14 0 90 KB
Kriteria Klinis Penyakit Parkinson Kriteria diagnostik utama adalah adanya parkinsonism yaitu bradykinesia, dengan kombinasi dengan salah satu dari resting tremor atau rigiditas. Setelah diagnosis parkinsonism telah ditegakkan, diagnosis Penyakit Parkinson dapat ditegakkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Tidak adanya kriteria ekslusi absolut 2. Terdapat dua kriteria supportif 3. Tidak ada red flags. Diagnosis Klinis Probable Penyakit Parkinson harus memenuhi: 1. Tidak adanya kriteria ekslusi absolut 2. Adanya red flags yang diikuti juga dengan adanya kriteria supportif dengan ketentuan; a. Jika terdapat satu kriteria red flags, maka dibutuhkan satu kriteria supportif b. Jika terdapat dua kriteria red flags, maka dibutuhkan dua kritera supportif kriteria red flags tidak boleh ada lebih dari dua pada kategori ini
Kriteria Ekslusi Absolut: 1. Adanya gangguan serebellar sepertik gait serebellar, limb ataxia, abnormalitas serebelar okulomotor (Sustained Gaze Evoke Nistagmus, Sakadik hipermetri, Macro square,wave jerks) 2. Adanya Downward vertical supranuclear palsy, atau perlambatan selektif pada gerakan sakadik vertikal. 3. Terdiagnosis gangguan behavior berupa probable frototemporal demensia dan variannya atau afasia progresif primer, dalam 5 tahun perjalanan penyakit. 4. Gejala parkinsonian yang terbatas pada ektremitas bawah lebih dari 3 tahun. 5. Pengobatan dengan dopamine receptor blockter atau dopamine-depleting dengan dosis dan waktu yang sesuai dengan munculnya drug-induced parkinsonism
6. Tidak adanya respon pengobatan yang tampak meskipun sudah dengan penggunaan levodopa dosis tinggi pada setidaknya gejala dengan tingkat keparahan sedang 7. Hilangnya fungsi kortikal sensori (graphesthesia, sterognosis, dan sensori primer yang intak) apraxia ekstremitas yang jelas atau afasia progresif 8. Neuroimaging fungsional yang normal dari sistem presinaptik dopaminergik. 9. Adanya penyebab alternatif yang tercatat yang diketahui dapat menyebabkan parkinsonism dan kemungkinan berhubungan dengan gejala pasien, atau dokter ahli yang memeriksa, berdasarkan pemeriksaan yang lengkap merasa bahwa diagnosis alternatif yang ada lebih memungkinkan dibandingkan Penyakit Parkinson.
Kriteria Supportif 1. Adanya perubahan yang jelas dan dramatis dengan penggunaan dopaminergik. Pada terapi inisial pasien kembali normal atau mendekati normal. Tanpa adanya dokumentasi yang lengkap tentang respon terapi inisial, respon dramatis bisa dikategorikan sebagai: a. Perbaikan yang signifikan saat peningkatan dosis dan perburukan yang signifikan saat penurunan dosis. Perubahan sedang tidak termasuk. Tercatat secara objektif (>30% pada UPDRS III dengan perubahan pada tatalaksana) atau tercatat secara subjektif (Catatan yang jelas tentang perubahan gejala dari pasien yang kooperatif atau caregiver) b. Fluktuasi on/off
yang jelas yang pada titik tertentu dapat diperkirakan end-of-dose
wearing off. 2. Adanya diskinesia-terinduksi levodopa 3.Tremor pada lengan, tercatat pada pemeriksaan klinis. (pada masa lampau atau pada pemeriksaan terkini) 4. Adanya kehilangan baik olfaktori maupun denervasi simpatetik kardiak pada MIBG scintigraphy) Red Flags. 1. Gangguan gait yang progresif dan cepat hingga pasien membutuhkan kursi roda dalam 5 tahun dari onset
