PATOFISIOLOGI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PATOFISIOLOGI & TERMINOLOGI MEDIS INDERA PENGECAP (LIDAH)



Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah KKPMT-III (Terminologi Medis/Patofiosiologi Sistem Indera, Saraf, Mental) Dosen Mata Kuliah : Beni Hartadi, S.ST.



Disusun oleh :



DILA SUSANTI



:



E71161030



JIHAN NURACHMAN



:



E71161036



NURLANA AISYAH FITRI



:



E71161042



RIKA ROSULAWATI YULIA OKTASA



: :



E71161047 E71161052



PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN



POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2017



KATA PENGANTAR



Puji syukur terpanjatkan selalu kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan kehendak-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Dalam proses penyelesaian tugas ini, kami banyak sekali mendapatkan bantuan baik moril maupun materil, secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini kami sebagai pembuat ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1.



Beni Hartadi, S.ST. selaku Dosen Mata Kuliah KKPMT-III (Terminologi Medis/Patofiosiologi Sistem Indera, Saraf, Mental) yang telah memberikan bimbingannya.



2.



Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.



3.



Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam proses pembuatan tugas ini. Dengan terselesaikannya tugas ini diharapkan agar kami lebih mengetahui



segala hal berkaitan anatomi dan fisiologi sistem pengecapan dengan baik dan benar yang sesungguhnya secara menyeluruh. Tugas ini merupakan hasil karya kami yang dikutip dari berbagai sumber, namun tidak menutup kemungkinan apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dan peyempurnaan tugas ini. Demikian tugas ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.



Cimahi, 24 Oktober 2017



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR



i



DAFTAR ISI



ii



BAB I PENDAHULUAN



1



1.1. Latar Belakang



1



1.2. Rumusan Masalah



1



1.3. Tujuan Penulisan



1



BAB II PEMBAHASAN



2



2.1. Pengertian Lidah



2



2.2. Fungsi Lidah Manusia



3



2.3. Bagian-bagian Lidah dan Fungsinya



6



2.4. Terminologi Medis Sistem Pengecap



11



2.5. Penyakit Pada Lidah



12



2.6. Koding



15



2.7. Pencegahan



15



BAB III PENUTUP



16



3.1. Kesimpulan



16



3.2. Saran



16



DAFTAR PUSTAKA



17



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indera ke otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar. Seperti setuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara. Dalam segala hal, serabut sarafsaraf sensorik dilengkapi dengan ujung khusus akhir guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, dimana setiap organ berhubungan. Dalam makalah ini akan kami bahas lebih detail tentang alat pengecap yaitu lidah, dimana kita tahu tanpa alat pengecap itu kita tidak akan bisa merasakan rasa asin, manis, pahit, asam, umami pada makanan yang sudah kita makan. Dengan begitu kita harus bisa lebih mengenal apa sebenarnya yang ada atau terdapat dalam lidah itu sehingga kita dapat menikmati makanan yang kita makan. Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara dan juga membantu membolak balik makanan didalam mulut. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimanakah pengecapan?



terminologi



medis/patofiosiologi



sistem



indera



1.3. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui bagaimana terminologi medis/patofiosiologi sistem indera pengecapan.



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Pengertian Lidah Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Makanan memasuki mulut dimana tahap pertama dalam proses pencernaan berlangsung, dengan tindakan lidah dan sekresi air liur. Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus pengecap, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakangerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk farinx. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligament halus yang 2



mengaitkan bagian posterior lidah pada bagian dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang didasar mulut,maka ujung lidah berbentuk bulat. Lidah ini juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla.



2.2. Fungsi Lidah Manusia 1. Indera pengecap atau perasa Lidah menjadi salah satu dari kelima indera manusia yang bertugas sebagai pengecap atau perasa, baik makanan maupun minuman. Alat ini sangat peka terhadap rangsangan rasa makanan, seperti manis, asam, pahit, pedas, dan sebagainya. Selain itu juga mampu mengukur kualitas tekstur dan struktur makanan, apakah lembut seperti kue dan roti ataukah kasar dan berserat seperti daging. Hal ini memberikan nilai tambah dan sangat di gunakan oleh koki atau juru masak.



