Osn Geografi Materi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GEOGRAFI



KOTA



GEOGRAFI KOTA DEFINISI KOTA  Kota (city): Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya.   Kota (city): Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah  memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).  Pengertian kota (city)dilihat dari berbagai aspek: LINGKUP Fisik Demografis



Sosial



Geografis Statistik Ekonomi



Administrasi



PENGERTIAN KOTA Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up area) yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang dicerminkan oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan di wilayah sekitarnya Suatu wilayah dimana terdapat kelompok-kelompok sosial masyarakat yang heterogen (tradisional – modern, formal informal, maju – terbelakang, dan sebagainya) Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya Suatu wilayah yang secara statistik besaran atau ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria kota Suatu wilayah dimana terdapat kegiatan usaha yang sangat beragam dengan dominasi di sektor non pertanian, seperti perdagangan, perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran, pengangkutan, dll Suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas kewenangan administrasi pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu



 Perkotaan (urban): Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi  pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi .  Kawasan perkotaan juga dapat beraglomerasi membentuk suatu metropolitan KLASIFIKASI KOTA A. Secara Kuantitatif Penggolongan kota berdasarkan data kuantitatif, seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk, luas wilayah kota, maupun perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Menurut C.Doxiadis dan N.R Doxiadis



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Nama Tahapan Kota Dwelling Group Small Neighborhood Neighborhood Small Town Town Large City Metropolish Conurbation Megapolish Urban Region Urban Continent Ecumenepolish



Jumlah Penduduk Minimal 40 orang 250 orang 1.500 orang 9.000 orang 50.000 orang 300.000 orang 2.000.000 orang 14.000.000 orang 100.000.000 orang 700.000.000 orang 5.000.000.000 orang 30.000.000.000 orang



Pemerintah RI memiliki penggolongan berdasarkan jumlah penduduk, yaitu a. Kota Kecil, 20.000 – 50.000 orang b. Kota Sedang, 50.000 – 100.000 orang c. Kota Besar, 100.000 – 1.000.000 orang d. Metropolis, > 1.000.000 orang B. Secara Kualitatif Penggolongan kota berdasarkan data kualitatif, seperti kondisi sosial dan lainnya. a. Eopolis, tahap perkembangan desa yang sudah teratur, sehingga organisasi masyarakat penghuni daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri perkotaan. Merupakan peralihan dari desa ke arah perkotaan. b. Polis, tahap dimana suatu kota masih bercirikan agraris atau agricultural oriented. c. Metropolis, kelanjutan dari tahap polis. Sebagian besar kehidupan ekonominya industrial oriented. d. Megapolis, gabungan dari beberapa metropolis. Sangat besar sehingga membentuk jalur perkotaan. Beberapa aspek mulai mengalami penurunan kualitas e. Tryanopolis, dicirikan oleh kriminalitas tinggi, kemacetan, ataupun kekacauan pelayanan f. Nekropolis, perkembangan kota menuju arah kematiannnya ELEMEN PERKOTAAN Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang elemen perkotaan : 1. Doxiadis: Alam (nature), Individu manusia (Antropos), Masyarakat (Society), Ruang kehidupan (Shells), Jaringan (Network) 2. Patrick Geddes: Place, Work, Folk 3. Kevin Lynch: The image of the city (1960. Sifat suatu obyek fisik yang menyebabkan kemungkinan besar membuat citra yang kuat pada setiap orang di dalam kota: path, edge, district, node, dan landmark.



4. Kus Hadinoto: Wisma, Marga, Suka, Penyempurna 5. Elemen kota yang membentuk kota umumnya adalah: pusat kegiatan/pelayanan, kawasan fungsional, dan jaringan (misalnya transportasi) TEORI STRUKTUR, TATA RUANG, DAN PERKEMBANGAN KOTA Ada dua pendekatan yaitu Pendekatan ekologis dan Pendekatan ekonomi – neoklasikal: a. Pendekatan Ekologis Concentric Zone (Burges) Dikembangkan oleh sosiolog Amerika, Ernest W Burgess yang meneliti kota Chicago tahun 1925. Ia membagi kota menjadi 6 sektor (lihat gambar). Menurut Burgess, pola perkembangan suatu kota akan mengikuti pola lingkaran atau konsentrik, dimana suatu kota akan terdiri dari zona-zona yang konsentris dan masing-masing zona ini sekaligus mencerminkan tipe penggunaan lahan yang berbeda. Pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berbentuk bundar yang merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. Sectoral (Hoyt) Dikemukakan oleh Hommer Hoyt (1939) menyatakan bahwa perkembangan kota terjadi mengarah melalui jalur-jalur sektor tertentu. Sebagian besar daerah kota terletak beberapa jalur-jalur sektor dengan taraf sewa tinggi, sebagian lainnya jalur-jalur dengan tarif sewa rendah yang terletak dari dekat pusat kearah pinggiran kota. Dalam perkembangannya daerah-daerah dengan taraf sewa tinggi bergerak keluar sepanjang sektor atau dua sektor tertentu (Spillane dan Wan, 1993:19).



Multiple Nuclei (Haris Ullman) Dikemukakan oleh Chauncy Harris dan Edward Ullman (1945) dalam artikel The Nature of Cities. Tidak seperti 2 teori diatas, menurut mereka pusat kota tidak selalu berbentuk bundar dan letaknya tidak persis di tengah. Setiap kota tidak tumbuh berdasarkan satu pusat saja, melainkan lebih dan setiap pusat bertindak sebagai growth point. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan mobilitas masyarakat salah satunya akibat kepemilikan mobil. Peningkatan mobilitas ini memungkinkan daerah di sekitar pusat juga memiliki kesempatan untuk berkembang. Model ini hanya diasumsikan jika kota memiliki lahan yang datar serta distribusi sumber daya, distribusi biaya transportasi dan masyarakat dalam kota haruslah merata. b. Pendekatan Ekonomi



A. Teori Lokasi Pertanian Dikemukakan oleh ekonom Jerman, Johann Heinrich Von Thunen. Menurutnya perkembangan kota berdasarkan dua hal, yaitu jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut). Semakin mudah rusak suatu komoditas pertanian maka semakin dekat seharusnya ke pasar, sebaliknya semakin tahan lama suatu



komoditas pertanian maka dapat semakin jauh dari pasar. Von Thunen pun akhirnya menyampaikan gagasannya dalam bentuk diagram cincin dengan satu sentra di tengahnya. B. Teori Lokasi Industri Dikemukakan oleh Alfred Weber. Menurutnya lokasi suatu industri ditentukan dengan pertimbangan berbagai faktor industri seperti : bahan baku, tenaga kerja, transportasi, pasar, tenaga ahli dan manajemen, bahan bakar, teknologi dan sebagainya sesuai jenis industrinya. Prinsip teori Weber adalah bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempattempat yang resiko biaya atau biayanya paling murah atau minimal (least cost location) yaitu tempat dengan penjumlahan total biaya transportasi dan tenaga kerja keduanya minimum. C. Teori Tempat Pusat Dikemukakan oleh Walter Christaller. Menurutnya pusat-pusat permukiman bersifat hirarkis dimana suatu sistem permukiman terdiri dari sub-sub permukiman dan seterusnya. Bunyi teori Christaller adalah “Jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya dengan bentang alam, sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat pemukiman mennyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan melayani area yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu pusat pemukiman dengan pusat pemukiman lainnya”



OSEANOGRAFI



OSEANOGRAFI Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari seluk – beluk laut yang melingkupi keseluruhan karakternya sebagai suatu habitat atau lingkungan. Cabang ilmu oseanografi ada 4, yaitu : a. Oseanografi biologi : mengidentifikasi tentang organisme laut serta faktor-faktor yang mendukung kehidupannya b. Oseanografi kimiawi : mempelajari sifat kimia air laut serta interaksinya dengan atmosfer c. Oseanografi geologi : mempelajari kondisi geologis lantai samudera termasuk lempek tektonik serta paleoseanografi d. Oseanografi fisik : mempelajari tentang atribut fisik laut termasuk suhu, salinitas, arus, pencampuran, dan sebagainya. LAUT DAN SAMUDERA Laut adalah kumpulan air asin yang terbentang luas dan terhubung dengan samudera. Kandungan air laut biasanya 96,5% air murni dan sisanya zat lain. Sekitar ¾ bumi kita tertutupi oleh laut. Akan tetapi laut pada BBS memiliki persentase lebih besar daripada di BBU. Di BBS, wilayah laut sekitar 80%, sedangkan di BBU hanya 60%. Samudera merupakan suatu lautan luas yang berada di bumi. Samudera menutupi 70% dari permukaan planet bumi. Urutan samudera mulai dari yang terluas adalah Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia dan Arktik JENIS JENIS LAUT a. Berdasarkan kedalamannya Lithoral Neritik  Wilayah  Dari batas pasang surut wilayah pasut – air laut 150 m deep  Zona yang  Masih ditembus tidak selalu sinar matahari tergenang air  Paling banyak biota laut



Batial  Kedalaman 150 – 1800 m  Sinar matahari terbatas  Tumbuhan terbatas, hewan masih ada



Abisal  Kedalaman > 1800 m  Tidak ada sinar matahari  Suhu sangat dingin  Tumbuhan tidak ada, hewan terbatas



Selain itu ada juga yang disebut zona hadal, wilayah laut terdalam dengan kedalaman > 600m b. Berdasarkan sifat ketransparanannya masih dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman < 200 m Daerah eufotik (sunlight zone) Daerah disfotik daerah yang menerima cahaya remang-remang, tidak efektif untuk ( twilight) kegiatan fotosintesis, dengan kedalaman antara 200 m - 2000 m tidak tembus cahaya matahari. Selalu gelap dan tidak ada kegiatan Daerah afotik ( midnight zone) fotosintesis, dengan kedalaman > 2000 m



c. Berdasarkan letaknya 1) Laut Tepi. Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua dan dipisahkan oleh kepulauan dari samudera. Contoh dari laut ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua Asia. 2) Laut Pedalaman. Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau terletak di tengah2 suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang terletak di tengah Benua Asia, juga Laut Adriatik. 3) Laut Tengah. Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan dua benua atau lebih. Misalnya laut tengah (Mediterania) yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia yang memisahkan Benua Asia dengan Australia. d. Berdasarkan terjadinya 1) Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glasial. Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa. 2) Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah. 3) Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut mengalami proses penyempitan akibat adanya endapan-endapan di laut yang dibawa sungai sehingga laut tersebut mengalami pendangkalan. Contohnya : Selat Malaka. MORFOLOGI LAUT Laut di dunia dapat dibedakan berdasarkan jenis tepian samuderanya, atau marginnya. Secara umum, terdapat dua jenis tepian samudera: passive margin dan active margin. Suatu samudera tepinya disebut pasif kalau pada tepiannya tidak dijumpai batas lempeng atau aktivitas tektonik. Sebaliknya, suatu samudera tepinya disebut aktif kalau pada tepiannya terdapat aktivitas tektonik yang intens, dengan kata lain, tepian samudera ber-active margin juga merupakan batas lempeng. Dasar samudera tipe passive margin terbagi atas dua bagian : continental margin (tepi benua) dan ocean basin (cekungan samudera). Continental margin adalah bagian samudera yang berdekatan dengan daratan (benua) dan masih mendapat pengaruh daratan, misalnya masih menampung endapan aluvial dari sungai. Bagian-bagian dari continental margin sendiri antara lain: a. Continental shelf: Continental shelf yang landai ini sebenarnya masih bagian dari benua. Bahkan pada zaman es, bagian ini merupakan daerah yang kering. continental shelf ditutupi oleh



sedimen yang berasal dari benua, namun sedimen tersebut 70% berasal dari endapan sungai waktu zaman es dulu; sungai yang sekarang bermuara di sana dan mengendapkan material cuma berkontribusi sedikit. b. Shelf break: Batas berakhirnya shelf dan dimulainya continental slope. Uniknya, di samudera manapun di dunia, batas shelf break selalu berada di sekitar 140 m di bawah permukaan laut! Kemungkinan besar, ini merupakan sisa-sisa zaman es dulu, dimana level air laut lebih rendah dari sekarang dengan tepian berada di shelf break. c. Continental slope: Sesuai namanya, karakter khas continental slope adalah slopenya atau kemiringannya yang sangat curam. Kebanyakan continental slope „dihiasi‟ lembah-lembah gelap nan curam hasil dari pahatan arus turbid. d. Continental rise: Kemiringannya bervariasi antara 0,5 sampai 1°, melampar hingga 500 km dari slope. Sedangkan bagian dari cekungan samudera (ocean basin): a. Abyssal plain: Dataran di tengah samudera yang dalam dan luas. b. Mid Oceanic Ridge: Pada mid oceanic ridge, terdapat dua buah lempeng samudera yang saling menjauh. Akibatnya, magma dari dalam Bumi keluar di pertengahannya, lalu membeku, dan membentuk tebing-tebing tinggi yang memanjang mengikuti batas lempeng. Fitur ini disebut punggungan tengah samudera atau mid oceanic ridge karena bentuknya menyerupai punggung punggung tebing yang curam



Bentukan morfologi dasar laut :



a. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Tingginya sekitar 1.000 hingga 4.000 m dari kedalaman hingga permukaan laut. Contoh: gunung Krakatau. b. Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut. Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik. c. Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik. d. Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Contoh: punggung laut Sibolga. e. Ambang laut (dremple), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam. Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi. f. Lubuk laut (bacin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi. Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi. g. Palung laut , yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana. Palung laut sering disebut juga trench atau through. Terdapat perbedaan antara trench atau through. Trench penampang sampingnya berbentuk V sedangkan trough penampang sampingnya berbentuk U h. Submarine Canyon : alur alur ngarai yang terletak di kawasan paparan benua, yang dahulunya diperkirakan merupakan lembah sungai.



ORGANISME



Ada beberapa tipe organisme yang hidup di air, yaitu 1. Bentos, hidup di dasar laut. Bentos sesil (melekat di dasar) seperti tiran atau koral dan bentos vagil (bergerak di dasar) seperti cacing dan siput laut 2. Pelagos, hidupnya tak tergantung pada dasar laut.  



 Plankton, bergerak melayang-layang mengikuti (tumbuhan) dan zooplankton (hewan)  Nekton, bergerak bebas (aktif berenang) seperti ikan



arus



(pasif).



Fitoplankton



3. Neuston, mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempang di permukaan air, contohnya serangga air 4. Perifiton, hewan atau tumbuhan yang melekat/bergantung pada yang tumbuhan atau benda lain, contohnya keong PENGUKURAN KEDALAMAN Pengukuran kedalaman laut ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : a. Batu Duga Cara ini disebut juga tali unting, merupakan cara mengukur kedalaman laut yang paling sederhana. Sebongkah besi diikat pada ujung tali dan sebuah tabung beserta alat pemberat diturunkan ke dasar laut. Sistem ini memerlukan waktu yang lama karena untuk mengukur kedalaman laut sampai 5000 m saja memerlukan waktu sampai satu jam. Selain itu, kedalaman laut yang sebenarnya kadang2 kurang tepat disebabkan tali yang diturunkan sering condong/atau lengkung karena terbawa oleh arus laut. b. Gema Duga Cara ini merupakan teknologi yang lebih maju dan mulai digunakan sejak tahun 1920. Cara ini menggunakan alat pengirim dan penerima gelombang suara. Suara dari alat pengirim akan merambat ke dasar laut dan sesampainya di dasar laut dipantulkan kembali ke atas. Pantulan kembali gema suara akan diterima oleh alat penerima di atas kapal. Alat gema duga sering dinamakan hidrofon. Dengan mengetahui kecepatan suara yang diterima, maka dapat diketahui kedalamannya. Dengan pengandaian kecepatan suara dalam air laut 1.500 m/det, dihasilkan rumus kedalaman laut sebagai berikut :



D= Keterangan : D = Kedalaman laut t = Jangka waktu antara suara yang dikirimkan sampai diterima kembali pantulan gema suaranya. v = Kecepatan suara dalam air



ARUS LAUT



Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Berbeda dengan gelombang, arus laut memindahkan materi yang dilewatinya. Faktor pemicunya :



1. 2. 3. 4.



