Naskah Final G30spki Xii Ipa 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERAN DRAMA G30SPKI KELOMPOK 5



Sutradara



: Widya Putra



Narator



: Salwa Tahnia



Penanggung jawab properti



: Fatikha Nurul Zalianty



Penanggung jawab sound system



: Dareene Yasmine Hafizhah



1. Afifa Azzahra Luhur Pribadi sebagai Istri Haryono 2. Afifah Azzahra sebagai Istri A.H Nasution 3. Anisa Putri Dewiyanti sebagai Istri S.Parman 4. Anisaa Fatikhah Anggraeni sebagai Mariah dan Pembantu Panjaitan 5. Daniel Priyatna sebagai Jendral Soeprapto 6. Daniel Syah Hendrawan sebagai D.I Panjaitan, Raja Pedut dan PKI 7. Dareene Yasmine Hafizhah sebagai penanggung jawab sound 8. Domaria Febriana sebagai Chatrine Panjaitan 9. Fadli Aditya Suhairi sebagai Soeharto 10. Fatikha Nurul Zalianty sebagai Mbok dan penanggung jawab property 11. Ferdi Daniel Fajar sebagai Sutoyo 12. Fitria Halimatus Sa’diyah sebagai Sulaiman dan PKI 13. Iffando Darmansyah sebagai S.Parman 14. Muhammad Bayu Syaifullah sebagai Haryono, Soerono dan PKI 15. Muhamma Farhan Rizki sebagai A.H Nasution dan Batalion 16. Razaq Syahrul sebagai Ahmad Yani 17. Ridwan Fathurrahman sebagai Pierre Tendean 18. Rifky Gading Tarigan sebagai Syam, Lettu Mukijan. dan PKI 19. Salwa Tahnia sebagai Narator, Serjan Satar, dan PKI 20. Shofi Azahra sebagai Serjan Bungkus 21. Widya Putra sebagai Sutradara, D.N Aidit, Lettu Dul Arief dan PKI Tambahan dari kelompok lain 22. Hizkia Poligia sebagai Sukitman 23. Joel Ivan Fredric sebagai PKI 24. Miko Salomo sebagai Eddy anak Ahmad Yani dan PKI 25. Perdi Kurniansyah sebagai Serjan Soekardjo dan PKI



Pemberontakan G30S/PKI adalah salah satu peristiwa kelam bangsa Indonesia pada masa masa awal setelah kemerdekaan, Peristiwa dimana para jenderal menjadi korban dari tindakan tindakan keji yang dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan peristiwa tersebut. Awal kejadian sebelum G305/PKI meletus ada beberapa konflik antara anggota PKI dan juga Angkatan Darat. PKI memiliki cita-cita untuk merintis berdirinya negara komunis, sedangkan Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara berkepentingan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara, Pada awal agustus tahun 1965, Soekarno selaku presiden Indonesia jatuh sakit,kondisi soekarno yang kritis dimanfaatkan oleh DN Aidit selaku pemimpin PKI untuk melakukan rencananya menjadikan Indonesia menjadi negara komunis.isu-isu mengenai dewan jendral terus dihembuskan, mereka mendesak soekarno untuk membungkam lawan-lawan mereka



Tanggal 8-12 agustus 1965 Syam dan Aidit melakukan pertemuan dikediaman Aidit BUKA TIRAI



Widya: Kawan Syam, Sekarang kita telah memasuki tahap yang menentukan, kontak semua perwira yang berpikiran maju yang mendukung kita, segera menyusun kekuatan, kumpulkan semua anggota biro khusus baik di Pusat maupun daerah, Gading: Saya optimis, saya yakin sekali segala sesuatu dimuka bumi ini medukung kita, Perwira perwira yang saya didik juga mempunyai optimis yang sama,pemuda pemuda kita sedang berlatih keras dilubang buaya, tapi saya ragu,apa benar ajal bung karno semakin dekat seperti yang dikatakan Tim dokter. Widya: Cepat atau lambat ajal itu pasti datang. Cepat atau lambat jendral-jendral itu akan menghimpun kekuatan dan saya tidak ingin kalah cepat. Sekarang hubungi kawan-kawan TUTUP TIRAI Rumah Syam 14 Agustus tahun 1965 BUKA TIRAI Bayu: Kawan ketua Aldit berpesan agar gerakan yang kita lancarkan bersifat terbatas dan akan berupa gerakan militer,kedua sasaran utama gerakan adalah para jendral, ketiga gerakan ini harus menguasai instalasi vital seperti Telkom,RRI, dan lain sebagainya untuk pemimpin gerakan kita sepakat mengajukan tiga nama calon yang terdiri dari perwira berpikiran maju, Yaitu Letnan Kolonel. Untung, Kolonel latief,dan Major Suryano (peran dibantu 3 orang, yaitu Salwa, Shofi, Diah) TUTUP TIRAI Pada tanggal 28 Agustus 1965,PKI melakukan sidang politbiro yang hasilnya mengenai PKI melakukan operasi militer,pembagian kerja mengenai operasi militer,komposisi dewan revolusi,pengelompkan kader-kader untuk dikirimkan kedaerah,penentuan tenaga cadangan 2000 orang termasuk yang dilatih dilubang buaya.



