Papaverin HCL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis farmasi dapat didefinisikan sebagai suatu penerapan dari berbagai teknik, metodem dan prosedur kimia yang di gunakan untuk menganalisis bahan-bahan atau suatu sediaan farmasi. Obat merupakan salah satu sediaan farmasi yang dapat dianalisis kadarnya. Obat ini saat sampai ketangan masyarakat belum tentu kadar zat aktifnya sama dengan yang tercantum dalam sediaan bisa saja kadar yang terkandung mengalami penurunan. Obat yang digunakan dalam praktikum adalah Papaverin HCl . dimana Papaverin Papaverin merupakan relaksan non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos. Obat ini diindikasikan untuk Kolik kandung empedu & ginjal & kondisi dimana memerlukan relaksasi otot polos, embolisme perifer & mesentrium, Spasmolitik, kejang perut, kejang saluran kemih, saluran empedu, dismenore, migrain (emboli perifer dan mesenterik). Pada Praktikum ini dilakukan untuk mengindetifikasi dan menentukan kadar dari tablet papaverin HCl dengan menggunakan metode ekstraksi cair-cair dan metode volumetri apakah sudah sesuai dengan kadar papaverin HCl yang tertera pada farmakope atau tidak. 1.2 Maksud Percobaan Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk memahami dan menganalisis suatu kadar papavern HCldengan menggunakanmetode ekstraksi pelarut dan volumetri. 1.3 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar paparverin HCl dari sediaan tablet dengan mengunakan metode ekstraks pelarut dan volumetric.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang di analisis (Underwood, 2002). Ilmu kimia farmasi analisis kuantitatif dapat didefinisikan sebagai penerapan berbagai metode dan prosedur kimia analisis kuantitatif untuk melakukan analisis secara kuantitatif terhadap bahan-bahan atau sediaan yang digunakan dalam farmasi, obat dalam jaringan tubuh dan sebagainya (Rohman, 2008). Analisis volumetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang sangat penting penggunaannya dalam menentukan konsentrasi zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan analisis volumetri ini sangat ditentukan



oleh



adanya



indikator



yang



tepat



sehingga



mampu



menunjukkan titik akhir titrasi yang tepat (Harjanti, 2008). Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yg diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah sampel tertentu yg akan di analisis. Titrasi dapat diartikan larutan baku diteteskan dari buret kepada larutan dalam erlemeyer yang akan diselidiki volumenya. Ada beberapa macam titrasi, salah satunya adalah titrasi redoks yaitu titrasi yang berdasarkan pada perpindahan electron antara titran dengan analit. Titrasi redoks ada yang dikenal dengan metode iodimetri. Iodimetri adalah titrasi langsung yang melibatkan larutan iodium. Diantara obat yang menggunakan metode iodimetri adalah asam askorbat, natrium askorbat, metampiron (antalgin), natrium tiosulfat dan sediaan-sediaan injeksi (Gholib & Rohman, 2007).



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI Analit-analit yang mudah terekstraksi dalam pelarut organik adalah molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan substituen yang bersifat nonpolar atau agak polar. Sementara itu, senyawa-senyawa polar dan juga senyawa-senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan tertahan dalam fase air (Sudjadi, 2012). Ekstraksi



cair-cair



ditentukan



oleh distribusi



Nerst atau hukum



partisi yang menyatakan bahwa “pada konsentrasi dan tekanan yang konstan, analit aka terdistribusi dalam proporsi yang selalu sama diantara dua pelarut yang saling tidak campur”. Perbandingan konsentrasi pada keadaan



