Napak Tilas Nur Muhammad [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TAUHID TAUHID ... Kita bergantung kepada Allah secara mutlak tanpa ada sedikitpun rasa syak wasangka dan was-was terhadap Allah Artinya : Kita bertauhid kepada Zat, Pada Sifat, Pada Asma’ dan pada Af’al Allah Semata Tauhid pada Zat ialah : Kita mutlak yakin bahwa zat Allah lah yang memerintah alam maya ini (dunia dan isinya) dan tidak menyekutukan- Nya dengan yang lain Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. (Ali-Imran : 109) Tauhid pada Sifat ialah : Kita bergantung sepenuhnya pada Allah. Manusia tidak berhakatas segala sesuatu kecuali dengan izin Allah Artinya : kita menafikan diri jahir kita dan mengisbatkan diri kita hanya kepada Allah semata Tauhid pada Asma’ ialah : Kita memandang bahwa setiap yang ada dan wujud kita adalah membawa nama Allah dimanapun kita berada disitu ada Allah. Tauhid pada Af’al ialah : Kelakuan kita adalah kelakuan Allah SWT semata. Artinya : kita menafikan kelakuan diri jahir kita dengan mengisbatkan diri bathin kita itu ialah kelakuan zat Allah semata. 1. Suhudul Kasra fil wahda Artinya : saksikanlah pada yang banyak itu, kepada yang satu 2. Suhudul wahda fil Kasra Artinya : saksikanlah pada yang satu itu, kepada yang banyak Ma’rifatullah ialah Mengenal Allah SWT. Pada Zat-Nya, pada Sifat-Nya, pada Asma’-Nya dan pada Af’al-Nya. 1.AWALUDIN MA’RIFATULLAH AWAL AGAMA MENGENAL ALLAH 2.LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH TIDAK SYAH SHOLAT TANPA MENGENAL ALLAH 3.MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA DIA AKAN MENGENAL TUHANNYA 4.ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALASYAHIDENA BUKANKAH AKU INI TUHANMU ? BETUL ENGKAU TUHAN KAMI, KAMI MENJADI SAKSI (Q.S AL-‘ARAF 172) 5.AL INSAANU SIRRI WA ANNA SIRRUHU MANUSIA ITU RAHASIAKU DAN AKULAH RAHASIANYA 6.WAFI AMFUSIKUM AFALA TUB SIRUUN AKU ADA DI DALAM JIWAMU MENGAPA KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN 7.WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ AKU LEBIH DEKAT DARI URAT NADI LEHERMU 8.LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH AKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH BILA AKU TIDAK MELIHATNYA LEBIH DAHULU HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH Pada alam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah berantah pada zat semata-mata yaitu padabelum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan, belum ada matahari, belum ada



bintangbelum ada sesuatu. Malahan belum ada tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, diri yang empunya zat tersebut ialah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diriNya Lantas ditajali-Nya-lah Nur Allah dan kemudian ditajali-Nya pula Nur Muhammad yaitu insan kamil, yang pada peringkat ini dinamakan anta ana, ana anta. Maka yang empunya zat bertanya kepada Nur Muhammaddan sekalian roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba. Lantas ditanyakannya kepada Nur Muhammad, apakah Aku ini Tuhanmu? Maka menjawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh roh, ya Engkau Tuhanku. Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Araf 172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhankami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksanakan maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam hadits qudsi yang artinya: “Aku suka mengenal diriku, laluaku jadikan makhluk ini dan perkenalkan diriku kepada mereka lalu merekapun mengenal diriku. Apa yang dimaksud dengan makhluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan dari pada Nur Muhammad. Tuhan yang empunya zat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-Nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri, maka diri rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia atau rohani. Firman Allah dalam hadits qudsi : Al-Insaanu Sirri wa Ana Sirruhu Artinya : Manusia itu adalah Rahasiku dan akulah yang menjadi rahasianya . Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena Ia mengandungRahasia Dengan perkataan lain manusia itu menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhan-Nya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang empunya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Yaitu Tatkala berpisah Roh dengan jasad. Firman Allah dalam surat An-Nisaayat 58 sbb: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allahmemberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah MahaMendengar lagi Maha Melihat. Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam hadits qudsi : Man arafa nafsahu, paqat arafa rabbahu. Artinya : barang siapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan rahasia-Nya itu kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya. Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 72. Inna ‘araf nal amanata, alas samawati wal ardi wal jibal fa abaina anyah milnaha wa as fakna minha, wahama lahal insannu. Artinya : sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan memikulnya dan mereasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya. Oleh karena amanat (rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab



manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang empunya Rahasia Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri bathin/Roh) untuk tujuan inilah maka Adam dilahirkan untuk memperbanyak diri, diri penanggung rahasia dan berkembang dari satu dekade kesatu dekade, dari satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami kiamat dan rahasia dikumpulkan kembali. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun . Artinya : kita berasal dari Allah , kembali kepada Allah. Ilmu Qalam ialah ilmu yang paling rendah tingkatannya yaitu Dunia. Namun demikian dengan ilmu ini manusia sudah sampai pergi ke bulan. Ilmu ghaib ialah ilmu yang diterima manusia melalui jalan laduni yaitu dengan petunjuk guru ghaib yang mursyid. Melalui 5 cara : 1.Nur yaitu petunjuk ghaib yangditerima melalui mimpi-mimpi yang bisa diterjemahkan oleh guru ghaib. 2.Tajali yaitu ilmu ghaib yang diterima melalui penjelmaan buah pikiran dari pada perasaan zuk semasa mereka menjalani latihan tarekat tasauf, sehingga muncul dari akalnya suatu pengetahuan baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Misalnya : terbacalah olehnya sepotong do’a sedangkan do’a tersebut belum pernah di bacanya atau diketahuinya. 1.Cara Sir ialah : suatu jalan penyampaian ilmu ghaib secara rahasia, ia hanya dapat dirasakan dan didengar oleh seseorang itu secara mutlak dimana seseorang itu akan mendengar suatu suara yang datang kepadanya. Suara tersebut akan memberi tahu sesuatu dan mengajarkan ilmu ghaib dengan terang dan jelas berupa bisikan dan disertai dengan satu kelejatan yang sulit untuk diceritakan 2.Cara Sirusir ialah suatu cara penyampaian ilmu dengan cara rahasia . seseorang yang menerima ilmu ghaib dengan cara ini mereka dapat melihat dengan mata basir dan mendengar dengan telinga bathin. 3.Cara Tawasul ialah penjelmaanseorang guru atau wali-wali Allah yang Ghaib dan mereka menjelma untuk bertemu dengan orang-orang tertentu yang sedang menjalankan ilmu tasauf, mereka ketemu dalam keadaan nyata (hidup) bukan dalam mimpi, dia datang sama seperti kedatangan tamu biasa atau kawan kita. Kadang-kadangpenjelmaan mereka bisa dilihat oleh orang ramai, bila kebetulan penjelmaan itu terdapat banyak orang. Perlu diingat kedatangan mereka merupakan suatu penghormatan yang besar kepada Ahli tasauf atau murid yang sedang mendalami ilmu tasauf. Bagi mereka yang dapat menguasai dan mengalami sendiri ilmu ini maka sudah pasti mereka dapat menjelajahi seluruh alam maya Mereka diberi peluang untuk menjelajahi alam lain termasuk alam barzah, syurga dan neraka, arash dan qursyi Allah SWT,. Bagimereka yang sudah sampai keperingkat ini jiwanya akan tenang disamping tuhannya, semasa hidupnya didunia ini danjuga dalam akhirat nanti, mereka adalah termasuk dikalangan manusia yang baik dan beruntung. Ilmu Syahadah ialah merupakan Martabat ilmu yang tertinggi, karena ilmu ini Tuhan sendiri yang akan mengajarkan kepada manusia Manusia diajarkan untuk mengenali dirinya (jasmani) dan diri bathinnya (rohani). Hanya orang yang mempunyai maratabat tinggi disisi Allah yang dapat menguasai ilmu ini. Ilmu ini. Ilmu ini sangat luar biasa karena hanya dimiliki oleh para rasul, Nabi dan wali-wali Allah yang teragung. Maka beruntunglah manusia yang termasuk wali-wali Allah. ……..Man Arafa Nafsahu, Fakat Arafa Rabbahu…… (“Barang Siapa Mengenal Dirinya Maka IA akan Mengenal Tuhan-nya”) Nyawa : 1.Nafas



Berada dimulut yaitu keadaan keluar masuk dari pada tubuh manusia 2.Ampas Berada dihidung yaitu keadaan keluar masuk dari pada tubuh manusia 3.Tanapas Berada ditengah-tengah antara telinga kanan dan telinga kiri 4.Nupus Berada dijantung yaitu keadaan kedalam jua, tidak keluar tidak kekanan, maupun kekiri, keatas maupun kebawah, kehadapan maupun kebelakang, yaitu Alif pada insan yang meliputi sekalian tubuh manusia. Hidup Nafas Karena Ampas Hidup Ampas Karena Tanapas Hidup Tanapas Karena Nupus Hidup Nupus Dengan Rahasia Dan Rahasia Itu Adalah Diri Rahasia Allah SWT, Yaitu Diri Bathin Manusia . . , . KIBLAT. * Pertama : Kiblat kearah tenggelamnya arah matahari,masuk pada Syariat. Kedua : Kiblat I’tiqat hati berbetulan dengan Baitullah,masuk kepada Thariqat. Ketiga : Kiblat I’tiqat hati berbetulan dengan Baitul Ma’mur,masuk kepada Haqiqat. Keempat : Kiblat I’tiqat hati seakan-akan menghadap muka (wajah) kita kepada Allah Ta’ala masuk kepada Ma’rifat Kamalul Yaqin Adapun keterangan yang lebih jelas yang menentuka bahwasanya Muhammad itu tiada mempunyai sesuatu hanya sekedar nama jua,adalah seperti tersebut dibawah ini : 1. Adapun yang dikatakan Rahasia Muhammad itu,sebenarnya tiada lain dari pada kezahiran 5 (lima) Sifat Allah yang dinamakan : Ujud – Qidam – Baqa – Mukhalafatuhu Lil Hawadits – dan Qiamuhu Ta’ala Binafsihi : yaitu kaliamah:La. 2. Adapun yang dikatakan Nyawa Muhammad itu,sebenarnya tiada lain dari pada kezahiran 6 (enam) sifat Allah dinamakan kalimah : Ilaha yaitu: Sama’- Bashar – Kalam – Sami’un – Basirun – dan Mutakalimun.yaitu kalimah : Ilaha 3. Adapun yang dikatakan Hati Muhammad itu,sebenarnya tiada lain dari pada kezahiran 4 (empat) sifat Allah yang dinamakan Illa yaitu : Qudrat – Iradat – Ilmu – dan Hayat,yaitu kaliamah Illa. 4. Adapun yang dikatakan Tubuh Muhammad itu,sebenarnya tiada lain dari pada kezahiran 5 (lima) sifat Allah yang dinamakan kalimah Allah yaitu : Qadirun – Muridun – Alimun – Hayyun – dan wahdaniyat,yaitu kalimah: Allah. Jadi jelas bahwa Muhammad itu adalah sifat Allah jua.yaitu sifat kebesaran,keelokan,dan kesempurnaan yaitu yang dinamakan dengan kalimah tauhid artinya Esa. Kalimah yang mulia yaitu : “ LA ILAHA ILLA ALLAH “ artinya tiadfayang terdahlu hai Muhammaad dan tiada yang terkemudian ya Muhammad malainkan tiap-tiap sesuatu itu beserta Allah. Maka wajiblah diketahui maksudnya kalimah yang itu,supaya menjadi tauhid dan Ma’rifat. ¨ Adapun kalimah “ La Ilaha Illa Allah “ itu terbagi dua: pertama La Ilaha-dan kedua Illa Allah. ¨ Adapun La Ilaha itu,sifat kekayaan yang tiada ad kekurangan yang maih berkehendak yaitu Muhammad. ¨ Kemudian hendaklah kita ketahui,yang bernama Muhammad itu,apa oleh Allah Ta’ala –



dan yang bernama Alllah Ta’ala itu,apa oleh Muhammad….supaya benar-benar bisa menjadi tauhid pada kalimah yang muliaitu adanya. Adapun itu,hamba artinya hamba itu,Ilmu-nya Rahasia-nya oleh Allah Ta’ala: karena Allah itunama bagi zat yangWajibal Wujud dan mutlak,yakni bathin Muhammad dan Ta’ala itu adalahnama bagi sifat,yakni zahir Muhammad. Jadi jelaslah – zahir dan bathin Muhammad itulah yang bernamaAllah Ta’ala.dengan demikian,maka patutlah kalimah yang mulia itudinamakan kalimah tauhid artinya kalimah Esa yaitu: La Ilaha Illa Allah,maka kalimah yang mulia ini pertemuan hamba dengan Tuhannya. Lagi pula,kalimah yang mulia ini – diumpamakan sebesar-besar dan selebar-lebar gedung perhimpunan segala Rahasia,segala Ruh,segala Nyawa,segala Ilmu,serta isinya Islam dan Iman,segala tauhid dan ma’rifat,yang kesemuanya itu adalah terhimpun didalam kalimah yang mulia itu adanya. “La Ilaha Illa Allah” pada Ma’rifat artinya Tiada ada Ujud sesuatupun melainkan Allah jualah yang Maujud.



TINGKAT ILMU TINGKAT ILMU : 1. ILMU QALAM 2. ILMU GHAIB 3. ILMU SYAHADA ILMU QALAM ialah yang paling rendah tingkatannya yaitu Ilmu dunia. Namun demikian dengan ilmu ini manusia sudah sampai pergi ke Bulan. ILMU GHAIB ialah Ilmu yang diterima manusia melalui jalan laduni yaitu dengan petunjuk guru Ghaib yang Mursyid.melalui5 cara : 1. NUR yaitu petunjuk ghaib yang diterima melalui mimpi-mimpi yang bisa diterjemahkan oleh guru ghaib. 2. TAJALI yaitu ilmu ghaib yang diterima melalui penjelmaan buah pikiran dari pada perasaan ZUK sesama mereka menjalani latihan tareqat tasauf,sehingga muncul dari akalnya suatu pengetahuan baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Misalnya : Terbacalah olehnya sepotong do’a sedangkan do’a tersebut belum pernah dibacanya atau diketahuinya. 3. cara sir ialah : suatu jalan penyampaian ilmu ghaib secara Rahasia, ia hanya dapat dirasai dan didengar oleh seseorang itu secara Mutlak. Dimana seseorangitu akan mendengar suatu suara yang data ng kepadanya. Suara tersebut akan memberi tahu sesuatu dan mengajarkan ilmu ghaib dengan terang dan jelas berupa bisikan dan disertai dengan satu Kelejatan yang sulit untuk diceritakan. 4. CARA SIRUSIR ialah : Suaut cara penyampaian ilmu ghaibdengan cara rahasia.seseorang yang menerima ilmu ghaib dengan cara ini mereka dapat meliat dengan mata Bathin dan mendengar dengn telinga bathin. 5. CARA TAWASSUL ialah penjelmaan seorang guru atau wali-wali Allah yang ghaib dan mereka menjelma untuk bertemu dengan orang-orang tertentu yang sedang menjalankan ilmu tasauf. Merekaketemu dengan keadaan nyata (hidup) bukan dalam mimpi, dia datang sama seperti kedatangantamu biasa atau kawan kita. Kadang-kadang penjelmaan mereka bisa dilihat oleh orang ramai, bila kebetulan penjelmaan itu terdapat banyak orang. Perlu diingat kedatangan mereka merupakan suatu penghomatan yang besar kepadaahli tasauf atau murid yang sedang mendalami ilmu tasauf. Bagi mereka yang dapat mengusai dan mengalami sendiri ilmu ini maka sudah pasti mereka dapat menjelajahi seluruh Alam Maya. Mereka diberi peluang untuk menjelajahi alam lain termasuk alam Barzah,Surga dan



Neraka.Arash dan Qursi Allah SWT. Bagi mereka yang sudah sampai ketahap ini sulit diterima oeh tahap-tahap pemikiran manusia. Mereka yangsudah sampai keperingkat ini jiwanya akan tenang disamping Tuhannya, semasa hidupnya didunia ini dan juga dialam akhirat nanti, mereka adalah termasuk dikalangan manusia yang baik dan beruntung. ILMU SYAHADAH : Ialah merupakan martabat ilmu yang tertinggi,karena ilmu ini Tuhan sendiri yang akan mengajarkannya kepada manusia. Manusia diajarkan untuk mengenali dirinya (Jasmani) dan diri bathinya (Rohani). Hanya orang-orang yang mempunyai martabat tinggi disisi Allah yangdapat menguasai ilmu ini. Ilmu ini sangat luar biasa karena hanya dimiliki oleh para Rasul, Nabi dan wali-wali Allah yang teragung.maka beruntunglah manusia yang termasuk wali-wali Allah. ……MAN ARAFA NAFSAHU,FAKAT ARAFA RABBAHU……………………….. (“ Barang siapa mengenal dirinyamaka ia akan mengenal Tuhannya “). Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest



NYAWA&SAKARATUL MAUT 1. NAFAS …… Berada dimulut yaitu keadaan keluar masuk daritubuh manusia 2. AMPAS …… Berada dihidung yaitu keadaan keluar masuk daripada tubuh manusa 3. TANAPAS …. Berada ditengah-tengah antara telinga kanan dan telinga kiri 4. NUPUS ……... Berada dijantung yaitu keadaan kedalam Jiwa,tidak keluar tidak kekanan,maupun kekiri,keatas maupun kebawah,kehadapan maupun kebelakang,yaitu Alif… ( ) pada insan yang meliputi sekalian tubuh manusia. 1. Hidup Nafas karena Ampas 2. Hidup Ampas karena Tanapas 3. Hidup Tanapas karena Nupus 4. Hidup Nupus ... Dengan Rahasia dan Rahasia itu adalah diri Rahasia Allah SWT.yaitu diri Bhatin manusia.. . . . SAKRATUL MAUT . CIRI-CIRI DATANGNYA SAKRATUL MAUT 1. Tubuh halus kita akan dikosongkan dari Rahasia Allah. 2. Ilmu milik Allah akan pergi mendahului kita 3. Tubuh halus kita akan menjadi cahaya hidup kita,bagi manusia yang menggunakan rahasia yang tersembunyi untuk mengenal Allah. 4. Ada yang bergerak di sum-sum tulang belakang 5. ada yang bergerak didasar pusat (pusar) 6. Tubuh dalam keadaan lemah/loyo 7. Ubun-ubun akan bergetar 8. Hati dalam keadaan kosong 9. ada yang datang untuk menguji kita : Orang alim atau Ulama Nenek-Nenek Ibu dan Bapak kita Orang yang hitam menyeramkan Malaikat Izrail.