2. Tidak adanya progresifitas dari tanda dan gejala motorik lebih dari 5 gejala kecuali stabilitas terkait dengan pengobatan. 3. Disfungsi Bulbar Dini: Disfonia atau disatria berat (biacara yang tidak jelas hampir sepanjang waktu.) Disfagia berat (membutuhkan makanan halus, selang nasogastrik atau feeding gastronomy) dalam 5 tahun gejala. 4. Disfungsi pernapasan berat: Stridor baik pada pagi atau malam hari mapun nafas inspirasi yang mendesah) 5. Kegagalan autonomik berat dalam 5 tahun perjalanan penyakit termasuk di antaranya: a. Hipotensi ortostatik. Ortostatik menurunkan tekanan darah dalam 3 menit berdiri sebanyak 30mm Hg sistolik atau 15 mmHg Diastolik, tanpa adanya dehidrasi, pengobatan, atau penyakit lain yang dapat menyebabkan disfungsi otonom atau b. Inkontinensia urin berat atau inkontinensia urin pada 5 tahun pertama dari gejala (tidak termasuk di antaranya lama berdiri atau stress inkontinesi pada wanita.) 6. Riwayat jatuh yang berulang (lebih dari satu tahun) karena gangguan keseimbangan dalam 3 tahun onset. 7. Disproporsi anterocollis atau kontraktur dari tangan dan kaki dalam 10 tahun onset. 8. Tidak adanya gejala nonmotor dalam durasi 5 tahun perjalanan penyakit. Termasuk di antaranya gangguan mempertahankan tidur, insomnia orthostatis) hiposmia, atau gangguan psikiatri. (depresi, ansietas, atau halusinasi). 9. Terdapat tanda dan gejala traktus piramidalis, antara lain kelemahan atau tanda patologis, hyperreflexia (tidak termasuk di antaranya asimetris refleks sedang dan respon plantar extensor terisolasi. 10. Parkinson simetris bilateral. Pasien atau caregiver melaporkan gelaja Parkinson bilateral tanpa adanya sisi yang mendahului, dan tidak ada sisi yang dominan pada pemeriksaan yang objektif.
Kriteria aplikasi:
Intervensi dipertimbangkan pada lima kondisi klinis sebagai berikut 1. Pencegahan Progresifitas Penyakit 2. Monoterapi Simptomatik 3. Terapi tambahan simptomatik levodopa: a. Pada fase awal atau stabil penyakit Parkinson b. Pada pasien penyakit Parkinson dengan terapi optimal pada gejala umum atau motorik saja. 4. Pencegahan komplikasi motorik (Fluktuasi motorik dan dyskinesia)_ 5. Terapi untuk komplikasi motorik (Fluktuasi motorik dan dyskinesia)
Terapi yang memperlambat/mencegah progresifitas penyakit pada Penyakit Parkinson. Dari total 11 penelitian terbaru dapat ditarik kesimpulan dari beberapa terapi yang diberikan . Tabel 1 menunjukkan bentuk intervensi, kemanjuran, dan keamanan dan penggunaanya pada praktek klinis. Intervensi
Obat
Kemanjuran
Keamanan
Implikasi untuk kepentingan klinis
Dopamine Agonist
Ropinirole
Pramipexole
Bukti
belum
Masih dalam
cukup
investigasi
Tidak manjur
Tidak
bermanfaat Pergolide
Sepertinya
Tidak
tidak manjur
bermanfaat
Levodopa/
Obat
Decarboxylase inhibitor
dosis standar
belum Risiko yang Dalam bisa diterima penelitian cukup dengan
MAO-B Inhibitor
Selegine
Bukti
belum pemantauan
cukup
yang khusus
dengan Bukti
Rasagiline
Supplemen
Coenzym Q10
Bukti
belum
penelitian Dalam
cukup
penelitian
Tidak manjur
Tidak
Kreatine
bermanfaat Tidak manjur
Vitamin D Belum cukup bukti Latihan Fisik
Dalam
Belum cukup bukti
Tidak bermanfaat Dalam penelitian Dalam penelitian
Dopamin Agonist. Salah satu penelitian terbaru mengevaluasi penggunaan dopamin agonis (DA) pramipexole. Tidak ada studi baru yang mengevaluasi pergolide. Namun, masalah keamanan (termasuk jantung fibrosis) terkait dengan ergot DAs yang berarti keamanan tetaop disimpulkan “risiko yang dapat diterima dengan pemantauan khusus, "dan implikasinya untuk perubahan praktik menjadi "tidak berguna". Monoamine Oxidase B Inhibitors (MAO-B Inhibitors). Tidak ada penelitian terbaru terkait penggunaan selegiline atau rasagiline, dan tidak ada perubahan pada kesimpulan. Suplemen. Studi yang mengevaluasi sejumlah suplemen yang belum dimasukkan dalam publikasi EBM sebelumnya dievaluasi Koenzim Q10 dievaluasi dalam empat studi yang
