Ovh Air Syst DT, LT2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Endra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mechanic Development Section Resume discussion 12 Juni 06



Resume discussion Overhaul Air System Komatsu Rigid Dump truck & Light Truck I. STRUCTURE & FUNCTION 1. Air drier Dengan menggunakan drying agent yang terdapat di dalam air drier, maka kandungan uap air, oli dan kotoran lainnya dapat diendapkan, sehingga angin yang masuk kedalam system dapat menjadi lebih kering dan bersih. Sedangkan hasil endapan tersebut akan dibuang keluar pada saat air governor bekerja, dengan memanfaatkan pilot pressure angin dari governor pada saat cut-out. Dengan kata lain, air drier berfungsi untuk menjaga agar pressure angin dapat system, dapat bebas dari uap air, oli atau kotoran lainnya. 2. Air Governor Bekerja untuk mempertahankan pressure angin dalam system, agar selalu dalam range standart yang telah ditentukan. Saat pressure wet tank mencapai setting cut-out pressure, maka Air Governor akan mengalirkan pilot pressure ke Unloader valve pada sisi Intake valve Compressor, sehingga compressor tidak bekerja. Jika pressure angin pada wet tank turun sampai setting Cut-In pressure, maka Air governor akan menutup jalur menuju port Unloader valve dan justru menghubungkan port Unloader valve dengan udara bebas, sehingga Intake valve compressor dibebaskan dan dapat bekerja normal, maka Compressor akan kembali bekerja untuk menghasilkan pressure angin. 3. Unloader valve Unloader valve terpasang diatas Intake valve Compressor, dan akan bekerja saat mendapat pilot pressure dari Air Governor (Cut-out) untuk memposisikan Intake Valve Compressor agar selalu terbuka (pada tipe compressor dengan double cylinder head), sehingga saat piston compressor bergerak pada langkah compression, tidak bisa menghasilkan pressure angin melalui Exhaust valve. Dengan kata lain compressor diposisikan Unload (tidak terbebani). 4. Relay valve Relay umumnya dipasang berdekatan dengan Air tank, sehingga selalu tersedia standby pressure. Saat service brake atau retarder valve dioperasikan, pilot pressurenya hanya digunakan untuk menggerakkan piston relay valve dan membuka inlet valve, selanjutnya pressure air tank dialirkan ke masing-masing chamber brake, dengan demikian respon efek brake tidak mengalami keterlambatan. 5. Two way valve (double check valve) Didalam system angin, two way valve memiliki dua buah port input sedangkan port outputnya hanya satu, sehingga saat pada kedua sisi input terdapat pressure angin, maka pressure input yang lebih besarlah yang akan mengalir menuju ke sisi output, karena valve akan menutup jalur input pressure yang lebih kecil. Jadi pada prinsipnya two valve valve bekerja berdasarkan perbedaan pressure pada kedua sisi inputnya dan memilih salah satu dari kedua input pressure angin untuk menuju ke sisi outputnya. 6. Chamber brake (Dump truck) Chamber brake terpasang diantara relay valve dan slack adjuster. Terdapat Air chamber dengan luas area penerimaan pressure yang besar dan Oil chamber dengan luas area penerimaan pressure (A) yang relatif lebih kecil. Sehingga saat pressure angin (P) menekan piston air chamber, gaya tekan (Force) yang timbul menjadi besar, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan pressure oli yang relatif jauh lebih besar. Dengan demikian, pressure angin yang kecil dapat menghasilkan pressure oli yang besar. Fangin = Foil ------> Pangin x A angin = Poil x Aoil -----> Aangin > Aoil, sehingga Poil > Pangin Created by langdaddy0189167



