PAPARAN MM (MB23) - v4 - Rev Kapusbin-FIN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Episode Merdeka Belajar Hingga Saat Ini



Episode 1



Episode 2 Kampus Merdeka



Episode 3 Perubahan Mekanisme BOS



Episode 4 Program Organisasi Penggerak



Episode 9 KIP Kuliah Merdeka



Episode 10 Perluasan Program Beasiswa LPDP



Episode 11 Kampus Merdeka Vokasi



Episode 12 Sekolah Aman Berbelanja bersama SIPLah



Episode 13 Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana



Episode 14 Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual



Episode 15 Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar



Episode 17 Revitalisasi Bahasa Daerah



Episode 18 Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana



Episode 20 Praktisi Mengajar



Episode 21 Dana Abadi Perguruan Tinggi



Episode 22 Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri



Episode 23 Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia



Penggantian Ujian Nasional, Penghapusan USBN, Peny ederhanaan RPP, Zonasi PPDB



Episode 19 Rapor Pendidikan Indonesia



Episode 5 Program Guru Penggerak



Episode 6 Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi



Episode 7 Program Sekolah Penggerak



Episode 8 SMK Pusat Keunggulan



Episode 16 Akselerasi dan Peningkatan Dana PAUD dan Pendidikan Setara



2



Merdeka Belajar Episode Ke-23:



Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia Pada tahun 2022, Kemendikbudristek menyediakan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disertai dengan pelatihan dan pendampingan untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia.



3



Hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi: 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi* Capaian Kompetensi Literasi Per Jenjang



Hasil AN 2021 konsisten dengan hasil PISA 20 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa skor literasi membaca peserta didik di Indonesia masih rendah dan belum berubah secara signifikan di bawah rata-rata peserta didik di negara OECD.



*) Hasil AKM konsisten di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)



4



Terdapat kesenjangan kompetensi literasi, sekolah-sekolah yang berada di level 1* dan sekolah di daerah 3T membutuhkan intervensi khusus



* Level 1 adalah sekolah-sekolah dengan nilai literasi dan numerasi merah ** Persentase peserta didik mampu memahami informasi tersurat maupun tersirat yang bersumber dari teks



5



Merdeka Belajar Episode Ke-23 melengkapi berbagai terobosan Merdeka Belajar sebelumnya yang berfokus pada peningkatan kompetensi literasi siswa Kampus Mengajar sebagai bagian dari Kampus Merdeka (Eps. 2): Literasi menjadi muatan utama program Kampus Mengajar. Hingga saat ini, lebih dari 90.000 mahasiswa membantu 20.000 sekolah menggiatkan program literasi.



Program Organisasi Penggerak (Eps. 4): Melalui Program Organisasi Penggerak, 156 lembaga telah mendampingi sekolah. Salah satu fokus kegiatan lembaga ini adalah penguatan literasi. Kurikulum Merdeka (Eps. 15): Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang lebih leluasa bagi guru untuk memanfaatkan buku-buku bacaan dalam pembelajaran.



6



Untuk meningkatkan kompetensi literasi, diperlukan kualitas pembelajaran yang baik serta difasilitasi dengan ketersediaan dan pemanfaatan buku bacaan secara tepat



Pelatihan disertai buku bacaan menaikkan nilai literasi siswa sebanyak 8% pada Kemampuan Membaca dan 9% pada Kemampuan Mendengar Sumber: INOVASI Literacy Thematic Study (2020) Responden: 4.784 siswa kelas 1-3 SD



7



Buku berperan penting dalam peningkatan kompetensi literasi dan penumbuhan minat baca Pemilihan buku yang tidak tepat membuat upaya penumbuhan minat baca tidak efektif. Rudine Sims Bishop (1990) menegaskan pentingnya menyediakan berbagai macam buku yang dapat berperan sebagai jendela, pintu geser, dan cermin bagi pembaca.



Jendela: Buku membantu pembaca melihat pengalaman baru yang berbeda dari kehidupannya melalui kejadian yang dialami oleh tokoh cerita.



Pintu geser: Buku membawa pembaca untuk berimajinasi mengeksplorasi dunia baru melalui ilustrasi dan cerita fantasi.



Cermin: Buku memberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman hidupnya sendiri melalui cerita dalam buku.



Sumber: Rudine Sims Bishop (1990) “Mirrors, Windows, and Sliding Glass Doors”



8



Pada tahun 2022, Kemendikbudristek melalui kolaborasi Badan Bahasa, BSKAP, Ditjen PDM, dan Ditjen GTK meluncurkan Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia: 15 juta+ eksemplar buku untuk 20 ribu+ PAUD dan SD yang paling membutuhkan.



