Paper Surat Kiriman Penjara III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SATYABHAKTI



KESELAMATAN OLEH KASIH KARUNIA (EKSEGESIS TEKS EFESUS 2:4-9)



MAKALAH DISERAHKAN KEPADA INDRIJANTI MALI LIMANTA, S. Th., M.Div UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MATA KULIAH TAFSIR PB: SURAT-SURAT KIRIMAN PENJARA



OLEH PARDOMUAN MARBUN MEILINDA MANDAGI



1



MALANG, INDONESIA 02 MEI 2014



Daftar Isi Daftar Isi………………………………………………………………………………………..i Pendahuluan……………………………………………………………………………………1 Konteks Historis………………………………………………………………………………..2 Penulis dan Waktu Penulisan…………………………………………………………..2 Penerima dan Hubungannya dengan Penulis…………………………………………..3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….3 Latar Belakang Kota…………………………………………………………………...4 Ciri Khas Kitab……………………………………………………………………...…5 Konteks Sastra…………………………………………………………………………………5 Konteks Sempit………………………………………………………………………...6 Konteks Luas…………………………………………………………………………...6 Terjemahan Yunani…………………………………………………………………….7 Terjemahan Penulis…………………………………………………………………….9



2



Analisis Struktur Teks Efesus 2:4-9……………………………………………………9 Pembagian Teks Efesus 2:4-9………………………………………………………….9 Eksegesis Teks Efesus 2:4-9………………………………………………………………….10 Sumber Keselamatan………………………………………………………………….10 Proses Keselamatan…………………………………………………………………...12 Penutup………………………………………………………………………………………..15 Kesimpulan.…………………………………………………………………………..15 Aplikasi………………………………………………………………………………15



3



KESELAMATAN OLEH KASIH KARUNIA Pendahuluan Dari semua atribut Allah, yang paling penting untuk dialami secara pribadi adalah providensi-Nya, karena atribut ini paling konkret menunjukkan kedaulatan-Nya. Allah adalah pencipta dan di dalam ciptaan itu Allah memiliki kedaulatan untuk semua ciptaan-Nya. Demikian juga di dalam pemeliharaan dan keberlangsungan kehidupan manusia tidak terlepas dari kedaulatan Allah. Salah satu aspek dari kedaulatan itu adalah Karya-Nya di dalam keselamatan. Salah satu wacana yang dapat diangkat kepermukaan adalah kajian mengenai topik kedaulatan Allah dalam keselamatan dalam surat Efesus 2:4-9. Karya Allah (kedaulatan) di dalam keselamatan menjadi ranah studi soteriologi yang menimbulkan pemahaman yang beragam. Calvin berkata bahwa: “Sekali selamat tetap selamat, keselamatan tidak dapat hilang sekalipun seseorang berbuat dosa, hanya pahalanya yang hilang.”1 Hal ini berarti Allah yang berdaulat sepenuhnya di dalam keselamatan itu



1



Jusup, BS, Keselamatan (Tidak) Bisa Hilang?(Malang: Gandum Mas, 1996), 29.



4



tanpa melibatkan kehendak manusia di dalamnya. Allah yang memilih dan menentukan siapa yang akan diselamatkan. Sementara itu Arminian berpendapat bahwa keselamatan itu tidak secara absolut di tangan Allah tetapi ada kerjas ama Allah dan manusia dalam keselamatan.2 Pendapat yang berbeda juga dikemukakan oleh Jusuf, ia mengemukakan bahwa keselamatan itu adalah pilihan manusia, manusia harus memilih percaya atau tidak, itulah pilihan antara selamat dan binasa, Allah dan iblis atau Surga dan Neraka.3 Pemahaman yang beragam tersebut menarik untuk ditindaklanjuti dalam suatu studi karya tulis. Hal itu tentu akan memperluas wawasan soteriologis disatu sisi, sementara disisi lain akan memberi kontribusi bagi usaha membangun dasar perspektip yang Alkitabiah mengenai keselamatan. Namun kendati demikian, makalah ini akan diarahkan pada apa sebenarnya makna kedaulatan Allah dalam keselamatan. Tujuannya secara langsung adalah untuk mencari kebenarannya sesuai pesan Alkitab, dan tentu juga akan memberikan sumbangsih bagi keberagaman pemahaman tersebut. Konteks Historis Penulis dan Waktu Penulisan Dalam Efesus 1:1 dikatakan dengan jelas bahwa surat Efesus ditulis oleh Paulus. Menurut Autrey, Paulus menyurati jemaat di Efesus dari rumah sewa yang menjadi penjaranya di Roma sekitar tahun 62.4 Meril C. Tenney memiliki pendapat yang lain mengenai penulis dan waktu penulisan kitab ini, ia mengatakan bahwa Paulus pada waktu ia menulis didampingi oleh Aristarkhus dan Epafras (Kisah 20:4), sekitar tahun 60 atau 61.5 Jauh lebih berbeda lagi diungkapkan oleh C. Groenen Ofm, ia mengatakan bahwa Paulus bukanlah penulisnya.6 Namun gereja yang mula-mula dengan suara bulat percaya bahwa



