Nilai Novel Rumah Kaca [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Nilai budaya adalah nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan. Contoh:  Di setiap kabupaten, Gubermen hanya mendirikan satu Sekolah Dasar Umum dengan dua bagian. Angka Satu dan Angka Dua. Angka Satu mendapat sedikit pelajaran bahasa Belanda. Angka Dua sama sekali tidak. Gedungnya bertiang kayu dan berdinding bambu. Di beberapa tempat dindingnya dilapis adonan kapur, dari kejauhan nampak seperti tembok batu. Di desa-desa memang ada Sekolah Desa 3 tahun, hanya mengajarkan baca-tulis bahasa setempat dan sedikit berhitung. Hanya anak-anak lulusan Angka Satu yang punya kemungkinan dapat membaca sedikit-sedikit Belanda, yah sedikit-sedikit tahu dunia. Yang lainnya dapat dikatakan buta samasekali. Nilai budaya dari kutipan tersebut ialah kehidupan anakanak disebuah kabupaten yang hanya mengenyam pendidikan yakni Sekolah dasar umum dengan angka satu dan angka dua. 



Dia selalu berpakaian Jawa: destar, baju tutup putih deagan fantai emas arloji tergantung pada saku atas bajunya, berkain batik dengan wiron agak lebar dan berselop kulit. Bila berjalan kaki ia tak pernah berlenggang dengan kedua belah tangannya. Tangan kanannya, sejauh kuketahui, tidak berlenggang, karena mengangkat dan memegangi ujung kain sebelah bawah.



Nilai budaya dari kutipan tersebut ialah kebiasaan masyarakat yang menggunakan pakaian adat jawa. 



"Orang Eropa menilai seseorang hanya dari hasil kerjanya, Tuan".



Nilai budaya dari kutipan tersebut ialah kebiasaan orang eripa yang hanya menilai seseorang dari hasil kerjanya saja. 2. Nilai moral/etik adalah nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika atau moral. Contoh:  Dia seorang terpelajar Pribumi yang hanya terlalu mencintai bangsa dan tanah airnya Hindia,meacoba memajukan bangsanya, dan berusahakeadilan ditegakkan di dalam masahidupnya, untukbangsanya di atas bumi Hindia, untuk segala bangsa di atas bumi manusia ini. Nilai Moral dari kutipan tersebut adalah kita harus mencintai bangsa dan tanah air kita sendiri serta ikut serta memajukan bangsa dan menegakkan keadilan. 



"Maaf, Tuan Pangemanann, aku salah ucap: sebenarnya akulah yang ingin membantu polisi." "Tidak benar, kau tidak diperlukan, juga bantuanmu tidak. Polisi cukup berkemampuan. Kau cuma mau cari nama pada polisi. Kau kira dengan begitu orang akan lupa siapa kau sesunggubnya, he?" "Begitu juga benar," katanya mengalah. "Sekarang, apa yang Tuan perintabkan padaku? Tidak percuma dikirim ke mari olch Tuan Komisaris Besar." "Apa kau kira kau suda sedcrajat dengan Tuan Komisaris Besar dan menganggap aku scbagai sesama atau bawahanmu?" "Memang aku yang kcliru, Tuan. Maafkan."



Aku diam agak lama, mau tahu apa benar ia sudah tidak berkepala besar lagi. Benar saja, dia seperti seekor anjing sedang mengibas-ngibaskan ekor menunggu remah-remah tuannya. Aku kira memang itulah keasliannya dalam menghadapi setiap orang yang tak dapat dilawannya. Menjijikkan. Nilai Moral yang terkandung dari kutipan tersebut adalah jangan salah berucap serta jangan jadi seseorang yang seperti seekor anjing mengibas-ngibaskan ekor menunggu remah -remah tuannya.  Dan sekarang aku sendiri yang harus laksanakan kcsimpulan dan saranku scndiri. Ini tidak lain berarti aku larus memata-matai langsung, bertindak langsung terhadap pribadi yang aku hargai dan aku hormati. Memata-matai dan bertindak langsung dari Menolak tugas bcrarti pembangkangan. Bila melakukan setenga-setengah, sungguh-sungguh sama saja: Nilai moral yang terkandung dari kutipan tersebut adalah melakukan kebenaran walaupun kepada orang yang dihargai dan dihormati.