Perairan dangkal (coastal area) Pasang surut Gesekan dengan bagian dasar Topografi Masukan air dari sungai



Perairan dalam (offshore area) 1. Angin ( permukaan) 2. Perbedaan densitas (lapisan dalam)



Magnitudo arus laut dapat diukur dalam satuan Sverdrups (Sv), 1 Sv = 1.000.000 m3/s. Rentan magnitudonya dari beberapa Sv hingga > 100 Sv. Sebagai contohnya, Sungai Amazon (Sungai terbesar di dunia) mengalir sekitar 0,2 Sv Ketika suatu arus membentuk sebuah putaran terus menerus, maka disebut Gyre. Ada beberapa gyre di dunia, contohnya South Pacific Gyre Arus laut dapat dibedakan menurut letak dan suhunya 1. Menurut letaknya  Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut, misalnya arus bawah di Selat Gibraltar.    Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus Kalifornia. 2. Menurut suhunya. 



 Arus panas ialah bila suhu arus air laut lebih panas daripada suhu air laut di sekitarnya, misalnya arus teluk.  Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih dingin dari laut di sekitarnya, misalnya arus Labrador. Nama nama arus di dunia :



Utara Khatulistiwa



Selatan Khatulistiwa



Samudera Pasifik Khatulistiwa utara Kuroshio (panas) Kalifornia Oyashio (dingin) Khatulistiwa selatan Humbolt Peru Australia timur Angin barat



Samudera Atlantik Khatulistiwa utara Teluk Gulfstream Greenland timur Labrador Canari Khatulistiwa selatan Brazilia Benguela Angin barat



Samudera Hindia Muson Baratdaya Muson Timurlaut



Khatulistiwa selatan Maskarena Agulhas Angin barat



FENOMENA UPWELLING & DOWNWELLING Upwelling merupakan gerak vertikal arus laut dari dasar laut yang memiliki temperatur yang dingin serta kaya akan nutrisi, ke arah permukaan laut. Sebaiknya downwelling merupakan gerak vertikal dari permukaan laut yang hangat ke arah bawah yang membawa kandungan senyawa oksigen. Fenomena gerak arus yang berlawanan arah ini akan terus bergulir seirama dengan perbuahan iklim dan revolusi pergantian waktu siang dan malam.



Terjadinya arus upwellling dan downwelling,, karena : a. Karena posisi edar matahari di ekuator, menjadikan temperatur permukaan bumi di lautan menjadi hangat. b. Pertemuan 2 atau lebih arus di permukaan yang saling bertentangan arah. Kala pertemuan arus permukaan air itu saling bertemu, maka mau tak mau arus air dari permukaan akan bergerak ke bawah (downwelling). c. Gerak angin yang terjadi di pesisir pantai d. Kontur permukaan dasar laut CIRI FISIK AIR LAUT 1. Salinitas Salinitas atau kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram) yang terlarut dalam 1 kg air laut ketika semua karbonat sudah diubah menjadi oksida, semua bromin dan iodin sudah dirubah menjadi klorin dan semua senyawa organik sudah dioksidasi pada suhu 4800C. Dinyatakan dalam satuan permil/ppt (part per thousand) atau psu (practical salinity unit). Rentang salinitas normal pada laut terbuka berkisar 30-35 psu. Tahukah kamu? Tingkat salinitas tertinggi di dunia berkisar 300-400 psu terdapat di Laut Mati (Israel dan Jordania), titik terendah daratan kering (418 m dibawah MSL) Garam di laut berasal dari hasil2 pelapukan di daratan. Hasil-hasil pelapukan ini mengandung bermacam-macam garam, yang oleh air sungai di larutkan, dihanyutkan, serta dibawa ke laut. Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti : Natrium Klorida (NaCl)



77,78%



Magnesium Klorida (MgCL2) Magnesium sulfat (MgSO4)



10,88% 4,74%



Kalsium sulfat (CaSO4 Kalium Sulfat (K2SO4) Kalsium karbonat (CaCO3) Magnesium bromida (MgBr2)



3,60% 2,64% 0,34% 0,22%



Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan oleh kecilnya proses penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam di laut ditentukan oleh faktor2 berikut : 1) Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser 2) Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut 3) Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut 4) Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut. 2.



Konduktifitas Konduktifitas air laut merupakan kemampuan air laut untuk mentransmisikan panas,



listrik atau bunyi. Unit satuannya adalah Siemens per meter (S/m) dalam SI dan mikrohos per cm (mmho/cm) dalam satuan U.S. Normalnya air laut memiliki konduktifitas sekitar 2 – 5 S/m. Salinitas juga bisa diukur melalui konduktifitas air laut 3. Temperatur Temperatur merupakan tingkat panas suatu zat. Temperatur juga merupakan sifat termodinamika fluida, karena bergantung pada aktivitas moleku dan atom pada fluida. Semakin besar aktifitas (energi) semakin besar temperaturnya. Unit satuannya adalah derajat celcius (°C). Rentan temperatur normal air laut sekitar 0 – 33 °C Keadaan suhu perairan di laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation (incoming solar radiation). Karena bumi berbentuk bulat, maka sinar matahri yang diterima kutub dan khatulistiwa berbeda. Pola suhu perairan laut pada umumnya : a. Makin ke kutub makin dingin b. Makin ke bawah makin dingin 4. Tekanan Tekanan adalah gaya per satuan luas yang dihasilkan oleh air. Besarnya bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Tekanan air laut umumnya dinyatakan dalam desibar. 1 dbar = 10-1 bar = 105 dyne/cm2 = 104 Pa. Variasi tekanan pada laut mulai dari 0 (dekat permukaan) sampai 10.000 dbar (terdalam)



5. Densitas Densitas suatu zat merupakan perbandingan massa dengan volumenya. Densitas air murni dalam SI adalah 1000 kg/m3. Air laut umumnya memiliki densitas 1020 – 1050 kg/m3 SIFAT KIMIA AIR LAUT 1. Heat Latency - Kapasitas panas adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 10C. - Kalor lebur adalah panas yang dibutuhkan untuk melelehkan 1 gram es 00C menjadi air 00C. - Kalor uap adalah panas yang dibutuhkan untuk mengubah air 1000C menjadi uap air 1000C 2. Tegangan Permukaan Tegangan permukaan menyatakan seberapa sulit memecah permukaan suatu cairan. Air memiliki tegangan permukaan paling besar dibandingkan cairan lain pada umumnya. 3. Ikatan Hidrogen Interaksi elektromagnetik antar atom hidrogen yang bersifat polar pada molekul air. Ada yang sudah pernah mendengar tentang anomali air? Laut maupun danau tidak membeku pada musim dingin karena adanya ikatan hidrogen. Air memiliki densitas lebih rendah saat ia berupa padatan daripada fasenya saat berupa cairan. Sebagai akibatnya, lapisan es pada danau, sungai, ataupun laut yang membeku selalu terletak pada bagian atas. Hal ini mencegah air mengalami pembekuan lebih lanjut serta menjaga agar ikan dan organisme lainnya tetap hidup pada saat musim dingin 4. Kemampuan melarutkan (Dissolving power) Kemampuan untuk melarutkan sejumlah besar zat. Air mampu bertindak sebagai pelarut semua reaksi biologis dan geokimia. Kepolaran air juga membuatnya mampu melarutkan zat polar lainnya dengan mudah. Air melarutkan lebih banyak zat daripada pelarut lainnya bahkan asam terkuat sekalipun 5. Transmisi cahaya (Light Transmission) Kemampuan untuk menyerap atau mentransmisikan UV, cahaya tampak, maupun inframerah. Sifat air : transparan untuk cahaya tampak, menyerap kuat sinar UV dan inframerah, menyerap energi panas dari matahari 6. Keasaman (Acidity) Mengukur disosiasi air menjadi ion (H+, OH-). pH berpengaruh pada reaksi biologis dan geokimia. pH= - log (H+)



7. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) Pengukuran jumlah oksigen relatif yang terlarut atau terbawa oleh medium tertentu air laut atau pertukaran udara di atmosfer. Pengaruh air itu sendiri terhadap DO adalah dari proses biologis yang mengubah konsentrasi O2 seperti fotosintesis dan respirasi 8. Tingkat Nutrisi (Nutrients Concentration) Konsentrasi molekul senyawa di air seperti Nitrat (NO3-), Ammonia(NH3), Fosfat(PO43-), dan Sulfur (SO42-). Zat anorganik seperti N, P, S dan atom lainnya sangat diperlukan untuk pertumbuhan fitoplankton. Fotosistesis dan respirasi berperan dalam penyebaran senyawa tersebut. Polusi nutrisi (nutrient pollution), khususnya dari Nitrogen dan Fosfor sejauh ini merupakan penyebab nomor satu degradasi pada beberapa air selama lebih dari 1 dekade. Kelebihan nitrogen dan fosfor dapat menyebabkan masalah kualitas air seperti ledakan alga beracun, hypoxia dan berkurangnya spesies. Hal ini sering disebut juga Eutrofikasi. Kelebihan nutrisi ini juga bisa dihubungkan dengan banyaknya zat kimia yang membuat penduduk sakit ZONA LAUT INDONESIA 1. Batas Laut Teritorial (BLT) Garis batas dasar laut dan tanah di bawahnya, dari daerah di bawah permukaan laut yang terletak maksimal 12 mil dari gurun pangkal teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen. 2. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Suatu daerah diluar dan berdampingan dengan laut teritorial. Lebar ZEE tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal. 3. Batas Landas Kontinen (BLK) Daerah di bawah laut yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah dibawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran laut tepi kontinen, sehingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut. Garis batas luar kondisi kontinen pada dasar laut, tidak boleh melebihi 3500 mil laut dari garis pangkal atau tidak melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman (isobath) 2500 m, kecuali untuk elevasi dasar laut yang merupakan bagian alamiah tepian kontinen, seperti pelataran (plateau), tanjakan (rise), puncak (caps), ketinggian yang datar ( banks) dan puncak gunung yang bulat (spurs).



GEOGRAFI



EKONOMI



GEOGRAFI EKONOMI Geografi ekonomi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang struktur keruangan aktivitas ekonomi manusia JENIS JENIS KEGIATAN EKONOMI 1. Produksi a. Primer : memproduksi barang dari alam (pertanian, perhutanan, perikanan, pertambangan) b. Sekunder : menambah nilai guna suatu barang dengan merubah bentuknya (manufaktur) c. Tersier : pelayanan jasa (perbaikan, banking, mengajar, entertainment) 2. Pertukaran a. Lokasi  Menambah nilai guna suatu barang dengan merubah lokasinya. (transportasi barang)   Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan merubah lokasinya (transportasi penumpang)  b. Kepemilikan Menambah nilai guna suatu barang dengan merubah kepemilikannya (wholesale and retail trade). 3. Konsumsi Membeli, memakai, atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. SISTEM PEREKONOMIAN (IDEOLOGI) 1. Sistem Ekonomi Tradisional Ciri ciri   Belum ada pembagian kerja yang jelas    



Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter  Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan



   



Tanah (alam) adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran







 



 Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing masing rumah tangga  Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentu karena kebiasaan (tradisi)



Kelebihan 1. Tidak terjadi persaingan 2. Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari 3. Tidak individualis



Kekurangan 1. Keterbatasan hasil produksi 2. Karena pengaruh tradisi, pola pikir masyarakat tidak berkembang 3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumberdaya 4. Kegiatan perekonomian tidak untuk meningkatkan kesejahteraan



2. Liberal Kapitalis Ciri-ciri   Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi     



Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu







Individu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya  Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar















Pasar  berfungsi memberikan “signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk hargaharga.   Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. 







Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba











Manusia dipandang  sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan (keuntungan) sendiri



 



Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut  hedonisme).



 



Masyarakat dibagi  menjadi 2, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan golongan pekerja (buruh)



Kelebihan 1. Timbul persaingan untuk maju 2. Menghasilkan barang barang bermutu tinggi 3. Efisiensi dan efektifitas tinggi karena motifnya keuntungan 4. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat 5. Mendorong pastisipasi aktif masyarakat dalam perekonomian



1. 2. 3. 4. 5.



Kelemahan Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat Masyarakat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin Banyak terjadi monopoli masyarakat Sulit melakukan pemerataan pendapatan Banyak gejolak ekonomi karena kesalahan alokasi sumberdaya



3. Komunis Sosialis Ciri ciri   Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah 







Hak milik perorangan tidak diakui











Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan  perekonomian    Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah







Seluruh kegiatan ekonomi  harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara dan tidak ada perusahaan swasta



1.



Kelebihan Kekurangan Pemerintah lebih mudah mengendalikan 1. Mematikan inisiatif individu inflasi, pengangguran dan masalah maju ekonomi lainnya 2. Sering terjadi monopoli



untuk yang



2. Pasar



barang dalam negeri berjalan lancar 3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga 4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan 5. Jarang terjadi krisis ekonomi



merugikan masyarakat tidak memiliki 3. Masyarakat kebebasan dalam memilih sumber daya variasi dalam 4. Kurang adanya memproduksi barang



3. Sistem Ekonomi Campuran Ciri ciri   Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat 







 







Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah







Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan  kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.



Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan  ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.



Kelebihan 1. Kebebasan berusaha 2. Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas 3. Lebih mementingkan umum dari pada pribadi



Kekurangan 1. Beban pemerintah berat dari pada beban swasta 2. Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan



Bicara tentang sistem ekonomi campuran, dikenal juga istilah welfare state, yakni sebuah negara dengan ciri-ciri   Memiliki sistem ekonomi di tengah-tengah, antara kapitalisme dan sosialis  Kepemilikan serta bisnis pribadi diperbolehkan   Pajak usaha dan pendapatan lebih tinggi jika dibandingkan negara-negara yang menganut kapitalisme murni   Pajak yang berlaku adalah pajak progresif (persentase pajaknya naik seiring naiknya pendapatan)   Kesejahteraan sosial diprioritaskan  4. Sistem Ekonomi Syariah Ciri-ciri 











Individu mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu keputusan yang dianggap perlu selama tidak menyimpang dari kerangka syariat islam Islam mengakui hak milik individu dalam masalah harta sepanjang tidak merugikan kepentingan masyarakat luas



Islam juga mengakui bahwa tiap individu pelaku ekonomi mempunyai perbedaan potensi







Islam tidak mengarahkan pada suatu tatanan masyarakat yang menunjukkan adanya ekonomi,  tapi mendukung dan menggalakkan terwujudnya tatanan  kesamaan kesamaan sosial    Adanya jaminan sosial bagi tiap individu dalam masyarakat  Islam melarang praktik penimbunan kekayaan secara berlebihan yang dapat merusak tatanan  perekonomian masyarakat   Prinsip syariah adalah bagi hasil, bukan laba



INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku 1. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. 2. Industri nonekstraktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. 3. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya Jenis industri berdasarkan besar kecil modal 1. Industri padat modal Adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya 2. Industri padat karya Adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya. Jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Industri kimia dasar Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb 2. Industri mesin dan logam dasar Misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll 3. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll



4. Aneka industri Misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain. Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja 1. Industri rumah tangga Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2. Industri kecil Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3. Industri sedang atau industri menengah Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang. 4. Industri besar Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih. Jenis industri berdasakan pemilihan lokasi 1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. 2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja(man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien. 3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan 1. Industri primer Adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. 2. Industri sekunder Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya 3. Industri tersier Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.