(Dengan membawa bendera putih yang bertuliskan kalimah : LA-ILAHA-ILLALLAH dengan tulisan merah) 10. Serasa diloloskan dari sarungnya ketika diusung (digotong) oleh Rahasia Allah. 11. Jasad kasar akan diam dalamkeadaan sunyi dan syahdu (terbujur sendirian). 12. Ketika Roh kita sampai kepada Allah, ditanya oleh”Allah”SWT. Apakah kamu telah melaksanakan apa yang telah aku perintahkan dan kamu jauhiapa yang aku larang maka dijawab oleh Roh dengan benar,baik dan jelas. 13. Maka turunlah perintah Allah kepada Malaikat Ridwan : 1. Masukan kedalam syurga,hambaku yang suka/senang merahasiakan rahasia yang datangnya dari Allah. 2. Dijawab oleh Malaikat Ridwan,Aku dekat denganmu Ya Allah !!! Syurga mana yang harus diberikan kepada hambamu ini. 3. Kemudian turun perintah Allah,masukan kedalam syurga JANNATUL ALIA bagi hambaku yang mencintai rahasia yang akuberikan. 4. Diperintahkan lagi kepada Malaikat Ridwan,saya terima hambamu ini dan saya senang sekali untuk menjaganya. 5. Diperintahkan lagi kepada Malaikat Ridwan ! Berikan untuk menyenangkan hati hambaku inidengan : 40 Anak bidadari 40 Pohon kayu dan 4 Kelompok burung 6. Masukan kedalam syurga yangpenuh isi dan indah untuk hambaku yang jiwanya suci ini. Peristiwa ini cocok, pas dan sesuai dengan firman Allah dalam Al-quran surat Alfajar…….yang berbunyi : 1. YA-AIYATUHAN NAFSUL MUT MA’INNAH 2. ARJI’I ILA RABBIKA RADIYATAMMARDIYATAN 3. FAD HULI FI IBADI 4. WAD HULI JANNATI Artinya : 1. Hai jiwa yang suci !!!!!!!! 2. Kembali kepada Tuhanmu dengan hati yang puas dan lagi di Ridho’i-nya 3. Masuklah kedalam jama’ah hamba-hambaku 4. Dan masuklah kedalam surgaku.



TUBUH MANUSIA A sal tubuh manusia terdiri dari empat dasar yaitu Tanah , Air , Angin dan Api Kesemuanya itu dari pada Nur Muhammad juga adanya : Adapun asal kejadian diri terdiri dari tiga perkara : Bapak Ibu Tuhan ¨ Urat besar - Rambut - Penglihatan ¨ Urat kecil - Kulit - Pendengaran ¨ Tulang - Daging - Pengrasan ¨ Otak - Darah - Penciuman - Nyawa J adi kesemuanya ini berjumlah 13 (tiga belas) perkara dan terhimpun dalam rukun shalat 13 (tiga belas) perkara. Syari’at Thoriqat Haqiqat Ma’rifat - Syari’at Tubuh - Af’al Allah (Diri Terperiksa - Syari’at Ilmul yakin) - Thariqat Hati - Asma’ Allah (DiriTerperi - Thariqat Ainul yakin)



- Haqaiqat Ruh - Sifat Allah (Diri Tajalli - Haqiqat Hakul yakin - Ma’rifat Rahasia - Zat Allah (Diri Tajalli - Ma’rifat Kanalul yaqin Adapun yang empat ini terhimpun didalam : LA Jasmani yakni Syari’at tubuh ( Syari’at itu perbuatanku-Jalal) ILAHA Ruhani yakni Thariqat hati (Thariqat itu kataku-Jamal) ILLA Haqiqat nyawa (Haqiqat itu kediamanku-Kahhar) ALLAH Ma’rifat atau Rahasia (Ma’rifat itu Rahasiaku-Kamal) Apabila kita hendak mencari/mengenal “Diri” maka hendaklah terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan “RahasiaNur Muhammad”. karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenar-benarnya diri. Adapun yang bernama diri itu terbagi dua bagian : Pertama Diri yang Lahir : dan kedua Diri Bathin : Adapun diri yang lahir itu berasal dari Anasir Adam yaitu : Api Angin Air Bumi ¨ Adapun “Api” itu terbit daripada yang bathin,berhuruf Alif bernama “Zat” menjadi rahasia hurufnya “Darah” pada kita. ¨ Adapun “Angin” itu terbit daripada yang bathin,berhuruf “Lam Awwal” “Sifat” menjadi nyawa hurufnya “Nafas” pada kita. ¨ Adapun “Air” itu terbit daripada yang bathin,berhuruf Lam Akhir bernama “ Asma’ “menjadi Hati hurufnya “Mani” pada kita. ¨ Adapun “Bumi” itu terbit daripada yang bathin ,berhuruf “Ha” bernama “Af-al” menjadi Kelakuan hurufnya”Tubuh” pada kita. Jadi jika demikian diri kita yang lahir itu,terbit dari pada Bayang-bayang diri kita yang bathin juga berhuruf / berkalimah “Allah” danjanganlahkiranya syak dan waham lagi. Kemudia,sesudah kta ketahui Diri yang lahir itu,hendaklah kitaketahui pula Diri kita yang bathin : siapa yang mana ?sebab diri yang bathin itulah yang bisa mengenal Tuhannya,seperti sabda Nabi Muhammad SAW : Artinya : Barang siapa akan mengenal dirinya,maka akan dikenalnya Tuhannya. Sebelum kita mengenal diri kita yang bathin,hendak lebih dahulukita matikan/fanakandiri kita yang lahir yang berwujud nama Allah itu seperti disabdakan olehNabi SAW : Artinya : Matikan dirimu sebelum kamu mati. Jika sudah mati/fana diri kita yang lahir itu,barulah Nyata diri kia yang bathin yang disebut sebenar-benarnya diri. Adapun cara mematikan diri yang lahir itu adalah dengan manafikan huruf-hurufnya : Alif Lam Lam Ha. Jadi jika diri kita yang lahir itu nyata sudah fana artinya sekali-kali tiada mempunyai ada lagi,berarti diri kita yang lahir ini Lebur/lenyap kepada diri yang bathin. Artinya: Dari pada tiada menjadi tiada,dan dari pada ada kembali menjadi tiada. Maksudnya,Diri yang lahir ini sehelai rambut-pun tiada menpunyai ada lagi dan tiada boleh dikatakan ada pada ilmunya hanya diri yang bathin yang bernama Muhammad seperti tersebut dalam hadits qudsi : Artinya : Kujadikan engkau (ya Muhammad) karena aku,dan kujadikan sesuatu karena engkau. Jadi jelaslah,bahwa yang bernama Muhammad itulah sebenarnya diri yang bathin.hendaknya janganlah kitasyak dan atau waham lagi: karena Muhammad itulah yang ada mempunyai Tubuh,Hati,Nyawa,dan Rahasia. ¨ Adapun Tubuh Muhammad itulah yang bernama Alam Insan yakni syari’at. ¨ Adapun Hati Muhammad itulah yang bernama Alam Jisin yakni Thariqat . ¨ Adapun Nyawa Muhammad itulah yang bernama Alam Misal yakni Haqiqat. ¨ Adapun Sir Muhammad itulah yang bernama Alam Ruh yakni Ma’rifat.



Sesudah demikian itu,hendaklahMuhammad itu pula yang mengenal Tuhannya.akan tetapi Muhammad belum bisa mengenal Tuhannya sbelum fana Tubuhnya,Hatinya,Nyawanya,danRahasianya. Zatnya,Sifatnya,Asma’nya,Af-alnya. Firman Allah artinya: katakan olehmu (Muhammad) bahwasanya Allah ta’ala itu Esa : Esa pada Zatnya,Esa pada sifatnya,Esa pada Asma’nya,Esa pada Af-alnya. Dan lagi Firman Allah artinya: Serahkan dirimu hai (Muhammad) pada Tuhan-mu yang hidup dan tiada mati. Mengenai Muhammad menyerahkan dan mengesakan diri kepada allah seperti diuraikan dibawah ini : jangan syak dan waham lagi terhadap perkataan diri. ¨ Adapun Bathin Muhammad adalah Zat kepada Allah,Rahasia kepada hamba. ¨ Adapun Awwal Muhammadadalah Sifat kepada Allah,Nyawa kepada hamba. ¨ Adapun Akhir Muhammad adalah Asma’ kepada Allah,Hati kepada hamba. ¨ Adapun Zahir Muhammad adalah Af-al kepada Allah,Tubuh kepada hamba. ¨ Adapun yang disebut hamba itu tiada lain dari pada Muhammad jua :dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah kita,karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi . Jadi,Rahasia-Nyawa-Hati-Tubuh-Muhammad itupun tiada jua karena sudah fana kepada zatnya-sifatnya-asma’nya-af-alnya yakni Allah Ta’ala jua adanya.seperti firman Allah didalam Al-qur’an.artinya : Allah jua Tuhan yang awwal tiada baginya permulaan,dan ia jua yang akhir yang tiada baginya berkesudahan,dan ia juayang Zahir,serta ia jua yang Bathin. Jadi,kita ini atau tubuh kita yang kasar ini-pada haqiqatnya/ilmunya fana kepadaMaqam Baqa’ (fana kepada allah jua adanya) yaitu fana fillah dan Maqam Billah. ¨ Segala perbuatan adalah perbuatan Allah ,sihamba sawa sekali tidak memiliki perbuatan. ¨ Segala asma’ pada hakekatnya adalah Asma’ Allah ¨ Nur Nabi kita Muhammad SAW.dari pada Nur Zat Allah Ta’ala sekian mahluk dan segala sesuatu dijadikan dari padanya. ¨ Segala sifat pada hakekatnya adalah sifat Tuhan yang ada pada hamba adalah makna wujudnya. Itulah …….orang-orang yang sebenar-benarnya ma’rifat kepada Allah.



SYAHADAT PENGERTIAN SYAHADAT .... Asyahadualla ilaaha illallah ini merupakan syahadat tauhid atauhakekat ketuhanan yaitu diri bathin manusia (Rohani) Wa-asyhadu anna muhammadar rasulullah ini merupakan syahadat rasul atau hakekat kerasulan yaitu diri zahir manusia. (Jasmani). Diri bathin (rohani) adalah sebenar-benarnya diri yang menyatakan : ..Rahasia Allah... Untuk menyatakan diri Rahasia Allah Adalah diri zahir manusia. Sedangkan ….. Kata Muhammad pada syahadat Rasul mengandung arti yaitu diri zahirmanusia yang menanggung rahasia Allah. Kejadian manusia adalah satu-satunya kejadian yang paling rapi.( Q.S. Attin-4) Kemulyaan manusia karena manusialah yang sanggup menanggung rahasia Allah (Q.S. AlAhzab 72). Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita mengucapkan : “Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah” Yang berarti : Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya AllahSemata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan



menjaganya buat selama-lamanya. Catatan: Jumlah dalam kalimat tauhid itu ada 24 hurut Hal ini mengisyaratkan kehidupan manusia adalah 24 jam sehari semalam. Lailaha illallah muhammad rasullullah. . . . (* NAFSU *) . Suatu perlakuan naluri manusia yang mendorong manusia berperilaku menyimpang yang bertentangan dengan syariat danhakekat Allah SWT. Karena nafsu itu merupakan tahap hijab yang harus ditembus atau dipecahkanoleh seorang anak manusia untuk mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya. Tanpa memecahkan dinding hijab ini manusia tidak mungkindapat kembali kepada Tuhannya semasa hidupnya didunia atau mematikan dirinya sebelum mati. 7 martabat nafsu 1.NAFSU AMARAH 2.NAFSU LAWAHMAH 3.NAFSU MULHAMAH 4.NAFSU MUTMAINAH 5.NAFSU RADIAH 6.NAFSU MARDIAH 7.NAFSU KAMALIAH WALAKAT HALAKNA PAUKA KUM SAB’ATARA-IKA Artinya : Kami telah menciptakan dirimu tujuh jalan (nafsu) (Q.S. Al-Mu’minun : 17) Memancarnya suatu nur didalam Jantung itulah yang dinamakan kalbu. (Iman) Setelah memecahkan dinding hijab yang disebut Nafsu Amarah Innan Nadsa la-am maratun bissu-i Artinya : Sesungguhnya nafsu amarah itu senantiasa menyuruhberbuat jahat. (Q.S. Yusuf 53) Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest



SEMBAHYANG HAKEKAT SEMBAHYANG : ... Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan dirikita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita… hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu : Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal) Kalimat alhamdu ini diterima ketika rasulullah isra’ dan mi’raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan berkata alhamdulillahartinya : segala puji bagi Allah Apa yang di puji…. Adalah : zat (Allah) , Sifat (Muhammad), Asma’ (Adam) dan Af’al



(Manusia): Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti : Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta.. tiada sesuatu yang kita punya : kecuali Hak Allah semata. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu. Artinya : “sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gununggunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya” Dan karena firman Allah inilah kita mengucap : “Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah” Yang berarti : Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya AllahSemata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan. Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah. Hadits Qudsi…. “MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU” Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah ALIF ITU ARTINYA : NIAT SEMBAHYANG LAM ITU ARTINYA : BERDIRI HA ITU ARTINYA : RUKU’ MIM ITU ARTINYA : DUDUK Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat : 1.Fiqli (perbuatan) 2.Qauli (bacaan) 3.Qalbi (Hati atau roh atau qalbu) Mengapa kita sembahyang sehari semalam 17 rakaat : Adalah mengambil pengertian sebagai berikut : Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah 1.Ah Itu Menandakan Sembahyang Subuh Rakaat Yaitu Zat Dan Sifat 2.Allah Itu Menandakan Sembahyang Zohor Rakaat Yaitu : Wujud, Alam, Nur Dan Shahadat. 3.Muhammad Itu Menandakan Sembahyang Asar Rakaat Yaitu : Tanah, Air, Api, Dan Angin 4.Adam Itu Menandakan Sembahyang Maghrib Rakaat Yaitu : Ahda, Wahda, Dan Wahdia 5.Hawa Itu Menandakan Sembahyang Isya Rakaat Yaitu : Mani’, Manikam, Madi, Dan Di MENGAPA KITA SEMBAHYANG



