Naskah Inovasi Permainan Tradisional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INOVASI PERMAINAN GOBAK SODOR



A. Gobak Sodor Cantrik Nipun a. Deskripsi Singkat Permainan Permainan gobak sodor cantrik nipun merupakan seri permainan baru yang berpijak pada permainan tradisional yang telah ada yakni “Gobak Sodor”. Nama permainan ini diambil dalam bahasa sansekerta yakni “Cantrik” yang berarti siswa di padepokan dan kata “Nipun” yang berarti cerdik atau cerdas. Permainan ini dapat dimainkan minimal dengan 4 (empat) orang pemain. Dengan berpijak pada permainan gobak sodor, aturan dan cara bermain dalam permainan ini tidak jauh berbeda dengan aturan dan cara bermain gobak sodor versi tradisional. Bedanya jika dalam permainan gobak sodor versi tradisional terdapat 6 (enam) petak kotak yang dijaga oleh 5 orang penjaga , pada permainan gobak sodor cantrik nipun hanya dijaga oleh 2 (dua) orang dan hanya terdapat 3 (tiga) petak yang disekat dengan garis lurus. Disetiap petak terdapat lima butir nomor dengan perintah yang berbeda-beda. Kendati demikian pada permainan gobak sodor cantrik nipun ini anak tidak hanya dituntut untuk berlaku lincah dan memiliki kekuatan fisik yang prima, melainkan anak distimulasi dengan perintah-perintah/instruksi yang dapat meningkatkan jiwa adi luhung serta kognitifnya.



b. Aturan Permainan 1) Anak-anak harus melakukan hompimpah untuk menentukan pemain dan penjaga secara adil 2) Pemain dapat mengecoh lawan namun tidak boleh melewati batas arena permainan



1



3) Setiap pemain berhasil melewati petak maka ia harus mengambil undian nomor yang telah tertulis di kelereng 4) Apabila lolos melewati semua petak maka pemain tersebut tidak perlu melaksanakan perintah 5) Apabila pemain tertangkap maka ia harus menggantikan penjaga yang telah menangkapnya dan melaksanakan perintah dalam kelereng yang telah diambil sebelumnya 6) Penjaga tidak boleh keluar dari arena 7) Saat berjaga penjaga hanya boleh geser ke kanan atau ke kiri sesuai garis zig-zag yang telah ada 8) Penjaga harus menangkap pemain dengan kedua tangan, apabila hanya menyentuh terlebih dengan satu tangan maka pemain dianggap lolos belum tertangkap 9) Penjaga hanya boleh berada di garis zig-zag, apabila keluar garis maka ia akan mendapat punishment dengan mengambil kelereng yang bertuliskan nomor perintah 10) Penjaga dapat berganti menjadi pemain apabila penjaga berhasil menangkap pemain dengan kedua tanganya



c. Langkah Permainan 1) Permainan baru dapat dimainkan oleh minimal 4 (empat) orang anak 2) Anak-anak berkumpul menyiapkan arena/media untuk gobak sodor cantrik nipun 3) Setelah selesai anak harus berdoa sebelum bermain 4) Anak melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang dapat bermain lebih dahulu dan siapa yang bertugas untuk berjaga digaris horizontal 5) Hompimpah dilkaukan dengan menggoyang-goyangkan salah satu tangan dari masing-masing pemain diiringi nyanyian “Hompimpah alaihum gambreng” kemudian