2. Menunjukkan kondisi tubuh Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism tubuh,terutama kesehatan tubuh manusia. 



Warna Lidah Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan



3



ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah. 



Bentuk Lidah Tipis, jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku ,menandakan masuk angin panjang,adanya akivitas panas pada jantung Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung



3. Membantu mencerna makanan Bukan hanya itu, baik lidah manusia ataupun hewan semua di lengkapi kelenjar yang berguna merawat dan membantu lidah menjalankan fungsinya. Salah satunya adalah untuk mencerna makanan. Jadi di lidah terdapat kelenjar air liur yang membantu manusia untuk mengolah makanan yang ada di dalam tubuh. Bantuan tersebut membuat makanan menjadi lebih lembut, serta membantu lidah untuk membaui apakah rasa dari makanan tersebut. Kelenjar ini juga membantu lidah untuk meneruskan makanan dari mulut ke kerongkongan untuk pencernaan makanan lebih lanjut. Peristiwa ini di namakan dengan gerakan peristaltic.



4. Membantu manusia berbicara Bisakah anda berbicara kata ‘dodi’ tanpa menggerakan lidah anda? tentu saja tidak bisa! Dalam beberapa kata dan percakapan manusia memerlukan lidah untuk membantu menjelaskan makna dan maksud pembicaraan. Misalnya saat anda mengatakan ‘dodi’, bagian ujung lidah akan menempel pada langit langit mulut. Mengapa? Karena hal ini bisa memperjelas ucapan anda. jika anda hendak mengucapkan kata ‘dodi’ tanpa menggerakkan lidah, kata yang keluar nantinya adalah ‘oi’ saja.



4



5. Membantu melembabkan mulut Apakah anda juga mengalami bibir kering saat siang hari yang di sebabkan karena panasnya matahari atau dehidrasi? Bagaimana dengan mengatasinya agar bibir anda tetap segar? Biasanya orang orang membasahi bibirnya dengan air liur yang di salurkan melalui lidah. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban bibir, agar tidak terlihat semakin pecah pecah. Sebab jika anda membiarkan bibir tersebut sampai parah tingkat kepecah pecahannya, akan menimbulkan luka sampai berdarah. Keadaan ini memungkinkan seseorang terkena infeksi yang di tandai dengan pembengkakan di daerah lidahnya. Tentu saja mengganggu penampilan anda, bukan?



6. Membantu gigi memproses makanan Jika mulut anda hanya terdapat gigi dan air liur saja, bisakah makanan di cerna mulut? Mungkin bisa untuk terus di gigit gigiti saja, tapi makanan tersebut tidak bisa di balik, tidak bisa di tata di dalam mulut. Masalah ini seperti ketika anda ‘seliliden’ atau terselipnya makanan di sela antara gigi anda. Sangat menggelikan, sehingga secara tidak sadar lidah langsung merangsang makanan tersebut agar segera keluar. Jika tidak ada bantuan lidah, maka selipan makanan tersebut tidak akan bisa keluar dari gigi.



7. Pengirim pesan makanan ke otak Baik gigi, air liur, langit langit mulut, bibir dan semua organ oral tidak memiliki sistem syaraf yang mampu secara peka terhadap rangangan mengirimkan pesan ke otak. Lidah menjadi salah satu organ yang paling peka mengirimkan pesan terhadap otak, entah bagian gigi ada yang keropos, bibir terluka seperti sariawan sampai berdarah, hingga ada lemak yang masih menempel di langit langit mulut, hanyalah lidah yang mampu merasakan dengan syarafnya yang peka. Kemudian di kirimkan pesan



5



tersebut ke otak dan di olah di sistem informasi. Baru setelah itu, otak memberikan tindak lanjut apa yang harus dilakukan.