Page 1 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion 7. Treadle (brake) valve Brake valve biasanya juga disebut foot brake valve karena dioperasikan dengan menginjak pedalnya. Pada dasarnya valve ini bertipe proportional valve, sehingga pressure angin outputnya dapat sesuai dengan sudut injakan pedal, dengan demikian efek brake sesuai yang diinginkan operator. Terdapat dua port inlet (tank) dan dua port outlet (relay valve), tetapi karena secara konstruksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Upper valve (portion) dan Lower valve (portion), maka untuk setiap bagian hanya terdapat satu port inlet dan satu port outlet. Karena kedua sirkuit saling terpisah, sehingga tidak saling mempengaruhi, saat terjadi kerusakan pada salah satu sirkuit, dengan demikian sirkuit yang tidak mengalami kerusakan masih dapat berfungsi normal. 8. Air compressor Air compressor dipasang pada front cover engine, sehingga saat engine hidup, crankshaft compressor langsung ikut berputar dan connecting rod merubah gerakan menjadi langkah naikturun piston. Seperti mekanisme piston engine, compressor juga mempunyai dua buah valve yaitu, Inlet dan Exhaust valve, tetapi pergerakan membuka dan menutup valve hanya berdasarkan pressure atau kevakuman yang disebabkan oleh langkah piston. Port Inlet valve dihubungkan dengan Intake manifold, sehingga suplai angin sudah bersih, sedangkan port Exhaust valve dihubungkan dengan Wet tank. Pada saat piston bergerak turun dari TDC ke BDC, maka Inlet valve terbuka dan Exhaust valve tertutup karena kevakuman, sehingga udara dapat masuk ke compression chamber. Sedangkan saat piston bergerak naik dari BDC ke TDC, Inlet valve tertutup dan Exhaust valve terbuka dari pressure yang dihasilkan, sehingga pressure angin dapat mensuplai ke system (wet tank). Pada bagian atas Inlet valve dipasang Unloader valve yang berfungsi untuk menekan Inlet valve agar selalu terbuka, pada saat Cut-out pressure tercapai (lihat cara kerja Unload valve). 9. Air tank Sebagai tempat penampung pressure angin yang dihasilkan oleh Air Compressor. Didalam system unit, terdapat beberapa jenis Air tank sesuai dengan fungsi masing masing : Wet tank : Sesuai dengan namanya, tank ini berfungsi penampung awal angin yang dihasilkan compressor dan akan mengendapkan kandungan uap air dalam angin dengan cara kondensasi (pendinginan), sehingga berubah menjadi air, yang dapat dibuang melalui manual drain valve atau dengan automatic drain valve. Pada wet tank juga dipasang safety valve yang berfungsi mencegah terjadinya kenaikan pressure abnormal dalam sirkuit. Dry tank : Pressure angin dari Wet tank setelah melalui check valve akan masuk ke dalam dry tank, untuk kemudian digunakan sebagai main pressure angin dalam sistem. Pada dry tank juga dipasang manual drain valve untuk membuang endapan air. Pilot air tank : Sebagian pressure angin dari Wet tank masuk ke pilot air tank melalui sebuah check valve. Pressure angin dalam Pilot Air tank digunakan sebagai input pressure untuk solenoid valve dalam system dan juga input pressure untuk retarder valve. Pada Pilot Air tank juga dipasang manual drain valve untuk membuang endapan air. 10. Drain valve Pada dasarnya drain valve berfungsi untuk membuang endapan air atau kotoran dari dalam tank, sehingga angin dalam system lebih bersih dan kering. Terdapat manual drain valve, yang dioperasikan dengan cara ditarik untuk membuang endapan kotoran dalam tank, sedangkan Automatic drain valve (optional) akan bekerja secara otomatis untuk membuang endapan kotoran berdasarkan perbedaan pressure dalam kedua chamber valve.



