20 0 2 MB
NASAL AND PULMONAL DRUG DELIVERY
Tuti Sri Suhesti Lab. Farmasetika Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman
Pulmonary delivery
Drug Delivery Systems
Oral
Injectable
Mucosal
Topical
Transdermal
Needle
Nasal
Active
Needleless
Buccal
Passive
Ocular
Vaginal/ Anal
Pulmonary
03/10/2009
Sinhgad College of Pharmacy, Vadgaon, Pune-411041
3
Global drug delivery market by administration mode Nasal 2% Ocular 2% Injectable/ Implant 3%
Oral 53%
Transdermal 8% Inhalation 32%
03/10/2009
Sinhgad College of Pharmacy, Vadgaon, Pune-411041
4
Pulmonary Drug Delivery Sejarah panjang untuk terapi lokal pada paru-paru dan sistem pernafasan ·Asthma/COPD ·Anti-infectives Dewasa ini 4 terapi sistemic ·Anti-migraine ·Anesthetics (e.g. morphine, fentanyl) ·Biologicals (proteins e.g. insulin) ·Nicotine
Keuntungan SP Pulmonary Sesuai untuk terapi lokal dan sistemik By-pass saluran cerna (masalah degradasi, masalah absorpsi dan first pass metabolism) Memungkinkan bioavailabilitas tinggi Dosis rendah; Efek samping rendah Non-invasive; Patient friendly Cost-effective; Multiple doses per unit Choosing a Pulmonary Delivery System
Keterbatasan SP Pulmonary Tidak memungkinkan untuk semua obat ·Bioavailabilitas atau pertimbangan efek lokal ·Batasan Dosis ·Batasan formulasi Beaya pengembangan; Timelines ·Kebutuhan sistem formulasi/Hardware yang terintegrasi ·Persayaratan ketat dalam regulasi (FDA) Choosing a Pulmonary Delivery System
Sistem Penghantaran Pulmonary Metered dose inhalers (MDIs) Dry powder inhalers (DPIs) Nebulizers Tipe device baru (e.g. handheld multidose nebulizers) Choosing a Pulmonary Delivery System
Reproduced from: Pliss et el. Ann &mew Mai 10:353-355, 1981.
Metered Dose Inhalers (MDIs)
Spray office
Choosing a Pulmonary Delivery System
Plastic Mouthpiece typical MDI Berbasis Propellant Paling umum digunakkan dalam terapi asthma
Metered Dose Inhaler (MDI) Isu tentang Chlorofluorocarbons vs hydrofluoroalkanes Produk mengandung surfaktan atau dispersing agent (e.g., oleic acid) kosolven (e.g., ethanol) Flavoring agent (e.g., menthol)
Dry Powder Inhalers (DPI) Diaktifkan dengan pernafasan Partikel obat berukuran mikron dengan eksipien yang sesuai (e.g., glucose or lactose) Sifat fisik obat dan eksipien sangat krusial (i.e., ukuran
partikel, bentuk, morfologi permukaan)
Nebulizer Device menghasilkan tetesan kecil (kabut) dari suspensi atau larutan melalui suatu sistem air jet atau ultrasonic atomization (tidak bersuara)
Faktor yang mempengaruhi deposisi partikel (obat) di paru-paru Sifat fisikokimia Formulasi Teknik ·kedalaman menarik nafas ·sela waktu sebelum mengeluarkan nafas ·koordinasi inhalasi dengan penggunaan device Penyakit-penyakit Pulmonary
Exubera® - Inhalasi Insulin Tantangan:
Diabetes (angka kejadian cenderung meningkat ) >17 million (USA) Terapi Insulin diperlukan oleh pasien: ·Type 1 diabetes. ·Beberapa kondisi pada Type 2 diabetes baik terapi tunggal maupun kombinasi terhadap ADO. Ketidaknyamanan pasien karena harus melakukan injeksi meskipun mendapatkan kontrol glukosa darah yang lebih baik
Exubera® (Inhaled Insulin) Nektar
a noninvasive, bentuk inhalasi insulin yang dapat digunakan semua pasien diabetes altematif untuk injeksi patient compliance yang lebih baik dan meningkatkan manajemen diabetes Tantangan Mengembangkan sistem penghantaran insulin ke bagian dalam paruparu (alveoli) yang efisien dan reprodusibel 4 menghantarkan insulin dan mudah digunakan
Exubera® (Inhaled Insulin) from Pfizer Hasil: Nektar mengembangkan inhalasi insulin pada uji klinik fase I bersama Pfizer pada tahun 1995. Device diujikan pada pasien Type 1 dan Type 2 dalam kerjasama dengan Pfizer dan Aventis