menggunakan berbagai dosis. Ada 2 studi negatif berkualitas tinggi, secara keseluruhan tudi kualitas rendah negatif, kualitas rendah, dan 1 studi yang mungkin positif, maka dari itu kesimpulan khasiatnya adalah tidak efekti dan implikasi praktiknya adalah koenzim Q 10 tidak bermanfaat. Creatine. Creatine telah dievaluasi dalam satu peneltian berkualitas tinggi dan satu studi berkualitas rendah, dengan hasil yang negatif, maka kesimpulan khasiatnya adalah tidak bermanfaat, dan implikasi praktiknya adalah “tidak berguna." Satu studi baru yang menggunakan vitamin D tidak mempunyai kesimpulan yang jelas, maka kesimpulan khasiatnya adalah tidak cukup bukti dan implikasi praktiknya adalah masih dalam penelitian. Tidak ada masalah keamanan dengan salah satu suplemen yang disebutkan di atas.
Latihan Fisik. Dua studi baru mengevaluasi Latihan fisik sebagai intervensi untuk perkembangan awal Penyakit Parkinson. Kedua penelitian itu berkualitas rendah, maka kesimpulan khasiatnya adalah "bukti tidak cukup" dan implikasinya adalah dalam penelitian Tidak ada masalah keamanan dengan latihan yang dilaporkan ini.
Sampai saat ini, tidak ada intervensi yang menunjukkan kemanjuran atau dianggap berguna dalam praktek klinis sebagai pencegahan atau memperlambat perkembangan penyakit PD. Studi sebelumnya menggunakan ropinirole tidak meyakinkan, karena masalah Desain studi. Namun, baru-baru ini studi berkualitas tinggi menggunakan pramipexole negatif. Titik akhir yang diukur adalah pengaruhnya terhadap total UPDRS skor, dan desain awal tertunda digunakan untuk mengurangi efek perancu dari manfaat gejala pramipexole. Dengan demikian, implikasi praktiknya adalah “tidak berguna ”berbeda dengan kesimpulan“ investigasi ” untuk ropinirol. Suplemen makanan / nutrisi, termasuk koenzim Q10, kreatin, dan vitamin D tetap populer di kalangan Pasien PD karena ketersediaan luas, kemudahan penggunaan, dan tolerabilitas yang baik, tetapi tinjauan EBM menunjukkan bahwa tidak ada bukti manfaat klinis. Ilmiah alasan untuk masing-masing berada di luar cakupan ini
Tatalaksana Monoterapi untuk Penyakit Parkinson Intervensi
Obat
Kesimpulan Keamanan
Implikasi
untuk
Dopamine
Khasiat
praktek klinis
Agonist Pramipexole IR
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Pramipexole ER
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Rotigotine
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Piribedil
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Ropinirole IR
Berkhasiat
Kemungkinan
Nonergot
berguna Ergot
Levodopa/ Decarboxylase inhibitor perifer
Ropinirole PR
sepertinya berkhasiat
Cabergoline
Berkhasial
DHEC
Berkhasiat
Pergolide
Berkhasiat
Bromocriptine
Sepertinya berkhasiat
Formula
IR Berkhasiat
Risiko yang bisa diterima dengan pemantaua n khusus
yang
Berguna secara klinis Berguna secara klinis Berguna secara klinis Berguna secara klinis Berguna secara klinis Berguna secara klinis
Standar Controlled Released Extended
Berkhasiat
Release MAO-B inhibitors Lainnya
Selegiline
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Rasagiline
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Anticholinergic
Sepertinya
Berguna secara klinis
berkhasiat Amantadine AdenosineA2A Antagonist
Sepertinya berkhasiat
Istradefylline
Tidak berkhasiat
Kemungkinan berguna Tidak bermanfaat
Terdapat 8 penelitian terbaru yang mengevaluasi penggunaan monoterapi pada penyakit Parkinson.
