Partikel Penyusun Benda Mati Dan Makhluk Hidup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH IPA SEKOLAH III PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP



OLEH LUH DESI KRISTIA NINGSIH



NIM 1613071012



ANAK AGUNG NGURAH KRISNA BUANA



NIM 1613071023



AYU RULYANI



NIM 1613071030



PUTU RASIKYA KUNTY MANIK



NIM 1613071044



JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2018



PRAKATA



Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan IPA Sekolah III pada semester 5, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai gas, hukum-hukum gas, teori gas dan lain sebagainya di lingkungan sekitar kita. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang kami miliki. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Singaraja, 28 Oktober 2018



Penulis



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL........................................................................................ i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1



Latar Belakang ........................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah ...................................................................... 1



1.3



Tujuan ........................................................................................ 1



1.4



Manfaat ...................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 2.1



Molekul yang Terdapat Dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup .......................................................................................... 3



2.2



Atom dan Partikel Penyusunnya ................................................. 5



2.3



Prinsip Pembentukan Molekul ................................................... 10



2.4



Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari ................... 17



BAB III PENUTUP ......................................................................................... 33 3.1



Kesimpulan ................................................................................ 33



3.2



Saran .......................................................................................... 33



DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Tuhan telah menciptakan alam ini lengkap dengan berbagai zat yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup. Selain itu Tuhan juga telah menciptakan berbagai proses yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjalankan kehidupannya. Misalnya fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan berperan menyediakan oksigen dan bahan makanan bagi makhluk hidup yang lain seperti hewan dan manusia. Daun yang sudah tua kemudian jatuh menjadi sampah akan mengalami proses pembusukan atau penguraian. Pada proses penguraian tersebut zat-zat penyusun daun akan diubah menjadi zat-zat yang lebih sederhana dan dapat digunakan sebagai pupuk kompos atau humus. Dari penjelasan tersebut kita mengetahui bahwa di alam ini terjadi proses pembentukan zat-zat seperti pada fotosintesis dan juga penguraian zat-zat seperti pada pembusukan daun, penguraian tersebut diuraikan dari ukuran zat yang besar menjadi kecil. Zat-zat yang ada di alam ini tersusun atas materi yang sangat kecil yang disebut atom. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu partikel yang dapat membentuk ikatan pada suatu susunan tertentu. Ikatan pada atom dapat membentuk suatu molekul, molekul inilah yang berfungsi sebagai penyusun dalam suatu benda dan makhluk hidup. Perbedaan jenis penyusun molekul dapat menyebabkan suatu materi atau benda memiliki sifat-sifat yang berbeda. Selain itu sifat-sifat kimia dan fisik yang dimiliki setiap makhluk hidup dan suatu benda dapat diketahui melalui jenis dan jumlah penyusun yang terdapat di dalam suatu benda tersebut. Partikel-partikel zat penyusun dalam makhluk hidup dan bendabenda yang ada di sekitar perlu untuk kita ketahui secara mendalam sehingga melalui makalah ini, dapat lebih menambah pengetahuan tentang molekulmolekul penyusun makhluk hidup dan benda mati. Dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai molekul yang terdapat dalam benda mati dan makhluk hidup, partikel penyusun dalam atom, prinsip pembentukan molekul dan karakteristik benda-benda dalam kehidupan sehari-hari.



1



1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Apa saja molekul yang terdapat dalam benda mati dan makhluk hidup?



1.2.2



Apakah atom tersebut dan apa saja partikel penyusunnya?



1.2.3



Bagaimanakah prinsip pembentukan molekul?



1.2.4



Bagaimana karakteristik benda dalam kehidupan sehari-hari?



1.3 Tujuan 1.3.1



Untuk mengetahui molekul yang terdapat dalam benda mati dan makhluk hidup.



1.3.2



Untuk mengetahui tentang atom dan partikel penyusunnya.



1.3.3



Untuk mengetahui prinsip pembentukan molekul.



1.3.4



Untuk mengetahui karakteristik benda dalam kehidupan sehari-hari.



1.4 Manfaat Dari makalah ini manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami secara lebih mendalam tentang partikel penyusun pada benda mati dan makhluk hidup. Selain itu manfaat makalah ini untuk pembaca yaitu dapat menambah pengetahuan tentang penyusun partikel dalam tubuhnya dan dalam benda yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Molekul dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup Molekul adalah kumpulan dua atom atau lebih yang saling berikatan satu sama lain membentuk suatu susunan tertentu. Molekul yang ada di dalam suatu susunan tertentu terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat diamati dengan kasat mata dan bahkan tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa. Molekul merupakan salah satu partikel penyusun dalam makhluk hidup dan benda mati. Menurut Harun (1994:5), atom adalah bahan penyusun semua benda baik benda hidup maupun benda mati. Artinya baik benda hidup maupun benda mati tersusun atas atom-atom. Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom, atom-atom itu berikatan satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk tertentu. Tubuh makhluk hidup tersusun atas berbagai molekul kimia. Contoh adanya molekul dalam makhluk hidup yaitu terdapat pada tulang, yang mana pada tulang manusia mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O). Kemudian pada rambut manusia, rambut manusia tersusun dari molekul-molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S). Selain pada makhluk hidup, benda mati seperti kayu, air, plastik, merupakan zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul tertentu. Air tersusun dari unsur oksigen dan unsur hydrogen. Satu molekul air tersusun dari 2 atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Plastik merupakan zat yang penyusun dasarnya adalah karbon (C) dan hidrogen (H) serta beberapa tambahan atom yaitu nitrogen (N), klor (Cl), Flour (F) dan belerang (S). Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya plastik bersifat lentur karena molekul-molekul penyusunnya mempunyai rantai panjang, sedangkan arang mudah patah karena susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang kosong.