2



saat kata “gambreng” seluruh pemain bebas menunjukan salah satu bagian telapak tangan , hendak telapak tangan atau punggung tangan. Dari keseluruhan mana yang paling sedikit jumlahnya maka ia lolos, hompimpah dillakukan lagi sampai tersisa 2 (dua) pemain. Dua pemain yang tersisa harus menjadi penjaga 6) Apabila telah terpilih siapa yang berjaga dan siapa yang bermain semua menempati posisi masing-masing 7) Berapapun pemainya dapat mengawali permainan, jadi tidak satu orang-satu orang melainkan dapat dua orang atau lebih agar ada yang dapat mengecoh dan ada yang dapat mencari celah melewati petak 8) Setiap pemain melewati petak, maka harus mengambil undian kelereng yang bertuliskan nomor untuk menentukan perintah atau instruksi 9) Apabila lolos melewati semua petak maka pemain tersebut tidak perlu melaksanakan perintah 10) Apabila pemain tertangkap maka ia harus menggantikan penjaga yang telah menangkapnya dan melaksanakan perintah dalam kelereng yang telah diambil sebelumnya 11) Saat berjaga penjaga hanya boleh geser ke kanan atau ke kiri sesuai garis zig-zag yang telah ada 12) Penjaga harus menangkap pemain dengan kedua tangan, apabila hanya menyentuh terlebih dengan satu tangan maka pemain dianggap lolos belum tertangkap 13) Penjaga hanya boleh berada di garis zig-zag, apabila keluar garis maka ia akan mendapat punishment dengan mengambil kelereng yang bertuliskan nomor perintah 14) Penjaga dapat berganti menjadi pemain apabila penjaga berhasil menangkap pemain dengan kedua tanganya 15) Permainan berakhir apabila guru menghendaki bahwa permainan telah selesai



3



16) Pemenang merupakan cantrik/siswa yang lolos dan tidak perlu melaksanakan perintah punishment.



d. Manfaat Permainan 1) NAM Nilai agama dan moral anak terbangun ketika anak diajak untuk berdola terlebih dahulu sebelum bermain. Dalam permainan tobak sodor cantri nipun ini kejujuran anak akan sangat nampak, hal ini karena dalam permainan tersebut apabila ada salah satu anak yang berlaku tidak jujur maka tentu saja teman-temanya akan protes dan mau tidak mau hal tersebut menggiring anak untuk menjadi pribadi yang jujur, taat aturan main. Rasa peduli juga terasah dalam permainan ini, dalam suatu permainan maka tentunya ada resiko yang dapat terjadi seperti contoh hal kecilnya saat menangkap atau berlari tiba-tiba anak terjatuh atau terpeleset. Kepedulian anak akan nampak saat itu juga. Pecaya diri anak juga terasah, apabila anak ragu maka jelas anak akan mudah tertangkap dan harus menggantikan penjaga. 2) SOSEM Sosial anak melalui permainan ini dapat mengasah atau menstimulasi interaksi anak satu dengan yang lain. Anak dilatih untuk bekerjasama melalui strategi pemain untuk melewati petak yang ada dihadapanya. Secara emosi anak dituntut untuk membuat suatu keputusan besar mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dalam permainan ini emosi anak akan jelas nampak tanpa harus guru menyuruh anak untuk mengungkapkan berbicara bagaimana perasaan anak. Entah itu emosi senang, sedik, takut, tegang, gelisah. Semua dapat tergambarkan lewat ekspresi spontanitas anak. 3) KOGNITIF



4



Kognitif anak dalam permainan ini sangatlah terasah, terlebih bukan hanya berpikir strategi bagaimana anak memikirkan cara untuk mengecoh penjaga dan lolos ke petak selanjutnya, namun juga kemampuan anak dalam mengingat nomor instruksi dalam kelereng yang apabila ia lolos melewati semua petak maka ia tidak perlu melaksanakan perintah dalam nomor pada kelereng. Kemampuan anak juga nampak pada saat anak mendapat punishment dan tepat mendapat instruksi yang berkenaan dengan kognitif yang mengacu anak untuk berpikir. 4) MOTORIK Motorik halus anak dapat terasah ketika anak mendapat punishment atau instruks yang ada dalam kelereng, disisi lain anak dapat mengasah motorik halusnya ketika ia memasukan tangan ke dalam kotak dan mengambil nomor instruksi yang tertera pada kelereng. Motorik kasar anak sudah jelas nampak ketika anak unjuk gigi dalam kelihaianya bermain, mulai darikelincahan, keluwesan, kecepatan, ketepatan anak justru sangat nampak dengan permainan gobak sodor ini. 5) SENI Sekilas apabila kita mendengar kata gobak sodor maka akan terlintas seninya ada dimana. Namun dengan permainan gobak sodor seri ini maka tidak menutup kemungkinan kemampuan seni anak akan muncul. Hal ini bukan karena tanpa alasan, melainkan dalam punishment gobak sodor seri ini, penyaji sengaja menyematkan instruksi yang berkenaan dengan aspek seni, seperti menyanyi dan menggambar sehingga dapat menstimulasi kemampuan aspek seni anak. 6) BAHASA Kemampuan bahasa anak jelas akan terstimulasi, dimana anak-anak yang tidak ikut bermain akan memberikan support, menyemangati serta mendukup para pemain