TIGA PILAR PROGRAM



1.



Pemilihan dan Perjenjangan



2.



Cetak dan Distribusi



3.



Pelatihan dan Pendampingan



9



1. Pemilihan dan Perjenjangan Kemendikbudristek memilih buku berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu, yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak.



Terdiri atas 716 judul buku dari pelatihan penulis/ilustrator lokal, terjemahan bahasa daerah ke bahasa Indonesia dan bahasa asing ke bahasa Indonesia, serta modul literasi numerasi siswa kelas 1-6 SD.



Sebelum



1. Buku bacaan belum sesuai minat dan kemampuan baca anak. 2. Buku bacaan bermutu kurang banyak tersedia di perpustakaan dan pojok baca sekolah.



Sesudah 1. Tersedia kriteria buku bacaan bermutu untuk membantu memilih buku bacaan yang sesuai minat dan kemampuan baca anak. 2. Tersedia buku bacaan bermutu di perpustakaan dan pojok baca sekolah.



10



716 judul buku bacaan yang telah dipilih, dijenjangkan, dan diverifikasi dapat diakses publik secara gratis melalui platform digital Kemendikbudristek.



Selain itu, buku bacaan bermutu juga dapat diakses publik secara gratis melalui platform digital mitra Kemendikbudristek.



Tautan: Buku Digital Pusbin, juga terdapat buku digital, komik, audio, dan video lainnya.



Tautan: Literacy Cloud, tersedia berbagai buku nonteks, video bagi kreator buku, pendidik, dan orang tua, serta sumber terkait literasi.



Tautan: Buku Nonteks Pusbuk serta berbagai buku nonteks lainnya.



Tautan: Let's Read terdapat berbagai buku nonteks.



11



2. Cetak dan Distribusi Kemendikbudristek menyediakan 15.356.486 eksemplar (716 judul) buku bacaan bermutu ke 5.963 PAUD di daerah 3T dan 14.595 SD di daerah 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi merah.



Melalui proses lelang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)



Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Pegiat Literasi, TNI, dan Masyarakat setempat 12



Persebaran distribusi 15.356.486 eksemplar buku bacaan bermutu di 5.963 PAUD dan 14.595 SD yang paling membutuhkan di 470 kabupaten/kota Aceh



Kaltara Sumut



Sulut Kepulauan Riau



Gorontalo



Kalbar Riau



Maluku Utara



Bangka Belitung



Sumbar



Papua Barat



Sulteng



Jambi



Kaltim



Sulbar



Sumsel



Kalteng



Bengkulu



Kalsel



Sulsel



DKI Jakarta



Sultra



Jateng



Papua



Maluku



Lampung Jatim



Banten Jabar



DIY



Bali



NTB



NTT



13



3. Pelatihan dan Pendampingan Kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan adalah pada kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola buku bacaan dan memanfaatkan buku bacaan untuk peningkatan minat baca dan kemampuan literasi siswa.



Mengelola Buku Bacaan Sebelum



Kepala sekolah, guru, dan pustakawan belum mengetahui cara mengelola buku bacaan.



Sesudah



Kepala sekolah, guru, dan pustakawan dapat mengelola buku bacaan dalam hal: 1. Memajang 2. Merawat 3. Merotasi/menyimpan 14



3. Pelatihan dan Pendampingan



Memanfaatkan Buku Bacaan Sebelum



Kepala sekolah, guru, dan pustakawan belum mengetahui cara melakukan kegiatan membaca yang menarik dan menyenangkan



Sesudah



Kepala sekolah, guru, dan pustakawan diberikan pelatihan dan praktik baik dalam pemanfaatan buku bacaan: 1. Membaca nyaring 2. Membaca bersama 3. Meminjamkan buku 4. Menggunakan buku untuk kegiatan ekstrakurikuler 5. Menggunakan buku untuk melatih guru/sekolah lain 15



Pelatihan dilakukan secara berjenjang mulai dari pelatihan tingkat nasional, regional, dan kabupaten di 2022 dan tingkat sekolah di 2023 Nasional



Fasilitator dari Tim Literasi Kemendikbudristek



37 peserta dari Pegiat Literasi



Regional



37 fasilitator dari Pegiat Literasi



239 peserta dari Dinas Pendidikan, Balai Bahasa, dan Pegiat Literasi Kabupaten



Kabupaten



239 fasilitator dari Dinas Pendidikan, Balai Bahasa, dan Pegiat Literasi Kabupaten



1.998 peserta Kepala Sekolah, Guru, atau Pustakawan dari 58 kab.