3



Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu. Misalnya kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan amilum yang ada pada umbi kentang. Pada umbi kentang (contoh lainnya adalah umbi ketela pohon, talas, dan beras) juga mengandung pati atau amilum yang dapat kita makan untuk digunakan sebagai sumber energi. Pati disusun oleh molekul-molekul berantai panjang. Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana yang disebut glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh atom oksigen dengan ikatan glikosida.



Perbedaan Struktur Senyawa: (a) Amilum pada Kentang dan (b) Selulosa pada Pensil. Sumber: Dokumen Kemdikbud



Molekul glukosa yang menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang ada pada pensil tersusun atas selulosa yang juga mempunyai rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul glukosa sama seperti pada pati. Selulosa dan amilum mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan antar molekul glukosanya berbeda. Selulosa merupakan zat yang keras tetapi jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sedangkan amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan. Keadaan itu menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan antar molekul penyusun materi juga



4



dapat menyebabkan zat atau materi itu mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda. Ada sekitar 25 unsur yang penting untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut. No.



Unsur



Lambang



Nomor Atom



Persentase (%)



Unsur yang menyusun 96% tubuh manusia 1.



Oksigen



O



8



65,0



2.



Karbon



K



6



18,5



3.



Hidrogen



H



1



9,5



4.



Nitrogen



N



7



3,3



Unsur yang menyusun 3,99% tubuh manusia 1.



Kalsium



Ca



20



1,5



2.



Fosfor



P



15



1,0



3.



Kalium



K



10



0,4



4.



Sulfur



S



16



0,3



5.



Natrium



Na



11



0,2



6.



Klor



Cl



17



0,2



7.



Magnesium



Mg



12



0,1



Unsur yang menyusun 0,01% tubuh manusia 􀀃Boron (B), kromium (Cr), Kobalt (C0), Tembaga (Cu), Flor (F), Iodin (I), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), selenium (Se), silikon (Si), timah (Sn), vanadium (V), dan seng (Zn) menyusun kurang dari 0,01 dari tubuh manusia.



5



2.2 Atom dan Partikel Penyusunnya Atom selama ini kita anggap sebagai suatu unit materi terkecil penyusun suatu molekul. Namun sesungguhnya atom memiliki beberapa partikel penyusun. Adapun partikel penyusun atom akan dijelaskan secara terperinci sebagai berikut. 1. Partikel Subatom Partikel subatom merupakan partikel yang lebih kecil dari atom yang menyusun atom. partikel subatom terdiri dari neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton berada pada bagian dalam atom yang membentuk inti atom. Sedangkan elektron berada pada bagian kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti atom. Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif. Sedangkan neutron bersifat netral karena tidak bermuatan.



Pada atom yang bersifat netral, jumlah proton dan jumlah elektronnya cenderung sama banyak. Kemudian masing-masing dari partikel penyusun subatom tersebut memiliki massa. Elektron cenderung memiliki massa lebih kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh karena itu massa atom akan menjadi terpusat pada inti atom. Ada



beberapa



teori



tentang



perkembangan



atom



yang



dikembangkan oleh para ahli. Masing-masing dari teori atom



6



mengemukakan tentang struktur atom yang berbeda-beda. Adapun teoriteori perkembangan atom tersebut adalah sebagai berikut. a. Teori Atom John Dalton



John Dalton mengatakan bahwa atom seperti bola pejal dan merupakan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Setiap unsur terdiri atas atom-atom yang identik satu sama lain. Atomatom dari unsur berbeda mempunyai atom berbeda. Atom-atom dapat bergabung dengan perbandingan tertentu membentuk senyawa. b. Teori Atom Joseph John Thomson



Teori atom menurut Joseph John Thomson adalah atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan ditempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti kismis dalam roti kismis. c. Teori Atom Ernest Rutherford



7



Ernest Rutherford menyatakan atom sebagai bola yang ditengah-tengahnya terdapat inti atom yang merupakan pusat muatan positif dan pusat massa. Sedangkan elektron-elektron berputar mengelilingi inti tersebut. d. Teori Atom Niels Bohr



Niels Bohr menyatakan bahwa atom terdiri atas inti yang menjadi pusat massa atom dan pusat muatan positif. Sedangkan elektron bergerak disekeliling inti pada lintasan tertentu yang membentuk suatu orbit yang disebut kulit-kulit atom. Menurut Niels Bohr selama elektron mengelilingi inti, elektron tidak memancarkan energi.



8



e. Teori Atom Modern



Dalam teori atom modern atom tersusun atas partikel sub atom yaitu neutron (n), proton (p), dan electron (e). Neutron dan proton menjadi satu membentuk inti yang padat disebut nukleus atau inti atom. Sedangkan elektron bergerak disekeliling inti hampir dalam kecepatan cahaya membentuk awan elektron. 2. Nomor Atom dan Nomor Massa Nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah dari neutron, proton, dan electron yang ada dalam atom tersebut. Atom yang satu berbeda dengan atom yang lain karena mempunyai elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Jika massa atomnya berbeda maka jari-jari bola atom itu akan berbeda pula. Hubungan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam suatu atom yang netral (tidak bermuatan) dapat dituliskan dengan persamaan berikut. Nomor Atom = Jumlah Proton (p) Dalam Suatu Atom = Jumlah Elektron (e) Nomor Massa = Jumlah Proton (p) + Jumlah Neutron (n) Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas lambang unsur, seperti rumusan berikut.