5



gobak sodor seri ini, disisi lain mereka tentunya akan ikut mengomentari jalanya permainan. Para pemain baik itu penjaga dan pemain yang bertugas akan mengeksperikan dan mengungkapkan kata entah sedikit atau banyak yang tentunya secara spontan mereka ucapkan karena asyiknya permainan ini. Dengan kata lain mengacu pada uraian di atas, anak-anak dapat memeroleh kosa kata baru ketika memainkan permainan gobak sodor seri ini. Terlebih punishment yang ada memungkinan anak untuk menstimulasi gerak, bahasa, seni dan kognitif anak. e. Lokasi Permainan Lokasi yang digunakan untuk mempraktikan permainan ini adalah di ....................



f. Alat dan Bahan 1) Banner seri gobak sodor simpan lima pancasila ninggal warna 2) Gunting 3) Lakban hitam 4) Kotak dari kardus 3 5) Papan kardus isi perintah



g. Jumlah Pemain Jumlah pemain yang ikut dalam permainan ini yakni........................



6



B. Gobak Sodor Simpang Lima Pancasila Ninggal Warna a. Deskripsi Singkat Permainan Permainan gobak sodor simpang lima pancasila ninggal warna merupakan seri permainan baru yang berpijak pada permainan tradisional yang telah ada yakni “Gobak Sodor”. Nama permainan ini terinspirasi dengan judul lagu lawas yakni “Simpang Lima Ninggal Janji”. Permainan ini dapat dimainkan minimal dengan 7 (tujuh) orang pemain. Dengan berpijak pada permainan gobak sodor, aturan dan cara bermain dalam permainan ini tidak jauh berbeda dengan aturan dan cara bermain gobak sodor versi tradisional dan versi cantrik nipun. Bedanya jika dalam permainan gobak sodor versi tradisional terdapat 6 (enam) petak kotak yang dijaga oleh 5 orang penjaga , pada permainan gobak sodor cantrik nipun hanya dijaga oleh 2 (dua) orang dan hanya terdapat 3 (tiga) petak yang disekat dengan garis horizontal, berbeda dengan gobak sodor seri tradisional dan seri cantrik nipun, gobak sodor simpang lima pancasila ninggal warna memiliki akar niat filosofi yang cukup mendalam . Disetiap petak terdapat dua pasang warna yang berbeda-beda dan dengan perintah yang berbeda-beda pula. Pada permainan gobak sodor simpang lima pancasila ninggal warna ini anak juga tidak hanya dituntut untuk berlaku lincah dan memiliki kekuatan fisik yang prima, melainkan anak distimulasi dengan perintah-perintah/instruksi yang dapat meningkatkan jiwa adi luhung serta kognitifnya.



b. Aturan Permainan 1) Anak-anak harus melakukan hompimpah untuk menentukan pemain dan penjaga secara adil 2) Pemain dapat mengecoh lawan namun tidak boleh melewati batas arena permainan