Pada tanggal 21,23, 26 dan 27 September PKI melakukan pertemuan,,mereka melakukan beberapa pembahasan mengenai susunan rencana Syam antara lain, Para Jendral yang menjadi sasaran adalah Letjen Ahmad Yani, Mayjen M.T. haryono, Mayjen R. Suprapto, Mayjen S. Parman, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen Donald Ifak Panjaitan, Lettu Pierre Tendean dan jenderal Nasution. Operasi akan dibagi menjadi 3 komando, Komando penculikan dan penyergapan dinamakan pasukan Pasopati akan dipimpin oleh Letnan | Dul Arif yang tugasnya mengambil para jendral hidup atau mati. Komando penguasaan kota diberi nama pasukan Bima Sakti yang dipimpin oleh Kapten Suradi. Sedangkan Komando Kopasus akan dipimpin oleh Mayor Udara Gatot Sukrisno dan pasukan ini dinamakan pasukan Gatotkoco.



Pada tanggal 30 September 1965, dimarkas PKI yang terletak di daerah dekat lubang buaya, para pasukan PKI bersiap-siap untuk melancarkan aksinya, penculikan 7 jendral dimulai pada pukul 4 dini hari. BUKA TIRAI Widya: Pasukan Dengan sasaran Jendral Nasution Dipimpin oleh Raja Pedut Dani: Siap Widya: Pasukan dengan sasaran Jendral Ahmad Yani dipimpin oleh Lettu Mukijan Gading: Siap Widya: Pasukan yang menculik Jendral Soeprapto dipimpin oleh Sulaiman Diah: Siap Widya: Untuk Jendral Haryono dipimpin oleh Serjaent Bungkus Shofi: Siap Widya: Untuk sasaran jendral S.Parman dipimpin oleh Serjeant Satar Salwa: Siap Widya: Untuk sasaran Bridjen Pandjaitan dipimpin oleh Serjaent Sukardjo Perdi: Siap Widya: Pasukan yang harus menculik Bridjen Sutoyo dipimpin oleh Soerono Bayu: Siap TUTUP TIRAI Pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari pasukan penculikan 7 Jendral dilakukan secara serentak dengan membagi 7 Pasukan yang dikerahkan ke Kediaman Ketujuh para Jendral,mereka harus membawa para Jendral ke Markas PKI Dilubang Buaya Dalam keadaan hidup atau mati.



Dikediaman Jendral A.H Nasution BUKA TIRAI Cakrabirawa: Permisi, Bapaknya ada bu? Pipah: oh ada, Pak ada pasukan Cakrabirawa Farhan: Cakra? Cakrabirawa: Jenderal dipanggil untuk menghadap presiden, tolong cepat jendral Para Anggota Menembaki pintu kabar jenderal Nasution Pasukan Cakrabirawa: Buka pintunyal Cepat jenderall Buka!!! (sambil menembaki pintu) Pipah: Pak Cepat kamu lari! Mariah Pegang adek domaria: Ibu Adek kena(Menyerahkan Ade Irma ke Istri nasution) Pipah: Cepat Pergi (memandang Nasution sambil menggendong ade Irma)



Jendral Nasution berhasil melarikan diri dengan memanjat tembok,namun kaki kirinya terkena tembakan saat memanjat, Pierre Tendean menemui Pasukan Pasopati dan mengakui diri sebagai Nasution Cakrabirawa: Jangan Bergerak Ridwan: (Berhenti sambil nengok sekeliling) Cakrabirawa:Letakan Senjata Ridwan: (meletakan senjata) Cakrabirawa:Dimana Nasution (menodongkan senjata) Ridwan: Saya Nasution TUTUP TIRAI Tendean yang mengakui diri sebagai Nasution dibawa ke markas besar PKI



