Natal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LATAR BELAKANG Sudah menjadi kebiasaan bahwa Natal selalu dirayakan di bulan Desember. Natal sekarang ini bahkan sudah menjadi tradisi bukan hanya dikalangan Kristen tetapi juga menjadi tradisi bagi kalangan yang belum percaya kepada Tuhan. Di toko-toko yang non Kristen, disana kita akan menjumpai pajangan, pernik-pernik Natal, pohon Natal sampai lagu Natal yang dikumandangan memuji Sang Anak yang dijanjikan Allah. Bukan hanya itu saja, di rumah-rumah yang belum percaya Tuhan pun kita akan menjumpai lagu Natal dan pohonnya. Tidak perduli apakah mereka benar- benar mengerti makna dan arti perayaan Natal itu atau tidak. Setiap tahun Natal sudah menjadi suatu tradisi bagi umat manusia di muka bumi ini Di dalam kehidupan pribadi setiap orang Kristen pun Natal sudah kehilangan makna sebenarnya. Banyak keluarga Kristen yang merencanakan merayakan Natal dengan perayaan tukar kado atau jalan – jalan. Umat Kristen saat ini tidak terlalu mengerti mengapa Natal itu penting dan apa makna Natal yang sebenarnya. ETIMOLOGI Kata “natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir).Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti Misa Kristus. Christmas biasa pula ditulis Χ'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani Chi-Rho. Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus. Sejarah Munculnya Natal Asal mula perayaan hari raya Natal yang berkaitan dengankelahiran Yesus Kristus, mekipun pada kemyataannya tidak ada yang tahupasti kapan Yesus lahir. Kelahiran Yesus adalah merupaka peristiwa yangunik namun begitu sakral bagi orang-orang Kristiani. Menganggap Yesus sebagai Tuhan, namun rela merendahkan diri menjadi sama denganmanusia dengan cara meminjam rahim seorang wanita yang perawan yangbernama Maria. Yesus lahir ke dunia seperti seorang bayi biasa. Bedanya adalah Ia lahir bukan dari benih fana antara benih perempuan dan laki-laki, melainkan lahir dari Roh Kudus (Roh Allah).8Dalam al-Kitab di jelaskan: “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, Malaikat Tuhan nampakkepadanya dalam mimpi dan berkata: Yusuf anak Daud, janganlah engkautakut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang ada di dalamkandungannya adalah dari roh kudus” (Mat: 1: 20). Di dalam al-Kitab tidak ada pernyataan tentang tanggal hari kelahiran Yesus. Al-Kitab hanya menyetakan bahwa telah lahir seorangputra dari seorang yang perawan yaitu Maria yang bernama Yesus Kristus.Kemungkinan besar Yesus sebenarnya tidak lahir pada tanggal 25Desember, hal ini dibuktikan dengan cerita tentang para gembala yangsedang menggembalakan hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desembersampai bulan Januari, di daerah Timur Tengah justru mengalami musimdingin, sehingga sangat tidak masuk akal untuk mengembalakan hewanpada saat itu. Namun umat Kristiani tetap mempercayai Hari Natal adalahhari kelahiran Yesus. Sekitar abad ke 10 awal perayaan Natal berasal dari bangsa Romawi. Sebelum Yesus lahir sebelum masehi mengenal hari lahirnya Dewa Matahari yang diperingati tiap tanggal 25 Desember dengan sebutan “Saturnalia”. Dimana matahari berada pada titik yang paling jauh dari khatulistiwa. Saat matahari memperpanjang kekuatan untuk naik dalam titik bolak balik perjalanan tahun. Saat itulah beberapa daerah di Eropamenjadi siang sepanjang hari tanpa mengalami datangnya malam. Hal itu bertepatan dengan tanggal 25 Desember. Dan pada saat proses itulah perayaan “Saturnalia”. Dirayakan dengan berpesta pora, huru-hara,mabuk-mabukan, dan berbagai ritual amoral. Mereka menganggap bahwaini adalah keajaiban alam yang dapat dibuat oleh sang matahari. Itusebabnya matahari dipuja