Created by langdaddy0189167



Page 2 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion 11. Safety valve Dipasang pada Wet tank dan berfungsi untuk mencegah terjadinya kenaikan pressure tinggi yang abnormal saat terjadi kerusakan pada Air governor ataupun Unloader valve, sehingga Air compressor selalu bekerja untuk mensuplai pressure angin ke dalam system. Jika pressure angin dalam Wet tank mencapai + 9.5 kg/cm2, maka safety valve akan bekerja untuk membebaskan pressure angin ke udara luar . 12. Unloader valve Dipasang dibagian atas Intake valve Air compressor, dan akan menekan Inlet valve agar selalu terbuka saat Air governor bekerja (pressure Cut-out), dan mengalirkan pilot pressure ke Unloader valve sehingga compressor tidak bisa menghasilkan pressure angin ke dalam system (Unload position). 13. Two Way Relay Valve Suatu relay valve yang mempunyai port supply yang dihubungkan dengan Air tank, port delivery dihubungkan dengan spring brake chamber, serta port control dari brake valve atau hand control valve setelah melalui two way valve. Valve ini berfungsi untuk mengalirkan preesure angin menuju spring brake chamber sesuai dengan posisi brake valve atau hand control valve. 14. Quick Release Valve Valve yang mempunyai satu port inlet dari service brake atau retarder brake, dengan 2 buah port outlet yang dihubungkan menuju kedua relay valve (kanan & kiri) dan port drain. Valve ini dipasang berdekatan dengan kedua relay valve, yang berfungsi untuk mempersingkat waktu release, karena saat service brake atau retarder dioperasikan, akan terjadi keterlambatan saat release jika pembuangan (pembebasan) pressure dilakukan pada service brake valve atau retarder valve. 15. Mechanical Slack adjuster (light truck) Suatu komponen yang dipasang pada brake cam shaft dengan menggunakan spline, dan dihubungkan dengan rod chamber brake, sehingga berfungsi meneruskan dan merubah pergerakkan maju mundur rod chamber brake menjadi gerakan putar cam shaft. Disamping itu juga terdapat bolt adjuster (pada system manual) yang digunakan untuk adjustment brake shoe clearance (kerengggangan), sedangkan pada automatic type, adjustment tidak perlu dilakukan, karena secara otomatis, clearancenya selalu dipertahankan. Hydraulic Automatic slack adjuster (Dumptruck) Suatu komponen yang biasanya terletak diatas differential (axle) housing dan didalam system brake dipasang antara brake valve atau retarder valve dengan brake piston chamber. Slack adjuster berfungsi untuk mengatur agar keterlambatan waktu (time lag) selalu konstan, dengan demikian clearance brake piston dan brake clutch selalu dapat dipertahankan sesuai standart saat terjadi keausan pada disc plate. 16. Parking Brake Suatu system brake yang digunakan hanya pada saat unit parkir, sehingga tidak terjadi pergerakan unit yang tidak diharapkan. 17. Quick Coupler Hose (light truck) Quick coupler terdiri dari sepasang Male dan Female coupler, pemasangan keduanya relative mudah dan simple, digunakan untuk menyambung dan menghubungkan pressure angin misalnya dari prime-over menuju trailer. 18. Air Pressure Gauge Berupa gauge dengan pointer jarum dan digunakan untuk mengukur pressure angin dalam system, pada latar belakang skala angkanya dibagi menjadi beberapa warna berbeda untuk mempermudah pembacaan dan range pressurenya : low, normal/operasi dan over



Created by langdaddy0189167



Page 3 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion 19. Service Brake Chamber (light truck) Brake chamber yang menerima pressure angin dari relay valve saat pedal brake diinjak, sehingga saat pressure angin bekerja pada diaphramnya, rod brake chamber akan bergerak keluar dan menekan slack adjuster untuk mengaktifkan brake. 20. Shoe Brake (light truck) Shoe brake sebagai tempat kedudukan lining brake, sepasang shoe brake dipasang didalam drum brake. Salah satu ujung shoe brake dipasang pada axle housing menggunakan pin, sedangkan ujung shoe lainnya mempunyai roller yang duduk pada cam brake shaft. 21. Cam Brake (light truck) Cam brake shaft mempunyai cam berbentuk S atau Z sebagai kedudukan 2 buah roller brake shoe pada bidang cekungnya, sedangkan sisi luar cam brake shaft dihubungkan spline dengan slack adjuster-chamber brake, sehingga saat brake dioperasikan, putaran cam brake shaft akan menggerakkan roller brake shoe ke bidang cembung sehingga brake shoe mengembang dan menekan drum brake. 22. Drum Brake (light truck) Wheel hub juga sebagai drum brake dan pada bagian dalamnya mempunyai bidang kontak dengan lining brake, sehingga pada saat brake diaktifkan, lining brake akan menekan drum brake sehingga timbul friction force untuk mengurangi atau menghentikan putaran wheel hub 23. Trailler Brake Valve Hand control valve merupakan proportional valve yang dioperasikan dengan tangan, dan saat lever ditarik, pressure angin output yang sesuai dengan langkah lever akan dikirimkan menuju trailer brake relay valve untuk mengaktifkan trailer brake. 25. Synchro Valve (light truck) Suatu valve yang mempunyai supply port yang dihubungkan dengan Air tank, delivery port yang dihubungkan dengan emergency relay valve, serta control port yang berasal dari hand control valve. Valve ini dipasang pada Prime-over yang berfungsi untuk mempertahankan minimal pressure pada circuit emergency sebesar 2.8 kg/cm 2, pada saat terjadi kebocoran pada jalur circuit antara synchro valve dengan emergency relay valve, sehingga emergency brake tetap dipertahankan (semi) release, untuk mencegah efek brake secara mendadak II. TECHNICAL TERMINOLOGI 1. Dual Brake System System brake dimana pembagian effect brake pada roda diatur oleh upper portion dan lower portion (treadle valve) untuk mendapatkan effect braking yang merata dan memperhatikan factor safety saat terjadi kebocoran pada salah satu system, misal upper valve melayani front rear axle, sedangkan lower portion akan melayani front axle dan rear rear axle, antara kedua sirkuit terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Sehingga saat terjadi kerusakan atau kebocoran pada salah satu system, braking masih dapat dilakukan meskipun effect brakingnya berkurang. 2. Emergency brake system (line) System brake yang akan bekerja secara otomatis untuk mengaktifkan brake saat terjadi penurunan pressure pada sisi intake wet tank (misal : kerusakan pada Air compressor). Emergency brake dapat juga diaktifkan secara manual. 3. Chamber Brake (Light truck) Chamber brake yang mempunyai dua buah chamber, satu untuk service brake dan satunya untuk spring brake emergency. Saat unit jalan normal, pressure akan dialirkan menuju spring brake untuk merelease spring, sehingga saat pressure dihilangkan, emergency spring brake akan bekerja. Saat spring brake posisi release, besar effect brake yang didapat sesuai dengan sudut injakan pedal brake. Created by langdaddy0189167



