakit jantung  Keganansan lambung  Ulkus peptic yang berdarah  Sesudah penyuntikan heparin  Hipotiroidisme  Dehidrasi Nb: kelainan ini juga dapat terbentuk pada proses pembuatan sediaan apus darag:bila dilakukan pulasan sebelum sediaan apus kering.



Schistocytic/ fragmentosit



. Terjadi akibat proses fragmentasi, yaitu hilangnya sebagian membrane eritrosit, baik disertai dengan hilangnya Hb ataupun tidak. Frgamentosit dapat terjadi karena: 







Gangguan sirkulasi cairan dalam pemubuluh darah seperti pada hipertensi, TTP, penggantian katub jantung. Kelianan pada eritrosit yang menyebabkan eritrosit tidak mudah berubah bentuk menyesuaikan dengan bentuk kapiler saat melewati mikrosirkulasi, seperti pada sferositosis, perubahan membrane eritrosit oleh antibody. Sel ini dapat ditemui pada:



  



 







Anemia hemolitik mikroangiopatik DIC Pembedahan katub jantung atau pemakaian katub jantung buatan Sindroma hemolitik uremic TTP (Thrombotic Trombositopenia Purpura) Luka bakar yang berat.



Acanthecyte



Eritrosit yang pada permukaannya mempunyai 3-12 duri dengan ujung tumpul yang tidak sama panjang. Mekanisme terbentuknya kelainan ini belum diketahui. Diketahui bahwa kadar kolesterol membrane eritrosit pada kelainan ini meningkat dan jumlah lecithin pada membrane menurun. Kelainan ini dapat dijumpai pada: 



Abetalipoproteinemia kongenital  Penyakit hati kronik  Hipotiroidisme  Defisiensi vitamin E  Pasca splenektomi



Keratocytes/ sel helmet



Eritrosit berbentuk seperti helm. Terjadi akibat mekanisme fragmentasi, yaitu hilangnya sebagian membrane eritrosit, baik disertai dengan hilangnya Hb ataupun tidak. Sel ini dapat dijumpai pada: 







Emboli paru Metaplasia myeloid  Disseminated intravascular coagulation



Bister cell



Sel-sel robekan terutama disebabkan oleh defisiensi G6PD dan hemoglobin yang tidak stabil mungkin dari enzim-enzim sel merah yang melibatkan pirau pentose fosfat. Orang yang menerima obat aromatik atau metabolit dalam jumlah besar lebih rentan mengalami degmacytes Sferosit terjadi akibat kelainan atau kerusakan membrane eritrosit, baik yang kongenital maupun didapat.



Spherocytes



Kelainan kongenital: Sferositosis herediter. 



Kelainan didapat: Immune haemolytic anemia, luka bakar yang berat, Hipersplenisme, dan Mikroangiopati.



Stomatocytes



Mekanisme kelainan ini belum diketahui. Stomatosit dapat dijumpai pada: 



Kelainan kongenital: sferostomasitosis herediter dan sferositosis herediter.  Kelainan didapat: alkoholisme akut, pengaruh obat (fenotiasin dan khlorpromazine), bersifat reversible.



Target sel/ Leptocytes



Sel target akibat mempunyai luas permukaan yang lebih besar dibandingkan eritrosit normal,menunjukan fragilitas osmotic yang lebih rendah dari eritrosit normal (tidak mudah pecah/lebih tahan terhadap larutan yang hipotonik). Sel sasaran dapat terjadi akibat; 







Ovalocytosis



Peningkatan kadar kolesterol dan fosfolipid pada membrane eritrosit; penyakit hati kronik. Penurunan jumlah/ kadar Hb dalam sel eritrosit, misalnya pada anemia defisiensi besi, thalassemia, anemia sel sabit, penyakit haemoglobin C.



Berbentuk batng dengan dinding laeral yang hampir pararel, panjang eritrosit tidak lebih dari dua kali panjang sumbu penek. Mekanisme terjadinya kelinan ini belum diketahui. Keadaan ini dapat dijumpai pada: 



Anemia megaloblasitik (makro-ovalosit)







Anemia defisiensi besi (sel pensil/sel cerutu)  Mielofibrosis  Anemia sel sabit



Dacrocyte/ Teardrop



Eritrosit bentuk seperti buah pear atau tetesan air mata. Dijumpai pada mielofibrosis dengan metaplasia myeloid. Diduga berhubungan dngan eritrosit yang mengandung badan/benda inklusi, dimana saat benda inklusi dikeluarkan dari sel terjadi perubahan bentuk tersebut.