SEHARI SEMALAM 17 RAKAAT : Adalah mengambil pengertian sebagai berikut : Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah ( ) 1. AH ( ) itu menandakan sembahyang subuh.......”2”rakaatyaitu…Zat dan Sifat 2. ALLAH itu menandakan sembahyang Zohor “4” rakaat yaitu :Wujud,Alam,Nur dan Syahadat. 3. MUHAMMAD itu menandakan sembahyang Asar “4” rakaat yaitu : Tanah,Air,Api dan Angin. 4. Adam itu menandakan sembahyang Magrib “3” rakaat yaitu :Ahda,Wahda,dan Wahdia. 5. HAWA itu menandakan sembahyang Isya “4” rakaat yaitu : Mani,Manikam,Madi dan DI. MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah. Dua kalimah syahadat pada : 1.Sembahyang SUBUH 1 kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia) 2.Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH 3.Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA 4.Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD 5.Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang. Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam hati : Niat sbb : “aku hendak sembahyang menyaksikan diriku karena Allahsemata-mata.” Dalilnya : 1.LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI Artinya : Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya) 2.LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH Artinya : Tidak Syah Sholat TanpaMengenal Allah 3.WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah 4.WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu 5.IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU’U Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah YangKarena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. (H.R. Tarmizi ) 6.AKI MIS SHALATA LI ZIKRI Artinya : Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145) Sedangkan : 1.Al-Fatehah ialah merupakan tubuh sembahyang 2.Tahayat ialah merupakan hati sembahyang 3.Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyan HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT 1.Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT



2.Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu : 1.Bulu 2.Kulit 3.Daging 4.Darah 5.Tulang 6.Lemak 7.Lendir 3.7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan tawaf 7 kali keliling ka’bah. HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH : “Mengambil magna ucapan Nabi Adam AS. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri danNabi Adam AS. Mengucap kalimah Allahu Akbar. Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung olehmanusia dengan 4 perkara yaitu: 1. Wujud 2. Ilmu 3. Nur 4. Syahadat Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat zat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat : sifat. Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT. Hakekat zakat dalam shalat ialah: Mengandung makna “ Pembersihhati “ dari pada syirik kepada Allah SWT. “ Iiya Kanak Budu Wa Iiya Kanasta’in” Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT : 1.Tidak Boleh Makan Dan Minum 2.Mata Berpuasa 3.Telinga Berpuasa 4.Kulit Berpuasa 5.Hati Berpuasa . . . HAQIQAT TAKBIR. Bermula haqiqat takbir itu,hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada zat Allah terlebih dahulu/sebelum mengangkat takbiratul ihrak,maka hendaklahkita tetapkan segala kehendak hati,Ruh,dan perasaan kita untuk tawajuh (menghadap) danliqa’ (menemui) Allah SWT. Bila sudah demikian,baru kita kata usalli…dan sudah mengembalikan/menyerahkan amanat Allah Ta’ala yang ada pada kita,yakni ujud kita yang kasar ini (baharu) dan yang menanggung amanat yaitu diri kita yang bathin.Adapun amanatitu kita serahkan kepada pemilikamanah yakni Allah SWT.itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang ditanyai mengenai amanat Allah Ta’ala ituseperti firmannya : Artinya : Bahwasanya Allah Ta’alamemerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya Dengan dikembalikan/diserahkannya amanat Allah itu kepada pemiliknya yaitu Allah ta’ala itu sendiri,maka jadilah fana/lebur/hilang/karam sekalian sifat tubuh kita didalam laut “Ruh Bahrul Qadim”adapun yang tinggal ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata,dan itulah Ruh ilmu Allah,kemudian,kita katakan Allahhu Akbar. Itulah yang dinamakan lebur/karam kehambaan diri kita (Fana Fillah)kedalam ke-Baqaan Allah,dimananyata keadaan zat Allah semata-mata.



Inilah yang harus kita syuhudkan sampai kepada salam. Maka janganlah kita lalai dari paenjelasan ini-yang artinya syuhud itu,dipancang dengan mata hati itulah pengetahuan zat dan ilmunya dan sebenar-benar ilmunya itu,iman kepada kita dan sebenar-benar Sir-Allah itu,cahaya kalam Allah yang tidak berhuruf,tidak bersuara yaitu ujud zat yang mutlak,seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi : Artinya : tidak bersuara,tidak berhuruf dan tiada bertempat/berbekas. Firman Allah dalam Al-qur’an : Artinya :Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang menjdikan mereka,dan bukanlah Aku yang menjadikan mereka. Hendaklah takbir kita itu,dengansyah lagi jazam yakni yaqin.hati kita hadir dengan Allah Ta’ala,yakni ingat kepada Allah maka takbir kita serta membesarkan Allah Ta’ala.pada waktu mengangkat takbir itu,menjadi tempat perhimpunan pada kalimah La Ilaha Illa Allah : yang kita pandang hanya Allah semata-mata artinyakita fana sekali-kali tidak ada,yang ada hanya Ujud Allah semata. Caranya adalah,sebelum mengangkat takbiratul ihram kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya Aku Allah Akbar yanglain semua kecil.sesudah itu di angkat takbiratul ihram “Allahu Akbar” dengan qasat,ta’aradh,ta’ayyin (tubuh hati Ruh). ARTI SURAH AL-FATEHA : Bismilah : Allah menamai akan dirinya Arrahman : Ya Muhammad aku menciptakan engkau. Arrahim : Ya Muhammad aku menhatakan Rahasiaku kepadamu Alhamdulillahi : Ya Muhammad,sembahyangku itu ganti sembahyangmu untuk memuji diriku. Rabbil Alamin : Ya Muhammad,aku tau yang lahir dan yang bathin. Arrahmannirrahim : Ya Muhammad,Yang membaca fateha itu aku dan sembahyang itu aku memuji diriku. Maliki Yaumiddin : Ya Muhammad,Aku Tuhan yang maha besar pada isi sekalian alam,kamu ganti kerajaanku. Iyya Kana’ Budu : Ya Muhammad,tiada lain yang sembahyang itu melainkan aku memuji diriku. Waiyyakanas Ta’in : Ya Muhammad,yang ghaib aku jua tiada aku engkau ganti kerajaanku. Ihdinasshirathal Mustaqim : Ya Muhammad,tiad yang tau………engkau jua yang mengetahui aku. Shiratallazi Na’an Amta’Alaihim : Ya Muhammad,tiada murka aku kepadamu,tiada nyata aku jika tiada engkau. Waladdhallin : Ya Muhammad,jika tiada kasihku tidak ada engkau dan tiada Rahasiaku sekaliannya. Amin : Ya Muhammad,adamu itu ganti rahasiaku. ARTI SURAH AL-IKHLAS : Qul Huwallahu Ahad : Aku nyata dengan dirimu. Allahus shamad : Aku jadi penolong dunia dan akhirat Lam Yalid Walam Yulad : AkuEsa Ghaib kepadamu. Walam Yakul Lahu Kupuan Ahad :Aku nyata dengan dirimu. . . , .WHUDUK . WHUDUK



Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat 1.Niat 2.Membasuh Muka 3.Membasuh Tangan 4.Membasuh Kepala 5.Membasuh Telinga 6.Membasuh Kaki 7.Tertib Hakekat Niat dalam Wuduk : ialah “tiada wujud pada diriku hanya Allah semata” Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah Hak Allah Semata. (Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Sami’un, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki Illallah). Hakekat Membersihkan Muka dalam wuduk ialah : Membuang semua sifat : sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran,yang ada pada diri manusia. Hakekat Membasuh Tangan dalam wuduk ialah : Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar. Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk ialah : Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia Hakekat Membasuh Telinga dalam wuduk ialah : Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk ialah : Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satutujuan yaitu : “Allah SWT” semata. RUKU SHALAT ADA 13 PERKARA : 1.NIAT 2.BERDIRI BAGI YANG MAMPU 3.TAKBIRATUL IKHRAM 4.MEMBACA AL-FATEHAH 5.RUKU’ 6.I’TIDAL 7.SUJUD 8.DUDUK ANTARA DUA SALAM 9.DUDUK PADA TASYAHUD AKHIR 10.MEMBACA TASYAHUD AKHIR 11.MEMBACA SHALAWAT NABI 12.SALAM 13.TERTIB Yang membatalkan shalat ada 12 perkara 1.Sengaja berbicara 2.Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut sebanyak 3x 3.Berhadats kecil atau besar 4.Terkena najis 5.Terbukanya aurat dengan sengaja 6.Berubah niat 7.Membelakangi kiblat 8.Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit 9.Tertawa terbahak-bahak 10.Murtad 11.Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja 12.Mendahului imam sebanyak 2 rukun



Hakekat rukun sembahyang 13 pekara ialah : Mengandung makna hakekat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia : 1.Sendi tengkok 2.Sendi bahu kanan 3.Sendi lengan kanan 4.Sendi tangan kanan 5.Sendi bahu kiri 6.Sendi bahu kiri 7.Sendi tangan kiri 8.Sendi paha kanan 9.Sendi paha kiri 10.Sendi lutut kanan 11.Sendi kaki kanan 12.Sendi kaki kiri 13.Sendi lutut kiri Niat sembahyang dibagi empat : 1.NIAT BASITAH 2.NIAT TAUZI’IYAH 3.NIAT HURUFIYAH 4.NIAT KAMALIYAH NIAT YANG 4 INI DIBAGI LAGI MENJADI 2 BAGIAN : 2 NIAT YANG BATAL DAN 2 NIAT YANG SAH NIAT YANG BATAL 1.NIAT BASITAH ARTINYA TERHAMPAR, MULAI DARI USSHALLI KEMUDIAN DIARTIKAN DIDALAM HATI. 2.NIAT TAUZI’IYAH IALAH MENGARTIKAN DALAM SATU KALIMAT. CONTOH : USSALLI FARDAL JUHRI ARBA‘A RAKA ATIN LILLAHI TA’ALA( TIDAK DIARTIKAN DIDALAM HATI) NIAT YANG SAH 1). NIAT HURUFIYAH IALAH : MENGHADIRKAN ZAT SHALAT DAHULU SEDIKIT SEBELUM TAKBIRATUL IKHRAM. NIAT HURUFIYAH INI ADA 3 : DANI YAITU ROH TABI’I USTO YAITU ROH ‘IDAFI KASUI YAITU ROH RABBANI YANG LEBIH TINGGI DARI DANI DAN USTO 2). NIAT KAMALIYAH YAITU : YAITU NIAT PARA NABI, WALI ARTINYA : MULAILAH NIAT YANG SAH ITU ITU HURUF ALIF ALLAH DAN DIAKHIRI DENGAN ALLAHU AKBAR. DALIL YANG MENDUKUNG 2 NIAT YANG SAH : 1.AWALUDIN MA’RIFATULLAH AWAL AGAMA MENGENAL ALLAH 2.LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH TIDAK SYAH SHOLAT TANPA MENGENAL ALLAH 3.MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA DIA AKAN MENGENAL TUHANNYA 4.ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALASYAHIDENA BUKANKAH AKU INI TUHANMU ? BETUL ENGKAU TUHAN KAMI, KAMI MENJADI SAKSI (Q.S AL-‘ARAF 172) 5.AL INSAANU SIRRI WA ANNA SIRRUHU MANUSIA ITU RAHASIAKU DAN AKULAH RAHASIANYA



6.WAFI AMFUSIKUM AFALA TUB SIRUUN AKU ADA DI DALAM JIWAMU MENGAPA KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN 7.WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ AKU LEBIH DEKAT DARI URAT NADI LEHERMU 8.LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH AKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH BILA AKU TIDAK MELIHATNYA LEBIH DAHULU 9.WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH JIWA ORANG MU’MIN ITU RUMAHNYA ALLAH INNA AURAMA YANJURU MIN’AKMALIHIS SHALAT PA’IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKMALIHI BAKDA ARTINYA : SESUNGGUHNYA YANG MULA-MULADILIHAT OLEH ALLAH DARI AMAL PERBUATAN ANAK MANUSIA ADALAH SHALATNYA. APABILA SHALATNYA SEMPURNA DITERIMALAH SHALATNYA ITU DENGAN AMAL-AMALNYA YANG LAIN. JIKA SHALATNYA TIDAK SEMPURNA, MAKA DITOLAKLAH SHALATNYA ITU DENGAN AMAL-AMALNYA YANG LAIN. (HADITS RIWAYAT HAKIM) YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WALA YUSALLUUN. ARTINYA : AKAN DATANG KEPADA MANUSIA SUATU ZAMAN, BANYAK YANG SHALAT PADAHAL SEBENARNYA MEREKA TIDAK SHALA.(H.R. AHMAD) PAWAILUL LIL MUSALLIN MAKA CELAKALAH BAGI ORANG-ORANG YANG SHALAT. ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN ORANG-YANG LALAI DARI SHALATNYA (Q.S. AL-MA’UN AYAT 4 DAN 5) QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH. ARTINYA : SESUNGGUHNYA BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG SELALU MENSUCIKAN DIRINYA. DAN DIA INGAT NAMA TUHANNYA LALU IA SHALAT (Q.S. AL-A’LA 14,15) SHALAT 5 WAKTU BERASAL DARI HURUF : ALIF, LAM, HA, MIM, DAL “ALHAMDU” ALIF SUBUH SYAHADAT ALLAH NIAT ALIF HA MATI LAM ZOHOR SEMBAHYANG API BERDIRI ALLAH HA ASAR



PUASA ANGIN RUKUK MUHAMMAD MIM MAGHRIB ZAKAT AIR SUJUD ADAM DAL ISYA HAJI TANAH DUDUK HAWA MASYA ALLAH KANA MINAL MUKMININ HAKKA SEMOGA ALLAH MENJADIKAN AKU ORANG MUKMIN YANG SEBENARNYA



MAKRIFAT MAKRIFAT IALAH :Mengenal Allah SWT.pada Zat-nya,pada Sifat-nya,pada Asma’nya dan pada Af’al-nya. 1. AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya : Awal agama mengenal Allah. 2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya : Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah. 3. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya. 4. ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALASYAHIDENA Artinya : Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 172) 5. AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya : Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya. 6. WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya : Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat. 7. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya : Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu. 8. LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya : Aku tidak akan menyembah Allah bila aku tidak melihatnya lebih dahulu. Bismillahirrahmanirrahim. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH Pada malam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah-berantah pada zat,Semata-mata,pada belum ada awal dan belum ada akhir,belum ada Bulan dan belum ada Matahari,belum adbintang belum ada sesuatu. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah,maka dalam keadaan ini,diri yang punya zat tersebut ialah Mentajalikan diri-nya untuk memuji diri-nya. Lantas Tajali-nyalah Nur Allah dan kemudian ditajali-nya pula Nur Muhammad Yaitu Insan Kamil, yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana,Ana Anta. Maka yang punya zat bertannya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan



kedudukan dan taraf hamba. Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, aku ini Tuhanmu ? Maka jawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 172. ALASTUBIRABBIKUM,QOOLU BALA SYAHIDNA. Artinya : Bukan aku ini tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami,Kamimenjadi Saksi. Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksankan,maka bermulalah Era barudi dalam perwujudan Allah SWT.seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya: “Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan akuperkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad.tujuan yang punya zat mentajalikan Nur Muhammadadalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri,Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui Amanah ya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia,atau Rohani. FIRMAN ALLAH DALAM HADITS QUDSI ; AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU Artinya : Manusia itu Rahasiaku dan akulah yang menjadi Rahasianya. Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena IA MENGANDUNG RAHASIA. Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah. Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya,dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad. Firman Allah dalam surat An-nisaayat 58 SBB: INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. Artinya :Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah). Hal tersebut diatas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi : MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU. Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya. Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini,Pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit,Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya. Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al—Ahzab ayat 72. INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU. Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanatkepada Langit,Bumi danGunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, Lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya. Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima,maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia. Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Bathin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk m,emperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu Dekade kesatu Dekade,diri satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA DI KUMPUL KEMBALI. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. . . .



