Panduan Telaah Kritis Jurnal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN TELAAH KRITIS JURNAL Edisi ke-2



Prof. Dr. dr. Dasril Daud, Sp.A(K)



DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR



PENDAHULUAN Seorang klinikus seyogianya senantiasa berupaya untuk terus menerus memperkaya dan menyegarkan diri dengan pengetahuan dari pelbagai sumber ilmiah,dengan cara mengikuti acara ilmiah, membaca buku ajar, atau membaca jurnal ilmiah. Sumber ilmiah utama bagi seorang dokter adalah publikasi dalam jurnal ilmiah. Dalam pendidikan kedokteran membaca jurnal ilmiah merupakan suatu metode yang sangat efektif guna memperoleh pengetahuan baru. Seorang dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan, maka tujuan akhir membaca jurnal ilmiah ialah untuk menerapkan hasil penelitian kepada pasiennya, Dalam hal ini dokter tersebut telah menerapkan pendekatan evidence base medicine. Dalam tugas sehari hari, dokter sering menjumpai pelbagai masalah, yang sebagian besar berkisar pada aspek diagnosis, pengobatan, serta prognosis. Untuk dapat menjawab masalah yang timbul dalam tatalaksana pasien ia dapat bertanya kepada teman sejawat atau konsultan, membaca buku ajar, catatan kuliah, membaca jurnal kedokteran, dan sebagainya. Namun karena kemajuan kedokteran berlangsung sangat cepat, maka informasi dari sumber sumber tersebut mungkin sekali sudah kedaluwarsa. Dalam hal ini informasi mutakhir dapat diperoleh dari artikel dalam on-line journal yang diperoleh melalui internet. Bila seseorang membaca laporan ilmiah tanpa melakukan telaah kritis, dia tidak mengetahui kelemahan penelitian, sehingga apabila penulis menyimpulkan sesuatu yang salah (mungkin saja terjadi), maka konsekuensinya dia mengadopsi simpulan yang salah tersebut. Dapat dibayangkan akibatnya bila kemudian menerapkan pengetahuan dan pendapat atau temuan yang keliru tersebut kepada para pasiennya. Dalam jurnal kedokteran dapat mengandung kesalahan, termasuk kesalahan metodologis, yang bermuara pada kesalahan penarikan simpulan. Karenanya setiap artikel harus ditelaah secara kritis, baik artikel asli maupun tinjauan pustaka, review sistematik atau meta-analisis. Informasi yang diperoleh dari jurnal kedokteran itu harus, sahih, bermanfaat dan mutakhir. Pada panduan telaah kritis makalah ini dibahas sistematika penilaian makalah penelitian dalam jurnal ilmiah. Panduan ini juga berguna bagi peneliti pemula yang bermaksud mengirimkan makalah penelitiannya dalam jurnal kedokteran, sebagai semacam chek list. Pembahasan dibatasi pada penelitian yang mencari hubungan sebab akibat, karena jenis penelitian inilah yang biasanya memberikan informasi yang berharga kepada klinikus, apakah hasil penelitian tersebut dapat diterapkan kepada pasiennya. Panduan telaah kritis makalah ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian umum dan bagian khusus. Bagian umum meliputi penilaian teknis penulisan dalam bentuk chek list, yang secara berurutan dirinci hal hal yang diperlukan dalam makalah kedokteran, mulai dari judul, pengarang, institusi, abstrak, isi laporan, yang terdiri dari pendahuluan, cara kerja, hasil, diskusi, ucapan terima kasih dan daftar pustaka. Pada makalah yang baik semua butir harus dijawab dengan Ya, kecuali bila tidak relevan dengan penelitian (misalnya adanya randomisasi pada hal penelitian yang ditelaah bukan uji klinis).



Bagian khusus, meliputi 3 penilaian penting dalam menerapkan hasil penelitian dalam tatalaksana pasien, yaitu (1) apakah studi yang dilaporkan itu sahih, (2) apakah hasil yang diperoleh penting, dan (3) apakah hasil studi yang sahih dan penting tersebut dapat diterapkan pada pada pasien kita.Ketiga aspek tersebut disingkat dengan akronim VIA, Validity, Importance, dan Applicability. Semoga panduan ini bisa bermanfaat bagi para dokter dan peserta pendidikan dokter spesialis dalam menelaah dan memilih suatu hasil penelitian di sebuah jurnal kedokteran.