setimbang



di



dalam



2



fase



disebut



dengan koefisien



distribusi atau koefisien partisi (KD) dan diekspresikan dengan rumus berikut (Sudjadi, 2012): Dimana KD adalah sebuah tetapan yand dikenal dengan koefisien distribusi atau partisi. Harga KD tidak bergantung pada konsentrasi total solut pada kedua fase, tetap bergantung pada suhu, jenis kedua pelarut dan solut. Hukum Nernst dalam bentuknya yang sederhana hanya berlaku untuk larutan encer dan keadaan solut sama atau tidak mengalami perubahan kedua dalam pelarut. Hukum ini tidak berlaku jika solut yang terdistribusi mengalami asosiasi atau disosiasi pada fase pelarut (Yazid, 2005). Prinsip metode ini didasarkan pada zat terlarut dengan perbandingan tertentu antar dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter, kloroform, karbontetra klorida, dan karbon disulfida. Diantara berbagai jenis pemisahan, ekstraksi pelarut merupakan metode yang paling baik dan popular, karena metode ini dapat dilakukan baik tingkat mikro maupun makro. Pemisahannya tidak memerlukan khusus atau canggih, melainkan hanya berupa corong pemisah. Seringkali untuk melakukan pemisahan hanya dilakukan beberapa menit (Yazid, 2005).



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI Papaverin HCl memiliki efek spasmolitik pada otot polos. Efek spasmolitik utamanya terjadi pada pembuluh darah termasuk pembuluh darah arteri koroner, serebral, paru, dan perifer, serta merelaksasi otot polos pada bronkus, saluran cerna, ureter, dan saluran kemih. Papaverin merelaksasi otot jantung dengan menghambat stimulasi otot jantung secara langsung, memperpanjang periode refraksi, dan menghambat konduksi. Papaverin memiliki efek minimum pada kerja sistem saraf pusat, namun pada dosis tinggi dapat menimbulkan efek depresan pada beberapa pasien. Papaverin juga memiliki efek yang lemah untuk meningkatkan aktivitas Ca-channel Bloker pada dosis tinggi. Papaverin memiliki efek analgesik yang lemah (AHFS Drug Information, 2004). 2.2 Uraian Bahan 1. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96) Nama Resmi



: AQUA DESTILLATA



Nama Lain



: Aquadest, air suling



RM/BM



: H2O/18,02



Rumus Struktur



: H-O-H



Pemerian



: Cairan tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa



Kelarutan



: Larut dengan semua jenis larutan



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup kedap



Kegunaan



: Zat pelarut



2. Etanol (Dirjen POM : 65) Nama resmi



: AETHANOLUM



Nama lain



: Alkohol, etanol, ethyl alkohol



RM/BM



: C6H6OH/46,07



Kelarutan



: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI Pemerian



: Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas rasa



panas,



memberikan



mudah nyala



terbakar



biru



dan



yang



tidak



atau



putih



berasap. Struktur



:



3. Indikator PP (Dirjen POM, 1979 : 675) Nama Resmi



: FENOLFTALEIN



Nama Lain



: Fenolftalein, Indikator PP



RM



: C20H14O4



BM



: 318,33



Pemerian



: Serbuk



hablur



putih



kekuningan lemah, tidak berbau, stabil di udara. Kelarutan



: Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup rapat



4. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979 : 412 ) Nama



: Natrium Hidroksida



Pemerian



: Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan



susunan



hablur,



putih,



mudah meleleh, basah. Sangat alkalis dan



korosif,



segera



menyerap



karbondioksida. Kelarutan



: Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI Rumus molekul



: NaOH



Struktur



: Na – O – H



5. Papaverin HCl (Dirjen POM 1979: 472) Nama resmi



: PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM



Nama lain



: Papaverina hidroklorida



Rumus molekul



: C20H21NO4. HCl



Rumus bangun



: CH2



CH2O



N



OCH3



CH2O



OCH3



Berat molekul



: 375,86



Pemerian



: Hablur



atau



serbuk



hablur,



putih,



kemudian pedas. Kelarutan



: Larut dalam lebih kurang 40 bagian air dan dalam lebih kurang 120 bagian etanol (95%)P.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.