GEOGRAFI BENCANA



GEOGRAFI BENCANA Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana) JENIS JENIS BENCANA A. Bencana Kebumian 1. Bersumber dari “atas” (atmosfer): BadaiTropis, Tornado, Taifun, Kekeringan. 2. Bersumber dari “bawah” (litosfer): Gempa bumi, letusan gunung api, amblesan, mud volcano 3. Bersumber dari lautan: Gelombang pasang, tsunami, seiche, rob 4. Bersumber dari gabungan permukaan Bumi, lautan, dan atmosfer: Gerakan tanah (longsor), banjir, banjir bandang 5. Bersumber dari luar angkasa: Jatuhnya meteorit impact ke Bumi B. Bencana Bukan Kebumian: 1. Bersumber dari kegagalan teknologi: kebocoran /ledakan reaktor nuklir, kecelakaan, dsb. 2. Bersumber dari luar kebumian: Wabah penyakit, huru-hara, perang, dsb.



KARAKTERISTIK BENCANA ALAM 1. Peristiwa alam 2. Mendadak 3. Transien (bersifat sementara ada awal dan akhir) 4. Menimbulkan kerugian atau nyawa



TUJUAN MANAJEMEN Menurut Warfield, manajemen bencana mempunyai tujuan : 1. Mengurangi atau mencegah kerugian karena bencana 2. Menjamin terlaksananya bentuan yang segera dan memadai terhadap korban bencana 3. Mencapai pemulihan yang cepat dan efektif



SIKLUS BENCANA 1. Responses : Pertolongan, evakuasi, logistik 2. Post Disaster : Rehabilitasi, recovery 3. Mitigasi : Tata Ruang, Kode bangunan, Pendidikan kepada masyarakat, Latihan dan simulasi 4. Preparedness : Observasi gejala awal, siap siaga, rencana kontijensi



CONTOH BENCANA ALAM Jenis Bencana Alam Banjir



Banjir bandang



Daerah Rawan Dataran banjir, sempadan sungai bermeander, lekukan-lekukan di dataran aluvial Daerah bantaran sungai pada transisi dataran ke pegunungan



Longsor / Daerah dengan batuan Gerakan Tanah lepas, batulempung, tanah tebal, lereng curam Amblesan Tanah Daerah plateau karst (dataran tinggi berbatugamping), daerah dengan eksploitasi airtanah tinggi Letusan Lereng dan kaki gunungapi gunungapi, terutama yang menghadap ke arah kawah sumbing (breached crater) Tsunami



Gempabumi



Gejala Awal Curah hujan tinggi, hujan berlangsung lama, naiknya muka air sungai di stasiun pengamatan Daerah pegunungan gundul, batuan mudah longsor, curah hujan tinggi, hujan berlangsung lama, terjadi pembendungan di hulu sungai Curah hujan tinggi, hujan berlangsung lama, munculnya retak-retak pada tanah di lereng atas; tiang listrik, pohon, benteng menjadi miring Timbulnya lubang dan/atau retakan dalam di permukaan tanah; dinding, tembok, lantai retak-retak.



Naiknya suhu air kawah, perubahan komposisi kimiawi air dan gas di kawah, guguran kubah lava, adanya lindu/lini, peningkatan tremor pada seismograf Pantai-pantai yang Terjadinya gempabumi, air laut surut berhadapan dengan palung tektonik atau gunungapi laut Jalur-jalur tektonik, sesar Peningkatan tremor pada seismograf (patahan) aktif (yang umumnya sangat singkat ke gejala utama)



RESIKO BENCANA Hazard (Ancaman) sebuah kondisi fisik dan sosial



Vulnerability (Kerentanan)



yang memungkinkan adanya



sosial lingkungan yang



suatu bencana



cenderung meningkatkan



sebuah kondisi fisik dan



peluang terhadap timbulnya Risk (Resiko Bencana)



kehilangan dan kerugian



Capacity (Kapasitas) sebuah kondisi fisik dan sosial lingkungan yang cenderung menurunkan peluang terhadap timbulnya kehilangan dan kerugian



Komponen Hazard Komponen Vurnerability  Susceptibility  Physical vulnerability (kerawanan) Rumah, Insfrastruktur  Frequence (periode ulang)  Social vulnerability Penduduk kondisi rentan  Magnitude (skala bencana) – Tidak mampu secara - Luas wilayah ekonomi yang terancam – Tidak memahami adanya bencana ancaman - Jumlah penduduk – Tidak memahami cara yang terancam menghindari dari bencana bencana Jumlah penduduk: - Tingginya - Usia rentan (tua, anakancaman itu anak, perempuan) sendiri



Komponen Capacity  Physical capacity Infrastruktur, kode bangunan, tata ruang, fasilitas, rute dan tempat evakuasi, dsb  Social capacity - Kegotong-royongan (sikap) - Struktur organisasi penanggulangan bencana (kelembagaan) - Pendidikan  Economical capacity - Asuransi dan kemauan membayar pengalihan risiko - Tabungan



SUMBER DAYA DAN MANAJEMENNYA



SUMBER DAYA DAN MANAJEMENNYA Sumber daya alam adalah unsur unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. KLASIFIKASI SDA Berdasarkan bentuknya, SDA dapat dibagi menjadi 5 kelompok 1. Sumber daya lahan atau tanah 2. Sumber daya hutan 3. Sumber daya air 4. Sumber daya laut 5. Smber daya mineral Adapun SDA dibagi ke dalam 3 jenis Berdasarkan sifatnya : 1. Renewable resources SDA yang apabila dimanfaatkan dan habis dapat dilestarikan kembali. Sumber daya alam ini dapat bereproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali) 2. Non renewable resources SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang apabila dimanfaatkan atau digunakan sampai habis maka sumber daya alam itu tidak dapat dilestarikan kembali, seperti emas, batu bara, minyak bumi, tembaga dan lain-lain Berdasarkan potensinya: 1. SDA materi Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia dalam bentuk fisiknya, seperti batu, besi, kayu, kapas dan sejenisnya 2. SDA energi  Sumber daya energi konvensional  Sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber daya energi konvensional terdiri dari 1 minyak bumi 2 batubara 3 gas alam.   Sumber daya energi nuklir  Merupakan sumber daya yang tersedia di alam dan hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi yang dapat dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir. Sumber daya energi nuklir terdiri dari  1) Sumberdaya energi fisi nuklir (uranium) 2) Material radioaktif alami 3) Sumber daya energi terbarukan  Sumber daya energi terbarukan  Sumber daya energi yang tersedia secara terus menerus dalam waktu sangat lama karena siklus alaminya. Sumber daya energi terbarukan terdiri dari : energi angin, energi surya, geothermal, aliran air (sungai), biomassa (sampah, kultivasi), atau energi kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut)



3. SDA ruang Sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, contohnya hamparan tanah atau dataran dan ruang angkasa. Berdasarkan Jenisnya: 1. SDA hayati 2. SDA non hayati Berikut ini penjelasan tentang beberapa jenis sumber daya alam a. Sumber Daya Bahan Galian Menurut cara pembentukannya, bahan galian dibedakan menjadi sebagai berikut. 1. Bahan galian pegmatit, terbentuk di saluran gunung api dan dalam bentuk intrusi 2. Bahan galian magnetit, berasal dari magma dan terdapat di dekat dapur magma 3. Bahan galian hidrotermal, resapan magma cair membeku di celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah 4. Bahan galian pengendapan, terkonsentrasi karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses pelarutan atau tidak 5. Bahan galian pengayaan sekunder, terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan Selain itu, Pemerintah Indonesia juga membagi jenis bahan galian menjadi tiga, yaitu: 1) Golongan A, yaitu golongan bahan galian yang strategis. Artinya bahan galian tersebut penting untuk pertahanan/keamanan Negara atau untuk menjamin perekonomian negara Contohnya : Minyak bumi, Batu bara 2) Golongan B, yaitu golongan galian yang vital, yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak Contohnya : emas, perak, asbes 3) Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A maupun B. b. Sumber Daya Air Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar sedangkan hanya 3% dari air di bumi yang merupakan air tawar dan itupun lebih dari 2/3 bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar merupakan sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat dan mengakibatkan kelangkaan air bersih di beberapa tempat. c. Sumber Daya Laut Sekurang-kurangnya ada 10 manfaat besar dari laut :   Sarana Transportasi   Sumber Pangan  Pertambangan



     



     



Energi Rekreasi dan Pariwisata Bahan Baku Obat-obatan Pendidikan dan Penelitian Konservasi Alam Pertahanan dan Keamanan



 Sumber Air Bersih



d. Sumber daya Biotik



 Tumbuhan Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen penyusun dasar rantai makanan. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya bahan makanan, bahan bangunan, bahan bakar (bio solar)  Pertanian dan Perkebunan Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor antara lain padi, jagung, kedelai dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet, kelapa sawit, tembakau, dan lain-lain.   Hewan, peternakan dan perikanan Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. e. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Dalam bidang ilmu seni ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subjek pelaku adalah bidang kajian psikologi.



GEOGRAFI PERTANIAN



DAN PERMASALAHAN



PANGAN



GEOGRAFI PERTANIAN & PERMASALAHAN PANGAN ISTILAH DAN DEFINISI PERTANIAN







 Agri dari bahasa lati berarti lahan atau ladang (field) dan culture berarti budidaya. Dengan demikian Agriculture atau pertanian dapat didefinisikan sebagai usaha budidaya yang didalamnya termasuk tanaman dan hewan dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan (C.J. Cox) Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.



 



  



 dalam arti sempit berkaitan dengan usaha bercocok tanam, sedangkan dalam artian luas sebagai kajian ilmiah: pertanian merupakan sumber kehidupan manusia melalui penggunaan lahan untuk bercocok tanam dan menghasilkan bahan pangan lainnya  Terkait dengan pertanian, usaha tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan).  Longman Watson Modern inggris Kamus (1976) mendefinisikan kata pertanian sebagai "ilmu pengetahuan atau seni atau praktik skala besar tanah budidaya 'dalam rangka untuk menghasilkan tanaman  Menurut A.T Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk proses produksi yang sudah khas yangdidasarkan pada proses pertumbuhan dari pada hewan dan tumbuhan  Menurut Sri Setyati Harjadi (1975), pertanian adlah usaha untuk mencapai hasil maksimum dgn mengelola factor tanaman dan lingkungan  Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani. Khusus untuk pembudidaya hewan ternak disebut sebagai peternak. Sedangkan mereka yang menangkap ikan di laut maupun pembudidaya ikan di wilayah pesisir disebut sebagai nelayan



ISTILAH DAN DEFINISI GEOGRAFI PERTANIAN



 











 'geografi' berasal dari kata Yunani 'Geographia' yang berarti bumi dan 'Graphia' makna untuk menjelaskan. Sedangkan "pertanian" berasal dari istilah Latin 'Agercultura' yang berarti ladang dan 'culture' makna budaya atau memupuk.  Geografi pertanian adalah cabang geografi yang berhubungan dengan bidang budidaya tanah dan pengaruh budidaya seperti pada lanskap fisik.  Geografi pertanian merupakan studi pola spasial dalam kegiatan pertanian, termasuk variasi dalam kegiatan pertanian dalam biomes utama, penetapan batas wilayah pertanian, studi pertanian sebagai suatu sistem, dan klasifikasi sistem pertanian.  Geografi Pertanian mempelajari mengenai konsep dan lingkungan geografi pertanian, klasifikasi sistem pertanian, faktor produksi pertanian dan karakteristik sistem pertanian, studi perkembangan pertanian, pembangunan pertanian dan penelitian sistem pertanian  Geografi pertanian merupakan kegiatan yang mengkaji pertanian di berbagai belahan bumi sebagai hasil interaksi manusia dengan alam dan juga mengkaji pola-pola dari kegiatan pertanian yang bervariasi dari tempat-tempat, meliputi segala kegiatan pertanian pada ruang dan waktu pertanian







 



 Terdapat beberapa definisi:  Ahli geografi tidak memandang Geografi Pertanian sebagai satu bagian besar dalam geografi, tetapi mereka mengkelaskan Geografi Pertanian adalah sebagai bagian daripada Geografi Ekonomi.  Kebanyakan ahli geografi menerima Geografi Pertanian sebagai sebagai bagian dari Geografi Manusia. 



Geografi Pertanian adalah lebih sesuai dipanggil dengan geografi "pembiak-baik" manusia terhadap tanah (man's husbandary of lands), yaitu aktivitas memanfaatkan tanaman dan ternakan untuk kegunaan sendiri atau untuk faedah ekonomi.



SEJARAH PERTANIAN 1. HUNTING AND GATHERING Berabad abad lalu pada era pra sejarah, manusia berkelompok dalam satu kelompok kecil yang terdiri dari jumlah 20 orang (sedikit). Manusia ketika itu hanya menjalankan aktiviti pra-pertanian seperti memburu, menangkap ikan , memungut tanaman-tanaman hutan dan madu, sehingga masa pra pertanian ini dikenal sebagai "Pemburu dan Pengumpul" (hunting and gathering society). Contohnya : masyarakat pedalaman Kalahari Kehidupan Sosial  Tempat tinggal tidak tetap atau berpindah pindah (nomaden)  Populasinya masih sedikit   Pemburu dan pengumpul pada saat dulu tinggal di lingkungan yang lebih lembab dan baik sehingga memiliki kehidupan yang lebih mudah daripada masyarakat pemburu dan pengumpul yang sekarang   Teknologinya berkembang sangat lambat  Peralatan serta senjata terbuat dari tulang dan batu  Masih belajar cara memasak menggunakan api  Metalurgi berkembang seperti tembaga, perunggu, emas dan besi untuk panahan, pisau, kapak dan alat lainnya Masyarakat - Perikanan  12.000-15.000 tahun yang lalu banyak pesisir yang tergenang akibat mencairnya gletser.  Paparan benua menjadi laut dangkal sebagai habibat banyak organisme laut  Daerah pesisir menjadi lebih hangat dan lebih layak untuk dihuni   Ikang bercangkang serta ikan hasil tangkapan mulai dikonsumsi sebagai makanan sejak tombak, kail, perahu dan jaring dibuat  2. REVOLUSI PERTANIAN I (NEOLITICS REVOLUTION) Terjadi lebih dari 12.000 tahun lalu, dimana manusia mulai mengenal domestikasi



pertanian yang berkaitan dengan bercocok tanam, membiakkan tumbuhan melalui proses pemilihan, dan memelihara hewan yang dulunya liar untuk keperluan kebutuhan pangan kelompok. Manusia mulai membentuk komunitas/kelompok-kelompok pertanian yang lebih besar dan mulai tinggal menetap serta semakin meningkatkan kemampuan mereka dalam



menghasilkan produk pangan menuju terbentuknya peradaban baru. Dari sinilah dimulai perpindahan tanaman dan hewan ke seluruh dunia. Domestikasi Domestikasi adalah mengumpulkan bibit/biji untuk kemudian ditanam dan dipanen atau melatih hewan untuk kemudian digunakan bagi kepentingan manusia.