Prof. Dr. dr. Dasril Daud, Sp.A(K) Departemen Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar



TELAAH KRITIS JURNAL I. NO



UMUM HAL YANG DINILAI



CHECK LIST PENILAIAN



1



JudulMakalah



a. b. c. d.



Tidak terlalu panjang atau tidak terlalu pendek Menggambarkan isi utama penelitian Cukup menarik Tanpa singkatan, selain yang baku



2



Abstrak



3



Pendahuluan



4



Metode



a. Abstrak terstruktur b. Mencakup komponen IMRAC (Introduction, methods, Results, Conclussion) c. Secara keseluruhan abstrak informatif d. Tanpa singkatan, selain yang baku e. Kurang dari 250 kata a. Ringkas terdiri dari 2 – 3 paragraf b. Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukannya penelitian c. Paragraf berikut menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian d. Didukung oleh pustaka yang kuat & relevan e. Kurang dari 1 halaman a. Disebutkan design, tempat dan waktu penelitian b. Disebutkan populasi sumber (populasi terjangkau) c. Dijelaskan kriteria pemilihan subyek (inklus i& eksklusi) d. Disebutkan cara pemilihan subjek (teknik sampling) e. Disebutkan perkiraan besar sampel & alasannya f. Perkiraan besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai g. Observasi, pengukuran serta intervensi dirinci sehingga orang lain dapat mengulanginya h. Ditulis rujukan bila teknik pengukuran tidak dirinci i. Pengkuran dilakukan secara tersamar j. Definisi iistilah & variable penting dikemukakan k. Ethical clearance diperoleh l. Disebutkan rencana analisis, batas kemaknaan & power penelitian



YA



TIDAK



NO 5.



HAL YANG DINILAI Hasil



6.



Diskusi



a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m.



CHECK LIST PENILAIAN Disertakan tabel karakteristik subjek penelitian Karakteristik subjek yang penting (data awal) dibandingkan kesetaraannya Dilakukan uji hipotesis(statistik) untuk kesetaraannya Disebutkan jumlah subjek yang diteliti Dijelaskan subyek yang dropout dengan alasannya Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar Penulisan tabel dilakukan dengan tepat Semua hasil di dalam tabel disebutkan dalam naskah Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis Analisis dilakukan dengan uji statistik yang sesuai Ditulis hasil ujistatistik, derajat kebebasan (degree of freedom), dan nilai p Disertakan interval kepercayaan Dalam hasil disertakan komentar & pendapat Semua hal yang relevan dibahas Tidak sering diulang hal yang dikemukakan pada hasil Dibahas keterbatasan penelitian, dan dampaknya terhadap hasil Disebutkan penyimpangan protokol, dan dampaknya terhadap hasil Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian Dibahas hubungan hasil dengan teori/hasil penelitian terdahulu Dibahas hubungan hasil dengan praktek klinis Efek samping dikemukakan dan dibahas Disebutkan hasil tambahan selama diobservasi Disertakan simpulan utama penelitian Simpulan didasarkan pada data penelitian Disebutkan generalisasi hasil penelitian Disertakan saran penelitian selanjutnya



YA



TIDAK



TELAAH KRITIS JURNAL Il. KHUSUS Menilai VIA (Validity, Important, Aplicability)



TELAAH KRITIS MAKALAH UJI KLINIS 1. PENILAIAN VALIDITAS UJI KLINIS 1. Apakah dilakukan randomisasi ? 2. Apakah kelompok yang diperbandingkan setara pada awal studi? 3. Apakah dilakukan penyamaran (masking)? 4. Bila tidak dilakukan penyamaran, apakah kelompok kelompok diperlakukan sama kecuali untuk terapi yang diteliti? 5. Apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil luaran ? 6. Apakah semua pasien yang dirandomisasi diperhitungkan dalam simpulan akhir dan dianalisis sesuai dengan alokasi awalnya? 7. Uraikan unsur PICO (lihat catatan penting di halaman belakang)



