Naskah PDGK4302 The 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PDGK4302



NASKAH UAS-THE UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE) UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2) Pembelajaran Kelas Rangkap



PDGK4302 No.



Soal



Skor



1.



Perubahan musim yang sekarang tidak menentu telah berdampak kepada banyak sektor termasuk pendidikan. Fenomena banjir, angin puting beliung, maupun banjir bandang sekarang ini sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Akibatnya tidak hanya rumah maupun bangunan lainnya yang rusak, bangunan SD juga tidak luput dari peristiwa alam ini. Bencana banjir misalnya menyebabkan sulitnya melaksanakan pembelajaran dengan maksimal. Tidak hanya siswa yang sulit untuk mencapai sekolah, tetapi guru juga terdampak sehingga menyebabkan tidak dapat hadir ke sekolah untuk mengajar. Kondisi ini akan semakin terasa tatkala sekolah tersebut merupakan sekolah dengan banyak siswa dalam satu kelasnya. Jumlah siswa terkadang lebih dari 40 dengan karakteristik dan gaya belajar siswa yang berbeda. Tentu saja dengan ketidakhadiran guru, dan harus diganti oleh guru yang ada menyebakan sulitnya pembelajaran untuk dijadikan dalam 1 kelas. Seringkali guru membagi kelas menjadi beberapa kelas dalam ruangan yang berbeda maupun dalam satu ruangan dan dibantu oleh siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk membantu siswa lainnya, atau disebut dengan pengajaran teman sebaya.



8



Pertanyaan: Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi seperti yang digambarkan, apakah perlu menerapkan pembelajaran kelas rangkap (PKR)? Buatlah analisis Anda tentang alasan diterapkannya PKR sesuai dengan kondisi/fenomena tersebut dengan mengaitkannya mengapa PKR diperlukan dalam suatu sekolah? 2.



Terjadinya bencana angin puting beliung di satu wilayah menyebabkan SD Kusuma harus melakukan penggabungan kelas karena beberapa ruang kelas harus diperbaiki. Sebagai contoh, walau kelas 1 dan kelas 2 masih memiliki ruang kelas yang cukup layak, tetapi kelas 3 harus menggunakan ruang lain agar pembelajaran tetap dapat berlangsung. Selain kendala ruang kelas, jumlah guru yang harus mengajar juga masih kurang, karena beberapa guru harus pensiun dan guru bantu belum dapat didatangkan oleh pihak Dinas Pendidikan. Dengan kondisi itu, SD Kusuma harus menerapkan PKR. Pak Bayu harus menjadi guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tersebut. Pak Bayu harus menggabungkan kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 karena tidak ada guru yang dapat mengajar kelas 3. Jumlah siswa pada masingmasing kelas bervariasi, yaitu untuk kelas 1 berjumlah 26 orang, kelas 2 berjumlah 28 orang dan kelas 3 berjumlah 28 orang. Selama pelaksanaan PKR, Pak Bayu banyak menemui kendala. Sebagai contoh, Pak Bayu harus mengajar kelas 1 pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan topik Belajar Menulis, sementara untuk kelas 2 harus belajar Matematika dengan topik Bilangan Cacah, dan kelas 3 harus belajar IPA dengan topik Perubahan Mahkluk Hidup dalam satu waktu yang bersamaan, dalam ruangan kelas yang berbeda sementara waktu yang tersedia hanya 80 menit. Pertanyaan: a. Berdasarkan kasus Pak Bayu, model pengelolaan PKR manakah yang paling sesuai diterapkan dalam kedua kelas tersebut? Jelaskan alasan dari jawaban Anda dengan mengacu kepada model-model pengelolaan PKR di SD. 1 dari 3



21



PDGK4302 b. Dengan memperhatikan model pengelolaan PKR yang Anda pilih, rancanglah pengelolaan kelas Pak Bayu dengan menggambarkannya dalam satu bagan yang menggambarkan langkah dan waktu pembelajaran. Jelaskan jawaban Anda dengan mengacu kepada salah satu contoh rancangan model pengelolaan PKR. 3



SD Pusaka merupakan salah satu SD yang telah menerapkan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) selama hampir 1 tahun, karena kekurangan guru. Pak Agus diberikan tugas untuk mengajar kelas rangkap tersebut. Pak Agus harus mengajar 2 kelas sekaligus, yaitu dengan mata pelajaran yang berbeda dalam satu waktu. Kelas dan mata pelajaran yang diajarkan oleh Pak Agus adalah kelas 2 dan kelas 3 dengan mata pelajaran IPS (Dokumen Diri dan Keluarga) untuk kelas 2, IPA (Sifat Benda) untuk kelas 3. Jumlah siswa di kelas 2 sebanyak 24 orang, dan kelas 3 berjumlah 25 orang. Berikut contoh langkah kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pak Agus: Pada kegiatan pendahuluan, Pak Agus membuka kelas dengan menggabungkan kedua kelas di emperan sekolah. Pak Agus memberikan pengantar dan pengarahan kepada siswa selama 20 menit. Pada kegiatan inti, Pak Agus mulai menjelaskan kelas 2 untuk materi tentang dokumen diri dan keluarga selama 20 menit, sementara itu kelas 3 menunggu Pak Agus tanpa melakukan apapun. Tetapi karena sejumlah siswa banyak yang belum paham, maka Pak Agus memperpanjang waktu menjadi 30 menit. Setelah mengajar di kelas 2, dan memberikan tugas, Pak Agus pergi ke kelas 3 untuk mengajarkan materi IPA selama 20 menit, dan dilanjutkan dengan pemberian tugas di LKS. Sebenarnya masih banyak siswa yang belum paham, tetapi karena waktu untuk kegitan inti sudah harus diakhiri, maka Pak Agus mengakhiri pembelajaran untuk kedua kelas. Pada kegiatan penutup, Pak Agus kembali ke kelas 2 untuk menjelaskan tugas berupa pekerjaan rumah, sekaligus menutup pelajaran untuk kelas 3 selama 10 menit. Selanjutnya Pak Agus pergi ke kelas 3 untuk menjelaskan tugas selama 10 menit.