 Kawasan Asia tenggara merupakan pertama kali tejadi domestifikasi tanaman, seperti tanaman pangan, yamn, pisang sejak lebih dari 14,000 tahun lampau.   Kawasan Asia Barat yang berhampiran lengkungan Lembangan Sungai Tigris adalah merupakan kawasan pertanian yang berkembang sejak tahun 6,000 SM. Tanaman barli, kurma, buah lai, buah delima, bawang, dan kacang telah ditanam di kawasan yang subur ini. Tanaman epal juga pada awalnya ditemui di keliling Lautan Hitam dan Kaspian. Wilayah ini dikenal sebagai Fertile Crescent dan merupakan sejarah pertanian yang ternama di dunia.   MesoAmerica, dimana dimulai usaha budidaya jagung , kacang kacangan dan squash. Andes di Amerika selatan dan timur laut Amerika utara merupakan wilayah wilayah lainnya dimana praktek pertanian menetap mulai dijalankan oleh penduduk asli.   Africa dimana dimulai dibudidayakan tanaman sorgum, millet dan holtihultura seperti melon. Wilayah peradaban pertanian dimulai dari Lembah Nil yang subur, Ethiopia dan Afrika barat.   Dataran china, terutama di sepanjang sungai Huang ho dimana peradaban pertanian dimulai melalui domestikasi tanaman dan hewan ternak pada wilayah wilayah subur untuk mendukung kebutuhan kelompok manusia yang mulai hidup menetap. The Fertile Crescent Tempat dimana budidaya pertanian dimulai  dimulainya proses seleksi bibit  (seed selection), yang menghasilkan tanaman yang lebih besar dan hasil yang banyak.    terjadinya surplus gandum dan barley







tempat dimana pertama kali terjadi integrasi antara tanaman pangan dan peternakan ( tanaman digunakan untuk pakan ternak dan ternak digunakan untuk membantu budidaya pertanian)



Beberapa persebaran hewan saat domestikasi :   South Asia-ternak, gajah –tidak dibesarkan dalam sangkar, 























 



 Southwest Asia- kembing, domba dan Central Asia-yak, kuda, kambing, sapi dan reindeer







Meso America and South America-llama, alpaca, babi burung unta







Africa-guinea - unggas- menjadi peternak setelah ternak  didatangkan dari Asia Baratdaya Sebanyak 40 species sudah didomestifikasikan



3. REVOLUSI PERTANIAN II Berkaitan dengan revolusi industry, dimana kebutuhan pangan semakin meningkat pada dengan semakin tingginya peradaban manusia. Pada saat ini masyarakatnya sudah mengenal kehidupan perkotaan dan desa. Pertumbuhan industri ekonomi dan berkurangnya model pedesaan abad 1600s dan 1700s mendorong terjadinya urbanisasi petani menuju perkotaan, seperti yang terjadi di England dan Eropa barat untuk mencari pekerjaan lain di luar pertanian. Hal ini menyebabkan terjadinya lompatan besar kebutuhan pangan dari pedesaan ke perkotaan yang berdampak pada inovasi di bidang pertanian. Transporrasi, irigasi, pemupukan dan lainnya merupakan teknologi yang mulai dikenal masyarakat tani di pedesaan sebagai usaha untuk meningkatkan kebutuhan pangan di perkotaan. Pengaplikasian pertanian 1. Subsistence Agriculture  Pertanian dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga semata   Menggunakan bahan yang ada di alam   Menggunakan teknologi sederhana   Tidak ada cash-flow economy   Banyak dijumpai di Amerika Selatan dan Tengah, Afrika, Asia Selatan dan Asia Tenggara   Biasanya tidak memiliki lahan   Metodanya  - Ladang berpindah (shifting cultivation) Petani merotasi lahan pertanian supaya lahan tersebut secara alami kembali subur. Membuka lahan dengan tebang dan bakar. Mengolah lahan selama beberapa tahun hingga kesuburannya berkurang. Berpindah secara rotasi dan akan kembali ke lahan yang pertama - Pastoralism (Peternakan Keluarga) Lebih memanfaatkan hasil ternak untuk kebutuhan hariannya. Misalnya susu, daging untuk kebutuhan harian, kulit untuk pakaian dan tenda. Biasanya mengonsumsi sereal yang juga digunakan untuk kebutuhan ternak. Berpindah pindah secara musiman antara padang rumput dan pegunungan, tergantung pada kebutuhan pakan ternak. 2. Commercial Agriculture  Produksi untuk permintaan pasar   mekanisasi



 Sedikit temaga kerja  4. THIRD AGRICULTURE REVOLUTION (GREEN REVOLUTION) Istilah "Green Revolution" pertama kali digunakan pada tahun 1968 oleh salah seorang direktur USAID William Gaud, yang berkaitan dengan teknologi baru di dunia pertanian. Yang mendasari revolusi ini adalah: 1. Inovasi pertanian yang memperkenalkan bibit bibit unggul 2. Penggunaan pupuk, pestisida, herbisida, fungisida dan bahan kimia lainnya yang semakin intensif Dengan adanya revolusi hijau ini menyebabkan produksi pertanian global meningkat drastis dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dimulainya inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian menyebabkan: 1. Produk meningkat. 2. Banyak varietas baru 3. Menurunkan kegagalan panen 4. Mengatasi permasalahan kerawanana pangan 5. Negatif impact dari teknologi ini



METEOROLOGI



DAN KLIMATOLOGI



METEOROLOGI & KLIMATOLOGI CUACA DAN IKLIM  Definisi Cuaca : kondisi rerata atmosfer pada wilayah tertentu dan pada waktu tertentu. Iklim : rerata kondisi atmosfer pada suatu wilayah pada jangka waktu yang cukup lama (30 tahun)  Komponen cuaca dan iklim : atmosfer,kriosfer, hidrosfer, biosfer, litosfer. ATMOSFER Atmos berarti uap, sphaira berarti bulatan. Atmosfer adalah gas yang relatif sangat tipis yang menyelubungi bumi. Ketebalan atmosfer sekitar 100 km, sangat kecil jika dibandingkan dengan radius bumi yang berkisar 6400 km. Atmosfer terdiri dari campuran beberapa gas dan uap air. Campuran gas yang tidak mengandung uap air dinamakan udara kering. Komposisi atmosfer Gas Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida Neon Helium Ozon Hidrogen Krypton Metan Xenon



Volume (%) 78,08000 20,95000 0,93000 0,03400 0,00180 0,00052 0,00006 0,00005 0,00011 0,00015 kecil sekali



Struktur Atmosfer



GERAK ATMOSFER  Sirkulasi 3 sel : o Sel Hadley o Sel Ferrel o Sel Kutub   Sirkulasi Walker  Angin-angin dunia



MASSA UDARA Kumpulan udara dengan banyak/sedikit sifat fisis yg seragam pada jarak horizontal ratusan km. Sifat & tingkat keseragaman bergantung pada: 1. Sumber massa udara 2. Riwayat – modifikasi massa udara 3. Waktu hidup massa udara Jenis massa udara : Kawasan maritim continental



Polar mP dingin, lembab, tidak stabil cP dingin, kering, stabil



Tropis mT hangat, lembab, tidak stabil cT panas, kering



FRONT Front adalah pertemuan dua massa udara yang berbeda. Jenis front 1. Front panas



2. Front dingin



3. Front Stasioner -



Tidak ada perbedaan yang signifikan antara massa udara panas dan massa udara dingin, daerah front ditentukan berdasarkan arah gerakan



-



Ketika batas antara kedua massa udara tidak berubah, maka disebut front stasioner



-



Perlu diperhatikan bahwa kecepatan angin tidak nol, udara itu sendiri tetap berpindah, tetapi batas diantara keduanya tidak Occluded front/front macet



4. Front Oklusi Warm occlusion



Cold occlusion



AWAN DAN HIDROMETEOR Awan merupakan kumpulan uap air yang ada di atmosfer. Jenis-jenis awan : a. Cirrus : berserat atau seperti rambut b. Cumulus : bergumpal c. Stratus : berlapis lapis d. Nimbus : pembawa hujan Name of cloud



Conventional



Average



types Stratus



symbols St



heights 800 m



High fogs



Nimbostratus



Ns



1000 m



Heavy showers



Stratocumulus



Sc



1500 m



Average clouds (average higher level 6000m; average lower level 2000m)



Altocumulus



Ac



3500 m



Altostratus



As



4000 m



High clouds (average lower level 6000m)



Cirrocumulus



Cc



7000 m



Cirrostratus



Cs



8000 m



Cirrus



Ci



9000 m



Cumulus



Cu



18000 m



Cumulonimbus



Cb



20000 m



Cloud types Low clouds (average higher level 2000m; average lower level near the soil)



Vertical clouds



Notes



Membentuk halo (lingkaran cahaya) Tidak menutupi matahari Awan dibentuk dari kenaikan udara Awan dibentuk dari kenaikan udara



Proses pembentukan awan dan hujan Tetes kabut dan awan terbentuk oleh agregasi molekul uap air melalui proses kondensasi pada inti kondensasi awan yang higroskopi. Awalnya, tetes kecil tumbuh dengan cepat dalam suatu parsel udara yang mendingin, tetapi saat menjadi besar, laju pertumbuhannya menurun dengan cepat sehingga proses pertumbuhan kondensasi ini menjadi demikian lambat untuk menghasilkan tetes air berukuran tetes hujan (butuh waktu berhari-hari). Dalam „awan panas‟, tetes hujan dapat tumbuh melalui proses tumbukan dan tangkapan (collision and coalescence). Dalam proses ini, tetes besar yang jatuh akan bertambah besar akibat tumbukan dengan tetes2 kecil dalam lintasan jatuhnya. Mekanisme ini bekerja karena tetes besar jatuh lebih cepat daripada tetes kecil. BENCANA METEOROLOGIS 1. Siklon Tropis 4 tahap pertumbuhan siklon Gangguan Tropis - Kumpulan beberapa sistem hujan badai (thunderstorms) dengan isobar sedikit melengkung. - Kecepatan angin



- Kecapatan angin antara 20-34 knot. - Ada 2 isobar 74 mph atau > tertutup 119 kmph) - Kecepatan Angin antara 35-64 knot. - Pada saat ini badai diberi nama.



2. El Nino dan La Nina o El Nino



o



La Nina



3. Tornado



PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi rata-rata cuaca di suatu daerah tertentu, disebabkan pengaruh suhu atmosfer yang semakin meningkat.



Kontroversi pemanasan global dan perubahan ikim : Menurut IPCC iklim berubah karena manusia dan siklus iklim itu sendiri sedangkan menurut UNFCC iklim berubah karena manusia  Iklim Global berubah secara natural tanpa pengaruh manusia karena 



1. Perubahan orbit bumi 2. Variasi output matahari



3. Dampak meteor 4. Erupsi vulkanik   Pengaruh manusia 1. Peningkatan emisi GRK 2. Pengurangan penyerap karbon Penyebab dan akibat pemanasan global  Konsentrasi gas CO2, penyumbang terbesar terhadap efek rumah kaca di atmosfer, diketahui telah meningkat secara sangat signifikan setelah revolusi industri (sumber antropogenik)  Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dipercayai oleh para ilmuwan telah menyebabkan pemanasan global dan memicu perubahan iklim yang terjadi sekarang ini Kontribusi gas-gas terhadap pemanasan global



Dampak Perubahan Iklim  Kenaikan muka laut global o Terganggunya Batas Wilayah Indonesia o Gangguan terhadap Jaringan Jalan Lintas dan Kereta Api o Menggenangnya Air Laut dan Rusaknya Ekosistem Pantai  Peningkatan Jumlah Pengungsi  Hilangnya Habitat dan Spesies  Hilangnya lahan-lahan budidaya  Berkurangnya Produktivitas Lahan  Berkurangnya Produktivitas Pertanian  Berkurangnya Produktivitas Perikanan  Masalah Sumber Daya Air a. Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan : - Cuaca yang lebih hangat akan mengubah habitat dan siklus hidup berbagai hama penyebab penyakit. - Air laut yang lebih hangat memperbesar peluang timbulnya penyakit tifus di sekitar pantai. - Cuaca yang hangat & lembab memperluas penyebaran nyamuk pembawa malaria. - Cuaca yang hangat meningkatkan penyebaran penyakit demam.



b. Dampak Perubahan Iklim pada Pemukiman - Wilayah yang paling rentan terhadap dampak kenaikan muka air laut adalah pulaupulau dan delta di muara sungai besar. - Meningkatnya bencana tanah longsor. - Badai di daerah pantai mengancam 200 juta orang pada 2080. - Perkiraan kerugian akibat kerusakan infrastruktur di pantai mencapai 10 milyar dollar tiap negara. c. Dampak Perubahan Iklim pada Pengairan - Dampak pada sektor pengairan akan bergantung pada perubahan curah hujan masingmasing wilayah. - Saat ini 1.7 milyar orang tinggal di daerah yang rawan bencana karena air dan akan terus bertambah. - Perubahan iklim akan menurunkan suplai air di beberapa wilayah dan meningkat pada wilayah yang lain. d. Dampak Perubahan Iklim di Bidang Energi & Industri - Cuaca yang hangat dan musim panas yang panjang dapat mengurangi suplai air untuk mesin-mesin yang menggunakan tenaga air. (Contoh : Berkurangnya pasokan listrik di Indonesia) - Kegiatan industri/ekonomi terhambat akibat kurangnya pasokan listrik. e. Dampak Perubahan Iklim di Bidang Pertanian - Dampak yang terjadi kompleks dan bervariasi terhadap wilayah dan tingkat perubahan iklim. - Faktor yang mempengaruhi adalah perubahan temperatur regional, curah hujan, dan adaptasi oleh petani. - Umumnya, peningkatan suhu akan mempengaruhi kondisi pertanian di wilayah lintang tengah. - Pemanasan beberapa derajat celcius akan memberikan dampak yang signifikan bagi sektor pertanian (penurunan produktivitas pertanian). f. Dampak Perubahan Iklim pada Bidang Kehutanan - Perubahan pola cuaca dan ketersediaan air di kawasan hutan dapat mengancam kelangsungan hidup pohon dan flora & fauna yang di hidup di dalamnya. - Peningkatan temperatur akan menyebabkan timbulnya kebakaran hutan.



GEOMORFOLOGI



GEOMORFOLOGI Geomorfologi berasal dari kata geo = bumi, morphe = bentuk, dan logos = ilmu/uraian. Jadi, geomorfologi adalah ilmu yg mempelajari bentuk muka bumi /bentuk lahan, prosesproses yg mempengaruhi genesa, serta hubungannya dengan lingkungan dalam ruang & waktu. Siklus geomorfologi 1. Terjadinya proses endogenik baik berupa diastropisme / vulkanisme. Proses ini menyebabkan terjadinya pengangkatan, lipatan, patahan, yang sering diikuti dengan pembentukan gunung/pegunungan. Akibatnya bumi terangkat jadi daratan & proses endogenik berhenti. 2. Setelah itu terjadi proses eksogenik antara lain pelapukan, erosi, transportasi, deposisi / gerakan massa. Proses ini berlangsung terus menerus hingga diperoleh kondisi saat ini. 3. Target akhir yaitu terbentuknya suatu bentang alam yang setimbang, yakni suatu daratan (hampir rata). Selanjutnya proses-proses yg membentuk bentang alam disebut proses geomorfik. Klasifikasi Relief a. Relief orde I Jika bumi dilihat dalam skala kecil hanya nampak perairan serta daratan. Sehingga yang termasuk relief orde satu adalah kelima benua dengan paparannya serta cekungan dengan samudera yg ada di bumi. b. Relief orde II Jika skala diperbesar, akan nampak relief yg perbedaan tingginya cukup mencolok. Sehingga yg termasuk relief orde dua adalah pegunungan, plateau, dataran (plains). c. Relief orde III Jika skala diperbesar lagi, akan nampak morfologi yang lebih jelas yang terbentuk akibat proses erosional, deposisional & residual seperti bukit, lembah, punggungan, cekungan danau, kipas alluvial, dan sebagainya. Tenaga Pembentuk Muka Bumi A. Tenaga endogen Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen ada 3 macam, yaitu : 1. Tektonisme/Diastropisme/Tektogenesa Yaitu gerakan kulit bumi secara mendatar maupun vertikal. Akibat tektonisme ada dua macam yaitu: Epirogenetik dan Orogenetik a. Gerakan Epirogenetik ( tenaga pembentuk benua), gerakan ini berlangsung relatif lama, dan meliputi daerah yang luas. - Epirogenetik positif : laut seolah-olah naik karena daratan turun. Contoh : Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, Turunnya muara sungai Mississipi (USA)