. .TAKBIRATUL IHRAM. * 1. Bahwa takbir engkau dengan syah lagi jasan yakni yaqin. 2. Bahwa adalah hatimu itu hadir dengan Allah ta’ala yakni ingat kepada allah ta’ala ….makatakbir engkau serta membenarkan Allah ta’ala 3. Takbir enkau itu menjauhi apa yang dilarang Allah SWT. 4. Bahwa diwaktu mengangkat takbir itu tempat perhimpunan dari pada” LA ILAHAILLA ALLAH ” yaitu pandangan kita hanya kepada Allah semata-mata.artinya diri kita itu fana sekali-kali tidak mempunyai……..melainkan hanya Ujud Allah jua adanya. 5. Sembahyang-mu itu dikerjakan dengan khusyu’ artinya tetap hatimu menghadapkepada Allah ta’ala fan tetap angota jangan bergerak yang sia-sia. 6. Hendaklah sembahyangmu itu ikhlas artinya bersih amal ibadat kita semata-mata karena Allah ta’ala. 7. Sujud engkau itu,munajatartinya berkata-kata dengan Allah ta’ala didalam sembahyang– pada ……rasanya didalam rahasia hatinya …….itulah orang munajat dihadirat Allah Ta’ala. 8. Dan Takbir engkau itu…hadir hatimu kepada Allah Ta’ala. Hadir artinya tiada berpaling kepada sesuatu didalam sembahyangnya. Zat wajibal wujud qadim yang disembah Harap karunia ampun,rahmat dari pada Allah LA ILAHA ILALLAH : Bagi Ruhul Hayat MUHAMMAD DARRASULULLAH : Bagi Tubuh Insan Kamil. ¨ Ruhul Hayat itu artinya Allah Ta’ala tajallia kepada Hayat. ¨ Tubuh Insan Kamil itu artinya Tubuh Insan yang sempurna atau Tubuh Muhammad yang sempurna. Muhammad itu tiada jua sifat kebesaran,keelokan dan kesempurnaan.Sabda Nabi SAW. Artinya : Barang siapa yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja maka sesungguhnya kafir yang nyata. Ini adalah keterang dari pada mengenal jalan atau Aqidatun Rajih. Caranya kita hendak mengangkat Takbiratul Ihram yaitu kita tarik nafas kita dengan HU (haqiqatnya Aku (Aku-Besar-Allah) masuk kedalam,setelah itu angkat Takbir”Allahu Akbar” dengan qashad,Ta’aradl dan Ta’ayyin,- (tubuh hati-ruh). Dan didalam kita mengucapkan Takbir itu,diri kita fana dalam kalimah LA ILAHA “ ALLAH ”.tidak ada pengakuan kita,artinya fana hanya Allah Ta’ala semata-mata bukan kita,karena kita ini hamba. ¨ Tatkala kita mengangkat Takbir ingat akan Zat-Alif. ¨ Tatkala kita ruku’ ingat akan Sifat-Lam Awwal. ¨ Tatkala kita I’tidal ingat akan Asma’-Lam Akhir. ¨ Tatkala kita Sujud ingat akan Af-al-Ha. Zat-Alif Sifat-Lam Asma’-Lam Af-al-Ha ¨ Adapun Alif itu,ibarat Zat Allah menjadi Rahasia kepada Muhammad menjadi cahaya kepada kita ¨ Adapun Lam Awwal itu,ibarat sifat Allah,menjadi rupa kepada Muhammad menjadi tubuh kepada kita. ¨ Adapun Lam Akhir itu,ibarat Asma’ Allah,menjadi ilmu kepada Muhammad menjadi iman kepada kita. ¨ Adapun Ha itu,ibarat Af-al Allah,menjadi kelakuan kepada Muhammad,menjadi hati kepadakita. Maka Hu itu artinya Akulah Allah. Zat-Ma’rifat Sifat-Haqiqat



Adapun Zat itu nyata Adapun Sifat itu nyata kepada Ma’rifat. kepada Haqiqat. Asma’-Thariqat Af-al-Syariat Adapun Asma itu nyata Adapun Af-al itu nyata kepada Thariqat. kepada Syariat. ¨ Adapun Syariat itu nyata pada kelakuan Tubuh Insan ¨ Adapun thariqat itu nyata kepada kelakuan Hati Insan ¨ Adapun Haqiqat itu nyata kepada kelakuan Nyawa Insan ¨ Adapun Ma’rifat itu nyata pada kelakuan Pu’ad (jantung) Zat-Ma’rifat Rahasia ( Min-Zat ) Sifat-Haqiqat Nyawa ( Ha-Sifat ) Asma’-Thariqat Hati ( Mim-Asma’) Af-al-Syariat Tubuh ( Dal-Af-al ) Yang dinamakan hamba itu,oleh Allah SWT.adalah Muhammad,karena Muhammad itulah yang menpunyai : Tubuh –Hati – Nyawa – rahasia. Muammad itu hamba,artinya ilmunya :Rahasia Allah..



MAKRIFAT II PENGKAJIAN MA’RIFAT Petunjuk mengerjakan sholat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Syah shalat tergantung rukun shalat Rukun Shalat ada 13 perkara : Harus memenuhiketenyuan sebagai berikut : I. Qalbi / Qalbu (Hati) II. Qauli (ucapan/Bacaan) III. Fikli (perbuatan) Yang dikerjakan Qalbi / Qalbu (Hati) ada dua macam : 1. Niat Buka Hakekat. 2. Tertib Berurutan,tidak boleh dibolak-balik Pengertian Niat secara hakekat ialah : Tetap yaitu Buka Hakeket,menghadirkan Qalbu. Pengertian Tertib secara hakekatialah : Berhadapan Yang dikerjkan oleh Qauli ada 5 Yaitu : 1. Takbiratul ikhram (Allahu Akbar) 2. Membaca Alfateha 3. Membaca Tasyahud Akhir 4. Membaca Shalawat Nabi 5. Salam Yang dikerjakan oleh Fikli ada 6 Yaitu : 1. Berdiri (bagi yang mampu 2. Ruku’ 3. I’tidal 4. Sujud 5. Duduk diantara dua sujud/salam 6. Duduk pada tasyahud akhir Urut-Urutan Rukun Solat sebagaiberikut : 1. Niat Buka Hakekat 2. Berdiri (bagi yang mampu) 3. Takbiratul Ikhram (membaca Allahu Akbar)



Allah = Asma’ Akbar = Maha Besar 4. Membaca Al’fateha 5. Ruku’ 6. I’tidal 7. Sujud 8. Duduk diantara dau sujud/salam 9. Duduk pada Tasyahud akhir 10. Membaca Tasyahud akhir 11. Membaca shalawat Nabi 12. Salam 13. Tertib Niat Dengan membaca usalli itu perbatan Ulama Muthahirin (Ulama sekarang) yang ada di Indonesia,dan tidak ada dasar hukumnya.Di Arab (Mekkah / Madinah) tidak dikenal kata Usalli. Dan apabila usalli ini dilakukan berarti : Berdiri dulu baru Niat, jelas hal ini melanggar Rukun Shalat karena tidak tertib. Jika Usalli ini merupakan Lafas Niat berarti menambah Rukun. Menurut Imam Syafi’I Awal shalat itu ialah Zikri. Yang dimaksud Zikri ialah : Allau Akbar bukan Usalli Dan pengertian Mazhab dalam Islam sebenarnya tidak ada. Hal ini diperkuat oleh : DR. Muatofa Muhammad ASY. Syak’ah(seorang pakar Muslim). Dalam bukunya : “ISLAM TIDAK BERMAHZAB” PENERBIT : GEMA INSANI JAKARTA1994. Kesilpulan : 1. Syahnya shalat itu letaknya di Niat (hadirnya Qalbu / hati),Rukunnya benar (sesuai dengan Rukun) 2. Kunci Shalat di Takbiratul Ikhram yaitu menyatukan syariat,Tharekat,hakekat dan Ma’rifat habisnya di Allahu Akbar(Takbiratul Ikhram). 3. Kekuatan Shalat di Al’fateha 4. Tulang / tiangnya Shalat itu di Ilmu Firman Allah : “WAS TA’INU BIS SABRI WAS SHALATI WAINNAHU LAKABIRATUN ILLA ALAL HASIRIN,” Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk. (QS.AL-BAQARAH : 45). Sehingga Nabi / Rasul bersabda : ‘ ASHALATU MIFTAHU KULLI HAIRIN “ Artinya : Shalat adalah kunci darisegala kebaikan. Jadi bila ada orng shalat masih berbuat maksiat,berarti shalatnya perlu dipertanyakan ! Orang-orang seperti inilah dikategorikan perusak Islam,yaitu. 1. Melakukan sesuatu tanpa diketahuinya (tanpa dimengerti)maknanya. 2. Diketahuinya yang benar tapi tidak dikerjakannya. 3. Tidak diketuinya (tidak di mengerti) tapi tidak mau belajardan bertanya. 4. Mencela orang yang berbuat baik (ibadah kepada Allah),orangberzikir atau shalat karena tidak sama dengan dia mlah difitnah padahalkan dia tidak punya ilmualias tidak mengerti,tidak paham bagaimana caranya beribadah dengan benar sesuai Rukun. Yang membatalkan shalat ada 12Perkara : 1. Sengaja berbicara



2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut 3 kali. 3. Berhadats kecil atau besar 4. Terkena najis 5. Terbukanya Aurat dengan sengaja 6. Berubah Niat 7. Membelakangi Kiblat 8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit 9. Tertawa terbahak-bahak 10. Murtad 11. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja 12. Mendahului Imam sebanyak 2 Rukun HAKEKAT RUKUN SEMBAHYANG (13 PERKARA) IALAH : Mengandung makna hakekat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia, yaitu : 1. Sendi Tengkuk 2. Sendi bahu kanan 3. Sendi lengan kanan 4. Sendi tangan kanan 5. Sendi bahu kiri 6. Sendi lengan kiri 7. Sendi tangan kiri 8. Sendi paha kanan 9. Sendi paha kiri 10. Sendi lutut kanan 11. Sendi kaki kanan 12. Sendi kaki kiri 13. Sendi lutut kiri Bergeraknya 13 sendi-sendi besar didalam tubuh,membuat badan menjadi sehat. Niat senbayang dibagi empat : 1. Niat Basitah 2. Niat Tauzi’iyah 3. Niat Hurupiah 4. Niat Kamaliyah 2 Niat yang batal Tidak ada dasarhukumnya, hanya kesepakatan Ulama. 1. Niat Basitah Artinya terhampar,mu7lai dari usalli lalu diartikan didalam hati. 2. Niat Tauzi’iyah ialah mengartikan dalam satu kalimat Contoh : Usalli fardal juhri Arba’araka atin lillahi ta’ala (tidak diartikan didalam hati 0. 2 Niat Yang Syah : Niat hurupiah ialah : Menghandirkan zat shalat dulu sedikit sebelum takbiratl ikhram. Zat shalat ialah Qalbu atau hati. Dasar hukumnya hadits Nabi “LA SHALATAN ILLA BIHUDURIL QALBI” Artinya : Tidak syah shalat kalau tidak hadir Qalbu / hatinya. Niat Hurupiah ini ada 3 yaitu : 1. Dani yaitu Roh Tabi’i 2. Usto’ yaitu Roh ‘Idafi 3. Kasui yaitu Roh Rohani yang lebih tinggi dari Dani dan Usto’ 2. Niat Kamalia yaitu :



Niat para Nabi / Wali artinya mulailah Niat yang syah itu dari huruf Alif Allah dan diakhiri dengan Allahu Akbar. Roh Rabbani.Alif Allah ialah Qalbu. Jadi berdasarkan Niat tersebutdiatas yang shalat itu sebenarnya Roh kita,maka Niatnya juga harus Niat Roh yaitu Buka hakekat,Menyamakanalam. Roh / nyawa berasal dari Allah,kembali kepada Allah Badan / Jasad berasal dari tanah kembali ketanah. Pertanyaannya : Bagaimana caranya buka hakekat ? Belajar pada orang yang ahli dibidangnya,karena tidak bisa dijelaskan pada tulisan ini. Dalil yang mendukung 2 Niat yang syah : 1. Awwaluddin Ma’rifatullah artinya : Awal agama mengenal Allah (Hadits Qudsi) 2. Layasul shalat illa bin ma’rifat artinya :Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah (Hadits Qudsi) 3. La shalatan Bi Huduril Qalbi artinya :Tidak syah shalatnya kalau tidak hadir hatinya atau Qalbunya.(Hadits Qudsi) 4. W Qalbi Mu’minin Baitullah artinya : Jiwa (hati) orang Mu’min itu rumah Allah (Hadits Qudsi) 5. Wafi ampusikum afala tubsirun artinya : Aku ada didalam jiwamu (hatimu) mengapa kamu tidak melihat (QS.ZARIAT 21). 6. Man Arafa Nafsahu Faqad ArafaRabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi) 7. Lat5ak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi) 8. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima (Hadits Qudsi) 9. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum latak lamun artinya : Bertanyalahkepada orang mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak mengetahui.(QS.ANNahl 43) 10. Dan seterusnya………banyak lagi dalil-dalil yang mendukung 2 Niat yang syah tersebut diatas. Nabi Bersabda : Bismillahirahman Nirrahim “INNA AURAMA YANJURU MIN AKMALIHIS SHALAT PA’IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKHMALIHIWAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKHMALIHI BAKDA” Artinya : Sesungguhnya yang mula-mula dilihat oleh Allah dari amal perbuatan dari anak manusia adalah shalatnya. Apa bila shalatnya sempurna maka diterimalah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain. Jika shalatnya tidak sempurna maka ditolaklah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain. (HR,Al-Hakim). “YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WAYA TUSALLUUN “ Artinya : Akan datang kepada manusia suatu zaman ,banyak yang shalat padahal sebenarnya mereka tidak Shalat (HR.Ahmad). PAWAILUL LIL MUSALLIN ……..Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat. ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN …….(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS>Al-Maun 4,5) QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH Artinya :Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang selalu mensucikan dirinya (jiwanya). Dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia shalat.(AL-A’LQA 14,15).



MANUSIA Tatkala manusia dilahirkan kedunia, Bayi itu menangis dan tangisan tersebut mengandung makna sebagai berikut : 1. Tangisan pertama manusia itumerasa berat bebannya karena harus menanggung Rahasia Allah(Nyawa/ Roh). 2. Tangisan kedua manusia merasa gembira karena telah dilahirkan kedunia dan menjadi mahluk yang termulia. Bayi yang berumur satu hari membawa kalimah pikun ( ) dan ketika Bayi mulai ketawa AhmadNamanya. Kemudian masa genggaman tangan mulai terbuka Muhammad Namanya ( ) sampai akil Baliqh,namanya muhammad Dan pada masa akil Baliqh inilah segala perintah Allah wajib baginya. Manusia atau Insan terdiri dari : 1. Jasmani atau Jasad Kasar 2. Rohani atau Jasad Halus Jasmani atau Jasad kasar ini dinamakan Muhammad. Sedangkan Rohani atau Jasad Halus dinamakan diri Bhatin atau Roh atau diri Rahasia Allah. Tanpa diri bhatin atau Roh manusia itu disebut mayat. Jadi yang dinamakan manusia itu karena dia menanggung Rahasia Allah (nyawa/Roh). Karena manusia menanggung Rahasia Allah (diri Bhatin/Nyawa/Roh)maka manusia harusberusaha mengenal dirinyayaitu diri yang sebenar-benarnyadiri dan dengan mengenal dirinya manusia akan mengenal Tuhannya,Sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT yaitu tatkala berpisah antara Roh/Nyawa dengan Jasadnya. Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga Rahasia Allah (Nyawa/Roh) yaitu diri yang sebenar-benarnya diri. Sehingga sembahyang itu bukan berarti menyembah,tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita tiu hany6alah diri Allah semata . Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung Rahasia Allah SWT.dan tiada sesuatu pada diri kita hanya Rahasia Allah semata,serta tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata. Fiaman Allah Dalam Al-Qur’an Surat AL-AHZAB 72 “INNA ‘ARADNAL AMANATA ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA ANYAH MIL NAHA WA’ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU” Artinya : “Sesungguhnya kami (Allah) lelah menawarkan suatu amanat kepada langit, Bumi, danGunung-gunung tapi mereka enggan menerimanya (Memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”. Dan karena Firman Allah inilahkita mengucap “ASHADU ALLAA ILAA HA ILALLAH, WA ASHADU ANNA MUHAMMAD DARRASULULLAH”. Artinya :Kita bersaksi dengan diri kita sendiri,bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya Allah SWT. Semata, dan tubuh zahir kita (Muhammad) sebagai tempat menangggung Rahasia Allah. ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD WA’ALA ALI SYIDINA MUHAMMAD. KAMA SALAITA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM,WABARIK ‘ALA SYAIDINAMUHAMMAD,WA’ALA SYAIDINA MUHAMMAD,KAMA BARAKTA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM.FIL ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID. Dasar Hukumnya. AL-QUR’AN Surat AL-ZARIYAT 21.



WA FII ANFUSIKUM AFA LAA TUBSHIRUUN. Artinya : “Aku (Allah) ada pada dirimu (Jiwamu) mengapa kamutidak memperhatikan.(tidak melihat). WALIL LAHIL ASMA’UL HUSNA FAD‘UHU BIHA. Artinya : “Hanya milik Allah Asma’ul Husna,maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu (QS.AL-ARAF 180). INNAMA YATAZAK KARU ULUL-ALBAB Artinya : “ Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran ini. (QS.AR-RADU 19). ALLAZINA YUFUNA BI’AHDILLAHI WALA YAN QUDUNAL MISAQ Artinya : “(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji.(QS.AR-RADU 20).



