Paket #3 Utbk TPS - Soal Dan Pembahasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2020



SOAL & PEMBAHASAN AMBIS #3



UTBK TPS 2020



SOAL PAKET AMBIS #3 PENALARAN UMUM



Pada 2017, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai hampir 262 juta jiwa. Meskipun jumlah populasi besar, tetapi didominasi oleh usia produktif sehingga angka ketergantungan justru cenderung menurun. Angka ketergantungan, yakni jumlah penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk produktif pada 2016 sebesar 48,4 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibanding pada 1971 yang mencapai 86,6 persen Berdasarkan laporan Bappenas dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia pada 2020 bakal mencapai 271 juta jiwa atau bertambah 10 juta dari jumlah penduduk pada tahun lalu. Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia akan menembus 300 juta. Laju pertumbuhan penduduk periode 2010-2035 diprediksi akan mengalami penurunan. Meningkatnya pendidikan masyarakat, kesadaran mengatur jarak kelahiran anak, serta



perubahan gaya hidup membuat pertumbuhan penduduk cenderung melambat. Pada periode 2010-2015, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,38 persen kemudian turun menjadi 1,19 persen pada periode 2015-2020. Pada periode 2030-2035, pertumbuhan penduduk diperkirakan hanya kembali menurun menjadi hanya 0,62 persen pada periode 2030-2035 saat Indonesia mencapai puncak era bonus demografi. (Diadaptasi dari www.databooks.katadata.co.id) 1. Berdasarkan teks bacaan di atas, berapa jumlah perbandingan persentase angka ketergantungan tahun 2016 dengan tahun 1971? (A) . 48,4% (B) . 86,6% (C) . 39,8% (D). 47,4% (E) . 38,2% 2. Berdasarkan teks bacaan di atas, jumlah penduduk kurang dari 240 juta jiwa terjadi pada tahun? (A) . 2017 (B) . 2018 (C) . 2011 (D). 2013 (E) . 2010 3. Berdasarkan teks bacaan di atas, pernyataan yang sesuai dengan teks bacaan adalah
 (A) . Tahun 2035 diproyeksikan adanya program KB dihapuskan (B) . Angka pertumbuhan tahun 2030-2035 diperkirakan naik (C) . Tahun 2013 jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa (D). Tahun 2017 akan didominasi usia-usia produktif (E) . Program KB tampaknya tidak berlaku lagi tahun 2035



4. Berdasarkan teks bacaan, berapa jumlah perkiraan penduduk pada tahun 2035? (A) . 271 juta jiwa (B) . 280 juta jiwa (C) . 290 juta jiwa (D). 300 juta jiwa (E) . 315 juta jiwa 5. Berapa tahun sensus penduduk dilakukan di Indonesia? (A) . 1 tahun sekali (B) . 3 tahun sekali (C) . 5 tahun sekali (D). 10 tahun sekali (E) . 15 tahun sekali 6. Berdasarkan teks bacaan, kapan perkiraan penduduk Indonesia mencapai angka 262 juta jiwa? (A) . Tahun 2011 (B) . Tahun 2014 (C) . Tahun 2017 (D). Tahun 2018 (E) . Tahun 2020 7. Berdasarkan teks bacaan, apa singkatan dari bappenas? (A) . Badan pembangunan nasional (B) . Biro perencanaan nasional (C) . Badan pembangunan perencanaan nasional (D). Badan perencanaan pembangunan nasional (E) . Biro pembangunan perencanaan nasional



Tren tenaga kerja yang salah jurusan dan pendidikan tidak sesuai masih banyak ditemui di Indonesia. Menurut publikasi International Labour Organization (ILO) dalam "Laporan Tren Tenaga Kerja dan Sosial di Indonesia", sekitar 56 persen pekerja di Indonesia berada dalam situasi tidak ada kecocokan keterampilan berdasarkan jenis pekerjaan dan pendidikan tinggi yang ditamatkan. Pekerjaan dengan persentase tertinggi untuk pendidikan tidak cocok dan tidak memenuhi syarat adalah buruh tani dan perikanan terampil mencapai 88,9 persen. Data tersebut dikompilasi berdasarkan hasil survei keadaan angkatan kerja oleh Badan Pusat Statistik pada 2014.



Menurut keterangan resmi ILO, walaupun belum ada metode yang disepakati untuk mengukur ketidakcocokan keterampilan, namun ketidakcocokan keterampilan ini dapat dilihat melalui indikator yang menyediakan informasi tentang pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis pekerjaan. Hasil laporan tersebut dituliskan bahwa ketidakcocokan keterampilan diterjemahkan sebagai pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu. Jabatan termasuk manajer, tenaga profesional dan teknisi profesional ditetapkan sebagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi dan pendidikan tersier. Posisi banyak ini diisi oleh mereka yang tidak memenuhi syarat. Sedangkan pekerjaan seperti juru tulis, pekerja layanan dan penjualan, pekerja terampil di sektor pertanian, pedagang dan buruh produksi membutuhkan pendidikan sekunder. Sebagian besar pekerjaan ini juga diisi oleh pekerja yang tidak memenuhi syarat, kecuali juru tulis, di mana banyak di antaranya yang berpendidikan universitas dan oleh karena itu dianggap melampaui syarat untuk jenis pekerjaan tersebut. (Diadaptasi dari www.databooks.katadata.co.id) 8. Berdasarkan teks bacaan di atas, berapa jumlah persentase buruh dan perikanan atas ketidakcocokan keterampilan dan pendidikan? (A) . 80% (B) . 83,4% (C) . 56,6% (D). 88,9% (E) . 90,3% 9. Berdasarkan teks bacaan di atas, tema besar spesifik yang diangkat dalam permasalahan bacaan adalah
 (A) . Pekerjaan dan pendidikannya



(B) . Keterampilan dalam pekerjaan (C) . Ketenagakerjaan (D). Pendidikan (E) . Pekerjaan konvensional 10. Berdasarkan teks bacaan di atas, kesimpulan yang tepat adalah
 (A) . Tenaga kerja yang salah jurusan dan pendidikan tidak sesuai masih banyak ditemui di Indonesia (B) . Pekerja terampil di sektor pertanian, pedagang dan buruh produksi membutuhkan pendidikan sekunder (C) . Pekerjaan dengan persentase tertinggi untuk pendidikan tidak cocok dan tidak memenuhi syarat adalah buruh tani dan perikanan terampil mencapai 88,9 persen (D). Ketidakcocokan keterampilan diterjemahkan sebagai pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu (E) . Sekitar 56 persen pekerja di Indonesia berada dalam situasi tidak ada kecocokan keterampilan 11. Berdasarkan teks bacaan di atas, di bawah ini pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan tersier? (A) . Legislator (B) . Teknisi (C) . Manajer (D). Pedagang (E) . Anggota DPR



12. Berdasarkan teks bacaan di atas, posisi tenaga buruh pabrik dalam grafik menduduki peringkat?



(A) . (7) (B) . (2) (C) . (4) (D). (5) (E) . (6) 13. Berdasarkan teks bacaan di atas, pernyataan yang tidak benar di bawah ini adalah
 (A) . Buruh produksi membutuhkan pendidikan sekunder (B) . Jabatan manager membutukan keterampilan tinggi (C) . 56% tenaga kerja mengalami ketidakcocokan pekerjaan (D). Pekerjaan juru tulis berpendidikan universitas (E) . Pekerja layanan dan jualan tidak membutuhkan pendidikan primer 14. Sebutan International Labour Organization (ILO) jika di Indonesia dinamai? (A) . Organisasi Penyedia tenaga kerja (B) . Organisasi perburuhan asia (C) . Organisasi buruh dunia (D). Organisasi tenaga kerja dunia (E) . Organisasi ketenagakerjaan internasional



15. Berapakah nilai dari Z di bawah ini?



(A) 17 (B) 19 (C) 21 (D) 25 (E) 30 16. Berapakah nilai dari Z di bawah ini?



-1 2



0



-3



2



0



4



(A) 8 (B) 9 (C) 10 (D) 11 (E) 12 17. Jika ZE = 1.33% 𝑥 10000 dan 𝑁𝐌𝑂𝑅𝐎 = 1.333% 𝑥 100000 manakah hubungan berikut ini yang benar? (A) ZE > NIORA (B) ZE = NIORA (C) ZE < NIORA



(D) Z E + NIORA > 1 (E) Hubungan ZE dan NIORA tidak dapat ditentukan 18. Bilangan manakah yang nilainya terkecil ? (A) 1/3 (B) √3 (C) √3 √3 (D) 1/√3 (E) √3 √3 √3 19. 16 adalah berapa persen dari 80? (A) 10 (B) 20 (C) 30 (D) 40 (E) 50 20. Dalam sebuah forum diskusi pencegahan wabah COVID-19 yang diadakan oleh Zeniora dihadiri oleh 1/3 wanita. Sebanyak 3/5 pria yang hadir memiliki mobil lebih dari 2. Jika banyaknya pria pada pertemuan itu yang memiliki maksimal 2 mobil adalah 4 orang. Berapa jumlah peserta yang menghadiri pertemuan tersebut? (A) 15 (B) 20 (C) 25 (D) 30 (E) 35



PAKET AMBIS #3 PEMBAHASAN PENALARAN UMUM



1. Jawaban E Step 1 “Angka ketergantungan, yakni jumlah penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk produktif pada 2016 sebesar 48,4 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibanding pada 1971 yang mencapai 86,6 persen” Step 2 berapa jumlah perbandingan persentase angka ketergantungan tahun 2016 dengan tahun 1971? 38,2%, diperoleh dari pengurangan tahun 1971 sebesar 86,6% dengan tahun 2016 sebesar 48,4%. 2. Jawaban E Step 1



Step 2 Jumlah penduduk kurang dari 240 juta jiwa terjadi pada tahun 2010.



3. Jawaban D Step 1 Tahun 2017 akan didominasi usia-usia produktif sesuai dengan kalimat, “Pada 2017, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai hampir 262 juta jiwa. Meskipun jumlah populasi besar, tetapi didominasi oleh usia produktif sehingga angka ketergantungan justru cenderung menurun”. 4. Jawaban D Step 1 Jumlah perkiraan penduduk tahun 2035 adalah 300 juta jiwa, sesuai dengan kalimat, “Berdasarkan laporan Bappenas dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia pada 2020 bakal mencapai 271 juta jiwa atau bertambah 10 juta dari jumlah penduduk pada tahun lalu. Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia akan menembus 300 juta”.



5. Jawaban D Step 1 Sensus penduduk atau pendataan penduduk di Indonesia dilakukan 10 tahun sekali yakni dilakukan di tahun yang berakhiran dengan angka 0, 2000, 2010, 2020, 2030, 2040, 2050, dst.



6. Jawaban C Step 1 kapan perkiraan penduduk Indonesia mencapai angka 262 juta jiwa?ahun 2017 sesuai dengan kalimat, “Pada 2017, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai hampir 262 juta jiwa. Meskipun jumlah populasi besar, tetapi didominasi oleh usia produktif sehingga angka ketergantungan justru cenderung menurun”.