Dopamin Agonis. Studi positif baru mengevaluasi bahwa pramipexole Immediate Release (IR) dan pramipexole Extended release (ER), dan praktek implikasinya tetap "berguna secara klinis". Sebuah studi tambahan penggunaan pramipexole ER melaporkan tidak ada yang baru Mengenai masalah keamanan. Sebanyak 2 studi positif baru mengevaluasi rotigotine, juga mengkonfirmasi implikasi klinisnya adalah "berguna secara klinis. Tidak ada masalah keamanan dalam penggunaanya. Preparat Levodopa. Levodopa IR dibandingkan dengan MAO-B inhibitor (sebagai kelompok) atau DAs (sebagai kelompok; PD MED) . Ketiga kelompok efektif, maka levodopa IR tetap “berguna secara klinis” sebagai monoterapi. Preparat ER baru levodopa (IPX066; levodopa ER) dievaluasi dan efektif dengan implikasi praktik "berguna secara klinis". Tidak ada masalah keamanan dalam penggunaanya. Preparat Farmakologis Lainnya. Adenosine A2A istradefilin antagonis tersedia secara komersial di Jepang untuk terapi tambahan dan dengan demikian dimasukkan dalam ulasan ini; satu penelitian RCT kualitas tinggi pada awal penyakit parkinson tidak menunjukkan kemanjuran maka implikasi praktiknya adalah secara klinis "tidak berguna." Secara keseluruhan, pilihan pengobatan pada awal penyakit demikian tergantung pada kebutuhan untuk meredakan gejala motorik dan tolerabilitas / efek samping baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan termasuk risiko komplikasi motorik yang lebih tinggi pada usia muda pasien onset dan keadaan pribadi. Ini mungkin termasuk kebutuhan untuk perbaikan yang cepat, misalnya, untuk alasan pekerjaan penggunaan inisial levodopa lebih diutamakan atau keinginan utama untuk menunda dyskinesia selama mungkin yang berarti menggunakan levodopa seminimal mungkin. Terapi tambahan pada fase awal penyakit Parkinson atau penyakit Parkinson yang stabil. Kelas
Intervensi
Khasiat
Keamanan
Implikasi
untuk
Praktik Klinis Dopamine
Piribedil
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Agonist
Pramipexole IR
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Nonergot Ergot
Pramipexole ER Berkhasiat
Berguna secara klinis
Ropinerole IR
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Rotigotine
Berkhasiat
Berguna secara klinis
Bromocriptin
Sepertinya
Mungkin berguna
berkhasiat
COMT inhibitor Entacapone
Risiko
Tidak
bisa
berkhasiat
yang diterima
dengan
Tolcapone
pemantauan yang khusus
MAOB-
Selegiline
inhibitor
Tidak
cukup
MAOBinhibitor
+ Zonisamide
Calcium
Safinamide
Sepertinya berguna
dalam penelitian Berguna secara klinis
Berkhasiat Berguna secara klinis Berkhasiat
tidak berguna
Tidak
Channel
berkhasiat
Blocker
Lainnya
Anticholinergic Amantadine
Pembedahan
Bilateral
STN
DBS
Gejala
Intervensi
Berguna secara klinis Sepertinya Mungkin bermanfaat
berkhasiat Sepertinya
Dalam penelitian
berkhasiat Tidak
cukup
bukti Khasiat
Keamanan
Implikasi Klinis
Obat