8. Pengaturan suhu antara dalam tubuh dengan lingkungan Salah satu keistimewaan lidah ini adalah sebagai pengatur suhu antara dalam tubuh dengan udara yang ada di luar. Seperti ketika anda sakit, maka tubuh anda akan terasa panas tinggi di dalam. Atau dengan kata lain, suhu yang ada di dalam tubuh naik. Pertama kali yang merasa kenaikan suhu tersebut adalah lidah. Di dalam mulut akan terasa panas, lalu merasakan pahit. Dengan adanya pengontrol suhu yang ada di lingkungan



dengan



tubuh



membantu



anda



dalam



mempercepat



penanganan agar segera sembuh.



9. Pencegah bahaya yang masuk ke dalam mulut Anda pernah merasakan superpel, sunlight, atau detergen masuk ke dalam tubuh melalui mulut? Bagaimana rasanya, sangat pahit bukan? Saat pertama kali masuk ke dalam tubuh, apakah lidah anda langsung menerima? Secara normal lidah bisa memberikan insting kuat, makanan mana yang layak di makan atau tidak. Hal ini berkaitan bahwa lidah menjadi salah satu pelindung tubuh manusia dari racun. Ketika lidah merasa makanan yang masuk adalah racun, atau mengandung zat zat yang sangat kuat, yang mana bisa merusak tubuh, maka secara sadar akan menolak. Namun kemampuan ini tidaklah kuat. Bukan berarti semua makanan yang masuk, dengan indikasi di beri racun, bisa langsung di tolak lidah. Jika makanan yang masuk ke dalam tubuh di manipulasi dengan sesuatu yang menurut lidah enak dan lezat serta pantas untuk di makan, maka lidah juga akan menerimanya.



2.3. Bagian-bagian Lidah dan Fungsinya Lidah tersusun dari otot lurik yang dilapisi oleh membran mukosa. Lidah beserta oto-totot yang berhubungan dengan lidah merupakan bagian 6



yang menyusun dasar dari rongga mulut. Lidah dibagi menjadi dua bagian yang lateral simetris oleh septum median yang berada disepanjang lidah. Lidah



menempel



pada



tulang



hyoid



pada



bagian



inferior,



prosesus styloid dari tulang temporal dan mandibula. Setiap bagian lateral dari lidah memiliki komponen otot-otot ekstrinsik dan intrinsik yang sama. Otot ekstrinsik lidah terdiri dari otot hyoglossus, otot genioglossus dan otot styloglossus. Otot-otot tersebut berasal dari luar lidah (menempel pada tulang yang ada di sekitar bagian tersebut) dan masuk kedalam jaringan ikat yang ada di lidah. Otot-otot eksternal lidah berfungsi untuk menggerakkan lidah dari sisi yang satu ke sisi yang berlawanan dan menggerakkan ke arah luar dan ke arah dalam. Pergerakan lidah karena otot tersebut memungkinkan lidah untuk memosisikan makanan untuk dikunyah, dibentuk menjadi massa bundar, dan dipaksa untuk bergerak ke belakang mulut untuk proses penelanan. Selain



itu,



otot-otot



tersebut



juga



membentuk



dasar dari mulut dan mempertahankan agar posisi lidah tetap pada tempatnya. Otot-otot intrisik lidah berasal dari dalam lidah dan berada dalam jaringan ikat lidah. Otot ini mengubah bentuk dan ukuran lidah pada saat berbicara dan menelan. Otot tersebut terdiri atas : otot longitudinalis superior, otot longitudinalis inferior, otot transversus linguae, dan otot verticalis linguae. Untuk menjaga agar pergerakan lidah terbatas ke arah posterior dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya, lidah berhubungan langsung dengan frenulum lingual, yaitu lipatan membran mukosa yang berada pada bagian tengah sumbu tubuh dan terletak di permukaan bawah lidah, yang menghubungkan langsung antara lidah dengan rongga mulut. Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas lidah) dan permukaan lateral lidah, lidah ditutupi oleh papila. Papila adalah proyeksi dari lamina propria yang ditutupi oleh epitel pipih berlapis. Sebagian dari papila memiliki kuncup perasa, reseptor dalam proses pengecapan, sebagian yang lainnya tidak. Namun, papila yang tidak memiliki kuncup perasa memiliki 7