Sickle



Sel ini adalah eritrosit yang berubah bentuk menyerupai sabit akibat polimerisasi Hb S pada keadaan kekurangan O2 yang bersifat reversible.  Dijumpai pada: penderita Hb S, terutama yang homozigot, kadang ditemukan juga pada Hb C Harlem dan Hb I.



Elliptocytes



Berbentuk batng dengan dinding laeral yang hampir pararel, sumbu panjang lebih dari dua kali panjang sumbu pendek. 



Elipsitosis herediter



4



Variasi badan iklusi



Pappenhrimer bodies



Holley jolly bodies



Cabots ring bodies



Eritrosit dengan granula kasar, dengan diameter ± 2 mikron yang mengandung Fe, feritin, berwarna biru oleh karena memberikan reaksi Prusian blue positif. Eritrosit yang mengandung benda inklusi disebut siderosit dan bila ditemukan > 10% dalam sediaan hapus, petanda adanya gangguan sintesa hemoglobin. Ditemukan pada: – Anemia Sideroblastik – Pasca splenektomi – Beberapa anemia hemolitik Merupakan sisa pecahan inti eritrosit , diameter pecahan rat-rata 1 mikron, berwarna ungu kehitaman, biasanya tunggal. Ditemukan pada: – Pasca splenektomi – Anemia hemolitik – Anemia megaloblastik – Kelainan metabolisme hemoglobin – Steatorrhoe – Osteomyelodisplasia – Talasemia Merupakan sisa dari membrane inti, warna biru keunguan, bentuk cincin angka ‘8’. Terdapat dalam sitoplasma. Ditemukan pada: – Talasemia – Anemia pernisiosa – Anemia hemolitik



Heinz bodies



Titik Basopilik



5



Variasi distribusi eritrosit



Agglutination



– Keracunan timah – Pasca splenektomi – Anemia megaloblastik Hasil denaturasi hemoglobin yang berubah sifat. Tidak jelas terlihat dengan pewarnaan Wright’s, tetapi dengan pengecatan kristal violet seperti benda-benda kecil tidak teratur berwarna dalam eritrosit. Ditemukan pada: – G-6-PD defesiensi – Anemia hemolitik karena obat – Pasca splenektomi – Talasemia – Panyakit Hb Kohn Hamme Titik basofil ditemukan di eritrosit sebagai titiktitik kecil berwarna biru tua (basofilik), diduga merupakan sisa RNA dan mitokondria.



Eritrosit tampak menggumpal, disebabkan adanya antibodi terhadap eritrosit dalam plasma penderita. Penambahan garam fisiologis tidak dapat mengurai penggumpalan tersebut. Dapat dijumpai pada : cold antibody syndrome



Rouleaux



Suatu eritrosit yang kelihatn tersusun seperti mata uang logam, oleh karena peninggian kadar hemoglobin yang normal, karena artefak. – Harus dibedakan dari aglutinasi yang dijumpai pada AIHA – Ditemukan pada: Multiple mieloma, makroglobulonemia.



MORFOLOGI ABNORMAL SEL LEUKOSIT



N o 1



Nama kelainan sel Granula toksik



2



Hipersegmentasi



Gambar



Penjelasan -



suatu kelainan sitoplasma neutrofil berupa granula yang lebih besar (hipergranula), kasar dibandingkan granula normal, berwarna lebih gelap (biru hitam atau ungu). - Disebabkan: Aktivasi mieloperoksidase pada granula primer merubah gambaran granula menjadi abnormal berupa granula toksik saat mikroorganisme ditelan.



-



Neutrofil disebut hipersegmentasi bila terdapat 25% segmen inti 4 atau 4% segmen 5 atau cukup 1% semen inti 6 atau lebih. - eosinofil pun pada keaadaan toksik dapat menjadi hipersegmentasi (3-4segmen). - Kelainan hipersegmentasi ini disebabkan gangguan pematangan pada inti neutrofil atau eosinofil saat terjadi infeksi kronik atau sepsis.