- Epirogenetik Negatif : Laut seolah-olah turun karena daratan naik. Contoh: Naiknya P. Timor dan P. Buton (sulawesi), naiknya dataran tinggi Colorado (USA) Naiknya P. Simeulue (Sumatera) b. Gerakan Orogenetik (tenaga pembentuk gunung), gerakan ini relatif cepat. Gerakan vertikal dan horisontal ini menyebabkan terjadinya dislokasi (pergeseran kulit bumi) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan maupun patahan. 2. Vulkanisme Yaitu peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma di dalam bumi. Vulkanisme Gunung api berdasarkan bentuknya: a. Gunung api berbentuk Maar Terbentuk akibat satu kali letusan (eksplosif) cukup besar dan dapur magma dekat dengan permukaan bumi. Contoh : G. Api lamongan (Jawa timur ), Peg. Eifel (perancis) b. Gunung api berbentuk kerucut / strato Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusannya meleleh (efusi) berkali-kali dari bahan kental sehingga berlapis-lapis dan makin tinggi. Sebagian besar gunung di Indonesia berbentu strato ini. c. Gunung api berbentuk Perisai / tameng/ aspit Bentuknya seperti perisai, terjadi karena bahan letusan sangat cair sehingga meleleh sangat landai antara 1 - 100. Contoh : G. Mauna Loa dan Kilanca di Hawaii 3. Seisme Seisme/gempa adalah getaran permukaan bumi disebabkan tenaga dari dalam bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi disebut episentrum. Alat pengukur gempa : seismograf (horisontal maupun vertikal), kekuatan gempa dinyatakan dalam satuan Skala richter. Gempa yang intensitasnya dapat diketahui tanpa menggunakan alat disebut Macroseisme, sedangkan gempa yang intensitasnya kecil dan tidak dapat dirasakan disebut Microsisme  



 Isoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa dengan kekuatan sama  Homoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa Primer pada saat yang sama



 Pleistoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat tempat dengan tingkat kerusakan yang sama.  Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi 3  1. Gempa tektonik : disebabkan oleh tenaga tektonisme (pergeseran kerak/kulit bumi. Gempa ini paling berbahaya karena meliputi kawasan yang luas 2. Gempa Vulkanik: gempa yang disebabkan aktivitas magma 3. Gempa runtuhan/ terban: disebabkan karena tanah runtuh / longsor. B. Tenaga Eksogen Tenaga yang berasal dari permukaan bumi. Dibagi menjadi 3, yaitu



1. Pengikisan (erosion) Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari, menjadi panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang terkena hujan. Lambat laun batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi karena beberapa sebab berikut. 1) Tenaga air a) Erosi percikan (splash erosion). b) Kumpulan aliran dari erosi percikan,yaitu erosi parit (gully erosion). c) Lebih besar dari gully erosion, yaitu erosi lembah (valley erosion). d) Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion). 2) Tenaga angin Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan oleh angin dinamakan deflasi. 3) Tenaga gelombang Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut merupakan tenaga penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi gelombang berupa gua-gua laut dan celah-celah, serta lengkung laut. Bentuk sisa erosi gelombang berupa dasar pantai yang datar (platform) dan tanjung dengan ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi ini berupa gosong pasir (bars) dan dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara di dalamnya (beach). 4) Tenaga gletser Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi. Es meluncur menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan. Peluncuran es diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. Bentuk erosi gletser berupa ledok berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk sisa dari erosi ini adalah puncak bukit yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jerengjereng yang kasar dan tajam (aretes). Sedangkan hasil endapan erosi gletser berupa morena, drumlin, dan esker. 5) Tenaga makhluk hidup (organisme) Organisme sebagai tenaga penggerak erosi. yaitu binatang atau manusia. Erosi oleh organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya berupa karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill). 2. Pelapukan (weathering) Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk muka bumi. Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan menjadi butiran yang kecil bahkan dapat larut dalam air. Macam-macam pelapukan sebagai berikut. 1) Pelapukan fisik



Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin, dan air hujan. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Proses pelapukan ini sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah. 2) Pelapukan kimiawi Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk. 3) Pelapukan organis atau biologis Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan menjadi lapuk. Manusia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya pelapukan. 3. Pengangkutan Material (Mass Wasting) Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material. 4. Amblesan (Subsidensi) Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles. Klasifikasi bentuk lahan/alam Satuan geomorfologi adalah semua bentang relief orde II & merupakan hasil kerja proses endogen. Sedangkan satuan bentuk lahan adalah bentang relief orde III & merupakan hasil kerja proses eksogen. Ada beberapa jenis bentuk lahan yaitu 1) Bentuk lahan vulkanik 2) Bentuk lahan struktural 3) Bentuk lahan proses pelarutan 4) Bentuk lahan proses denudasional 5) Bentuk lahan proses fluvial 6) Bentuk lahan proses marin 7) Bentuk lahan proses glacial 8) Bentuk lahan proses angin BENTANG ALAM STRUKTURAL 1. Struktur Mendatar a. Plain (Dataran): Morfologi datar dengan kemiringan 500 kaki. b. Plateau: Morfologi pegunungan berpuncak datar/hampir datar, kemiringan 50 cm - Speleotherms, hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua (stalagtit di atas, stalagmit di bawah)



- Fitokarst, permukaan yang berlekuk lekuk dengan lubang yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping. 2. Bentuk bentuk mayor - Surupan (doline), depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer. Kedalamannya bisa mencapai ratusam meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong - Uvala, gabungan dari beberapa doline - Polje, depresi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam. Bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan - Jendela karst, lubang pada atap gua akibat runtuh yang menghubungkan dengan udara luar - Lembah karst, lembah atau alur besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. b. Bentuk Sisa Pelarutan Terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berlangsung sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst. - Kerucut karst, bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi - Menara karst, bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial BENTANG ALAM FLUVIAL Bentang alam yang terdiri di dalamnya berhubungan dengan proses adanya air yang membentuk suatu morfologi di suatu daerah, biasanya sungai. 1. Meander, belokan tajam pada sungai, biasanya terjadi pada dalam suatu rangkaian, yang disebabkan karekteristik dari aliran air. Meander terbentuk pada aliran endapan sedimen dan berhenti diatas aliran karena terhalang. 2. Meander cut off, meander cutoff merupakan meander yang terbentuk akibat aliran yang melewati bagian sempit dari leher meander, di mana aliran ke bawah telah berpindah dari meander yang telah melambat dan meander berikutnya telah mengambil aliran tersebut. 3. Flood Plain, adalah suatu level area pada daratan untuk memprediksi banjir dari tubuh air yang berdekatan. Flood plain digambarkan dari frekuensi banjir yang sudah terjadi. 4. Stream divide, merupakan pembagian arus sungai berdasarkan dasar sungai dan arah alirannya tersebut. Pembagian tersebut, yaitu branch, beck, burn, creek, kill, lick, rill, river syke, bayou, rivulet, run. 5. River terrace, merupakan teras sungai yang tampak sepanjang sisi lembah, biasanya sejajar dengan tembok lembah. Kebanyakan terraces terbentuk ketika erosi pada sungai meningkat dan melewati flood plain. 6. Channel Bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tengah alur sungai. 7. Point bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi alur sungai.



8. Natural levees, merupakan pemanjangan dari tanggul terdiri dari pasir dan lanau dan terendapkan sepanjang tepi sungai selama masa banjir. 9. Back Swamp, merupakan rawa yang mengalami penurunan area floodplain antara natural levees dan pada tepi floodplain 10. Braided stream, adalah arus yang mengalir pada beberapa terusan yang terbagi dan yang bersatu. Braided stream terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar-datar, alurnya luas, dan dangkal. 11. Oxbow lake, merupakan meander pada awalnya karena adanya pemotong pada arus akibat pelurusan air, maka terbentuklah struktur seperti tapal kuda, struktur ini dinamakan oxbow lake. 12. Crevasse splay, merupakan kenampakan roman muka bumi yang terbntuk akibat arus berlebih memotong levee dan endapan sedimen pada floodplain. Hal ini dapat membuat endapan yang sangat besar sehingga menjadi delta. 13. Alluvial fan, berbentuk seperti kipas, merupakan akumulasi dari endapan alluvial pada mulut jurang atau aliran anak sungai dengan arus utama. 14. Channel fill, merupakan akumulasi pasir detritus pada arus di mana kapasitas transportasi dari air tidak mampu untuk memindahkan material secara berulang. 15. Overbank, merupakan penggambaran dari tipe endapan alluvial atau sediment yang terendapkan pada floodplain di sungai. Biasanya endapan berbutir halus. 16. Flood basin, merupakan daerah di bawah permukaan air selama air tinggi karena banjir pada daerah tertentu. BENTANG ALAM VOLKANIK Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya. Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma. Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan. Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu: a. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.



b. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. c. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. d. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. e. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil. f. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.



Tentunya Anda masih ingat bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi, maka gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bias terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu: a. Ekstrusi linier, lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur. b. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2. c. Ekstrusi sentral, melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gununggunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain. Gejala Paska Vulkanis Pada saat gunung berapi meletus, memuntahkan bahan material dari perut bumi ke permukaan bumi. Bahan yang dikeluarkan gunung api yang meletus bias berupa wujud padat, wujud cair dan gas. Wujud padat seperti : batu besar (bom), batu kecil (lapili), pasir, abu, dan batu apung. Wujud cair bisa berupa lava (aliran magma ke permukaan bumi dengan suhu tinggi), lahar panas (lumpur panas campuran lava dan air), mata air panas periodik (geyser),



dan mata air mineral (makdani). Sedangkan wujud gas bisa berupa gas belerang (solfatar), gas nitrogen, gas asam arang (mofet), dan uap air (fumarol). Bahan yang keluar dari gunung api; yang padat disebut efflata, yang cair disebut effusive dan berupa gas disebut ekshalasi. Manfaat Vulkanisme : 1. Menyuburkan tanah 2. Bahan galian 3. Objek Wisata 4. Penangkap air hujan BENTANG ALAM EOLIAN Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri lebih diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara yang kering. Macam-Macam Bentang Alam Eolian Dilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat prose pengendapan oleh angin. A. Bentang alam Eolian Akibat Proses Erosi Proses erosi oleh angin dibedakan menjadi 2, yaitu deflasi dan abrasi. Bentang alam yang disebabkan oleh proses erosi ini juga dibedakan menjadi 2 yaitu bentang alam hasil proses deflasi dan bentang alam hasil proses abrasi. Bentang Alam Hasil Proses Deflasi Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 macam: 1. Cekungan Deflasi (Deflation basin) Cekungan deflasi merupakan cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan tersebut akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain. Contoh cekungan ini terdapat di Gurun Gobi yang terbentuk karena batuan telah diurai oleh adanya pelapukan. Cekungan ini mempunyai ukuran antara 300 m - > 45 km panjangnya dan dari 15 - 150 m dalamnya. 2. Lag Gravel Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (gravel, bongkah dan fragmen yang besar), disebut lagstone. Akumulasi seperti itu dalam waktu yang lama bisa menjadi banyak dan menjadi lag gravel atau bahkan



sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain saling berdekatan. 3. Desert varnish Beberapa lagstone yang tipis, mengilat, berwarna hitam atau coklat dan permukaannya tertutup oleh oksida besi dikenal desert varnish. Bentang Alam Hasil Prose Abrasi 1. Ventifact Beberapa sisa batuan berukuran bongkah – berangkal yang dihasilkan oleh abrasi angin yang mengandung pasir akan membentuk einkanter (single edge) atau dreikanter (three edge). Einkanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin yang tetap/konstan. Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overturned akibat pengrusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai kedudukan tetap, sehingga membentuk bidang permukaan yang banyak. 2. Polish Polish ini terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus, digosok oleh angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast)yang mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada kuarsit akibat erosi secara abrasi akan lebih mengkilat. 3. Grooves Angin yang mengadung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan membentuk suatu alur yang dikenal sebagai grooves. 4. Sculpturing (Penghiasan) Batu jamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung pasir sehingga bentuknya menyerupai jamur (mushroom). 5. Yardang Pada batuan yang halus, abrasi oleh angin secara efektif memotong sepanjang alur rekahan membentuk bentukan sisa yang berdiri memanjang yang disebut yardang. Kehadiran rekahan-rekahan mempunyai pengaruh penting pada orientasi beberapa yardang. Material yang halus tertransport sedangkan lapisan yang resisten membentuk perlapisan dengan material lain yang kurang kompak. B. Bentang Alam Hasil Pengendapan Angin Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka material-material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Bentang alam hasil proses pengendapan oleh angin ini dibedakan menjadi 2 yaitu: dune dan Loess A. Dune Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Berdasarkan ukurannya, hasil proses pengendapan material pasir, yaitu ripples, dunes dan megadunes   Ripples lebar berukuran 5 cm - 2m dan tinggi 0,1 – 5 cm  Dunes lebar 3 – 600 m dan tinggi 0,1 – 15 m



 Megadunes lebar 300 – 3 km dan tinggi 20 – 400 m Klasifikasi menurut Emmon‟s (1960) bentuk-bentuk dune dapat bermacam-macam, tergantung pada banyaknya pertambahan pasir, pengendapan di tanah, tumbuh-tumbuhan yang menghalangi dan juga arah angin yang tetap. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka tipetipe dune digolongkan menjadi : 1. Lee dune (Sand Drift) Lee dune/sand drift adalah dune yang berkembang memanjang, merupakan punggungan pasir yang sempit, berada di belakang batuan atau tumbuh-tumbuhan. Dune ini mempunyai kedudukan tetap, tetapi dengan adanya penambahan jumlah pasir yang banyak maka dapat juga menjadi jenis dune yang bergerak dari ujung sand drift. 2. Longitudinal dune Longitudinal dune mempunyai arah memanjang searah dengan arah angin yang efektif dan dominan. Terbentuk karena angin tertahan oleh rumput atau pohon-pohon kecil. Kadang-kadang berbentuk seperti lereng dari suatu lembah. 3. Barchan Barchan terbentuk pada daerah yang terbuka, tak dibatasi oleh topografi/tumbuhtumbuhan dimana arah angin selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di atas batuan dasar yang padat. Barchan ini berbentuk koma dengan lereng yang landai pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap. 4. Seif Seif adalah longitudinal dune yang berbentuk barchan dengan salah satu lengannya jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang. Misalnya di Arabian Sword, seif berasosiasi dengan barchan dan berkebalikan antara barchan menjadi seif. Perubahan yang lain misalnya dari seif menjadi lee dune. 5. Transversal dune Transversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang banyak dan kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang pantai. Pasir yang banyak itu akan menjadi suatu timbunan pasir yang berupa punggungan atau deretan punggungan yang melintang terhadap arah angin 6. Complex dune Complex dune terbentuk pada daerah dengan air berubah-ubah, pasir dan vegetasi agak banyak. Barchan, seif dan transversal dune yang berada setempat-tempat akan berkembang sehingga menjadi penuh dan akan terjadi saling overlap sehingga akan kehilangan bentuk-bentuk aslinya dan akan mempunyai lereng yang bermacan-macam. B. Loess Daerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess. Beberapa endapan loess yang dijumpai di Cina barat mempunyai ketebalan sampai beberapa ratus meter. Sedangkan di tempat lain kebanyakan endapan loess tesebut hanya mencapai beberapa meter saja. Beberapa endapan loess menutupi daerah yang sangat subur. Penyelidikan secara mikroskopis memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel-partikel angular dengan diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan mika. Kebanyakan butiran-butiran tersebut dalam keadaan segar atau baru terkena pelapukan sedikit.