7. Jawaban D Step 1 “Berdasarkan laporan Bappenas dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia pada 2020 bakal mencapai 271 juta jiwa atau bertambah 10 juta dari jumlah penduduk pada tahun lalu. Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia akan menembus 300 juta”. Step 2 Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Tugasnya adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional. Tahun ini 2020, dipimpin oleh Bapak Suharyo Monoarfa.



8. Jawaban D Step 1



berapa jumlah persentase buruh dan perikanan atas ketidakcocokan keterampilan dan pendidikan? 88,9%. Sesuai dengan kalimat, “Pekerjaan dengan persentase tertinggi untuk pendidikan tidak cocok dan tidak memenuhi syarat adalah buruh tani dan perikanan terampil mencapai 88,9 persen”.



9. Jawaban A Step 1 Tema besar yang spesifik di angkat adalah pekerjaan dan pendidikannya. Banyaknya perkeja yang tidak mempunyai kecocokan dengan pendidikan yang dimilikinya justru menjadi topic permasalahan yang di angkat dalam teks bacaan. Yang memang diketahui banyak tenaga kerja/pekerja yang salah jurusan dan pendidikan terhadap jenis pekerjaannya sekarang ini.



10. Jawaban A Step 1 Kesimpulan adalah bagian inti dari suatu bacaan atau wacana, seseorang setelah membaca pasti memiliki kesimpulan yang diangkat dari apa yang ia baca. Kesimpulan menjadi wajah terakhir suatu bacaan. Step 2 Kesimpulan yang tepat adalah Tenaga kerja yang salah jurusan dan pendidikan tidak sesuai masih banyak ditemui di Indonesia. 11. Jawaban D Step 1



Pendidikan tersier adalah pendidikan di tingkat lanjut atau perguruan tinggi. Contoh, “Jabatan termasuk manajer, tenaga profesional dan teknisi profesional ditetapkan sebagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi dan pendidikan tersier. Posisi banyak ini diisi oleh mereka yang tidak memenuhi syarat”. Step 2 Pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan tersier adalah pedagang.



12. Jawaban C Step 1



4 3 2 1



Step 2



Posisi tenaga buruh pabrik dalam grafik menduduki peringkat? Keempat. 13. Jawaban E Step 1 Pernyataan yang tidak benar adalah Pekerja layanan dan jualan tidak membutuhkan pendidikan primer. Bertolak belakang dengan



kalimat,



“Sedangkan pekerjaan seperti juru tulis, pekerja layanan dan penjualan, pekerja terampil di sektor pertanian, pedagang dan buruh produksi membutuhkan pendidikan sekunder”. 14. Jawaban C Step 1 ILO adalah organisasi buruh dunia yang didirikan tahun 1919. Memiliki kantor di geneva, Switzerland. ILO adalah sebuah wadah untuk menampung isu buruh internasional di bawah PBB. Misalnya, isu bahwa dahulu di Amerika Serikat pernah didemo besar-besaran oleh buruh karena penuntutan jam kerja sekitar 20 jam perhari. Yang kemudian diperingati sebagai hari buruh, May day, 1 mei.



15. Berapakah nilai dari Z di bawah ini?



(A) 17



(B) 19 (C) 21 (D) 25 (E) 30 Pembahasan : STEP 1 Mencari pola pada gambar pertama, 60 merupakan bilangan yang habis dibagi oleh 2, 4, dan 15. Suatu bilangan dikatakan habis dibagi jika dan hanya jika tidak memiliki sisa atau bersisa 0.



STEP 2 Menerapkan pola gambar pertama pada pola gambar kedua. Artinya kita mencari bilangan yang habis membagi 60. Dari pilihan yang ada maka 60 habis dibagi oleh 30. Jadi jawaban yang benar adalah (E) 30



16. Berapakah nilai dari Z di bawah ini?



-1



0



-3



2



2



(A) 8 (B) 9 (C) 10 (D) 11 (E) 12 Pembahasan : STEP 1 Mencari pola pada gambar pertama,



4



0



Diketahui bahwa : −1 = 20 − 2 0 = 21 − 2 2 = 22 − 2 STEP 2 Menerapkan pola gambar pertama pada pola gambar kedua. −3 = 40 − 4 0 = 41 − 4 𝑍 = 42 − 4 = 12 Jadi jawaban yang benar adalah (E) 12



17. Jika ZE = 1.33% 𝑥 10000 dan 𝑁𝐌𝑂𝑅𝐎 = 1.333% 𝑥 100000 manakah hubungan berikut ini yang benar? (A) ZE > NIORA (B) ZE = NIORA (C) ZE < NIORA (D) Z E + NIORA > 1 (E) Hubungan ZE dan NIORA tidak dapat ditentukan Pembahasan : STEP 1 : Mari kita menghitung operasi bilangan di atas, 𝑍𝐞 = 1.33% 𝑥 10000 = 133 𝑁𝐌𝑂𝑅𝐎 = 1.333% 𝑥 100000 = 1333 STEP :



Membandingkan antara ZE dan NIORA. Jadi bisa disimpulkan bahwa nilai ZE lebih kecil dari NIORA. Jadi jawaban yang benar adalah (C) ZE < NIORA 18. Bilangan manakah yang nilainya terkecil ? (A) 1/3 (B) √3 (C) √3 √3 (D) 1/√3 (E) √3 √3 √3 Pembahasan : STEP 1 : Memodelkan angka di atas ke bilangan berpangkat



(A)



1 3



(B) √3



= 3−1 1



= 32 1 1 2 2



(C) √3 √3 = (3 𝑥 3 )



(D)



(E)



1 √3



=



1 1 32



=3



=3



3 1 𝑥 2 2



=3



3 4



1



−2 1 1 2 2



1 2



1 3 2 2



1 2



√3 √3 √3 = (3𝑥 (3 𝑥 3 ) ) = (3 𝑥 (3 ) ) = 1 3 2 4



1 7 2 4



( 3 𝑥 3 ) = (3 ) = 3 STEP 2 :



7 8



Membandingkan opsi A, B, C, D, dan E. Ingat bahwa suatu bilangan berpangkat positif nilainya lebih besar daripada bilangan berpangkat negatif. Kemungkinan jawaban yang benar tinggal (A) dan (C) karena memiliki pangkat negatif. Selanjutnya kita bandingkan antara pangkat -1 dan -1/2 maka lebih besar nilainya 1/2. Ingat ya kalua di garis bilangan nilai -1 ada di sebelah kiri -1/2. Jadi jawaban yang benar adalah (A) 1/3 19. 16 adalah berapa persen dari 80? (A) 10 (B) 20 (C) 30 (D) 40 (E) 50 Pembahasan : STEP 1 16 =



𝑍 𝑥 80 100



16 𝑥 100 = 𝑍 80 Z = 20 Jadi jawaban yang benar adalah (B) 20 20. Dalam sebuah forum diskusi pencegahan wabah COVID-19 yang diadakan oleh Zeniora dihadiri oleh 1/3 wanita. Sebanyak 3/5 pria yang hadir memiliki mobil lebih dari 2. Jika banyaknya pria pada pertemuan itu yang memiliki maksimal 2 mobil adalah 4 orang. Berapa jumlah peserta yang menghadiri pertemuan tersebut? (A) 15 (B) 20 (C) 25 (D) 30 (E) 35



Pembahasan : STEP 1 : Misalkan total yang hadir yakni sebanyak Z orang. Maka : Wanita = 1/3 Z Pria = 2/3 Z Pria dengan maksimal 2 mobil = 4 Pria dengan mobil lebih dari 2 = 3/5 X 2/3 X Z



Dapat simpulkan bahwa, 2/5 X 2/3 X Z = 4 Sehingga Z = 15 orang Jadi jawaban yang benar adalah (A) 15



SOAL PAKET AMBIS #3 PEMAHAMAN BACAAN DAN MENULIS



Perhatikan paragraf berikut untuk menjawab nomor 13! Perusahaan itu menjual berbagai kerajinan tangan yang 
. Semua barang adalah hasil 
. warganya sendiri. Tidak hanya fokus memproduksi, tetapi para warganya juga 
 memasarkan. (Sumber: badanbahasa.kemdikbud.go.id) 1. Kata yang tepat untuk melengkapi paragraf adalah 
 (A). unik-unik, kreatifitas,aktiv (B). unik, kreatif,aktif (C). unik-unik, kreasi, aktivitas (D). unik, kreativitas, aktif (E). unik, kreatif, aktif



Bacalah teks bacaan berikut dengan saksama! Pembicaraan terhadap karya Pramoedya yang menulisnya semasa berada dari pulau Buru yakni Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1980), Jejak Langkah (1981), dan Rumah



Kaca (1986) dan selanjutnya disebut sebagai katrologi mengikuti istilah yang digunakan [
] Apsanti Djokosuyatno (2004) tidak pernah selesai dilakukan. Disebut katrologi [
] keempat karya memiliki hubungan yang ketat, keutuhan narasi dan naratif dalam arti; tokoh, ruang, dan waktu mempunyai kaitan-kaitan yang kuat dan alur disatukan oleh tema yang erat. Meski sudah banyak tulisan yang membahas katrologi Pramoedya ini, seperti yang pernah ditulis oleh A. Teeuw (1997), Tineke Hellwig (2003), Apsanti Djokosujatno (2004), Sudibyo (2007), Razif Bahari (2007), dan Carl Niekerk (2011), tetap saja katrologi ini memiliki daya



tarik dan menyimpan berbagai kemungkinan yang dapat didedahkan melalui pembacaan yang teliti (close reading). Sebagai teks sastra maka katrologi ini adalah teks yang terbuka. Memiliki beragam kemungkinan penafsiran yang dapat dijelaskan kembali. Dengan kata lain, menurut Jacques Derrida (1974) bahwa tidak ada [
] definitif terhadap satu teks karena teks tidak mempunyai asal-usul yang pasti, identitas, atau penutup. Alih-alih memberikan sebuah definisi, Derrida menyarankan bahwa sebaiknya membiarkan teks ini /tetap terbuka dan tidak buru-buru mengatakan bahwa inilah makna sebenarnya yang tunggal dan ahistoris yang berlaku universal, kapanpun, di mana pun, dan oleh siapanpun. (Diadaptasi dari majalahhorison.com) 2. Penggunaan kata ganti yang kurang tepat terdapat pada kalimat ke
 (A) . (2) (B) . (3) (C) . (5) (D). (6) (E) . (7) 3. Penggunaan kata depan yang kurang tepat terdapat pada kalimat ke
 (A) . (4) (B) . (6) (C) . (7) (D). (1) (E) . (3) 4. Penggunaan kata berimbuhan yang kurang tepat terdapat pada kalimat ke
 (A) . (6) (B) . (5) (C) . (4) (D). (3)