Dikediaman Ahmad Yani TUTUP TIRAI Cakrabirawa: (Mengetuk pintu, dibukakan oleh pembantu rumah tangga) Bapak mana mbok? Fatikha: Sedang Tidur Miko: (berjalan kearah Pembantu) Eddy mau ibu mbok? Fatikha: Ibu dirumah taman suropati



Cakrabirawa: Mana bapak sayang? Miko: bobok Cakrabirawa: (menunduk kearah eddy) coba bangunkan bapak ya, bilang ada tamu, Ayo (Eddy kedalam memanggil Ahmad Yani) Cakrabirawa: Mbok kebelakang saja Razaq: (keluar menemui pasukan Pasopati) ada apa? Cakrabirawa: Bapak diminta menghadap presiden, sekarang juga! Razaq: sekarang? Razaq: kalau begitu tunggulah, saya mandi dulu (berjalan kedalam) Cakrabirawa: (maju mengikuti ahmad Yani) sebaiknya Tidak usah mandi Jendral Razaq: (berbalik) paling tidak cuci muka toh, berpakaian Cakrabirawa: Tidak usah berpakain jendral! Razaq: Lancang kalian! (mengambil senjata kemudian memukul cakrabirawa, mendorong cakrabirawa memakai senjata) Razaq : Tau apa kalian (menutup Pintu) Cakrabirawa: Giyadi tembak! (menembak kearah pintu dan mengenai ahmad Yani) Cakrabirawa: Cepat bereskan (menyeret jenazah Ahmad Yani) TUTUP TIRAI Ahmad Yani meninggal dikediamannya, jenazah diseret ke mobil PKI untuk dibawa kemarkas besar PKI dilubang buaya.



Dikediaman Brigjen Sutoyo BUKA TIRAI Cakrabirawa: Permisi! (sambil mengetuk pintu) Fajar: Ada apa? Cakrabirawa: Bapak diminta untuk menghadap presiden sekarang juga! Fajar: Malam-malam dan mendadak begini? Cakrabirawa: Maaf Jendral,tidak ada penjelasan,waktu terbatas jendral. Fajar: Apa artinya ini semua? Cakrabirawa: Kami hanya menjalani perintah jendral Fajar : Perintah siapa?



Cakrabirawa: Atasan kami Fajar: Siapa dia? Cakrabirawa: Silahkan jendral Jalan Fajar : Apa tidak sebaiknya saya berpakaian? Cakrabirawa: Tidak usah jendral, Jalan! (Sutoyo berjalan keluar Bersama Pasopati) TUTUP TIRAI Sutoyo pun dibawa ke markas bekas PKI dilubang buaya dalam keadaan hidup



Dikediaman Mavien S.Parman BUKA TIRAI Cakrabirawa : Permisi jendral Iffando: Ada apa? Cakrabirawa: keadaan negara genting pak,pak presiden meminta agar menghadap bapak sekarang juga Iffando: Baik (masuk kedalam untuk mengganti pakaian) Cakrabirawa masuk kedalam rumah mayjen S.Parman Nisput: Loh kenapa ikut masuk, mana surat perintah? (masuk kedalam kamar) Nisput : Kok aneh mas, NRP mereka Cuma 4 angka Iffando: itu memang NRP Cakra (keluar ruangan) Iffando: (diam sejenak,memperhatikan cakrabirawa) Coba hubungi pak Yani bu Nisput; (berjalan kearah telepon) (cakrabirawa memutus telepon) Loh Iffando: Loh kok telpon saya diputus, kalo begitu saya pasti sedang difitnah Cakrabirawa: Bapak presiden sedang menunggu Jendral



S.Parman dibawa oleh pasukan pasopati ke markas besar PKI dilubang buaya dalam keadaan hidup.