Napak Tilas Nur Muhammad; SANG CAHAYA, DARI ADAM SAMPAI ‘ADNAN Tak henti hentinya Allah, Yang Maha Perkasa dan Maha Agung, memindahkan nya dari rangkaian tulang sulbi yang mulia dan melewati rahim rahim yang suci…



Saat bulan Maulid tiba, umat islam di berbagai belahan dunia menyambutnya dengan penuh suka cita. Di sana sini, mereka merayakan momentum datangnya bulan kelahiran Rasulullah Saw ini dengan berbagai cara dan beragam ekspresi. Ketika itu, mereka memperdengarkan perjalanan hidup sang Manusia teladan, disamping juga mengisahkan detik detik kelahirannya. Kesemuanya itu diselenggarakan dengan harapan agar umat dapat bercermin dari keteladanan hidup Rasulullah saw dan semakin menambah kecintaan kepadanaya. Selain itu, ada pula yang mengulas seputar sejarah penciptaan cahaya Rasulullah yang diyakini sebagai awal mula keberadaan segala makhluk ciptaan Allah , atau yang populer dengan istilah nur Muhammad. Membicarakan nur Muhammad tak terlepas dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdurrazzaq bin Umar bin Muslim ad-Dimasyqi Ash-Shan’ani (126-211 H/744-826 M), yang menceritakan kala sahabat Jabir bin Abdullah Al-Anshari RA bertanya kepada Rasulullah, “Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah, beritahukan lah kepadaku sesuatu yang pertama kali dicilptakan Allah sebelum yang lainnya.”



Maka jawab Rasulullah, “Wahai Jabir, sesungguhnya Allah telah menciptakan nur nabimu, Muhammad, dari nur-Nya, sebelum Dia menciptakan segala sesuatu.” Sebagaimana yang dikemukakan Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitab Al-Anwar al-Muhammadiyyah, konsep Nur Muhammad itu memiliki dua sisi. Sisi pertama yaitu sebagai konsep makhluk yang pertama diciptakan, kemudian segala sesuatu tercipta darinya. Sisi kedua dari sisi hakikat nur Muhammad yang Allah letakkan pada diri Nabi Adam As, kemudian berpindah kepada Siti Hawa, lalu kepada putranya, Syits AS, dan terus berpindah pindah kepada para nabi dan orang orang suci yang tak lain adalah para leluhur Nabi Muhammad Saw. Banyak riwayat dan perjelasan dari para ulama yang mengisahkan perjalanan cahaya nan agung itu. Tulisan ini mencoba mengumpulkan nya, mulai dari keterangan awal penciptaannya hingga perpindahannya dari generasi ke generasi. Kalau bukan karenanya… Mengutip dari kelanjutan hadits diatas, desebutkan bahwasannya kemudian nur itu beredar haitsu sya Allah, dengan ketentuan yang dikehendaki Allah, saat itu, tidak ada sesuatu apapun lainnya yang ada. Tidak lauhil mahfuzh, al-qalam, surga dan neraka, para malaikat, tidak pula langit ataupun bumi. Tiada pula matahari, rembulan, bintang, jin, ataupun manusia. Belum ada sesuatu pun yang diciptakan, kecuali nur ini. Kemudian Allah dengan iradat-Nya, menghendaki adanya ciptaan. Nur Muhammad itu sedemikian agung. Hingga disebutkan, bila bukan karena Nabi Muhammad saw, Allah tak akan menciptakan segala sesuatu. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits qudsi, “Kalau bukan karena engkau (Wahai Muhammad), sungguh Aku tak akan menciptakan alam semesta.” Imam Suyuthi, dalam kitab Ad-Durarul Hisan fil Ba’tsi wa Na’imil Jinan Hamisy Daqa’iqul Akhbar, menuturkan bahwasanya nur Muhammad itu senantiasa bertasbih kepada Allah dengan diikuti oleh para malaikat dan arwah dialam malakut, puluhan ribu tahun sebelum wujudnya Adam As. Hal senada juga desebutkan oleh Ad-Diba’i dalam kitab Maulid-nya dengan mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas Ra. Nur Muhammad dan sosok Muhammad Saw itu sendiri merupakan kesinambungan yang tak terpisahkan. Kedudukan nya sebagai seorang nabi telah ditahbiskan jauh hari sebelum kelahirannya. Syaikh Al-Barzanji melukiskannya dengan ungkapan “Beliau adalah nabi terakhir dalam wujud, namun nabi pertama secara maknawi”. Ungkapan itu sejalan dengan sebuah hadits yang dicantumkan oleh As-Suyuthi dalam Jami’ ash-Shagir –nya dan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy dalam kitab Maulid-nya Simthud Durar, “Aku adalah nabi yang pertama dalam hal penciptaan, tapi yang terakhir dalam hal kebangkitan.” Sementara itu pada kitab Adh-Dhiyaullami’ , Habib Umar bin Hafidz menampilkannya dalam sebuah dialog saat Rasulullah ditanya, “Sejak kapankah kenabianmu?” Rasulullah saw menjawab, “Kenabianku sejak Adam masih berupa air dan tanah.” Dalam sebuah riwayat yang disebutkan As-Suyuthi, “…sejak Adam masih diantara ruh dan jasad.”



Kemudian, Allah menciptakan Adam As, manusia yang pertama kali ada dan menjadi nenek moyang seluruh umat manusia. Karenanya, ia dijuluki Abul Basyar (Bapak umat manusia). Namun Allah selalu memanggilnya dengan panggilan “Abu Muhammad”. Lebih terperinci, Syaikh Ahmad Zaini Dahlan mengisahkannya dalam kitab As-Sirah AnNabawiyah, “Bahwa sesungguhnya, setelah menciptakan Adam, Allah mengilhami Adam untuk bertanya kepada-Nya: Ya Allah, kenapa Engkau memanggilku dengan ‘Abu Muhammad?” Maka Allah berfirman: Wahai Adam, angkatlah kepalamu. Adam pun mengangkat kepalanya. Seketika itu Adam melihat nur Muhammad meliputi sekitar ‘Arsy. Kemudian Adam bertanya: Ya Allah, cahaya siapa ini” Allah berfirman: ini adalah cahaya seorang nabi dari keturunanmu, di langit namanya Ahmad, di bumi namanya Muhammad. Kalau bukan karenanya, niscaya Aku tak akan menciptakanmu, langit, dan bumi,” Bersanding dengan Asma-Nya Selanjutnya, Allah menciptakan Siti Hawwa, dengan rupa yang sempurna dan paras sangat jelita dari tulang rusuk sebelah kiri Adam As. Dia mempersilahkan Adam As menikahi Siti Hawwa dengan mahar bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw sebanyak tiga kali. Imam Abdurrahman Ash-Shafuri Asy-Syafi’i dalam kitabnya Nuzhatul Majalis, menukil perkataan Imam Al-Kisa’i, menyebutkan, “Setelah menciptakan Nabi Adam As di surga, Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam As yang sebelah kiri. Ia menganugerahinya kecantikan luar biasa yang melebihi kecantikan 70 bidadari. Sehingga, bila dibanding kecantikan para bidadari surga ini, Hawwa laksana bulan purnama dikelilingi bintang bintang yang gemerlapan. Saat Adam As terbangun dari tidurnya dan melihat Hawwa, ia hendak menyentuhnya. Namun terdengar seruan kepadanya. “Wahai Adam, engkau tidak diizinkan menyentuhnya sebelum engkau memberikan maharnya.” Adam As bertanya: “Apakah maharnya?” terdengar seruan jawaban, ‘(Maharnya adalah) engkau mengucapkan sholawat kepada Muhammad sebanyak tiga kali.” Setelah itu mereka pun diizinkan untuk bersenang senang di surga, yang sangat indah dan penuh kenikmatan. Disanalah Adam As dan Siti Hawwa selalu melihat nama Muhammad Saw terukir indah berdampingan dengan Asma Allah Swt. Dalam kitabnya, Al-Hawi lil Fatawi, As-Suyuthi mengisahkan, “Sesungguhnya Adam As telah melihat disetiap tempat di surga, pada gedung gedungnya, dikamar kamarnya, dileher leher bidadari, di daun Thuba, di daun daun pepohonan Sidratil Muntaha, di ujung ujung benteng, dan disetiap dahi para malaikat, nama Muhammad saw senantiasa berdampingan dengan Asma Allah, yaitu pada kalimat “Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.” Suatu saat, Allah meletakkan nur Muhammad itu pada punggung (sulbi) Adam As. “Kemudian Allah meletakkan nur Muhammad dalam punggungnya (Adam As), sehingga



para malaikat bersujud dan berbaris rapi dibelakang Adam, serta menghaturkan salam kepada nur Muhammad,” demikian As-Suyuthi mengisahkan. Dengan demikian, sebagaimana Ibn Marzuqi mengomentari hal ini, secara lahiriyah Nabi Adam adalah perantara adanya nur Muhammad pada diri manusia. Sementara itu Imam Fakhruddin Al-Razi menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa para malaikat diperintahkan bersujud kepada Adam karena didalam diri Adam terdapat nur Muhammad, dan diperintah bersujud itu adalah sebagai penghormatan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana juga hal itu dijelaskan oleh Al-Imam Sahl bin Muhammad , yang dikutip oleh An-Nabhani dalam AlAnwar Al-Muhammadiyah. Syaikh Nawawi al-Bantani dalam kitab Madarijush Shu’ud mengisahkan , para malaikat senantiasa berbaris rapi dibelakang punggung Adam, ia heran dengan prebuatan para malaikat itu dan bertanya kepada Allah, “Ya Allah, kenapa para malaikat senantiasa berbaris dibelakangku?” Allah menjawab, “Wahai Adam, ketahuilah olehmu bahwa para malaikat Ku senantiasa berdiri dibelakangmu karena memandang kepada nur kekasih Ku, Nabi Akhir Zaman, Muhammad Saw” Adam As pun memohon kepada Allah kiranya nur itu diletakkan didepan nya, agar ia dapat berhadapan dengan para malaikat. Maka Allah pun meletakkan nur itu di dahinya. Kala itu Allah memerintahkan Iblis agar sujud kepada Nabi Adam As, namun ia membangkang kerena kesombonganya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah surat Al-Baqarah ayat 34, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kalian kepada Adam’, maka sujudlah mereka semua kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan sesungguhnya ia termasuk golongan yang kafir.” Turun ke dunia Karena termakan bujuk rayu Iblis yang terkutuk, Adam dan Siti Hawwa diturunkan kebumi oleh Allah. Dalam jangka waktu yang lama, mereka mengalami berbagai macam kesedihan dan penyesalan yang luar biasa. Berulang kali Adam memohon ampunan dan meratap kepada Allah , namun jawaban tak kunjung datang. Hingga akhirnya ia teringat kemuliaan dan keagungan derajat Nabi Muhammad disisi Allah, sehingga timbul harapan untuk memohon ampunan Nya dengan berwasilah kepada Nabi Muhammad. Mengenai hal itu, Syaikh Ahmad Zaini Dahlan menyampaikan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, “Diriwayatkan dari Sayyidina Umar ibnul Khoththob RA bahwa Rasulullah saw bersabda: Manakala Adam As bermunajat kepada Allah, ‘YaAllah, demi haknya Muhammad di sisi Mu, limpahkanlah ampunan Mu kepada ku’, Allah bertanya, ‘Bagaimana kamu mengetahui (kedudukan) Muhammad, sedang Aku belum menciptakannya?’ Maka jawab Adam, ‘Ya Tuhanku, Engkau telah menciptakanku dengan tanpa perantara ayah dan ibu, Engkau tiupkan ruh kepada diriku, lalu Engkau angkat kepalaku, maka aku melihat tiang tiang Arasy bertuliskan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah (Tiada



Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah). Aku yakin, tidaklah Engkau mempersandingkan seseorang pada nama Mu melainkan sosok yang paling Engkau cintai.’ Allah pun berfirman, ‘Kau benar, wahai Adam. Sesungguhnya dia (Muhammad) adalah makhluk yang paling Kucintai. Jika engkau meminta kepada-Ku dengan haknya, pasti Aku mengampunimu. Dan jika bukan karena Muhammad, niscaya Aku tak akan menciptakanmu.” Maka, ia pun kembali dipertemukan dengan Siti Hawwa, setelah lebih dari seratus tahun lamanya keduanya terpisah, berada di belahan bumi yang berbeda. Lalu ia juga diangkat menjadi salah seorang nabi dan rasul, dengan sepuluh shahifah (lembaran) wahyu yang diturunkan kepadanya. Janji Suci



Kemudian, An-Nabhani melanjutkan kisahnya dalam kitab Hujjatullah ‘alal Alamin yaitu ketika pada suatu saat, “…Adam As mendengar suara dari dalam dahinya seperti suara kicauan burung. Ia merasa heran dan lantas berkata, ‘Subhaanallah, sungguh sangat agung kekuasaan Mu, suara apakah ini ya Allah?” Allah berfirman , ‘Wahai Adam, (suara itu adalah) tasbih penutup para nabi dan penghulu seluruh anak keturunanmu.’ Nur itu selalu terlihat bersinar kemilauan pada wajah Adam as. Allah kemudian mengambil sumpah (perjanjian) kepada Adam agar ia menjaga nur tersebut “Wahai Adam, berjanjilah (kepada Ku) untuk senantiasa memelihara nur tersebut dengan tiada meletakkannya kecuali kepada sulbi-sulbi yang suci dan mulia.” Adam menerima dengan senang hati amanah tersebut. Ia bahkan bangga melaksanakan amanah itu, serta terus menjaganya dan mewasiatkan amanah tersebut kepada para anakcucunya kelak. Selain kepada pribadi pribadi suci yang beroleh anugerah atas bersemayamnya nur Muhammad dalam diri diri mereka, Allah juga mewasiatkan kepada segenap nabi dan rasul agar selalu membesarkan kemuliaan Nabi Muhammad saw disisi Allah dengan senantiasa berdzikir mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rosulullah, dan bersiap menjadi pembela setianya manakala suatu saat berjumpa dengan Nabi Muhammad. Mengutip dari sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ali Kw, wasiat Allah itu merupakan bentuk kesaksian yang telah ada pada saat mereka (para nabi) masih berada di alam ruh.