(E) . (1) 5. Kata berimbuhan yang sesuai untuk mengisi titik kalimat keenam ialah
 (A) . Kaitannya (B) . Penafsiran (C) . Mengatakan (D). Bahwasannya (E) . Kemudian



6. Kata penghubung yang sesuai dengan titik kalimat kedua adalah
 (A) . Oleh (B) . Kemudian (C) . Sebabnya (D). Karena (E) . Katanya 7. Kata penghubung yang sesuai dengan titik kalimat pertama adalah
 (A) . Pada (B) . Di (C) . Oleh (D). Karena (E) . Meskipun



Bacalah teks bacaan berikut dengan saksama! Minke adalah tokoh utama di golongan priyayi tinggi yang berperan paling banyak dalam katrologi ini. Ia merupakan putra seorang Bupati di kota B. Ia bisa [
] ke H.B.S di Surabaya



karena status sosialnya sebagai putra priyayi tinggi tersebut. Meski kemudian Minke lebih suka menyembunyikan identitas kepriyayiannya. Berkat status sosial itulah dia dapat mengecap pendidikan tinggi dalam sekolah Belanda dan bergaul jauh melewati garis yang dapat dilalui oleh seorang pribumi yakni menjadi sahabat di kalangan Indo dan kulit putih seperti Jean Marais, Marten Neijman, Kommer, Tuan Telling, Magda Peters, Miriam dan Sarah de la Croix, hingga bersahabat dengan gubernur Jendral Van Heutsz sejak masuk Stovia hingga menjadi redaktur mingguan Medan di Batavia. Selain Minke, kita ditemukan tokoh priyayi tinggi lainnya seperti Ayahanda Minke; Bupati di kota B, Ibunda, Patih di Meester Cornelis, Bupati Serang murid Snouck Hugronje bernama Ahmad, danTuan Wedana Thamrin Tabrani di Mangga Besar. Keberhasilan Minke menumbuhkan Syarikat Priyayi sekali lagi memperlihatkan bahwa katrologi ini adalah cerita tentang kaum priyayi di Hindia Belanda yang menuntut kesetaraan hak dengan dua golongan lainnya di Hindia Belanda. Syarikat ini dinamainya dengan Syarikat Priyayi; sesuai [
] status sosial mereka dalam hierarki masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu. (Diadaptasi dari majalahhorison.com) 8. Kata penghubung yang tepat untuk mengisi titik pada kalimat kedelapan adalah
 (A) . Dari (B) . Oleh (C) . Dengan (D). Kemudian (E) . Dan 9. Kata berimbuhan yang sesuai untuk mengisi kalimat ketiga adalah
 (A) . Mengajarkan (B) . Mencari (C) . Bersekolah (D). Menemukan



(E) . Mengabdi 10. Kata depan yang kurang sesuai ditemukan pada kalimat ke
 (A) . (4) (B) . (5) (C) . (6) (D). (1) (E) . (2) 11. Kata berimbuhan yang kurang tepat terdapat pada kalimat ke
 (A) . (3) (B) . (4) (C) . (7) (D). (6) (E) . (1)



12. Kata ganti yang kurang tepat terdapat pada kalimat ke
 (A) . (5) (B) . (4) (C) . (3) (D). (6) (E) . (8)



Tulisan berikut diikuti oleh tujuh butir pertanyaan. Pertimbangkan apakah kata atau kalimat pada setiap nomor bercetak tebal TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan pilihan lain yang tersedia (B, C, D, atau E).



Tidak banyak yang saya ketahui terkait dengan sosok pribadi maupun proses kreatip kepenyairan seorang Sofyan RH. Zaid, kecuali mengenalnya melalui cacatan sangat singkat pada biografi penyair yang tertera di sampul belakang buku kumpulan puisi perdananya ini, Pagar Kenabian (Bekasi: TareSI Publisher, 2015). Selebihnya, secara personal, baru dalam beberapa waktu terakhir ini saya “berteman” dengannya melalui media sosial facebook yang juga sangat jarang melakukan komunikasi tulis via “beranda” maupun ruang “obrolan” (inbox). Namun, dalam kapasitas saya sebagai critical reader, kondisi seperti ini justru sangat menguntungkan karena saya dapat dengan bebas untuk mengatakan apa pun yang ingin dan semestinya saya katakan. Sebagaimana hakikatnya setiap tulisan bercorak kritik sastra, dalam risalah singkat ini memang hanya ada tiga kemungkinan yang kelak akan muncul: kritik, apresiasi, dan paparan



inter-pretatif. Kritik akan muncul manakala saya menemukan fakta-fakta kesastraan tertentu, khasnya yang terwujud secara tekstuil pada seluruh atau sebagian puisi karya Sofyan RH. Zaid dalam antologi bertajuk Pagar Kenabian ini, yang memang selayaknya saya kritisi —ini perlu dibedakan dari sekadar usaha menjustifikasi tindakan penghakiman—; lalu, apresiasi —yang seringkali muncul dalam bentuk pujian— akan saya kemukakan jika sajak-sajak yang saya telaah memang sudah sepantasnya untuk di puji atau diberikan penghargaan (tentu dalam batas-batas yang sewajarnya). Sementara itu, paparan interpretatif merupakan “fardhu ‘ain” yang mesti saya lakukan karena sejatinya setiap kerja telaah sastra pasti akan berakhir pada titik pemerian hasil pergulatan intelektuil—upaya seorang penelaah untuk mengkomunikasikan segala sesuatu yang ditemukannya. (Diadaptasi dari majalahhorison.com) 13. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). “Kreative” (C). kreatif (D). Kreativ



(E). Kreatifitas



14. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). INBOX (C). inbox (D). “Inbox” (E). Inbox



15. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). Critical reader (C). critical reader (D). “Critical Reader” (E). Critical reader



16. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). Interperetatif (C). interpretative (D). interpretatif (E). Interpretatif



17. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). TEKTUIL (C). tektual (D). Tektual (E). Tektuil



18. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). pagarkenabian (C). Pagar Kenabian (D). “Pagar Kenabian” (E). Pagarkenabian



19. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI (B). Di Puji (C). dipuji (D). Dipuji (E). “Dipuji” 20. (A). TIDAK PERLU DIPERBAIKI



(B). Intelektuil (C). intelektual (D). Intelektual (E). “Intelektuil”



PEMBAHASAN PAKET #3 AMBIS PEMAHAMAN BACAAN DAN MENULIS 1. Jawaban D



Step 1 Kata yang tepat sesuai PUEBI untuk melengkapi paragraf adalah unik, kreativitas, dan aktif. Pada opsi lain terdapat kata yang ditulis dengan ejaan yang tidak tepat, seperti kreatifitas, aktiv, dan aktifitas. Kata berbagai pada teks di atas sudah membentuk arti jamak, sehingga kata unik tidak perlu mengalami pengulangan.



2. Jawaban E



Step 1 Alih-alih memberikan sebuah definisi, Derrida menyarankan bahwa sebaiknya membiarkan teks ini (itu) /tetap terbuka dan tidak buru-buru mengatakan bahwa inilah makna sebenarnya yang tunggal dan ahistoris yang berlaku universal, kapanpun, di mana pun, dan oleh siapanpun. Step 2 Kata ganti (pronominal) yaitu kata yang dipakai untuk emngganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dia, ini itu, dll. Pronominal yang sesuai adalah itu, karena merujuk pada satu teks.



3. Jawaban D



Step 1 Kata depan atau preposisi, ialah kata yang biasa terdapat di depan nomina, misalnya kata dari, dengan, di, ketika, dan lain sebagainya. Kata depan ini posisinya adalah di depan nomina, jadi tidak harus posisinya di depan kalimat.



Step 2 Kata depan yang kurang tepat terdapat pada kalimat pertama, “Pembicaraan terhadap karya Pramoedya yang menulisnya (ditulisnya) semasa berada dari (di) pulau Buru yakni Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1980), Jejak Langkah (1981), dan



Rumah Kaca (1986) dan selanjutnya disebut sebagai katrologi mengikuti istilah yang digunakan [
] Apsanti Djokosuyatno (2004) tidak pernah selesai dilakukan”. Yakni kata depan di, yang digunakan untuk menandai tempat.



4. Jawaban E



Step 1 Kata berimbuhan atau kata berafiks (ada imbuhan awalan, tengah, akhir, awal-akhir). Imbuhan sendiri gunanya untuk supaya pembaca tidak bosan atas gaya bahasa yang dibawakan penulis. Karena memang sebuah karya yang baik, adalah ketika pembaca dalam menyelesaikan membaca karya tersebut.



Step 2 Kata berimbuhan yang kurang tepat terdapat pada kalimat pertama, “Pembicaraan terhadap karya Pramoedya yang menulisnya (ditulisnya) semasa berada dari (di) pulau Buru yakni Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1980), Jejak Langkah (1981), dan Rumah Kaca (1986) dan selanjutnya disebut sebagai katrologi mengikuti istilah yang digunakan [
] Apsanti Djokosuyatno (2004) tidak pernah selesai dilakukan”. Kata menulisnya seharusnya diganti dengan kata berimbuhan ditulisnya



5. Jawaban B



Step 1 Kata berimbuhan atau kata berafiks (ada imbuhan awalan, tengah, akhir, awal-akhir). Imbuhan sendiri gunanya untuk supaya pembaca tidak bosan atas gaya bahasa yang



dibawakan penulis. Karena memang sebuah karya yang baik, adalah ketika pembaca dalam menyelesaikan membaca karya tersebut.



Step 2 Dengan



kata



lain,



menurut



Jacques



Derrida



(1974)



bahwa



tidak



ada



[PENAFSIRAN] definitif terhadap satu teks karena teks tidak mempunyai asal-usul yang pasti, identitas, atau penutup.\



6. Jawaban D



Step 1 Kata penghubung atau konjungsi merupaka kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi ada konjungsi koordinatif dan subordinatif. Koordinatif, konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, tetapi, atau. Sedangkan subordinatif, konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif.



Step 2 “Disebut katrologi [KARENA] keempat karya memiliki hubungan yang ketat, keutuhan narasi dan naratif dalam arti; tokoh, ruang, dan waktu mempunyai kaitan-kaitan yang kuat dan alur disatukan oleh tema yang erat”.



7. Jawaban C



Step 1 Kata penghubung atau konjungsi merupaka kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi ada konjungsi koordinatif dan subordinatif. Koordinatif, konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, tetapi, atau. Sedangkan subordinatif, konjungsi yang



menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif.



Step 2 “Pembicaraan terhadap karya Pramoedya yang menulisnya semasa berada dari pulau Buru yakni Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1980), Jejak Langkah (1981), dan Rumah Kaca (1986) dan selanjutnya disebut sebagai katrologi mengikuti istilah yang digunakan [OLEH] Apsanti Djokosuyatno (2004) tidak pernah selesai dilakukan”. Kata penghubung oleh, digunakan untuk menandai pelaku. 8. Jawaban C



Step 1 Kata penghubung atau konjungsi merupaka kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi ada konjungsi koordinatif dan subordinatif. Koordinatif, konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, tetapi, atau. Sedangkan subordinatif, konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif.



