Osteoporosis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANATOMI RADIUS Nadhifa Ayurizki Ilmania 1410037



• Collumn radii  bersendian dengan capitulum humeri • Incisura ulnaris  bersendian dengan circumferential articularis ulna • Facies articularis carpalis  bersendian dengan carpal • Diantara radius & ulna  membrane interosseous • Arteri radialis berjalan di sepanjang anterior radius • Dermatom c6



Otot Radius Insertio dari



Origo dari



• Biceps brachii caput longum & brevis • Pronator teres • Brachioradialis • Supinator • Pronator quadratus • Extensor pollicis brevis



• Flexor digitorum superficialis caput radial • Flexor pollicis longus



Fractures of Radius • • • • •



Bagian distal radius Insidensi > 50 tahun Wanita lebih beresiko  osteoporosis Membentuk “dinner fork deformity” Kaya akan suplai darah (arteri radialis)  penyatuan tulang baik • Fraktur pada anak  epiphyseal plate  gangguan pertumbuhan radius



HISTOLOGI TULANG Vierenza Gratia 1410103



Karakteristik Tulang Tulang terdiri dari sel, serat, dan matriks ekstraselular. Tulang menjadi keras karena adanya pengendapan mineral dalam matriks Fungsi : sebagai kerangka tubuh, memberikan tempat perlekatan bagi otot dan organ, melindungi organ vital, dan sebagai hematopoesis



Struktur Makroskopik Tulang



Sel Tulang – Osteoprogenitor • Letak • Asal



• Sifat



: periosteum, endosteum : sel mesenkim yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan tulang. : osteogenik



Osteosit • Osteoblas yang matur, bercabang • Letak: lakuna • Punya tonjolan-tonjolan sitoplasma dalam kanalikuli untuk berkomunikasi • Fungsi : Mempersiapkan remodelling tulang Mengumpulkan nutrisi dalam matriks sekresi protein untuk memengaruhi metabolisme mineral (sklerostin dan FGF-23) Mempertahankan keseimbangan kada Ca dan P dalam tulang dan darah



Osteoblast • • • •



Letak: permukaan tulang Sel pembentuk tulang Mensintesis matriks osteoid Membantu dalam memulai proses mineralisasi



Osteclast • Sel multinukleus yang berperan dalam resoprsi, remodelling, dan perbaikan tulang • Merupakan turunan makrofag mononukleus-monosit (gabungan sel monosit) • Dapat ditemukan di cekungancekungan yang terkikis akibat proses enzimatik (lacuna Howship)



Matriks Tulang • Berdasarkan beratnya, matriks tulang merupakan substansi interseluler yang terdiri dari ± 70% garam anorganik



30% matriks organik



• 95% komponen organik dibentuk dari kolagen tipe 1, sisanya terdiri dari substansi dasar proteoglikan dan molekul-molekul non kolagen yang terlibat dalam pengaturan mineralisasi tulang. Glikoprotein seperti osteokalsin, Fungsinya untuk mengikat Ca sehingga memudahkan kalsifikasi



Komponen Anorganik Matriks anorganik utama adalah kalsium dan fosfor, keduanya membentuk kristal hidroksiapatit yang terletak di samping fibril kolagen dan dikelilingi zat dasar amorf. Komposisi lainnya: Kalsium fosfat 85% Kalsium karbonat 10% Kalsium fluorida dan magnesium fluorida 5%  Ion-ion permukaan hidroksiapatit terhidrasi dan satu lapisan air dan ion terbentuk disekitar kristal (tersebut lapisan ini disebut hydration shell) yang mempermudah pertukaran ion di antara kristal dan cairan tubuh.



Remodelling



• http://www.ahlibedahorthopedic.com/artike l-184-1-osteoporosis.html • Teitelbaum SL, Ross SP: Genetic regulation of osteoclast development and function. Nat Rev Genet 4:638, 2003 [PMID: 12897775] • Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. Jurusan Biologi



Biokimia Metabolisme Tulang Monica Beatrice Magaline 1410056



Unsur Penyusun: •Senyawa Anorganik (Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Karbon (C), Natrium (Na), Kalium (K)) •Senyawa Organik (Protein, karbohidrat, Asam Nukleat)



MINERALISASI TULANG • Sangat bergantung pada kecukupan suplai Ca dan P  bila terjadi kekurangan mineral  terjadi peningkatan osteoid (matriks organik non-mineral) dalam tulang  osteomalasia.



