Notulen Lokmin Jan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN



PUSKESMAS PAMPANG



JALAN PAMPANG 2 NO 28 A Telp. (0411) 459766, E-mail : [email protected] NOTULEN LOKAKARYA MINI BULANAN PUSKESMAS PAMPANG JANUARI 2017 Hari, tanggal, tempat



: Senin, 9 Januari 2017



Waktu



: 11.00-15.00



Materi lokakarya



: lokakarya mini bulanan Puskesmas Pampang



Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Pampang dihadiri oleh : Pimpinan



: dr. Hj. Sugiarti Buhani,DPDK



Notulis



: Nurlaela Ridha



Peserta Rapat



: 36 orang



Terdiri atas Kegiatan pembukaan



: Absen terlampir :



Tidak hadir



:-



Acara pembukaaan lokakarya dibuka oleh pimpinan rapat yaitu dr.Hj.Sugiarti Buhani,DPDK. Acara Inti



:



a. Kepala Puskesmas sebagai pengarah untuk suatu Dinamika kelompok Agenda dinamika kelompok ini diawali dengan Penyusunan RUK 2018 disesuaikan dengan hasil kinerja 2016. Kepala Puskesmas melakukan perencanaan untuk penyusunan program dan anggaran berdasarkan hasil pertemuan unit pokja (RUK terlampir). Kepala Puskesmas juga memaparkan beberapa kinerja yang tidak mencapai target sehingga tidak sejalan dengan beberapa misi Puskesmas Pampang. (materi terlampir) Kepala Puskesmas memimpin pembahasan RPK 2017 (RPK terlampir). Aswidah : saya izin memaparkan rencana kegiatan UKM untuk 1 tahun dok. (materi terlampir) bagaimana teman-teman mungkin ada yang tidak dimengerti atau ada yang ingin ditambahkan? Seluruh peserta rapat mengaku setuju atas rencana yang sudah dipaparkan. b. Kepala Puskesmas Pampang memaparkan POA 2017 untuk dilaksanakan dan dijalankan. dr. Wawan : saya mau bertanya Dok, bagaimana dengan UKP, jenis pelayanan apa yang bisa saya masukkan di perencanaan? dr. Sugi : terima kasih atas pertanyaannya Dok. Untuk UKP kita tdk ada program khusus yang didanai, namun penggandaan rekam medis, bisa didanai dari sini dalam bentuk biaya fotokopi dan ATK sedangkan obat-obatan dan bahan habis pakai tidak bisa dimasukkan dalam perencanaan puskesmas karena



pembiayaannya langsung di bawah Dinas Kesehatan dengan menggunakan anggaran JKN 20% yang tiap bulannya langsung ke rekening pemerintah kota Dinas Kesehatan. dr. Wawan : terima kasih dok, atas penjelasannya. dr. Sugi : sama-sama. Bagaimana dengan UKM apakah ada masalah? Aswidah : untuk perencanaan ini (POA) sudah sesuai dengan analisis kinerja 2015 dan hasil SMD kita dok, jadi tidak ada masalah. c. Kepala Puskesmas Pampang juga memaparkan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan



kinerja adalah akan dilakukan kaji banding ke Puskesmas Tamalate, karena berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kota Makassar dan konfirmasi kepada Kepala Puskesmas Tamalate melalui telepon, diketahui bahwa kinerja Puskesmas Tamalate lebih baik dibandingkan kinerja Puskesmas Pampang. Untuk hal tersebut maka akan disusun proposal kaji banding (diinstruksikan kepada dr.Aulia Recitra Kasim), pembuatan surat permohonan kaji banding (diinstruksikan kepada KTU). dr.Aulia Recitra Kasim memaparkan variabel kinerja yang menjadi acuan dalam melakukan kaji banding adalah sebagai berikut: N Upaya o



1



Promosi Kesehatan



2



Kesehatan Lingkungan



3



KIA –KB



4



Gizi



5



P3M



Variabel



Cakupan (%)