Step 2 “Syarikat ini (itu) dinamainya dengan Syarikat Priyayi; sesuai [DENGAN] status sosial mereka dalam hierarki masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu”.



9. Jawaban C



Step 1 Kata berimbuhan atau kata berafiks (ada imbuhan awalan, tengah, akhir, awal-akhir). Imbuhan sendiri gunanya untuk supaya pembaca tidak bosan atas gaya bahasa yang dibawakan penulis. Karena memang sebuah karya yang baik, adalah ketika pembaca dalam menyelesaikan membaca karya tersebut.



Step 2 “Ia bisa [BERSEKOLAH] ke H.B.S di Surabaya karena status sosialnya sebagai putra priyayi tinggi tersebut”.



10. Jawaban D



Step 1 Kata depan atau preposisi, ialah kata yang biasa terdapat di depan nomina, misalnya kata dari, dengan, di, ketika, dan lain sebagainya. Kata depan ini posisinya adalah di depan nomina, jadi tidak harus posisinya di depan kalimat.



Step 2 “Minke adalah tokoh utama di (dari) golongan priyayi tinggi yang berperan paling banyak dalam katrologi ini”. Kata depan “di” digunakan untuk menunjukkan tempat, sehingga tidak sesuai dengan konteks bacaannya. Yang tepat adalah kata depan dari yang menandakan asal usul permulaan.



11. Jawaban D



Step 1 Kata berimbuhan atau kata berafiks (ada imbuhan awalan, tengah, akhir, awal-akhir). Imbuhan sendiri gunanya untuk supaya pembaca tidak bosan atas gaya bahasa yang dibawakan penulis. Karena memang sebuah karya yang baik, adalah ketika pembaca dalam menyelesaikan membaca karya tersebut.



Step 2 “Selain Minke, kita ditemukan (menemukan) tokoh priyayi tinggi lainnya seperti Ayahanda Minke; Bupati di kota B, Ibunda, Patih di Meester Cornelis, Bupati Serang murid Snouck Hugronje bernama Ahmad, danTuan Wedana Thamrin Tabrani di Mangga Besar”.



12. Jawaban E



Step 1 Kata ganti atau pronomina yaitu kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dia, mereka, ia, dan lainnya.



Step 2 Syarikat ini (itu) dinamainya dengan Syarikat Priyayi; sesuai [
] status sosial mereka dalam hierarki masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu. Kata ganti ini seharusnya diganti dengan kata ganti itu.



13. Jawaban C



Step 1 “Tidak banyak yang saya ketahui terkait dengan sosok pribadi maupun proses kreatip kepenyairan seorang Sofyan RH. Zaid, kecuali mengenalnya melalui cacatan sangat singkat pada biografi penyair yang tertera di sampul belakang buku kumpulan puisi perdananya ini, Pagar Kenabian (Bekasi: TareSI Publisher, 2015)”. Step 2 Kata kreatip merupakan kata tidak baku dari kata kreatif, yang berarti memiliki daya cipta.memiliki kemampuan untuk menciptakan.



14. Jawaban C



Step 1 “Selebihnya, secara personal, baru dalam beberapa waktu terakhir ini saya “berteman” dengannya melalui media sosial facebook yang juga sangat jarang melakukan komunikasi tulis via “beranda” maupun ruang “obrolan” (inbox)”



Step 2 Kata inbox seharusnya ditulis dengan huruf miring karena merupakan kata serapan bahasa asing.



15. Jawaban C



Step 1 “Namun, dalam kapasitas saya sebagai critical reader, kondisi seperti ini justru sangat menguntungkan karena saya dapat dengan bebas untuk mengatakan apa pun yang ingin dan semestinya saya katakan”.



Step 2 Kata critical reader ditulis dengan huruf miring karena merupakan kata serapan bahasa asing.



16. Jawaban D



Step 1 “Sebagaimana hakikatnya setiap tulisan bercorak kritik sastra, dalam risalah singkat ini memang hanya ada tiga kemungkinan yang kelak akan muncul: kritik, apresiasi, dan paparan inter-pretatif”



Step 2 Kata interpretative tidak memerlukan tanda hubung, penulisan interpretatif biasa saja tanpa ada huruf miring atau huruf kapital.



17. Jawaban C



Step 1



“Kritik akan muncul manakala saya menemukan fakta-fakta kesastraan tertentu, khasnya yang terwujud secara tekstuil pada seluruh atau sebagian puisi karya Sofyan RH. Zaid..”



Step 2 Kata tektuil merupakan bentuk tidak baku dari kata tektual yang berarti berdasar pada teks.



18. Jawaban C



Step 1 “Kritik akan muncul manakala saya menemukan fakta-fakta kesastraan tertentu, khasnya yang terwujud secara tekstuil pada seluruh atau sebagian puisi karya Sofyan RH. Zaid dalam antologi bertajuk Pagar Kenabian ini
”.



Step 2 Penulisan Pagar Kenabian seharunsya ditulis dengan huruf miring, karena merupakan suatu judul/tajuk antologi.



19. Jawaban C



Step 1 “
akan saya kemukakan jika sajak-sajak yang saya telaah memang sudah sepantasnya untuk di puji atau diberikan penghargaan (tentu dalam batas-batas yang sewajarnya)”.



Step 2 Cara menulis di- digabung atau dipisah cukup mudah, ubah kata di- menjadi kata mejikalau menjadi kata yang baku maka penulisannya digabung, misal di sana, kata di- tidak bisa diganti dengan kata me-, kalau diganti menjadi menyana, kata itu tidak baku maka penulisannya dipisah, dan begitu pula sebaliknya.



20. Jawaban C



Step 1 “Sementara itu, paparan inter-pretatif merupakan “fardhu ‘ain” yang mesti saya lakukan karena sejatinya setiap kerja telaah sastra pasti akan berakhir pada titik pemerian hasil pergulatan intelektuil—upaya seorang penelaah untuk mengkomunikasikan segala sesuatu yang ditemukannya”.



Step 2 Kata intelektuil merupakan kata tidak baku dari kata intelektual yang berarti cerdas, berakal, dan berpikiran jernih.



ZENIORA EDUCATION | TPS 3 PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM



Bacalah teks bacaan berikut dengan saksama! Wacana tentang kultur etnik pada galibnya menempatkan kultur etnik sebagai modernity’s



other. Dalam kerangka semacam ini, pembicaraan tentang kultur etnik senantiasa berporos pada semacam oposisi biner: budaya lokal yang diperhadapkan dengan budaya nasional atau bahkan budaya global, heterogentias versus homogenitas, keragaman versus ketunggalan, dan micro narrative (atau micronarratives) dalam bentuk tradisi (atau tradisi-tradisi) versus macronarrative dalam bentuk modernitas/modernisasi. Kita bisa memandang wacana tentang kultur etnik yang beragam sebagai penegasan terhadap otonomi suatu budaya tertentu yang khas di tengah arus penunggalan dan homogenisasi yang didesakkan oleh nasionalisme atau globalisme. Tapi kita, seturut dengan Freric Jameson, bisa juga bersikap skeptis terhadap perayaan wacana kultur etnik sebagai konsekuensi logis dari late capitalism. Dalam era kapitalisme lanjut yang makin mengglobal, pasar dan komoditas tak lagi seragam, melainkan beragam. Keragaman kultur etnik dianggap sebagai hal yang niscaya seiring dengan tuntutan keragaman komoditas dalam konteks pasar yang juga beragam. Lantas bagaimana kita secara konseptual memahami wacana tentang kultur etnik? Ada pelbagai perspektif teoritik yang bisa kita pakai. Tapi dalam makalah ini, saya mencoba memaparkan tiga perspektif teoritik, yang menurut saya menarik untuk kita kita kaji lebih jauh. (Diadaptasi dari majalahhorison.com) 1. Kata galibnya pada kalimat pertama teks bacaan di atas dimaknai sebagai
 (A) . Suatu hal yang lazim (B) . Porsinya (C) . Tempatnya



(D). Mayoritas pendapat (E) . Hal yang dibedakan



2. “
pembicaraan tentang kultur etnik senantiasa berporos pada semacam oposisi biner,..” Istilah biner mempunyai arti? (A) . Sesuatu yang dianggap abstrak (B) . Serba dua (C) . Kemungkinan terjadi satu hal (D). Bersifat abstrak (E) . Mempunyai dasar yang beragam 3. Istilah heterogenitas dalam teks bacaan di atas mempunyai makna
 (A) . Kesamaan kelompok etnis (B) . Keanekaragaman (C) . Perbedaan kelompok (D). Konflik adat (E) . Suatu yang hal yang tidak memiliki kesamaan



4. Istilah homogenitas dalam teks bacaan di atas dimaknai sebagai
 (A) . Sesuatu hal yang sama (B) . Persamaan macam, jenis, sifat, watak suatu kelompok (C) . Keberagaman adat yang berbeda (D). Bersifat homogeny (E) . Keadaan di mana semua dianggap sama



5. Istilah otonomi pada teks bacaan di atas diartikan sebagai
 (A) . Pemerintahan sendiri (B) . Bersifat otonom (C) . Melakukan semuanya dengan sendiri (D). Belajar dengan sendiri dalam memperoleh keahlian (E) . Kerjasama antar bidang yang berbeda



6. “Kita bisa memandang wacana tentang kultur etnik yang beragam sebagai penegasan terhadap otonomi suatu budaya tertentu yang khas di tengah arus penunggalan dan homogenisasi yang didesakkan oleh nasionalisme atau globalisme”. Kata wacana dalam kalimat di atas bermakna? (A) . Hal yang tidak memilki kebenaran (B) . Kurang mendapat kepercayaan (C) . Komunikasi verbal/percakapan (D). Tuturan manusia/perilaku manusia (E) . Hal yang tidak pasti 7. Makna kapitalisme dalam teks bacaan di atas dimaknai sebagai
 (A) . Monopoli perdagangan (B) . Sistem dengan modal sendiri di pasar bebas (C) . Paham modernisasi yang bebas (D). Pembulatan angka kapital (E) . Menganut paham pasar bebas 8. Istilah skeptis dalam teks bacaan di atas diartikan sebagai
 (A) . Percaya diri sangat kuat



(B) . Menganggap rendah orang lain (C) . Ragu-ragu terhadap sesuatu (D). Sifat merendahkan orang lain (E) . Selalu mempunyai sikap rendah hati Bacalah teks bacaan berikut dengan saksama! Keragaman suku bangsa dan etnis yang menjadi tokoh cerita dalam katrologi Pramoedya adalah representasi multikulturalisme dan pluralitas masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu. Keragaman suku bangsa itu dapat dilihat dari kehadiran masyarakat pribumi, Tionghoa, Jepang, Indo-Belanda, Perancis, Inggris, dan Eropa Totok yang digambarkan dengan konsepsi mereka mengenai dunia, sistem nilai, organisasi sosial, sejarah, dan adat kebiasaan seperti yang disampaikan Parekh (2008) di atas. Mulai dari Bumi Manusia sampai



