Paradigma Kebidanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN “PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN DENGAN MENGURAIKAN STATUS SOSIAL BUDAYA DAN TRADISI PADA PEREMPUAN DAN KELUARGA” DOSEN PEMBIMBING : HJ.JURAIDA ROITO HRP,SKM,M.Kes



OLEH : WIDYA LARA



NIM P032015401037



PRODI D-III KEBIDANAN TINGKAT 1A JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES RIAU 2020



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya terutama untuk mahasiswa.



Pekanbaru, 27 Agustus 2020



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................



i



DAFTAR ISI ..........................................................................................................



ii



BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................



1



1.1 Latar Belakang ...................................................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................



1



1.3 Tujuan ...............................................................................................................



2



BAB 2 PEMBAHASAN .........................................................................................



3



2.1 Pengertian Paradigma .........................................................................................



3



2.2 Pengertian Paradigma Kebidanan .......................................................................



3



2.3 Komponen Paradigma dalam Asuhan Kebidanan................................................



3-4



2.4 Manfaat Paradigma Kaitannya Dengan Asuhan Kebidanan ................................



5-7



2.5 Paradigma Asuhan Kebidanan dengan Menguraikan Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga ..................................................................



8-13



2.6 Contoh Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga yang Pernah Diamati di Lingkungan Sekitar ...............................................................



13-15



BAB 3 PENUTUP...................................................................................................



16



3.1 Kesimpulan ........................................................................................................



16



3.2 Saran ..................................................................................................................



16



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................



17



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang bidan memiliki peran yang unik yang tugasnya saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya di dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bidan sebagai praktisi memberikan asuhan kebidanan bagi ibu hamil dan bersalin yang normal, serta asuhan terhadap kasus gangguan system reproduksi pada wanita dan gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya.Sesuai dengan tugas seorang bidan dalam memberikan pelayanan/asuhan kebidanan yang terfokus kepada ibu dan anak balita yang



lebih



rinci



dapat



kita



ketahui



bahwa



pelayanan



kebidanan



mencakup



praperkawinan,kehamilan, melahirkan, menyusui dan nifas dan pelayanan/asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja dan wanita usia subur, maka kebidanan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigm yaitu berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan/kebidanan dan keturunan. Dari paradigma tersebut maka bidan dapat melakukan asuhan kebidanan dengan baik yaitu penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan,nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah : 1. Apa Pengertian Paradigma? 2. Apa Pengertian Paradigma Kebidanan? 3. Bagaimana Komponen Paradigma dalam Asuhan Kebidanan? 4. Bagaimana Manfaat Paradigma Kaitannya Dengan Asuhan Kebidanan? 5. Bagaimana Paradigma Asuhan Kebidanan dengan Menguraikan Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga? 6. Bagaimana Contoh Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga yang Pernah Diamati di Lingkungan Sekitar? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian Paradigma



2. Untuk mengetahui Pengertian Paradigma Kebidanan 3. Untuk mengetahui Komponen Paradigma dalam Asuhan Kebidanan 4. Untuk mengetahui Manfaat Paradigma Kaitannya Dengan Asuhan Kebidanan 5. Untuk mengetahui Paradigma Asuhan Kebidanan dengan Menguraikan Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga 6. Untuk mengetahui Contoh Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga yang Pernah Diamati di Lingkungan Sekitar