Dikediaman Mavien Suprapto BUKA TIRAI Cakrabirawa: Permisi jendral Cakrabirawa: pak presiden meminta agar menghadap bapak sekarang juga



Priyatna : dipanggil Presiden? Cakrabirawa: begitu perintah yang kami terima pak Priyatna : malam-malam begini?jam berapa ini?! Cakrabirawa: 7amper pagi pak Priyatna: Hampir pagi,tidak salah dengar kamu Cakrabirawa: kami kira tidak, situasi gawat Jenderal, Bapak presiden menunggu di Istana Priyatna: kalau begitu tunggu sebentar,saya berpakaian sebentar Cakrabirawa: tidak usah jenderal Cakrabirawa: Jalan (berjalan sambal Menodong Suprapto) TUTUP TIRAI Suprapto dibawa oleh pasukan Pasopati ke Lubang buaya dalam keadaan hidup



Dikediaman Mayjen Haryono BUKA TIRAI Cakrabirawa: (mengetuk pintu)(Istri Haryono Membukakan pintu) Malam Bu Ifaa: malam,ada apa? Cakrabirawa: bapak diminta menghadap presiden Ifaa : Tunggu sebentar, bapak masih tidur (masuk kedalam,memanggil Haryono) Abayy: Suruh saja mereka kembali jam 8 Ifaa: (Keluar menemui Cakrabirawa) bapak bilang,suruh kembali jam 8 Cakrabirawa: Tidak bisa bu keadaan genting, kami harus membawa bapak sekarang! Ifaa: kalau begitu tungu sebentar (masuk kedalam) (Cakrabirawa mengikuti masuk kedalam) Cakrabirawa: Jendrall Jendralllini peringatan terakhir jendrall (menembak kearah pintu kamar Haryono) Abayy: Aduh (mengumpat dibalik lemari) (mematikan lampu kamar) Cakrabirawa: bakar kertas (Haryono mendorong Cakrabirawa) (Cakrabirawa menembak Haryono) Cakrabirawa: Cepat bawa (Cakrabirawa menyeret haryono) TUTUP TIRAI Haryono mati tertembak jenazahnya dibawa kelubang buaya oleh pasukan Pasopati



Dikediaman Brigjen Panjaitan BUKA TIRAI Cakrabirawa: mana ndoromu? Domaria: Ampun pak Cakrabirawa: Katakan cepat! Mana ndoromu? Mau mati ya Mau ditembak yal Domaria: Dikamar atas pak Cakrabirawa: Keluar jenderall Keluar!! (sambil menembak) Cakrabirawa: Segera turun jendrall Atau saya ledakan rumah ini segera Panjaitan turun kebawah menemui Cakrabirawa) Cakrabirawa: Angkat tangan jendral (Panjaitan dibawa keluar menuju mobil yang membawa Panjaitan menuju Lubang Buaya)(tapi sebelum itu Panjaitan meminta berdoa terlebih dahulu) Cakrabirawa: Ayo cepat jendral Kita tidak punya banyak waktu [dor dor dorrr] Pki membawa d.i panjaitan dalam keaadan meninggal



Cathrine panjaitan yang melihat sang ayah dibunuh, histeris lalu datang menghampiri darah sang ayah dan membasuhkan ke wajahnya Catherine: Papiiiiiiii….. , papiii……………. TUTUP TIRAI BUKA TIRAI Sukitman yang sedang jalan membawa sepeda tiba-tiba disekap oleh anggota PKI TUTUP TIRAI Ketujuh Jendralpun dibawa kelubang buaya 4orang dalam keadaan hidup dan 3 orang dalam keadaan Mati Mereka yang hidup disuruh menandatangani sebuah pernyataan mengenai dewan jendral. BUKA TIRAI Widya: ini ada surat pernyataan tentang dewan jendral, Ayol Akui dewan Jendral itu ada Gading : darah itu merah seperti amarah jenderalll! Salwa: mana Nasution? Jawab!!! Gading : Penderitaan itu pedih Jendral! Sekarang coba rasakan siletan ini! Belum mau bicara? Bicara! Ayolah bicara setan! Widya: belum juga? Perdi: masih mau tutup mulut, masih ga mau ngomong!



Shofi: silahkan ambil surat pernyataan ini atau Arit yang bicara! TUTUP TIRAI Para jenderal yang masih hidup disiksa habis-habisan sambil ditanya dimana nasution dan dipaksa membuat surat pernyataan tetapi mereka tetap tutup mulut dan tidak mau melaksanakan perintah-perintah tersebut. dan pada akhimya mereka tewas karena tidak kuat menahan siksaan. kemuadian jasadnya pun dibuang ke sumur kecil di Lubang Buaya BUKA TIRAI Setelah disiksa hingga mati para jendralpun diseret dan dimasukan dan dikubur kedalam satu lubang berukuran 12 meter dan panjangnya diameternya 75centimeter,kemudian dari atas mereka ditembaki,PKI menutup lubang kemudian diatasnya ditaruh pohon pisang untuk penyamaran.. Pagi berikutnya, anak buah Letnan Kolonel Untung mengambil alih kantor RRI dan memaksa staf disana untuk menyiarkan bahwa G30S telah bergerak untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal dan mengumumkan pembentukan " Dewan Revolusi ". Suharto pun mendengar berita tersebut dan memanggil ketua battalion pengaman presiden TUTUP TIRAI