Rumah Kaca, tokoh dari berbagai etnis suku bangsa silih berganti hadir. Penggambaran tokohnya sangat beragam dan berlapis-lapis; mulai dari Nyai Ontosoroh sebagai pribumi yang belajar secara otodidak hingga Minke sebagai pribumi yang terdidik secara Eropa akhirnya menjadi musuh yang harus ditaklukan oleh tuan peradaban Eropa yang memberinya pencerahan dan ilmu pengetahuan. Juga dilematis anak-anak Indo seperti Robert Mellema, Robert Suurhof, dan Annelies merepresentasikan kepribadian yang terbelah dan kegamangan psikologis. Dua bagian awal katrologi ini menurut Teeuw (1997:248) merupakan balai potret yang mempesona tentang beragam-ragam manusia di Hindia-Belanda sekitar tahun 1900: Belanda, Indo, Cina, seniman Perancis, pelacur Jepang, dan terutama orang Indonesia dengan tokoh sentral Minke. Dialah yang kita lihat tumbuh dari anak sekolah berlagak berani menjadi pemuda yang diwisuda oleh kesedihan dan kepahitan; dari tunas muda priyayi yang berprivilese menjadi nasionalis yang dianggap berbahaya; dari pengagum buta Eropa sebagai sumber segala ilmu pengetahuan dan hikmah menjadi korban dan pelawan ketidakadilan; dari tukang cerita naif tak terdidik menjadi wartawan yang sadar akan ideologi; dari pemakai bangga bahasa Belanda sebagai alat komunikasi menjadi pencipta bahasa Melayu sebagai alat perlawanan pribumi untuk kebebasan.



(Diadaptasi dari majalahhorison.com) 9. Istilah previlese dalam teks bacaan di atas diartikan sebagai
 (A) . Bersifat privat/pribadi (B) . Mempunyai hak istimewa (C) . Bersikap kritis (D). Mempunyai pikiran kritis (E) . Gemar berdeba dengan nasionalis lain



10. Kata kegamangan dalam teks bacaan di atas diartikan sebagai
 (A) . Kesenangan (B) . Perubahan kepribadian (C) . Kekhawatiran/cemas (D). Keambrukan (E) . Ketidakbaikan 11. Kata pluralitas yang bercetak tebal pada teks bacaan di atas bermakna? (A) . Hal yang berbeda (B) . Kesamaan dalam masyarakat (C) . Kemajemukan (D). Jamak (E) . Lebih dari satu 12. Istilah representasi dalam teks bacaan di atas mempunyai makna
 (A) . Penggelompokkan (B) . Pendampingan (C) . Perwakilan (D). Orang yang presentasi



(E) . Apa yang mewakili The following passage is for question 13-16. Awarded the Nobel prize for physics in 1918, German physics Max Planck is best remembered as the originator of the quantum theory. His work helped user in a new era in theoretical physics and revolutionized the scientific community’s understanding of atomic and sub-atomic processes. Planck intriduced an idea that led to the quantum theory, which became the foundation of twentieth century physics. In December 1900, Plnck worked out an equation that described the distribution of radiation accurately over the range of low to high frequencies. He had developed a theory which depended on a model of matter that seemed very strange at the time. The model required the emission of electromagnetic radiation in small chunks or particles. These particles were later called quantums. The energy associated with each quatum is measured by multiplying the frequency of the radiation or “v”, by a universal constant or “h”. Thus, energy, or “E”, equals “hv”. The constant as “h”, is known as Planck’s constant. It is now recognized as one of the fundamental constant of the world. Planck announced his finding in 1900, but it was years before the full consequences of his revolutionary quantum theory were recognized. Throughout his life, Planck made significant contributions to optics, thermodynamics and stastistical mechanics, physical chemistry, and other fields. In 1930, He was elected president of the Kaiser Wilhelm society, which was renamed the Max II. Though deeply opposed to the fascist regime of Adolf Hitler, Planck remained in Germany throughout the war. He died in Gottingen on October 4, 1947. 13. In which of the following fields did Max Planck not make a significant contribution? A.Optics. B.Thermodynamics. C.Stastistical mechanics. D. Physical chemistry. E. Electromagnetic equation. 14. It can inferred from the fisrt paragraph that Planck’s work led to the development of which of the following ? A.The rocket B.The atomic bomb C.The internal combustion engine D.The computer E.The light bulb 15. The word “Fundamental”, as used paragraph 2 is the opposite of ? A.Foundation



B.Underline C.Elementary D.Necessary E.Secondary 16. If Planck’s constant expressed in a mathematical formula, it will be shown as ? A. e = v/h B. E = h/v C. e = h-v D. E = hv E. E = h(v-h2) Question 17-20 is based on the following passage. One of the primary ways of approaching the Greek theatre is through archeology, the systematic study of material remains such as architecture, inscriptions, sculpture, vase painting, and other forms of decorative art. serious on site excavations began in Greece around 1870, but W. dörpfeld did not begin the first extensive study of the theatre of dionysus until 1886. since that time,more than 167 other Greek theatres have been identified and many of them have been excavated. Nevertheless, they still do not permit us to describe the precise appearance of the skene (a stage building where actors store their masks and change their costume), since many pieces are irrevocably lost because the buildings in later periods became sources of stone for other projects and what remains is usually broken and scattered. that most of the buildings wereremodeled many times has created great problems for those seeking to datethe successive versions. despite these drawbacks, archeology provides themost concrete evidence we have about the theatre structures of ancientGreece. But, if they have told us much, archeologists have not completed theirwork, and many sites have scarcely been touched. Perhaps the most controversial use of archeological evidence in theatre history is vase paintings, thousands of which have survived from ancient Greece. (most of those used by theatre scholars are reproduced in margarete Bieber’s The History of the Greek and Roman Theatre.) depicting scenes from mythology and daily life, the vases are the most graphic pictorial evidence wehave. But they are also easy to misinterpret. some scholars have consideredany vase that depicts a subject treated in a surviving drama or any scene showing masks, flute players, or ceremonials to be valid evidence of theatrical practice. this is a highly questionable assumption, since the Greeks made widespread use of masks, dances, and music outside the theatre and since the myths on which dramatists drew were known to everyone, including vasepainters, who might well depict the same subjects as dramatists without being indebted to them. those vases showing scenes unquestionably theatrical are few in number. 17. According to paragraph 1, why is it impossible to identify the time period for theatres in Greece ? A.There are too few sites that have been excavated and very little data collected about them.



B.The archeologists from earlier periods were not careful, and many artifacts were broken. C.It is confusing because stones from early sites were used to build later structures. D.Because it is very difficult to date the concrete that was used in construction during early periods. E.The archeologist are too late in terms of starting their excavation. 18. The word “precise” in the first pragraph is closest in meaning to ? A.Attractive B.Simple C.Difficult D.Exact E.Precious 19. In paragraph 2, the author explains that all vases with paintings of masks or musicians may not be evidence of theatrical subjects by ? A.Arguing that the subjects could have been used by artists without reference to a drama. B.Identifying some of the vases as reproductions that were painted years after the originals. C.Casting doubt on the qualifications of the scholars who produced the vases as evidence. D.Pointing out that there are very few vases that have survived from the time of early dramas. E.Explaining the history of Greek Theater in general and based on previous research



20. The word “controversial” in the passage is furthest in meaning to ? A.Debateable. B.Disputed. C.Contestable D.Dubious E.Accepted



PEMBAHASAN PAKET #3 AMBIS PEMBAHASAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM



1. Jawaban A Step 1 “Wacana tentang kultur etnik pada galibnya menempatkan kultur etnik sebagai



modernity’s other”. Step 2 Kata galib dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti, “umum, lazim, jaya, menang, beruntung”. Dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang lazim. 2. Jawaban B Step 1 “Dalam kerangka semacam ini, pembicaraan tentang kultur etnik senantiasa berporos pada semacam oposisi biner: budaya lokal yang diperhadapkan dengan budaya nasional atau bahkan budaya global, heterogentias versus homogenitas, keragaman versus ketunggalan, dan micro narrative (atau micronarratives) dalam bentuk tradisi (atau tradisi-tradisi) versus macronarrative dalam bentuk modernitas/modernisasi”. Step 2 Kata biner memilii arti, terjadi dari atau ditandai oleh dua benda atau dua bagian; serba dua. 3. Jawaban B Step 1 “Dalam kerangka semacam ini, pembicaraan tentang kultur etnik senantiasa berporos pada semacam oposisi biner: budaya lokal yang diperhadapkan dengan budaya nasional atau bahkan budaya global, heterogentias versus homogenitas, keragaman versus ketunggalan, dan micro narrative (atau micronarratives) dalam bentuk tradisi (atau tradisi-tradisi) versus macronarrative dalam bentuk modernitas/modernisasi”.



Step 2 Kata heterogenitas dimaknai dengan keanekaragaman. Bertolak belakang dengan homogenitas. 4. Jawaban B Step 1 “Dalam kerangka semacam ini, pembicaraan tentang kultur etnik senantiasa berporos pada semacam oposisi biner: budaya lokal yang diperhadapkan dengan budaya nasional atau bahkan budaya global, heterogentias versus homogenitas, keragaman versus ketunggalan, dan micro narrative (atau micronarratives) dalam bentuk tradisi (atau tradisi-tradisi) versus macronarrative dalam bentuk modernitas/modernisasi”. Step 2 Kata homogenitas, diartikan sebagai persamaan macam, jenis, sifat, watak dari anggota suatu kelompok; keadaan atau sifat homogeny; kehomogenan (kesamaan). 5. Jawaban A Step 1 “Kita bisa memandang wacana tentang kultur etnik yang beragam sebagai penegasan terhadap otonomi suatu budaya tertentu yang khas di tengah arus penunggalan dan homogenisasi yang didesakkan oleh nasionalisme atau globalisme”. Step 2 Kata otomoni diartikan sebagai berdiri sendiri; dengan pemerintahan sendiri; kelompok sosial yang memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah tindakannya sendiri. 6. Jawaban C Step 1 “Kita bisa memandang wacana tentang kultur etnik yang beragam sebagai penegasan terhadap otonomi suatu budaya tertentu yang khas di tengah arus penunggalan dan homogenisasi yang didesakkan oleh nasionalisme atau globalisme”. Kata wacana dalam kalimat di atas bermakna? Komunikasi verbal/percakapan; keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan.



7. Jawaban B Step 1 “Dalam era kapitalisme lanjut yang makin mengglobal, pasar dan komoditas tak lagi seragam, melainkan beragam”. Kata kapitalisme diartikan sebagai suatu sistem atau paham ekonomi yang modalnya bersumber modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.



