Nur Hasan Isnaini 20601244102 (Fisiologi Olahraga) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TES KEBUGARAN JASMANI (PHYSICAL FITNES TEST) DENGAN HARVARD STEP TEST



Oleh : Nur Hasan Isnaini 20601244102 PJKR-E



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020



LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 1 FISIOLOGI OLAHRAGA



TES KEBUGARAN JASMANI (PHYSICAL FITNES TEST) DENGAN HARVARD STEP TEST Kemampuan respons fisiologi terhadap tantangan kerja fisik berat dinilai paling baik dengan pengukuran langsung kapasitas aerobik dalam bentuk penggunaan O maksimal. Frekuensi yang diperoleh selama kerja/ latihan secara linier berhubungan dengan penggunaan O (dalam batas tertentu), alat yang terbaik untuk menaksir kapasitas aerobik adalah dengan extrapolasi pada test submaksimal. Tes submaksimal adalah tes yang menggunakan O di bawah maksimum. Kapasitas aerobik dapat ditaksirkan dari frekuensi jantung yang dihitung semasa waktu pemulihan (recovery period), walaupun tidak tepat benar seperti cara langsung, untuk penyaringan (screening) dan menghasilkan isi yang bermakna. 2



2



2



A. Alat yang diperlukan 1. Satu meja tinggi 40 cm untuk naik turun 2. Satu metronom 3. Satu stopwatch B. Pelaksanaan 1. Orang coba duduk selama 5 menit, dihitung denyut nadi selama 1 menit. 2. Pasang metronom pada 120 pukulan per menit (30 langkah lengkap). 3. Naik turun bangku dengan 4 hitungan (satu: kaki kiri/kanan naik; dua: kaki kanan/kiri naik, lutut lurus; tiga: kaki kiri/kanan turun; empat: kaki kanan/kiri turun). Orang coba akan naik turun bangku maksimal 5 menit. 4. Teste/probandus dianggap sudak tidak dapat melakukan apabila pergantian naik/turun bangku tidak sesuai dengan irama metronome dan berganti kaki pada saat awal mulai ganti 2 x C. Tindakan 1. Jalankan metronom 2. Pengawas memberi aba-aba siap dan hitung satu. . . dua. . . . . tiga . . . empat. . . . . 3. Hentikan naik turun bangku jika orang coba merasa tidak kuat, pusing, nyeri di dada, capai, tidak teratur langkahnya, akan jatuh dan sebagainya. 4. Orang coba disuruh duduk kembali istirahat 1 menit, hitung denyut nadi selama 30 detik. D. Perhitungan Setelah diperoleh denyut nadi istirahat, jumlah nadi setelah naik turun bangku, dapat diperkirakan nilai kebugaran jasmani (KJ), physical fitnes orang coba tersbut. Untuk menilai itu dipergunakan rumus pendek (rumus cepat): Indeks KJ (PFI) * =



Waktu naik turun bangku (detik) X 100 ----------------------------------------------------------------------------5.5 x jumlah denyut nadi 30 detik, setelah istirahat1 menit



Penilaian:  kurang dari 50 = jelek  50 - 80 = sedang  lebih dari 80 = baik Keterangan = *) Physical fitness index (PFI) Tugas: catatlah denyut nadi istirahat, lama naik turun bangku dalam detik dan denyut nadi selama 30 detik setelah istirahat satu menit, kemudian hitunglah indeks Kebugaran Jasmani orang coba. E. Hasil Pengukuran 1. Nama Praktikan 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Tinggi Badan/Berat badan 5. Lama Naik Turun bangku Jumlah Denyut nadi: 6. Sebelum Naik Turun bangku 7. Sesudah naik turun bangku 8. Sesudah istirahat 1 menit



: Nur Hasan Isnaini : 19 Tahun : Laki – laki : 170 Cm, 60 Kg : 4 menit/240 detik : 65 Denyut/menit : 92 Denyut/menit : 80 Denyut/menit