METABOLISME TULANG • Pada keadaan fisiologis, terdapat pengaturan keseimbangan metabolisme tulang, yaitu: 1.Proses Pembentukan Tulang (Ossifikasi) 2.Proses Penghancuran Tulang (Resorpsi)



• Faktor mempengaruhi Metabolisme Tulang 1.Senyawa Anorganik (Kalsium, Fosfat dalam makanan) 2.Vitamin D3 3.Hormon 4.Diet Protein dan Laktosa 5.Vitamin K1



METABOLISME KALSIUM • Kerangka tubuh mengandung 99% Ca tubuh dalam bentuk hidroksiapatit, sisanya tersebar dalam jaringan lunak, gigi, dan cairan ekstrasel. • Banyak fungsi sel dan organ yang bergantung pada kontrol konsentrasi kalsium yang ketat: transmisi neural, sekresi seluler, kontraksi otot, stabilitas & permeabilitas membran sel, pembekuan darah, mineralisasi tulang.



METABOLISME TULANG RAWAN • Metabolisme mirip tulang • Glikoprotein : khondromukoid, khondroalbumoid • Kalsifikasi pada glikogenolisis dan glikolisis yang meningkat  pengendapan garam tulang pada sel tulang rawan yang bengkak akibat pengendapan glikogen intrasel



Pengaruh Obat terhadap Osteoporosis



Efek Glukokortikosteroid 1. Menekan fungsi osteoblas yang menginduksi apoptosis osteoblas 2. Meningkatkan proses resorpsi oleh osteoklas 3. Mengganggu absorpsi kalsium di usus 4. Meningkatkan ekskresi kalsium pada urine Sumber: 1.Fitzpatrick LA, Secondary of Osteoporosis. Mayo Clinic Proc. 2002;77:453468 2.Permana, Hikmat. Patomekanisme Oteoporosis Sekunder akibat Steroid dan kondisi lainnaya. FK Universitas Padjadjaran



1. Menekan fungsi Osteoblas -> Induksi Apoptosis Osteoblas turun -> serum osteocalcin turun -> sintesis kolagen terhambat -> pembentukan tulang turun



Sumber: 1.Fitzpatrick LA, Secondary of Osteoporosis. Mayo Clinic Proc. 2002;77:453468 2.Permana, Hikmat. Patomekanisme Oteoporosis Sekunder akibat Steroid dan kondisi lainnaya. FK Universitas Padjadjaran



2. Meningkatkan Resorpsi oleh Osteoklas Intake berkepanjangan GK -> hiperparatiroid, inhibisi produksi PG dan IGF-1-> meningkatkan aktivitas osteoklas, mengurangi produksi kolagen



Sumber: 1.Fitzpatrick LA, Secondary of Osteoporosis. Mayo Clinic Proc. 2002;77:453468 2.Permana, Hikmat. Patomekanisme Oteoporosis Sekunder akibat Steroid dan kondisi lainnaya. FK Universitas Padjadjaran



3. Mengganggu Absorpsi Kalsium di Usus Konsumsi berulang -> mukosa usus rusak -> penyerapan mineral terganggu (contoh mineral; Kalsium) -> pembentukan tulang terganggu 4. hiperurikalsia Sumber: 1.Fitzpatrick LA, Secondary of Osteoporosis. Mayo Clinic Proc. 2002;77:453468 2.Permana, Hikmat. Patomekanisme Oteoporosis Sekunder akibat Steroid dan kondisi lainnaya. FK Universitas Padjadjaran



Definisi • Osteoporosis adalah penyakit tulamg sisitemik yang ditandai oleh penurunan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. • Pada tahun 2001, National Institute of Health (NIH) mengajukan definisi baru osteoporosis sebagai penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh compromised bone strength sehingga tulang mudah patah ( Sudoyo, 2009 )



Etiologi • Faktor Resiko - Usia - Jenis Kelamin - Riwayat Keluarga - Lingkungan - Obat



Klasifikiasi • Osteoporosis Primer – Paling sering menyerang wanita paska menopause dan juga pria usia lanjut



• Osteoporosis Sekunder – Disebabkan oleh berbagai Faktor Resiko



Daftar Pustaka • http://www.nhs.uk/conditions/osteoporosis/pa ges/introduction.aspx • http://kamuskesehatan.com/arti/osteoporosis/ • http://rsudharjono.ponorogo.go.id/index.php/1 3-artikel-kesehatan/10-osteoporosis



Epidemiologi • USA  1,5 juta penduduk per tahun • INA  19,7% – – – – – – –



Sumsel (27,7%) Jateng (24,2%) DIY (23,5%) Sumut (22,82%) Jatim (21,42%) … Kaltim (10,5%)



• Gejala Osteoporosis  Pria (41,8%), Wanita (90%) • Osteoporosis  Pria (28,8%), Wanita (32,3%)



Insidensi • > Wanita 65 tahun ¼ • > Wanita 80 tahun ½



http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20390/5/Chapter%20I.pdf



Gejala Klinik • Osteoporosis tidak menunjukkan gejala dan tanda sehingga sulit untuk dideteksi • Osteoporosis biasanya baru terdeteksi ketika terjadi fraktur atau gangguan tulang lain.