Kegunaan



: Sebagai sampel



6. Natrium klorida (Dirjen POM 1979) Nama Resmi



: NATRII CHLORIDUM



Nama Lain



: Natrium klorida



RM/BM



: NaCl / 58,44



Pemerian



: Hablur heksahedral, tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa asin.



Kelarutan



: Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih, dan lebih kurang 10



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol (95%)P. Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup rapat



2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017) A. Identifikasi Papaverin HCl 1. Larutan asam yang diperoleh pada penetapan kadar akan membentuk endapan dengan larutan raksa (III) klorida, dengan larutan iodium P, dengan larutan kalium heksasianoferat (III) P dan dengan larutan trinitrofenol P. 2. Serbuk tablet Papaverin HCl dengan H2SO4 pekat menghasilkan warna larutan merah anggur lama kelamaan menjadi ungu 3. Serbuk tablet papaverinn HCl dengan HNO3 pekat menghasilkan warna larutann orange kekuningan. 4. Serbuk tablet papaverin HCl dengan larutan K3Fe(CN)6 + larutan FeCl3 maka warna larutan ,enjadi hijau. B. Penetapan kadar papaverin HCl secara ekstraksi pelarut 1. Siapkan fase air dengan mencampur 100 mL air, 50 mL NaOH 1 N dan 30 mg serbuk NaCl. Kocok campuran ini dalam corong pisah dengan 50 mL kloroform selama beberapa menit, diamkan sampai setimbang, lalu pisahkan kedua fasa. 2. Timbang 20 tablet papaverin HCl dan tentukan berat rata-rata tiap tablet lalu digerus sampai halus. 3. Timbang seksama serbuk tablet papaverin HCl yang mengandung kira-kira 200 mg papaverin HCl masukkang ke dalam corong pisah. 4. Tambahkan 25 mL fasa air yang baru dibuat tadi ke dalam corong pisah untuk melarutkan paapaverin. 5. Tambahkan 10 mL fasa kloroform lalu kocok selama beberapa menit, diamkan dan biarkan sampai setimbang. (jika larutan tidak FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI memisah, maka ditambahkan serbuk garam secukupnya. Dan jika larutan berbusa atau mengandung partikel yang tidak larut maka lakukan penyaringan) 6. Pisahkan kedua fasa larutan dan kumpulkan fasa kloroform secara kuantitatif dalam gelas kimia yang beratnya sudah ditera. 7. Lakukan cara (5) dan (6) sebanyak tiga kali terhadap cara (4). Selanjutnya fasa kloroform diuapkan diatas waterbath sampai berat konstan. 8. Timbang berat papaverin dalam fasa kloroform dan hitunglah kada papaverin HCl dalam sediaan tablet dan bandingkan dengan persyaratan sediaan menurut farmakope Indonesia. C. Penetapan kadar papaverin HCl secara titrasi asidimetri 1. Sampel papverin yang ditetapkan kadarnya adalah fasa kloroform hasil ekstraksi pada percobaan bagian IIIB. 2. Sampel berupa ekstrak kering paapverin HCl dilarutkan dalam 20 mL aquadest bebas CO2 kemudian dipindahkan ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan 10 mL etanol netral (sebanyak 15 mL enatnol 95% ditambahkan 1 tetes fenol merah kemudian ditambahkan bertetes-tetes NaOH 0,1 N hingga larutan berwarna merah. 3. Tambahkan indicator PP 1% sebanyak 2 lalu dititrasi dengan larutan baku HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna larutan menjadi merah muda yang menetap. 4. Tentukan kadar papaverin HCl menggunakan persamaan. 5. Bandingkan hasil dengan percobaan pada bagian IIIB.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI BAB 3 METODE KERJA 3.1Alat Praktikum Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buret, corong pisah, corong, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, karet bulk, pipet tetes, pipet volum, timbangan analitik dan Water bath. 3.2 Bahan Praktikum Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Aquadest, aquadest bebas CO2, etanol netral, indicator PP 1%, Kloroform, serbuk NaCl, NaOH 0,1 N dan tablet Papaverin HCl. 3.3 Cara Kerja A. Identifikasi Papaverin HCl 1.