sebagai Dewa Matahari. Natal adalah bukan ajaran dari al-Kitab, dan Yesus pun tidak pernah memerintahkan para muridnya untuk menyelenggarakan atau merayakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasak dari upacara adat masyarakatpenyembah berhala. Dalam Catholic Encylopedia, edisi 1911 yangberjudul “Christmas”, ditemukan kalimat yang tertulis sebagai berikut :“Natal Bukanlah di antara upacara-upacara awal Gereja”. Bukti tersebut menunjukkan bahwa pesta berasal dari Mesir danperayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh padabulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus. Umat Kristiani mengakui bahwa perayaan natal memang berasaldari sebuah tradisi yang dilakukan oleh bangsa Romawi yaitu merayaankelahiran Dewa Matahari. Seperti yang kita ketahui, bahwa pada masaRomawi Kuno adalah sudah menjadi tradisi untuk menghormati dewa dansukar untuk ditinggalkan oleh masyarakat Romawi yang sudah menjadi kristen. Hal tersebut, menjadi pengaruh yang sangat besar untuk bangsa-bangsa yang lain yang terus mengikuti tradisi yang mereka lakukan. Peringatan hari Natal adalah pada tahun 336 SM pada kalenderRomawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desmber. Perayaan ini pada saat itu,kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan oang kafir bukan orangKristen. Sebagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkanmakanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daun hujau,menyanyi bersama dan saling tukar-menukar hadiah. Kebiasaan tersebutlama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan hari Natal. Pada akhir tahun300 M agama Kristen menjadi agama resmi kaisaran Romawi. Pada tahun1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, denganSanto Nikolas sebagai lambang usaha saling memberi. Hari Natal semakintenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500 an. Pada masa Reformasi, gerakan ini melahirkan agama Protestan.Banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari rayakafir, karena mengikut sertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yangsah. Pada tahun 1600 an, karena adanya perasaan yang tidak enak tersebut,Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Tetapi masyarakat meneruskan kebiasaan tukar menukar kado atau hadiah dan tak lama kemudian menjadi kebiasaan semula. Ada dua kebiasaan baru pada hari Natal pada tahun 1800 an yaitu,menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara danteman-teman. Santa Claus (Sinterklas) di Amerika Serikat, menggantikanSanto Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Pada konteksKristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan YesusKristus. Dalam arti Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus.Hampir semua Negara, hari Natal pada tanggal 25 Desember, menjadi harilibur nasional. Perayaan dan Makna Natal Tanggal 25 Desember merupakan hari yang sangat penting bagiumat Kristiani adalah hari Natal. Karena dalam perayaan Natal umatkristiani bisa saling berbagi kasih sayang dan sayang terhadap sesama. Selama pada masa Natal orang-orang kristen saling bertukar kado danmenghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal. Walau bagaimanapun kepercayaan dan keyakinan umat kristiani,yang menyakini bahwa perayaan Natal adalah sebagai peringatan harikelahiran Yesus. Oleh karena itu, Natal dirayakan dengan semeriahmungkin. Lagu-lagu Natal dan Ornamen Natal dengan pohon Natalnyayang khas telah dipajang di gereja-gereja, pusat-pusat perbelanjaan,perkantoran dan lain sebagainya, jauh-jauh hari sebelum Natal tiba. hal inisangat terasa sekali maknanya ketika saling mengucapkan Selamat Hari Natal serta saling memberikan kado-kado ataupun hadiah-hadiah yangtelah disiapkan sebelumnya. Acara yang paling penting dari seluruhkegiatan Natal adalah “The Chrismas Shopping Season” yaitu MusimBelanja Natal. yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah.