reseptor untuk sentuhan dan berfungsi untuk menambah gaya gesekan antara lidah dan makanan, sehingga mempermydah lidah untuk menggerakkan makanan di dalam rongga mulut. Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang, berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung. Pada permukaan bawah lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papilae.



Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang digunakan bentuk dan fungsinyaberbeda, terdapat 4 jenis papilae. Yaitu :



1. Papilae filiformis Mempunyai bentuk penonjolan langsing dan konis, sangat banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung puting kecap (reseptor).



2. Papilae fungiformis Menyerupai bentuk jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting pengecap yang tersebar pada permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang banyak jumlahnya.



3. Papilae foliatae Tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, apabila ini mengandung banyak puting kecap.



8



4. Papilae circumvallate Merupakan papilae yang sangat besar yang permukaannya pipih meluas di atas papilae lain. Papilae circumvalate tersebar pada daerah “V” pada bagian posterior lidah. Banyak kelenjar mukosa dan serosa (von ebner) mengalirkan isinya kedalam alur yang mengelilingi pinggir masingmasing papilae. Susunan yang menyerupai parit ini memungkinkan aliran cairan yang kontinyu di atas banyak puting kecap yang terdapat sepanjang sisi papila ini. Aliran sekresi ini penting untuk menyingkirkan partikel-partikel dari sekitar puting kecap sehingga mereka dapat menerima dan memproses rangsangan pengencapan yang baru. Selain kelenjar-kelenjar serosa yang berkaitan dengan jenis papila ini, terdapat kelenjar mukosa dan serosa kecil yang tersebar di seluruh dinding rongga mulut lain-epiglotis, pharynx, palatum, dan sebagainya-untuk memberi respon terhadap rangsangan kecap.



Saliva (Air Liur Fungsi saliva awalnya di dalam sistem pencernaan untuk melembabkan dan melunakkan makanan ke dalam pembentukan bolus. Bolus selanjutnya dibantu oleh pelumasan yang disediakan oleh air liur dalam perjalanannya dari mulut ke kerongkongan. Yang juga penting adalah adanya enzim pencernaan amilase dan lipase. Amilase mulai bekerja pada pati di karbohidrat, memecahnya menjadi gula dari maltosa dan dekstrosa yang dapat lebih dipecah dalam usus kecil. Air liur di mulut bisa menyumbang 30% dari pencernaan pati awal. Sedangkan lipase mulai bekerja untuk menghancurkan lemak. Lipase diproduksi lebih lanjut di pankreas dimana dilepaskan untuk melanjutkan pencernaan lemak ini.



9



Berikut ini penampang lidah dan bagian-bagiannya:



Didalam papillae terdapat banyak putting pengecap (taste buds). Setiap putting pengecap terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini :



10



Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar dari pengecap. Sel-sel penunjang yang berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap. Indera pengecap yang terdapat didalam lidah memiliki 4 modalitet rasa, yaitu : Manis : pada puncak atau ujung lidah Asin



: pada tepi lidah (samping kiri dan kanan)