Tambahkan Serbuk tablet Papaverin HCl dengan H2SO4 pekat menghasilkan warna larutan merah anggur lama kelamaan menjadi ungu



2.



Tambahkan serbuk tablet papaverinn HCl dengan HNO 3 pekat menghasilkan warna larutann orange kekuningan.



3.



Tambahkan Serbuk tablet papaverin HCl dengan larutan K3Fe(CN)6 + larutan FeCl3 maka warna larutan ,enjadi hijau.



4.



Tambahkan Serbuk tablet papaverin HCl dengan Pereaksi Mayer mengahsilkan endapan putih.



B. Fase air 1) Dimasukan aquadest sebanyak 50 mL kedalam corong pisah. 2) Ditambahkan NaCl 15 mg kedalam corong pisah , dilarutkan dengan NaOH 1 N sebanyak 25 mL lalu homogenkan. 3) Ditambahkan kloroform sebanyak 25 mL, sehingga terbentuk 2 fasa (fasa air diatas dan fasa kloroform dibawah) lalu pisahkan kedua fasa tersebut. 4) Masukkan serbuk papaverin HCl yang mengandung kira-kira 200 mg papaverin HCl masukkang ke dalam corong pisah. FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI 5) Tambahkan 25 mL fasa air yang baru dibuat tadi ke dalam corong pisah untuk melarutkan paapaverin. 6) Tambahkan 10 mL fasa kloroform lalu kocok selama beberapa menit, diamkan dan biarkan sampai setimbang. (jika larutan tidak memisah, maka ditambahkan serbuk garam secukupnya. Dan jika larutan berbusa atau mengandung partikel yang tidak larut maka lakukan penyaringan) 7) Pisahkan kedua fasa larutan dan kumpulkan fasa kloroform secara kuantitatif dalam gelas kimia yang beratnya sudah ditera. 8) Selanjutnya fasa kloroform diuapkan diatas waterbath sampai berat konstan. 9) Timbang berat papaverin dalam fasa kloroform dan hitunglah kada papaverin HCl dalam sediaan tablet dan bandingkan dengan persyaratan sediaan menurut farmakope Indonesia. C. Penetapan kadar papaverin HCl secara titrasi alkalimetri 1) Sampel papaverin yang telah kering, dilarutkan dalam 20 mL air bebas CO2 dalam erlenmeyer. 2) Ditambahkan 10 mL etanol netral , lalu ditambahkan indikator PP 1% sebanyak 2 tetes. 3) Dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N hingga terjadi perubahan warna larutan menjadi bening 4) DItentukan kadar papaverin HCl.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan 1. Hasil identifikasi a. Papaverin HCl 1. Serbuk tablet + H2SO4 Pekat –> merah anggur 2. Serbuk tablet + HNO3 Pekat –> Orange kekuningan 3. Serbuk tablet + K3Fe(CN)6 + FeCl3 –> Hijau 4. Serbuk tablet + Pereaksi Mayer –> Endapan Putih b. Metode ekstraksi Sampel



Berat Ekstraksi



Kadar %



(g) Papaverin



0,07 g



14,893 %



Volume Titran



Kadar %



c. Metode asidimetri Sampel



(mL) Papaverin



0,4 mL



296,36 %



b. Perhitungan -



Penetapan kadar secara ekstraksi pelarut Berat sampel =



𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠



=



𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡 100 40



× 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡



× 0,188 𝑔𝑟



𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑂𝑏𝑎𝑡 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 × 100% 𝐵𝑆 0,07 𝑔𝑟 % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100% = 14,893 % 0,47 𝑔𝑟 % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =



-



Penetapan kadar secara titrasi asidimetri Diketahui : Konsentrasi HCl



= 0.1026 N



Volume titrasi



= 0,4 mL



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI BE Papaverin



= 33.94



Berat Sampel (BE)



= 0,47 mg



% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =



(𝑁 × 𝑉)𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝐸 𝑃𝑎𝑝𝑎𝑣𝑒𝑟𝑖 × 100% 𝐵𝑆 (0,1026 0,4 𝑚𝐿)𝐻𝐶𝑙 ×33.94 0,47



× 100% = 296,36 %a.