Duty, Guy, Keselamatan Bersyarat atau Tanpa Bersyarat (Surabaya: Bukit Zaitun, 1966), 23. Jusup, BS, 13. 4 Jarry Autrey, Surat Kiriman Penjara, (Malang: Gandum Mas, 2001), 69. 5 Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 1992), 394. 6 C. Groenen Ofm, Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1984), 289. 2 3



5



Paulus yang menulis Surat Efesus.7 Dari semua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa surat Efesus ditulis oleh Paulus sendiri. Sementara itu waktu penulisan dan tempat penulisan menurut Autrey, surat Efesus ditulis dan dikirim bersamaan dengan surat Filemon dan Kolose sekitar tahun 62.8 Tenney juga memiliki pendapat yang sama, bahwa surat Efesus ditulis bersamaan dengan surat Filemon dan Kolose.9 Jadi kemungkinan terbesar waktu dan tempat penulisan dari surat Efesus sekitar tahun 61-62 di Roma. Penerima dan Hubungannya dengan Penulis Dalam pasal 1 ayat 1, jelas bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang kudus dan yang sudah percaya kepada Kristus. Paulus menulis surat ini kepada sahabat-sahabatnya dan jemaat di Efesus.10 Autrey juga menyimpulkan hal yang sama, ia berkata bahwa surat itu ditujukan kepada jemaat di Efesus dengan memberikan alasan, lebih banyak bukti yang mendukung pendapat ini.11 Duyverman mengatakan bahwa: “Paulus mengenal baik-baik jemaat di Efesus dan dua tahun lebih ia bekerja di kota itu.”12 Dapat disimpulkan bahwa Paulus sangat dekat dengan penerima suratnya. Tujuan Penulisan Paulus menulis surat Efesus supaya para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia, sehingga hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus.13 Paulus bertujuan untuk menguatkan iman dan dasar rohani jemaat di Efesus dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan dalam Kristus bagi gereja dan semua orang.14 Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Autrey.15 Paulus merasa perlu Autrey, 66. Ibid, 69. 9 Tenney, 393. 10 Bailey Brian J, Prajurit Kristus: Suatu Eksposisi dari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus (Jakarta: Harvest Publication House), 17. 11 Autrey, 67. 12 M.E. Duyverman, Pembimbing kepada Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1966), 105. 13 Stamps, Donald (ed). Alkitab Penuntun Hidup berkelimpahan, (Malang: Gandum Mas, 1992),1958. 14 Ibid. 15 Jarry Autrey mengatakan bahwa:Surat Efesus ditulis bukan untuk membetulkan jemaat Efesus dalam doktrin mereka atau dalam tingkah laku mereka, melainkan untuk membangun jemaat Efesus dalam iman mereka supaya mereka lebih berkenan lagi kepada Kristus dan dapat melawan bidat Gnostik dengan lebih baik yang waktu itu 7 8



6



menulis surat ini, karena ia mendengar adanya ajaran-ajaran yang berbeda di kota Efesus dan mengingat kota ini sebagai kota penyembah berhala serta kota dagang yang dilalui oleh bangsa-bangsa lain sehingga penyebaran agama sangat bertumbuh. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa surat Efesus ditulis untuk memberikan dorongan kepada jemaat di Efesus agar mereka bertumbuh dalam iman kepada Kristus dan tetap teguh serta mampu menghadapi ajaran-ajaran sesat yang sudah mulai menyebar pada waktu itu sehingga hidup mereka berkenan kepada Kristus. Latar Belakang Kota Efesus merupakan kota terpenting di Propinsi Roma wilayah Asia, terletak dipantai barat Turki modern sekaligus kota pelabuhan yang penting dilaut Aegea yang merupakan pusat kegiatan ekspor pada ujung jalan Kafilah Asia, maupun tempat pendaratan penumpang kapal laut dari Roma.16 Kota Efesus terkenal diseluruh dunia dengan kemegahan kuil Artemisnya atau Diana, yang merupakan dewa masyarakat Efesus (2:11;3:1).17 Selain itu masyarakat Efesus juga meningkat dalam bidang agama pada pemerintahan Roma.18 Agama dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat Efesus menjadikan mereka orang yang bermoral buruk dan kurang memiliki rasa sosial. Hal ini juga didorong oleh bebasnya bangsa-bangsa lain masuk mengakibatkan mudahnya terjadi pertukaran agama maupun kebudayaan.19 Secara politik dibawah orang Roma, Efesus diakui sebagai kota yang merdeka dengan senat, hakim-hakim dan majelis rakyatnya sendiri.20 Secara politik Efesus telah memiliki sistem pemerintahan yang terorganisasi (Kis. 19:38-40) walaupun kekuasaan tertinggi sudah muncul di jemaat Kolose dan jemaat-jemaat lain di propinsi Asia (lihat Autrey, 71). 16 Alkitab Edisi Study (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011), 1916. 17 Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A-L) (Jakarta: Yayayasan Bina Kasih OMF,1982), 267. 18 Ibadah kepada Kaisar diberlakukan oleh wangsa Julius-Cladius dan kuil-kuil dibangun untuk menghormati kaisar. Secara umum kehidupan agama di Efesus terdiri dari bermacam-macam agama karena letaknya yang strategis dan majunya kota itu serta pelabuhan yang dimilikinya. (lihat Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A-L), 268) 19 Efesus, Antiokhia, dan Aleksandria adalah tiga kota dagang yang besar dikawasan timur Laut Tengah dimana Efesus adalah kota yang terbesar, yang paling banyak penduduknya, dan terkaya di Asia kecil dan merupakan ibu kota sipil, dagang dan agama dari Asia. Hal ini membuat masyarakat Efesus menjadi mapan secara ekonomi serta disukai oleh para perantau dari bangsa-bangsa lain. (lihat Autrey,67). 20 Autrey, 67.