Seminggu sebelum Natal dirayakan, mayoritas umat kristiani telahmenyiapkan berbagai persiapan dan kebutuhan-kebutuhan, sepertimembeli kado-kado yang akan diberikan kepada orang spesial,menyiapkan tempat-tempat untuk berlibur, menyiapkan berbagai alatperibadatan untuk persiapan malam Natalnya dan juga menyiapkanpernak-pernik untuk digantungkan dalam pembuatan pohon Natal. Tradisisaling memberi dan bertukar kado berasal dari tradisi Barat yang ditandaidengan bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta datangnyaSanta Claus atau Sinterklas. Sinterklas adalah ciptaan seorang pasturyang bernama “Santo Nicholas” yang hidup pada abad ke 4 M. Selanjutnya waktu menjelang Natal yaitu pada waktu malam Natal.Karena pada dasarnya malam Natal adalah hari raya keagamaan, hari tersebut tidak dianggap sebagai hari libur resmi. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan Gua Natal atau yang disebut dengan replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, Gembalagembala dan hewan-hewan. (Sambil menyanyikan lagu-lagu Natal) seperti : “Jingle bells, jingle bells, jingle all the way! Oh what fun it is to ride in aone horse open sleigh”, atau juga : “Dashing Through the snow in a one horse open sleigh o‟er the hills wego laughing all the way bells on bobtail ring making spirits bright whatfun it is to ride and sing a sleighing song tonight”. Natal cenderung dirayakan sebagai tradisi mendunia, namun umat kristiani sendiri memperingati Natal Kristus ini dengan lebih berfokus pada rasa syukur dengan khidmat kepada Allah yang telah rela merendahkan diri-Nya sebagai manusia. Kelahiran Yesus di dunia mempunyai suatu titik awal yang paling penting dalam misi Kristus.Dilahirkan bukan dari campuran laki-laki dan perempuan, melainkancampur tangan Allah yakni diperankan oleh kuasa Roh Allah. “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan denga Yusuf ternyata ia mengandung dari roh kudus,sebelum mereka hidup sebagai suami isteri” (Mat : 1:18) Maria seorang gadis saleh, mendapat kehormatan sebagai perantarakedatangan Sang Mesias.“Dalam bulan keenam Allah menyuruh Malaikat Gabriel pergi ke sebuahkota di Galilea bernama Nazaret. Kepada seorang perawan yang bertuangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud;berkata: „Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau‟.Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya,apakah arti salam itu. Kata Malaikat itu kepadanya: „Jangan takut haiMaria, sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah‟.Sesungghunya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anaklaki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadibesar dan akan disebut anak Allah yang Maha Tinggi, dan Tuhan Allahakan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhurny-Nya. Dania akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selamalamanyadan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” (Luk: 1:26-33). Sebenarnya Natal adalah suatu pemberian Allah yang paling besarbagi umat manusia. Natal merupakan wujud Kasih Allah pada manusia. “Karena begitu besar kasih Allah akan mendunia ini, sehingga Ia telahmengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang percayakepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yoh:3:16) Natal merupakan motivasi Allah untuk membantu umat manusia. Natal sebagai kabar baik bagi semua orang di sekitarnya, bahwa Allah telah membuktikan kasih-Nya bagi dunia ini dalam diri Yesus Kristus, dan semoga dengan Natal bisa menjadi berkat bagi semua umat manusia,terlebih bagi umat Allah yang sedah ditebus-Nya. Kelahiran Yesus atau perayaan Natal memang tidak ditulis bahkantidak ada anjuran dalam Alkitab, untuk merayakan kelahiran-Nya denganberpesta dan bersenang-senang, memasang pohon dan lain-lain. Untukmengungkapkan rasa syukur manusia terhadap-Nya. Tetapi memperingati kelahiran Yesus itu harus dan mutlak dalam kehidupan setiap orang yangmempercayai tentang kedatangan-Nya di dunia yang bertujuan untukmenyelamatkan manusia.