8. Jawaban C Step 1 “Tapi kita, seturut dengan Freric Jameson, bisa juga bersikap skeptis terhadap perayaan wacana kultur etnik sebagai konsekuensi logis dari late capitalism”. Kata skeptis diartikan sebagai kurang percaya; ragu-ragu terhadap keberhasilan ajaran dsb. Atau bisa juga diartikan ragu-ragu terhadap sesuatu.



9. Jawaban B Step 1 “Dialah yang kita lihat tumbuh dari anak sekolah berlagak berani menjadi pemuda yang diwisuda oleh kesedihan dan kepahitan; dari tunas muda priyayi yang berprivilese menjadi nasionalis yang dianggap berbahaya
”. Previlese dalam KBBI diartikan sebagai mempunyai hak istimewa. 10. Jawaban C Step 1 “Penggambaran tokohnya sangat beragam dan berlapis-lapis; mulai dari Nyai Ontosoroh sebagai pribumi yang belajar secara otodidak hingga Minke sebagai pribumi yang terdidik secara Eropa akhirnya menjadi musuh yang harus ditaklukan oleh tuan peradaban Eropa yang memberinya pencerahan dan ilmu pengetahuan. Juga dilematis anak-anak Indo seperti Robert Mellema, Robert Suurhof, dan Annelies merepresentasikan kepribadian yang terbelah dan kegamangan psikologis”.



Step 2 Kata kegamangan dalam KBBI diartikan dalam keadaan gamang (ngeri serta khawatir). Opsi yang sesuai adalah opsi C.



11. Jawaban C Step 1 “Keragaman suku bangsa dan etnis yang menjadi tokoh cerita dalam katrologi Pramoedya adalah representasi multikulturalisme dan pluralitas masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu”. Pluralitas diartikan sebagai kemajemukan; keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya).



12. Jawaban E Step 1 “Keragaman suku bangsa dan etnis yang menjadi tokoh cerita dalam katrologi Pramoedya adalah representasi multikulturalisme dan pluralitas masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu”. Step 2 Kata representasi diartikan sebagai hal perbuatan mewakili; keadaan diwakili; apa yang diwakili; perwakilan. The following passage is for question 13-16. Awarded the Nobel prize for physics in 1918, German physics Max Planck is best remembered as the originator of the quantum theory. His work helped user in a new era in theoretical physics and revolutionized the scientific community’s understanding of atomic and sub-atomic processes. Planck intriduced an idea that led to the quantum theory, which became the foundation of twentieth century physics. In December 1900, Plnck worked out an equation that described the distribution of radiation accurately over the range of low to high frequencies. He had developed a theory which depended on a model of matter that seemed very strange at the time. The model required the emission of electromagnetic radiation in



small chunks or particles. These particles were later called quantums. The energy associated with each quatum is measured by multiplying the frequency of the radiation or “v”, by a universal constant or “h”. Thus, energy, or “E”, equals “hv”. The constant as “h”, is known as Planck’s constant. It is now recognized as one of the fundamental constant of the world. Planck announced his finding in 1900, but it was years before the full consequences of his revolutionary quantum theory were recognized. Throughout his life, Planck made significant contributions to optics, thermodynamics and stastistical mechanics, physical chemistry, and other fields. In 1930, He was elected president of the Kaiser Wilhelm society, which was renamed the Max II. Though deeply opposed to the fascist regime of Adolf Hitler, Planck remained in Germany throughout the war. He died in Gottingen on October 4, 1947.



13. In which of the following fields did Max Planck not make a significant contribution? A.Optics. B.Thermodynamics. C.Stastistical mechanics. D. Physical chemistry. E. Electromagnetic equation. Pembahasan: STEP 1 Pertanyaan diatas menanyakan tentang pada bidang apa Max Planck tidak memberikan kontribusi yang signifikan ? STEP 2 Pada paragraf ketiga disebutkan kontribusi-kontribusi Max Planck, yakni “optics, thermodynamics and stastistical mechanics, physical chemistry, and other fields.” STEP 3 Dari pilihan jawaban yang tersedia, maka hal yang tidak menjadi kontribusi signifikan Max Planck adalah E.Electromagnetic Equation, persamaan yang dikembangkan Planck adalah persamaan quantum, bukan elektromagnetik. 14. It can inferred from the fisrt paragraph that Planck’s work led to the development of which of the following ? A.The rocket B.The atomic bomb C.The internal combustion engine D.The computer E.The light bulb



Pembahasan: STEP 1 Pertanyaan diatas bertanya bahwa berdasarkan bacaan tersebut mengarah pada (penemuan) apa hasil karya Max Planck. STEP 2 Pada paragraf pertama dalam kalimat “His work helped user in a new era in theoretical



physics and revolutionized the scientific community’s understanding of atomic and subatomic processes.” Atau kurang lebih “Karyanya membantu pengguna di era baru dalam fisika teoretis dan merevolusi pemahaman komunitas ilmiah tentang proses atom dan subatom.” Dapat diketemukan jawaban pertanyaan ini dari kata kunci yang digaris bawah. STEP 3 Karena karya Planck merevolusi pemahaman tentang atom dan sub-atom, maka dapat disimpulkan jawaban yang tepat adalah B.Atomic Bomb 15. The word “Fundamental”, as used paragraph 2 is the opposite of ?



A.Foundation B.Underline C.Elementary D.Necessary E.Secondary Pembahasan: STEP 1 Pertanyaan ini menanyakan lawan kata dari kata “fundamental” di paragraf kedua. STEP 2 Fundamental secara makna dapat diartikan sebagai penting atau mendasar. STEP 3 Meninjau jawaban yang tersedia, yakni Foundation (pondasi), underline (ditegaskan), Elementary (dasar), Necessary (diperlukan), Secondary (sekunder), maka jawaban yang paling benar adalah E. 16. If Planck’s constant expressed in a mathematical formula, it will be shown as ? A. e = v/h B. E = h/v C. e = h-v D. E = hv E. E = h(v-h2)



Pembahasan: STEP 1 Pertanyaan menanyakan tentang bagaimana bentuk matematika dari persamaan konstant Planck. STEP 2 Dijelaskan dengan gamlang pada paragraf 2 dalam kalimat “Thus, energy, or ‘E’, equals ‘hv’.” Equals dapat diartikan sebagai “sama dengan” atau “=” dalam simbol matematika. Step 3 Cukup jelas dari pilihan jawaban, yang paling tepat adalah D.E = hv Question 17-20 is based on the following passage. One of the primary ways of approaching the Greek theatre is through archeology, the systematic study of material remains such as architecture, inscriptions, sculpture, vase painting, and other forms of decorative art. serious on site excavations began in Greece around 1870, but W. dörpfeld did not begin the first extensive study of the theatre of dionysus until 1886. since that time,more than 167 other Greek theatres have been identified and many of them have been excavated. Nevertheless, they still do not permit us to describe the precise appearance of the skene (a stage building where actors store their masks and change their costume), since many pieces are irrevocably lost because the buildings in later periods became sources of stone for other projects and what remains is usually broken and scattered. that most of the buildings wereremodeled many times has created great problems for those seeking to datethe successive versions. despite these drawbacks, archeology provides themost concrete evidence we have about the theatre structures of ancientGreece. But, if they have told us much, archeologists have not completed theirwork, and many sites have scarcely been touched. Perhaps the most controversial use of archeological evidence in theatre history is vase paintings, thousands of which have survived from ancient Greece. (most of those used by theatre scholars are reproduced in margarete Bieber’s The History of the Greek and Roman Theatre.) depicting scenes from mythology and daily life, the vases are the most graphic pictorial evidence wehave. But they are also easy to misinterpret. some scholars have consideredany vase that depicts a subject treated in a surviving drama or any scene showing masks, flute players, or ceremonials to be valid evidence of theatrical practice. this is a highly questionable assumption, since the Greeks made widespread use of masks, dances, and music outside the theatre and since the myths on which dramatists drew were known to everyone, including vasepainters, who might well depict the same subjects as dramatists without being indebted to them. those vases showing scenes unquestionably theatrical are few in number.



17. According to paragraph 1, why is it impossible to identify the time period for theatres in Greece ? A.There are too few sites that have been excavated and very little data collected about them. B.The archeologists from earlier periods were not careful, and many artifacts were broken. C.It is confusing because stones from early sites were used to build later structures. D.Because it is very difficult to date the concrete that was used in construction during early periods. E.The archeologist are too late in terms of starting their excavation. Pembahasan: STEP 1 Pertanyaan diatas bertanya mengenai kenapa tidak mungkin untuk mengidentifikasi periode waktu Teater Yunani. STEP 2 Jawaban pertanyaan tersebut dapat ditemukan pada kalimat “Nevertheless, they still do not



permit us to describe the precise appearance of the skene...since many pieces are irrevocably lost because the buildings in later periods became sources of stone for other projects and what remains is usually broken and scattered.” Atau kurang lebih “Namun demikian, mereka masih tidak mengizinkan kita untuk menggambarkan penampilan tepat dari skene...akibat banyak potongan(batu) yang tidak dapat diambil kembali karena bangunan di masa lalu menjadi sumber batu untuk proyek lain dan (batu) yang tersisa biasanya rusak dan berserakan.” STEP 3 Dari kalimat kunci yang digaris bawahi dapat diketahui bahwa periode waktu Teater Yunani tidak dapat diketahui karena batu teater yang lama akan dihancurkan untuk dipakai membuat teater yang baru. Jadi jawaban yang paling benar adalah C.



18. The word “precise” in the first pragraph is closest in meaning to ? A.Attractive B.Simple C.Difficult D.Exact E.Precious Pembahasan:



STEP 1 Pertanyaan bertanya mengenai persamaan kata dari precise STEP 2 Precise secara makna dapat diartikan sebagai tepat, persis, sama, (dengan) presisi. STEP 3 Dari pilihan jawaban yang tersedia, yaitu attractive (menarik), simple (sederhana), difficult (sulit), exact (tepat), precious (berharga)



19. In paragraph 2, the author explains that all vases with paintings of masks or musicians may not be evidence of theatrical subjects by ? A.Arguing that the subjects could have been used by artists without reference to a drama. B.Identifying some of the vases as reproductions that were painted years after the originals. C.Casting doubt on the qualifications of the scholars who produced the vases as evidence. D.Pointing out that there are very few vases that have survived from the time of early dramas. E.Explaining the history of Greek Theater in general and based on previous research Pembahasan: STEP 1 Pertanyaan bertanya tentang bagaimana cara penulis menerangkan bahwasannya vas-vas dengan lukisan topeng dan musisi bukanlah bukti adanya subjek teater. STEP 2 Jawaban pertanyaan ini dapat kita temukan pada kalimat “this is a highly questionable



assumption, since the Greeks made widespread use of masks, dances, and music outside the theatre and since the myths on which dramatists drew were known to everyone, including vasepainters, who might well depict the same subjects as dramatists without being indebted to them.” STEP 3 Dari kalimat yang digaris bawahi dapat dipahami bahwa penulis menerangkan bahwa lukisan di vas bukan menjadi bukti subjek Teater Yunani dengan berargumen bahwa subjek seperti topeng dan alat musik bisa digunakan oleh seniman vas tanpa merujuk pada drama teater, karena orang Yunani juga menggunakan alat musik dan topeng selain di teater. Sehingga jawaban yang tepat adalah A.