7



dipegang oleh bangsa Roma.21 Hal ini menjadikan Efesus kota yang maju dan otonom sehingga menjadi tempat yang subur bagi penyebaran agama dari setiap orang yang datang ke.Efesus. Ciri Khas Kitab Sebuah istilah yang sangat berbobot dan menjadi ciri khas dari kitab ini adalah kata “Di dalam Kristus” yang muncul sebanyak 27 kali.22 Dalam hal ini Paulus sedang mengingatkan jemaat di Efesus bahwa sumber segala sesuatu ada di dalam Kristus seperti yang pernah diajarkannya kepada mereka. Paulus menasihatkan kepada jemaat di Efesus supaya mereka teguh di dalam iman kepada Kristus karena hanya di dalam Kristuslah mereka mendapatkan keselamatan itu dan Kristus jugalah yang menjadi kepala daripada gereja itu (Ef. 2:4-10; 5:22-33). Oleh karena itu Paulus mendorong dalam surat ini kepada penerimanya supaya mereka hidup seperti Kristus hidup (Ef. 4:1).



Konteks Satra Stuart dan Fee menjelaskan bahwa pentingnya seseorang yang melakukan eksegesis terhadap surat kiriman ialah belajar untuk berpikir secara pragraf. Hal ini akan memberikan pemahaman yang menyeluruh terhadap maksud mula-mula penulis dari teks serta mendapatkan kesatuan pikiran dari teks tersebut.23 Oleh karena itu akan dijelaskan konteks luas dan konteks sempit teks Efesus 2:4-9. Konteks Sempit Dalam Efesus 2:1-3 Paulus menuliskan gambaran orang-orang yang belum menerima Kristus dengan mengatakan bahwa mereka (jemaat Efesus) dahulu sudah mati karena Sistem politik bangsa Roma memberikan kebebasan kepada daerah-daerah yang mereka tahklukkan untuk memimpin daerahnya, baik dibidang politik,agama dan lainnya asalkan daerah itu tetap mengakui Roma sebagai penguasa tertinggi dan membayar upeti. (lihat Lukas Jandra, Latar Belakang Perjanjian Baru I (Malang: Penerbit Saat, 2003), 139). 22 Autrey, 74. 23 Douglas Stuart dan Gordon D. Fee, Hermeneutik:Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat (Malang:Gandum Mas, 2011), 55. 21



8



pelanggaran dan dosa-dosa mereka. Mereka hidup di dalam dosa dan pelanggaran itu dan mengikuti serta mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang bekerja diantara orangorang durhaka. Paulus juga memberikan gambaran yang sama mengenai dirinya sebelum menjadi percaya kepada Kristus. Paulus memberikan gambaran bahwa mereka dulunya hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran mereka yang jahat, sehingga mereka semua seharusnya adalah orang-orang yang akan menerima murka dari Allah. Hal inilah yang menjadi konteks sempit dari teks Efesus 2:4-9, yaitu kehidupan yang berada diluar Kristus. Ini adalah keadaan yang sudah mati, menjadi budak dosa dan berada dibawah penghukuman Allah. Konteks Luas Dalam pasal 1:3-14 Paulus memberikan gambaran kehidupan yang ada di dalam Kristus. Paulus menjelaskan bahwa di dalam Kristus semua orang percaya (Paulus dan jemaat) mendapat bagian dari yang telah dijanjikan itu. Setiap orang yang percaya kepada Kristus, di meteraikan dengan Roh Kudus dan akan menjadi jaminan yang menjadikan mereka milik Allah untuk memuji kemulian Allah(1:13-14). Allah memberikan penebusan yaitu pengampunan dosa yang menjadikan setiap orang percaya menjadi anak-anak-Nya sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus.(1:7-9). Dalam pasal 2:11-22 memberikan gambaran jemaat Efesus yang dulunya berada diluar Kristus terpisah dengan orang-orang Yahudi. Akan tetapi setelah mereka berada didalam Kristus tidak ada lagi keterpisahan. Kristus telah mempersatukan semuanya, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi sehingga semuanya mendapatkan bagian yang sama. Kristus yang adalah damai sejahtera telah mempersatukan kedua pihak dan merubuhkan perseteruan itu.24 Kristus telah memperdamaikan kedua pihak yang berseteru itu di dalam Perseteruan ini terjadi antara orang Yahudi dan bukan Yahudi,sebab dengan kematian Kristus sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakannya menjadi satu manusia baru di dalam dirinya dan dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. 24