9



Sebagai contoh, penulisan lambang unsur litium (Li) yang mempunyai nomor atom 3 dan nomor massa 7 adalah 73𝐿𝑖 . 2.3 Prinsip Pembentukan Molekul 1) Konfigurasi Elektron Atom-atom berikatan membentuk ikatan kimia. Sebelum mempelajari bagaimana atom-atom berikatan, harus dipelajari terlebih dahulu susunan elektron di dalam suatu atom atau yang disebut dengan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron adalah cara penulisan pendistribusian elektron dalam orbital-orbital pada kulit utama dan subkulit. Aturan pendistribusian elektron sebagai berikut: a. Prinsip Aufbau Pengisian orbital selalu dimulai dari subkulit dengan tingkatan energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat yang lebih tinggi. Pengisian orbital dimulai dari orbital 1s, kemudian 2s, 2p dan seterusnya



Gambar urutan tingkat energi elektron Konfogurasi elekron ini dapat pula ditulis dengan lambang unsurunsur gas mulia. 1s2



: [He] 2



2s22p6



: [Ne] 10



3s23p6



: [Ar] 18



10



4s23d104p6



: [Kr] 36



5s24d105p6



: [Xe] 54



6s24f145d106p6



: [Rn] 86



7s25f146d107p6 Subkulit yang terisi penuh (d10) atau setengah penuh (d5) bersifat lebih stabil sehingga struktur d9 atau d4 tidak memiliki atom-atom. Tabel 1. Konfigurasi elektron beberapa unsur



b. Prinsip Larangan Pauli Wolfgang Pauli pada tahun 1926, mengemukakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat orbital bilangan kuantum yang sama. Dua elektron yang menempati satu orbital harus mempunyai spin yang berbeda. Kedua elektron tersebut dapat dinyatakan dengan diagram sebagai berikut : Jadi jumlah maksimum elektron pada setiap subkulit sama dengan dua kali jumlah orbitnya. Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektron c. Kaidah Hund Pada orbital-orbital dengan tingkat sama energi tiap-tiap orbital akan terisis dengan sebuah elektron yang memiliki spin sama (1/2



11



penuh)



terlebih



dahulu



sebelum



elektron-elektron



tersebut



berpasangan (penuh).



Menurut Bohr atom mempunyai tingkat-tingkat energi yang disebut dengan kulit atom. Menurut teori mekanika gelombang yaitu teori atom yang digunakan pada saat ini, tingkat-tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan seterusnya.



Gambar tingkat energi atom dan jumlah elektron maksimal Masing-masing kulit atom ditempati oleh sejumlah elektron. Setiap kulit mempunyai jumlah maksimum elektron yang dapat menempatinya. Misalnya kulit K, maksimum hanya dapat ditempati oleh 2 elektron. Apabila atom tersebut mempunyai elektron lebih dari 2 maka elektron berikutnya akan menempati kulit yang lebih tinggi. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom dimulai dari pengisian kulit terdalam atau yang mempunyai energi paling rendah. Tabel 2. Nama Kulit atom dan jumlah elektron maksimalnya Tingkat energi (n) ke:



Nama Kulit Atom



Jumlah elektron maksimal yang dapat menempati



1



K



2



2



L



8



3



M



18



4



N



32



Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K kemudian



12



ke kulit atom yang lebih tinggi. Misalnya atom Klor (Cl) yang bernomor atom 17. Maka konfigurasi yang ditunjukkan dimulai dari K yaitu 2, 8, 7. Namun pada Ca yang mempunyai 20 elektron, kulit atom K dan L berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron. Walaupun kulit M dapat ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang tersisa hanya 10, maka kulit atom M hanya terisi 8 elektron dulu dan kulit atom N terisi 2 elektron. Tetapi kalau jumlah elektron yang tersisa setelah K dan L terisi lebih dari 18 elektron maka kulit atom M terisi 18 elektron seperti contoh pada atom bromin dan kripton. Intinya, elektron akan disusun pada setiap kulit hingga membentuk susunan yang paling stabil. Karena Na melepaskan satu elektron, yang mulanya Na bersifat netral kini menjadi bermuatan +1, maka penulisannya menjadi Na+. Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. (Kemendikbud 2015). 2) Ion Elektron valensi merupakan jumlah elektron pas subkulit terluar suatu atom yang digunakan untuk pembentukan ikatan kimia. Tidak semua elektron valensi suatu atom berjumlah 2 atau 8 seperti pada gas mulia. Sehingga agar suatu atom itu mencapai kestabilan seperti gas mulian, maka atom akan melepaskan atau menerima elektron sehingga memenuhi kaidah oktet. Misalnya Na yang memiliki nomor atom 11. Pada konfigurasi seperti ini kulit M hanya terisi satu elektron. Keadaan ini menyebabkan natrium (Na) tidak stabil. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Na dapat melepaskan satu elektron atau menerima 7 elektron dari atom lain. Tetapi, menerima 7 elektron sangat sulit, maka atom natrium (Na) cenderung melepaskan 1 elektron. Akibatnya, bila Na melepaskan 1 elektron maka ada satu proton di dalam inti atom natrium (Na) yang tidak diseimbangkan oleh elektron. Jadi natrium (Na) akan kelebihan muatan positif dari satu proton. Karena Na melepaskan satu elektron, yang mulanya Na bersifat netral kini menjadi bermuatan +1, maka penulisannya menjadi Na+. Ion yang bermuatan positif disebut



13



kation,



sedangkan



ion



yang



bermuatan



negatif



disebut



anion.