tidak
Berguna secara klinis
bukti Rasagiline
tidak berguna
untuk Donepezil
Gangguan Gait dan
Rivastigmin
Keseimbangan Metilphenidate
Belum
cukup
Dalam
bukti
penelitian
Sepertinya
Mungkin
berkhasiat
bermanfaat
Belum
Dalam
cukup
bukti Intervensi untuk
Memantine
Belum
Gejala
penelitian cukup Risiko
bukti
motor umum Cannabidiol
Belum bukti
Dalam
cukup bisa dengan
yang penelitian diterima
pemantauan Venom Lebah Fisioterapi Strategi
Gerak-
Olahraga Strategi
Gerak-
Berbasis teknologi Latihan fisik yang berpola Terapi Wicara
Dalam penelitian
yang khusus
Tidak berkhasiat
Tidak
Sepertinya
bermanfaat
berkhasiat
Berguna secara
Belum
klinis
cukup
Mungkin
bukti Belum
cukup
Dalam
bukti Belum
bermanfaat
cukup
penelitian Mungkin
bukti Belum
cukup
bermanfaat
bukti
untuk
Mungkin bermanfaat
masalah menelan Terapi Okupasi
Belum
cukup
bukti Akupuntur
Belum
cukup
bukti Repetitive
Belum
Transcranial
bukti Belum
Intervensi untuk tremor
tDirect
Current
Stimulation Unilateral thalamotomy
bukti
bermanfaat Dalam penelitian
cukup
Dalam penelitian
Stimulation(rTMS )
Mungkin
cukup
Dalam penelitian Mungkin bermanfaat
thalamic
Mungkin
stimulation
bermanfaat
Indikasi untuk Terapi pada Gejala Non-Motor Gejala Neuropsikiatrik
Depresi dan gejala depresi
Ansietas dan gejala ansietas
Apatis
Psikosis
Impulsi dan gangguan yang berhubungan
Demensia
Cognitive Impairment (Selain demensia, paling sering mild cognitive dementia)
Disfungsi Otonom
Mengiler
Hipotensi ortostatik
Gangguan berkemih
Gangguan ereksi
Gangguan gastrointestinal
Keringat berlebih
Gangguan Tidur
Fragmentasi tidur dan insomnia
Rapid Eye Movement Sleep behavior Disorder
Excessive Daytime Sleepiness
Lainnya
Mudah Lelah
Nyeri
Gangguan menghidu
Gangguan Mata
Pada pasien PD awal yang menggunakan levodopa, mungkin diperlukan untuk menambahkan agen nonlevodopa dibandingkan dengan meningkatkan levodopa bila diperlukan efek pengobatan yang lebih besar seiring dengan berkembangnya penyakit. Terutama pada pasien yang lebih muda dimana tujuan pengobatan mungkin untuk menunda perkembangan komplikasi motorik.
Gait dan keseimbangan seringkali merupakan gejala yang resisten terhadap levodopa karena keterlibatan jalur nondopaminergic. Penghambat kolinesterase (donepezil dan rivastigmine) telah dievaluasi untuk mengurangi jatuh karena patologi di pusat batang otak mengakibatkan disfungsi kolinergik.
Latihan berbasis fisioterapi termasuk treadmill, aerobik, dan latihan penguatan / keseimbangan terus dilakukan menjadi intervensi paling umum di PD.
Ada banyak pilihan yang tersedia untuk mengatasi fluktuasi motorik PD. Dalam praktik klinis sehari-hari, penyesuaian waktu konsumsi levodopa ke waktu yang lebih singkat dan meningkatkan penyerapan, misalnya dengan mengambil levodopa dengan perut kosong dan dengan meningkatkan transit gastrointestinal dengan mengobati sembelit dianggap sebagai metode yang efektif.