BUKA TIRAI {FARHAN MASUK MENGETUK PINTU} Fadli: duduk Farhan: siap Fadli : apa tugas kalian? Farhan: tugas kami mengamankan presiden pak Farhan: kami diberitahu akan ada kudeta dari dewan jenderal Suharto: itu semua tidak betul. Kamu tidak tahu bahwa presiden Soekarno saat ini sedang berada di Istana? Coba kamu cek sendiri keistana dan kamu juga harus tahu bahwa gerakan Untung ini pasti didalangi oleh PKI, saya kenal betul mereka dan cara-cara mereka. Gerakan mereka merupakan gerakan pemberontakan jadi saya memutuskan untuk menghadapinya, sampaikan ini kepada seluruh anggota kesatuanmu supaya cepat kembali ke KONSTRAD dan juga sampaikan ini kepada kepala komandan battalionu saya beri batas waktu sampai jam 6 sore, kalau sampai jam 5 sore nanti belum juga kembali ke KONSTRAD berarti pasukan mu sudah berhadapan dengan pasukan saya TUTUP TIRAI Lalu Soeharto mengadakan rapat pertama di markas TNI dan menyatakan Untung sama sekali tidak benar, bahwa gerakannya untuk menghadapi dewan jenderal yang katanya akan melancarkan coup sehingga katanya mereka mendahului bertindak dengan menculik tokoh-



tokoh penting angkatan darat dengan alasan untuk menyelamatkan presiden Soekarno, padahal Soekarno saat ini tidak berada di istana. BUKA TIRAI Fadli: Apa yang disebut dewan jenderal tersebut tidak ada, yang ada hanyalah WANCAKTI dan saya adalah salah satu anggotanya WANCAKTI tidak pernah membicarakan masalah politik. Jadi sama sekali tidak benar apa yang dikatakan Untung dan menurut saya gerakan ini bukan hanya untuk menculik para jenderal tetapi juga gerakan untuk merebut negara secara paksa dan pasti didalangi PKI, jadi saya akan menghadapi mereka dari pada kita mati sia-sia.



Soeharto menelpon semua panglima



Fadli: Apa panglima sudah mengetahui, terhadap tokoh-tokoh pimpinan angkatan darat mereka telah diculik oleh gerakan yang dipimpin oleh Untung. Saya memberi tahu bahwa saya telah mengambil komando dan mengambil pimpinan agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan dan jangan sampai ada gerakan tanpa sepengetahuan panglima



Soeharto pun meminta colonel wahono ntuk membuat radiogram bahwa 30 september telah terjadi coup atau pengembalian kekuasaan secara paksa oleh gerombolan pemberontak gerakan 30 september



Tak lama kemudian para pemimpin kudeta melarikan diri dari Halim, dan pasukan Soeharto merebut kembali pangkalan udara tersebut. Beberapa waktu kemudian, pasukan dibawah kepemimpinan Soeharto menyerang sebuah markas G30SPKI. Sementara tentara yang berafiliasi dengan PKI melawan, pimpinan Partai lolos dan melarikan diri, berencana untuk melanjutkan perjuangan mereka dibawah tanah. TUTUP TIRAI BUKA TIRAI Sukitman tidak dibunuh oleh pki dan berhasil meloloskan diri dari lubang buaya. Lalu ia menemui Soeharto dan memberitahukan dimana lokasi lubang buaya. TUTUP TIRAI BUKA TIRAI



SEMUA PEMERAN MASUK KE STAGE {GUGUR BUNGA} Pada hari ini tanggal 4 oktober, kita bersama sama dengan mata kepala masing masing telah menyaksikan suatu pembongkaran daripada penanaman jenazah enam jendral kita dengan satu perwira pertama dalam satu lubang sumur lama. Sebagai mana saudara telah maklumi



bahwa jenderal-jenderal kita dan perwira pertama kita ini telah menjadi korban daripada tindakan yang biadab yang dinamakan Gerakan 30 September. Kalau kita melihat tempat ini adalah di lubang buaya. Daerah lubang buaya adalah termasuk dari daerah lapangan Halim. Dan kalau saudara-saudara melihat TUTUP TIRAI