2. PENILAIAN PENTINGNYA HASIL UJI KLINIS (Apakah bukti aspek terapi ini penting) Secara tradiosonal pada hasil uji klinis dilakukan uji hipotesis yang menghasilkan nilai p. Namun nilai p saja tidak banyak memberi informasi tentang manfaat dan pentingnya terapi. Dalam hal ini yang lebih informatif adalah menghitung berapa persen terapi yang diuji memberi perbaikan atau kegagalan dibanding kontrol (dengan menghitung relative risk reduction, RRR), atau berapa beda proporsi kegagalan antara terapi eksperimental dan kontrol (dengan absolute risk reduction, ARR). Dari ARR dapat dihitung number needed to treat (NTT), yaitu jumlah pasien yang harus diobati untuk mendapat tambahan1 hasil yang baik atau menghindarkan 1 kegagalan 1. Apakah outcome / hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistik dengan hasil nilai p)?



2. Seberapa besarkah pengaruh terapi tersebut ?( dengan menghitung ARR & NNT serta NNH? ). Lihat catatan penting di halaman belakang 3. Hitung interval kepercayaan dari nilai NTT Absolute risk reduction (ARR), yakni perbedaan proporsi kesembuhan atau kegagalan aktual antara terapi kelompok eksperimental (E) dengan pembanding kelompok kontrol (C) ARR = CER-EER CER = Control Event Rate (proporsi kegagalan kelompok kontrol) EER = Experimental Event Rate (proporsi kegagalan kelompok eksperimental) Number needed to treat (NNT), yakni angka yang menyatakan berapa jumlah pasien yang harus diobati dengan obat eksperimental untuk memperoleh tambahan 1 kesembuhan atau menghindarkan 1 kegagalan. NNT = 1/ARR Kelompok E C Jumlah



Sembuh 40 30 70



Tidak 10 20 30



Jumlah 50 50 100



EER = 10/50 = 0,2; atau 40/50 = 0,8 CER = 20/50 = 0,4; ARR = 0,4 – 0,2 = 0,2, NNT = 1/ARR = 1/0,2 = 5 Artinya setiap kita mengobati 5 pasien dengan obat eksperimental, kita akan memperoleh tambahan 1 pasien yang sembuh atau menghindarkan tambahan 1 pasien tidak sembuh. Kemudian menghitung interval kepercayaan dari nilai NTT untuk menentukan nilai NTT pada populasi, yaitu: 1. menghitung interval kepercayaan ARR (interval kepercayaan untuk beda proporsi):



(p1 –p2) ± 1,96







p1q1 p2q2 + n2 n1



p1 dan p2 adalah proporsi pada masing masing kelompok, q1 = 1-p1; q2 = 1-p2; n1 dan n2 adalah jumlah subyek pada tiap kelompok. Bila dihitung IK 95% ARR hasilnya adalah antara 0,003 dan 0,37



2. Menghitung IK 95% NTT yaitu = 1/ARR batas atas sampai 1/ARR batas bawah sehingga IK 95% NTT = 1/0,37 sampai 1/0,003 = 3 sampai 34. Ini berarti bahwa NTT yang nilainya 5 pada sampel, pada populasi 95% berkisar antara 3 sampai 34. Bila mana IK95% mencakup angka 0 (misalnya: -0,12 sampai +0,52) ini menunjukkan bahwa dalam populasi tidak ada perbedaan kelompok eksperimental dan kontrol dalam hal pengobatan atau hasil perlakuan. Nilai NTT makin kecil berarti makin baik, namun demikian harus diperhatikan pula outcome yang dinilai (kematian atau urtikaria), efek samping, ketersediaan dan harga obat, dan penerimaan pasien.



3. PENILAIAN KEMAMPUTERAPAN HASIL UJI KLINIS 1. Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti pada uji klinis? 2. Apakah terapi tersebut tersedia, terjangkau dan dapat diterima oleh pasien?