ASI eksklusif



83,37



PHBS Rumah Tangga



83,30



Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah



86,74



Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga Pelayanan rujukan ibu hamil berisiko tinggi



87,79



Akseptor KB aktif di Puskesmas



74,29



Balita bawah garis merah



84,00



Pengobatan Penderita TB Paru BTA Positif



89,41



Pengobatan penderita TB Paru BTA negatif



83,33



82,56



Pemeriksaan sediaan darah (SD) pada penderita malaria klinis Penderita '+' (positif) malaria yang diobati sesuai standar



0



Penemuan tersangka penderita kusta



75



Pengobatan penderita kusta



75



0



6



Pengobatan



Pemeriksaan kontak penderita



80



Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh Puskesmas dan kader Jumlah kasus pneumonia berat/dengan tanda bahaya ditangani/dirujuk Angka bebas jentik



50



83,41



Penemuan penderita DBD



86,67



Kunjungan rawat jalan umum



83,04



Kunjungan rawat jalan gigi



76,66



Pemeriksaan laboratorium



84,45 66,73



66,67



7



Usila



8



UKGS



Pemantauan kesehatan pada kelompok usia lanjut yang dibina Murid SD/MI yang mendapat perawatan kesehatan gigi



9



Batra



Pembinaan pengobatan tradisional dengan keterampilan



10



Kesehatan Kerja



Pos UKK menuju SIMASKER



50



80,50



0



d. Aswidah : saya akan memaparkan cakupan kinerja untuk bulan Desember 2017 (materi terlampir) e. Evaluasi tindak lanjut kinerja bulan Desember 2016 dilakukan oleh Kepala Puskesmas selaku pimpinan rapat. f. Kepala Puskesmas memaparkan dan menyepakati visi, misi, tujuan, dan tata nilai Puskesmas bersama seluruh jajaran karyawan Puskesmas Pampang. I. Visi Puskesmas “Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Mandiri di Wilayah Kerja Pampang melalui Penyelenggaraan Kesehatan yang Optimal.” II. Misi Puskesmas 1. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara profesional yang bermutu, merata dan terjangkau. 2. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pelayanan dan pengembangan kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga masyarakat bisa mandiri. III. Maklumat Pelayanan Puskesmas Pampang “ Dengan ini kami menyatakan memberikan pelayanan yang tulus dan ikhlas dalam rangka mewujudkan kesehatan yang optimal” IV. Motto Puskesmas “Untuk Anda kami ada, kesembuhan dan kepuasan anda adalah kebahagiaan dari niat ikhlas dan hati yang tulus kami memberikan layanan kesehatan ”



V.