Kenampakan itu menunjukkan bahwa loess tersebut merupakan hasil endapan dari debu dan lanau yang diangkut dan diendapkan oleh angin. BENTANG ALAM PANTAI Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio – marine. Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Gerakan tersebut meliputi pasang surut, arus maupun ombak. Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai., dan Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh: a. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan. b. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai tersebut. c. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut. d. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya. e. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme yang ada di laut. Klasifikasi pantai menurut Johnson (1919 Vide Thornbury, 1964), berdasarkan genesa dibagi menjadi 4 macam pantai yaitu: 1. Pantai tenggelam (submergence coast), terjadi karena tenggelamnya daratan atau naiknya muka air laut. Contoh : Pantai Ria (terjadi akibat erosi fluvial), Pantai Fjord (terjadi akibat glasiasi) 2. Pantai naik (emergence coast), pantai ini terjadi akibat majunya garis pantai atau turunnya muka air laut. 3. Pantai netral , adalah pantai yang tidak mengalami penenggelaman atau penurunan. Contoh: Pantai delta, Pantai volkanik, Pantai terumbu koral 4. Pantai campuran (compound)



Pantai tenggelam



Pantai naik



Pantai netral



Pantai campuran



(Submerge coast) (emergence coast) (compound)  Dimukapantai  Dimuka pantai  Garis pantai relatif  Pantai ada pulau terbentuk undaklurus menunjukan undak pantai dan  Pantai landai, undak pantai  Garis pantai tidak teratur gosong pasir atau ombak tidak besar  Lembah tanggul-tanggul. tenggelam, akibat  Teluk dalam  Kadang-kadang terbentuk delta, turun dan naiknya  Garis pantai relatif  Lembah-lembah turun lurus bila suplai material muka air laut.  Relief relatif melimpah rendah



Beberapa bentuk alam pantai 1. Gua laut (sea caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi bawah (under cutting) oleh pukulan gelombang arus. 2. Celah (cliff), erosi oleh gelombang atau arus yang menimpa retakan atau patahan menyebabkan terbentuknya celah di pantai. 3. Teras-teras (wave cut terraces), terjadi karena dasar laut dangkal tererosi, Permukaan menjadi rata kemudian terangkat. 4. Stack yaitu tiang-tiang baru yang terpisah dari daratan.tersusun dari batuan yang resisten sehingga bertahan dari pukulan gelombang. 5. Arc yaitu batuan berlubang tembus akibat kikisan gelombang,tersusun dari batuan yang lunak(tidak resisten). 6. Tanjung (Headland) yaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke laut akaibat erosi gelombang,terdiri atas batuan lava dan breksi. 7. Gisik (beach), merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di pantai. Gisik terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai depan. Kadang-kadang gisik ini terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun ke arah laut. Material pada gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat-bulat, kerikil yang kasar (gravel), dan pasir. 8. Gosong pasir(bar), merupakan endapan pasir atau kerikil di laut sejajr garis pantai 9. Off shore bar(barrier bar) terdapat di laut lepas,hasil pengendapan backswash 10. Laguna(lagoon), laut dangkal antara daratan dan off shore bar; 11. Tombolo, endapan yang menghubungkan daratan dengan pulau, sebagai akibat reflaksi gelombang karena rintangan pulau tersebut. 12. Gumuk pasir pantai (coast dunes), adalah timbunan pasir dipantai sebagai akibat hasil aktivitas angin dan vegetasi. a. Free dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin tanpa di bantu vegetasi; b. Impended dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan vegetasi atau topografi kasar.



BENTANG ALAM GLASIAL Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser. Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser diantaranya adalah:  Keadaan daerah  Proses   Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine) Ada dua tipe bentang alam glasial, diantaranya yaitu:  1. Alpine Glaciation → terbentuk pada daerah pegunungan. 2. Continental Glaciation → bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser. Tipe- tipe gletser diantaranya: 1. Valley Glasier Merupakan gletser pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Pada valley glacier juga terdapat ankak-anak sungai. Valley Glacier terdapat pada alpine glaciation. 2. Ice Sheet Merupakan massa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup dataran yang luas biasanya > 50.000 kilometer persegi. Ice sheet terdapat pada continental glaciation yaitu pada Greenland dan Antartika 3. Ice cap Merupakan ice sheet yang lebih kecil, terdapat pada daerah pegunungan seperti valley glacier contohnya di Laut Arktik, Canada, Rusia dan Siberia. Ice sheet dan ice cap mengalir ke bawah dan keluar dari pusat (titik tertinggi) 4. Ice berg Ice shet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang / terbuang dalam jumlah besar, bila mengenai tubuh air maka balok-balok es tersebut akan pecah dan mengapung bebas di permukaan air, hal ini disebut ice berg. Proses Pembentukan Gletser Snowfall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara yang terjebak diantara keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan mengalami kompaksi karena berat jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya enam akan hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu mengalami sementasi membentuk es geltser (glacier ice). Transisi dari bentuk salju menjadi gletser dinamakn firn.



Bentuklahan (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial a. Bentang Alam Karena Proses Erosi Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations yaitu yang terbentuk pada daerah pegunungan. Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial → berbentuk V karena erosi sungai.



Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air akibat hantaman massa es yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi yang terbentuk pada alpine glaciation antara lain : 1. Hanging valley Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley yang tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah menjadi lurus dan memperhalus dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan dibawahnya terpotong menjadi beberapa bagian, tergantung resistensinya terhadap erosi glasial. 2. Truncated Spurs Merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi glasial. Makin tebal gletser makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah. Makin besar erosi maka mengakibatkan pendalaman lembah dan anak sungainya sedikit. 3. Cirques Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier valley yang tumpah ke bawah. Terbentuk karena proses glasial, pelapukan dan erosi dinding lembah. 4. Rock basin lake Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali terbentuk rock basinlake. 5. Bergschrund Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke glacier valley lalu jatuh ke crevasse. 6. Aretes Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga bagian tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging. 7. Horn Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian yang hilang karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya. 8. Crevasses Merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut closed crevasses. b. Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser 1. Moraines Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah glacier menyusut. Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang valley glacierterakumulasi pada sepanjang sisi es.



a. Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser b. Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral Moraines membawa gletser turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane highway (lintasan-lintasan pada daerah tinggi). c. End Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan terminus yang tersisa yang tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk end moraines yang berbentuk seperti bulan sabit.  



 Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus bergerak maju jauh dari es.  Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus tidak mengalami perubahan (tetap).



 Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena batuan yang terseret aleh gletser lalu mengendap.  2. Till Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi valley glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis (fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain. Berukuran clayboulder, unsorted. 3. Drumlin Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah till, bentuknya seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan es. Dihasilkan oleh ice sheet yang tertransport jauh dan terbentuk kembali menjadi endapan till setelah melalui lereng yang dangkal. 4. Erratic Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian tertransport oleh es yang berasal dari lapisan batuan yang jauh letaknya.



GEOGRAFI BUDAYA



GEOGRAFI BUDAYA BUDAYA DAN KEBUDAYAAN Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Beberapa ahli menyampaikan pendapatnya tentang kebudayaan, yaitu :











 Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.  Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.  Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.



Wujud Kebudayaan Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. 1. Gagasan (Wujud ideal) 2. Aktivitas (tindakan) 3. Artefak (karya) Elemen atau Komponen Kebudayaan Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu : 1. Kebudayaan material 2. Kebudayaan nonmaterial 3. Lembaga sosial 4. Sistem kepercayaan 5. Estetika 6. Bahasa Penetrasi Kebudayaaan Masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:



a. Penetrasi damai (penetration pasifique) Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan : 1. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. 2. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. 3. Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli. b. Penetrasi kekerasan (penetration violante) Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat EVOLUSI MAKHLUK HIDUP Perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. A. Dryopithecus banyak ditemukan di Afrika yang hidup pada permulaan Miocen ( 22 – 5,2 juta th.yl). dryopithecus berjalan dengan empat kaki dan tidak ada bukti sama seperti kera-kera besar yg masih hidup sampai sekarang (gorilla, simpanse, orangutan dll.) ). Fosil yg ditemukan di Eropa berumur + 16 juta th.yl. pertengahan miocen dianggap hidup di hutan. B. Sivapithecus (dari dewa Siwa) yaitu nama yang diberikan kepada kelompok kera dari kaki bukit Siwalik pegunungan Himalaya di Pakistan dan beberapa jenis yang hampir sama ditemukan di Eropa Timur dan Asia, tetapi tidak secara jelas ditemu-kan di Afrika, Eropa Barat ataupun Eropa tengah. Berbeda dengan Dryopithecus, bahwa Sivapithecus hidup lebih dekat ke tanah dan memiliki gigi yang lebih kuat dan rahan yang besar. Ramapithecus bentuk fisiknya lebih dekat dengan orangutan.



C. Ramapithecus hidup + 16 jt th.yl. memiliki taring lebih pendek dibanding mahluk pendahulunya dan memiliki kesamaan dengan manusia. Ramapithecus dianggap sebagai mahluk (ho-minid) purba yang mendekati fisik gorilla sekarang, tetapi dengan bentuk fisik yang lebih kecil. D. Australopithecus, Asal usul homonisasi, ditunjukkan oleh kemunculan makhluk-mahluk menyerupai ma-nusia, yakni sekitar 3 atau 4 juta tahun yl. Pada masa itu, beberapa jenis makhluk telah berkembang di bagian Timur dan Selatan Afrika, di antaranya dari keluarga Australopithecus. Makhluk ini berpostur pendek, tidak lebih dari anak yg berusia di bawah 13 tahun; berjalan condong ke depan, tinggal, dan bergerak di tanah. E. Homo (Pithecanthropus) Erectus



F. Homo neanderthal Makhluk yg paling dekat ke kemunculan manusia modern sekitar 200.000 tahun yg lampau, yaitu makhluk dengan nama Homo neanderthalensis atau manusia Neanderthal. Manusia ini ditemukan tengkoraknya pada tahun 1856 di lembah sungai Neander dekat Dusseldorf, Republik Jerman



G. Homo cro-magnon Sekitar 35.000 tahun yang lampau hominid yang masih bertahan yaitu Cro-Magnon, dan tergolong kedalam genus Homo Sapiens. Sebagai pemburu nomadik, Cro-Magnon bermigrasi ke Eropa dari Timur Tengah; mereka menghuni wilayah pantai Mediteranean (Laut Tengah) dan terpencar pula ke pedalaman sampai memasuki daerah Tundra, suatudaerah miskin tumbuhan di batas glasial Eropa.



RAS MANUSIA Ras Manusia disebut karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya. Selain warna kulit sebagai ciri yang paling menonjol untuk menen-tukan ras manusia, maka ras ciri-ciri fisik lainnya dapat pula dija-dikan dasar untuk mengetahui ras, yaitu : Bentuk badan; Bentuk dan warna mata; Bentuk kepala; Bentuk dan warna rambut; Bentuk muka & tulang rahang bawah; Bentuk bibir. Bentuk hidung; Warna kulit manusia sangat tergan-tung dari ras atau keturunannya. Misalnya, Negroid memiliki kulit yg hitam, Kaukasoid memiliki kulit putih, bangsa Polynesia atau Indian berkulit kemerahan, Cina (oriental) berkulit kuning langsat, dan orang Melayu berkulit sawo matang. Warna kulit ini ditentukan oleh pigmen yang terdiri dari eumelanin dan feomelanin . Eumelanin adalah pigmen hasil oksidasi yg berwarna cokelat tua sedangkan feomelanin adalah pig-men hasil reduksi yg ber-warna kuning krem.   Ras Negroid hanya memiliki eumelanin;  Ras Kaukasoid (Eropa) hanya feomelanin,   Ras Mongoloid (Orang Cina, Jepang dan Orang Melayu), memiiki kedua jenis pigmen tersebut. Oriental (Cina dan Jepang), feomelanin lebih besar dari eumelanin sehingga berwarna kuning langsat. Orang Melayu feomelanin lebih kecil dibandingkan Eumelanin, sehingga berwarna sawo matang. Jenis jenis ras di dunia (Men. A.L. Krober) 1. Ras Utama a. Ras Negroid Ras Negroid adalah ras manusia yg ter-utama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara sampai Afrika Selatan. Keturunan mereka banyak men-diami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah. Ciri ciri :  Berkulit hitam  Bibir tebal  Tinggi  Kelopak mata lurus  Berambut Keriting  



b. Ras Kaukasoid (Kulit Putih) Anggota ras Kaukasoid biasa disebut "kulit putih", namun tidak selalu benar. Misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, walaupun mereka berambut keriting dan berkulit hitam. Namun tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid. Ras Kaukasoid adalah ras manusia yg sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara. Ketu-runan mereka sekarang telah menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Ciri-cirinya :  Hidung Mancung  Rambut pirang sampai coklat kehitaman  Kulit pulit  Kelopak mata lurus



c. Ras Mongoloid (Kulit kuning) Ras Mongoloid adalah ras manusia yg sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagas-kar di lepas pantai timur Afrika, bebera-pa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.



   



Anggota ras Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap (kita sendiri menyebutnya sawo matang). Ciri-ciri Ras Mongoloid :  Berambut hitam lurus  Mempunyai tanda lahir (memar kebiruan pada bayi)  Mempunyai lipatan pada mata yang disebut mata sipit  Kulit kuning sampai sawo matang  Bulu badan sedikit



 2. Ras Khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam ras pokok) a. Ras Australoid (orang Dravida, orang Papua, dan orang Australia) Istilah "ras Australoid" untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni bagian selatan India, Sri Lanka, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia. Dari segi fenotipe ciri khas utama "ras Austra-loid" ialah rambut keriting hitam dan kulit hitam. Tetapi di Australia, terdapat anggota "ras Australoid" yang berambut pirang dan tidak keriting tapi lurus. b. Ras Khoisan Walaupun Ras Khoisan (Bushman dan Hottentot) kulitnya berwarna hitam, tetapi tidak dapat dimasukkan sebagai Ras Negroid. Ras Khoisan adalah ras manusia yang mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan Afrika Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras ini adalah ras yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang pertama yang berpisah dari ras utama manusia lainnya c. Ainu Suku Ainu adalah masyarakat yg latar belakang budaya dan ras berbeda dengan etnis Jepang. Mereka telah menghuni Hokkaido, Tohoku utara, kepulauan Kurile dan Sakhalin. Tampilan fisik suku ainu umumnya lebih pendek dari orang Jepang. Tubuh mereka kuat, proporsional, dengan mata coklat gelap, tulang pipi tinggi, hidung pendek dan wajah lebar, rambut lebat dan berombak. Karena pria suku Ainu tidak mencukur kumis sampai waktu tertentu, maka wajah mereka pun lebat dengan jenggot dan kumis. Sementara rambut pria dan wanita suku Ainu sama-sama dipotong sebahu. Bedanya, para wanita suku Ainu kerap menato mulut, lengan, dan dahi mereka. d. Negrito Negrito sebagai penduduk asli Filipina dan Orang Semang di Malaysia (Semenanjung Malaka ) e. Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sumatera) Suku Rimbo (disebut juga orang kubu atau Suku Anak Dalam) sebagai salah satu Ras Veddoid di Indonesia



GEOGRAFI LINGKUNGAN



& PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN



GEOGRAFI LINGKUNGAN & PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. LINGKUNGAN HIDUP Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Hayati (Biotik) 2. Unsur Sosial Budaya 3. Unsur Fisik (Abiotik) JENIS JENIS MASALAH LINGKUNGAN DI DUNIA 1. Pencemaran Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Ada bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu : a. Pencemaran air : Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, Akibatnya :  Dapat menyebabkan banjir  Tanah Longsor  Erosi  Dapat merusak Ekosistem sungai  Kekurangan sumber air  Kerugian untuk Nelayan  Dapat membuat sumber penyakit  b. Pencemaran udara : Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. c. Pencemaran Tanah : Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan



sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). 2. Hujan asam pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:  Mempengaruhi kualitas air permukaan   Merusak tanaman  



 



Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan







3. Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:  Peningkatan suhu rata-rata bumi   Pencairan es di kutub   Perubahan iklim regional dan global   Perubahan siklus hidup flora dan fauna   Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu: a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup. b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.



Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Menjamin pemerataan dan keadilan. b. Menghargai keanekaragaman hayati. c. Menggunakan pendekatan integratif. d. Menggunakan pandangan jangka panjang. Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya: a. b. c.



Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.