Waktu naik turun bangku (detik) X 100 Indeks KJ (PFI) * = 5.5 x jumlah denyut nadi 30 detik, setelah istirahat1 menit



Indeks KJ (PFI) *=



240 × 100 5,5 × 43



= 24000 236,5 = 101,4



Penilaian:   



kurang dari 50 = jelek 50 - 80 = sedang lebih dari 80 = baik



Keterangan = *) Physical fitness index (PFI) F. Landasan teori a. Definisi. Kesegaran jasmani didefinisikan oleh beberapa organisasi sebagai suatu keadaanyang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Istilah kesegaran jasmani juga meliputi kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik tanpa menimbulkan kelelahan berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari penyakit. b. Harvard step test Kebugaran jasmani sangat penting bagi setiap orang untuk menjaga kesehatan secara fisik dengan cara melakukan olahraga. Kebugaran jasmani seseorang ketika melakukan olahraga yang rutin dapat terlihat hasilnya baik atau tidaknya melalui tes aktifitas fisik dan tes fisiologi yang terukur. Tes yang dilakukan untuk mengetahui bugar atau tidaknya seseorang dengan melakukan tes yaitu menggunakan metode Harvard Step Test. Harvard Step Test ini untuk mengetahui kemampuan respon fisiologi terhadap kerja berat seorang olahragawan yang melakukan aktivitasnya menggunakan kapasitas aerobik dalam penggunaan O2 maksimal sehingga akan diketahui kemampuan kerja paru-paru dan jantung yang sehat bagi olahragawan. c. Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan ( Health Related Fitness). Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan mengacu pada beberapa aspek fungsi fisiologis dan psikologis yang dipercaya memberikan perlindungan kepadaseseorang dalam melawan beberapa tipe penyakit degeneratif seperti penyakit jantungkoroner, obesitas dan kelainan muskuloskeletal. Komponen kesegaran jasmani yangberkaitan dengan kesehatan termasuk kesegaran aerobik atau kardiovaskuler, komposisitubuh, dan kesegaran muskuloskeletal (termasuk kekuatan, daya tahan dan kelenturanotot). d. Indeks kebugaran jasmani Aktivitas olahragawan selalu mengalami kelelahan tetapi tidak pernah tahu secara terukur secara tes fisik maupun fisiologinya. Kelelahan ini timbul saat berlatih maupun bertanding karena akumulasi asam laktat yang menumpuk pada otot akibat aktivitas latihan yang berat. Maka ambang batas anaerobik ini dapat di ukur dengan berbagai macam, seperti tes darah yang tes melalui laboratorium dan test concini yang menghitung aktivitas fisik seseorang sampai mengalami keleahan. Tes conconi menggunakan tes naik turun bangku dan metronom e. Kapasitas vo2max Olahragawan sangat penting memperhatiakan kondisi kapasitas paru-paru untuk mengetahui maksimal oksigen yang diperlukan karena saat oksigen maksimal yang



berada di paru-paru tidak bisa maksimal mempengaruhi prestasi dan gebugaran atlet tersebut. f. Pengukuran Kelelahan Seorang olahragawan yang mengalami kelelahan tidak dapat melakukan aktivitas berikutnya sehingga olahragawan tersebut akan menurun prestasi ataupun kondisi fisiknya secara fisiologis G. Pembahasan Dari percobaan tes kebugaran jasmani (Physical Fitnes Test) dengan harvard step test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas,terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah iamelakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakincepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula kesanggupannya. Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari Indeks Kesanggupan Badan seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.



G. Dokumentasi Pelaksanaan



E. Daftar Pustaka https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-harvard-step-test55b085ce6354b.html Guyton, Arthur. Fisiologi Kedokteran. 2010. Jakarta : EGC Yogyakarta, 21 September 2021 Praktikan , Nama : Nur Hasan Isnaini NIM : 20601244102