Page 4 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion 4. Service brake system (line) System brake yang akan bekerja mengaktifkan brake saat foot brake pedal diinjak. 5. Double acting type of Shoes (Light truck) Type ini digunakan pada unit class medium dan large, yang menggunakan dua buah piston yang posisinya bertolak belakang, sehingga saat pressure dialirkan ke dua sisi bottom, rod akan bergerak extend untuk menggerakkan brake shoe menekan drum untuk menghasilkan braking force yang lebih besar. 6. Single acting type of Shoes (Light truck) Type ini digunakan pada unit class small, dan hanya menggunakan satu buah piston, sehingga saat pressure dialirkan ke sisi bottom, rod akan bergerak extend untuk menggerakkan brake shoe menekan drum untuk menghasilkan braking force yang lebih kecil 7. Duo Servo type (Light truck) Digunakan untuk parking brake pada unit class medium dan large, menggunakan sebuah fixed cylinder dan sebuah piston double acting, kedua brake shoe dihubungkan pada bagian bawahnya menggunakan adjuster, sehingga tetap menimbulkan braking effect meskipun saat posisi mundur 8. Braking effect distance Diukur dari titik pada saat foot brake pedal atau retarder brake valve dioperasikan sampai titik dimana unit berhenti (dalam satuan meter). Kecepatan travel unit sekitar 32 km/h, pada permukaan jalan yang lurus, datar, rata dan pressure angin mencapai + 8 kg/cm2. Pengukuran braking effect distance bertujuan untuk mengukur jarak actual effect brake, sehingga kemampuan total brake dapat diketahui. 9. Braking capacity Kemampuan parking diukur pada kondisi unit bermuatan (standart) setelah dilakukan adjustment clearance, saat unit diparkir pada kemiringan minimal 8,6o (grade min.15%) tidak terjadi pergerakan yang tidak diinginkan. 10. Brake loose Braking effect distance terlalu jauh yang disebabkan antara low pressure, wear out, dsb 11. Parking Brake clearance Celah kerenggangan antara disc dengan parking brake pads atau parking brake drum dengan lining. 12. Wear indicator at Slack adjuster (Light truck) Sebagai tanda untuk mengetahui tingkat keausan lining brake. 13. Bleeding air from the Brake (dump truck) Tindakan yang dilakukan untuk membuang angin yang terjebak didalam oil brake system, sehingga brake dapat bekerja normal. 14. Push rod stroke chamber (Light truck) Panjang langkah push rod saat brake diaktifkan yang dipengaruhi oleh, tingkat keausan lining, Air pressure dan adjustment slack adjuster. 15. Mechanical releasing of Spring Brake (Light truck) Suatu cara yang dilakukan untuk merelease spring brake secara manual, dengan cara memasukkan jack (releasing) bolt kedalam piston dan mengencangkan lock nut untuk menarik piston keluar mengalahkan tension spring brake. 16. Oversize lining (Light truck) Lining brake yang ketebalannya melebihi standart dan digunakan pada drum yang sudah undersize, sehingga braking force dapat dipertahankan. 17. Cut-In pressure Batas minimal pressure angin dalam system (wet tank), saat pressure turun sampai setting pressure Cut-In + 7.0 kg/cm2, maka Air governor menutup pilot pressure yang menuju ke port unloader valve dan justru menghubungkan port unloader valve dengan udara luar, sehingga Created by langdaddy0189167