17



Pertanyaan: a. Dengan memperhatikan pelaksanaan PKR pada ketiga kelas, sudah efektifkah pelaksanaan PKR yang dilakukan oleh Pak Agus? Berilah alasan Anda dengan mengaitkannya pada salah satu model PKR yang ada. b. Berdasarkan langkah ketiga kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup), analisalah kelemahan dari setiap langkah pembelajaran tersebut, dengan mengaitkannya pada petunjuk salah satu model PKR. 4



Bu Jelita adalah salah satu guru kelas yang saat ini harus mengajar dengan model PKR. Bu Jelita telah memiliki pengalaman mengajar selama 15 tahun, dan termasuk guru yang sangat aktif dan kreatif ketika mengajar. Saat ini, Bu Jelita harus mengajar Kelas 2 dan Kelas 3 dalam satu ruangan yang berbeda, karena kekurangan guru di SD Bu Jelita. Sekolah memiliki lapangan sekolah yang cukup memadai dan sering digunakan untuk kegiatan bersama beberapa kelas. Jumlah siswa pada kelas 2 sebanyak 24 orang dan kelas 3 sebanyak 25 orang. Kelas 2 dan Kelas 3 ini merupakan kelas yang sangat aktif. Siswa-siswanya menyukai kegiatan fisik, seni maupun dalam kegiatan lainnya seperti diskusi kelompok, maupun tanya jawab, dan observasi. Bu Jelita sedang merancang pembelajaran untuk kedua kelas tersebut. Mata pelajaran yang akan diajarkan adalah dengan kompetensi yang berbeda, dan waktu yang tersedia selama 2 jam pelajaran (90 menit). Untuk Kelas 2 akan mempelajari tentang Diri Sendiri: Teman baru. Kompetensi yang akan dicapai adalah siswa bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun berbahasa. Sementara itu, untuk Kelas 3, akan mempelajari tentang pentingnya bekerja sama. Kompetensi yang akan dicapai adalah agar siswa dapat memahami pentingnya kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Rancangan pembelajaran sebagai berikut:



2 dari 3



40



PDGK4302 Pendahuluan: Bu Jelita melakukan kegiatan membuka pelajaran secara terpisah antara kelas 2 dan 3. Kegiatan diawali dengan menjelaskan kompetensi yang akan dikembangkan dan langkahlangkah melaksanakan pembelajaran untuk masing-masing kelas selama masing-masing 10 menit. Kegiatan Inti Kegiatan inti untuk masing-masing Kelas 2 dan Kelas 3 dilaksanakan selama 30 menit berikutnya, antara lain: Untuk Kelas 2 melakukan kegiatan sebagai berikut:  Guru menjelaskan tentang materi tentang cara berkenalan menggunakan bahasa Indonesia yang santun dan benar termasuk menggunakan kata tanya, kalimat lengkap dan membacakan contoh biodata diri.  Guru memberikan tugas menggunakan LKS kepada semua siswa untuk dapat mengisi tentang biodata diri dan mengumpulkannya jika telah selesai Untuk Kelas 3 melakukan kegiatan sebagai berikut:  Guru menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk kerja sama di sekolah dan di rumah (siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing, terdapat 5 kelompok)  Guru meminta setiap kelompok berdiskusi mengerjakan tugas yang ada di LKS Kegiatan inti bersama untuk Kelas 2 dan Kelas 3, selama 30 menit setelah kegiatan a:  Guru membagi kedua kelas secara berkelompok dengan menyebutkan nama-nama siswa yang telah dipersiapkan guru sebelumnya agar dapat bergabung secara berkelompok (sebanyak 10 kelompok. Guru melakukan ini di lapangan sekolah  Guru memberikan beberapa potongan gambar tentang kegiatan orang yang dilakukan bersama-sama.  Guru meminta setiap kelompok untuk berdiskusi tentang gambar tersebut dan menuliskan tentang bentuk kerja sama tersebut apakah dilakukan di rumah atau di sekolah.  Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas Penutup Kegiatan penutup dilaksanakan selama 20 menit terakhir dilakukan guru pada masing-masing kelas dengan waktu pada setiap kelas selama 10 menit.  Guru memberikan tugas kepada Kelas 2 dan Kelas 3 untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Pertanyaan: a. Berdasarkan rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah dibuat oleh Bu Jelita, berilah penilaian Anda terhadap kekurangan pada rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap tersebut mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Jelaskan jawaban Anda dengan mengaitkannya pada contoh rancangan PKR. b. Dengan tetap menggunakan rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah dibuat oleh Bu Jelita, rancanglah Pembelajaran Kelas Rangkap berdasarkan kekurangan yang Anda temukan pada rancangan tersebut agar menjadi lebih baik dan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih nyata dengan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada.



Skor Total



3 dari 3



86