4.2 Pembahasan Papaverin merupakan relaksan non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos. Obat ini diindikasikan untuk Kolik kandung empedu & ginjal & kondisi dimana memerlukan relaksasi otot polos, embolisme perifer & mesentrium, Spasmolitik, kejang perut, kejang saluran kemih, saluran empedu, dismenore, migrain (emboli perifer dan mesenterik) Praktikum ini dilakaukan untuk mengindetifikasi dan menentukan kadar dati tablet papaverin dengan menggunkan metode ekstraksi dan metode volumetri. Dimana ekstrasi pelarut yang digunakan adalah ekstraksi caircair yang merupakan suatu pemisahan komponen dari bahan cair dengan bahan cairan lain berdasarkan tingkat kepolaran suatu cairan. Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga sebagai



analisis



titirimetri



atau



titrasi



yaitu



yang



diukur



adalahvolume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran, dan diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akan ditentukkan. Hasil yang didapatkan pada identifikasi papaverin HCl adalah saat sampel di sampel pada saat ditambahkan H2SO4 pekat menghasilkan warna ungu, ditambahkan HNO3 pekat menghasilkan warna orange kekuningan, ditambahkan larutan K3Fe(CN)dan FeCl3 meghasilkan



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI larutan menjadi hijau dan ditambahkan larutan mayer menghasilkan endapan putih. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan sampel yang digunakan positif mengandung papaverin HCl dilihat dari perubahan warnanya. Pada uji penetapan kadar secara ekstraksi pelarut kadar papaverin HCl yang didapatkan 14,893 % dan pada penetapan kadar papaverin HCl secara titrasi asidimetri didapatkan kadar papaverin HCl yaitu 296,36 %. Kedua nilai tersebut tidak sesuai dengan kadar papaverin HCl yang terdapat pada farmakope yaitu



tablet papaverin HCl mengandung



papaverin HCl tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0%. Adapun faktor kesalahan dalam praktikum ini adalah tidak sesuaianya konsentrasi bahan yang digunakan dengan prosedur kerja yang sesuai atau kesalaha dalam melakukan titrasi seperti penggunaan indicator yang berlebihan sehingga volume titrasi tidak sesuai.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadr papaverin HCl dengan metode ekstraksi pelarut yaitu 14,893 % sedangkan dengan metode asidimetri yaitu 296,36% . 5.2 Saran Sebaiknya saat melakukan praktikum harus teliti, serta sebaiknya semua praktikan pada saat praktikum dapat melihat cara pengukuran dengan menggunakan alat spektrofotometer agar semua praktikan dapat mengetahui cara menggunakan spektrofotometer.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2017.Penuntun analisis Farmasi.Tim dosen kimia farmasi UMI: Makassar. Day, R. A. Dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta. Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan RI : Jakarta Mcevoy, G. K., 2004, “AHFS Drug Information”, American Society Of Health System Pharmacists: US. Rohman, Abdul. 2011. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Rohman.,A. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat, Graha Ilmu : Yogyakarta Sudjadi. 2012. “Kimia Farmasi Analisis”. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Yazid,. E,. 2005. “Kimia Fisika Untuk Paramedis”. Andi: Yogyakarta.



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm



IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN TABLET PAPAVERIN HCl SECARA EKSTRAKSI PELARUT DAN VOUMETRI



FITRIANI W. ALANI 150 2015 0018



NUR VICKY, S.Farm