(Kemendikbud 2015). Sebuah ion positif memiliki elektron lebih sedikit dibanding ion negatif. Sehingga dapat dikatakan bahwa atom yang melepas elektron akan menjadi ion yang bermuatan positif, sedangkan atom yang menangkap elektron akan berubah menjadi ion negatif. Misalnya pada pembuatan garam NaCl, ion Na+ dan ion Cl- akan tarik-menarik secara elektrostatik membentuk senyawa NaCl yang netral. Gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif ini disebut ikatan ion. Menurut Rufaidah dkk (2015, hal 5-6), ciri-ciri senyawa ion sebagai berikut: a. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi. b. Pada suhu kamar berwujud padat. c. Dalam keadaan lelehan murni dan larutan dapat menghantarkan arus listrik (bersifat konduktor). Pada umumnya unsur-unsur dalam bentuk logam cenderung melepaskan elektron, sehingga akan bermuatan positif (membentuk kation), sedangkan unsur non logam akan cenderung menerima elektron sehingga bermuatan negatif (membentuk anion). Kecenderungan suatu atom untuk menerima atau melepas elektron sehingga menjadi stabil juga dapat diketahui dari jumlah elektron terluar. Atom yang memiliki elektron terluar lebih dari 5 cenderung mengikat atau menerima elektron, sedangkan atom yang memiliki elektron kurang dari 4 cenderung melepaskan elektron. Di dalam tubuh manusia terdapat ion-ion tertentu. Ion-ion yang ada pada tubuh manusia akan keluar bersamaan dengan manusia melakukan aktivitas-aktivitas yang cukup menguras keringat, seperti berlari atau bermain sepak bola. Kehilangan beberapa ion dalam tubuh, akan membuat manusia mengalami kelelahan yang cukup berarti. Itulah mengapa setelah melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sebaiknya kita mengonsumsi minuman-minuman isotonik untuk menggantikan ion-ion yang jilang. Pada umumnya, kandungan ion yang ada pada minuman



14



isotnik, yaitu: ion kalium (K+), ion kalsium (Ca2+), ion magnesium (Mg2+), ion klorida (Cl-), ion karbonat (CO32-), dan ion hidrogen karbonat (HCO3-) (Kemendikbud 2015). Selain dengan melepas atau menangkap elektron, atom-atom juga dapat menggunakan bersama sejumlah elektron. Misalnya atom hidrogen. Gas hidrogen di alam bukan sebagai H tetapi sebagai H2. Gas H2 mempunyai dua elektron yang digunakan bersama. Jumlah dua elektron tersebut menyerupai elektron terluar gas mulia helium (He).



Gambar penggunaan elektron bersama pada molekul H2 Penggunaan bersama eletron antardua atom yang akan membentuk ikatan kimia yang disebut dengan ikatan kovalen.



Pada contoh gas



hidrogen, menggunakan bersama 1 pasang elektron. Pada umumnya ikatan ini dilambangkan dengan H-H. Satu tanda garis mewakili satu pasang elektron yang digunakan bersama. Misalnya pada gas oksigen, pada umumnya ikatan antaatom O dilambangkan dengan 𝑂 = 𝑂, hal ini menunjukkan bahwa terdapat dua pasang elektron yang digunakan bersama. Pencapaian kestabilan atom-atom dari suatu unsur yang ada di alam dengan cara pelepasan dan penerimaan elektron atau penggunaan bersama pasangan elektron menyebabkan atom-atom dapat bergabung satu sama lain membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut menyusun suatu senyawa. Oleh karena itu, molekul-molekul glukosa yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O bergabung membentuk senyawa C6H12O6 yang rasanya manis. 3) Identifikasi Unsur Kembang api seakan menjadi benda wajib setiap perayaan tahun baru. Warna-warna yang ditimbulkan kembang api sangat menarik dan



15



indah, sehingga menjadi kegemaran banyak orang. Kembang api mengandung senyawa-senyawa tertentu. Bila kembang api dibakar maka molekul-molekul yang ada di dalam senyawa tersebut menyerap energi dan



menyebabkan



elektron-elektron



pada



atomnya



mengalami



perpindahan antar kulit atom. Perpindahan elektron dari kulit atom yang lebih rendah ke tinggi akan menyerap energi sedangkan perpindaha elektron dari kulit yang lebih tingi ke rendah akan melepaskan energi. Energi yang dilepaskan tersebut akan terlihat sebagai cahaya. Masingmasing atom mempunyai jarak antarkulit atom yang berbeda sehingga energi yang diserap atau dilepaskan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya warna-warna yang berbeda. Setiap atom memiliki sifat fisika dan sifat kimianya sendiri-sendiri. Warna mengindikasikan sifat fisika yang ada pada atom tersebut. Atomatom yang membentuk suatu unsur tentunya menyebabkan unsur-unsur tersebut memiliki warna khas pada saat keadaan terbakar. Prinsip tersebut digunakan digunakan oleh para ilmuan untuk mengidentifikasi sautau unsur pada suatu bahan tertentu. Bila kita membakar suatu senyawa dan menghasilkan warna-warna tertentu yang menunjukkan bahwa dalam senyawa itu terdapat unsur tertentu disebut dengan uji nyala.



Gambar uji nyala beberapa unsur



16



2.4 Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari 1) Intan Dan Granit Intan merupakan salah satu batu berharga dan dengan keindahan kristal. Sedangkan grafit, biasanya digunakan sebagai isi pensil. Kedua bahan yang berbeda tersebut ternyata tersusun atas atom yang sama yaitu atom karbon (C). Pada intan masing-masing atom karbon (C) mengikat empat atom karbon (C) lainnya dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral (struktur berupa empat bidang). Struktur ini membuat intan bersifat sangat kuat dan keras serta memiliki titik lebur hingga 35.500°C. Pada grafit atom C berikatan dengan 3 atom lainnya membentuk lapisan heksagonal (struktur berbentuk datar yang terbentuk dari strukstur segienam). Antar lapisan diikat oleh suatu gaya yang disebut Van der Waals yang lemah, sehingga grafit lebih rapuh daripada intan. Struktur grafit yang demikian menyebabkan elektron mudah berpindah-pindah sehingga grafit merupakan bahan yang bagus sebagai penghantar listrik. Oleh karena itu grafit biasanya digunakan sebagai elektroda dalam baterai. Perbedaan jenis ikatan yang ada pada kedua bahan tersebut menyebabkan perbedaan sifat bahan. Grafit memiliki sifat bahan yang lebih lunak dibandingkan intan karena strukturnya berlapis-lapis. Hal tersebut menunjukkan bahwa sifat bahan dipengaruhi oleh molekul-molekul penyusunnya. Perbedaan struktur intan dan grafit menyebabkan sifat fisika dan kimia mereka berbeda. Perbedaan yang paling menonjol dari keduanya adalah mengenai daya hantar listrik dan daya hantar logam. Intan merupakan isolator listrik yang baik sedangkan grafit merupakan konduktor listrik yang baik. Sebaliknya, intan merupakan konduktor panas yang baik sedangkan grafit merupakan isolator panas yang baik. Struktur molekul dalam suatu bahan tidak dapat direkayasa oleh manusia tetapi hal tersebut merupakan ciptaan Tuhan. 2) Plastik