Tujuan Puskesmas a. Tujuan Umum “ Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat” b. Tujuan Khusus  Melaksanakan pelayanan prima.  Meningkatkan kepuasan pelanggan.  Meningkatkan peran serta masyarakat agar tercipta kemandirian dalam menjaga kesehatan VI. Tata Nilai dr.Aulia : saya mengusulkan agar hasilnya orisinil, tata nilai dibuat dalam bentuk singkatan Puskesmas Pampang, saya sudah membuat seperti ini : P = prima dalam pelayanan, A = attitude positif terhadap semua klien, M = mandiri dan tidak tergantung atasan, P = professional dan optimal dalam bekerja A = amanah menjaga keselamatan pasien, N = naluri saling menghargai dan empati, G = gelorakan semangat kerja keras. dr.Sugi : saya mengusulkan agar huruf M = mandiri dan inovatif saja, karena kalimat tidak tergantung atasan seperti ada kesan tidak ingin dipengaruhi atasan, kemudian huruf G = gelorakan semangat kerja sudah cukup, tidak perlu ada kata keras. Seluruh peserta rapat setuju, maka Kepala Puskesmas menyimpulkan tata nilai Puskesmas Pampang yaitu : P = prima dalam pelayanan, A = attitude positif terhadap semua klien, M = mandiri dan inovatif P = professional dan optimal dalam bekerja A = amanah menjaga keselamatan pasien, N = naluri saling menghargai dan empati, G = gelorakan semangat kerja. Seluruh peserta rapat menyetujui visi, misi, tujuan, tata nilai, maklumat pelayanan yang sudah dipaparkan. dr.Sugi : selanjutnya visi, misi, tata nilai, maklumat pelayanan akan saya buat dalam bentuk Surat Keputusan. g. Bu Sunarti : Mohon izin Dok, saya ingin memaparkan dampak kegiatan Puskesmas terhadap lingkungan. dr.Sugi : oh iya, silakan Bu Narti. Hal ini penting agar ke depannya kita dapat melakukan perbaikan, dan penting untuk diketahui teman-teman. Bu Sunarti : Baik, Dok. Saya mulai. Menurut Pemrenkes 75 sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah harus tersedia Tersedia system pengolahan air limbah yang memenuhi persyaratan kesehatan saluran air limbah harus kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi penutup dengan bak control untuk menjaga kemiringan saluran minimal 1%, di dalam system penyaluran air kotor dan/atau air limbah dan ruangan penyelanggaraan makanan disediakan perangkap lemak untuk memisahlan dan/atau menyaring kotoran/lemak. Sedangkan di Puskesmas kita Belum terdapat IPAL sehingga pembuangan dialirkan menggunakan septic tank dan belum terdapat perangkap lemak untuk menyaring kotoran atau lemak. Maka tentu hal ini tidak sesuai. dr.Sugi : betul, hal ini perlu kita tindaklanjuti. Bu Lela sebagai KTU akan membuat surat pengusulan IPAL dan perangkap lemak kepada Dinas Kesehatan. Bu Narti : baik Dok, saya melanjutkan bahwa berdasarkan Permenkes 75 Sistem pembuangan limbah insfeksius dan non insfeksius sistem pembuangan limbah insfeksius harus direncanakan dan dipasang



dengan mempertimbangkan fasilitas pewadahan, tempat penampungan sementara (TPS) dan pengolahannya yaitu pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbah infeksius dan non infeksius diwujudkan dalam bentuk penempatan pewadahan dan pengolahannya yang tidak menganggu kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya serta tidak mengundang datangya vector/binatang penyebar penyakit, pertimbangan fasilitas tempat penampungan sementara (TPS) yang terpisah diwujudkan dalam bentuk penyediaan tempat penampungan sementara (TPS) limbah infeksius dan non infeksius, yang diperhitungkan berdasarkan fungsi bangunan, jumlah penghuni, dan volume limbah, dan pembuangan sampah infeksius minimal 1 x 24 jam. Sedangkan di Puskesmas kita Sudah terdapat pemisahan sampah sementara non infeksius (tempat sampah diletakkan di depan gedung) dan infeksius (dekat kamar mandi pasien), Sudah terdapat alat pemusnah jarum dan sudah dilakukan uji fungsi, Sudah terdapat wastafel khusus untuk cuci alat (tidak digunakan untuk keperluan lain), Sampah infeksius terbagi atas jarum,ampul dan sisa kain kasa, handscoen. Untuk jarum dan ampul sudah dipihak ketiga kan, sedangkan kain kasa dan handscoen dibuang di tempat sampah sementara khusus sampah infeksius. Namun, pembuangannya dilakukan sebulan sekali, sudah terdapat kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengolahan sampah B3. dr.Sugi : hal ini tidak sesuai. Maka rencana tindak lanjutnya Perencanaan untuk melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pemusnahan sisa sampah medis infeksius. Bu Narti : yang terakhir Dok, menurut Permenkes 75 tahun 2014 Pemisahan kantong warna sampah, kuning untuk sampah medis dan hitam untuk non medis sedangkan di Puskesmas Pampang Belum dilakukan pemisahan warna kantong sampah karena semua sampah dibungkus dengan kantong hitam, karena sulitnya memperoleh kantong besar berwarna kuning. Namun, di kantong hitam tersebut dituliskan sampah medis infeksius. dr.Sugi : betul sekali, setiap ruangan masih bisa diusahakan kantong sampah kuning kecil masih bisa diusahakan, namun kantong sampah besar agak sulit, maka sambil mencari kita menuliskan saja jenis sampahnya di kantong hitam. h. Kepala Puskesmas membahas hasil, tindak lanjut dan evaluasi, SMS (Call Centre), survei kemudahan akses, survei kepuasan, Survei Mawas Diri, dan hasil aduan langsung (materi terlampir). Untuk bulan Desember 2016 tidak ada umpan balik yang diperoleh dari sms dan call center. Identifikasi dan analisis ini sudah dibahas sebelumnya pada pertemuan tim PTP bulan Desember 2016 sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut.



IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT PUSKESMAS PAMPANG TAHUN 2017 No. 1



Kebutuhan Masyarakat Pendaftaran



2



Poli umum



3



Poli gigi



4



Apotek



5



KIA



Sumber Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan, Survei Mawas Diri Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan, Survei



Ket. 1 2 1 1 2



6



KB



7



Pelayanan IVA



8



Imunisasi



9



Laboratorium sederhana



10



Tindakan medis sederhana



11



Pelayanan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS)



12



Pelayanan Tele EKG



13



pelayanan Tele USG



14



Pelayanan kesehatan jamaah haji



15



Puskesmas Keliling



16



Home Care



17



Posyandu



18 19 20 21 22



Kesehatan lingkungan Program lansia Program Kesehatan Olahraga Program kesehatan jiwa Posyandu kesehatan desa



23



Puskesmas pembantu



24 25 26 27 28 29 30



Program Kesehatan Kerja Keterjangkauan geografis Keterjangkauan ekonomis Keterjangkauan bahasa Keterjangkauan social Program Perkesmas Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular



31 32



Program Promosi Kesehatan Program Gizi



mawas diri Survei kebutuhan pelayanan, Survei mawas diri Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei mawas diri Survei mawas diri Survei mawas diri Survei mawas diri Survei kebutuhan pelayanan Survei kebutuhan pelayanan Survei mawas diri Survei Mawas Diri Survei Mawas Diri Survei Mawas Diri Survei Mawas Diri Survei mawas diri Survei mawas diri, Musyawarah Masyarakat Kelurahan Survei mawas diri Survei mawas diri



2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2



1 1



33 34 35 36 37 38 39 40 41



Program UKGS Program Kesehatan Indra Kemudahan prosedur pelayanan Kesamaan persyaratan dengan jenis pelayanan Kejelasan dan kepastian petugas Kedisiplinan petugas Tanggung jawab petugas Kemampuan petugas Kecepatan pelayanan



42



Keadilan untuk mendapatkan pelayanan



43



Kesopanan dan keramahan petugas



44 45



Kewajaran biaya Kesesuaian antara biaya yang direncanakan dengan biaya yang dibayarkan Ketepatan jadwal waktu pelayanan Kenyamanan lingkungan unit pelayanan Kemanan pelayanan



46 47 48 49 Berdasarkan data di atas, maka yang menjadi prioritas utama yaitu : 1. Poli umum 2. Kesehatan Ibu dan Anak 3. Keluarga Berencana 4. Kecepatan pelayanan 5. Keadilan untuk mendapat pelayanan 6. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular



Survei mawas diri Survei mawas diri Survei kepuasan Survei kepuasan Survei kepuasan Survei kepuasan Survei kepuasan Survei kepuasan Survei kepuasan, Musyawarah Masyarakat Kelurahan Survei kepuasan, Musyawarah Masyarakat Kelurahan Survei kepuasan, Lokakarya Lintas Sektor Survei kepuasan Survei kepuasan



1 1 1 1 1 1 1 1 2



Survei kepuasan Survei kepuasan Survei kepuasan



1 1 1



2



1 1 1



Maka rencana tindak lanjut adalah menekankan masalah dan program-program ini sebagai prioritas dalam menyusun RUK 2018. Berdasarkan hasil pertemuan tim PTP diperoleh analisis hasil Survei Mawas Diri sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4.