Page 5 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion Inlet valve dibebaskan dan dapat bekerja normal, dengan demikian Air Compressor dapat kembali menghasilkan pressure angin ke dalam system (Wet tank). 18. Cut-Out pressure Batas maksimal pressure angin dalam system (wet tank), saat pressure naik mencapai setting pressure Cut-Out + 8.3 kg/cm2, maka Air governor membuka valve dan mengalirkan pilot pressure menuju ke port unloader valve dan menutup port exhaust, sehingga Inlet valve compressor ditekan agar selalu terbuka, dengan demikian Air Compressor tidak dapat bekerja untuk menghasilkan pressure angin ke dalam system (Wet tank). 19. Starting speed test (dump truck) Pengetestan kemampuan brake yang dilakukan dengan cara mengukur rpm engine pada saat unit mulai bergerak dengan kondisi brake dioperasikan dan transmission pada speed F2. 20. Constant time lag (dump truck) Waktu yang diperlukan untuk merapatkan brake clutch (disc-plate) selalu tetap, karena adanya fungsi automatic adjuster untuk mempertahankan free clearance dengan menambahkan quantity oli kedalam piston chamber sehingga stroke piston tetap konstan saat terjadi keausan pada brake clutch, dengan demikian tidak terjadi keterlambatan braking force. 21. Hydro-pneumatic brake system (dump truck) System brake yang menggunakan pressure angin yang relative kecil sebagai control/pilot pressure untuk menghasilkan pressure oli yang besar dan digunakan untuk mengaktifkan brake. 22. Brake line failure (dump truck) Penurunan brake operating pressure yang antara lain dapat disebabkan : - Ada angin yang terjebak dalam brake oil system (karena bleeding tidak sempurna) - Terjadi kebocoran pada chamber brake atau brake piston - Atau terjadi keausan pada brake clutch (brake line failure hanya sesaat terjadinya) 23. Free length of spring Panjang spring saat terlepas dari komponen dan tidak terbebani. 24. Installed length of spring Panjang spring saat terpasang pada komponen, atau panjang spring saat pengukuran dilakukan dengan memberikan beban tertentu. 25. Installed load of spring Beban tertentu yang diberikan kepada spring, untuk mengetahui kemampuan elastisitas spring saat pengukuran Installed length of spring. 26. Brake actuating pressure (dump truck) Pressure oil brake yang dihasilkan chamber brake yang digunakan untuk menekan brake piston dan mengengagedkan brake clutch sehingga timbul braking force. 27. Front brake cut-off (dump truck) Suatu system yang dioperasikan secara manual dengan memposisikan Front brake cut-off switch ON, untuk menCancel front brake agar tidak bekerja saat service brake pedal diinjak. Dengan tujuan agar operator berkonsentrasi pada steering wheel, tidak perlu menarik retarder lever untuk mengaktifkan rear brake, tetapi dengan menginjak service brake, pada saat unit beroperasi di permukaan jalan yang licin. 28. Drop In Pressure (dump truck) Besar penurunan brake operating pressure, pada saat brake dioperasikan selama waktu tertentu (5 menit), sebagai indikasi kemampuan brake saat digunakan secara terus menerus, misal saat unit beroperasi pada jalan turunan yang panjang. III. TOOL 1. Torque wrench Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya Created by langdaddy0189167