17



Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa. Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer. Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan menghasilkan kopolimer. Polimer alam yang telah kita kenal antara lain : selulosa, protein,



karet



alam



dan sejenisnya. Pada



mulanya manusia



menggunakan polimer alam hanya untuk membuat perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak – anak dan produk – produk industri lainnya. Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu : plastik thermoplast dan plastik thermoset. Yang termasuk plastik thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, NYLON, PET, BPT, polyacetal (POM), PC dll. Sedangkan plastik thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi. Yang termasuk plastic thermoset adalah : PU (poly urethene), UF (urea formaldehyde), MF (melamine formaldehyde), polyester, epoksi dll. Plastik Thermoplast antara lain : a. PETE (polyethylene terephthalate) atau kode 1 pete atau pet merupakan salah satu plastik yang sering digunakan sebagai wadah makanan. Plastik pete dapat kita temukan pada hampir semua botol air mineral dan beberapa pembungkus. Plastik ini dirancang untuk satu kali penggunaan saja. Jadi, jika digunakan berulang dapat meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang berkembang pada bahan itu. Hal ini disebabkan jenis plastik pete ini sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik pete



18



dapat bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali. b. HDPE (high-density polyethylene) atau kode 2 plastik hdpe merupakan jenis plastik yang biasanya digunakan untuk membuat botol susu, botol deterjen,



botol shampo, botol pelembab, botol



minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. Hdpe merupakan plastik yang paling umum didaur ulang dan dianggap plastik paling aman. Proses daur ulang plastik ini cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya banyak. Plastik hdpe ini sangat keras dan tidak mudah rusak karena pengaruh sinar matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, hdpe digunakan untuk membuat meja piknik, tempat sampah, dan produk lain yang membutuhkan ketahanan terhadap cuaca. c. PVC (polyvinyl chloride) atau kode 3 plastik PVC Memiliki sifat lembut dan fleksibel. Plastic ini digunakan untu membuat plastik pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. Selain itu juga digunakan untuk membuat pipa plastik, dan komponen kabel komputer. Pvc dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk pvc sebaiknya tidak digunakan kembali sebagai pembungkus makanan. Polyvinyl



chloride



(polivinil



klorida)



merupakan



hasil



polimerisasi monomer vinil klorida dengan bantuan katalis. Pemilihan katalis tergantung pada jenis proses polimerisasi yang digunakan. Untuk mendapatkan produk-produk dari pvc digunakan beberapa proses pengolahan yaitu : 1. Calendering, produk akhir : sheet, film, leather cloth dan floor covering. 2. Ekstrusi, merupakan cara pengolahan pvc yang banyak digunakan karena dengan proses



ini



dapat



dihasilkan



19



bermacam-macam produk. ‘extruder head’ dapat diganti dengan bermacam bentuk untuk menghasilkan : a. Pipa, tube, building profile, sheet, floor covering dan monofilament. b. Isolasi kabel listrik dan telepon. c. Barang berongga dan blown film. 3. Cetak injeksi, produk yang diperoleh adalah : a. Sol sepatu, sepatu, sepatu boot b. Container, sleeve (penguat leher baju), valve. c. Fitting, electrical and engineering parts d. LDPE (low-density polyethylene) atau kode 4 LDPE biasa ditemukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan cuci kering, pembungkus buah-buahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas. Ldpe



dianggap memiliki tingkat racun yang rendah dibandingkan



dengan plastik yang lain. Ldpe tidak umum untuk didaur ulang, jika didaur ulang plastik ldpe biasanya digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai. e. PP (polypropylene) atau kode 5 plastik PP bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP mampu menjaga bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. PP biasanya digunakan sebagai pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan sebagai ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat. Plastik dari PP dianggap aman jiga digunakan kembali dan dapat didaur ulang. Polypropylene mempunyai titik leleh yang cukup tinggi (190 - 200 oC), sedangkan titik kristalisasinya antara 130 – 135 C. Polypropylene mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia (hemical Resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strength) nya rendah.



20



f. PS (polystyrene) atau kode 6 polystyrene atau styrofoam Merupakan plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk. Plastik ini banyak digunakan dalam berbagai kebutuhan. Biasanya plastik PS digunakan sebagai botol minuman ringan, karton telor, kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim dalam jarak jauh. Plastik PS ini mudah rusak dan rapuh, sehingga mudah terpotong-potong menjadi kecil dan mudah mencemari lingkungan. Senyawa styrene pada plastik polystyrene



mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan jika



terkonsumsi dapat memicu kanker dan gangguan sistem reproduksi. Oleh karena itu, jika memungkinkan kita dapat menghindari plastik ini untuk digunakan sebagai pembungkus makanan. Polistirene adalah hasil polimerisasi dari monomer-monomer stirena, dimana monomer stirena-nya didapat dari hasil proses dehidrogenisasi dari etil benzene (dengan bantuan katalis), sedangkan etil benzene-nya sendiri merupakan hasil reaksi antara etilena dengan benzene (dengan bantuan katalis). Sifat-sifat umum dari poli stirena : 1. Sifat mekanis sifat-sifat mekanis yang menonjol dari bahan ini adalah kaku, keras, mempunyai bunyi seperti metallic bila dijatuhkan. 2. Ketahanan terhadap bahan kimia ketahanan ps terhadap bahanbahan kimia umumnya tidak sebaik ketahanan yang dipunyai oleh



