Organ Bicara 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Berbicara Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008:16). Haryadi dan Zamzani (2000:72) mengemukakan bahwa secara umum berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain. Pengertian ini mempunyai makna yang sama dengan kedua pendapat yang diuraikan diatas, hanya saja diperjelas dengan tujuan yang lebih jauh lagi yaitu agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh orang lain. Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian berbicara ialah kemampuan mengucapkan kata-kata dalam rangka menyampaikan atau menyatakan maksud, ide, gagasan, pikiran, serta perasaan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh penyimak. Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan. Tarigan juga mengemukakan bahwa berbicara mempunyai tiga maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).



Organ Pernafasan 1. Laring Laring merupakan penghubung antara faring dan trakea, didisain untuk memproduksi suara (fonasi). Laring ini terdiri dari 9 kartilago, 3 kartilago yang berpasangan dan 3 yang tidak berpasangan. Organ ini terletak pada midline didepan cervikal vertebra ke 3 sampai c 6.



Gambar 2.1. Laring Organ ini dibagi ke dalam 3 regio: 1. Vestibule 2. Ventricle : terdapat vocal fold (true cord) dan vestibular fold ( false cord). 3. Infraglotitic



Gambar 2.2 Gambar anatomi laring. Gambar 2.3. Vestibule. Di dalam faring ini terdapat pita suara yang dapat menghasilkan gelombang suara yang nantinya akan di modifikasi oleh resonator dan articulator yang kemudian dihasilkan



suara yang seperti kita ucapkan sehari-hari. Pergerakan pita suara (abduksi, adduksi dan tension) dipengaruhi oleh otot-otot yang terdapat disekitar laring, dimana fungsi otot-otot tersebut adalah: 1. M. Cricothyroideu: menegangkan pita suara 2. M. Tyroarytenoideus (vocalis): relaksasi pita suara 3. M. Cricoarytenoideus lateralis: adduksi pita suara 4. M. Cricoarytenoideus posterior: abduksi pita suara 5. M. Arytenoideus transverses: menutup bagian posterior rima glotidis



Gambar 2.4. Otot-Otot Laring



Gambar 2.5. Gerakan Adduksi, Abduksi. 2. Vocal Tract



Vocal tract pada manusia merupakan acoustic tube dari cross section dengan panjang sekitar 17 cm dari vocal fold hingga bibir. Area cross section ini bervariasi dari 0-20 cm 2 dengan penempatan bibir, rahang, lidah, dan velum(soft palate). Perangkap (trap-door action) yang dibuat sepasang velum pada vocal tract membuat secondary cavity yang berpartisipasi dalam speech production- nasal tract. Nasal cavity memiliki panjang sekitar 12 cm dan luas 60 cm3. Untuk bunyi suara, sumber rangsang adalah velocity volume dari udara yang melewati vocal cords. Vocal tract bertindak pada sumber ini sebagai filter dengan frekuensi yang diinginkan, berkorespondensi dengan resonansi akustik dari vocal tract.



Gambar 2.6. Anatomi Vocal Tract. Organ Fonasi Fonasi merupakan proses penghasilan bunyi suara melalui getaran pita suara.Organ fonasi adalah Laring dengan otot-otot intrinsic dan ekstrinsiknya serta pita suara yang merupakan bagian



Gambar 2.7 terpenting laring. Laring merupakan penghubung antara faring dan trakea ,didesain untuk memproduksi suara (fonasi).Laring ini terdiri dari Sembilan kartilago,tiga kartilago berpasangan yaitu kartilago Arytenoid,Corniculate,dan Cuneiform serta tiga kartilago tidak berpasangan yaitu kartilago Thyroid,Cricoid,dan Epiglotis. Laring terletak pada midline di depan cervical vertebra ketiga sampai dengan keenam.Terdiri dari tiga bagian yaitu : 1) Vestibule 2) Ventricle Terdapat vocal fold ( true cord ) dan vestibule cord ( false cord ) 3) Infraglottic Batas – batas Laring : 1) Anterolateral : Infrahyoid muscle,platysma 2) Lateral : Lobus glandula Thyroid 3) Posterior : Dinding anterior dari laryngopharynx 4) Superior : Dasar lidah 5) Inferior : Trachea Resonansi Proses terbentuknya suara pada tiap orang dipengaruhi oleh adanya resonansi yang dibantu oleh rongga faring, rongga mulut, rongga hidung, dan sinus paranasalis. Sumber suara fonasi pada pita suara memiliki intensitas yang lemah, tidak berwarna dan sulit dikenal. Dengan adanya alat-alat resonansi yang berfungsi sebagai resonator, maka suara tersebut mendapat variasi pada frekuensi tertentu, intensitasnya meningkat, juga pada kualitasnya (warna suara) dan identitasnya. Pada tahap ini suara yang sudah diresonansi masih bukan merupakan suara bicara. Resonansi membantu mempertahankan dan mengumpulkan energi yang sudah ada dalam nada suara sehingga tetap berada dalam rongga dan tidak diredam atau diserap oleh jaringan di sekitar rongga. Selanjutnya udara di rongga beresonansi dan menimbulkan vibrasi pada pita suara. Jika ruang resonansi berubah ukuran dan bentuk karena gerakan artikulator, frekuensi vibrasi juga ikut berubah. Kualitas akhir suara bergantung pada ukuran dan bentuk berbagai kavitas (rongga) yang berhubungan dengan hidung (kavitas nasal, sinus, nasofaring) dan mulut (kavitas oral dan orofaring). Kedua rongga ini memiliki fungsi resonansi yang akan menghasilkan sekaligus memperkuat suara dasar yang dihasilkan oleh vibrasi pita suara. Pergerakan palatum lunak,



laring, dan faring membantu tercapainya keseimbangan udara yang baik antara resonansi oral dan nasal yang akhirnya menjadi karakteristik dari suara tiap-tiap individu. Contohnya perbedaan suara orang yang sedang flu dengan orang yang fit. Orang yang sedang flu memiliki gangguan dengan tersumbatnya saluran dan rongga hidung sehingga terjadi perbedaan volume udara yang mengakibatkan suara menjadi "sengau". Artikulasi / Sistem Suprasegmental Organ-organ yang membantu artikulasi : 1. Bibir-dibantu maksila dan mandibula : gerakan yang bervariasi (rounded), menghalangi 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



airflow Gigi : menghalangi secara anatomi untuk lidah dan bibir Tulang alveolar : point kontak Hard palate : poin kontak; membentuk rongga mulut Soft palate : mengarahkan airflow - membuka atau menutup portal vocal Lidah : petunjuk airflow, mengubah ukuran rongga mulut Mandibula : mengubah rongga mulut Rongga mulut-dari mulut ke dinding posterior faring : channel airstream-membantu



resonansi oral 9. Rongga hidung-dari nostril ke dinding faringeal posterior : membantu resonansi nasal 10. Faring 11. Vocal cord/fold-dinding lateral laring : fonasi Organ Neurologik Selain organ respirasi, fonasi, resonansi dan artikulasi, organ neurologik juga termasuk dari struktur fungsional organ pengucapan, suara, dan bicara. Organ neurologik meliputi sistem saraf pusat (SSP), sistem saraf tepi (SST), dan sistem saraf otonom (SSO).



Daftar Pustaka Bradley, Robert M. 1995. Essentials of oral physiology. USA : Mosby