7



3) Setiap pemain berhasil melewati petak maka ia harus mengambil undian warna yang telah tertulis di kelereng 4) Apabila lolos melewati semua petak maka pemain tersebut tidak perlu melaksanakan perintah 5) Apabila pemain tertangkap maka ia harus menggantikan penjaga yang telah menangkapnya dan melaksanakan perintah dalam kelereng yang telah diambil sebelumnya 6) Penjaga tidak boleh keluar dari arena 7) Saat berjaga penjaga hanya boleh geser ke kanan atau ke kiri sesuai garis yang telah ada 8) Penjaga harus menangkap pemain dengan kedua tangan, apabila hanya menyentuh terlebih dengan satu tangan maka pemain dianggap lolos belum tertangkap 9) Penjaga hanya boleh berada di garis, apabila keluar garis maka ia akan mendapat punishment dengan mengambil kelereng yang bertuliskan nomor perintah 10) Penjaga dapat berganti menjadi pemain apabila penjaga berhasil menangkap pemain dengan kedua tanganya



8



c. Langkah Permainan 1) Permainan baru dapat dimainkan oleh minimal 7 (tujuh) orang anak 2) Anak-anak berkumpul menyiapkan arena/media untuk gobak sodor cantrik nipun 3) Setelah selesai anak harus berdoa sebelum bermain 4) Anak melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang dapat bermain lebih dahulu dan siapa yang bertugas untuk berjaga digaris horizontal 5) Hompimpah dilkaukan dengan menggoyang-goyangkan salah satu tangan dari masing-masing pemain diiringi nyanyian “Hompimpah alaihum gambreng” kemudian saat kata “gambreng” seluruh pemain bebas menunjukan salah satu bagian telapak tangan , hendak telapak tangan atau punggung tangan. Dari keseluruhan mana yang paling sedikit jumlahnya maka ia lolos, hompimpah dillakukan lagi sampai tersisa 5 pemain. Lima pemain yang tersisa harus menjadi penjaga 6) Apabila telah terpilih siapa yang berjaga dan siapa yang bermain semua menempati posisi masing-masing 7) Berapapun pemainya dapat mengawali permainan, jadi tidak satu orang-satu orang melainkan dapat dua orang atau lebih agar ada yang dapat mengecoh dan ada yang dapat mencari celah melewati petak 8) Setiap pemain melewati petak pertama, maka harus mengambil undian kelereng yang bertanda warna untuk menentukan perintah atau instruksi 9) Apabila lolos melewati semua petak maka pemain tersebut tidak perlu melaksanakan perintah 10) Apabila pemain tertangkap maka ia harus menggantikan penjaga yang telah menangkapnya dan melaksanakan perintah dalam kelereng yang telah diambil sebelumnya



9



11) Saat berjaga penjaga hanya boleh geser ke kanan atau ke kiri sesuai garis hitam yang telah ada 17) Penjaga harus menangkap pemain dengan kedua tangan, apabila hanya menyentuh terlebih dengan satu tangan maka pemain dianggap lolos belum tertangkap 18) Penjaga hanya boleh berada di garis yang ada, apabila keluar garis maka ia akan mendapat punishment dengan mengambil kelereng yang bertanda warna perintah 19) Penjaga dapat berganti menjadi pemain apabila penjaga berhasil menangkap pemain dengan kedua tanganya 20) Permainan berakhir apabila guru menghendaki bahwa permainan telah selesai 21) Pemenang merupakan anak yang lolos dan tidak perlu melaksanakan perintah punishment.



d. Manfaat Permainan 1) NAM Nilai agama dan moral anak terbangun ketika anak diajak untuk berdola terlebih dahulu sebelum bermain. Dalam permainan tobak sodor cantri nipun ini kejujuran anak akan sangat nampak, hal ini karena dalam permainan tersebut apabila ada salah satu anak yang berlaku tidak jujur maka tentu saja teman-temanya akan protes dan mau tidak mau hal tersebut menggiring anak untuk menjadi pribadi yang jujur, taat aturan main. Rasa peduli juga terasah dalam permainan ini, dalam suatu permainan maka tentunya ada resiko yang dapat terjadi seperti contoh hal kecilnya saat menangkap atau berlari tiba-tiba anak terjatuh atau terpeleset. Kepedulian anak akan nampak saat itu juga. Pecaya diri anak juga terasah, apabila anak ragu maka jelas anak akan mudah tertangkap dan harus menggantikan penjaga. 2) SOSEM