21



PP atau PE. PS larut dalam eter, hidrokarbon aromatic dan chlorinated hydrocarbon. PS juga mempunyai daya serap air yang rendah, dibawah o,25 %. 3. Abrasion resistance ps mempunyai kekuatan permukaan relative lebih keras dibandingkan dengan jenis termoplastik yang lain. Meskipun demikian, bahan ini mudah tergores. 4. Transparansi sifat optis dari PS adalah mempunyai derajat transparansi yang tinggi, dapat melalui semua panjang gelombang cahaya (α 90%). Disamping itu dapat memberikan kilauan yang baik yang tidak dipunyai oleh jenis plastik lain, dimana bahan ini mempunyai indeks refraksi 1,592. 5. Sifat elektrikal karena mempunyai sifat daya serap air yang rendah maka ps digunakan untuk keperluan alat-alat listrik. Ps foil digunakan untuk spacers, slot liners dan covering dari kapasitor, koil dan keperluan radar. 6. Ketahanan panas ps mempunyai softening point rendah (90oc) sehingga ps tidak digunakan untuk pemakaian pada suhu tinggi, atau misalnya pada makanan yang panas. Suhu maksimum yang boleh dikenakan dalam pemakaian adalah 75oc. Disamping itu, ps mempunyai sifat konduktifitas panas yang rendah. g. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) Acrylonitrile butadiene styrene (akrilonitril butadiene stirena, ABS) termasuk kelompok engineering thermoplastic yang berisi 3 monomer pembentuk. Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas. Butadiene memberi perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat (toughness). Sedangkan stirena menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses. Beberapa grade ABS ada juga yang mempunyai karakteristik yang berfariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan dari yang mempunyai impact resistance tinggi sampai rendah. Berbagai sifat lebih lanjut juga dapat diperoleh dengan penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS yang bersifat



22



menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV, dll. ABS mempunyai sifat-sifat : 1. Tahan bahan kimia 2. Biaya proses rendah 3. Liat, keras, kaku 4. Dapat direkatkan 5. Tahan korosi 6. Dapat dielektroplating 7. Dapat didesain menjadi berbagai bentuk. 8. Memberi kilap permukaan yang baik ABS dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi, ekstrusi, thermoforming, cetak tiup, roto moulding dan cetak kompresi. ABS bersifat higroskopis, oleh karena itu harus dikeringkan dulu sebelum proses pelelehan. Penggunaannya : 1. Peralatan Keunggulan sifat-sifatnya maka banyak digunakan membuat peralatan seperti : hair dryer, korek api gas, telepon, intercom, body dan komponen mesin ketik elektronik maupun mekanik, mesin hitung, dll. 2. Otomotif Sifatnya yang ringan, tidak berkarat, tahan minyak bumi, maka ABS digunakan untuk radiator grill, rumah-rumah lampu, emblem, horn grill, tempat kaca spion, dll. 3. Barang-barang tahan lama : (a). ABS dengan grade tahan nyala api digunakan untuk cabinet TV, kotak penutup video, dll. (b). Grade tahan pukul pada suhu rendah dan tahan fluorocarbon dapat digunakan untuk pintu dan body kulkas. h. Bahan plastik lain (bpa, polycarbonate, dan lexan) atau kode 7 kategori plastik dengan kode 7 ini digunakan sebagai kode plastik dengan bahan selain bahan yang telah dipaparkan sebelumnya. Plastik ini biasanya digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan, namun ada



23



juga pabrik yang menggunakan plastik ini sebagai bahan baku botol minuman bayi dan pembungkus makanan. Penggunaan plastik ini sebagai botol minuman dan pembungkus makanan sangat tidak dianjurkan, karena salah satu zat penyusun plastik ini misalnya bpa (bisphenol a) merupakan senyawa yang dapat mengganggu kerja hormon-hormon tubuh. Oleh karena itu sebaiknya kamu menghindari penggunaan plastik yang memiliki kode 7 (tujuh) ini.



Jenis Plastik secara keseluran yang dilengkapi dengan gambar : No. Jenis



Karakteristik



Gambar



Plastik 1. PETE



PETE ((Polyethylene Terephthalate)



atau



atau Kode 1) Plastik jenis ini dirancang



PET



untuk



satu



kali



penggunaan



saja.



Jikadigunakan



berulang



dapat



meningkatkan



resiko



ikut



terkonsumsinya



bahan



plastik



dan



bakteri yang berkembang pada bahan tersebut. Jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik PETE dapat bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali. 2. HDPE



HDPE ((High-Density Polyethylene) atau Kode 2) merupakan plastik yang paling



umum



didaur



ulang



dan



dianggap plastik paling aman. Plastik HDPE ini sangat keras dan tidak mudah rusak karena pengaruh sinar matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, HDPE digunakan



24



untuk membuat meja piknik, tempat sampah,



dan



produk



membutuhkan



lain



ketahanan



yang



terhadap



cuaca. 3. PVC



Plastik PVC ((Polyvinyl Chloride) atau Kode 3) memiliki sifat lembut dan fleksibel. PVC dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk PVC sebaiknya tidak digunakan



kembali



pembungkus



makanan.



biasanya



digunakan



sebagai Plastik



ini



sebagai



pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. 4. LDPE



LDPE dianggap memiliki tingkat racun yang



rendah



dibandingkan



dengan



plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, jika didaur ulang plastik



LDPE



biasanya



digunakan



sebagai bahan pembuat ubin lantai. LDPE



biasa



pembungkus



ditemukan baju,



kantung



pada pada



layanan cuci kering, pembungkus buahbuahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas.