Disebutkan, ruh para nabi itu tenggelam dalam nur Muhammad dan mereka berteriak, “Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan cahaya?” Allah menjawab, “Ini adalah cahaya Muhammad, Kekasih-Ku…” Saat itu, ruh para nabi menyatakan beriman kepada kenabiannya dan Allah berfirman, “Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini.” Sebagaimana disebutkan didalam Al-Quran surat Al Imran ayat 81, “Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, ‘Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada mu, niscaya kamu akan sungguh sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’ Allah berfirman, ‘Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian Ku terhadap yang demikian itu?’ Mereka menjawab, ‘Kami mengakui’. Allah berfirman, ‘Kalau begitu saksikanlah (lihat para nabi), dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kalian.” Begitu pula dalam surat Ash-Shaf ayat 6, “Dan (ingatlah) ketika Isa ibn Maryam berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Diantara bait bait indah pada qashidah Burdah, juga terdapat sebuah baitnya yang menyiratkan pujian indah kepada Nabi saw sekaligus makna yang serupa dengan pembahasan diatas, “Ia laksanan matahari, dan nabi nabi bagaikan gemintang. Bintang mengerdipkan mata di malam buta (selagi mentari belum menyinarkan cahaya). Diantara Orang – orang Pilihan Adam sangat menjaga kemuliaan nur nan agung itu. Sehingga, bila hendak mendekati Siti Hawwa, ia bersuci terlebih dahulu dan memakai wewangian, lalu memerintahkan Siti Hawwa untuk melakukan hal serupa, seraya mengatakan, “Wahai istriku, bersucilah dan pakailah wewangian. Sesungguhnya sudah dekat saatnya nur Muhammad Saw yang berada dalam diriku akan berpindah ke dalam dirimu.” Sampai suatu hari nur tersebut telah berpindah dari diri Adam kepada Siti Hawwa. Lantaran nur tersebut, Siti Hawwa pun terlihat semakin bertambah kecantikannya setiap hari. Wajahnya semakin bersinar dan berseri seri. Sejak saat itu, Adam As tidak berhubungan dengan Siti Hawwa, demi memuliakan nur Muhammad yang berada dalam diri Siti Hawwa. Para malaikat berduyun duyun turun ke bumi semata mata hanya untuk menghaturkan salam sejahtera dari Allah kepada nur Muhammad. Setelah melahirkan hingga 38 putra dari 19 kali kehamilannya, dimana setiap kali melahirkan bayinya selalu kembar dua, laki laki dan perempuan, akhirnya Siti Hawwa melahirkan putra bungsunya yang diberi nama Syits, sebagai putranya yang ke-39 dan tidak memiliki saudara



kembar. Dikatakan, makna Syits dalam bahasa Arab adalah Hibatullah, atau ‘anugerah Allah’ Nabi Adam pun wafat, setelah usianya mencapai lebih dari 1000 tahun, sementara itu, Ibn Abbas Ra menerangkan , “Tidaklah Adam As wafat kecuali setelah ia melihat putranya dan putra dari putranya hingga 40.000 orang. Ia wafat di India, di sebuah gunung yang disebut Nuda. Ketika terjadi badai topan dan air bah di zaman Nuh As, tabut makamnya bibawa didalam kapal oleh Nabi Nuh As. Setelah mereda, Nabi Nuh memakamkannya di Baitul Maqdis (Palestina).” Sementara Siti Hawwa wafat setahun setelah wafatnya Nabi Adam. Jasadnya dimakamkan di kota Jeddah. Dalam kitab Ash-Sharhul Mumarrad wa Al-Fakhrul Muabbad, Sayyid Umar bin Alwi AlKaf. Seorang ulama Hadhramaut yang juga seorang sejarawan dan ahli nasab, menggambarkan Syits As sebagai putra Nabi Adam yang paling mulia, paling elok , dan paling utama diantara saudara-saudaranya, dan juga yang paling mirip serta paling dicintai ayahnya. Ia diangkat sebagai seorang Nabi dan rasul dengan 50 shahifah wahyu Allah yang diturunkan kepadanya. Dari ayah nya, nur Muhammad berpindah kepadanya. As-Suyuthi mengisahkan dalam Al-Hawi lil Fatawi, sebelum wafat, nabi Adam memanggil sang putra dan mewasiatinya, “Wahai anakku, sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian kepada mu untuk senantiasa menjaga keagungan nur ini yang telah diletakkan dalam dirimu. Karenanya, janganlah kau meletakkannya kecuali kepada thahirah (wanita suci).” Nabi Adam juga mewasiatkan kepada nya agar senantiasa membesarkan kemuliaan Nabi Muhammad didalam jiwanya serta senantiasa berdzikir dengan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah. Selama 912 tahun atau dikatakan pula 1012 tahun kehidupannya, Nabi Syits As memegang teguh amanah tersebut dan kemudian menikah dengan seorang wanita suci bernama Baidha’. Seluruh manusia zaman sekarang ini bernasabkan kepadanya, yaitu setelah seluruh keturunan saudara saudaranya yang lain menjadi korban dalam peristiwa banjir besar di zaman Nabi Nuh As. Dikisahkan, Syits As dianugerahi oleh Allah beberapa putra. Putranya yang beruntung mendapatkan limpahan nur Muhammad adalah yang bernama Anusy. Syits As lalu meneruskan wasiat ayahnya kepada putranya tersebut agar tidak meletakkan nur nan agung itu kecuali kepada wainita yang suci. Putra Nabi Syits melakukan hal yang sama, yaitu mewasiatkan agar menjaga kemuliaan nur agung ini secara turun termurun, hingga nur itu berada pada generasi kelima dari keturunannya , Idris As. Para sejarawan menyebutkan, nama sebenarnya adalah Uknun, adapula yang mengatakan Khunun. Ia dinamakan ‘Idris’ lantaran banyak menelaah (darasa, dalam bahasa Arab) shuhuf atau lembaran lembaran wahyu Allah. Kepadanya Allah menurunkan wahyu sebanyak tiga puluh shahifah. Nabi Idris as hidup selama 350 tahun, atau ada yang mengatakan 365 tahun. Setelah itu, Allah mengangkatnya ke langit. Sebelum diangkat ke langit, sebagaimana ia telah menerima wasiat dari orang tuanya dulu, ia mewasiatkan hal yang sama kepada putranya yang terpilih, Mutawasylikh, untuk senantiasa memelihara nur Muhammad.



Hingga kemudian , sampailah nur itu kepada cicit Nabi Idris As, yaitu Nuh As, orang pertama yang yang mendapatkan kenabian setelah Idris as. Syari’at yang dibawa oleh nabi Nuh As menggantikan syari’at Nabi Adam as, moyangnya. Nama sebenarnya adalah Abdul Ghaffar. Dalam kitab Ash-Sharh al-Mumarrad, karya Sayyid Umar bin Alwi Al-Kaf, ia digelari ‘Nuh’, likatsrati ma naha ala nafsihi, lantaran banyaknya ia merintih. Adapun sebab rintihannya tersebut adalah kerena ia mendoakan kebinasaan kepada kaumnya, sementara pada sisi lain ia selalu berharap kepada Allah untuk menyadarkan putranya, Kan’an, yang masih saja menolak dakwahnya. Diriwayatkan, Nabi Nuh As hidup selama 1000 tahun atau lebih, dan 950 tahun dari kehidupannya diisinya dengan berdakwah, mengajak umat agar menyembah Allah. Setelah wafat, jasadnya dimakamkan di suatu tempat bernama Kark. Ia memiliki beberapa putra, diantaranya Kan’an, yang akhirnya tetap memilih bisikan hawa nafsunya dibandingkan menerima ajaran tauhid yang dibawa ayahnya. Sehingga, Kan’an akhirnya tenggelam oleh azab air bah yang maha dahsyat. Putra Nabi Nuh As lainnya yang bernama Sam mendapat keberuntungan karena diantara dua saudara nya yang lain, Ham dan Yafits, nur Muhammad berpindah kepadanya. Sejumlah catatan sejarah mengatakan, Sam bin Nuh As ini termasuk salah seoran nabi. Demikian antara lain yang diinformasikan dalam kitab Bahjul Mahafil, karya Asy-Syaikh Al-‘Amiri. Silsilah mata rantai nur agung itu terus berpindah pada beberapa sosok pribadi yang suci hingga bersemayam dalam sulbi nabi Hud As. Dalam Asy-Syajarah Al-‘Alawiyyah, karya AlAllamah As-Sayyid Abdurrahman Al-Masyhur, dituliskan bahwa nama sebenarnya adalah ‘Abir. Sementara itu seorang sejarawan ternama, Al-‘Iraqi, menyebutnya ‘Aybar. Nabi Hud As adalah seorang nabi dan rasul yang diutus untuk kaum ‘Ad, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 65, “Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Ad saudara mereka, Hud.” Ketika Allah membinasakan kaum ‘Ad karena kemunkaran yang mereka lakukan, Nabi Hud As pindah ke negeri Hadhramaut, dan menghabiskan sisa hidupnya di sana hingga wafatnya dalam usia 472 tahun. Di atas makamnya didirikan sebuah qubah. Sejak dahulu hingga sekarang ini , kalangan Alawiyyin dan lainnya pada setiap bulan Sya’ban berziarah secara beramai ramai ke makamnya. Dari Nabi Hud as, nur itu berpindah kepada puteranya yang bernama Falikh, yang tak lain adalah kakek Nabi Khidhir As (asalnya bernama Balya bin Mulkan) Misteri Ayah Ibrahim As Maka setelah melewati beberapa generasi, sampailah nur agung itu pada diri Nabi Ibrahim As. “Allah Azza wa jalla menurunkan nya kebumi melalui punggung (sulbi) Nabi Adam, lalu Allah membawa nya kedalam kapal dalam tulang sulbi nabi Nuh, kemudian menjadikannya berada dalam tulang sulbi sang kekasih, Nabi Ibrahim, ketika ia dilemparkan ke dalam api.” Demikian Ad-Diba’i menggambarkan secara singkat penjelasan nur Muhammad dari Nabi Adam As hingga nabi Ibrahim As.



Ibrahim adalah nama dalam bahasa Suryani, dalam bahasa Arab maknanya ‘seorang bapak yang penuh kasih sayang’. Demikian Imam Nawawi menyebutkan dalam kitab Tahdzib alAsma’ wa al-Lughat. Nabi Ibrahim As adalah salah seorang lima nabi dan rasul yang Ulul ‘Azmi, artinya yang memiliki kesabaran yang luar biasa dalam dakwahnya. Ia memiliki gelar Khalilullah, Kekasih Allah. Allah menurunkan 20 shahifah wahyu kepadanya. Dalam qashidah Al-Allamah Al-Muhaddits Muhammad Habibullah Asy-Syinqithi, disebutkan bahwa nabi Ibrahim As adalah pangkal seluruh nasab para nabi, kecuali delapan nabi yang tidak dinasabkan kepadanya, yaitu Adam As, Syits As , Idris, Nuh, Hud (mereka semua adalah leluhur Nabi Ibrahim sendiri), Yunus As, Luth As dan Shalih As. Oleh karenanya ia digelari “Bapak para Nabi dan Rasul” Terkait dengan kehidupan nabi Ibrahim, dan kisah perjalanan nur agung ini, ada satu hal yang menarik dicermati. Sebagaimana diketahui , seluruh mata rantai silsilah Rasulullah Saw adalah pribadi pribadi mulia, suci, dan terhormat. Tidak satupun diantara leluhur Rasulullah saw (para pengemban amanah nur Muhammad dalam diri mereka) memiliki aqidah yang bergeser dari ajaran tauhid. Dari sini lah kemudian timbul pertanyaan tentang posisi Azar, yang dalam sejarah dikenal sebagai seorang penyembah berhala, sementara dia adalah ayah nabin Ibrahim As, yang notabene juga berarti nenek moyang Rasulullah saw. Dalam kitab Ash-Sharhul Mumarrad disebutkan, ayah Nabi ibrahim As bernama Tarah, dalam bahasa Arab disebut Azar. Sebagian lainnya mengatakan bahwa Tarah adalah ayah Nabi ibrahim, sedangkan Azar adalah paman Nabi Ibrahim As. Sebutan ayah Ibrahim yang disematkan kepada Azar disebabkan oleh kebiasaan masyarakat Arab yang sering menyebut seorang ‘am (paman) dengan kata ab (ayah). Versi pendapat ini lebih dekat dengan apa yang disebutkan oleh para ulama bahwa seluruh nenek moyang nabi Muhammad adalah mukmin. Sementara itu ada pula yang mengatakan bahwa Azar adalah ayah Nabi Ibrahim, dan Tarah adalah kakeknya, sehingga bila dirangkai menjadi Ibrahim bin Azar bin Tarah. Betapapun, pendapat yang mengatakan Azar adalah ayah Nabi Ibrahim As memang cukup dikenal luas, seperti halnya tertulis dalam kitab Asy-Syajarah Al-Alawiyyah. demikian pula keterangan yang disebutkan oleh Ibnu Ishaq dan Adh-Dhahhak. Mengenai hal itu, Syaikh Nawawi Al-Bantani menuliskan pendapat ulama dalam kitab Tafsir Munir-nya,”Dan Allah memandang engkau (Nabi Muhammad) berpindah pindah dari sulbisulbi mukmin dan rahim rahim mukminah dari sejak Nabi Adam As dan Siti Hawwa sampai dengan kepada Sayyidina Abdullah dan Siti Aminah. Maka semua leluhur Nabi Muhammad saw, baik laki laki maupun perempuan, adalah orang orang yang beriman. Mereka tidak dimasuki kemusyrikan selama nur Muhammad berada dalam diri mereka. Apabila nur itu berpindah darinya kepada orang setelahnya, mungkin orang tersebut menyembah selain Allah. Dan Azar tidak menyembah berhala berhala kecuali setelah nur itu berpindah kepada Nabi Ibrahim As. Adapun sebelum berpindah nya nur Muhammad kepada nabi Ibrahim as, Azar menyembah Allah. Nabi Ibrahim wafat dalam usia 175 tahun, riwayat lainnya mengatakan 200 tahun, dan kemudian dimakamkan di Hebron, Palestina. Darinya, cahaya nan agung itu berlabuh kepada sang putra, Nabi Isma’il As.



Dikisahkan, ketika Ibrahim As lama tak mempunyai anak, ia berdoa kepada Allah dalam bahasa Suryani dengan mengatakan, “Isma’ Iyl.” (dengarkanlah, wahai Iyl). Dalam bahasa Arab, makna Iyl adalah Allah. Maka ketika ia diberi anak dari istri keduanya, Siti Hajar, diberinyalah nama “Isma’il”. Pendapat lain mengatakan, dalam bahasa Arab Ismail bermakna muthi’ullah, atau “pemberian Allah” Sekitar 14 tahun setelah kelahiran Isma’il As, lahirlah anak Nabi Ibrahim As dari istri pertamanya, Siti Sarah, yaitu Ishaq As, nenek moyang Bani Israil. Kelak Datang Pemimpin Umat Demikianlah, nur agung ini senantiasa berpindah dari ayah yang mulia dan ibu nan suci, dengan ikatan pernikahan sesuai dengan syari’at pernikahan yang telah digariskan Allah. “Tak henti hentinya Allah, Yang Maha Perkasa dan Maha Agung, memindahkan nya dari rangkaian tulang sulbi yang mulia dan melewati rahim rahim yang suci, hingga akhirnya Allah melahirkannya melalui kedua orangtuanya yang sama sekali tidak pernah berbuat serong,” Ad-Diba’i melanjutkan keterangannya. Perjalanan nur Muhammad memang tidak selalu melewati seluruh nabi dan rasul yang ada. Namun demikian, seluruh nabi dan rasul mendapatkan manfaat dari cahaya agung tersebut. Seorang ulama, Ibn Marzuqi, sebagaimana dikutip An-Nabhani dalam Al-Anwar alMuhammadiyah, mengatakan bahwa pada diri setiap nabi terdapat mukjizat dan setiap mukjizat selalu harus berhubungan dengan nur Muhammad. Al-Bushiri mengungkapkannya dalam Al-Burdah: Segala mu’jizat dari rasul-rasul sebelumnya Senantiasa terkait dengan pancaran cahaya Rasulullah SAW pada mereka Hingga pada suatu saat, nur itu pun akhirnya sampai kepada keturunan Isma’il As yang bernama ‘Adnan, salah seorang datuk Rasulullah Saw. ‘Adnan hidup pada masa nabi Musa As dan hingga kepada namanyalah kepastian susunan nama dalam nasab Rasulullah saw dapat dipastikan. Dalam hal ini, para sejarawan tidak berselisih pendapat. Sementara, untuk nama nama dari ‘Adnan sampai dengan Nabi Isma’il As maupun jumlah nama diantara ‘Adnan dan Nabi Isma’il, terdapat khilaf didalamnya. Adapun mengenai keyakinan yang dianut, seluruh leluhur Rasulullah saw hingga kepada Nabi Isma’il as mengikut kepada syari’at Nabi Ibrahim as. Mengenai sosok ‘Adnan, ada yang mengatakan, ia adalah orang yang pertama kali menyelimuti kiswah pada ka’bah. Nama ‘Adnan diambil dari kata al-‘adn, semakna dengan iqamah. Dalam kitab Ash-Sharh al-Mumarrad disebutkan, ia dinamakan demikian, li annaLlaha Subhanahu wa Ta’ala aqama malaikatan lihifzhihi, karena Allah memerintahkan malaikat untuk melindunginya. Hal itu dikarenakan mata para jin dan manusia sangat memperhatikannya dan bermaksud membunuhnya, hingga mereka yang bermaksud jahat itu berkata, “Seandainya kita membiarkan ia hidup, suatu hari nanti akan keluar dari nya seseorang yang memimpin umat manusia”.



Bersambung…



Sumber: Majalah AlKisah no.05/Maret 2009



Manis Dan Pahitnya Awal Kehidupan Adam Menjadi Penghuni Bumi Edisi 5 November 2015 Sirah Nabawiyah



Bahkan Hewan pun Dibisukan Demi Adam Di suatu hari, saat langit mulai terang dengan matahari yang bersinar di cakrawala, Adam mengamatinya dengan perasaan kagum. Hingga matahari semakin meninggi di cakrawala, Adam yang telanjang dan tanpa penutup kepala merasakan tubuhnya panas terbakar. Ketika Jibril datang, Adam menceritakan tentang apa yang telah dialaminya. Saat itu Jibril mengusap kepala Adam, maka kemudian berkuranglah tinggi badan Adam sampai 35 dziro’. Qotadah berkata: "Jika Adam merasa haus maka ia meminum awan, dan diriwayatkan pula, jika rambut dan kuku Adam tumbuh panjang, Jibril datang dan memotongnya. Setelah itu bekas potongan tadi dikubur di bumi, maka Allah menumbuhkan pohon kurma di lokasi penguburan tersebut." Oleh karena ini dikatakan; "mulyakanlah bibimu, yaitu kurma’.



