Pedoman Karya Pastoral Orang Muda Katolik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN Orang Muda Katolik (OMK) adalah orang-orang yang sedang tumbuh dan berkembang, dan pada pundaknya tertitip harapan sebagai generasi penerus dan sekaligus sebagai agen pembaharu (Agent Of Changes). Generasi ini akan sudah berperan sekarang dan akan menjadi pemegang peranan utama dalam kehidupan bernegara, kemasyarakatan dan menggereja. Agar OMK berkembang dalam kepribadian dan mampu memainkan peran tersebut, maka perlu adanya pelayanan dan pembinaan yang memadai. Gereja St. Petrus Langowan juga menyadari akan pentingnya peran OMK dalam membangun Gereja ini. Menyadari akan pentingnya peranan tersebut, maka dalam Arah dasar, Orang Muda Katolik dijadikan sebagai salah satu pilar dalam langkah strategis membangun kehidupan iman umat. Pedoman Karya Pastoral Orang Muda Katolik ini disusun untuk membantu para pembina dan Orang Muda Katolik itu sendiri, agar semakin bertanggungjawab dalam kehidupan imannya di tengah Komunitas Basis Gerejani dan juga dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



1



BAB I PENGERTIAN PEDOMAN KARYA PASTORAL ORANG MUDA KATOLIK (OMK)



A. Pedoman Pedoman adalah garis-garis arah, konsepsi kebijakan yang hendaknya dipegang dan dikembangkan sedapat-dapatnya dalam pembinaan kaum muda sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, dan dimaksud sebagai pegangan dan pemandu untuk dijabarkan secara konkret. B. Karya Pastoral 1. Pengertian Karya Pastoral Karya Pastoral adalah karya kegembalaan yang mengandung 2 unsur yakni unsur ilahi dan unsur insani. Ilahi karena karya pastoral menyangkut urusan rohani tetapi juga insani karena pastoral berurusan juga dengan kehidupan konkrit manusia (duniawi). 2. Ruang Lingkup Karya Pastoral Gerejani: a) Koinonia: Tanggungjawab semua anggota umat Allah untuk membantu OMK agar dapat membangun dan mengembangkan hidup komunitas atau persekutuan guna menciptakan dan memperkuat persaudaraan, kesatuan, keutuhan dan kehangatan, sehingga umat merasa memiliki karena ada perasaan sehati-sejiwa sebagai umat Allah. b) Diakonia: Pelayanan kasih setiap anggota umat Allah terhadap satu sama lain dalam wujud dan bentuk yang konret, khususnya di bidang kehidupan sehari-hari; materil, sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan sehinga terwujud suatu kehidupan yang layak bagi seluruh umat Allah.



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



2



c) Liturgi: Keterlibatan dan peran serta secara katif tiap-tiap anggota umat Allah dalam ibadat dan perayaan bersama, mendengarkan Sabda Allah dalam Kitab Suci dan terutama dalam Perayaan Ekaristi dan Sakramensakramen yang lain. d) Kerygma: Keterlibatan aktif dari setiap anggota umat Allah dalam pengajaran dan pewartaan kabar gembira melalui usaha-usaha saling mengajar



dan



saling



meneguhkan,



memperkaya



iman



dan



pemahamannya dengan sharing, katekese umat, katekese sukolah, katekese katekument dan pendalaman iman. e) Martyria: Kesaksian iman yang menuntut keberanian dan kesetiaan dan bahkan rela mati dari setiap umat Allah melalui sikap, perbuatan, katakata dan karya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tri Tugas Kristus; Imam, Nabi dan Raja Setiap orang yang menerima pembaptisan menerima tiga tugas Kristus sebagai imam, Nabi dan Raja. Ketiga tugas Kristus ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Fungsi Kenabian: 1) Sebagai pewarta sabda Allah, pertama-tama ia mendengarkan Sabda Allah, lalu berbicara atas namaNya untuk umatNya. 2) Sebagai tanda kepenuhan Roh Kudus melalui doa, komunikasi dan pergaulan pribadi dengan Allah. 3) Sebagai tanda kesetiaan total kepada sabdaNya. 4) Sebagai garam dan terang dunia bagi Gereja sendiri dan bagi masyarakat luas b) Fungsi Imamat: 1) Sebagai perantara antara Allah dan Manusia, membawa Allah kepada manusia dan manusia kepada Allah.