9



satu tubuh, dengan Allah oleh salib, yang menyebabkan semua yang percaya menjadi kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah. Di dalam Kristus semuanya menjadi satu bangunan yang rapi tersusun dan menjadi bait Allah yang kudus di dalam Roh. Semua hal ini menjadi bagian orang-orang yang berada di dalam Kristus yang Allah berikan oleh kasih karunia-Nya. Hal inilah yang menjadi rahasia panggilan orang-orang bukan Yahudi (3:1-13). Jadi, konteks luas dari Efesus 2:4-9 adalah gambaran mengenai kehidupan dan kesatuan yang ada dalam Kristus sehingga semua orang memperoleh bagian yang sama dari apa yang Allah janjikan. Terjemahan Yunani 4



ὁ ὁ art.MNT



ἐν ἐν +dtf kta.depan di dalam



δὲ Θεὸς δὲ Θεὸς k. Penhbg kb. MNT dan,tetapi Allah ἐλέει, ἐλέὸς kb. NDT rahmat



πλούσιος πλούτος ks. MNT kaya



διὰ διὰ +aks kta.depn melalui



ὢν ὸς ppa. MNT menjadi



τὴν πολλὴν ἀγάπηv αὐτοῦ ὴ πολλὴ ἀγάπη αὐτος art. FAT ks.FAT kb.FAT kgo3MGT besar kasih milik-Nya



5 ἣν ἠγάπησεν ἡμᾶς, καὶ ὄντας ἡ μ ᾶς ἣ ἀγάπη έγω καὶ είμί έγω prp.FAT kb.AoIA.3T kgo1.AJ. k.peng. kk.ppa.MAJ ppp.AJ dengan kasih kita dan menjadi kita



τοῖς το art.NDJ -



παραπτώμασιν παραπτώμα kb.NDJ pelanggaran



νεκροὺς νεκρος ks .MAJ mati



συνεζωοποίησεν τῷ Χριστῷ, συζωποίέω ὁ Χριστοσ kk.AO1IA. 3T art.MDT kb.MDT menghidupkan bersama Kristus



6 χάριτί ἐστε σεσῳσμένοι, καὶ συνήγειρεν χάρισ είμί σώζω καὶ συνήγειρω kb.FDT kk.PIA.2J kk.perf.part.med/pass.MNJ k.peng kk.AOIA.3T kasih karunia kamu sekalian menyelamatkan/diselamatkan dan membangkitkan bersama



10



καὶ καὶ k.peng dan



συνεκάθισεν ἐν τοῖς συγκάθιζω ἐν +dtf το kk.AO1IA.3T kd. art.NDJ mendudukkan bersama di dalam -



ἐπουρανίοις ἐν ἐπουρανίος ἐν +dtf ks.NDJ kd kerajaan surga di dalam



7 Ἰησοῦ, ἵνα ἐνδείξηται ἐν τοῖς αἰῶσιν Ἰησους ἵνα ἐνδείκνυμαι ἐν +dtf ὁ αἰῶν kb.MDT k.peng kk.AO1Sub.3T kd. art.MDJ kb. MDJ Yesus supaya dia telah menunjukkan kekuatan di dalam pada /bagi zaman



ἐπερχομένοις ἐπερχομαι kk.Part.PA.MDJ sedang datang



ἐν ἐν +dtf kd. di dalam 8



τῇ



ῇ art.FDT -



τὸ ὑπερβάλλον τὸ ὑπερβάλλω art.NAT kk.Partc.PA.NAT melimpah



χρηστότητι χρηστότησ kb.FDT kebaikan γὰ ρ γὰρ k.peng Karena



ἐφ’ ἐφ’ kd ke arah



χάριτί



Χριστῷ Χριστοσ kb.MDT Kristus



σεσῳσμένοι



διὰ



οὐκ



οὐκ k.ket bukan



ἐξ ἐξ kd dari



Ἰησοῦ. Ἰησους kb.MDT Yesus πίστεως



χάρις είμί σώζω διὰ πίστiς kb.FDT kk.PIA.2J kk.Part.Pf.Psf.MNJ kd kb.FGT kasih karunia kamu sekalian diselamatkan melalui iman