1.998 peserta mengimbaskan ilmu ke sekolah terdekat



Sekolah



PAUD dan SD yang belum mendapat pelatihan pada 2022, dilanjutkan pada 2023 melalui: 1. Kampus Mengajar 5 (145 SD 3T dan 1,001 SD Intervensi Khusus) 2. ToT Widyaiswara/ Widyaprada (5,466 SD dan 5,963 PAUD 3T) 3. PDM 10 dan Mitra (5,985 SD Intervensi Khusus) 16



Materi-materi pelatihan juga dapat diakses secara mandiri oleh kepala sekolah dan guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM)



Dorong Peserta Didik Membaca Lebih Banyak Buku Nonteks Bermutu (Praktik Baik Modul 1), Lomba Dekorasi Pojok Baca Antar Kelas (Praktik Baik Modul 3), Membaca Nyaring Tak Buat Pening (Praktik Baik Modul 4), Kegiatan Membaca Bersama di SD Muhammadiyah Merauke (Praktik Baik Modul 5), Mengenal Kata Memahami Makna (Praktik Baik Modul 7) Pelatihan Mandiri | Topik Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Membaca Bersama dan Membaca Terbimbing (kemdikbud.go.id) ,Pelatihan Mandiri | Topik Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Keterampilan Membaca Dekoding dan Pemahaman (kemdikbud.go.id) Pelatihan Mandiri | Topik Asesmen Awal Pembelajaran Literasi (kemdikbud.go.id)



17



Praktik baik pemanfaatan buku bacaan bermutu di sekolah



Anak-anak SD Tefila Rote-Ndao NTT memanfaatkan buku untuk kegiatan membaca mandiri (kokurikuler)



SDN 7 Kesiman, Denpasar memanfaatkan proyektor dan platform digital untuk menggantikan big book



SDK Kalam Kudus Merauke memanfaatkan rak yang ada untuk memajang buku-buku sesuai jenjang baca



18



Ayo, sebarkan kegembiraan membaca di mana saja, kapan saja! Menyebarkan kegembiraan membaca membutuhkan kerja sama dan gotong royong berbagai pihak, di antaranya pemerintah, sekolah, komunitas, keluarga, dan orang tua.



Dharma Wanita Persatuan (DWP) merupakan organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina istri pegawai ASN dengan kegiatan pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Sebagai salah satu organisasi wanita terbesar dengan anggota tersebar dari kelurahan hingga nasional, bahkan di luar negeri, DWP memiliki program yang mendukung peningkatan literasi, antara lain: ○ ○ ○



Kampanye Gerakan Keluarga Cerdas Membaca Kampanye Gemar Membaca dalam rangka peningkatan minat baca Penyediaan dan/atau pemanfaatan taman baca



Peluncuran Gerakan Keluarga Cerdas Membaca sebagai dukungan terhadap Gerakan Literasi Nasional



Dharma Wanita Persatuan Lombok Barat mengikuti webinar bertema "Menyiapkan Ekosistem Untuk Membangun Literasi di dalam Keluarga"



19



Ayo, sebarkan kegembiraan membaca di mana saja, kapan saja! Untuk penerima buku bacaan bermutu ● Fasilitasi sekolah dalam memanfaatkan buku bacaan Pemerintah Daerah



Sekolah



Komunitas dan Orangtua



● Praktikkan materi dari pelatihan ke kegiatan pembelajaran, pembiasaan membaca setiap hari, dan membaca untuk kesenangan ● Imbaskan informasi dari pelatihan ke sekolah terdekat



● Dampingi anak-anak membaca atau bacakan buku bacaan untuk anak-anak ● Sediakan lingkungan membaca yang ramah anak ● Gotong royong untuk terus menambah koleksi bacaan bermutu yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik 20



Ayo, sebarkan kegembiraan membaca di mana saja, kapan saja! Untuk non-penerima buku bacaan bermutu ● Sosialisasikan buku bacaan dan penggunaan SIPLah/ ARKAS dalam pembelanjaannya ● Siapkan anggaran pengadaan buku bacaan dan/atau perpustakaan/ pojok baca Pemerintah Daerah



Sekolah



Komunitas dan Orangtua



● ● ● ●



Akses modul pelatihan literasi di Platform Merdeka Mengajar Manfaatkan platform digital untuk mengakses buku bacaan bermutu Kembangkan koleksi buku bacaan bermutu menggunakan BOS Mulai pembiasaan membaca setiap hari



● Dampingi anak-anak membaca atau bacakan buku bacaan untuk anak-anak ● Sediakan lingkungan membaca yang ramah anak ● Gotong royong untuk terus menambah koleksi bacaan bermutu yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik 21



TERIMA KASIH