20. The word “controversial” in the passage is furthest in meaning to ?



A.Debateable. B.Disputed. C.Contestable D.Dubious E.Accepted Pembahasan: STEP 1 Petanyaan menanyakan tentang lawan kata dari controversial. STEP 2 Controversial secara makna dapat diartikan sebagai kontroversial atau diperdebatkan. STEP 3 Dari pilihan jawaban, yakni debateable (diperdebatkan), disputed (diributkan), contestable (diperebutkan), dubious (meragukan), accepted (diterima). Maka jawaban yang benar adalah E.



PENGETAHUAN KUANTITATIF 1. Jika 𝑎 dan 𝑏 keduanya positif, berapa persenkah 𝑎 terhadap 𝑏 ? 3 (1) 𝑎 = (2)



𝑏 𝑎



11



= 20



(A) Penyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (2) SAJA tidak cukup (B) Pernyataan (2) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (1) SAJA tidak cukup (C) Dua pernyataan BERSAMA-SAMA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi SATU pernyataan SAJA tidak cukup (D) Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan (2) SAJA cukup (E) Pernyataan (1) dan pernyataan (2) tidak cukup untuk menjawab pertanyaan STEP 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏 𝑖𝑛𝑖 𝑓𝑜𝑘𝑢𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑊𝑎𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑎 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑏, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑊𝑎 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 STEP 2 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑀𝑎 𝑎 = 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎 =



3 11



3 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑎 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑏 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 11



𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑊𝑎 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 STEP 3 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2) 𝑏 = 20 𝑎 𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑎 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑊𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑥 100% 𝑏 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 2 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖



𝑎 𝑏 𝑎 1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 = 20 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 𝑏 𝑎 𝑏 20



𝑎 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 100% = 𝑥 100% = 5% 𝑏 20



𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 5 % 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝐶𝑈𝐟𝑈𝑃 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐵 )



2. (𝑎 + 𝑏 )2 = 𝑥 𝑑𝑎𝑛 (𝑏 2 − 𝑏 ) = 𝑊 maka manakah dibawah ini yang mengeskpresikan nilai dari 𝑎 + 2𝑏 − 𝑏 2 dalam ekspresi 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑊 ! (A) 𝑥 − 𝑊 (B) 𝑥 + 𝑊 (C) 2𝑥 − 𝑊 (D) −𝑊 + 2𝑥 (E) 𝑥 − 2𝑊 STEP 1 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑀𝑎 (𝑎 + 𝑏 )2 = 𝑥 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑎 + 𝑏 ) = ±𝑥 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑎 + 𝑏 ) = −𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑥 (𝑎 − 𝑏 ) = 𝑊 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎 + 2𝑏 − 𝑏 2 𝑎 + 2𝑏 − 𝑏 2 = (𝑎 + 𝑏 ) + 𝑏 − 𝑏 2 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 (𝑎 + 𝑏 )𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 − 𝑥 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑎 + 𝑏 ) + 𝑏 − 𝑏 2 = −𝑥 + (−𝑊) = −𝑥 − 𝑊 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 (𝑎 + 𝑏 ) = 𝑥 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑎 + 𝑏 ) + 𝑏 − 𝑏 2 = 𝑥 − 𝑊 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 𝑥 − 𝑊 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 𝑊 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑑𝑖𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑥 − 𝑊 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐎) 3. Apakah nilai dari 𝑥 dan 𝑊 keduanya positif ? (1) 2𝑥 − 2𝑊 = 1 𝑥 (2) > 1 𝑊



(A) Penyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (2) SAJA tidak cukup (B) Pernyataan (2) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (1) SAJA tidak cukup (C) Dua pernyataan BERSAMA-SAMA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi SATU pernyataan SAJA tidak cukup



(D) Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan (2) SAJA cukup (E) Pernyataan (1) dan pernyataan (2) tidak cukup untuk menjawab pertanyaan STEP 1 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 2𝑥 − 2𝑊 = 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 2(𝑥 − 𝑊) = 1 → (𝑥 − 𝑊) = 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑥 = 𝑊 + 𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑥 = −2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑊 = − 𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑥 = 2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑊 =



1 1 →𝑥=𝑊+ 2 2



1 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 ? 2



5 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 2



3 , 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 2



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 STEP 2 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2)



𝑥 >1 𝑊



𝑥 𝑥 > 1 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑊𝑎 𝑘𝑎𝑛 ? 𝑊 𝑊 𝑥 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑊 − 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑊 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 → = + 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑊 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑗𝑖𝑘𝑎



𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓



+ = + +



𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 STEP 3 𝑐𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑥 = 𝑊 + 𝑥 =𝑊+



1 𝑥 𝑑𝑎𝑛 > 1 2 𝑊



1 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑀𝑎 𝑥 > 𝑊 2 𝑥 > 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 > 𝑊 𝑊



𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑠𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑊 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐞 ) 4. Jika keduanya 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑊 adalah bilangan bulat, apakah 𝑊 > 0 ? (𝑥, 𝑊 ≠ 0) (1) 𝑥 + 1 > 0 (2) 𝑥𝑊 > 0 (A) Penyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (2) SAJA tidak cukup (B) Pernyataan (2) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (1) SAJA tidak cukup (C) Dua pernyataan BERSAMA-SAMA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi SATU pernyataan SAJA tidak cukup (D) Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan (2) SAJA cukup (E) Pernyataan (1) dan pernyataan (2) tidak cukup untuk menjawab pertanyaan STEP 1 𝑓𝑜𝑘𝑢𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑊 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 0 ? 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑖𝑛 ? 𝑥 + 1 > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 >−1 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 1 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑊 > 0 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑥 > −1 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 STEP 2 𝑥𝑊 > 0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥𝑊 > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎 2 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 (+)𝑥 (+) = (+)𝑑𝑎𝑛 (−)𝑥(−) = (+) 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑗𝑢𝑔𝑎 STEP 3 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑥 > −1 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑊 > 0 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑥 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 0 (𝑑𝑖𝑠𝑜𝑎𝑙 ) 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 0 , 𝑥 > −1 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑥 = 1 (𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)



𝑥𝑊 > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑊 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑊 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐶 )



5. 𝑥 2 + 𝑊 2 = 75 𝑥+𝑊 =6



−2𝑥𝑊



(A) 𝑃 > 𝑄 (B) 𝑃 < 𝑄 (C) 𝑃 + 𝑄 (D) Informasi yang diberikan tidak cukup untuk menentukan hubungan 𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑄 STEP 1 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑊𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑄 𝑥 2 + 𝑊 2 = 75 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 (𝑥 + 𝑊)2 = 𝑥 2 + 𝑊 2 + 2𝑥𝑊 → 𝑥 2 + 𝑊 2 = (𝑥 + 𝑊)2 − 2𝑥𝑊 75 = (𝑥 + 𝑊)2 − 2𝑥𝑊 75 = (6)2 − 2𝑥𝑊 → 75 = 36 − 2𝑥𝑊 2𝑥𝑊 = 36 − 75 2𝑥𝑊 = −39 𝑚𝑎𝑘𝑎 − 2𝑥𝑊 = −(−39) = 39 = 𝑃 𝑄 = 40 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑃 < 𝑄 (𝐵 )



6. Manakah yang lebih besar dibawah ini 72 (A) 0.1 𝑥 (B) 0.4 𝑥 (C) 0.3 𝑥



88 14



22 8 44 5



(D) 0.5 𝑥 (E) 0.2 𝑥



110 20 22



STEP 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑢𝑛𝑊𝑎 𝑑𝑢𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑊𝑒𝑏𝑢𝑡𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑊𝑎𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑊𝑒𝑏𝑢𝑡𝑛𝑊𝑎 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 (𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑗𝑒𝑙𝑒𝑘 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑙𝑎𝑚𝑎) 𝑒𝑛𝑎𝑘𝑛𝑊𝑎 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝒑𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒔𝒖𝒓𝟐 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒖𝒔𝒖𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍𝒏𝒚𝒂 STEP 2 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑜𝑝𝑠𝑖 − 𝑜𝑝𝑠𝑖 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 0.1 𝑑𝑎𝑛 22 (0.1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑎𝑛 22 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑊𝑒𝑏𝑢𝑡𝑛𝑊𝑎) 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙𝑛𝑊𝑎 (𝑟𝑎𝑛𝑑𝑜𝑚 )𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑗𝑎 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 ( 𝐎) (𝐵 )



0.1 =𝐎 22



0.1 0.1 1 72 𝑥 72 = 𝑥 𝑥 72 = 𝐎 88 22 4 4



0.4 0.1 4 𝑥 14 = 𝑥 𝑥 14 = 𝐎 𝑥 4 𝑥 14 = 56 𝐎 22 22 1



(𝐶 )



0.3 0.1 3 3 𝑥8= 𝑥 𝑥 8 = 𝐎 𝑥 𝑥 8 = 12 𝐎 44 22 2 2



(𝐷 )



0.5 0.1 5 𝑥5= 𝑥 𝑥 5 = 𝐎 𝑥 1 𝑥 5 = 5𝐎 110 22 5



(𝐞 )



0.2 0.1 2 𝑥 20 = 𝑥 𝑥 20 = 𝐎 𝑥 2 𝑥 20 = 40𝐎 22 22 1



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐵 ). 56𝐎



7. Diketahui budi adalah seorang pesepak bola yang menyukai bola dengan ukuran jari-jari 𝐎 cm, setelah beberapa kali dimainkan bola tersebut mengalami penyusutan sebesar 20% jari-jarinya, maka berapakah perbandingan antara luas permukaan bola awal dengan selisih volume bola awal dan akhir ? (bulatkan ke terdekat) (ket : Awal = saat belum mengalami penyusutan, akhir = setelah penyusutan) (A) 7/A (B) 6/A (C) 5/A (D) 4/A (E) 3/A STEP 1 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢 𝑉 𝑏𝑜𝑙𝑎 =



4 𝜋𝑟 2 , 𝐿 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 4𝜋𝑟 2 3



𝑉 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑎𝑀𝑎𝑙 =



4 3 𝜋𝐎 3



𝐿 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑎𝑀𝑎𝑙 = 4𝜋𝐎2 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑊𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 20% 𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑊𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 (1 − 20%) = 1 − 0.2 = 0.8 𝐎 𝑉 𝑏𝑎𝑟𝑢 =



4 𝜋 (0.8)3 , 3



𝐿 𝑏𝑎𝑟𝑢 = 4𝜋 (0.8)2



𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑀𝑎𝑙 4𝜋𝐎2 = 4 4 𝑉 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑎𝑀𝑎𝑙 − 𝑉 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝜋 (𝐎𝑎𝑀𝑎𝑙 )3 − 𝜋(𝐎𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 )3 3 3 2 2 4𝜋𝐎 1 𝐎 = = 𝑥 3 4 1 (1 − 0.83 )𝐎3 𝜋[(𝐎𝑎𝑀𝑎𝑙 )3 − (𝐎𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 )3 ] 3 3 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝐿 𝑎𝑀𝑎𝑙 = 𝑉 𝑎𝑀𝑎𝑙 − 𝑉 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟



