5 0 65 KB
WOC TETANUS Factor predisposisi : adanya port d’entrée seperti luka terbuka, injeksi IM non steril, fraktur terbuka, luka bakar, luka tusuk, gigitan binatang, otitis media, karies gigi, dll
- Luka terkontaminas oleh tanah, kotoran hewan, logam berkarat - Luka yang mengalami nekrosis - Luka dalam kondisi anaerob
Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh dan berproliferasi Tetanolisin
Clostridium tetani mengeluarkan eksotoksin yang bersifat neurotoksin yaitu tetanospasmin
Merusak jaringan yang masih hidup di sumber infeksi
Nekrosis jaringan
Mengoptimalkan multiplikasi bakteri
Menyerang CNS
Kerusakan Integritas Jaringan
Block pelepasan neurotanmiter pada sinaps (terutama inhibitor neurotransmitter : GABA dan Glisin)
Respon antigenantibody
Terganggunya fungsi inhibisi neuron motorik
Pengeluaran mediator kimiawi seperti prostaglandin, serotonin
Prostaglandin merangsang pusat termoregulator di hipotalamus
Mengiritasi ujungujung saraf bebas
Peningkatan set point hipotalamus
Merangsang respon nyeri
Peningkatan suhu tubuh
Nyeri akut
Hipertermia
Tidak terkendalinya dari saraf motorik pada korda dan batang otak
Kekakuan dan spasme muscular
Kejang berulang dan peka terhadap rangsangan (cahaya, suara, dll)
Gerakan tidak terkoordinasi dengan baik
Resiko cedera
Kekakuan dan spasme muscular
Spasme otot masseter
Spasme otot-otot untuk menelan
Spasme otot-otot erector pada tubuh
Spasme otot uretra
Gangguan dalam membuka mulut (trismus)
Kesulitan untuk menelan
Kaku kuduk
Retensi urine
Penurunan traktus gastrointestinal
Distensi kandung kemih, disuria
Distensi abdomen, penurunan frekuensi BAB
Opistotonus Kesulitan dalam mengeekspresikan pikiran secara verbal
Hambatan Komunikasi Verbal
Kesulitan dalam memasukkan makanan lewat mulut
Ketidakmampuan untuk menelan makanan
Tidak mampu untuk melakukan keterampilan mototrik kasar da mototrik halus
Penurunan intake makanan
Penurunan berat badan
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Hambatan Moblitas Fisik
Retensi urinarius
Spasme otot-otot abdominal
Konstipasi
Spasme otot pernapasan
Spasme otototot wajah
Spasme otot pernapasan
Penururnan suplai oksigen ke serebral
Kesulitan bernapas
Rigiditas dan spasme muskular dari dinding dada, diafragma dan abdomen
Hipoksia jaringan otak
Sesak napas
Defek restriktif
Penururnan kesadaran
Penggunaan otot bantu pernapasan, napas cuping hidung
Risiko gangguan perfusi jaringan serebral
Spasme faringeal dan laringeal
Risus sardonikus (gambaran alis tertarik ke atas, sudut mulut tertarik keluar dank e bawah, bibir tertekan kuat)
Penurunan reflex batuk
Penumpukan sekret, suara napas tambahan
Gangguan dalam memasukkan makanan
Ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri mandi
Tidak mampu menyiapkan peralatan mandi
Defsit Perawatan Diri: Mandi
Penurunan intake makanan
Obstruksi jalan napas
Ketidakefektifan Pola Napas
Penurunan berat badan
Ketidakefetifan Bersihan Jalan Napas
Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh