Notulen Lokakarya Mini Lintas Sektor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NOTULEN LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR KECAMATAN KATIKU TANA SELATAN RABU, 26 NOPEMBER 2014, DI AULA KECAMATAN KATIKU TANA SELATAN



I.



Pembukaan Doa oleh Bapak Kepala Desa Tanamodu



II.



Laporan Panitia Oleh Kepala Puskesmas Malinjak



III.



Arahan Bapak Sekretaris Kecamatan Katiku Tana Selatan Masalah kesehatan adalah masalah bersama yang harus diselesaikan dengan cara meningkatkan kerja sama antar lintas sektor, sehingga masalah lebih mudah diatasi. Oleh karena itu, perlu adanya partisipasi Kepala Desa, Kader, PKK, Tokoh Masyarakat, dan LSM dalam mendukung program-program yang dilakukan oleh petugas kesehatan.



IV.



Arahan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah yang mewakili Bpk. Daniel T.Lawang Program prioritas yang perlu dihadapi sesegera mungkin adalah KIA dan Gizi, dimana Puskesmas Malinjak merupakan salah satu Puskesmas dengan angka kematian bayi terbesar di sepanjang tahun 2014. Selain itu, masih banyak penderita gizi buruk dan gizi kurang yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Malinjak. Untuk penanganannya diberi contoh penggunaan rumah tunggu, distribusi PMT ke sasaran yang baik, serta pengedukasian kepada masyarakat bagaimana memanfaatkan pekarangan untuk kebutuhan gizi seimbang keluarga. Petugas kesehatan diharapkan menjadi contoh dalam pelaksanaan program kesehatan, contohnya pembuatan CTPS dengan media jerigen di rumah petugas.



V.



Evaluasi Kinerja Puskesmas Malinjak 1. Demografi Laki-laki : 6.172 jiwa Perempuan : 6.271 jiwa 2. Situasi Sarana Kesehatan Puskesmas :1 Pustu :3 Posyandu : 21 Polindes :5 Poskesdes :1 3. Situasi Ketenagaan Tenaga di Puskesmas : 46 orang Tenaga di Pustu/Polindes: 15 orang 4. 10 Besar Penyakit di Rawat Jalan Januari – Oktober



ISPA, penyakit lainnya, penyakit kulit alergi, penyakit pada sistem otot dan jaringan, asma, diare, penyakit kuli infeksi, keracunan dan ruda paksa, serta penyakit tekanan darah tinggi. 5. 10 Besar Penyakit di Rawat Inap Januari – Oktober Diare, Dyspepsia, Suspect typhoid, ISPA, gastritis, asma bronchitis, malaria falciparum, hipertensi, GEA, dan observasi febris. 6. Kasus Malaria Malaria Falciparum : 67 Kasus Malaria Vivax : 12 Kasus Desa dengan kasus malaria terbanyak adalah Konda Maloba dan bulan dengan kasus tertinggi adalah Juni. 7. Kasus Diare Kasus diare terbanyak ditemukan pada bulan Januari dan Oktober dan Desa dengan kasus terbanyak adalah Malinjak dan Tanamodu. Januari : 92 Kasus Oktober : 94 Kasus Malinjak : 86 Kasus Tanamodu : 77 Kasus 8. Kasus ISPA Kasus tertinggi terjadi di bulan April dengan jumlah kasus 1054. 9. Cakupan KIA a. K1 Murni : target bulan oktober 79,0% dan desa yang telah mencapai target adalah Malinjak b. Total K1 : desa yang telah mencapai target adalah Malinjak dan Tanamodu. c. K4 : desa yang telah mencapai target adalah Tanamodu, Manurara, Malinjak, Waimanu, dan Dasa Elu d. Persalinan oleh Nakes di Faskes (target 75%), desa yang telah mencapai target: Wailawa, Malinjak dan Tanamodu e. KN1 (target 79%), desa yang mencapai target: Malinjak, Wailawa, Tanaodu dan Manurara f. Kunjungan Bayi (79%), desa yang mencapai target Malinjak, Konda Maloba, Wailawa, Waimanu, Dameka, Tanamodu, Manurara. g. KB aktif (58%), desa yang mencapai target Dasa Elu, Wailawa, Tanamodu 10. Program Promosi Kesehatan Jumah Posyandu : 21 Pos (Pra 2, Madya 1, Purnama 18) 11. Sarana Sanitasi Air Besrsih Sumur gali 136, PMA/PP/KU 3, PAH 9, MA 15 12. Cakupan Jamban Keluarga Leher angsa 316, Cemplung 184, Plesengan 100, Darurat 200 13. Kasus TB Paru Jumlah Kasus 25, kasus tertinggi ditemukan di Desa Malinjak. 14. Gizi D/S : 73,7% K/S : 88,0% N/D : 64,2% 15. Kasus Kusta, Filariasis, dan Frambusia Kusta : 7 Kasus



Filariasis : 16 Kasus Frambusia : 1 Kasus 16. Kasus Pneumonia Laki-laki : 13 kasus Perempuan : 7 Kasus 17. Cakupan Imunisasi Desa yang telah mencapai (Desa UCI) target Malinjak, Wailawa dan Manurara. VI.



Diskusi  Masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk membawa bayi/balita ke posyandu setiap bulan  Bagi orang tua yang tidak membawa bayi/balita ke tempat posyandu akan dikenakan sanksi seperti KMS sebagai bukti penerimaan dana PKH tidak ditandatangani.  Aparat desa, kader, petugas kesehatan melakukan pendampingan pembuatan jamban di setiap dusun.  Pengadaan KIT UKS di sekolah-sekolah.  Pelatihan petugas UKS di sekolah-sekolah.  Petugas kesehatan, aparat desa, dan aparat desa harus memantau bayi/balita yang mengalami masalah gizi dan ibu yang bersalin di rumah.



VII.



Kesepakatan / RTL 1. Menyusun Kesepakatan-Kesepakatan bersama mengenai Revolusi KIA dan STBM 2. Semua ibu hamil diwajibkan untuk melahirkan di Puskesmas dan Rumah Sakit 3. Bagi bayi dan balita yang tidak hadir di Posyandu secara berturut-turut akan diberikan sanksi sesuai kesepakatan bersama antara Kepala Desa dan masyarakat. 4. Petugas Kesehatan dan aparat desa/PKK/kader bekerja sama dengan sekolah dan gereja untuk melakukan penyuluhan setiap bulan sesuai trend penyakit. 5. Pemantauan penderita gizi kurang dan gizi buruk di lakukan oleh tenaga kesehatan bekerjasama dengan kader dan tim penggerak PKK. 6. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi-institusi pemerintah, pendidikan, dan kesehatan dalam hal ketersediaan jamban sehat dan cuci tangan pakai sabun (CTPS).



VIII. Penutup Doa oleh staf Puskesmas Malinjak, Yohanes U. J Anabuni



Mengetahui, Kepala Puskesmas Malinjak



Notulis



Adriana R J Rana,AMK Nip. 19780815 200501 2 018



Asti Juni Rana Nip.