10



Sosial anak melalui permainan ini dapat mengasah atau menstimulasi interaksi anak satu dengan yang lain. Anak dilatih untuk bekerjasama melalui strategi pemain untuk melewati petak yang ada dihadapanya. Secara emosi anak dituntut untuk membuat suatu keputusan besar mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dalam permainan ini emosi anak akan jelas nampak tanpa harus guru menyuruh anak untuk mengungkapkan berbicara bagaimana perasaan anak. Entah itu emosi senang, sedik, takut, tegang, gelisah. Semua dapat tergambarkan lewat ekspresi spontanitas anak. 3) KOGNITIF Kognitif anak dalam permainan ini sangatlah terasah, terlebih bukan hanya berpikir strategi bagaimana anak memikirkan cara untuk mengecoh penjaga dan lolos ke petak selanjutnya, namun juga kemampuan anak dalam mengingat nomor instruksi dalam kelereng yang apabila ia lolos melewati semua petak maka ia tidak perlu melaksanakan perintah dalam nomor pada kelereng. Kemampuan anak juga nampak pada saat anak mendapat punishment dan tepat mendapat instruksi yang berkenaan dengan kognitif yang mengacu anak untuk berpikir. 4) MOTORIK Motorik halus anak dapat terasah ketika anak mendapat punishment atau instruks yang ada dalam kelereng, disisi lain anak dapat mengasah motorik halusnya ketika ia memasukan tangan ke dalam kotak dan mengambil nomor instruksi yang tertera pada kelereng. Motorik kasar anak sudah jelas nampak ketika anak unjuk gigi dalam kelihaianya bermain, mulai darikelincahan, keluwesan, kecepatan, ketepatan anak justru sangat nampak dengan permainan gobak sodor ini. 5) SENI



11



Sekilas apabila kita mendengar kata gobak sodor maka akan terlintas seninya ada dimana. Namun dengan permainan gobak sodor seri ini maka tidak menutup kemungkinan kemampuan seni anak akan muncul. Hal ini bukan karena tanpa alasan, melainkan dalam punishment gobak sodor seri ini, penyaji sengaja menyematkan instruksi yang berkenaan dengan aspek seni, seperti menyanyi dan menggambar sehingga dapat menstimulasi kemampuan aspek seni anak. 6) BAHASA Kemampuan bahasa anak jelas akan terstimulasi, dimana anak-anak yang tidak ikut bermain akan memberikan support, menyemangati serta mendukup para pemain gobak sodor seri ini, disisi lain mereka tentunya akan ikut mengomentari jalanya permainan. Para pemain baik itu penjaga dan pemain yang bertugas akan mengeksperikan dan mengungkapkan kata entah sedikit atau banyak yang tentunya secara spontan mereka ucapkan karena asyiknya permainan ini. Dengan kata lain mengacu pada uraian di atas, anak-anak dapat memeroleh kosa kata baru ketika memainkan permainan gobak sodor seri ini. Terlebih punishment yang ada memungkinan anak untuk menstimulasi gerak, bahasa, seni dan kognitif anak. h. Lokasi Permainan Lokasi yang digunakan untuk mempraktikan permainan ini adalah di ....................



i. Alat dan Bahan 1) Banner yang telah di design ukuran 4x4 meter 2) Kotak dari kardus 3) Kertas kado 4) Kelereng 10 butir



12



5) Pita/rafia warna (merah, kuning, hijau, oranye, biru, putih, cokelat, pink, ungu, abuabu)



j. Jumlah Pemain Jumlah pemain yang ikut dalam permainan ini yakni.......................



13