Exubera® (Inhaled Insulin) Hasil: Sampai sekarang lebih dari 2000 pasien di seluruh dunia terlibat dalam uji klinik Exubera beberapa ikut dalam 5 tahun Hasil data terbaru efikasi Exubera mungkin selevel dengan injeksi insulin dan lebih baik daripada ADO untuk menurunkan kadar glukosa darah Exubera efek unik terhadap kondisi glukosa puasa maupun setelah 2 jam makan
Exubera® (Inhaled Insulin) from Pfizer Pemenuhan persyaratan keamanan dan efikasi Hasil uji klinik fase III - Exubera dapat menjadi alternatif terapi pasien dengan Type 1 atau Type 2. Pasien menyukai pemakaian Exubera Pasien Type 1 diabetes menggunakan Exubera mengurangi jumlah injeksi - kontrol glukosa yang lebih baik
Exubera® (Inhaled Insulin) from Pfizer Setelah menyelesaikan uji (awal) fase III pada 2002, Pfizer dan Aventis akan melakukan uji penggunaan dalam jangka panjang Exubera termasuk faktor-faktor yang tidak terkait dengan kondisi diabetes. dan melibatkan pasien diabetes Type 1 dan Type 2
Nasal delivery
Nasal Delivery Dahulu hanya digunakan untuk tujuan terapi lokal Jumlah obat yang diberikan secara nasal untuk tujuan sistemik semakin bertambah
Nasal Delivery Sesuai untuk obat yang rusak, mengiritasi di dalam lingkungan saluran cerna atau mengalami first- pass effect yang intensif merupakan alternatif terapi bagi pemberian obat melalui rute intravenous — faktor keamanan dan penerimaan oleh pasien yang lebih balk
Nasal Delivery Beberapa golongan obat: anticonvulsants (midazolam) narcotic antagonists (naloxone) peptides (calcitonin, insulin) smoking cessation agents (nicotine)
Perbandingan level nikotin dala darah setelah merokok (lingkaran), larutan intranasal (kotak) dan permen karet (segitiga). Rethavmfromlbssell et al. BrMed./286a583, 1983
Faktor yang mempengaruhi absorpsi obat dari mukosa nasal pH konsentrasi Bobot Molekul Formulasi kondisi mukosa nasal
Applications of Intranasal Drug Delivery
Nasal Delivery of Organic based Pharmaceuticals
e.g.: Progesterone, Estradiol, Testosterone, Hydralzine, Propranolal, Cocain, Naloxon & Nitrogylcerine. These have shown good Bioavailability by this route. Water-soluble organic based compounds such as Sodium cromoglycate were also found to be well absorbed.
Nasal Delivery of Peptide-Based Drugs
s
As peptide based drugs are susceptible to hepatogastrointestinal first pass elimination & instability, they show very low oral bioavailability thus administered through nasal route.
Cross-sectional view
a – nasal vestibule
d – middle turbinate
b – palate
e – superior turbinate (olfactory mucosa)
c – inferior turbinate
f – nasopharynx
34
Site of drug spray & absorption
Sinhgad College of Pharmacy, Vadgaon, Pune-411041
35
Pathways for nasal absorption Absorption through the olfactory neurons - transneuronal absorption. Olfactory epithelium is considered as a portal for substances to enter CNS Absorption through the supporting cells & the surrounding capillary bed - venous drainage
Absorption into the cerebrospinal fluid
Sinhgad College of Pharmacy, Vadgaon, Pune-411041
36
Transneuronal absorption
Olfactory nerve – 1st cranial sensory nerve Sinhgad College of Pharmacy, Vadgaon, Pune-411041
37
Venous drainage
Sinhgad College of Pharmacy, Vadgaon, Pune-411041
38
EXAMPLES SHOWING DIFFERENT DELIVERY SYSTEMS
TRADITIONAL & KURVE’S DELIVERY
MUCOSAL AUTOMIZATION DEVICE (M.A.D)
ZOMIG° (zolmitriptan) Nasal Spray
Clinical Studies Overview with ZOMIG® (zolmitriptan) Nasal Spray Pharmacokinetic Studies Blood levels detectable within 5 minutes following dosing 38% of achieved within 10 minutes following dosing Positron Emission Tomography Study Nasopharyngeal absorption Clinical Efficacy Studies 2-hour headache response rate 69% (5-mg dose) (primary endpoint) Efficacy as early as 15 minutes Sustained headache response of 49% at 24 hours* (5mg dose) Well tolerated with only 15% reporting unusual taste (5-mg dose);