25



5. PP



Plastik PP ((Polypropylene) atau Kode 5) bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP mampu menjaga bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. Plastik dari PP dianggap aman jiga digunakan kembali dan dapat didaur ulang. PP biasanya digunakan sebagai



pembungkus



pada



produk



sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan sebagai ember, kotak



margarin



dan



yogurt,



dan



sedotan. 6. PS



Polystyrene (Kode 6) atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk. Plastik PS ini mudah rusak dan rapuh, dan mudah mencemari styrene



lingkungan.



pada



plastik



Senyawa polystyrene



mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan jika terkonsumsi dapat memicu kanker



dan



gangguan



sistem



reproduksi. Jika memungkinkan kita dapat menghindari plastik ini untuk digunakan



sebagai



pembungkus



makanan.



26



7. BPA



BPA



((BPA,



Polycarbonate,



dan



LEXAN) atau Kode 7) Kategori plastik dengan kode 7 ini digunakan sebagai kode plastik dengan bahan selain bahan yang



telah



dipaparkan



sebelumnya. Plastik



ini.



biasanya



digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan, Penggunaan sebagai



bot



ol



plastik



minuman



ini dan



pembungkus makanan sangat tidak dianjurkan,



karena



salah



satu



zat



penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang dapat mengganggu kerja hormonhormon tubuh.



4. LOGAM Kata logam berasal dari bahasa Yunani: Metallon yaitu sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan mempunyai sebuah ikatan logam, dan bisa dikatakan bahwa ia mirip dengan sebuah kation di awan elektron. Metal ialah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh suatu sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan sebuah metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal yang digambar dari boron (B) ke polonium (Po) yang membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini ialah metaloid, bisa juga disebut dengan semi-logam; unsur di kiri bawah ialah logam; unsur ke kanan atas ialah nonlogam. Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink. Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat),



27



tidak mengkilap, dan insulator. Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium. Jenis-jenis logam dan karakteristiknya adalah sebagai berikut : a. Baja Baja ialah salah satu aloi yang sangat sering kita dengar dan kita jumpai namanya. Baja merupakan aloi besi dan karbon yang merupakan satu dari sedikit bahan yang terpenting dalam industri, seperti yang kita ketahui, biasanya industri ini mempengaruhi dunia secara global. Baja mempunyai sifat tahan karat, dan kegunaanya yang sangat penting ialah untuk bidang industri di ruang angkasa. Baja atau disebut besi hitam biasanya digunakan sebagai komponen utama pada mesin, rangka mobil, kapal, kereta, perkakas, senjata, dan sebagai rangka bangunan. Baja sebenarnya merupakan logam paduan (alloy) antara logam besi (Fe) sebagai bahan utama dengan karbon (C) sekitar 0,2% hingga 2,1%. Selain karbon dalam baja juga terkandung mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silikon (Si), dan sebagian kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan alumunium (Al). Peningkatan kualitas baja biasanya dilakukan dengan penambahan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium (Nb). Fungsi unsur karbon dalam baja adalah sebagai bahan pengeras dan meningkatkan kekuatan tariknya sehingga dapat mencegah pergeseran atom-atom dalam logam baja. Hal ini disebabkan karena karbon dapat mengisi ruang kosong antar atom besi pada ikatan logam sehingga lebih rapat dan keras. Guna mencegah korosi, biasanya baja ditambahkan kromium (Cr) minimal 11% dari total bahan. Penambahan kromium (Cr)



akan



membentuk lapisan yang keras pada permukaan baja dan dikenal dengan stainless steel (baja tahan karat). Stainless steel ini banyak digunakan sebagai bahan dalam pembuatan alat-alat dapur seperti kompor maupun sebagai bahan dalam pembuatan pagar. b. Baja ringan (galvanum)



28



Rangka atap yang digunakan dalam membangun dengan warna putih atau perak tersebut disebut dengan baja ringan atau disebut galvanum. Galvanum merupakan logam baja tipis yang dilapisi oleh campuran logam yang terdiri atas alumunium (al) sebanyak 55%, seng (zn) sebanyak 43%, dan silikon (si) sebanyak 1,6%. Jika dibandingkan dengan kayu sebagai atap rumah material galvanum lebih ramah lingkungan, anti karat, dan memiliki ketahanan sangat tinggi. c. Perunggu Perunggu merupakan logam campuran yang mengandung tembaga (cu) sebagai komponen utamanya dengan jenis logam lain seperti timah (sn). Selain dengan timah logam lain yang dapat dicampurkan yaitu mangan (mn), aluminium (al), fosfor (p), atau silikon (si). Pada umumnya, dalam perunggu terkandung tembaga sebesar 88% sedangkan 12% adalah timah. Titik lebur dari perunggu beragam, tergantung dengan perbandingan komponen penyusunnya. Umumnya perunggu memiliki titik lebur 950 oC. Perunggu juga tidak dapat ditarik magnet. Tetapi, jika dalam pembuatannya diberi unsur besi atau nikel maka juga dapat ditarik magnet. Perunggu ini lebih kuat dari pada logam tembaga dan digunakan secara luas dalam industri. Perunggu juga tahan terhadap korosi akibat air laut, sehingga perunggu banyak digunakan sebagai kincir kapal dan bagian lain dari kapal yang berhubungan dengan air laut. Selain itu perunggu juga banyak digunakan pembuatan prasasti, alat musik gong dan alat gamelan, serta digunakan untuk membuat medali. d. Besi Besi ialah salah satu jenis logam yang mempunyai warna abu-abu keputih-putihan. Logam ini dihasilkan terutama dari peleburan biji hematit dalam tanur sembur. Kegunaanya ialah diapakai untuk bangunan dan bidang teknik, juga bisa dimanfaatkan untuk membuat suatu aloi baja. e. Emas



