Naskah Drama Ini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH DRAMA A MEMORY OF SOLFERINO



Kelas XI IPS 1 Penyusun :      



Anik Muslimatun Dewi Setyowali Hotibul Hasan Ika Nurjannah Lupitasari Widya Resti Oktaviana



Narator



: Widya Resti Oktaviana



Tokoh-Tokoh Drama : 1. 2. 3. 4. 5.



Jean Henry Dunant Asisten Henry Dunant Dokter Perawat Penunggu Gereja



Karakter Tokoh : 1. Henry Dunant  Bijaksana  Tegas  Suka menolong 2. Asisten Henry Dunant  Setia 3. Dokter  Ramah  Baik  Sabar 4. Perawat  Ramah  Baik  Sabar 5. Penunggu gereja  Murah hati



: Hotibul Hasan : Ika Nurjannah : Anik Muslimatun : Dewi Setyowati : Lupitasari



A Memory Of Solferino (Kenangan di Solferino)



Berawal dengan pecahnya perang antara pasukan Perancis dan Italia melawan Austria pada tahun 1859 di Solferino (Italia Utara). Henry Dunant menyaksikan terjadinya perang tersebut di mana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban perang tersebut. Pengalaman selama beberapa hari bergelut di medan perang, ia tuangkan di dalam buku yang ditulisnya pada tahun 1962 yang berjudul “A Memory of Solferino” (Kenangan di Solferino).



Henry Dunant bersama asistennya berjalan-jalan sambil mengamati situasi setelah perang. Henry Dunant



: Saya sedih melihat keadaan di desa ini. Saya ingin sekali membantu mereka.



Asisten



: Bagaimana caranya, tuan?



Henry Dunant



: Bagaimana jika kita mencari perawat dan dokter yang dapat membantu mereka?



Asisten



: Saya setuju, tuan.



Perangpun terjadi di desa Solferino. Setiap tentara berjatuhan dan kesakitan. Sementara dokter dan beberapa perawat sudah bersiap siaga untuk membantu mereka. Henry Dunant



: Bagaimana dokter, cara kita mengatasi korban yang semakin hari semakin banyak.



Seorang perawat datang tergesa-gesa menghampiri dokter.



Perawat



: Dokter... Dokter... Bagaimana ini, korban sudah semakin banyak dan tempat yang akan kita gunakan terbatas?



Dokter



: Bagaimana jika kita menggunakan gereja di pinggir desa ini untuk dijadikan rumah sakit sementara?



Henry Dunant dan perawat saling setuju dengan pendapat dokter. Henry Dunant



: Baik kalau begitu, Saya dan asisten saya akan mengurus gereja yang akan dipakai.



Henry Dunant dan asistennyapun mendatangi gereja di pinggir desa Solferino. Henry Dunant



: Permisi, pak. Maksud kedatangan kami ke sini, kami ingin meminta izin Untuk menggunakan gereja ini sebagai rumah sakit sementara, pak. Karena korban perang di desa Solferino semakin hari semakin banyak.



Penunggu gereja



: Silahkan saja, pak Henry. Saya mengizinkan gereja ini digunakan untuk rumah sakit sementara.



Henry Dunant



: Terima kasih, pak atas kemurahan hati bapak. Kalau begitu kami permisi dulu.



Penjaga gereja



: Sama-sama, pak. Saya juga senang bisa membantu.



Para korbanpun dipindahkan oleh para perawat ke gereja. Henry Dunant mendatangi salah satu korban yang kakinya patah dan korban tersebut terlihat sangat sedih. Henry Dunant



: Ada apa? Kenapa saya lihat dari tadi kamu murung saja? (Tanya Henry Dunant sambil memegang pundak korban tersebut)



Korban



: Saya sedih. Saya rindu dengan keluarga saya. Saya ingin bertemu dengan mereka.



Henry Dunant



: Baik. Saya dan asisten saya akan membantu kamu untuk menemukan keluargamu lagi.



Setelah perang di desa Solferino berakhir, maka semua kenangan selama perang tersebut yang dituangkan dalam buku A Memory of Solferino pun telah selesai. Di dalam buku tersebut Henry Dunant mengusulkan agar dibentuk satuan tenaga sukarela yang bernaung di bawah suatu lembaga yang memberikan pertolongan kepada orang yang terluka di medan perang. Semoga dengan adanya penampilan drama kemanusiaan dari kami, dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk saling menolong sesama manusia, sebagaimana yang terdapat



dalam prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.



SIAMO TUTTI FRATELLI