Masalah Pengobatan oleh diri sendiri Ketidakikutsertaan dalam asuransi kesehatan Keluarga yang mempunyai balita Pemeriksaan kehamilan kurang dari 4



13.3% 4.7%



Indikator U S G 2 2 2 4 4 4



23.3% 17.1%



4 4



Capaian



4 4



4 4



6 12



Pering kat VI IV



12 12



IV IV



Total



5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.



kali Gangguan kehamilan Kematian balita Bayi Berat Badan Lahir Rendah Balita ditimbang kurang dari 8 kali setahun Balita status gizi kurang Tidak dilakukan pemberian ASI Eksklusif Tidak memiliki kontrasepsi Tidak sarapan pagi Konsumsi makanan tidak seimbang Konsumsi garam tidak beriodium Tidak menyimpan garam beriodium Anggota keluarga yang batuk pilek Anggota Keluarga yang diare Anggota Keluarga yang hipertensi Anggota keluarga yang DBD Anggota keluarga yang TBC Anggota Keluarga yang Demam Tifus Anggota keluarga yang gatal-gatal Anggota keluarga yang campak Anggota keluarga yang DM Luas rumah 12-50% Sarana pembuangan kotoran Tidak memiliki kamar andi Kamar mandi terbuka Lantai kamar mandi terbuat dari tanah Pembuangan limbah kamar mandi tergenang di pekarangan, sawah, sungai, selokan Tempat pembuangan sampah tidak tertutup Tidak tersedia pembuangan sampah pekarangan Pembuangan air limbah dapur tanpa SPAL Rumah kurang dan Tidak memiliki jendela Rumah tidak memiliki ventilasi/lubang udara Lantai rumah masih terbuat dari tanah Tidak menggunakan alas kaki saat di rumah Ruang tidur tidak terang dan lembab Rumah Tanpa Langit-langit Kandang ternak menyatu dengan rumah Kepemilikan hewan ternak unggas Tidak mempunyai TOGA Kebiasaan konsumsi jamu



5.7% 2.9% 2.8% 4.2%



5 5 4 3



5 5 5 3



5 5 5 4



15 15 14 10



I I II V



24.1% 40% 14% 6% 27.3% 0.6% 92.6% 57.3% 4,6% 24% 0,6% 2,6% 6,6% 27,3% 2,6% 0,6% 23,3% 42,7% 2% 15,3% 2% 83.3%



4 5 4 2 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5



4 5 4 1 2 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5



4 4 5 2 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5



12 14 13 5 8 8 13 14 14 15 15 15 13 12 15 14 12 15 14 14 14 15



IV II III VI VI VI III II II I I I III IV I II IV I II II II I



31,3%



4



3



5



12



IV



4



3



4



11



V



27,3%



3



3



5



11



V



52%



3



4



4



11



V



6,6%



4



4



5



13



III



22,7% 36,7%



4 4



4 4



5 4



13 12



III IV



9,3% 34% 1,3% 93,7% 65,3% 18%



4 4 5 4 2 2



4 4 4 3 3 2



5 5 5 4 2 3



13 13 14 11 7 7



III IV II V VI VI



44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.



Tidak pernah memanfaatkan jamu tradisional Anggota keluarga yang merokok Kebiasaan mencuci tangan tidak dengan sabun Anggota keluarga yang tidak menggosok gigi 2 kali sehari Anggota keluarga yang minum miras/narkotika Anggota keluarga yang tidak mandi 2 kali sehari Anggota keluarga yang minum air yang tidak dimasak Anggota keluarga yang buang air tidak di jamban Anggota keluarga yang tidak mencuci tangan dengan sabun setelah bab Anggota keluarga yang tidak membuang sampah pada tempatnya Anggota keluarga yang makan kurang dari 3 kali sehari Anggota keluarga yang tidak mencuci makanan sebelum dimasak Anggota keluarga yang tidak melakukan aktifitas fisik/olahraga Anggota keluarga yang tidak membersihkan rumah tiap hari Anggota keluarga yang tidak membuka jendela saat pagi Anggota keluarga yang tidak memilah sampah sesuai jenisnya Penghasilan anggota keluarga