TELAH KRITIS MAKALAH UJI DIAGNOSTIK 1.PENILAIAN VALIDITAS UJI DIAGNOSTIK 1. Apakah penelitian uji diagnostik dilakukan secara tersamar? 2. Apakah ada baku emas yang sesuai? 3. Apakah uji diagnostik dilakukan terhadap pasien dengan spektrum penyakit atau kelainan yang memadai sehingga dapat diterapkan dalam praktek seharihari ? 4. Apakah metode tes statistik disebutkan dengan jelas? 5. Apakah pemeriksaan dengan baku emas dilakukan tanpa memandang hasil pemeriksaan uji diagnostik ? 6. Uraikan unsur PICO (lihat catatan penting di halaman belakang)



2.PENILAIAN PENTINGNYA UJI DIAGNOSTIK 1. Apakah outcome / hasil dipaparkan secara jelas( hasil uji statistik dengan hasil nilai P)?



2. Apakah mempunyai nilai sensitivitas, nilai spesifisitas, nilai prediksi yang sangat baik?



3.PENILAIAN KEMAMPUTERAPAN HASIL UJI DIAGNOSTIK 1. Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti pada uji diagnostik? 2. Apakah alat diagnostik tersebut tersedia, terjangkau dan akurat? 3. Apakah secara umum uji diagnostik bermanfaat bagi pasien?



TELAH KRITIS MAKALAH PROGNOSIS/FAKTOR RISIKO Artikel tetentang prognosis atau faktor risiko dapat berupa studi kohort, kasus kontrol, analisis kesintasan atau uji klinis. Namun studi yang khas prognosis penyakit atau kelainan adalah studi kohort dan kasus kontrol



1.PENILAIAN VALIDITAS PENELITIAN PROGNOSIS/FAKTOR RISIKO 1. Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas? ( pertanyaan penelitian /tujuan penelitian) 2. Apakah dinyatakan disain penelitian dengan jelas? 3. Apakah pembanding dinyatakan jelas jelas? 4. Apakah pemantauan (follow up) pasien dilakukan cukup panjang dan lengkap? 5. Apakah diidentifikasi dengan jelas kelompok dengan prognosis yang berbeda ? 6. Apakah outcome dinilai dengan kriteria objektif? 7. Uraikan unsur PICO (lihat catatan penting di halaman belakang)



2.PENILAIAN PENTINGNYA HASIL STUDI PROGNOSIS/FAKTOR RISIKO 1. Apakah outcome hasil dipaparkan secara jelas( hasil uji statistik dengan hasil nilai p)?



2. Seberapa besarkah ketepatan estimasi outcome yang didapat dengan nilai OR, RR, PR dengan nilai 95% CI (interval kepercayaan)?



3.PENILAIAN KEMAMPUTERAPAN HASIL PENELITIAN PROGNOSIS/ FAKTOR RISIKO 1. Apakah pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti ? 2. Apakah bukti ini akan mempunyai pengaruh yang penting secara klinis terhadap kesembuhan pasien kita tentang apa yang telah ditawarkan / diberikan kepada pasien kita? 3. Apakah simpulan tentang hasil studi tersebut berguna bagi pasien dalam tatalaksana secara keseluruhan?



TELAAH KRITIS MAKALAH PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL / KOMPARATIF / KESERASIAN 1.PENILAIAN VALIDITAS PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL / KOMPARATIF/KESERASIAN 1.Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas? (pertanyaan penelitian / tujuan penelitian) 2. Apakah menyatakan disain penelitian dengan jelas ? 3. Apakah pembanding dinyatakan dengan jelas? 4, Apakah faktor kausal dikemukakan ? 5. Apakah kelompok-kelompok yang dibandingkan sebanding pada tahap awal atau karakteristik kelompok yang dibandingkan ? 6, Apakah follow up dilakukan secara memadai? (untuk cohort study dan case control study) 7. Uraikan unsur PICO (lihat catatan penting di halaman belakang)



2.PENILAIAN PENTINGNYA HASIL PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL / KOMPARATIF / KESERASIAN 1. Apakah outcome / hasil dipaparkan secara jelas( hasil uji statistik dengan hasil nilai p)? 2. Seberapa besarkah ketepatan estimasi outcome yang didapat dengan nilai OR, RR, PR dengan nilai 95% Cl (interval kepercayaan) ?