καὶ τοῦτο οὐκ ἐξ ὑμῶν, Θεοῦ καὶ τοῦτο οὐκ ἐξ συ Θεοσ k.peng k.penj.NNT k.ket kd kgo2. GJ kb.MGT dan ini bukan/tidak dari milik kamu sekalian Allah



9



τοῖς ὁ art.MDJ pada/bagi



πλοῦτος τῆς χάριτος αὐτοῦ πλοῦτος χάρις αὐτος kb.NNT kb.FGT Kgo3.MGT kekayaan kasih karunia milik-Nya



ἡμᾶς ἐν έγω ἐν +dtf kgo1AJ kd kita di dalam



ἐστε



Χριστῷ Χριστοσ kb.MDT Kristus



ἔργων, ἔργoν kb.NGJ pekerjaan



ἵνα



μή



ἵνα μή k.peng k.ket jadi-supaya tidak



τις



τὸ δῶρον· τὸ δῶρον art.NNT kb.NNT memberi



καυχήσηται.25



τις καυχαομαι intr.pro.MNT kk.AO1Sub.3T26 siapapun menyombongkan diri



Semua teks Yunani diambil dari Alkitab Perjanjian Baru Yunani-Indonesia (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 1989), 1334. 26 Semua Parsing diambil dari Harold K. Moulton, The Analytical Greek Lexicon Revised (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1978) 25



11



Terjemahan Penulis 4



Tetapi Allah yang kaya di dalam rahmat, Dia dulu telah mengasihi kita melalui kasih



milik-Nya yang besar, 5dan sekalipun kita menjadi mati pada pelanggaran-pelanggaran Dia dulu telah menghidupkan bersama-sama pada Kristus, kamu sekalian dulu telah diselamatkan pada kasih karunia-6dan Dia dulu telah membangkitkan bersama-sama dan Dia telah mendudukkan bersama-sama di dalam kerajaan surga tersebut di dalam Kristus Yesus 7supaya di dalam zaman-zaman yang sedang akan datang dia telah menunjukkan kekuatan kekayaan yang melimpah-limpah dari kasih karunia milik-Nya kepada kita di dalam kebaikan di dalam Kristus Yesus. 8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman; dan ini bukan dari milik kamu sekalian, tetapi pemberian dari Allah; 9bukan dari pekerjaan-pekerjaanmu supaya tidak seorangpun menyombongkan diri.



Analisis Struktur Teks Efesus 2:4-9 1. Sumber keselamatan a. Kasih karunia (ayat 5 dan 8) 2. Proses keselamatan a. Menghidupkan bersama-sama (ayat 5) b. Diselamatkan melalui iman (ayat 8) 3. Tujuan keselamatan a. Mendudukkan bersama-sama (ayat 6) b. Menunjukkan kekayaan kasih karunia-Nya (ayat 7)



Pembagian Teks Efesus 2:4-9 Berdasarkan pada analisis struktur di atas, maka teks Efesus 2:4-9 dapat dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berbicara tentang sumber dari keselamatan itu (ayat 5 dan 8) yang ditandai dengan kalimat “karena kasih karunia”. Selanjutnya, bagian kedua 12



berbicara tentang proses dari keselamatan itu sendiri (ayat 5 dan 8). Hal ini ditandai dengan pernyataan “menghidupkan bersama-sama dan diselamatkan melalui iman”. Sedangkan bagian yang ketiga berbicara tentang tujuan dari keselamatan itu, yang ditandai dengan kata “mendudukkan bersama-sama dan menunjukkan kekayaan kasih karunia-Nya”. Eksegesis Teks Sumber Keselamatan Ayat 5, “telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita-oleh kasih karunia kamu diselamatkan.” Ayat 8, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.



Kasih karunia ini merupakan sumber dari keselamatan yang diterima oleh jemaat Efesus. Hal itu terlihat jelas dari kata “oleh kasih karunia dan karena kasih karunia”. Bahasa asli dari kata “kasih karunia” adalah χάριτί (chariti) yang berasal dari kata dasar χάρις (kharis) yang yang berarti grace yang memiliki arti kasih karunia.27 Moulton juga memberikan arti yang sama yaitu grace.28 Arti lain yang diberikan Walter Bauer adalah , favor (kemurahan hati), practical application of goodwill.29 Kata χάριτί (chariti) memiliki bentuk datif tunggal30 yang menunjuk kepada subyek dari kalimat tersebut31, di dalam teks ini adalah Allah sendiri. Hal ini berarti bahwa kasih karunia itu adalah milik dari Allah yang diberikan kepada orang-orang berdosa dalam konteks ini jemaat di Efesus.