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paradigma Paradigma berasal dari bahasa Latin atau dalam bahasa Yunani paradeigme yang artinya model, pola, contoh. (Echols dan Sadily 1975, World Bookdictionary 1981). Sinonim dalam bahasa Inggris : world-view, yaitu pandangan hidup/falsafah dengan kata lain paradigma digambarkan sebagai pandangan hidup daru suatu disiplin, disiplin yang berbeda menggunakan pendekatan berbeda juga dalam merumuskan paradigmanya. Contoh yang sering dipakai yaitu ilmu alam pada saat berpendapat bahwa bumi itu ternyata bulat. Paradigma merupakan teori-teori yang membentuk susunan yangmengatur teori itu berhubungan satu dengan yang lain. Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigm yang berupa cara pandang bidan terhadap wanita, pelayanan kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan merupakan ujung tombak dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI). Salah satu kontribusi menurunkanAKI adalah dengan memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas.Agar pelayanan kebidanan berkualitas, bidan harus memiliki cara pandang bagaimana pelayanan kebidanan yang berkualitas. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan,keyakinan, pemahaman dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungantimbal balik antara manusia/wanita, kesehatan (lingkungan, pelayanankebidanan, perilaku dan keturunan). 2.2 Pengertian Paradigma Kebidanan Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan/kebidanan dan keturunan. 2.3 Komponen Paradigma dalam Asuhan Kebidanan A. Wanita Wanita adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritualyangutuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macamsesuaidengan tingkat perkembangannya. Keunikan secara fisik,emosional, sosial dan budaya membedakan tiap perempuan.Perbedaan kebutuhan dan kebudayaan merupakan agar lebihmemperhatikan perempuan selama proses



hidupnya.Wanita/ibu merupakan pendidik utama danpertama dalam keluarga.Kulaitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dariwanita/ibu dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalahpenggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga. Ibudan keluarga adalah pusat asuhan kebidanan yang mengharuskanbidan bersama wanita dan keluarga bekerja memberdayakan dirinya. B. Lingkungan Lingkungan merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko sosial meliputi keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompoleks yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit dari komunity. Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersamasama. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Keluarga dapat nmenunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu yang sedang hamil, melahirkan dan nifas. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas. C. Perilaku Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahua sikap dan tindakan. Perilaku manusia bersifat menyeluruh (holistik). Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Adapun perilaku propesional dari bidan mencakup: 1) Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan



aspek legal 2) Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang



dibuatnya



3) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir



secara berkala 4) Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan



strategi pengendalian infeksi 5) Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan



kebidanan 6) Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek



kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak 7) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar



mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri 8) Menggunakan keterampilan komunikasi 9) Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan



kesehatan ibu dan keluarga 10) Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan



D. Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidansesuai dengan kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak.Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan. E. Keturunan Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu sehat.Hal ini menyangkut penyiapan perempuan sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (prakonsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran dan masanifas.Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis,namun bila tidak ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologisakan menjadi patologis. Oleh karenanya layanan pra-perkawinan,kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.



2.4 Manfaat Paradigma Kaitannya Dengan Asuhan Kebidanan Dengan paradigma kebidanan maka asuhan yang diberikan bidan harus berdasarkan pemikiran kritis, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dengan ukuran rasional untuk menghindari intervensi yang tidak perlu sehingga praktik kebidanan harus berdasarkan bukti (evidence based). Salah satu manifestasi dari evidence based dalam Asuhan Sayang Ibu (ASI) selama persalinan termasuk antara lain: 1. Memberikan dukungan emosional 2. Membantu pengaturan posisi 3. Memberikan cairan dan nutrisi 4. Memperbolehkan ke kamar mandi secara teratur 5. Pencegahan terjadinya infeksi Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa bersalin, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. Paradigma kebidanan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan antara lain : 1. Manfaat Bagi Bidan 



Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien







Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien







Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai dengan kondisi klien.



2. Manfaat Bagi Pasien 



Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima asuhan kebidanan







Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu yang bertanggungjawab atas kesehatannya







Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak



3. Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan 



Orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.







Orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.







Manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.







Lingkungan /masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.







Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetahui bagaimana diri sendiri.







Dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.







Sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan wanita sangat dibutuhkan.







Interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.







Bidan–pasien saling membutuhkan.







Bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan–pasien dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.



2.5 Paradigma Asuhan Kebidanan dengan Menguraikan Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga Wanita /manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalamkeluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga. Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan pendekatan asuhan kebidanan. Peran bidan dalam pelayanan kebidanan Dalam memberikan asuhan kebidanan pada keluarga, terdapat beberapa peranan yang penting yang dapat dilakukan oleh bidan, antara lain sebagai berikut:



a. Health monitor. Bidan dapat membantu keluarga untuk mengenal masalah kesehatan terutama yang terkait dengan ilmu kebidanan dengan menganalisa data secara obyektif, serta berperan untuk membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan keluarga. b. Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit. Bidan berperan sebagai pemberi pelayanan pada keluarga dengan memberikan asuhan kebidanan kepada anggota keluarga yang memerlukan. c. Koordinator pelayanan kesehatan keluarga. Bidan dapat berperan sebagai koordinator pelayanan kesehatan keluarga khususnya masalah kesehatan yang terkait



dengan



praktik



kebidanan.