3



10 3 8 3 𝐎 (( ) − ( ) ) 10 10 3 3 6 = ≈ ≈ 𝐎 (0.4888) 𝐎 (0.5) 𝐎



=



3 1000 512 𝐎( − ) 1000 1000



=



3 488 𝐎( ) 1000



8. Manakah dari panjang segmen garis berikut yang dapat membentuk segitiga (A) 10,15,25 (B) 5,12,13 (C) 5,12,17 (D) 7,9,16 (E) 2,3,5 STEP 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑊𝑎𝑟𝑎𝑡𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒 𝑡𝑖𝑔𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 − 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎, 𝑏, 𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑎 < 𝑏 < 𝑐 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 + 𝑏 > 𝑐 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐵 ) 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑜𝑝𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑛𝑊𝑎 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎



9. Berapakah besar dari ∠𝐶𝐎𝐷 pada gambar dibawah ini (A) 9 derajat (B) 14 derajat (C) 24 derajat (D) 19 derajat (E) 29 derajat



STEP 1 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐎𝐵𝐶 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑖𝑘𝑢 − 𝑠𝑖𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∠𝐎𝐵𝐶 = 90 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡,



∠𝐵𝐎𝐶 = ∠𝐵𝐶𝐎 = 45 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡



𝑗𝑖𝑘𝑎 ∠𝐵𝐶𝐎 = 45 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∠𝐷𝐶𝐎 = 180 − 45 = 135 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∠𝐷𝐶𝐎 135 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∠𝐶𝐎𝐷 = 180 − 26 − 135 = 19 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐷 )



10. Jika rata-rata bilangan 20, 22, 24, 30, 𝑥 , 𝑊 𝑑𝑎𝑛 𝑧 adalah 45, berapakah rata-rata dari 32, 31, 𝑥 , 96, 𝑊 𝑑𝑎𝑛 𝑧 ? (A) 60 (B) 61 (C) 62 (D) 63 (E) 64 STEP 1 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 =



𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑊𝑎𝑘𝑛𝑊𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖



𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑋1 =



20 + 22 + 24 + 30 + 𝑥 + 𝑊 + 𝑧 = 45 7 𝑚𝑎𝑘𝑎 315 = 96 + 𝑥 + 𝑊 + 𝑧



𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑥 + 𝑊 + 𝑧 + 96 = 315 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑋2 =



32 + 31 + 𝑥 + 96 + 𝑊 + 𝑧 6



𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 + 𝑊 + 𝑧 + 96 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑊 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 315 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥 + 𝑊 + 𝑧 + 95 = 315 𝑋2 =



32 + 31 + 315 = 63 6



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐷 )



11. Manakah dibawah ini yang memiliki jumlah sisi ganjil (i) Prisma segitiga (ii) Prisma segiempat (iii) Prisma segilima (iv) Limas segitiga (A) (i), (ii), dan (iii) SAJA (B) (i) SAJA (C) (ii) dan (iv) SAJA (D) (i) dan (iii) SAJA (E) Semuanya STEP 1



𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑎𝑢 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 − 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟𝑛𝑊𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ Sisi Ganjil𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑙𝑖𝑚𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 (𝑖) 𝑑𝑎𝑛 (𝑖𝑖𝑖) 𝑠𝑎𝑗𝑎 (𝐶 )



12. Perhatikan set bilangan berikut ini 8, 10, 14, 14, 15, 17, 17, 17, 18, 20 Jika pada daftar set bilangan tersebut 𝑥 adalah rata-ratanya, 𝑚 adalah modusnya, Dan 𝑧 adalah mediannya, maka manakah dibawah ini yang benar ? (A) 𝑧 < 𝑚 < 𝑥 (B) 𝑚 = 𝑧 = 𝑥 (C) 𝑚 > 𝑥 > 𝑧 (D) 𝑥 < 𝑧 < 𝑚 (E) 𝑥 < 𝑚 < 𝑧 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑜𝑝𝑠𝑖



𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 8 + 10 + 14 + 14 + 15 + 17 + 17 + 17 + 17 + 18 + 20 150 = = = 15 10 10 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠𝑛𝑊𝑎, 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 17 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑛𝑊𝑎𝑘 3 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑛𝑊𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 (𝑧) 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎 10 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑡 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒 − 5 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒 − 6 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖



15 + 17 = 16 2



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑥 = 15, 𝑧 = 16, 𝑑𝑎𝑛 𝑚 = 17 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑢𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑥 < 𝑧 < 𝑚 (𝐷 )



13. Suatu himpunan berisi 5 bilangan berrbeda dengan nilai {3, 𝑛, 𝑛+3, 2𝑛, p}, dan himpunan bilangan ini memiliki rata-rata 8, berapakah nilai dari 𝑛 ? (1) Bilangan terbesar dalam himpunan tersebut adalah 14 (2) 𝑛 + 𝑝 = 19 (A) Penyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (2) SAJA tidak cukup (B) Pernyataan (2) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (1) SAJA tidak cukup (C) Dua pernyataan BERSAMA-SAMA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi SATU pernyataan SAJA tidak cukup (D) Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan (2) SAJA cukup (E) Pernyataan (1) dan pernyataan (2) tidak cukup untuk menjawab pertanyaan STEP 1 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 5 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 3, 𝑛, 𝑛 + 3, 2𝑛, 𝑝 , 𝑑𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 8



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 8 =



3 + 𝑛 + 𝑛 + 3 + 2𝑛 + 𝑝 5



𝑚𝑎𝑘𝑎 40 = 4𝑛 + 6 + 𝑝 4𝑛 + 𝑝 = 34 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑛 ? 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 1 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 14 𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑎𝑝𝑎 − 𝑎𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝, STEP 2 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2) 𝑛 + 𝑝 = 19 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝 = 19 − 𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑠𝑢𝑏𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑎𝑀𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 4𝑛 + 𝑝 = 34 4𝑛 + (19 − 𝑛 ) = 34 3𝑛 = 15 → 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛 = 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐵 )



14. Jika bilangan bulat positif 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑛 merupakan faktor berbeda dari 9 maka nilai terkecil yang mingkin untuk nilai suatu 𝑚𝑛 adalah ... (A) 1 (B) 3 (C) 9 (D) 81 (E) 162 STEP 1 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 9 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 1,3,9 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑊𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 3 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑛 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 9



𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑊𝑎, 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑚 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑛 = 1𝑥3 = 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐵 )



15. Jika



15𝑥 6



= 30 , maka berapa persenkah 𝑥 terhadap 𝑥 2 − 2𝑥 + 1



(A) 10% (B) 11% (C) 12% (D) 13% (E) 14% STEP 1 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 15𝑥 = 30 6 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥 15𝑥 180 = 30 → 15𝑥 = 180 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = = 12 6 15 𝑘𝑖𝑡𝑎 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥 2 − 2𝑥 + 1 = 122 − 2(12) + 1 = 121 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑘𝑎ℎ 12 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 121 ? 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ



12 𝑥 100% = 9,9 % ≈ 10% 121



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐎)



16. Perhatikan berikut ini 𝑃



𝑄



𝑥3 − 1 𝑥6 − 1



𝑥+1



𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≠ 1 Maka hubungan yang benar dari 𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑄 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 
. (A) 𝑃 > 𝑄 (B) 𝑃 < 𝑄 (C) 𝑃 = 𝑄 (D) 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑊𝑎 STEP 1 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑀𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑄 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑊𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑃=



𝑥3 − 1 𝑥3 − 1 1 = = 3 6 3 3 𝑥 − 1 (𝑥 − 1)(𝑥 + 1) 𝑥 + 1 𝑄=𝑥+1 𝑚𝑎𝑘𝑎



𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑥 = 1 → 𝑃 =



1 𝑑𝑎𝑛 𝑄 = 2 2



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑄 > 𝑃 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑃 = 𝑄 = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐞 ) 17. Jika 2𝑥+2 + 2𝑥+4 + 2𝑥+6 21 = , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 
 128 2 (A) 2 (B) 4 (C) 6 (D) 8 (E) 10 STEP 1



𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑊𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑊𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 2𝑥+2 + 2𝑥+4 + 2𝑥+6 21 = 128 2 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑗𝑎𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 2𝑥+2 2𝑥+2 + 4. 2𝑥+2 + 16. 2𝑥+2 21 = 128 2 21. 2𝑥+2 = 1344 2𝑥+2 = 64 2𝑥+2 = 26 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠𝑛𝑊𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑥+2 =6 𝑥=4 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐵 )



18. Berapa banyak faktor prima positif berbeda yang dimiliki oleh bilangan bulat 𝑥 ? 𝑥 (1) = 3 (2)



12 𝑥



36



𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡



(A) Penyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (2) SAJA tidak cukup (B) Pernyataan (2) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi pernyataan (1) SAJA tidak cukup (C) Dua pernyataan BERSAMA-SAMA cukup untuk menjawab pertanyaan, tetapi SATU pernyataan SAJA tidak cukup (D) Pernyataan (1) SAJA cukup untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan (2) SAJA cukup (E) Pernyataan (1) dan pernyataan (2) tidak cukup untuk menjawab pertanyaan STEP 1 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1)



𝑥 =3 12



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = 12(3) = 36 𝑥 = 36 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2 𝑥 2 𝑥 3 𝑥 3



𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 2 𝑊𝑎𝑘𝑛𝑖 2 𝑑𝑎𝑛 3 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (1) 𝑆𝐎𝐜𝐎 𝐶𝑈𝐟𝑈𝑃 STEP 2 𝑐𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 (2) 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 36 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑊𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 2 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎 − 𝑎𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎



𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 36



𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑊𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝑖𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ (𝐎)



19. Hasil dari −15 + 5 𝑥 10 − 12 ∶ −2 = ⋯ (A) 57 (B) -47 (C) 41 (D) 40 (E) 22 STEP 1 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑖𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑖𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢 −15 + 5 𝑥 10 − 12 ∶ −2 = −15 + (5𝑥10) − (12 ∶ −2) = −15 + 50 + 6 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑀𝑎𝑏𝑎𝑛𝑛𝑊𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 41 (𝐶 )



20. Jika operasi bilangan positif didefinisikan sebagai 𝑎 ∗ 𝑏 = (𝑎 + 𝑏 )(𝑎 − 𝑏 ) + 2𝑎𝑏 Maka nilai dari 2 ∗ (2 ∗ 4) = 
 (A) 14 (B) 15 (C) 16 (D) 17 (E) 18



STEP 1 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑎 ∗ 𝑏 = (𝑎 + 𝑏 )(𝑎 − 𝑏 ) + 2𝑎𝑏 = 𝑎2 − 𝑏 2 + 2𝑎𝑏 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑢𝑙𝑢 2 ∗ 4 = 22 − 42 + 2(2)(4) = −12 + 16 = 4 𝑚𝑎𝑘𝑎 2 ∗ 4 = 4 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 2 ∗ (2 ∗ 4) = 2 ∗ 4 = 4