Asam : pada tepi lidah (samping kiri dan kanan) Pahit : pada pangkal lidah



11



2.4. Terminologi Medis Sistem Pengecap 1. Lingua histura



= Lidah yang kesat



2. Lingua grabra



= Lidah yang licin



3. Lingalgia



= Sakit/nyeri lidah



4. Glossitis



= Radang lidah



5. Anlinguo



= Tidak ada lidah



6. Hematoglossial



= Lidah berdarah



7. Glosseleukoplakia



= Plak putih pada lidah



8. Lingual



= Berkaitan dengan lidah



9. Lingua histura



= Lidah yang kesat



10. Lingua grabra



= Lidah yang licin



11. Lingalgia



= Sakit/nyeri lidah



2.5. Penyakit Pada Lidah Berikut ini adalah beberapa penyakit pada lidah : 1. SARIAWAN Sariawan atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alergi, mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan 12



asupan zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan merupakan luka terbuka yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil dengan diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 - 3 luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas. Meskipun tergolong penyakit lidah yang sederhana, sariawan ini akan cukup menggangu aktivitas yang akan dijalankan oleh lidah anda.



2. KANKER LIDAH Kanker lidah merupakan suatu pertumbuhan jaringan yang tidak normal (neoplasma) yang muncul dari jaringan epitel mukosa lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling sering pada bagian tengah lateral. Lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis tengah atau ke lateral menuju dasar mulut. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Namun ada juga hal lain yang dapat memicunya seperti jarang merawat kebersihan gigi, pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai.



3. GEOGRAPHIC TOUNGE Geographic tounge merupakan peradangan pada lidah yang biasanya bersifat kronis dan terjadi jika ada gangguang pada saluran pencernaan. Penyakit pada lidah dinamakan geographic tounge karena bercak pada lidah seperti pulau pulau. Bagian Pulau itu berwarna merah dan lebih licin. Pada kondisi yang lebih parah, daerah berbentuk pulau akan dikelilingi lapisan tebal berwarna putih. Penyakit pada lidah ini bisa terjadi akibat alergi.



13



4. PERADANGAN PADA LIDAH (ATROPHIC GLOSSITIS) Atrophic Glosstis adalah suatu penyakit pada lidah yang ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena degenerasi ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di bagian atas lidah). Penderita yang mengalami penyakit pada lidah ini . lidahnya akan tampak licin dan mengkilat, baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian. Penyakit ini sering kali timbul akibat kekurangan zat besi. Oleh karena itu penyakit pada lidah ini banyak ditemukan pada penderita anemia.



5. FISSURED TOUNGE Fissured tounge atau lidah retak retak merupakan penyakit pada lidah yang membuat lidah yang membuat lidah tampak seperti terbelah atau retak retak. Garis retakan yang muncul jumlahnya kadang hanya satu dan berada di tengah lidah. Namun bisa juga bercabang cabang kondisi ini tidak terlalu membahayakan, tapi sewaktu waktu dapat menimbukan perih dan nyeri di lidah.



6. LIDAH BERSELAPUT (COATED TOUNGE) Penyakit pada lidah ini merupakan kondisi klinis pada dorsum lidah tampak tertutup oleh suatu lapisan yang umumnya berwarna putih atau mengikuti warna dari jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi. Selaput lidah ini bisa terjadi pad orang yang mengalami penyakit kronis dan sistemik, dehidrasi dan penyakit infeksi.



7. GLOSSOPYROSIS Jika seseorang menderita penyakit pada lidah yang satu ini, lidah mereka akan terasa perih dan terbakar, namun tidak ditemukan gejala apa pun dalam pemeriksaan. Penggunaan obat kumur dalam jangka waktu panjang yang sering, ditambah jika cairan obat kumur tersebut mesih sangat pekat, bisa menimbulkan glossopyrosis pada lidah. 14