Dalam



hal



ini,



bidan



berperan



mengkoordinasikan pelayanan kesehatan keluarga khususnya terkait dengan praktik kebidanan, baik secara berkelompok maupun individual. d. Sebagai fasilitator. Bidan berperan sebagai fasilitator yaitu mampu menjadikan pelayanan kesehatan khususnya dalam lingkup kebidanan yang mudah dijangaku oleh keluarga serta mampu mencarikan cara pemecahan masalahnya. e. Pendidik kesehatan. Bidan sebagai pendidik kesehatan yaitu untuk mengubah perilaku keluarga dari perilaku yang kurang/ tidak sehat menjadi perilaku sehat. f. Sebagai penyuluh dan konsultan. Bidan sebagai penyuluh dan konsultan yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan kebidanan dasar dalam keluarga. Secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya budaya ataukebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Manfaat Bagi Petugas Kesehatan Mempelajari Kebudayaan : 1. Didalam semua religi atau agama, ada kepercayaan tertentu yang berkaitan dengan kesehatan, gizi, dll. Misal : orang yang beragama Islam : tidak makan babi, sehingga dalam rangka memperbaiki status gizi, seorang petugas kesehatan dapat menganjurkan makanan lain yang bergizi yang tidak bertentangan dengan agamanya.



2. Dengan mempelajari organisasi masyarakat, maka petugas kesehatan akan mengetahui organisasi apa saja yang ada di masyarakat, kelompok manayang berkuasa, kelompok mana yang menjadi panutan, dan tokoh mana yang disegani. Sehingga dapat dijadikan strategi pendekatan yang lebih tepat dalam upaya mengubah perilaku kesehatan masyarakat. 3. Petugas kesehatan juga perlu mengetahui pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Dengan mengetahui pengetahuan masyarakat maka petugas kesehatan akan mengetahui mana yang perlu ditingkatkan, diubah dan pengetahuan mana yang perlu dilestarikan dalam memperbaiki status kesehatan. 4. Petugas kesehatan juga perlu mempelajari bahasa lokalagar lebih mudah berkomunikasi, menambah rasa kedekatan, rasa kepemilikan bersama dan rasa persaudaraan. 5. Selain itu perlu juga mempelajari tentang kesenian dimasyarakat setempat. Karena petugas kesehatan dapat memanfaatkan kesenian yang ada dimasyarakat untuk menyampaikan pesan kesehatan. 6. Sistem mata pencaharian juga perlu dipelajari karena sistem mata pencaharian ada kaitannya dengan pola penyakit yang diderita oleh masyarakat tersebut. 7. Teknologi dan peralatan masyarakat setempat. Masyarakat akan lebih mudah menerima pesan yang disampaikan petugas jika petugas menggunakan teknologi dan peralatan yang dikenal masyarakat. Ada beberapa aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan antara lain adalah : 1. Umur. Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan golongan umur. Misalnya balita lebihbanyak menderita penyakit infeksi, sedangkan golongan usia lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan lain-lain. 2. Jenis Kelamin. Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda pula. Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara, sedangkan laki-laki banyak menderita kanker prostat. 3. Pekerjaan. Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya dikalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang banyak dilakukan disawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya



buruh yang bekerja diindustri, misal dipabrik tekstil banyak yang menderita penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu. 4. Sosial Ekonomi. Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruhpada pola penyakit. Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan dikalangan masyarakat yang status ekonominya rendah. 5. Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan : a. Pengaruh tradisi. Ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat. b. Sikap fatalistis.Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh : Beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit. c. Sikap ethnosentris. Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain. d. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya. Contoh : Dalam upaya perbaikan gizi, disuatu daerah pedesaan tertentu, menolak untuk makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat bernaggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing, dan mereka menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing. e. Pengaruh norma Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan. f. Pengaruh nilaiNilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Contoh : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daripada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi diberas merah daripada diberas putih. g. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap perilaku kesehatan.Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil



akan berpengaruh terhadap kebiasaan pada seseorang ketika ia dewasa. Misalnya saja, manusia yang biasa makan nasi sejak kecil, akan sulit diubahkebiasaan makannya setelah dewasa. h. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatanApabila seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi



jika



melakukan



perubahan,



menganalisis



faktor-faktor



yang



terlibat/berpengaruh pada perubahan, dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut. Aspek perilaku ibu di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu : 1. Usia.Usia ibu yang terlalu kecil ( 35 tahun ibu sudah memiliki banyak kekurangan baik dari fisik yang mudah lelah dan psikologi karena beban yang semakin banyak. 2. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Pendidikan tinggi ibu biasanya akan bertindak lebih rasional daripada ibu yang pendidikan rendah. 3. Psikologis. Selama kehamilan terjadi perubahan psikologi ibu dan emosional. Jika psikologis ibu menerima kehamilannya maka ibu akan menjaga dan memenuhi kebutuhan kehamilannya. 4. Pengetahuan. Pengetahuan ibu tentang kehamilan sangat mempengaruhi sikap ibu dalam memenuhi kebutuhan kehamilannya misalnya tentang asupan gizi ibu hamil Aspek perilaku keluarga dan masyarakat : 1. Dukungan keluargaKehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga karena nantinya akan hadir seorang anggota keluarga baru terjadi perubahan hubungan dalam keluarga 2. Dukungan suami Respon suami tehadap kehamilan istri memberikan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri. Bentuk dukungan suami : a. Dukungan psikologi. Contoh : ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian seperti menemani istri saat periksa hamil b. Dukungan sosial. Dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi, contoh: persiapan finansial khusus untuk persalinan



c. Dukungan informasi. Contoh : mencari informasi mengenai kehamilan, dengan ini akan menjaga kesehatan, kejiwaan istri agar tetap stabil, tenang dan bahagiad. d. Dukungan lingkungan. Contoh : membantu pekerjaan istri Macam-macam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut: 1. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, nifas dan menyusui 2. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan balita 3. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan dengan risiko tinggi 4. Asuhan kebidanan pada remajawanita sebagai calon ibu 5. Asuhan kebidanan pada keluarga berencana 6. Asuhan kebidanan padawanita dalam masa praperkawinan dan dengan gangguan reproduksi Hubungan antara paradigma asuhan kebidanan dengan status social budaya dan tradisi : 1. Sebagai urgensi Ilmu Sosial dan Budaya dalam Pembangunan Kesehatan dan kesehatan kebidanan: 



Sebagai pembangun di bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan







Sebagai nilai-nilai filosofi dalam pembanguan di bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan







Sebagai pembangun antara masyarakat pedesaan dalam bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan.



2. Sebagai Aspek Sosial Budaya dalam kesehatan, khusus dalam pelayanan kebidanan 



Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan ibu







Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan bayi







Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan anak balita







Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan keluarga







Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat



2.6 Contoh Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga yang Pernah Diamati di Lingkungan Sekitar Kebudayaan merupakan lingkungan yang terbentuk oleh norma-norma dan nilai-nilai yang dipelihara oleh masyarakat pendukungnya. Kebudayaan indonesia terkadang memarginalkan peran perempuan, berpengaruh pada pembentukkan karakter bangsa.



