Naskah Role Play Kipk  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ROLEPLAY KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA IBU HAMIL



Dosen pengampu: Dra. Henny Novita, SST, MA.Kes Disusun Oleh: Kelas 1A Kelompok 1 Alya Nabila



(P17124019002)



Della Salsabila



(P17124019010)



Meifani Budi Lestari



(P17124019020)



Resi Apri Wulan Dari



(P17124019030)



Yolanda Elsa Viona



(P17124019040)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 1 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN 2019/2020



LEMBAR PERSETUJUAN



Makalah roplay perkuliahan dengan pokok bahasan “Komunikasi Interpersonal Pada Ibu Hamil ”. Telah dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dilakukan revisi oleh tim.



Jakarta, 30 September 2019 Dosen Pengampu



Dra. Henny Novita, SST, MA.Kes



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmatnya penulis dapat role play makalah yang berjudul “Komunikasi Interpersonal Pada Ibu Hamil”. Dalam menyelesaikan role play makalah ini penulis memperoleh banyak dukungan dan saran dari berbagai pihak. Sehubung dengan itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Kedua orang tua yang memberi dukungan serta do’a yang tak ada hentihentinya 2. Kepada dosen pembimbing 3. Teman teman yang membantu menyelesaikan tugas makalah ini Penulis menyadari bahwa isi maupun penulisan dari karya tulis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna kemajuan yang akan datang.



Jakarta, 30 September 2019



Tim Penulis



DAFTAR ISI



LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2 1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2 BAB II NASKAH ROLE PLAY 2.1 Naskah Role Play Komunikasi Interpersonal Pada Ibu Hamil ................ 3 BAB III KASUS DIALOG 3.1 Kasus Dialog Komunikasi Interpersonal Pada Ibu Hamil ....................... 8 BAB IV PENUTUP Kesimpulan ................................................................................................... 9 Saran .............................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa. Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi juga merupakan dasar interaksi antara bidan dan tim kesehatan lain. Penggunaan komunikasi yang tepat saat bidan berinteraksi dengan tim kesehatan lain akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan. Penelitian yang penulis lakukan pada klien bersalin menunjukkan adanya pengaruh penerapan teknik komunikasi terapeutik terhadap penurunan nyeri pada klien inpartukala I, hal ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan faKtor yang penting dalam pelayanan kebidanan, karena dengan komunikasi seorang bidan dapat menyampaikan dan menerima pesan sehingga tujuan pelayanan kebidanan dapat dicapai secara optimal.



1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan. 2. Untuk mengetahui proses komunikasi. 3. Untukmengetahui bentuk dan jenis komunikasi.



1.3 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian komunikasi ? 2. Bagaimana proses dalam komunikasi ? 3. Apa saja macam-macam bentuk dalam komunikasi ?



BAB II NASKAH ROLE PLAY



2.1 Role Play Komunikasi Interpersonal Pada Ibu Hamil Di Tebing tinggi, Jalan Bulian ada sebuah klinik Bidan, yaitu Klinik Bidan Ine. Siang hari itu datang seorang ibu hamil dan suaminya yang bernama Bu Sari dan Pak Hamzah, dengan tujuan ingin memeriksakan kehamilan anak pertamanya. Pukul 16.00 WIB Bu Sari dan Pak Hamzah sampai di Klinik Bidan tersebut. Sari



: “Assalamualaikum, selamat siang bu bidan,”



Bidan



: “Waalaikumussalam, siang buk pak, mari silahkan masuk. Ada



yang bisa saya bantu?” (Bu Sari beserta suami duduk berhadapan dengan bidan) Sari



: “Begini buk, saya ingin mememeriksakan kehamilan saya ini,”



Bidan



: “Emm begitu, boleh saya tau data pribadi ibu?” (Bidan membuka



buku yang berisi format data identitas ibu hamil) Sari



: “Boleh bu bidan,”



Bidan



: “Siapa namanya bu beserta suami?”



Sari



: “Saya Sari Fatmawati,”



Hamzah



: “Saya Hamzah Salahuddin bu,”



Bidan



: “Alamat ibu dimana?”



Sari



: “Jalan Husain No. 25 bu,”



Bidan



: “Ohh, Jalan Husein...dekat ya bu. Jadi ini sudah kehamilan ke



berapa bu?” Sari



: “Iya bu bidan. Ini kehamilan yang pertama bu,”



Bidan



: “Kapan terakir kali haid bu?”