Upaya yang Dilakukan Pemerintah Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain: a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah. b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: 1) Menanggulangi kasus pencemaran. 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3) 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). d. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. b. Pelestarian udara 1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita 2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin



c.



3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika Pelestarian hutan 1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. 3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.



5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan. d. Pelestarian laut dan pantai 1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. 2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. 3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. 4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan. e. Pelestarian flora dan fauna 1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan liar. 3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.



KEPENDUDUKAN



DAN DINAMIKA PENDUDUK



KEPENDUDUKAN DAN DINAMIKA PENDUDUK



PENGANTAR DEMOGRAFI Demografi berasal dari bahasa Yunani “demos/rakyat” dan “grafein/menggambar atau menulis”.Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mengumpulkan serta menyelidiki catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan, kepadatan, kematian, kelahiran, perpindahan , penyebaran penduduk. Bapak Demografi, John Graunt, menganalisis data kelahiran dan kematian yang diperoleh dari catatan kematian (bills of mortality) yang setiap minggunya diterbitkan oleh petugas gereja. SEJARAH KEPENDUDUKAN DUNIA 







 



 Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat.  Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.  Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya.  Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya  Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia.



DISTRIBUSI PENDUDUK DUNIA Peringkat 10 besar negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2013) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Negara Republik rakyat china India Amerika serikat Indonesia Brazil Pakistan Nigeria Bangladesh Rusia Jepang



Jumlah penduduk (Jiwa) 1.343.239.923 1.205.073.612 313.847.465 237.641.326 205.716.890 190.291.129 170.123.740 161.083.804 138.082.178 127.756.412



SENSUS PENDUDUK Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu yang pendek. Jenis sensus 1. Sensus penduduk 2. Sensus perumahan 3. Sensus pertanian/industri Macam sensus a. Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. b. Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan. Metode sensus 1. Metode House Holder (Rumah Tangga), yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf) 2. Metode Canvasser, yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk. Kegunaan sensus  Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya   Mengetahui bagaimana keadaan penyebaran penduduk hingga dapat diketahui daerah mana yang masih kosong.   Mengetahui keadaan penduduk suatu kota penyebaran penduduknya, mengetahui akibat perpindahan penduduknya, serta mengetahui akibat perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lain.   Mengetahui pertambahan penduduk   Mengetahui susunan penduduk berdasarkan mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya   Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin dan umur.  Mengetahui berapa banyak kesempatan kerja setiap tahunnya yang harus disediakan. KOMPOSISI PENDUDUK 1. Sex ratio Merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah. Penyajian data mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara umum (tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan kelompok umur tertentu. Perhitungan Sex Ratio :



Jika disuatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan. 2. Dependency Ratio Perbandingan antara penduduk usia non produktif (64 tahun) terhadap penduduk usia produktif (15-64 tahun). Perhitungan dependency ratio



Kegunaan dependency ratio a. Digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. b. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. c. Persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. PIRAMIDA PENDUDUK Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi 3 golongan yaitu : 1. Golongan muda (umur 0-14 tahun) 2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun) 3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas) Jenis piramida penduduk 1. Piramida penduduk muda/expansive Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk muda lebih besar dari pada jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut berbentuk kukusan. Contoh : piramida penduduk Negara Indonesia. 2. Piramida penduduk sedang/stasioner Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk muda seimbang dengan jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti kotak biasa atau mendekati kotak. Contoh : Swedia. 3. Piramida penduduk tua/constructive Piramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk tua lebih besar daripada jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti kukusan terbalik. Dalam Negara yang mengalami piramida ini terjadi penurunan jumlah penduduk. Contoh : Amerika serikat.



Kegunaan Piramida Penduduk a. Mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk suatu negara b. Mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang dapat dipakai untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia. c. Sebagai perbandingan jumlah golongan muda, dewasa dan tua untuk mengetahui jumlah tenaga produktif. DINAMIKA PENDUDUK Faktor penyebab dinamika penduduk 1. Natalitas (Kelahiran) Natalitas yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak . Natalitas juga sering diartikan sebagai jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk per tahun. Skala Tingkat kelahiran digolongkan tinggi jika >30, sedang jika antara 20-30, dan rendah jika 18 a. b. c. d.



Promortalitas Perang Penyakit Kriminalitas Bunuh diri



Antimortalitas a. b. c. d.



Perdamaian Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran Imunisasi Kebersihan



e. Bencana alam



e. Makanan bergizi



Pengukuran angka mortalitas Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar Keterangan : D = banyaknya Kematian selama 1 tahun P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun k = bilangan konstan, biasanya 1000. 3. Perpindahan (Migrasi) Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat lain, melewati batas negara atau batas daerah administrasi tertentu dalam suatu negera, dengan tujuan untuk menetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu faktor pendorong adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat asal, seperti Bencana Alam, lahan yang sempit, wabah penyakit atau perang dan faktor penarik adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal dari tempat tujuan seperti upah yang tinggi, penghidupan yang lebih layak di tempat yang baru serta lapangan kerja yang luas. Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu : 1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan 3. Rintangan-rintangan yang menghambat 4. Faktor-faktor pribadi Teori migrasi  Menurut Everett S. Lee, migrasi terjadi apabila terjadi perubahan tempat tinggal yang permanen dengan sukarela oleh masyarakat, dimana tidak ada pembatasan atas tempat atau jarak perpindahan tersebut   Menurut Hicks, dalam teorinya Wage Diffential Teory, migrasi disebabkan perbedaan dalam penawaran dan permintaan buruh antara sebuah negara dengan negara yang lain.   Menurut Goss dan Linquist berpendapat bahwa seseorang akan membuat keputusan untuk  berhijrah jika dia merasakan dapat memaksimumkan pendapatan mereka. Sejarah migrasi   Migrasi menjadi lebih dekat dengan sejarah Eropa modern setelah disepakatinya perjanjian Westphalia yang menandakan terbentuknya negara-negara modern di Eropa, dan meletusnya perang dunia.   Migrasi yang terjadi di Eropa memiliki beberapa tipe dan secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan fase-fase tertentu seperti migrasi pada saat perang dunia, pada masa pasca perang dunia II, pasca perjanjian Schengen di tahun 1985 menandakan terbentuknya identitas masyarakat Eropa yang satu, sehingga migrasi yang terjadi adalah migrasi antar negara-negara di Eropa itu sendiri. Jenis migrasi a. migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain



b. migrasi internal perpindahan yang terjadi antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan



dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, ke perkotaan atau satuan administratif



lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu Negara . Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap;  Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan   Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga criteria: 1. life time migration (migrasi seumur hidup) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal waktu lahir 2. recent migration yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei. 3. total migration (migrasi total), yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei. Beberapa istilah migrasi  Urbanisasi (Urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami,perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan  Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman kembali (resettlement)dalam literatur.







 Imigrasi adalah masuknya sejumlah penduduk ke suatu Negara dari Negara lain dengan tujuan menetap di Negara yang didatangi. Misalnya masuknya warga timor leste ke wilayah Indonesia untuk menetap di tempat keluarganya di Indonesia,



 Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap di Negara yang di tuju. Orang beremigrasi disebut emigran   Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya (Negara asalnya) PERSPEKTIF DEMOGRAFI 1. Perspektif demografi menurut Malthus (An Essay on Population) Penduduk berkembang menurut deret ukur (1,2, 4, 8, …),sedangkan Bahan pangan berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4,…).



2. Perspektif demografi menurut Marx Menurut marx semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak produksi pangan yang dihasilkan. 3. Perspektif demografi menurut Arsene Dumont (teori kapilaritas social) Manusia selalu ingin meningkatkan status sosialnya. Semakin tinggi status sosialnya, semakin enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan keluarganya. 4. Perspektif demografi menurut Davis Mengungkapkan bahwa penurunan fertilitas diakibatkan oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konsepsi salah satunya adalah dengan pemakaian alat kontrasepsi. 5. Perspektif demografi menurut teori Transisi Demografi Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan mortalitas tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (fertilitas dan mortalitas rendah). Menghubungkan 2 variabel : angka kelahiran akan lebih tinggi daripada angka kematian 1. Fase Pra Transisi Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi tidak terkendali, daya tahan tubuh rendah, wabah, teknologi rendah. Pertambahan penduduk rendah. 2. Fase Transisi



 







 Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tapi fertilitas masih tinggi. Adanya perbaikan obat-obatan (pertumbuhan penduduk tinggi : terjadi population explotion)  Pertengahan Transisi : tingkat mortalitas dan fertilitas turun, dengan penurunan mortalitas lebih cepat.  Akhir Transisi : tingkat mortalitas konstan atau menurun sedikit, tingkat kelahiran sedang-rendah atau menurun, kesehatan masyarakat sudah baik dan pengetahuan tentang kontrasepsi meluas. 3. Fase Paska Transisi Tingkat mortalitas dan fertilitas penduduk rendah. Pertambahan penduduk sangat rendah.



ISU KEPENDUDUKAN 1. Pertambahan penduduk Landis dan hatt membagi 3 tipe mengenai pertambahan penduduk yaitu : a. Incipient decline, ditandai dengan angka kelahiran rendah dan angka kematian rendah pula. Contoh :Amerika, australia b. Transitonal Growth, ditandai dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah. Contoh : Negara eropa timur dan Amerika latin. c. High Growth Potential, angka kelahiran tinggi tapi angka kematian belum ada yang dapat dipercaya akibat pertumbuhan penduduk. Contoh : negara timur tengah, afrika. 2. Ledakan penduduk Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk



dan ledakan penduduk. bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan Kelaparan. 3. Urbanisasi 4. Masalah Komposisi Penduduk



a. b. c. d.



Program pemerintah di bidang kependudukan Pemerataan penyebaran penduduk Perbaikan di bidang pertanian Industrialisasi Pengaturan dan pembatasan kelahiran



GEOGRAFI PARIWISATA



GEOGRAFI PARIWISATA WISATA, PARIWISATA, DAN KEPARIWISATAAN Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata “pari” berarti berkeliling atau bersama, dan suku kata “wisata” berarti perjalanan. Jadi secara pengertiannya pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat lain. Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman. Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri. Adapun wisatawan menurut definisi International Union of Travel Organization (IUOTO) adalah : 1. Visitor (pengunjung) : seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu Negara yang bukan Negara tempat ia tinggal, karena suatu alasan yang bukan pekerjaannya seharihari. 2. Tourist (wisatawan) : pengunjung yang tinggal sementara di suatu tempat paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya adalah:  Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga)   Berdagang, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.  3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap. Jadi, wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu. Adapun motivasi perjalanan wisatawan dari zaman ke zaman : 1. Di jaman kuno  Kebutuhan praktis, misalnya politik dan perdagangan.







 Dambaan ingin tahu misalnya tentang adapt istiadat dan kebiasaan orang atau bangsa lain.  Dorongan keagamaan misalnya ziarah dan lain-lain. 2. Di abad pertengahan umumnya petugas negara, pedagang besar, peziarah dan mahasiswa. 3. Di zaman modern perjalanan wisata perorangan mula-mula untuk tujuan kesenangan. Di masa kini karena kemajuan teknologi menjadikan faktor pendorong untuk



pengembangan pariwisata karena :   kecepatan bertambah   Kapasitas pengangkutan lebih besar, menambah daya tampung   Biaya yang menjadi lebih rendah.   Pelayanan lebih baik dan lebih mudah  Menimbulkan rasa nyaman dan aman



Demikian maka kemajuan teknologi membawa suatu era baru dalam bidang kepariwisataan yang semakin tumbuh pesat sehingga dapat menjadikan suatu sumber pendapatan negara dan penghasil devisa suatu industri. Jika kita ambil kesimpulan dari uraian di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan wisata yaitu :   Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan ber-rekreasi   Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian   Dorongan kebutuhan keagamaan   Dorongan kebutuhan kesehatan   Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian   Dorongan kepentingan hubungan keluarga   Dorongan kepentingan keamanan  Dorongan kepentingan politik DESTINASI WISATA 1. Destinasi Alam : Gunung, Pantai, Hutan, Sungai, dst 2. Destinasi Budaya : Seni, Pertunjukkan, Kerajinan 3. Destinasi Buatan : Pasar, Tempat rekreasi HAKEKAT KEPARIWISATAAN INDONESIA 1. Daya tarik, Keunikan, dan Perbedaan kebhinekaan dan multikultur adalah jiwa kepariwisataan. Tanpa alam dan budaya yg berbeda, tidak akan ada kepariwisataan. Alam dan budaya adalah modal yg harus dilestarikan (bukan untuk dirusak) 2. Kemanusiaan Yang bergerak dan bertemu adalah manusia dengan semua aspeknya. Tanpa unsur manusia, tidak akan ada kepariwisataan WISATA SEBAGAI HAK ASASI Universal Declaration of Human Rights, 10 December 1948: A. Pasal 13 : 1. Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam dalam lingkungan batasbatas tiap negara, 2. Setiap orang berhak meninggalkan sesuatu negeri, termasuk negeri sendiri, dan berhak kembali ke negerinya. B. Pasal 24 : Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk juga pembatasan-pembatasan jam kerja yang layak dan hari-hari liburan berkala, dengan menerima upah. FILSAFAT KEPARIWISATAAN INDONESIA 1. Keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (menjunjung tinggi nilai-nilai agama,  adat istiadat, dan budaya) agama.



kegiatan kepariwisataan tidak boleh melanggar nilai-nilai luhur



2. Keseimbangan hubungan manusia antar individu maupun dengan masyarakat (jati diri, kesejahteraan jasmani & rohani, persatuan, kebhinekaan dan multikultur, kesetaraan, saling menghargai dan mencintai, persahabatan antar suku /bangsa, membangun perdamaian, dan non diskriminatif) 3. Keseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan alam (pemeliharaan, pemanfaatan, pengembangan sumber daya alam secara seimbang dan berkelanjutan) CITA CITA KEPARIWISATAAN NASIONAL Terwujudnya kepariwisataan nasional yang: • menjaga kebebasan, kemandirian, keutuhan bangsa dan wilayah, • memupuk rasa cinta tanah air, persatuan, kebhinekaan dan multikultur • memeratakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat • meningkatkan persahabatan (antar suku/ antar bangsa) dan perdamaian PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI INDONESIA



Manusia selalu bercita-cita bahagia dunia akhirat, bahagia dunia ujung-ujungnya pariwisata Paradigma lama : dianggap bahagia apabila memiliki kekayaan yang banyak Paradigma baru : dianggap bahagia apabila telah banyak berkunjung ke daerah lain Memperbaiki Citra Pariwisata :   Ustad dan tokoh masyarakat harus ikut mengelola pariwisata   Tempat wisata harus dijadikan sbg :  Tempat pendidikan   Tempat penelitian   Tempat silaturahim MODAL KEPARIWISATAAN Modal kepariwisataan atau sering juga disebut sumber kepariwisataan (Tourism resources) adalah suatu daerah atau tempat dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya mendukung sehingga dapat dikembangkan menjadi attraksi wisata. Modal kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, sedang atraksi wisata itu sudah tentu harus komplementer dengan motif perjalanan wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah orang harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan. Modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan itu kebanyakan berdasarkan kepada tiga hal, yaitu: potensi alam, potensi budaya dan potensi manusia itu sendiri.



ASAS KEPARIWISATAAN Kepariwisataan wahana untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila : 1. Religius : nilai luhur agama, budi pekerti luhur 2. Kemanusiaan : non diskriminatif 3. Persatuan bangsa: multi kultur, plural 4. Adil & sejahtera : pemerataan kesejahteraan 5. Demokrasi : berbasis masyarakat ORGANISASI KEPARIWISATAAN INDONESIA No 1



Nama PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)



2



ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia)



3



GAHAWISRI (Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia)



4



INCCA (Indonesia Congress and Convention Association)



5



PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia)



6



GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia)



7



BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia)



8



MPI (Masyarakat Pariwisata Indonesia)



9



HILDIKTIPARI (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia)



JENIS AKOMODASI PARIWISATA 1. Hotel : Bangunan yang menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil 2. Motel : Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah dekat jalan raya, menyediakan penginapan dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari 24 jam, memiliki pintu masuk tersendiri dan satu garasi 3. Guest House : dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi yang diperuntukkan bagi para tamu yang menginap dan mendapatkan 4. Youth Hotel : Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya dapat tinggal dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah. 5. Apartemen : Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka lama untuk sejumlah orang dalam unit tersendiri dengan satu dapur dan ruang tunggal atau ruang makan.