Tradisi adalah kebiasaan turun temurun yang telah dilakukan oleh masyarakat, setiap tradisi lokal memiliki kekhasannya tersendiri, merupakan bagian penting yang perlu terus dilestarikan karena menjadi bagian dari kekayaan bangsa. Status sosial adalah kedudukan seseorang di dalam keluarga dan masyarakat. Status sosial akan mempengaruhi perlakuan terhadap seseorang, penghargaan terhadap seseorang, dan tindakan yang boleh dilakukan seseorang. Contoh Status Sosial budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat di lingkungan saya yaitu : 1. Ada beberapa orang yang masih percaya pantang larang bagi wanita yang sedang hamil. Di mana bagi masyarakat sekitar lingkungan saya ini mempercayai bahwa orang hamil tidak boleh asal bicara, karena dipercaya bisa menimbulkan akibat kepada anak yang dikandungnya kelak akan bersifat seperti itu juga. 2. Wanita hamil dilingkungan saya kebanyakan mengalami masa ngidam dimana ngidam itu sendiri merupakan fenomena yang umum melekat pada ibu hamil seperti keinginankeinginan ibu hamil terhadap sesuatu. Jika ngidam wanita hamil tidak dituruti maka nanti anaknya akan ileran (ngeces). 3. Masyarakat sering membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan berdasarkan bentuk perut wanita hamil dengan anggapan bahwa bentuk perut nya lonjong itu adalah anak laki-laki sedangkan jika bentuk perut wanita hamil melebar ke samping itu adalah anak perempuan. 4. Salah satu jenis upacara adat untuk kehamilan di lingkungan saya adalah upacara adat tujuh bulan. di mana dalam upacara ini dilakukan upacara menempah bidan dengan tujuan untuk membuat ikatan/janji dengan bidan yang ditempah itu. biasanya bidan itu yang mengasuh perempuan hamil tersebut, bidan itu datang secara teratur memeriksa kesehatan dan anak dalam kandungan. 5. Setelah seorang bayi lahir, maka ada sebuah kebiasaan di lingkungan sekitar saya yaitu mengubur plasenta atau ari-ari bayi dan diatas galian tersebut dipasang lampu. Asuhan kebidanan itu berpegaruh besar dengan tradisi dan status sosial dimana ibu hamil mendapatkan perlakuan khusus dan bimbingan yang diperlukan baik itu dari suami, bidan dan lingkungan sekitarnya, sehingga ibu hamil bisa meredakan pikiran stress dan kelelahan yang dirasakan. Seperti memberitahu kepada ibu hamil bahwa acara tradisi seperti yang saya jumpai di lingkungan itu sangat penting dan berpengaruh bukan saja dengan adat, status social atau tradisi. Hal tersebut pun bisa sangat berpengaruh kepada kesehatan ibu dan



bayi karna ibu hamil tersebut merasa di berikan perhatian lebih oleh orang disekitarnya dan disinilah asuhan kebidanan sangat diperlukan.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain : 1. Istilah paradigma berasal dari bahasa Latin atau dalam bahasa Yunani paradeigmayang artinya model, pola, contoh. 2. Paradigma kebidanan adalah pandangan hidup/filsafah, dengan kata lain paradigma digambarkan sebagai pandangan hidup dari suatu disiplin. 3. Komponen



paradigma kebidanan adalah manusia, lingkungan, kesehatandan



kebidanan. 4. Macam-macam asuhan kebidanan meliputi: asuhan mandiri, kolaborasidan rujukan yang semuanya itu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan pasien. 5. Bidan dapat melakukan pelayanan/asuhan pada kasus-kasus patologis sesuai dengan kewenangannya. 6. Tugas bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan pada keluarga berencana. 3.2 Saran 1. Hendaknya kita mengetahui dan memahami pengertian serta makna paradigma kebidanan dalam pergaulan sehari-hari. 2. Hendaknya kita memahami komponen-komponen paradigm kebidanan. 3. Dalam melakukan asuhan kebidanan, hendaknya bidan memahami tentang manfaat pelayanan mandiri, kolaborasi dan rujukan.



DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Paradigma https://id.scribd.com/document/360005175/Makalah-Paradigma-Dalam-Asuhan-Kebidanan file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/Asuhan-Kebidanan-Komunitas_SC.pdf Users/ACER/AppData/Local/Temp/editkebidanan%20komunitas%20lusiana%20edit.pdf file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal-dalamPraktik-Kebidanan-Komprehensif.pdf file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/Konsep%20Kebidanan().pdf https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8& ved=2ahUKEwjJmeS8hLvrAhWJbSsKHVZYDBIQFjACegQIAhAB&url=https%3A %2F%2Fwww.academia.edu%2F8323146%2FPARADIGMA_ASUHAN_KEBIDA NAN&usg=AOvVaw2erXbUQL3QcIxMTnVurfZd