Cleon L Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, The New Linguistic and Exegetical Key to the Greek New Testament (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1998), 436-437. 28 Vocabulary of The Greek Testament, s.v “χάρις,” oleh J.H Moulton dan G. Milligan. 29 Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Literature (USA: The University of Chicago Press, 1979), 877. 30 Cleon L Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, 436. 31 J.W. Wenham, Bahasa Yunani Koine: diterjemahkan oleh Lynne Newel (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1987), 9. 27



13



Paulus di dalam teologinya mengenai kasih karunia bukanlah merujuk kepada sifat Allah, melainkan kepada manifestasi sejarah keselamatan di dalam Kristus, seperti yang dikatakan dalam pragraf dibawah ini: Paul orientates himself, not to the question of the nature of God, but to the historical manifestation of salvation in christ. He does not speak of the gracious God; he speak of the grace that is actualised in the cross of Christ and that is an actual event in proclamation. If God's favour is identical with the crucifixion, then its absoluteness is established. We are saved by grace alone. Grace is shown to the sinner it is the totality of salvation every christian has it.32 Paulus tidak berbicara tentang Allah yang pengasih; ia berbicara tentang kasih karunia yang diaktualisasikan dalam salib Kristus dan itu adalah suatu peristiwa yang sebenarnya telah di proklamasikan. Jika kasih Allah identik dengan penyaliban, maka kemutlakan telah ditetapkan bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia saja. Kasih karunia adalah bukti dari totalitas keselamatan orang berdosa dan setiap kristen telah memilikinya. Dari pembahasan diatas, maka jelas bahwa sumber dari keselamatan itu adalah kasih karunia Allah yang diwujudkan melalui penyaliban Kristus. Dengan kata lain, oleh kematian Kristus maka orang-orang berdosa diselamatkan. Inilah yang menjadi tema penting di dalam Perjanjian Baru33 dimana penyaliban Kristus menyebabkan keselamatan bagi orang berdosa. Allah yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia yang telah mati akibat dari pelanggaran dan dosa (ayat 1-3), sebab orang mati tidak akan bisa menyelamatkan hidupnya. Oleh karena itu Allah menghidupkan manusia itu kembali melalui kematian Kristus di kayu salib sebagai ganti dari kematian manusia dalam dosa dan pelanggaran. Jadi keselamatan itu adalah bersumber dari Allah semata di dalam Kristus bukan dari yang lain.



Gerhad Kittel Volume 9, hal 394 33 Kata “ χάριτί ”dari kata dasar “χάρις” muncul 155 kali dalam PB dan 100 kali dalam surat Paulus, 8 kali dalam surat Ibrani yang memiliki arti anugerah; pemberian; kemurahan hati; senang; dan keramahan. Lihat Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), jilid I dan II s.v “χάρις “ oleh Hasan Sutanto. 32



14



Proses Keselamatan Ayat 5, “telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita-oleh kasih karunia kamu diselamatkan.” Ayat 8, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Kedua ayat ini merupakan gambaran proses bagaimana terjadinya keselamatan itu sesuai dengan kata yang telah digarisbawahi diatas. Prase “menghidupkan kita bersamasama” berasal dari kata “συνεζωοποίησεν” yang memiliki kata dasar “συζωοποιέω” yang berarti to make alive together.34 Arti yang sama juga diberikan oleh Hasan Sutanto yaitu menghidupkan bersama.35 Kata “συνεζωοποίησεν” memiliki bentuk aorist indikatif aktif orang ketiga tunggal yang berarti Dia (Allah) telah menghidupkan bersama-sama.36 Penggunaan kata “συν” yang berarti dengan bersama, mengindikasikan hubungan antara Kristus dan orang percaya dan partisipasinya dengan Kristus.37 Hal ini berarti Allah telah menghidupkan setiap yang percaya kepada Kristus bersama-sama dengan kebangkitan Kristus dari kematian. Paulus dalam pernyataan menghidupkan bersama-sama ini sedang menunjuk kepada sebuah proses kebangkitan hidup dalam arti eskatologi di dalam kehidupan orang percaya maupun masa sekarang (pada saat Kristus dibangkitkan). Seperti pernyataan di bawah ini: The statements refers to an event in process of completion and thus testifies to the triumphant character of the resurrection life in the sense of a realised eschatology. With Christ determines present existence. The believer without Christ in sins, but has been wakened and raised up from death in Him, and with Him he is already set among heavenly creatures.