Ibnu Abbas berkata: "Selama 300 tahun Adam di bumi, ia tidak pernah melihat keatas karena malu kepada Allah Ta'ala, ia terus berdiam diri sembari menangis selama kurang lebih 100 tahun. Maka tumbuhlah rumput-rumput dari tetesan air matanya, burung-burung beserta hewan-hewan buas juga meminum tetesan air matanya itu." Setelah Adam mengadukan kepada Jibril tentang apa yang dialaminya yang telanjang dan panasnnya terik matahari maka Jibril mendatangi Hawa dengan membawa seekor domba dari surga dan mengambil bulunya lalu diserahkanlah domba itu kepada Hawa. Kepada Hawa Jibril mengajarinya cara membuat benang dari bulu, setelah dipraktekkan lalu Jibril mengajarinya menenun, maka Hawa pun menenun untuk dibuat selimut. Kemudian setelah selimut itu selesai dibuat Jibril berpaling dari Hawa dan membawa selimut kepada Adam, untuk menutupi tubuh Adam. Meski pun demikian Jibril tidak menceritakan kepada Adam mengenai selimut itu, yang merupakan hasil dari tenunan Hawa. Kemudian kepada Jibril, Adam mengadu mengenai rasa lapar yang dialaminya. Selama 40 tahun tinggal di bumi Adam belum pernah makan atau pun minum. Lalu Jibril pergi dan datang kembali membawakannya dua ekor sapi dari surga. Yang satu ekor berwarna hitam dan yang satu ekor berwarna merah. Kepada Adam, Jibril mengajar cara mengolah tanah dan bercocok tanam, setelah itu Jibril datang lagi membawakan secakupan gandum dan mengajari Adam cara menanamnya. Suatu ketika, saat Adam membajak tanah, tibatiba satu dari dua ekor sapi itu berhenti. Adam pun memukulnya dengan tongkat yang ada ditangannya. Kemudian dengan ijin Allah Ta'ala, sapi itu berkata kepada Adam; "Kenapa kamu memukulku?" Adam menjawab: "Karena kamu tidak patuh padaku." kemudian sapi itu kembali berkata ; "Allah benar-benar maha welas asih padamu Adam, karena tidak memukulmu di saat kamu tidak mematuhi-Nya." Mendengar ucapan sapi itu Adam langsung menangis dan berkata: "Ya Allah, kenapa semua mencelaku? Sehingga para hewan pun begitu?" Lalu Allah Ta'ala memerintahkan Jibril untuk mengusap lidah para hewan dan jadilah hewanhewan menjadi tidak bisa bicara, bisu. Walaupun sebenarnya hewan-hewan itu bisa bicara sebelum Adam diturunkan ke bumi.



Menguji Kembali Kesabaran Adam Saat Nabi Adam menanam benih gandum, seketika itu juga benih itu tumbuh, memiliki tangkai dan hari itu pula berbuah gandum. Kemudian kepada Adam, Jibril mengajarkan untuk menuainya. Maka Adam pun menuai gandum tersebut, dan dengan seksama ia membersihkan biji-biji gandum dari jerami di bantu oleh tiupan angin.



Lalu Adam bertanya kepada Jibril, "Apakah aku boleh memakannya sekarang?" Jibril menjawab: "Tunggu dulu." Kemudian Jibril membelah dua batu gunung lalu menggiling biji-biji gandum dengan kedua batu itu menjadi lebih halus seperti tepung. Adam bertanya lagi : "Apakah aku sudah bisa memakannya sekarang?" Jibril pun menjawab, "Bersabarlah." Lalu Jibril pergi dan mendatangkan sepercik api dari jahanam, kemudian dicelupkan api itu ke ke dalam air sebanyak tujuh kali. Karena jika tidak demikian maka bumi beserta isinya akan terbakar. Kemudian Jibril mengajarkan Adam cara membuat roti. Setelah menjadi roti, kembali Adam bertanya pada Jibril: "Apakah aku sudah bisa memakannya?". Jibril menjawab: "Tunggulah sampai matahari terbenam maka jadi sempurna untukmu berpuasa." Adam adalah manusia yang pertama kali melakukan puasa di muka bumi ini. Setelah matahari terbenam, Adam meletakkan roti itu dihadapannya lalu Adam mengulurkan tangannya untuk mengambil secuil dari roti tersebut, namun roti tersebut malah bergerak dan jatuh dari atas gunung. Adam pun mengejarnya menuruni gunung untuk mengambilnya kembali. Kemudian Jibril berkata kepada Adam, "Andaikata kamu mau bersabar maka roti itu akan mendatangimu sendiri tanpa kamu perlu mengejarnya." Diceritakan bahwa sesungguhnya Adam ketika memakan roti itu, ia lalu menyimpannya hingga malam berikutnya. Maka Jibril berkata kepadanya: "Andai kamu tidak melakukan itu maka tiada satu pun anak cucumu melakukan simpan menyimpan, maka hal itu akan menjadi kebiasaan anak cucu Adam."



Karena Hak Muhammad, Allah Mengampuni Adam Diceritakan, ketika Adam menikmati rotinya, ia merasakan haus. Kemudian ia minum air, setelah itu perutnya merasa mual dan melilit. Saat Jibril mendatanginya, ia langsung mengadu, lalu Jibril menusuk untuk membuat lubang pada duburnya, seketika itu pula Adam mengeluarkan air kencing dan air besar melalui lubang itu. Ibnu Abbas RA berkata: Ketika Adam lapar, ia lupa kepada Hawa dan teringat kembali saat ia telah merasa kenyang dan suatu hari ia bertanya kepada Jibril, ″Wahai Jibril, apakah Hawa masih hidup atau sudah mati?″ Jibril menjawab, "Ia masih hidup, bahkan keadaannya lebih baik daripada kamu karena dia ada di pantai dan menangkap ikan lalu dibuatnya makan."



Adam berkata, "Wahai Jibril, sungguh aku bermimpi bertemu Hawa pada malam ini." Jibril berkata, "Wahai Adam, berbahagialah kamu, karena Allah tidak memperlihatkannya padamu kecuali dekat dengan pertemuan." Ibnu Abbas berkata: "Ketika masa ujian Adam selesai lalu ia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya." Yaitu pada firman Allah; "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah: 37) Sebagian ulama berkata, Allah memberi ilham kepada Adam, lalu Adam mengatakan, "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (Al-A’raf : 23). Dan diceritakan, bahwa Adam berdo’a; “Ya Rabbi, dengan hak Muhammad ampunilah kesalahanku.” Kemudian Allah menurunkan wahyu; “Bagaimana kamu mengetahui Muhammad padahal belum aku ciptakan?” Adam menjawab: "Di saat Engkau menciptakan aku, aku mengangkat kepalaku dan aku melihat di pilar-pilar Arasy ada tulisan "La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah", maka aku mengetahui bahwa Engkau tidak akan mengaitkan nama Engkau kecuali dengan nama seorang mahluk yang engkau cintai.” Lalu Allah menjawab; "Kamu benar Adam, maka Aku mengampunimu karena kamu berdoa kepada-Ku dengan hak Muhammad.” Imam Tsa’labi berkata: "Kemudian Allah memberi wahyu kepada Adam; "Berjalanlah dari bumi Hindia menuju Mekkah dan thawaflah mengelilingi Al Bait lalu mintalah ampunan pada-Ku, maka Aku akan mengampuni kesalahanmu." Diceritakan bahwa Allah menurunkan mutiara merah dari mutiara-mutiara surga sebesar Ka’bah dan itu adalah tempat batu putih yang membuat bumi menjadi panjang, yang didalamnya dijadikan bejana dari emas yang bersinar. Lalu Allah mengutus malaikat untuk menemani Adam dan menjadi petunjuk serta memandu jalan menuju Mekkah dan diturunkan untuk Adam sebuah tongkat yang panjangnya 20 dziro’ dari pohon ‘garu’, yaitu pohon yang berada di surga. Di saat Adam berjalan maka bumi menjadi terlipat dan setiap tempat yang terinjak telapak kaki Adam maka jadilah sebuah perkampungan/ berpenduduk. Di saat Adam memasuki Mekkah maka Allah memberi wahyu agar Adam melakukan thawaf di Baitullah, lalu Adam melakukan thawaf selama tujuh kali dengan kepala terbuka dan telanjang badan maka hal itu jadi sunnah haji, setelah Adam melakukan hal itu maka Allah telah mengampuni kesalahannya dan menerima taubatnya, maka jadilah thawaf sebagai pelebur dosa.



Diceritakan dari Rasulullah bahwa rasul bersabda: "Sesungguhnya iblis yang laknat berkata; "Ya Rabbi, sungguh perilaku hamba-hamba-Mu sangat aneh, ada yang cinta pada-Mu, ada pula yang mendurhakai-Mu, ada yang benci padaku, ada juga yang taat padaku." Lalu Allah menjawab; "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku menjadikan cinta mereka pada-Ku sebagai pelebur untuk taat padamu dan aku menjadikan bencinya mereka padamu sebagai pelebur kemaksiatan pada-Ku." Wahhab Bin Munabbih berkata: "Saat Adam bertaubat Allah memerintahkan padanya agar keluar menuju tanah Arafah, setelah sampai di bukit Arafah, lalu Adam wukuf/berhenti sejenak/ mengheningkan cipta di sana setelah itu tiba-tiba Hawa ada dihadapannya, lalu mereka berkumpul di bukit itu, maka dari sinilah wukuf di Arafah menjadi kebiasaan haji.” Dinamakan Arafah karena Adam dan Hawa bertemu disana, kemudian Adam tinggal di Mekkah sebentar, setelah itu mereka pindah menuju bumi Hindia. Diceritakan bahwa sejak turun ke bumi, Adam dan Hawa dipisahkan selama 500 tahun. (TIM JUMRAH)



Nur Muhammad diciptakan lebih dulu dari Nabi Adam admin Senin, 12 Oktober 2015 Bagikan : Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang pertama dan yang terakhir, bisa juga dinamakan bapaknya para ruh (abu al-warh al wahidah) akan tetapi bapak dari segi biologisnya adalah Nabi Adam a.s. dasar-dasar keberadaan Nur Muhammad diperjelas dengan beberapa ayat alqur’an dan hadis diantaranya Q.S. Al Maidah ayat 15, Q.S Al Ahzab ayat 21 dan riwayat panjang yang ditemukan di literatur tasawuf ketika Sayyidina Ali RA kepada Rasululloh. “ wahai rosululloh, mohon dijelaskan apa yang diciptakan alloh sebelum semua makhluk diciptakan? Rosul menjawab, sebelum Alloh menciptakan yang lain, terlebih dahulu ia menciptakan nur Muhammad nabimu (Nur Muhammad) dan waktu itu belum ada lauh almahfuz, pena (qalm), neraka, malaikat, langit, bulan, dan lain sebagainya.



Jum’at 10/06/2011, Dialog jum’at “republika” memuat topik tentang NUR MUHAMMAD. Pembahasan tentang ini dibahas secara mendalam dalam ilmu tasawuf. Dalam ilmu tasawuf istilah ini sering dikaitkan dengan beberapa istilah yang merujuk pada insan kamil, makhluk yang paling mulia, sempurna dan utama. Seluruh makhluk yang berasal dari dirinya. Oleh larena itu nur Muhammad disebut al haq al makhluq bih karena semua makhluk memancar darinya. Nur Muhammad disebut juga hakikat Muhammad. Nur Muhammad diciptakan oleh alloh pertama kali sebelum apapun diciptakan. Namun, konsep keqadiman ini menurut ibnu ‘arabi ada 2 macam yaitu qadim dari segi dzat dan qadim dari segi sesuatu yang masuk ke wilayah ilmu tuhan. Nur Muhammad masuk dalam wilayah yang kedua yaitu qadim yang masuk pada wilayah ketuhanan. Kemudian kehendakNya menghendaki adanya ciptaan dan membagi Nur itu menjadi empat bagian. Dari bagian pertama terdiri dari qalam, lauh al mahfuz dan arsy. Pada saat qalam diperintahkan untuk menulis qalam pun bertanya “ ya alloh, apa yang harus saya tulis?” alloh menjawab “ tulis la ilaha illa alloh, muhammadan rosul alloh”. Ketika qalam diutus lagi untuk menulis semua yang akan terjadi sampai hari pengadilan dan dimulai dengan bismillah al-rahman al-rahim. Dan saat qalam menulis alloh menyatakan bahwa qalam menghabiskan 700 tahun menulis tiga nama-Nya. Ketiga nama itu adalah nama



keagungan-Nya, kasih sayang-Nya, dan empati-Nya. Tiga kata penuh barokah ini menjadi hadiah bagi umat kekasihNya, yaitu Muhammad.



Muhammad saw telah disebut sejak penciptaan nabi Adam



Date: October 7, 2013Author: mahendraza 9 Comments



Menarik mempelajari awalin mengenai kejadian manusia (post sebelumnya meneguhkan kesadaran awalin dan akhirin). Beberapa ulama berpendapat bahwa manusia ketika di arasy sebelum diturunkan ke dunia juga bersyahadat selain ditetapkan 4 takdirnya itu. Syahadat berisi 2 kalimat yaitu bersaksi pada Allah dan bersaksi pada Muhammad (LailahaillaLlah MuhammadarasuluLlah). Syahadat yang pertama bernama syahadat Tauhid dan yang kedua adalah syahadat Risalah.



Ada hal yang menarik terkait dengan syahadat Risalah yang menyebutkan kesaksian pada Muhammad saw. Pertanyaannya apakah manusia sebelum nabi Muhammad saw, khususnya nabi Adam As mengucapkan juga syahadat risalah, padahal Muhammad Saw belum ada waktu itu ? Terkait penjelasan bahwa Muhammad Saw memang telah ada dan disebutkan Allah pada awal penciptaan Nabi Adam As, maka ada dalil atau riwayat yang menjelaskan hal itu 1. Hadist nabi Saw sebagai berikut: Dalam kitab Usfuriyah, dijelaskan bahwa bahwa Muhammad Saw memang telah ada dan disebutkan Allah pada awal penciptaan Nabi Adam As, maka ada dalil yang menjelaskan hal itu Rasulullah Saw bersabda: Ketika Nabi Adam mengakui kesalahannya, lalu dia berkata dan memohon: “Ya Tuhanku hamba memohon kepadaMu dengan kebenaran Muhammad ampunilah hamba “. Lalu Allah berfirman kepada Adam: ” Hai Adam bagimana kamu tahu tentang Muhammad padahal Aku belum lagi ciptakannya?” Adam menjawab: “Ya Tuhanku sesungguhnya ketika Engkau ciptakan hamba, hamba mengangkat kepala, kemudian terlihat olehku tulisan dipintu gerbang Arasy berbunyi Lailahaillallah Muhammadarasulullah, maka ketika itu mengertilah hamba, tidak mungkin ada satu nama yang bersanding dengan namaMu kecuali mahkluk yang sangat Kau sayangi. Maka Allah berfirman: “Benar Engkau hai Adam sesungguhnya Muhammad itu adalah makhlukKu yang paling kusayangi, bila engkau memohon kepadaKu dengan kebenarannya sungguh Aku ampuni engkau” ( HR Baihaqi) 2. Riwayat orang Shaleh sebagai berikut Diriwayatkan Ibnu Jauzi dalam kitab Salwatul Ahzaan disebutkan bahwa Adam As ketika hendak mendekati Siti Hawa, maka siti Hawa meminta mas kawin. Lalu adam As berdoa: “Ya Rabb apakah yang harus saya berikan padanya?” Allah berfirman : Ya Adam bacalah shalawat untuk kekasihku Muhammad Saw 20 kali. Maka itu kemudian dipatuhi dan dilaksanakan Adam As untuk mendekati siti Hawa. Penjelasan keberadaan Muhammad Saw Muhammad yang disebut Allah kepada Nabi Adam itu adalah Muhammad Awalin atau beberapa ulama menyebutnya sebagai Nur Muhammad (sebagian lagi Hakikat Muhammad). Terkait dengan penjelasan ruh Muhammad Saw, dari beberapa riwayat menyatakan keberadaan Muhammad saw lebih dulu dari para nabi pada saat di arasy. Pada Alam ruh ini Muhammad saw telah mendapatkan kenabian dan jelas kepemimpinannya atas semua nabi sebagaimana hadis diriwayatkan Al Irbadh ibn Sariya, berkata bahwa Nabi Saw bersabda : Menurut Allah, Aku sudah menjadi Penutup para Nabi, ketika Adam masih dalam bentuk tanah liat.