Makna yang terpenting dalam Natal adalah lebih kepada kelahiranYesus Kristus, tidak kepada perayaannya, pesta-pesta atau maknanyamelainkan karena peristiwa kelahiran Yesus Kristus adalan bentuk kasihsayang Allah kepada umat-Nya, yang mengimginkan umat-Nya bisadiselamatkan dari dosadosanya dan bisa hidup kekal. Natal sesungguhnya peristiwa peristiwa maha penting dari serangkaian tindakan Allah dalamupaya penyelamatan manusia dari kematian kekal akibat dosa. Allahadalah pencipta masuk dalam sejarah manusia makhlik ciptaan. Ia mahabesar dan maha kuasa berinkarnasi dalam bayi Yesus yang harus tunduk kepada hukum alam yaitu berasa dalam rahim Maria sebagaimana layaknya manusia pada umumnya. Makna Natal selanjutnya yang terkandung dalam Natal adalahsosial, melihat dari berbagai pengertian makna di atas yaitu tentang kasihAllah kepada umatnya dan kasih manusia terhadap sesamanya. Sepertiyang dikatakan Rasul Paulus bahwa: “Hidup kita tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga menjadi berkat bagiorang lain, apa artinya kebebasan, kebahagiaan, kekayaan, kemakmuranjika itu akhirnya akan melukai rasa keadilan orang”. Natal menjadi momen yang berhubungan dengan misipenyelamatan Allah, seharusnya semua umat Tuhan di ingatkan kembalitentang tujuan kelahiran Yesus Kristus, yaitu untuk, membawa kemuliaanbagi Allah serta kasih yang damai sejahtera kepada semua manusia yangberkenan kepada-Nya. “Kemuliaan bagi Allah di temat yang Maha tinggi dan damai sejahtera dibumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk 2:14) Tujuan ini diungkapkan dengan jelas oleh sejumlah bala tentara sorga dan malaikat melalui pujian mereka kepada Allah, inilah yangdikehendai Allah saat umat-Nya merayakan Natal.



Realitas Natal Yang Di Pahami Umat Kristen Zaman Sekarang Peringatan kelahiran Yesus Kristus di abad modern ini kalua dicermati mengalami penggerusan makna, dimana semakin lama terlihat hura-hurnya serta kemewahan daripada arti dari natal itu sendiri Makna Natal yang sesungguhnya semakin teralihkan oleh beberapa hal seperti : promosipromosi barang-barang dengan diskon spesial di akhir tahun yang ditawarkan oleh banyak pusatpusat perbelanjaan, Natal seolah makin identik dengan seorang tua gendut berjangkut putih berbaju merah mengendarai kereta terbang yang ditarik rusa-rusa, atau menurut versi Indonesia perayaan Natal sering menghadirkan seorang kakek Natal berjubah merah dan bertongkat beserta pembantu-pembantunya yang akan membagi-bagikan hadiah-hadiah, atau Natal berarti memasang pohon terang dengan banyak hiasan dan lampu berkelap-kelip di rumah-rumah, lengkap dengan kado-kado dan makan-makan. Banyak yang mengartikan Natal sebagai sebagai bisnis, Obral dan diskon, politik atau hura-hura,disco, karaoke. Bahkan belakang ini mereka telah mengubah makna dari Holy Day (hari Kudus), menjadi Holiday (Hari Libur). Banyak orang yang merayakan natal dengan menghidangkan makanan dengan berlimpah-limpah dan enak untuk menjamu tamu-tamu. Banyak orang yang merayakan natal dengan kumpul bersama untuk buat keramaian dengan suara musik yang gaduh sambil miras dan pesta pora. Banyak orang yang memaknai natal sebagai momen dimana mereka bisa memamerkan dan tampil dengan baju yang indah, sepatu baru, rambut baru pokoknya tampil dengan tampilan yang berbeda Hubungan Realitas Alkitab dan Realitas Pelaksanaan Natal Zaman Sekarang