Sari



: “Tanggal 10 Juli 2019 ya pak waktu itu ibu tandain di kalender,”



Hamzah



: “Iya bu,”



Bidan



: “Kalau dari perhitungan berarti ibu memasuki usia kehamilan 2



bulan, kalau dari prediksi kehamilan ibu nanti si bayi akan lahir sekitar tanggal pertengahan Mei 2020,” Sari



: “Oh begitu ya bu bidan,”



Bidan



: “Iya bu, untuk selanjutnya kita periksa berat badan dan tensi ya



bu,” ( Bidan meminta izin untuk memeriksa tekanan darah Bu Sari dan membantu bu Sari menimbang badannya ) Setelah pemeriksaan Bu sari yang di dampingi suami duduk kembali di kursi. Hamzah



: “Bagaimana keadaan istri saya bu bidan? Apa berat badannya



cukup? Atau malah kurang?” Bidan



: “Emm..berat badan Bu Sari 48 kg dan tekanan darahnya 100/70,



ini mungkin disebabkan karena Bu Sari memang kecil badannya, dan ini juga merupakan kehamilan pertama. Apa ada keluhan Bu Sari?” Sari



: “Saya masih suka mual dan merasa pusing kalau pagi bu bidan,”



Hamzah



: “Makannya juga gak banyak bu bidan, nasi aja dianggurin,”



Bidan



: “Itu memang sering dialami oleh ibu hamil trimester pertama pak



bu, yang terpenting jangan sampai kekurangan cairan. Untuk Bu Sari, tetep harus banyak makan makanan yang bergizi ya bu, seperti telur, sayur-sayuran, buahbuahan, daging, atau bisa mengkonsumsi susu ibu hamil ya bu,” Sari



: “Ohh begitu ya bu,”



Hamzah



: “Wah kalau gitu abis ini kita belanja semua makanan ya bu buat si



dede bayi,” Sari



: “Iya pak,”



Bidan



: “Wah bagus itu. Oke bu, bulan depan ibu bisa datang lagi kesini,



kalau ada keluhan bisa datang langsung kesini ya bu. Semoga ibu, bapak serta bayinya sehat selalu,” ( Bidan memberikan buku KIA untuk memantau perkembangan ibu hamil dan bayinya ) Sari



: “Baik bu bidan, terima kasih bu,”



( Bu sari dan Pak Hamzah pamit pulang kepada bidan) Beberapa jam kemudian, Bu Devi dan Bu Ani datang ke Klinik Bidan Ine. Bu Devi dan Bu Ani ini teman sekampung dari kecil dan kebetulan mereka samasama lagi hamil Ani



: “Assalamualaikum bu bidan Ine,”



Bidan



: “ Walaikumussalam, Bu Ani eh ada Bu Devi juga toh, mari bu



silahkan masuk,” ( Bu Devi dan Bu Ani masuk dan duduk di hadapan bidan ) Bidan



: “Mau periksa kehamilan ya ibu-ibu cantik,”



Devi



: “ Iya ni bu bidan, terakhir kan kita kesini sama suami masing-



masing sekarang kita kesini berdua, karena suami kita lagi gak bisa nemenin nih,” Ani



: “ Iya nih bu, suami saya lagi sibuk jadi saya ajak aja si Devi buat



periksa, karena kan usia kehamilan kita gak jauh beda nih,” Bidan heheheh”



: “Oh begitu bu, waduh waduh tapi uang bulanan tetep jalan dong,



(Bu Devi dan Bu Ani serentak menjawab) Ani&Devi : “ Oh ya pasti bu bidan, heheheh” Bidan



: “Aduh ibu-ibu ini. Oke boleh saya liat buku KIA nya. Terakhir Bu



Devi masuk usia kehamilan 28 minggu atau 7 bulan ya, kalau Bu Ani masuk usia kehamilan 27 minggu, waduh deketan gini ya bu,” Devi



: “ Iya ni bu bikinnya kan barengan, heheheh”



Bidan



: “Waduh si ibu bisa aja,”



Ani



: “ Ssst, udah ah Dev, kita mau periksa kehamilan nih, jadi gini bu



bidan,saya kan sudah masuk usia 27 minggu, kok kadang si bayi kurang ya pergerakannya? Apa itu wajar bu?” Bidan



: “ Sebenernya itu normal bu, bayi kurang aktif bergerak karena



semakin besar tubuhnya semakin sempit ruangan dia dalam perut ibu, jadi pergerakannya agak berkurang,” Ani



: “ Oh iya bener juga ya, abis saya sering ditanya sama mertua saya



bu bidan, mana bayi kamu kok gak gerak-gerak? Saya bilang aja gerak kok bu, tapi geraknya pas malem-malem,” Bidan



: “Ada-ada aja si ibu,”



Devi



: “ Tau ih ada-ada aja kamu mah, mertua aku mah gak nanya-nanya



kaya gitu, tapi malah nanya udah siap jadi ibu? Udah siap juga di sobek itunya?” Bidan



: “Waduh, bagaimana ini ibu-ibu apa sudah siap jadi ibu?”