Lalu kalau ada awalin tentu ada akhirin?. Sosok dan kemuliaan Muhammad yang diturunkan Allah kedunia yang membawa berita kebenaran, sebagai nabi penutup dan menjadi teladan karena keluhuran ahlaqnya itulah sebagai Muhammad Akhirin. Dengan demikian dapat dipahami kalau Rasulullah Saw sendiri juga mengucapkan syahadat secara lengkap kepada dirinya yaitu syahadat Tauhid dan syahadat Risalah pada tasyahud akhir sesuai dengan tuntunan shalat yang diajarkan beliau sendiri kepada umatnya. Wallahu ‘alam /kangarul/::think essential::/intisari dari sebuah perjalanan akal/& karena saya adalah seorang hamba yang berserah diri (muslim)/



(Unsur) Cahaya, Api, Tanah dan Air dalam Penciptaan...



Bismillah Arrahman Arrahim... Malaikat dari Cahaya… Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian. (HR Muslim) Jin (Jinn) dari Api… Dan Kami telah menciptakan Jin sebelum (Adam /manusia) dari api yang sangat panas. (Q15.27) _Baca juga Q55.15! Manusia dari Tanah… Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Q15.26)



Hewan dan Tumbuhan dari Air… Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q24.45) Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman



yang menghijau … (Q6.99) _Baca juga Q20.53, Q22.63, Q27.60!



Malaikat, Iblis (dari jenis Jin) pada Saat Penciptaan Manusia (Adam)… Q2.30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pengganti /pemimpin) di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." _Must Read: Jaffrey Lang Berkisah Tentang Adam dan Hawa Q3.59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.



Q15.28-40. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat." Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan” Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orangorang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan” Iblis berkata:



"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." Q38.71-83. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya." Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orangorang yang (lebih) tinggi?" Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan." Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” _Baca juga Q7.12! Manusia Selanjutnya… Q30.20. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu (Adam as) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. Q7.189 Dialah yang menciptakan kamu (Adam as) dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya (Hawa), agar dia merasa senang kepadanya... Proses pembentukan Manusia dalam rahim… Q23.12-14. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Diberi ruh, kemudian pendengaran, kemudian penglihatan, dan kemudian hati serta Allah akan mengujinya... Q32.7-9. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Q76.1-2. Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.



Allah swt telah menentukan segalanya termasuk umur seseorang… Q35.11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuanNya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. Q40.67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). Q22.5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. …



Bumi sangat istimewa yang Allah swt siapkan untuk makhluknya yang bernama manusia… Mengapa di bumi terdapat air? Mengapa di bumi terdapat angin & hujan? Mengapa di daratan & pegunungan terdapat sumber mata air dan airnya mengalir menjadi sungai-sungai? Mengapa matahari bersinar & bulan bercahaya serta kelihatan hampir sama ukurannya di mata manusia? Mengapa terjadi bulan sabit? Mengapa terjadi pergantian siang & malam? Mengapa laut mengandung banyak ‘garam’ sehingga bahtera besar bisa berlayar di atasnya? Mengapa bumi bergeser secara teratur sehingga setiap belahan bumi utara & selatan mendapatkan sinar matahari yang cukup dan terjadi pergantian musim? Mengapa bumi mempunyai lapisan atmosfir yang bisa melindunginya dari hantaman bendabenda angkasa? Mengapa dan mengapa… subhanallah, tidaklah Kau ciptakan semua ini dengan sia-sia… Kau ciptakan semua ini dengan haq! Q44.38-39. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.



Q71.16-17. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya … Q22:65. Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benarbenar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. Q10.5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar & bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun & perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.



Q14.32-33. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. … Q51.56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah /menghamba) kepada-Ku. Inilah Kebenaran… Wallahu’alam. Seri Tadabur Quran, http://temp-zzz.blogspot.com/2011/03/unsur-cahaya-api-tanah-dan-air-dalam.html



KISAH PENCIPTAAN NUR MUHAMMAD



Suatu hari Sayidina Ali, karamallahu wajhahu, misan dan menantu Nabi Suci SAW bertanya, "Wahai (Nabi) Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta’ala sebelum semua makhluk ciptaan?" Beliau menjawab : "Sesungguhnya, sebelum Rabbmu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur-Nya nur Nabimu." Di Hadist yang lain, yang diiiwayatkan dari Abdurrazaq ra yang diterimanya dari Jabir ra, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan?". Rasulullah saw menjawab : "Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah nur Nabimu dari Nur-Nya." Nur Muhammad itu sudah ada sebelum adanya segala sesuatu di alam ini. Nur Muhammad dianugerahi tujuh lautan : Laut Ilmu, Laut Latif, Laut Pikir, Laut Sabar, Laut Akal, Laut Rahman, dan Laut Cahaya. Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian Dari bagian pertama Dia menciptakan Pena. dari bagian kedua lawhal-mahfudz, dari bagian ketiga ‘Arsy”. Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawhal-mahfudz dan Pena. Pada pena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudian memerintahkan Pena untuk menulis, dan Pena bertanya, "Ya Allah, apa yang harus saya tulis?" Allah berfirman, “Tulislah : la ilaha illallah,Muhammadan Rasulullah”. Atas itu Pena berseru, "Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah".



Allah kemudian berfirman, "Wahai Pena, jagalah kelakuanmu ! Nama ini adalah nama Kekasih-Ku, dari Nurnya Aku menciptakan ‘Arsy dan Pena dan lawhal-mahfudz; kamu, juga diciptakan dari Nurnya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun”. Ketika Allah SWT telah mengatakan kalimat tersebut, Pena itu terbelah dua karena takutnya kepada Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujungnya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia Ilahiah yang agung. Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis "Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?" bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata, "Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !”. Berkata Pena, "Ya Allah, apa yang harus saya mulai?". Berfirman Allah, "Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: Bismillah al-Rahman al-Rahim." Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis katakata itu pada Kitab (lawh al-mahfudz), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun. Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah SWT berfirman "Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama-Ku; Nama Keagungan-Ku, Kasih Sayang-Ku dan Empati-Ku. Tiga kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat KekasihKu Muhammad. Dengan Keagungan-Ku, Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan.” “Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian: Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-‘Arsy); Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, ‘Arsy); Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluk) langit lainnya.” “kemudian bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian: dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian Kedua Aku membuat bumi-bumi, dari bagian ketiga Aku membuat jinn dan api.” “Bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad), dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad SAW”. Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia ini, dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati. Matanya dari kesederhanaan dan kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah). Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan, pipinya dari cinta dan kehati-hatian, perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan, kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman.



Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang. Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan suci. Kemudian Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang dinamakan Syajaratul Yaqin. Tangkainya berjumlah empat. Kemudian diletakanlah Nur Muhammad pada pohon tersebut. Namun, kehadiran Nur Muhammad, itu membuat pohon bergetar hebat hingga berubah menjadi permata putih. Sedangkan Nur Muhammad memuji bertasbih ke hadirat Allah Ta’ala 70.000 tahun lamanya. Pada permata tersebut, Nur Muhammad mencoba bercermin. Wajahnya begitu indah dilihat. Bentuknya seperti burung merak, dan pakaiannya demikian indah. Dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian ia bersujud lima kali. Allah SWT melihatnya, membuat Nur tersebut merasa malu dan takut. Lalu keluar keringat dari kepalanya. Dari keringat tersebut Allah SWT menciptakan nyawa malaikat. Dari keringat wajahnya, diciptakanlah nyawa ‘Arsy, matahari, bulan, bintang, dan apa-apa yang ada di langit. Keringat dadanya menjadi bahan untuk menciptakan nyawa para rasul, nabi, wali, ulama, dan orang orang shaleh. Adapun keringat yang muncul dari keningnya, diciptakanlah nyawa orang-orang mukmin dari umat Nabi Muhammad saw. Dari keringat kedua telinganya, diciptakan oleh Allah SWT nyawa orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang kafir, dan sesat. Sedangkan keringat kakinya di antaranya menjadi isi bumi. Pada waktu selanjutnya Allah SWT menciptakan lentera akik yang merah yang cahayanya menembus ke dalam dan keluar. Lalu Nur Muhammad dimasukkan ke dalam lentera tersebut. Berada di dalamnya dalam posisi berdiri. Sementara nyawa-nyawa yang sudah tercipta berada di luar. Seluruhnya membaca "Subhanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallahu akbar". 1.000 tahun lamanya nyawa-nyawa itu diperintahkan Allah SWT untuk melihat ke diri Nur Muhammad. Nyawa yang berhasil melihat kepala Nur Muhammad, maka ia akan ditakdirkan menjadi pemimpin/penguasa. Siapa yang melihat ubun-ubunnya, itulah mereka yang akan menjadi guru/pendidik yang jujur. Siapa yang melihat matanya, ia akan menjadi hafidz (penghapal Al Quran). Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Adapun yang bisa melihat hidungngya, mereka itu akan menjadi ahli bicara atau dokter. Sedangkan mereka nyawa-nyawa yang berhasil melihat bibir Nur Muhammad, ia akan ditakdirkan menjadi seorang menteri. Nyawa yang melihat bagian giginya maka wajahnya kelak akan cantik rupawan, ia yang bisa melihat lidahnya, akan jadilah utusan/duta raja-raja. Apabila yang dilihat lehernya, ditakdirkanlah menjadi orang berdagang dan usahawan. Apabila tengkuk yang bisa dilihatnya, akan jadilah seorang tentara. Mereka yang berhasil melihat kedua lengan tangannya, maka akan jadi perwira. Jika sikut kanannya yang dilihat, Allah SWT akan menjadikan dirinya berkehidupan dalam dunia tekstil, sedangkan kalau sikut Kirinya, ia akan menjadi orang yang pernah membunuh. Serta, jika dadanya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi ulama yang disegani. Bila bagian belakang, ia akan ditakdirkan menjadi para ahli sosial kemasyarakatan. Dan jika hanya bayangannya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi orang yang berkecimpung dalam bidang seni.



Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut. Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur suatu kebutuhan hidup). Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi. Siapa yang melihat dadanya yang penuh barokah akan menjadi seorang terpelajar meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu. Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum syari’at. Siapa yang melihat sisi badannya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruku dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute). Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum takberiman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka yang akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Namrudz, Firaun, dan sejenisnya. Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris. Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul, a.s, di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat, di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki – laki dan perempuan. Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak beriman. Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah SWT sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik. Tidak seorang pun tahu kecuali Allah SWT yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu. Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril , "Berapa lama sejak engkau diciptakan?" Malaikat itu menjawab, "Ya Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah: sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12.000 kali." "Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?" bertanya Nabi Muhammad SAW "Tidak, saya tidak tahu," berkata malaikat itu. "Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh, jawab Nabi Suci SAW”. Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70.000 dikalikan 12.000 !



catatan : Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep Nur Muhammad (Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad) sebagai suatu konsep yang tidak memiliki dasar dalam ‘aqidah Islam. Padahal, berdasarkan data-data yang kuat, konsep Nur Muhammad adalah suatu konsep ‘aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diterima dan diakui oleh ijma’ (konsensus) ulama ilmu kalam dan ulama’ tasawwuf dalam kurun waktu yang panjang, sebagai suatu konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur’an dan Hadits Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam. Konsep ‘aqidah Nur Muhammad salallahu ‘alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa cahaya atau ruh dari Nabi Besar Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam adalah makhluk pertama yang diciptakan sang Khaliq, Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kemudian darinya, Dia Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam sebagai Nuur (cahaya), atau sebagai "Siraajan Muniiran" (makna literal: Lampu yang Bercahaya).



-Pembahasan Makna Tangisan, Pada Kitab Qut Al qulub oleh Imam Abi Talib Al Makkiy -



Guru Mulia Al-Habib Umar Bin Hafidz:



Setiap orang yang menangis kerana Allah dan kerana takut serta cintakan Allah atau kerana rindu kepadanya, atau kerana menahan dirinya daripada sebarang keinginan nafsunya maka tangisannya itu akan menyelamatkannya pada hari kiamat. Maka ia tidak menangis (pada hari itu) kerana dikatakan kepadanya bahawa engkau telah menangis dulu di dunia kerana kami (Allah). Maka kami (Allah) tidak akan membiarkan kamu menangis pada hari ini iaitu hari yang sangat kuat tangisan kebanyakan manusia dan " Setiap mata menangis pada hari kiamat melainkan mata yang menahan daripada melihat apa yang diharamkan oleh Allah dan mata yang berjaga malam di jalan Allah dan mata yang kuat menangis kerana takutkan Allah. Maka inilah tiga jenis mata yang tidak akan menangis pada hari kiamat. Adapun yang lain daripada itu semuanya akan menangis pada hari kiamat akan tetapi sesungguhnya tangisan pada hari kiamat tidak memberi faedah. Dan tidak memberi manfaat sesuatu pun daripada tuannya dan tidak mengangkat darjat mereka dan tidak menghapuskan dosa mereka. Tangisan didunia memberi faedah iaitu menghapuskan dosa, mengangkat darjat, mendekatkan diri kepada Allah dan menambahkan keimanan. Ini didunia! Akan tetapi tangisan selepas itu (pada hari kiamat) adalah tangisan yang banyak ( berbanding tangisan didunia) sedangkan ia tidak menambahkan keimanan, tidak mengangkat darjat dan tidak menghapuskan satu pun daripada dosa-dosa. "Lalu mereka mengaku daripada dosa-dosa mereka maka kebinasaanlah untuk penghuni neraka sa'ir" Akan tetapi di dunia orang yang mengakui dosanya maka Allah akan menerima pengakuannya, dan diberi kemaafan kepadanya, dan diampunkan dosanya. Adapun sesudah itu (hari kiamat)



semua orang mengakui dosanya akan tetapi pengakuan dan tangisannya tidak memberi manfaat. "Berikanlah peringatan kepada mereka tentang hari penyesalan dimana pada hari itu diputuskan segala perkara sedangkan mereka dalam keadaan lalai dan mereka tidak beriman(tidak percaya). Sehingga terdapat didalam hadis bahawa kebanyakan tangisan itu daripada ahli neraka, andaikata ada kapal nescaya ia dapat berlayar diatas lautan air mata yang keluar dari mata-mata mereka. Dan diantara mereka ada yang ketika menangis mengalirkan setitis air mata yang mana ia adalah darah kerana terlalu menyesal dan demikian itu tidak berfaedah (tidak bermanfaat) Adapun didunia air mata yang keluar sebesar kepala lalat kerana takutkan Allah lebih besar nilainya daripada sebukit emas yang disedekahkan. Dan sesungguhnya setitis air mata kerana takutkan Allah dapat memadamkan api neraka bagi orang yang banyak dosanya. Ini setitik air mata kerana takutkan Allah didunia! Maka bagaimana setitik air mata kerana cintakan Allah dan rindu kepadanya? Kerana disana ada tangisan kerana takut, cinta dan rindu kepada Allah, maka setitis air mata rindu dan cinta kepada Allah itu lebih mahal daripada setitis air mata kerana takut kepadaNya. Maka tidak diberkati mata yang mengalirkan air mata dengan sebab yang tiada faedah atau sengsara atau nikmat. Maka janganlah kamu menangis kecuali di atas apa yang ditangisi oleh nabi, dan apa yang ditangisi oleh orang yang soleh selepas baginda, iaitu tangisan terhadap alam kubur, hari kebangkitan dan sesuatu yang besar dan takut akan Allah apabila mendengar Al quran atau nasihat yang dilantunkan. Maka Allah telah menyebutkan kepada kita akan tangisan yang menjadi dasar kepada makrifat iaitu pengenalan kepada Allah di mana ia tidak berlaku melainkan dengan mahabbah dan kerinduan. " dan apabila mereka mendengar apa yang diturunkan kepada Rasul nescaya kamu akan melihat mata mereka digenangi dengan air mata dengan sebab apa yang mereka ketahui..." Mereka menangis dengan sebab apa yang mereka ketahui iaitu rahsia kecintaan dan dari apa yang mereka ketahui tentang tuhan yang maha benar. Dan jika kita mengetahui nescaya kita faham bahawa di sana tiada sesuatu yang lebih berhak untuk ditangisi kerana takutkannya dan cintakannya selain drpd Allah. Oleh kerana kurangnya faham dan kenal akan Allah maka jadilah tangisan itu kerana takutkan yang lain dari Allah dan kerana cinta kepada yang lain dari-Nya. Akan tetapi sesiapa yang mengenal Allah nescaya ia tahu bahawa Dialah yang berhak untuk ditangisi kerana takutkanNya; dan ditangisi kerana ingin dekat kepada-Nya dan mendapat redha-Nya, serta mengenaliNya. Ya Allah, kurniakanlah kepada kami bahagian daripada pengenalan terhadap-Nya, kecintaaan yang tulus lagi khusus kepada-Mu dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang maha pengurnia rahmat.