Page 6 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion Satuan : kgm, Nm, lbfeet 2. Air pressure gauge Alat yang digunakan untuk mengukur pressure angin dalam Air system Satuan : kg/cm2, Mpa 3. Convex scale Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak Satuan : cm, m 4. Pushpull scale Alat yang digunakan untuk mengukur operating force suatu lever control. Satuan : kg 5. Colour Checker Cairan (liquid) yang disemprotkan pada permukaan komponen untuk mengetahui keretakan yang terjadi. Biasanya satu set terdiri dari 3 warna : transparan (cleaner), putih (penetran), merah. 6. Oil Leak Tester Alat yang digunakan untuk mengukur kebocoran oli dalam case final drive melalui floating seal. 7. Vernier Calliper Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan, kedalaman lubang pada suatu komponen. Satuan : mm (0.05), inchi (1/128) 8. Inside Micrometer Alat yang digunakan untuk mengukur diameter dalam komponen, dengan tingkat ketelitian 0,001 mm 9. Outside Micrometer Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu komponen. Satuan : 0.001mm 10. Filler Gauge Alat yang digunakan untuk mengukur celah atau kerenggangan kontak dua komponen yang berhubungan, misal valve clearance, wrap of disc, dsb 11. Snap ring plier Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang circlip atau snap spring. Dalam penggunaanya disesuaikan dengan typenya : internal atau external snap ring. IV. DIASSEMBLY - ASSEMBLY (Untuk detail lihat shop manual atau QA) V. INSPECTION – MEASUREMENT Note : Untuk item measuring, lihat dan sesuaikan dengan Maintenance standart (SM) atau Quality Assurance 1. Air drier Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Spring performance 2. Air governor Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Spring performance 3. Unloader valve Visual check : Crack, thread condition Created by langdaddy0189167



Page 7 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion Measurement



: Spring performance



4. Relay valve (with emergency valve) Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Spring performance 5. Retarder valve (trailer brake valve) Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Spring performance 6. Chamber brake (with brake failure line sensor) Visual check : Crack, scratch, thread condition Manual check : Spring performance 7. Air compressor Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Cylindricity & roundness Liner, roundness crankshaft, diameter pin conrod Pin seat conrod, etc 8. Relay valve Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Spring performance 9. Parking/ Emergency control valve (dump truck) Visual check : Crack, scratch, thread condition 10. Treadle / brake valve Visual check : Crack, scratch, thread condition Measurement : Spring performance 11. Ratio valve (for front brake) (dump truck) Visual check : Crack, thread condition Measurement : Spring performance 12. Quick release valve Visual check : Crack, thread condition V. PART RECOMMENDATION 1. PNPB (Publication Number of Part Book) Suatu angka yang tertera pada cover part book (pojok kanan atas) yang menunjukkan aplikasi part book tersebut sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit. 2. SPO (Standard Part Overhaul) Daftar part yang dibutuhkan untuk overhaul normal sesuai umur yang direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal pada komponen. APL (Application Cart List) (Remove & Install) Daftar part yang dibutuhkan untuk Remove dan Install komponen sesuai umur yang direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal. 3. PSN (Part & Service News) Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau improvement pada komponen, system atau technical instruction (Prosedur Repair, Testing Adjusting) dengan tujuan untuk meningkatkan performance atau memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Setiap PSN hanya berlaku untuk Serial Number tertentu yang sesuai. 4. Kode kode pada part book (symbol) Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkan symbol berupa gambar yang ditunjukkan pada part book, dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part yang akan diorder, sehingga dapat mencegah kesalahan order atau double order (karena komponen ass"y dan



Created by langdaddy0189167



Page 8 of 9



Mechanic Development Section Resume discussion separated diorder secara bersamaan). Dan juga mempermudah pencarian komponen yang berkaitan atau saling berhubungan. 5. Reusable part Part yang masih dapat digunakan lagi setelah dilakukan visual check dengan membandingkan dengan reusable book (guide), dan hasil pengukuran masih dalam range yang diijinkan sesuai maintenance standart atau Quality Assurance. Peserta : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Eko AP Sumardiono Eddy Budi S Triyanta Frits Tijow Wahid Kurniadi Hery Suryadi Sugimin



(Note : Gunakan hanya sebagai wacana pembelajaran * tetap gunakan referensi yang lain,: Shop manual, OMM, dsb. Keepsmile langdaddy)



Created by langdaddy0189167



Page 9 of 9