HUBUNGAN PARIWISATA DENGAN BERBAGAI BIDANG Dampak Langsung  Hotel  Pramuwisata  Restoran  ODTW  Perush Airline  Perush Angkt  Galleri/art shop  BPW  Jasa keuangan



Dampak Tak Langsung  Karyawan hotel, restoran, BPW,  ODTW, dsb.  Supir angkt. Umum 



 Pemerintah  (pajak)  Perajin cinderamata  Pompa bensin 



 Penjual sayuran, buah & bahan  makanan



 Seniman iklan   Percetakan







Dampak Ikutan  Petani sayuran, bunga dan buah  Peternak ayam, ikan dan sapi  Penghasil bahan baku kerajinan  Sektor industri & perdagangan  Sektor agribisnis



 buah & bahan  makanan



 Seniman iklan  Percetakan



DAMPAK PARIWISATA



Lingkungan



Sosial



Ekonomi



Politik



Positif Penduduk lokal melihat nilai ekonomis dari daerah alam karena menarik kedatangan sehingga daerah tersebut dipelihara Berbagi ide serta kebudayaan dapat membentuk perspektif global pada turis maupun penduduk lokal.



Dapat memenuhi kebutuhan devisa di negara berkembang; memperkerjakan banyak orang di negara maju.



Dapat mengurangi daerah terisolir; memperluas pengetahuan tentang sistem politik lain; warga asing dapat memantau apa yang terjadi.



Negatif Eksploitasi berlebihan suatu daerah dapat membahayakan habitat alam Turis dalam jumlah besar dapat merusak kebudayaan asli, beberapa komunitas mungkin terpaksa dipindahkan akibat perkembangan pariwisata Melayani turis kelas atas dapat menyebabkan inflasi harga barang sehari hari; banyak uang hasil pariwisata tidak berakhir di negara tersebut. Misal : hotel internasional Uang dari pariwisata dapat memperluas kemungkinan korupsi. Dunia Pariwisata cenderung mendukung pemerintah berkuasa (walaupun diktator) karena tidak menghendaki adanya ketidakstabilan keadaan negara



PENGANTAR



GEOLOGI



PENGANTAR GEOLOGI EVOLUSI BUMI



  Stratigrafi Pada mulanya tujuan ilmu geologi adalah menyusun sejarah bumi dengan membagi dalam selang-selang waktu tertentu . Untuk pembagian perioda-perioda digunakan kriteria litologi dan paleontologi. o Mikropaleontologi – stratigrafi Hukum-hukum yg mendasari stratigrafi klasik : 1. Super posisi (Steno, 1669) Lapisan yang termuda terletak di puncak, dalam urut-urutan yang tidak terganggu 2. Horizontalitas (Steno, 1669) Lapisan yg miring, tadinya adalah horizontal. 3. Kesinambungan Lateral (Steno, 1669) Lapisan sedimen menerus ke arah lateral sampai ke tepi cekungan di mana pengendapannya menjadi membaji 4. Uniformitarianisme (Hutton, 1756) Proses-proses geologi yg berlangsung sekarang, juga terjadi pada masa yang lampau: “The present is the key to the past” 5. Hukum urut-urutan fauna (Abbe Giraud – Soulavie, 1777) Jenis-jenis fosil itu berbeda sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi yg terbawah tidak serupa dengan yang berada pada formasi yg lebih tinggi 6. Strata dikenal oleh kandungan fosilnya (Smith, 1816) Lapisan batuan dapat dibedakan dari kandungan fosilnya yg khas 



Skala waktu geologi







Pemunculan dan kepunahan spesies o Fakta penting → adanya perubahan spesies sepanjang waktu o Jika kondisi lingkungan tidak berubah, tetap konstan sepanjang waktu, mungkin spesies-spesies tak akan pernah berubah. Spesies berubah sebagai hasil dari “survival of the fittest / natural selection” o Begitu spesies baru terbentuk, anggota/individunya memperbanyak diri dgn cepat dan meningkat dalam jumlah → sangat banyak/melimpah dan menyebar luas hingga terekam sebagai Pemunculan Awal (First Appearance) dari spesies tsb. o Jika spesies tidak mampu lagi bertahan terhadap perubahan kondisi lingkungan → anggota/individunya menurun drastis dalam jumlah dan akhirnya punah (extinction) atau yg disebut sebagai Pemunculan Akhir (Last Appearance) dr spesies tsb. o Indikasi rekaman geologi menunjukkan bahwa variasi-variasi spesies selalu satu arah dan tidak kembali balik. Jadi, sekali spesies tsb punah ia tak akan muncul kembali dlm rekaman fosil.







Teori evolusi → “The origin of species” (Charles Darwin) o Tidak semua organisme dari jenis (spesies) yg sama mempunyai perlengkapan yg sama untuk survive. Karena itu banyak individu yg mati sebelum berkembang biak (struggle for existence) o Adanya variasi yg sekonyong-konyong timbul dlm gen-gen organisme tsb menyebabkan ia dapat bertahan thdp perubahan lingkungan, sedangkan yg lainnya mati → ada persaingan (survival of the fittest / natural selection) o Variasi-variasi yg kuat dlm individu ini dapat diteruskan pada generasi berikutnya o Variasi = mutasi, perubahan spontan dalam gen



INTERIOR BUMI



       



     



Inti Bumi: 2900 km – pusat Bumi; inti luar dan dalam; densitas 9,5 – 14,5 gr/cm3 Diperkirakan terdiri dari Fe-Ni (dilihat dari densitas unsur tersebut dan dari deduksi meteorit yang jatuh di Bumi) Selubung Bumi: Batas kerak bumi – 2900 km; selubung bawah dan selubung atas; densitas 3,3 – 5,7 gr/cm3; volumenya 82,3% dari volume Bumi dan 67,8% dari massa Bumi. Kerak Bumi: Ketebalan tidak merata: di bawah pegunungan 70 km di bawah samudra bisa hanya 5 km saja; densitas rata-rata 2,7 gr/cm3 Bidang-bidang diskontinuitas: 1. Bidang Gutenberg (antara Inti dan Selubung Bumi) 2. Bidang Mohorovicic (antara Selubung dan kulit bumi/astenosfer-litosfer) Teori Pengapungan Benua (1912) Alfred Wegener (1880-1930) The main features of plate tectonics are: • The Earth's surface is covered by a series of crustal plates. • The ocean floors are continually moving, spreading from the center, sinking at the edges, and being regenerated. • Convection currents beneath the plates move the crustal plates in different directions. • The source of heat driving the convection currents is radioactivity deep in the Earths mantle. Penelitian Gravity Vening Meinesz ahli Geofisika Belanda 1940 – 1959 • Menemukan anomali gaya berat di Palung Sumatra (pantai barat Sumatera)  •



1962 (Harry Hess) : arus konveksi dari penelitian di dasar Samudera Atalantik Spreading







Pergerakan lempeng







BATUAN



Sea Floor



o Dalam geologi secara umum: Masa padat terdiri dari kumpulan satu atau lebih mineral sebagai pembentuk kerak bumi o Dalam geologi teknik: Masa dari kerak bumi yang kompak, agak keras (semi hard) atau keras (hard)







MINERAL : Natural, Solid, Inorganic, Crystalline Structure, Chemical Compound.







o



Batuan terbentuk dari kumpulan mineral-mineral



o



Siklus batuan



o Jenis batuan: 1. Batuan Beku/Igneous Rocks : berasal dari pembekuan magma 







Intrusif







bertekstur kasar (fanerik)



Ekstrusif











bertekstur halus (afanitik)







o



Kandungan mineral dari kelompok utama batuan beku



2. Batuan Sedimen : berasal dari hasil pengendapan fragmen/bahan (batuan, mineral, organisme, dll) • Klasifikasi batuan sedimen o



Detritus (erosi-transportasi-sedimentasi-kompaksi-litifikasi)  batulanau; kasar: batupasir, breksi,







halus: batulempung,



konglomerat







o



Kimiawi: hasil evaporasi



o



Organik: asal organik



batubara, batugamping







Besar butir ukuran butir (Skala Wentworth)  Pemilahan (sorting) gradasi



o o o o



Kebundaran (roundness) Kemas (Fabric): sifat hub antar butir Porositas: rasio V-rongga : V-total (%) Semen atau masa dasar



Skala ukuran butir Wentworth:



Ukuran (mm) >256 64-256 4-64 2-4 1/16-2 1/256-1/16 > memperlihatkan posisi horizontal serta vertikal dari unsur alam dan unsur buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu a. Peta Planimetrik : menyajikan informasi beberapa jenis unsur muka bumi seperti jalan , sungai, rumah, batas administrasi sesuai maksud dan tujuan pembuatan peta. Data & informasi ketinggian tidak disajikan b. Peta Bathimetrik : menyajikan kedalaman air & topografi bawah laut. c. Peta teknik : menyajikan data muka bumi (planimetris dan tinggi) untuk keperluan proyek kerekayasaan (jalan, dam, saluran irigasi), dan juga untuk keperluan estimasi biaya kontruksi



2. Peta tematik =>> menyajikan unsur unsur tertentu dari permukaan bumi dengan tema tertentu dari peta bersangkutan a. Peta diagram : dua atau lebih subjek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk diagram proporsional. Ex : peta jumlah penduduk b. Peta choropleth : menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis deliminasi area. Ex : Peta kepadatan penduduk c. Peta distribusi : menggunakan symbol titik kuantitatif untuk menyajikan suatu data yang spesifik d. Peta dasymetrik : sejenis choropleth, tetapi basisnya bukan pada batas admisnistrasi, melainkan pada batas dari area yang disurvei e. Peta chorochromatik : memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik dan relasinya f. Peta isoline : memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang kontinu , dalam bentuk garis garis yang terhubung pada suatu harga yang sama. Ex : isobar g. Peta alir (flow maps) : menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna untuk memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Ex: peta jalur penerbangan 3. Chart Peta yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan perhubungan. a. Peta navigasi laut (Nautical chart) : menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang diperlukan untuk navigasi laut. b. Peta navigasi udara (Aero nautical chart): menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang diperlukan untuk navigasi udara. Umumnya Aero nautical chart diganti setiap 3 atau 6 bulan sekali.



B. PENYAJIAN PETA Bentuk penyajian peta dapat dibedakan atas : a. Peta garis Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis hitam putih atau berwarna b. Peta foto Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk fotografis hasil pengolahan foto udara, radar dan sensor airbone lainnya, citra satelit. C. PEMBUATAN PETA  Cara teristris (langsung) - Pengukuiran dengan teodolit (x,y) - Pengukuran dengan waterpass (h) - Pengukuran dengan Pita Ukur (DTM) - Pengukuran dengan ETS  Cara Fotogrametri - Airbone - Remote sensing  Satelit GPS



E. SKALA PETA  Peta skala besar 1:1000 – 1:10.000  Peta skala sedang 1: 25.000 – 1:50.000  Peta skala kecil, > 1:50.000 – 3 cara penyajian skala :



Jaraksebenarnya = Jarakdi peta



penyebut skala



Luassebenarnya = Luasdi peta



(penyebut skala) 2



D. TATA LETAK LEMBAR PETA



F. KONSTRUKSI PETA Konstruksi peta atau garis garis kerangka peta dibagi menjadi dua yaitu grid dan gratikul. Gratikul adalah kerangka peta yang besaran busur akan semakin mengecil bila menjauhi utara/selatan (mendekati ekuator). Grid adalah garis garis pada muka peta yang tergambar saling tegak lurus.



G. GARIS TEPI PETA  Peta skala besar : menggunakan grid   Peta skala sedang : menggunakan gratikul  Peta skala kecil : menggunakan gratikul  Peta dengan format tidak beraturan : menggunakan garis grid atau gratikul  H. SIMBOL PETA Merupakan gambaran yang mewakili objek objek di peta DATA SPASIAL Data spasial adalah data yang berdimensi dan bereferensi keruangan yang terukur dan terkait dengan suatu posisi dan/atau lokasi. Data spasial dapat dibedakan menjadi 3 dasar/kategori a. Data Posisi Titik koordinat adalah salah satu bentuk yang menyatakan suatu data posisi di muka bumi. Secara konsepsi, pengertian posisi ataupun lokasi adalah sesuatu yang nyata tampak pada suatu tempat dimuka bumi. Data posisi di lapangan akan banyak dijumpai jenisnya, mulai dari titik kedalaman pemeruman (sounding), titik tinggi, titik planimetris, sampai ke perpotongan jalan. b. Data Linier Sejumlah besar unsur geografi dimuka bumi adalah dalam bentuk data linier yang mempunyai suatu ukuran tertentu. Jalan atau sungai yang mempunyai panjang relatif adalah bentuk dominan data linier yang mudah dikenal di lapangan. Bentuk-bentuk lainnya adalah mulai dari bentuk yang tidak nyata dilapangan seperti batas administrasi antara dua tempat atau garis pantai yang membedakan antara daratan dan air, sampai kebentuk data yang nyata seperti jalan dan sungai. c. Data Luas Secara konsepsi data luas berbentuk dua dimensi, dan pengertian pokoknya adalah suatu area yang dibatasi oleh suatu bentuk linier yang tertutup. Data luas dapat dalam bentuk suatu negara, karakteristik tanah, perkebunan ataupun daerah hutan.



Data dapat diukur berdasar skala tertentu menjadi :



a. Data nominal : suatu ukuran dari unsur tertentu yang tidak mempunyai tingkatan (ranking). Ex : sekolah, bandara, pelabuhan.



b. Data ordinal : Suatu ukuran dengan aturan tertentu yang mempunyai tingkatan . Ex : Kota besar, kota kecil ; desa luas, desa sempit



c. Data interval dan data ratio : Suatu ukuran yang tidak hanya dengan aturan dan urutan tertentu saja, melainkan juga dibagi berdasarkan kelas kelas tertentu. Pada ukuran interval, titik nol merupakan titik semba rang. Sedangkan pada ukuran rasio pemetaan adalah nilai mutlak.



PROYEKSI PETA Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi (bentuk ellipsoid) ke bidang datar (dalam hal ini, peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan rumus matematis tertentu, cara ini disebut Proyeksi Peta



Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan



Terdapat tiga sistem proyeksi peta yaitu : 1. Proyeksi kerucut, bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran. Cocok untuk lintang tengah 2. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder ; suatu silinder diletakan pada bumi dan kemudian didatarkan. Cocok untuk khatulistiwa 3. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya bidang datar. Cocok untuk daerah kutub.



Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan : 1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi; daerahdaerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi konform baik untuk memperlihatkan arah. 2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala yang sama. 3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang sama. Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik ; 1. Proyeksi normal, garis karakteristiknya berimpit dengan sumbu bumi. 2. Proyeksi miring (oblique), garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu bumi. 3. Proyeksi transversal (transverse), garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.



UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR (Proyeksi UTM) Ada satu sistem yang dapat menjadi acuan untuk seluruh dunia yaitu sistem grid Universal Transverse Mercator yang merupakan modifikasi dari sistem proyeksi Transverse Mercator. Adapun ciri-ciri dari sistem grid UTM adalah: a.



Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi seluruh wilayah



permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Masing - masing zone UTM dibatasi oleh 2 buah meridian dengan lebar 60 bujur dan 80 lintang. b. Zone-zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 180 0 BB sampai 1740 BB terus kearah timur sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.