Ontologi Ilmu Ekonomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ONTOLOGI ILMU EKONOMI (DIKAITKAN DENGAN TOKOH-TOKOH EKONOMI INDONESIA, ATAU ASING)



OLEH: TRI BOWO PANGESTIKA S991208023



PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012



ONTOLOGI ILMU EKONOMI (Dikaitkan dengan Tokoh-Tokoh Ekonomi) A. Pengertian Ontologi Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Ontos : being, dan Logos: ilmu. Jadi ontology adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Atau bisa juga ilmu tentang yang ada. Secara istilah ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan realiti baik berbentuk jasmani atau kongkrit maupun rohani atau abstrak. Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak (bakhtiar, 2004). Dasar ontologi ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Jadi masih dalam jangkauan pengalaman manusia atau bersifat empiris. Objek empiris dapat berupa objek material seperti ide-ide, nilai-nilai, tumbuhan, binatang, batu-batuan dan manusia itu sendiri. Ontologi merupakan salah satu objek lapangan penelitian kefilsafatan yang paling kuno. Untuk memberi arti tentang suatu objek ilmu ada beberapa asumsi yang perlu diperhatikan yaitu asumsi pertama adalah suatu objek bisa dikelompokkan berdasarkan kesamaan bentuk, sifat (substansi), struktur atau komparasi dan kuantitatif asumsi. Asumsi kedua adalah kelestarian relatif artinya ilmu tidak mengalami perubahan dalam periode tertentu (dalam waktu singkat). Asumsi ketiga yaitu determinasi artinya ilmu menganut pola tertentu atau tidak terjadi secara kebetulan. Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Ontologi adalah pembahasan tentang hakekat pengetahuan. Ontologi membahas pertanyaan-pertanyaan semacam ini: Objek apa yang ditelaah pengetahuan? Adakah objek tersebut? Bagaimana wujud hakikinya? Dapatkah objek tersebut diketahui oleh manusia, dan bagaimana caranya? B. Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial dan memiliki obyek formal sama dengan obyek formal ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun obyek material ilmu ekonomi terkait dengan bagaimana manusia melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan. Sebagai bagian dari ilmu sosial, ilmu ekonomi memiliki objek formal yang sama dengan ilmu sosial lainnya. Kosasih Djahiri (Dalam Sadeli, 1999:2) mengatakan bahwa; “salah satu program pendidikan IPS adalah yang secara kognitif melatih dan



membekali anak didik dengan conceptual-knowledge yang layak, kemampuan berfikir dan memecahkan masalah dan secara metacognitive awarnes and skill membekali kemampuan penalaran dan belajar yang luas, begitu pula dengan pelajaran ekonomi, siswa diharapkan mampu menerapkan konsep dan teori ekonomi dalam menghadapi permasalahan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Samuelson (2004) menjelaskan bahwa ilmu ekonomi memang berkaitan dan sangat berdekatan dengan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, psikologi, sejarah, dan antropologi adalah ilmu-ilmu sosial yang sering bertumpang tindih dengan apa yang dipelajari oleh ilmu ekonomi. Tetapi keterkaitan antar disiplin ilmu dalam bidang ekonomi merupakan fakta yang perlu disusun dan diatur dengan tujuan untuk pengembangan dan pengujian teori ekonomi itu sendiri. Ilmu sosial merupakan tinjauan ilmiah yang membahas gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sosial insani. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, kita menyadari bahwa gejala sosial itu bermacammacam coraknya. Atau bisa juga, satu gejala sosial mengandung beberapa yang kompleks. C. Ontologi Ilmu Ekonomi Pada dasarnya ontologi membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan realiti baik berbentuk jasmani atau kongkrit maupun rohani atau abstrak. Ontologi adalah pembahasan tentang hakekat pengetahuan. Ontologi membahas pertanyaan-pertanyaan mengenai: Objek apa yang ditelaah pengetahuan? Adakah objek tersebut? Bagaimana wujud hakikinya? Dapatkah objek tersebut diketahui oleh manusia, dan bagaimana caranya?. Untuk mengetahui ontologi ilmu ekonomi, maka sama artinya dengan kita mengetahui apa hakekat ilmu ekonomi dan apa objek yang dipelajari pada ilmu ekonomi. Untuk mengetahui apa yang dimaksud ontologi ilmu ekonomi, maka kita harus menelaah mengenai apa itu ekonomi atau ilmu ekonomi dan apa yang menjadi objeknya menurut para tokoh ekonomi yang mencetuskan teori-teori ekonomi. Berikut ini adalah beberapa tokoh ekonomi dunia beserta pendapatnya: 1. Adam Smith (1723-1790) John Adam Smith atau yang lebih terkenal dengan Adam Smith adalah seorang ahli filsuf berkebangsaan Skotlandia. Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi dunia setelah menerbutkan sebuah buku yang berjudul: “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial



suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri. Menurut Adam Smith, ilmu ekonomi adalah : “Ilmu kekayaan atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya” 2. Profesor P.A. Samuelson Salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia - yang menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970 - memberikan definisi ilmu ekonomi sebagai berikut :Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas - tetapi dapat digunakan dalam berbagai



cara



untuk



menghasilkan



berbagai



jenis



barang



dan



jasa



dan



mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa akan datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat. 3. Alfred Marshall Alfred Marshall bapak ilmu ekonomi Neoklasik (1890) dan terkenal sebagai tokoh ekonomi saat itu dan salah satu tokoh yang paling berpengaruh, beliau lahir di Bermondsey, wilayah sub urban kelas pekerja London tahun 26 July 1842. Alfred Marshall mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang kelakuan manusia yang berkaitan dengan cara mereka mendapatkan dan menggunakan barang-barang kebutuhan. Marshall dinilai memiliki perasaan kemanusiaan yang sangat peka terutama terhadap kemiskinan dan pekerja tak terdidik. Sehingga ia menitikberatkan pada ekonomi mikro yang notabene dapat mengangkat derajat perekonomian bagi masyarakat sekitarnya yang kurang secara ekonomi. Hal ini dapat dibuktikan karena dalam bukunya, Principles of Economic memuat tentang aspek-aspek mikro dari ilmu ekonomi dan penerapannya demi kemajuan hidup manusia. Dengan demikian, Alfred Marshall dijuluki sebagai Bapak Teori Ekonomi Mikro.



4. John Maynard Keynes



Berikutnya adalah penjelasan mengenai Ilmu Ekonomi Modern dengan John Maynard Keynes sebagai tokohnya. Pemikiran J.M. Keynes didasari pada suatu fakta bahwa ekonomi makro sudah bertahun-tahun tidak tersentuh oleh ilmu-ilmu politik mengingat teori sebelumnya, Klasik dan Non-klasik masih mengacu secara khusus (mikro) yang mengakibatkan pengangguran besar-besaran pada eranya. Keynes berpikir, kejadian itu bukan karena kebodohan penyusun kebijakan, tetapi penerapan ilmu ekonominya yang salah. Jika kebijakan ekonomi pun juga berdasarkan pada teori ilmu ekonomi yang salah, berarti kebijakan ekonomi pada waktu itu juga patut disalahkan. Ia mendasarkan pada referensi ilmu-ilmu ekonomi yang masih menitikberatkan mikro dan selanjutnya ia mengkritik mengajukan Teori Umum (The General Theory of Employment Interest and Money). General Theory itu merupakan gagasan baru di tengah keterpurukan masalah sosial. Ilmuwan-ilmuwan ekonomi lainnya mulai meremehkan teori itu. Keynes menyadari bahwa yang ia hadapi adalah pemikiran ekonomi yang sudah mapan dan sudah digunakan bertahun-tahun sehingga sangat sulit untuk merubahnya. Namun Keynes selalu berusaha menyusun teori-teori barunya hanya untuk teman-temannya sendiri sesama ilmuwan. Seiringnya waktu, teori pemikiran Keynes mulai tertata dalam buku “The General Theory of Employment Interest and Money”. Ia menganggap buku itu merupakan “perjuangan pembebasan diri dari metode berpikir dan ekspresi pendapat yang sudah mapan”. Buku itu berhasil membuat ilmuwan-ilmuwan ekonomi lainnya berpikir ulang. Teori ekonomi mikro berlaku pada masa sebelumnya (Mazab Neoklasik), namun saat teori itu dibiarkan berlarut-larut, elemen ekonomi makro menjadi tak terjamah ilmuwan. Jika tataran ekonomi makro tak terjamah, otomatis tataran mikro semakin kacau. Saat terjadi kemerosotan ekonomi masyarakat, mulailah digunakan teori makro untuk mengatasi masalah itu sesuai teori Keynes.



5. David Ricardo David Ricardo lahir di London, tanggal 18 april 1772, merupakan anak ketiga dar 17 bersaudara. Ia seorang ahli ekonomi politik yang dikenal dengan sistematika ekonominya. Bersama Adam Smith dan Thomas Malthus, ia merupakan tokoh ekonomi klasik yang palin berpengaruh. Selain sebagai ahli ekonomi, ia juga seorang pelaku bisnis, keuangan, dan spekulan. Pada usia 14 tahun, setelah menempuh



sekolah singkat di Belanda, Ricardo bergabung dengan ayahnya di London Stock Exchange, tempat dimana ia memulai belajar tentang keuangan. Inilah awal kesuksesannya di pasar modal dan real estat kelak. Ricardo semakin tertarik dalam ilmu ekonomi setelah membaca buku Adam Smith, the Wealth of Nations pada tahun 1799 ketika berlibur ke Bath. Inilah pertama kalinya ia mengenal ekonomi. Ia kemudian menulis artikel ekonomi pertamanya pada usia 37 tahun dan dalam waktu 10



tahun



ia



sudah



mencapai



puncak



ketenaran.