Cleon L Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, The New Linguistic and Exegetical Key to the Greek New Testament (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1998), 436-437. 35 Kata ini muncul dua kali dalam PB yaitu keduanya dalam surat Paulus, lihat Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), jilid I dan II, s.v. “suzόopoieό,” oleh Hasan Sutanto 36 Rogers, 437. 37 Ibid. Gerhad Kittel (ed), Theological of The New Testament:Volume 7 (Grand Rafids, Michigan: WM. B. Eerdmans Publishing Company, 1971), 793. 34



15



hal ini mengarah kepada realisasi dari proses penyelesaian kemenangan dari kematian yaitu kebangkitan hidup dalam pengertian masa kini sampai yang akan datang, dimana dengan kematian Kristus maka kebangkitan itu ada. Orang percaya tanpa Kristus, mati di dalam dosa (ayat 1 dan 5) telah dibangkitkan bersama dengan kebangkitan Kristus yang menjadikannya terhitung kembali menjadi mahkluk sorgawi. Proses “menghidupkan bersama-sama Kristus” juga menjadikan orang yang percaya memiliki keberadaan seperti Kristus yaitu menjadi anak-anak Allah (psl 1:5). Hal ini menjadikan setiap orang yang ada di dalam Kristus mendapat bagian dari janji Allah dan sekaligus menjadikannya milik Allah (psl 1:11-14). Lebih lagi kehidupan bersama Kristus telah memberikan tempat bagi orang percaya di dalam sorga (2:7). Dengan kata lain kehidupan bersama-sama Kristus telah memberikan bagian yang sama dengan Kristus bagi orang yang percaya. Prase yang kedua sebagai proses dari keselamatan itu adalah “diselamatkan oleh iman.” Kata ini dalam bahasa aslinya adalah σεσῳσμένοι διὰ πίστεως (sesosmenoi dia pisteos). Kata σεσῳσμένοι berasal dari kata dasar “σῴζω”yang berarti to save, to rescue.38 Kata “σεσῳσμένοι” yang memiliki bentuk nom, plur. Masc.part.perf. pass. Yang berarti to be brought within the pale of saving privilege.39 Hal ini berarti diselamatkan dari kesakitan dan menebus hak-hak istimewa. Jadi, melihat dari bentuk kata σεσῳσμένοι bisa diartikan bahwa orang berdosa itu telah diselamatkan dari kesakitan, kematian dan keterpisahannya dengan Allah (ayat 1-3 dan 5) dan memberikan hak-hak istimewa mereka kembali.40 Bentuk passif dari kata σεσῳσμένοι (kamu dulu telah diselamatkan) memberikan arti bahwa orang berdosa tidak melakukan tindakan apa-apa di dalamnya. Kata tersebut Cleon L Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, 437 Harold K. Moulton, The Analytical Greek Lexicon Revised: 1978 edition (Michigan: Zondervan Publishing House Grand Rapids, 1978), 395. 40 Hak-hak istimewa yang dimaksud adalah hak menjadi milik Allah, Anak Allah, memperoleh kedudukan di dalam sorga, mendapat bagian yang sama dari janji Allah dan lainnya (psl 1:3-14; 2:11-22). 38 39



16



digunakan dalam semacam kurung dan melengkapi pernyataan yang mendahului dan mengikuti (oleh kasih karunia…oleh iman) ungkapan tentang melebihi kekayaan menyarankan apa yang suatu hari akan dinyatakan sebagai penyempurnaan.41 Jadi keselamatan itu berasal dari Allah dan telah diberikan dengan sempurna pada penyaliban Kristus yang memberikan dampak sampai masa yang akan datang.42 Jadi setiap yang percaya kepada Kristus baik masa sekarang maupun pada masa yang akan datang akan memperoleh keselamatan itu. Kata yang kedua dari σεσῳσμένοι διὰ πίστεως (sesosmenoi dia pisteos) adalah πίστεως berasal dari kata dasar πίστis berarti faith.43 Moulton juga memberikan arti yang sama yaitu faith.44 Kata “Iman” berasal dari kata “πίστεως “ dari kata dasar “ πίστις”yang memiliki bentuk gen. sing. yang berarti “faith; belief” berarti kepercayaan.45 Hal ini memberikan bukti bahwa iman itu sendiri juga adalah pemberian dari Allah.46 Orang percaya memiliki iman melalui Kristus yang telah Allah berikan untuk disalibkan sebagai tebusan dari dosa-dosa manusia. Iman itu bukan karena milik manusia ( sudah ada sebelumnya dalam diri manusia) ataupun diperoleh dari usaha manusia, bukan juga sebagai hasil dari pekerjaan-pekerjaan manusia, tetapi pemberian Allah (bersumber dari Allah).