3



Limfosit Atipik



4



Vakuolisasi sitoplasma



-



Limfosit atipik adalah limfosit dengan ukuran lebih besar dibanding normal ( > 15 µm). - Sitoplasma pada limfosit atipik jauh lebih banyak dan mempunyai granula azurofilik. - Inti padat mengelompok dan tidak terlihat anak inti. - Sel ini merupakan limfosit T cytotoxic atau disebut juga “natural killer cell”. - Limfosit ini banyak ditemukan pada infeksi virus dan pada penyakit mononucleosis infeksiosa, infeksi virus dan reaksi imunologis - Keadaan pada sel polimorfonuklear (PMN) dengan adanya vakuolisasi yaitu area kosong pada sitoplasma yang dapat diakibatkan oleh infeksi berat. - Vakuolisasi ini umumnya terdapat pada neutrofil toksik, hal ini karena meningkatnya aktivitas lisozim dan vakuola-vakuola tersebut adalah sisa tempat pencernaan material yang difagosit oleh sel neutrofil ataupun sel lain seperti monosit.



5



Neutrofil piknotik



6



Dohle Sodies



-



merupakan neutrofil yang mati/berdegenerasi. - Sel ini memiliki Inti yang telah memadat dengan kromatin tanpa pola yang jelas. - Lobus inti terpisah, tidak ada filamen yang menghubungkan antar lobus. lobus inti kecil, gelap dan padat. - Neutrofil piknotik ini adalah indikator infeksi berkepanjangan atau infeksi berat. - Satu atau lebih kumparan berwarna biru pucat yang merupakan sisa-sisa ribosom dan retikulosit yang rusak dalam bentuk oval atau bulat, berwarna biru abuabu dan biasanya dijumpai pada tepi sitoplasma neutrofil. - Dohle bodies dapat ditemukan pada infeksi, cedera karena suhu (luka bakar), keganasan, setelah kemoterapi dan trauma. - Dohle bodies sering



disertai adanya granula toksik dan vakuolisasi sitoplasma menandakan infeksi bakteri. Kelainan ini terjadi karena adanya kerusakan fokal pada sitoplasma yang disebabkan denaturasi dari ribosom atau retikulum endoplasma saat toksik atau infeksi. 7



batang Auer



8



Anomali Pelger



9



Pseudo – Pelger



-



Pada penyakit leukemia mungkin mengandung batang auer yaitu suatu benda yang berbentuk batang langsing yang mempunyai warna merah muda atau pun ungu yang dibentuk dari bahan lizosom. Pada batang auer dapat dijadikan utuk membedakan leukemia granulositik akut dengan leukemia limpositik akut. Hal ini dikarenakan sel seri limposit tidak pernah selama hidupnya benda itu ada Suatu kelainan bawaan yaitu berkurangnya segmentasi pada netrofil dan kromatin inti menjadi halus. Gambaran inti mirip dengan anomali Pelger dimana netrofil hipogranular dan intinya tidak teratur, dapat dilihat pada sindroma myelodisplasia, leukemia myeloid akut. Leukimia myeloid kronik



10



Sindroma ChediakHigashi



Kelainan herediter yang jarang dijumpai. Pada netrofil dijumpai granula azurofilik yang berukuran raksasa pada pewarnaan peroksidase



11



. Sel Lupus



Sel fagosit dari netrofil yang mengfagosit massa inti sehingga nampak sebagai massa yang homogen yang berwarna merah. Sel LE juga ditemukan pada arthritis rheumatoid, hipersensitif obatobatan dan penyakit-;enyakit kolagen termasuk lupus hepatitis



Eritromatos us (sel LE)



12



Reaksi leukemoid



. Merupakan leukosistosis relative ditandai pergeseran ke kiri ynag nyata, Reaksi leukemoid dapat ditemukan pada tuberculosis dan pada Sindrom Down, infeksi bakteri yang hebat, keganasan, hemolisis yang cepat dan luka bakar



11MORFOLOGI SEL TROMBOSIT



No 1



2



Nama kelainan Trombosit raksasa (giant thrombocyte)



Bizzare thrombocyte



jenisnya



Gambar



Penjelasan -



Pada pasien MDS Vakuola yang membesar



Giant adendritic



-



Pada pasien dengan MayHegglin anomaly



Giant normal granularity



-



Pada pasien dengan ITP



Giant bizzare -



-



Bentuk dan ukuran berubah tidak beraturan - Susunan granulomer dan hialuromer tidak jelas lagi. - Ditemukan pada : ITP trombastenia



3



Trombosit kecil



-



SUMBER: 1. Mansyur Arif,Morfologi sel darah merah artikel, Bagian Patologi Klinik , Fakultas Kedokteran Unhas /UPL. Perjan RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar 2. Budiwiyono Imam, leukopoiesis, Diktat Pegangan Kuliah PK I,Bagian Patologi Klinik , Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Kariadi, Semarang, 2008