Karya Ricardo yang paling terkenaladalah buku Principles of Political Economy and Taxation. Buku ini memperkenalkan teori keunggulan komparative (comparative advantage). Menurut teori ini, jika suatu negara dapat memproduksi sesuatu secara efisien daripada negara lain, maka negara itu akan memperoleh keuntungan dari segi apa yang terbaik dalam produksi dan perdagangan. Ricardo yakin bahwa upah harus dibiarkan menuju persaingan bebas, dan Ricardo sendiri yakin, bahwa dalam jangka panjang, harga mencerminkan biaya produksi. David Ricardo mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat. 6. John Stuart Mill Ia adalah seorang ekonom, filsuf dan pejabat senior di Perusahaan East-India yang berkebangsaan inggris. J.S. Mill merupakan filsuf dan pembicara yang paling berpengaruh dari inggris pada abad ke 19. J. S. Mill mengemukakan bahwa, ekonomi adalah praktek ilmiah tentang pengeluaran dan penagihan keuangan. John Stuart Mill adalah tokoh ekonomi Klasik, ia juga yang menyatakan bahwa ilmu ekonomi politik haruslah untuk kebahagiaan umat manusia. Dalam teorinya, Mill menyatakan bahwa produksi dan distribusi berada pada kedudukan yang berbeda. Produksi diatur oleh hukum-hukum yang tetap, sedangkan distribusi tergantung pada “human will” atau kemauan manusia. Padahal produksi juga bisa bergantung pada kemauan manusia. Misalkan dalam memproduksi suatu barang tanpa tahu apa kemauan manusia. Jika ternyata kemauannya rendah maka nilai jual barang itu akan rendah. Dan peminat produk itu sedikit. Produsen sangat perlu untuk turun ke masyarakat dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan mereka sehingga produksinya terarah untuk apa dan kepada siapa. 7. Abraham Maslow Abraham Maslow dikenal masyarakat dunia sebagai psikolog Amerika. Di sisi lain, Abraham Maslow membuat suatu teori bernama hierarchy of needs. Dalam teori ini Ia menyebutkan setidaknya ada lima kebutuhan mendasar manusia. Abraham



Maslow juga terkenal akan pengertian ekonominya. Menurutnya, ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien. 8. Lionel Robbins Lionel Robbins mendefinisikan ekonomi ialah suatu ilmu yang mengkaji tingkah laku manusia yang berhubungan dengan kehendak mereka yang tidak terbatas dengan sumber-sumber terbatas dengan memaksimalkan kegunaan (utility). Lionel Robbins membuat definisi ini berdasarkan empat ciri dasar kehidupan manusia yaitu:    



Manusia mempunyai kehendak untuk dipenuhi. Alat (uang) untuk memenuhi kehendak tersebut terbatas. Sumber yang terbatas digunakan untuk beberapa pilihan kegunaan. Manusia perlu membuat pilihan



9. Dr. Soelistijo, MBA Menurut Dr. Soelistijo, MBA, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia atau masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumberdaya yang langka dan pempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsomsi berbagai-bagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa yang akan datang dan dengan menggunakaan uang maupun tidak. 10. M. Manulang Pengertian ekonomi menurutnya adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, yaitu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya dari segi pemenuhan barang atau jasa. Setelah mengetahui apa yang dimaksud dari ekonomi dan ilmu ekonomi dari para tokoh terkenal di atas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu ekonomi semakin kompleks dan setiap tokoh yang mengemukakan mempunyai ciri sendiri yang pada intinya hampir sama, hanya saling melengkapi dan memperbaiki. Dari penjelasan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahas



dan mempelajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2. yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro. Karena ilmu ekonomi pada dasarnya terbagi menjadi 2, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro, maka kita akan menelaah objek dari masing-masing bagian ilmu ekonomi tersebut.  Ilmu ekonomi makro Ekonomi Makro mempelajari perilaku ekonomi sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi. Pembahasan ontologi yang berkaitan dengan ekonomi makro mempunyai 2 hal penting dalam filsafat ilmu yaitu  Objek material yang membahas tentang manajemen ekonomi dalam lingkup yang luas. Sebagai contoh: Anggaran Negara, pasar modal, kerjasama dengan luar 



negeri, valuta asing, pasar bebas dan lain sebagainya. Objek formal yamg membahas tentang manajemen perokonomian secara



keseluruhan  Ilmu Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembahasan ontologi yang berkaitan dengan ekonomi mikro mempunyai 2 hal penting dalam filsafat ilmu yaitu:  



Objek material yang membahas tentang managemen rumah tangga Objek formal mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang langka dan juga mempelajari bagaimana masyarakat membuat keputusan:berapa banyak pekerjaan mereka ,apa yamg mereka beli,berapa yang mereka tabung,investasinya,dan mereka berinteraksi