3.PENILAIAN KEMAMPUTERAPAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL / KOMPARATIF / KESERASIAN 1. Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti? 2. Apakah bukti ini akan mempunyai pengaruh yang penting secara klinis terhadap kesembuhan pasien kita tentang apa yang telah ditawarkan / diberikan kepada pasien kita? 3. Apakah simpulan tentang hasil studi tersebut berguna bagi pasien dalam tatalaksana secara keseluruhan?



TELAAH KRITIS MAKALAH PENELITIAN METAANALISIS 1.PENILAIAN VALIDITAS PENELITIAN META-ANALISIS 1. Apakah disebutkan dengan jelas dalam latar belakang mengapa diperlukan kajian meta-analisis ? 2. Apakah disebut kriteria inklusi studi yang disertakan dalam meta-analisis dan cara penelusuran pustaka yang relevan? 3. Apakah dilakukan telaah validitas setiap studi yang disertakan dalam metaanalisis? 4. Apakah hasil setiap studi lebih kurang konsisten satu dengan yang lain ? 5. Uraikan unsur PICO (lihat catatan penting di halaman belakang)



2.PENILAIAN PENTINGNYA HASIL PENELITIAN META-ANALISIS 1. Apakah hasil total meta-analisis berarti atau penting secara klinis sehingga mempengaruhi tatalaksana pasien secara keseluruhan? Hal ini dapat dinilai dari rasio odds gabungan atau beda proporsi kesembuhan gabungan, masing-masing dengan interval kepercayaannya. Catatan: NNT gabungan yang dapat dihitung dari meta-analisis dapat dihitung dengan tabel tertentu namun oleh sebagian ahli dianggap dapat menyebabkan kesalahan sehingga NNT pada meta-analisis perlu diterapkan dengan hati-hati.



3.PENILAIAN KEMAMPUTERAPAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN META-ANALISIS 1. Apakah pasien kita mirip dengan karakteristik pasien penelitian yang dilakukan meta-analisis? 2. Apakah terapi tersebut tersedia, terjangkau dan dapat diterima pasien ?



CATATAN PENTING I.



Apa itu metode PICO?



PICO merupakan sarana yang dapat digunakan untuk membantu dokter dalam pencarian informasi klinis PICO merupakan suatu akronim dari kata-kata berikut: o o



o



P untuk Patient, Population, Problem Kata-kata ini mewakili pasien, populasi, dan masalah yang diangkat dalam karya ilmiah makalah jurnal



I untuk Intervention, Prognostic Factor, Exposure atau Indeks dan indikator.



Kata ini mewakili intervensi, faktor prognostik , farmakoterapi, tes diagnostik, periksaan klinis atau laboratorium maupun paparan faktor risiko. o atau paparan yang akan diangkat dalam karya ilmiah, makalah jurnal



(Intervention, Index, indicator: the new approach or strategy of management) o C untuk Comparison  (jika ada atau dibutuhkan) o Kata ini mewakili perbandingan atau suatu intervensi yang ingin dibandingkan dengan intervensi lain atau pararan pada karya ilmiah yang ditulis



o



o o o



O untuk Outcome yang ingin diukur atau ingin dicapai Kata ini mewakili target apa yang ingin dicapai dari suatu penelitian misalnya pengaruh atau perbaikan dari suatu kondisi atau penyakit tertentu.



o



Suatu karya tulis ilmiah pada umumnya disusun berdasarkan suatu masalah. Masalah sendiri merupakan kesenjangan antara keinginan dan kenyataan. Masalahmasalah dalam bidang kedokteran dan kesehatan dapat disusun menjadi suatu pertanyaan klinis. Pertanyaan klinis yang dibentuk sebaiknya harus memiliki model PICO sehingga memudahkan dokter atau peneliti untuk menemukan sumber rujukan terbaik bagi karya ilmiahnya. Banyaknya jumlah publikasi ilmiah ini disertai dengan menurunnya beberapa kualitas terbitan karya ilmiah dengan munculnya jurnal-jurnal yang tidak lagi sepenuhnya mempertimbangkan kaidah dan etika keilmuan. Kualitas publikasi ilmiah yang berkurang dan banyaknya jumlah publikasi ilmiah ini akan menyulitkan pengambilan keputusan dalam penanganan pasien atau mereka yang sedang menyusun karya ilmiah atau tugas akhirnya menemukan sumber rujukan yang tepat dan benar.