PATGEN DAN PATFIS OSTEOPOROSIS



Theodore Nicholas C. 1410076



Patofisiologi merokok







menopouse



Disfungsi ovarium



Estrogen ↓ ↓ Aktivitas osteoklas ↑ ↓ Remodeling tulang yg tdk sempurna



Faktor resiko lain usia



↓ Resorpsi tulang berlebihan (↑ bone loss)



Mengkonsumsi glukokortikoid



Tulang keropos / BMD rendah (Bone minerals density) ↓ fraktur



Kualitas tulang buruk jatuh



Patgen MENOPOUSE merokok



Estrogen ↓



Sumsum tulang + stroma sel + sel MN



IL -1, IL – 6, TNF- α, M - CSF



osteoblas



↓ TGF -β



↑ differensiasi dan maturasi osteoklas



↑ resorpsi tulang osteoporosis



osteoklas



↓ Asorbsi di lambung dan reasorbsi Ca di ginjal Hipokalsemia (darah) ↑ PTH



patgen USIA LANJUT ↓ sekresi GH & IGF - 1 ↓ Aktifitas fisik



↓ reabsorpsi Ca di ginjal Defisiensi vit D



↓ sekresi estrogen



↓ aktivitas hidroksilasi vit D ↓ asorbsi Ca di usus



Gangguan fungsi tulang Hiperparatiroidisme sekunder Turnover (pergantian) tulang



Osteoporosis Fraktur



↑ resiko terjatuh



↓ kekuatan otot ↓ aktifitas otot Gangguan keseimbangan Gangguan penglihatan



Sumber • Cecil medicine 23rd edition • Harrison’s principles of Internal Medicine 17th edition



Penatalaksanaan Osteoporosis



Terapi • Terapi dengan Gaya hidup • Terapi dengan Pengobatan • Terapi Dengan Orthrotis



Pengubahan Gaya Hidup •



Modifikasi gaya hidup merupakan komponen penting dari terapi. Pola makan sehat dan kebiasaan olahraga membantu menjaga integritas tulang dan mengurangi keropos tulang di kemudian hari.







Olah raga secara teratur (setidaknya tiga kali seminggu) meningkatkan kepadatan mineral tulang tulang belakang.







Berhenti merokok telah dikaitkan dengan penurunan risiko patah tulang pinggul. Merokok meningkatkan risiko patah tulang pinggul lebih dari 30 persen pada wanita dan 40 persen pada pria, dan meningkatkan risiko patah tulang belakang.



Pola Makanan Osteoporosis • Mengurangi asupan protein hewani: Protein hewani meningkatkan kehilangan kalsium:Studi lintas budaya telah menemukan hubungan yang kuat antara asupan protein hewani dan risiko patah tulang pinggu • Risiko masalah tulang tampaknya berkurang ketika protein hewani diganti dengan protein dari sumber nabati, terutama kedelai. Dalam studi klinis dengan wanita menopause, makanan kedelai telah ditemukan mencegah keropos tulang



Asupan Lainnya • • • • • •



Peningkatan konsumsi buah dan sayuran Mengurangi asupan natrium Pola makan rendah lemak Moderasi dalam penggunaan kafein Membatasi suplemen vitamin A Kombinasi suplemen vitamin D dan kalsium



Terapi Farmakologis • Terapi farmakologi yang dapat menurunkan risiko terjadinya fraktur vertebra (dan beberapa kasus fraktur tulang panggul) dan memprioritaskan kalsium dan Vit D • Penggunaan estrogen memperlambat perkembangan osteoporosis. Namun, manfaat dari estrogen harus dipertimbangkan terhadap banyak efek samping dari terapi estrogen, khususnya peningkatan risiko kanker payudara, penyumbatan darah, dan penyakit jantung.



Contoh obat • Alendronate generik • bandronate, risedronate, zoledronic acid, denosumab, raloxifene atau strontium ranelate • Wanita postmenopause dapat mendapatkan manfaat dari calcitriol, etidronate, dan terapi hormon pengganti • Suplemen calcium dan vitamin D



Dosis Obat • Alendronat,menurunkan aktivitas osteoclast – 10mg/hari,sediaan tablet 5mg,10mg • Vit D 400mg/d • Kalsium 1200mg/d • NSAID-Ibuprofen,tdd 400mg/hari • Tramadol,tdd 300mg/hari sediaan tab 50mg,untuk sakit berat akibat fraktur



Alat ortosis 1. A F O (Ankle Foot Ortosis)



2. K A F O (Knee Ankle Foot Ortosis)



3. Tulang Belakang (Trunk) Ortosis



Komplikasi - Fraktur (tulang panggul, pergelangan tangan, columna vertebralis, radius) - Non union - Mal union - Deformitas



Prognosis • Quo ad vitam • Quo ad functionam • Quo ad sanationam



: ad bonam : dubia ad malam : dubia ad malam