Penutup Kesimpulan Kittel, 994. Bentuk perfec memberikan arti bahwa pekerjaan itu telah dilakukan sekali pada masa lampau tetapi dampaknya terjadi di masa sekarang dan masa yang akan datang lihat Wenham, 122. Hal ini mengindikasikan bahwa Kristus telah disalibkan sekali tetapi memberikan keselamatan pada masa itu sampai masa yang akan datang. Kata ini muncul 106 kali dalam PB dan 29 kali dalam surat Paulus (lihat Hasan Sutanto, 740-741). 43 Cleon L Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, 437 44 Vocabulary of The Greek Testament, s.v “πίστis,” oleh J.H Moulton dan G. Milligan. 45 Harold K. Moulton, 395. 46 Bentuk genetif memiliki arti bahwa kata itu adalah milik dari subjek (lihat Wenham, 9) dalam konteks 41 42



ini adalah Allah dilihat dari teks ἐστε σεσῳσμένοι (kamu telah diselamatkan). Kata ini juga muncul sebanyak 243 kali dalam PB dan 152 kali dalam surat Paulus yang memberikan makna bahwa kata ini penting(Lihat Hasan Sutanto, 641-644)



17



Berdasarkan pada penelitian teks diatas maka dapat disimpulkan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah. Makna dari kasih karunia itu adalah penyaliban Kristus yang menjadikan semua yang mati di dalam dosa dibangkitkan dan dihidupkan bersama-sama dengan Kristus untuk mendapat bagian bersama di dalam kerajaan surga. Keselamatan adalah inisiatif Allah untuk membawa kembali manusia kepada-Nya dengan memberikan Kristus sebagai tebusan atas semua dosa manusia. Keselamatan hanya oleh kasih karunia oleh iman bukan karena kesetian manusia, bukan karena usaha manusia atau hasil dari pekerjaanpekerjaannya tetapi karena Kristus. Kesetian Kristus hingga mati diatas kayu salib dan bangkit dari kematian, itulah yang menyelamatkan orang berdosa. Jadi manusia berdosa harus berada di dalam Kristus untuk menerima keselamatan itu. Aplikasi Keselamatan adalah oleh kasih karunia dimana Kristus yang menjadi korban sebagai ganti atas dosa dan pelanggaran kita. Pengorbanan Kristus ini adalah harga yang mahal yang tidak dapat digantikan oleh apapun yang ada di dalam dunia ini dan tidak dapat kita bayar dengan harga berapapun. Kematian Kristus telah menggantikan semua keberdosaan kita yang tidak dapat kita bayar. Oleh karena itu seharusnyalah kita sebagai orang percaya yang sudah ditebus selalu mensyukurinya dan menjadikan hidup kita berharga dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan melalui kehidupan kita. Dengan kata lain jangan pernah menyia-nyiakan kehidupan kita karena hidup kita sangat berharga yaitu seharga Kristus yang ada di dalam kita.



18



Daftar Pustaka Alkitab Edisi Study. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011.. Alkitab Perjanjian Baru Yunani-Indonesia. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 1989. Autrey, Jarry. Surat Kiriman Penjara. Malang: Gandum Mas, 2001.sampai disini.



19



Bauer, Walter. A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Literature. USA: The University of Chicago Press, 1979. Brian J, Bailey. Prajurit Kristus: Suatu Eksposisi dari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus. Jakarta: Harvest Publication House. BS, Jusup. Keselamatan (Tidak) Bisa Hilang?. Malang: Gandum Mas, 1996. Donald, Stamps. Alkitab Penuntun Hidup berkelimpahan. Malang: Gandum Mas, 1992. Duyverman, M.E. Pembimbing kepada Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1966. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A-L). Jakarta: Yayayasan Bina Kasih OMF,1982. Guy, Duty. Keselamatan Bersyarat atau Tanpa Bersyarat. Surabaya: Bukit Zaitun, 1966 Harold K. Moulton, The Analytical Greek Lexicon Revised: 1978 edition (Michigan: Zondervan Publishing House Grand Rapids, 1978. Jandra, Lukas. Latar Belakang Perjanjian Baru I. Malang: Penerbit Saat, 2003. Kittel, Gerhad. Theological of The New Testament:Volume 7. Grand Rafids, Michigan: WM. B. Eerdmans Publishing Company, 1971. Moulton, Harold K. Analytical Greek Lexicon Revised. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1978. Ofm, C. Groenen. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1984. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), jilid I dan II s.v “χάρις “ oleh Hasan Sutanto. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), jilid I dan II, s.v. “suzόopoieό,” oleh Hasan Sutanto. Rogers Jr, Cleon L dan Cleon L Rogers III. The New Linguistic and Exegetical Key to the Greek New Testament. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1998. Stuart, Douglas dan Gordon D. Fee, Hermeneutik:Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat. Malang:Gandum Mas, 2011. Tenney, Merril C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 1992. Vocabulary of The Greek Testament, s.v “χάρις,” oleh J.H Moulton dan G. Milligan. 20



Vocabulary of The Greek Testament, s.v “πίστis,” oleh J.H Moulton dan G. Milligan. Wenham, J.W. Bahasa Yunani Koine: diterjemahkan oleh Lynne Newel. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1987.



21