Fokus kepada 1 Kekudusan dan ketaatan



Catatan Tuhan memberikan perkenanan kepada mereka yang hidupnya benar dan tak bercacat di hadapan-Nya (Lukas 1:6, 28-30; 2:25-26). 2 Roh Kudus Urapan dan pencurahan Roh Kudus-lah yang memungkinkan umat TUHAN menerima dan melakukan perbuatan baik, besar dan ajaib (Lukas 1:15, 34-35, 41). 3 Mujizat dan tanda-tanda Tuhan membuktikan bahwa Ia sanggup melakukan hal-hal yang ajaib; ajaib melampaui akal manusia (Lukas  1:7-24, 34-35, 2:9, 13-14). 4 Pujian dan penyembahan Kehadiran Allah dalam hidup kita harus diresponi dengan penyembahan dan penyerahan diri (Lukas 1:38, 46-55, 67-79; 2:20, 28-32, 38). 5 Keselamatan bagi semua Kedatangan Yesus Kristus adalah bagian dari rencana keselamatan bangsa Allah bagi dunia (Lukas 2:10-11, 14, 30-32). 6 Bapa yang setia Bapa di Sorga menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang setia kepada setiap perjanjian yang Ia buat dengan manusia (Lukas 1:54-55, 7375; 2:25-32). 7 Kristus, yaitu Tuhan Hal yang terindah adalah bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita, Dia hadir dalam hidup kita ada di antara kita dan hadir dalam hidup kita (Lukas 1:43; 2:11, 38, 46). Realitas pelaksanaan natal menurut alkitab, 7 (tujuh) fokus Natal menurut Lukas 1 dan 2 adalah: Perayaan natal tidak perlu berlebihan (mewah), sebab kemewahan yang tampak bukan menjadi tuntutan Allah kepada kita melainkan kesederhanaan dan melihat kesungguhan hati merayakan akan kelahiran-Nya (1 Samuel 16:7). Hubungan Realitas Alkitab dan Natal Zaman Sekarang 1.



2.



Ucapan "Happy Holiday" atau "X-Mas" atau "Season’s Greeting" o Dipopulerkan di Amerika Serikat, dengan maksud agar perayaan Natal tidak menyinggung perasaan orang-orang non-Kristen yang tetap ingin merasakan sukacita Natal. o Penggunaan kata "Merry Christmas" atau Selamat Hari Natal dipandang sebagai kata-kata yang offensive dan racist, oleh karenanya kata Christ atau Kristus dihapuskan atau diganti dengan huruf "X" yang sebenarnya dalam tatanan bahasa Inggris kata X-Mas tidak ada artinya. o Kesimpulan: sebagai umat Kristiani kita tidak boleh malu untuk mendeklarasikan bahwa Natal adalah harinya Kristus (Christmas, lihat kembali catatan rum II di atas). Penggunaan kata "Happy Holiday", "X-Mas" dan "Season’s Greeting" tidak mencerminkan peruntukan Natal untuk memuliakan dan memberitakan Allah. Pohon Natal/Christmas Tree o Budaya Jerman yang dipopulerkan oleh misionaris ke Jerman, St. Bonifasius (abad ke-7) dan Pendeta Martin Luther (abad ke-16). Meluas ke Inggris pada zaman pemerintahan Ratu Victoria (mulai tahun 1854) dan dari sana ke seluruh dunia. o St. Bonifasius menggunakan pohon cemara yang dapat bertahan di segala musim sebagai metafora kasih Kristus yang tak berkesudahan.