8. GLOSOPTOSIS Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.



2.6. Koding 1. Geographic Tounge



K14.1



2. Atrophic Glossitis



K14.4



3. Fissure Tounge



K14.5



4. Coated Tounge



K14.3



5. Glossopyrosis



K14.6



6. Glossitis



K14.0



7. Glossopathy



K14.9



2.7. Pencegahan Penyakit pada lidah itu tidak akan terjadi jika kebersihan daerah mulut terjaga. Menjaga kebersihan mulut yang paling sederhana adalah dengan : 1. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari 2. Membersihkan lidah dengan alat tertentu 3. Hindari penggunaan obat kumur secara berlebihan 4. Menghindari makanan dan minuman dengan suhu ekstrem 5. Mengontrol kesehatan gigi anda setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi Bila ketika merasakan hal yang ganjil pada lidah, ada baiknya jika periksa kesehatan anda



15



BAB III PENUTUP



3.1. Kesimpulan Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan dari benda-benda yang masuk kedalam mulut kita. Lidah dapat dijadikan sebagai alat pendeteksi penyakit pada manusia karena merupakan indera perasa yang rentan terhadap penyakit. bagian pangkal lidah berfungsi untuk merasakan rasa asin, tepi depan lidah untuk merasakan rasa manis, tepi samping untuk merasakan rasa asam, dan pangkal lidah untuk merasakan rasa pahit. Lidah juga dapat membantu proses pencernaan makanan seperti mengunyah dan menelan. 3.2. Saran 1. Melihat dari banyaknya penyakit berbahaya yang dapat menyerang lidah, maka kita harus menjaga dan merawat kebersihan mulut terutama lidah. 2. Rutinlah memeriksakan kesehatan mulut dan lidah minimal 6 bulan sekali ke dokter.



16



DAFTAR PUSTAKA



http://carapedia.com/beberapa_penyakit_pada_lidah_info2254.html http://marco-aponno.blogspot.com/2011/08/lidah-indra-pengecapan.html http://viadentalhealthy.blogspot.com/2011/03/macam-macam-penyakit-padalidah.html



17



PERTANYAAN KELOMPOK SESI 1 : 1. Cindy Widiya Lerina (Kelompok 3) “Penyakit glosoptosis si bayi baru lahir yang lidahnya ke belakang coba jelaskan patofisiologinya itu menyebabkan kematian atau tidak” JAWAB : “ Glosoptosis itu sebenarnya bawaan dari lahir, kondisi ini merupakan kombinasi cacat lahir berupa micrognathia (rahang bawah kecil) dan lidah yang cenderung jatuh menutup kerongkongan. Penyebab glosoptosis belum diketahui secara pasti namun jika tidak ditangani akan menyebabkan kematian karena jalan untuk pernafasan si bayinyaitu tersumbatkan lidahnya ketarik kebelakang, harus segera ditangani.” 2. Sigit Muhammad R (Kelompok 1) “Bagaimana cara mengobati lidah yang mati rasa” JAWAB : “Cara mengobatinya bisa dengan cara : 1. Mengemut gula 2. Gosokan air sirih 3. Es batu (letakan es batu berukuran kecil di didah kemudian hisap es batu tersebuthingga lidah terasa nyaman dan rasa terbakar pada lidah tidak terasa lagi) 4. Susu dan madu (tuangkan susu ke dalam cangkirdan campurkan kemudian minum) 5. Lendir lidah buaya (potong lidah buaya kemudian letakkan bagian lidah yang mati rasa) 3. Salma Thania B (Kelompok 5) “Apakah pada anak umur 2-3 thn bisa terkena kanker lidah dan apa obat alternatifnya” JAWAB : “Penyakit kanker lidah dapat terjangkit padasemua umur baik pada lakilaki maupun perempuan, tentunya dengan adanya faktor resiko yang mempengaruhinya. Begitu pula pada bayidan anak-anak tetapi ini merupakan kasus yang masih jarang. Dari slah satu penelitian observasi, dalam 30 tahun terdapat 95% kanker lidah terdapat antara usia 1-16 tahun. Dan sekitar87% kasusnya tidak ganas. Dan cara pengobatannya adalah radioterapidan kemoterapi untuk pengolahan kanker lidah, contoh obat



18



femoterapiyang umum digunakan adalah cisplatin, carbioplatin, dan fluorouracil.”