29



Unsur logam emas mempunyai sifat yang lunak, dan mempunyai warna kuning terang yang digunakan untuk sebuah perhiasan dan alatalat elektronik. Tentunya emas tidak mudah didapat di pasaran, karena mempunyai harga yang sangat tinggi dan terus meningkat. f. Kalium Kalium ialah salah satu jenis logam yang mempunyai berat yang ringan dengan warna keperakan, juga mempunyai suatu sifat sangat reaktif. Senyawa-senyawa kalium ini digunakan dalam sebuah pupuk kimia dan untuk dalam pembuatan kaca. g. Kuningan Kuningan ialah salah satu jenis logam yang mempunyai sebuah aloi yang terbuat dari tembaga dan seng. Dalam pemanfaatanya sangat banyak terjadi di bumi ini, yaitu untuk barang-barang hiasan, sekrup, alat-alat musik, paku-paku kecil, dan lain sebagainya. Kuningan merupakan logam paduan antara tembaga (cu) dan seng (zn). Perbandingan antara tembaga dan seng beragam, tergantung dengan karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan. Namun, umumnya kadar tembaga antara 60-90% dari massa total. Kuningan banyak digunakan sebagai dekorasi karena memiliki warna yang cerah seperti emas. Selain itu kuningan juga banyak digunakan sebagai bahan dalam membuat alat-alat rumah tangga dan alat musik seperti terompet dan snar drum. Kandungan tembaga dalam kuningan mampu membunuh bakteri seperti staphylococcus aureus, e. Coli, dan pseudomonas aeruginosa dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah menempel. Tembaga ini dapat membunuh mikroorganisme tersebut dengan beberapa mekanisme, antara lain: merusak struktur membran sel bakteri sehingga bakteri dapat mati, menganggu keseimbangan ion dalam bakteri, mengganggu tekanan osmosis, dan membentuk senyawa hidrogen peroksida (H2O2) pada membran bakteri. 5. Tulang dan gigi Tulang tersusun atas bagian yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit) dan bagian tak hidup. Sel-sel tulang kadarnya berbeda-beda selama kita



30



tumbuh. Pada tulang yang sudah sempurna kadar sel-sel tulang hanya sekitar 5 persen. Komponen tak hidup penyusun tulang terdiri atas zat organik dan zat anorganik. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen (ikatan serat protein yang tersusun memanjang yang bersifat elastis), protein polisakarida, dan glikoaminoglikan (mukopolisakarida) sebesar 50 persen.



Zat anorganik penyusun tulang yaitu kalsium fosfat Ca3(PO4)2, merupakan senyawa ionik yang tersusun dari ion Ca2+ dan PO42+. Pada tulang juga ditemukan ion bikarbonat (HCO3- ) sekitar 4-8 persen. Zat anorganik tersebut membentuk senyawa yang disebut hidroksiapetit (Ca10(PO4)6(OH)2). Mineral-mineral tersebut berfungsi sebagai bahan pengeras, pembuat kaku, dan penguat tulang. Tahukah kamu bahwa struktur tulang yang bagus ini mampu ditarik dengan beban 700-1400 kg/cm2 dan mampu menahan beban 1400-2100 kg/cm2. Kekuatan ini hampir sama dengan kekuatan dari alumunium atau baja lunak. Zat penyusun gigi hampir sama dengan zat penyusun tulang. Pada gigi terdapat protein yang dinamakan amelogenin dan enamelin. Pada gigi juga terdapat senyawa yang mengandung unsur Magnesium (Mg), natrium (Na), dan Fluor (F). Senyawa yang mengandung Fluor dalam gusi berfungsi sebagai pelindung gigi dari kerusakan akibat terkena zat asam. Florida juga dapat mempercepat mineralisasi atau penambahan zat kalsium (Ca) dan Fosfor (P) pada permukaan gigi.



31



32



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan paparan materi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam tubuh makhluk hidup dan benda mati terdapat zat-zat penyusun yang membentuk disebut molekul. Molekul adalah kumpulan atom-atom yang berikatan melalui ikatan kimia dan membentuk suatu susunan dan sifat-sifat tertentu pada suatu benda. Atom merupakan unit terkecil dari suatu materi yang memiliki kulit atom dan inti atom. Dalam inti atom terdapat partikel penyusun yaitu elektron, neutron dan proton. Setiap atom memiliki nomor atom dan nomor masssa. Selain itu atom juga menyusun benda-benda dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bati intan, plastik, logam dan baja, emas, dan tulang gigi. 3.2 Saran Adapun saran dalam hal ini yaitu molekul-molekul yang digunakan sebagai penyusun dalam makhluk hidup dan benda mati perlu untuk lebih diperdalam lagi selain membaca makalah ini. Selain itu materi dalam makalah ini sebaiknya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.



33



DAFTAR PUSTAKA Afriani, H.N.___. Bahan Ajar Kimia: Konfigurasi Elektron Bilangan Kuantum. Dalam http://edoc.site/queue/modul-konfigurasi-elektron-pdf-free.html. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2018. Ajim Nanang. 2016. Molekul dalam Benda Mati dan Hidup. Dalam http://www.mikirbae.com/2016/01/molekul-dalam-benda-mati-danmakhluk.html. Diakses tanggal 25 Oktober 2018. Ajim, Nanang. 2016. Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari. Dalam http://www.mikirbae.com/2016/01/karakteristik-benda-dalamkehidupan.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2018. Kemendikbud. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan. Mujiarto, Iman . 2005. SIFAT DAN KARAKTERISTIK MATERIAL PLASTIK DAN BAHAN ADITIF. Dalam https://mesinunimus.files.wordpress.com/2008/02/sifat-karakteristikmaterial-plastik.pdf. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2018.