Keberatan atas penggunaan Pohon Natal umumnya menyebutkan Yeremia 10 dan Yesaya 44 sebagai dasar penolakan. Namun penggunaan kedua pasal itu menjadi di luar konteks karena di dalam kedua pasal itu pohon yang dimaksud digunakan sebagai obyek penyembahan, sementara pohon Natal adalah dekorasi. Lagipula tidak ada cabang pagan manapun yang mengklaim pohon Natal sebagai obyek penyembahan. o Kesimpulan: menggunakan pohon Natal sebagai dekorasi atau ornamen Natal adalah diperbolehkan, namun bukanlah suatu keharusan. St. Nicholas, Father Christmas, Santa Claus o Tidak ada yang salah membagikan hadiah pada saat Natal untuk orang-orang yang kita kasihi, selama apa yang kita lakukan tersebut adalah karena Tuhan yang sudah memberkati dan memungkinkan kita untuk membagikan berkat. Rasa ucapan syukur seharusnya dinaikkan kepada Tuhan (dan untuk mereka yang telah memberikan hadiah, khususnya anak-anak kepada orangtua), dan bukan kepada Santa Claus. Perayaan Natal hendaknya menjadi fokus kepada Kristus dan kasih-anugerah-Nya, bukan kepada sosok fiksi. Kita tentu tidak ingin anak-anak dan keluarga kita bersukacita/berfokus pada Santa Claus, tetapi kepada Kristus. Jangan masukkan Santa Claus dalam ibadah perayaan Natal. o



3.



Penghayatan iman dalam merayakan kelahiran Yesus ke dunia Penghayatan iman yang harus kita miliki adalah penghayatan bahwa Yesus Kristus lahir ke dalam dunia dan menjadi manusia untuk menyelamatkan barangsiapa yang percaya kepadaNya. KelahiranNya dirayakan sebagai awal sebuah paket 'kado' keselamatan yang harus Dia jalani. Dia menjadi manusia agar bisa mati, dan menanggung segala hukuman atas dosadosa kita, dosa anda dan saya.  Dan karena Dia Allah, Ia juga bangkit mengalahkan maut dan kerajaan maut, menang mutlak sehingga Ia bisa berkata,"Jangan takut!  Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,  dan Yang Hidup. Aku telah mati,   namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya  dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.   " (Wahyu 1:1718) 



Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kelahiran Yesus berbeda dari kelahirankelahiran lain, dalam hal ini, sebagai pribadi kedua dari Tritunggal, Yesus telah ada sebelum lahir dan menjadi manusia. Kelahiran Yesus, bukan sekedar kisah manis tentang kelahiran seorang bayi untuk diceritakan kepada anak-anak setiap akhir tahun atau sekedar dijadikan tema sebuah komposisi acara musik rohani. Yesus Kristus lahir, Allah menjadi manusia untuk bertumbuh menjadi dewasa dan kemudian mati untuk dosa-dosa kita sebagai sarana keselamatan kita. Yesus dilahirkan untuk menjadi Juruselamat kita! Namun untuk dapat sungguh-sungguh bersuka cita atas kedatangan-Nya, kita harus terlebih dahulu memahami alasannya.   Kita dapat memahami sukacita ini jika anda mengalami 3 hal berikut dalam diri kita:   1) Mengetahui dan menyadari bahwa saya adalah orang berdosa;  



2) Sebagai orang berdosa, saya tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, saya membutuhkan Juruselamat;   3) Percaya dan menerima Kristus Yesus, karena Ia adalah satu-satunya Juruselamat, satusatunya Anak Allah yang lahir sebagai bayi dan tumbuh hingga pada saat yang telah ditentukan Ia mati untuk menebus dosa saya!   Keselamatan adalah anugerah, pemberian Allah! Kita tidak dapat memperolehnya dengan melakukan perbuatan baik sebanyak-banyaknya atau dengan cara apapun juga. Hanya dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat anda secara pribadi, maka dosa-dosa anda diampuni dan anda dapat diselamatkan. Efesus 2: 4-9   Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya  yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan  kita, oleh kasih karunia kamu diselamatkan  dan di dalam Kristus Yesus. Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia  di sorga,  supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya  yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya  terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia  kamu diselamatkan  oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu  jangan ada orang yang memegahkan diri.