Devi



: “ Saya mah siap bu bidan,”



Ani



: “ Saya siap gak siap si bu, hehehe”



Bidan



: “Buat ibu yang sebentar lagi mau memasuki persalinan, gak usah



takut, cemas atau khawatir ya bu. Ibu cukup makan-makanan yang bergizi, banyak minum air putih, hindari stress, istirahat yang cukup, boleh juga di pagi



hari berjalan-jalan di depan kompleks supaya tulang-tulang ibu bisa terpapar langsung oleh matahari pagi, karena matahari pagi mengandung vitamin D bagus untuk tulang ibu,” Devi



: “ Ohh gitu ya bu, yuk besok kita jalan-jalan pagi sambil belanja



sayur,” Ani



: “Ayuk, kita harus sering-sering berjemur nih ya kalau pagi, kata



mertua saya juga biar lancar lahirannya,” Bidan



: “ Benar ibu, dengan berjalan kaki maka akan mengurangi



pembengkakan di area kaki, dapat menghindari diabetes juga untuk mengurangi stress, karena udara pagi masih banyak mengandung O2 yang bersih, bagus untuk peredaran darah si ibu,” Devi



: “ Oh iya bener juga ya,”



Ani



: “ Oh begitu toh,”



( Setelah diberi konseling atas keluhan-keluhannya si ibu diperiksa dan di minta untuk datang kembali pada bulan depan) Bidan



: “Baik, alhamdulillah kandungan ibu Devi dan ibu Ani baik-baik



saja, namun tetap menjaga berat badan ibu ya,” Ani



: “Baik bu bidan, terima kasih atas sarannya,”



Devi



: “Mari bu kami pamit, assalamualaikum,”



Bidan



: “Waalaikumussalam.”



BAB III KASUS DIALOG



3.1 Kasus Dialog Komunikasi Interpersonal Pada Ibu Hamil Dari dialog diatas, terdapat kasus yang biasa dialami oleh ibu hamil seperti mual mual pada awal masa kehamilan. Pada awal masa kehamilan seorang ibu akan merasakan mual mual, hal tersebut merupakan hal yang wajar yang di sebabkan oleh tingginya kadar hormon kehamilan. Ini menunjukkan bahwa hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) pada khususnya, sedang diproduksi dalam jumlah besar. HCG adalah hormon yang memastikan bahwa bayi sudah mendapat cukup makanan dari tubuh Anda, terutama di mingguminggu awal kehamilan. Hormon lain yang dapat menjadi penyebab mual saat hamil adalah estrogen, dan hormon stres seperti kortisol. Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin B6 juga dapat menjadi penyebab lain dari kondisi ini. Dan dari dialog diatas juga menceritakan ada seorang ibu hamil yang menanyakan pergerakan bayi yang iya kandung tidak aktif padahal sudah menginjak usia kehamilan 27 minggu. Pergerakan bayi tersebut tidak aktif karena bayi sedang tertidur. Saat bayi ‘beristirahat’, biasanya gerakannya akan menurun selama 15 hingga 30 menit dan luasnya rahim yang semakin menyempit menyebabkan bayi tidak terlalu banyak bergerak.



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Komunikasi



merupakan



metode



utama



dalam



mengimplementasikan



manajemen asuhan kebidanan karena kepuasan klien terhadap asuhan dipengaruhi oleh sikap bidan saat berkomunikasi dengan klien. Oleh karena itu, bidan harus mengerti konsep dan proses komunikasi serta menerapkan keterampilan komunikasi. Selainitu, bidan perlu menggunakan diri sendiri secara terapeutik saat berhadapan dengan



klien. Dengan demikian diharapkan dapat dicapai asuhan



kebidanan yang berkualitas.



4.2 Saran Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan dapat memahami konsep dan bentuk-bentuk komunikasi sebagai dasar dalam berkomunikasi untuk melancarkan pelaksanaan tugas sehari-hari serta mengembangkan kepribadiannya. Serta hal tersebut diharapkan dapat menciptakan bidan sebagai tenaaga kesehatan yang bijaksana dalam berinteraksi kepada kliennya.



DAFTAR PUSTAKA



AW Suranto, (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu Hardjana, A. M. (2003). Komunikasi intrapersonal dan interpersonal . Yogyakarta: Kanisius Barnlund, C (1968). Interpersonal Of Communication. Boston: Hongton Mefflin