SESI 2 : 1. Putri Ayu Lestari (Kelompok 1) “Apa penyebab papilae membesar dan apabila membesar itu membahayakan atau tidak?” JAWAB : “Penyababnya tergantung pada keadaan tertentu misalnya pada kondisi kekurangan nutrisi dan vitamin, perubahan hormonal seperti pada wanitayang menjelang menstruasi, penderita xerostomia atau sindrom mulut kering, infeksivirus maupun bakteri, stres psikologis, dan lain sebagainya. Berbahaya, karena semua penyakit itu tidak ada yang tidak berbahaya tentunya harus segera diobati.” 2. Zulkifli Ahmad (Kelompok 5) “Kalau minum air panas mengapa indera pengecap menurun?” JAWAB : “Karna kebanyakan colour panas lidah dan ini menyebabkan penurunan pada sistem pengecap dan selain menurunnya sistem pengecap bagian mulut dan bibir terasa panas dan perih dan membuat lidah menjadi melepuh. Dalam beberapa saat fungsi indera engecapan dan lidah akan kembali menjadi nolmal, asalkan kita harus langsung mengobatinya dengan benar, namun hal ini akan terjadi sementara saja.” 3. M.Nopriansyah Rizki (Kelompok 2) “Tentang glossopyrosis. Bagaimana bisa ini tidak ditemukan gejala dan pemeriksaan? Apakah ini termaksud gangguan syaraf? Baerbahaya atau tidak jika tidak diatasi? Dan apakah membuat indera pengecap kita terganggu?” JAWAB :  “Tidak ditemukan gejala dan pemeriksaannya karena pada umum penyakit lidah glossopyrosis tidak ditemukan tanda-tanda mungkin hanya merah. Jika rasa terbakar juga adapada bibir, dagu dalam, langit-langit mulut, gusi, dll. Pada beberapa kasus, indera pengecap pasien kemungkinan bisa hilang sementara. Lidah rasa terbakar bisa desebabkan oleh permasalahan dalam syaraf-syaraf lidah/terjadi penurunan jumlah darah di lidah,



19



 Iya, penyakit ini merupakan gangguan syaraf,  Berbahaya, karena semua penyakit itu tidak ada yang tidak berbahaya tentunya harus segera diobati,  Bisa iya bisa tidak, tergantung permasalahan yang dirasakan pada pasien, tetapi kebanyakan pasien pengidap penyakit ini tidak mengalami perubahan dalam cita rasa, jika mengalami kemungkinan bisa hilang sementara saja.”



SESI 3 : 1. LM.Risal (Kelompok 5) “Apakah penyakit flu dan pilek itu bisa menyebabkan penurunan indera pengecap?” JAWAB : “Lidah kita bisa mengecap berbagai rasa, tapi ;idah kalah dengan hidung dalam hal mengecap banyak rasa. Sel-sel dalam hidung juga berfungsi unruk mengecap rasa melalui aroma makanan. Saat hidung mencium aroma makanan, indera pengecap dalam hidung pun terangsang. Dengan kata lain lidah saja tidak cukup untuk mengecap makanan, tapi juga dibutuhkan peran dari hidung. Saat hidung tersumbat karena pilek, sel-sel dalam hidung yang berfungsi mencium bau tertutup oleh lendir. Karena itu partikel bau yang tersebar di udara tidak dapat dirasakan oleh sel-sel tersebut. Karena hidung tidak dapat mencium dengan baik, otomatis rasa makanan jadi kurang kuat.” 2. Laurentiya Yuanita Sreng (Kelompok 1) “Apa yang menyebabkan indera pengecap pada ibu hamil tidak seperti biasanya?” JAWAB : “Karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan menyebabkan ibu hamil seringkali mngeluhkan perubahan secara fisik ataupun psikis yang dialami selama kehamilan.”



20