II.



NNT dan NNH



Menghitung NNT (number needed to treat) dan NNH (number needed to harm). NNT menunjukkan jumlah pasien yang harus diobati untuk memperoleh tambahan 1 hasil yang baik atau menghindarkan 1 kegagalan, sedang NNH berarti jumlah pasien yang diobati untuk menambah 1 orang mendapat efek yang tidak diinginkan1 Contoh: sebuah uji klinis acak, buta ganda, membandingkan obat E yang merupakan obat baru untuk menaikan kadar Hb dengan obat C sebagai kontrol, yang telah lama dipakai sebagai obat meningkatkan kadar Hb. Kedua obat tersebut diberikan selama 1 minggu. Target yang diharapkan adalah menaikkan kadar Hb sebanyak 2g/dl dalam 1minggu . Obat E ini mempunyai efek samping menimbulkan diare. Hasil uji klinis ini dimasukkan ke dalam tabel seperti di bawah ini:



Nama



Kenaikan Hb



Tidak tercapai



Obat



(2g/dl) tercapai



Kenaikan Hb (2g/dl)



E C Jumlah



40 30 70



10 20 30



Jumlah



50 50 100



Tidak tercapai kenaikan Hb sebanyak 2 g/dl dalam 1 mingggu dianggap sebagai kegagalan obat tersebut • Kegagalan pada kelompok kontrol (control event rate,CER) = 20/50 =0,4 • Kegagalan pada kelompok eksperimen (experimental event rate,EER) = 10/50 = 0,2 •



Absolute risk reduction (ARR) menunjukkan perbedaan kegagalan aktual antara obat E dan obat C. ARR dihitung dengan menggunakan rumus ARR = CER-EER, maka ARR = 0,4 - 0,2= 0,2 (20%), berarti selisih kegagalan obat E dibandingkan obat C sebesar 20%.



NNT dihitung dengan menggunakan rumus NNT=1/ARR, sehingga didapatkan NTT =1/0,2 = 5, artinya diperlukan 5 orang yang diberi obat E untuk mendapatkan 1 orang Hbnya berhasil naik 2 gr/dl Untuk menghitung NNH dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Nama



Tidak ada



Ada Kejadian



Obat



kejadian efek



efek samping



samping diare



diare



15 40 55



35 10 45



E C Jumlah



Jumlah



50 50 100



Bila dilihat dari efek samping obat, maka hasil uji klinik ini dapat dimasukkan ke dalam tabel di bawah ini: • Kejadian efek samping pada kelompok kontrol (CER) = 10/50 = 0,2 • Kejadian efek samping pada kelompok terapi (EER) = 35/50 = 0,7 • Absolute risk increase (ARI) menunjukkan perbedaan aktual antara obat E dan obat C dalam menimbulkan efek samping, dihitung dengan rumus ARI = ( CEREER ) = ( 0,2-0,7 ) = 0,5 (50%) • NNH = 1/ARI = 1/0,5 = 2, artinya diperlukan mengobati 2 pasien dengan obat E selama 1 minggu untuk menambah 1 orang memperoleh efek samping (dalam contoh ini efek samping diare). Dari contoh di atas jelaslah bahwa NNT dan NNH memberikan pengertian berapa besar usaha yang dilakukan untuk mencegah atau meny ebabkan tambahan 1 hasil yang tidak diinginkan, yang juga memberikan nuansa perbandingan antara usaha yang dilakukan dengan hasil yang diperoleh. Hal ini merupakan kelebihan dari cara pandang ini dibandingkan dengan hanya melihat nilai p saja. Nilai p hanya menunjukkan kemaknaan secara statistik saja, namun seringkali secara klinis perbedaan tersebut tidak bermakna.