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



3



2) Sebagai alat pengudusan orang lain, melalui pikiran, perkataan, perbuatan dan menjadi manusia bagi sesamanya (a man for other) 3) Sebagai pemabawa damai dan tali perutusan antara Allah dan manusia, dan antara manusia sendiri. 4) Sebagai saluran rahmat Allah kepada manusia; menjadi sarana pengharapan dan penyelamatan yang menjembatani surga dan dunia. c) Fungsi Rajawi: 1) Sebagai penyelenggara kesejahteraan dan kedamaiaan dunia dan manusia. 2) Sebagai tanda kesiapan memimpin melalui pelayanan yang berpegang teguh kepada teladan Kristus Yesus 3) Sebagai terang dan garam dunia bagi Gereja sendiri dan bagi masyarakat luas C. Orang Muda Katolik 1. Istilah ORANG MUDA KATOLIK: Istilah dan gagasan tentang Orang Muda Katolik, mulai dihembuskan



dalam



PERNAS



(Pertemuan



Nasional)



yang



diselenggarakan di Taman Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, tanggal 12 – 16 November 2005. Gagasan ini tidak bermaksud menghilangkan istilah “Mudika” yang selama ini sudah ada dan dihidupi dalam Gereja. Gagasan Orang Muda Katolik ini meliputi Mudika dan bukan Mudika. Ruang lingkup OMK jauh lebih luas dari pada Mudika. 2. Pengertian Orang Muda Katolik Yang disebut dengan Orang Muda Katolik adalah mereka yang berusia antara 13-35 tahun atau lebih, yang belum menikah. Sebagai



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



4



pribadi dalam usia muda, OMK memiliki potensi untuk berkembang dan berperanserta dalam kehidupan Gereja dan masyarakat. Dalam konteks Gereja Lokal, Orang Muda Katolik merupakan salah satu pilar dalam Arah Dasar Pastoral. Karena itu OMK perlu mendapat tempat dalam pembinaan dan pendampingan, baik secara kelompok maupun perorangan, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, sehingga membantu peran mereka yang mengarah kepada Komunitas Basis Gerejani yang transformatif. Untuk itu, perlulah dipahami asal – usul mereka, lingkungan dan situasi hidup mereka, masalah-masalah yang mereka gumuli, harapan dan kebutuhan mereka, serta apa yang mereka kerjakan.



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



5



BAB II PROFIL ORANG MUDA KATOLIK PAROKI St. PETRUS LANGOWAN



A. Data OMK St. Petrus Langowan OMK adalah bagian dari anggota Gereja dan juga merupakan kelompok umat yang secara kategorial mendapat perhatian pastoral khusus. Jumlah OMK yang ada di Paroki St. Petrus Langowan terdiri dari Laki – laki 155 orang dan Perempuan 143 orang sehingga jumlah keseluruhan 298 orang yang yang tersebar di delapan wilayah pelayanan : 1) OMK Pusat Paroki St. Petrus Langowan Perempuan



: 31 Orang



Laki-Laki



: 34 Orang



2) OMK St. Vincentius De Paul Noongan Perempuan



: 28 Orang



Laki-Laki



: 29 Orang



3) OMK Sta. Maria Mater Redemtoris Kawatak Perempuan



: 14 Orang



Laki-Laki



: 41 Orang



4) OMK St. Fransiskus Asisi Totolan Perempuan



: 10 Orang



Laki-Laki



: 18 Orang



5) OMK St. Ignatius Kakas Perempuan



: 46 Orang



Laki-Laki



: 24 Orang



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



6



6) OMK Bunda Hati Kudus T3 Perempuan



: 5 Orang



Laki-Laki



: 4 Orang



7) OMK Sta. Maria Goretti Teep Perempuan



: 2 Orang



Laki-Laki



: 1 Orang



8) OMK St. Yohanes Pembaptis Kayuran Perempuan



: 7 Orang



Laki-Laki



: 4 Orang



B. Karakteristik OMK St. Petrus Langowan Berdasarkan pengamatan dari pengurus dan pendamping, OMK St. Petrus Langowan memiliki beberapa aspek positif antara lain: 1. OMK kita memiliki banyak potensi dan kemampuan 2. OMK adalah kelompok manusia yang energik 3. OMK punya harapan akan masa depan. 4. Jumlah yang banyak 5. Ada OMK yang memiliki tingkat pengetahuan yang memadahi. 6. OMK tersebar pada setiap lini kehidupan bersama. 7. Ada OMK yang terlibat dalam kegiatan bersama, baik dalam bidang kehidupan kemasyarakatan ataupun dalam kehidupan menggereja. 8. Ada OMK yang menjadi pemimpin, baik pada tingkat KBG, maupun dalam bidang pemerintahan desa atau juga di badan publik. Walaupun demikian, kita tidak bisa menutup mata terhadap sekian banyak pengalaman yang memprihatinkan pada OMK antara lain:



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



7



1. Menurunnya kualitas OMK 2. Krisis kader 3. Tidak peduli dan tidak cemas akan masa depan 4. Kemerosotan moral 5. Kenakalan remaja 6. OMK kita juga terjebak dalam sikap individualistis, mental konsumeristis, apatis terhadap kegiatan gereja dan masyarakat 7. Bermental santai 8. Memiliki ketergantungan yang cukup tinggi (konjak) pada orang tua. 9. Mabuk-mabukan, tawuran, suka nongkrong di deker.



C. Apa yang dapat dibuat? 1. Masalah Versus Kebutuhan Berangkat dari gambaran tentang profil yang dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang coba dirumuskan serta beberapa kebutuhan yang diharapkan oleh OMK: a. Kaum Muda Sedang Berkembang dan Labil Versus Kebutuhan Akan Pengakuan Terhadap Keberadaannya OMK yang berada dalam masa perkembangan dan upaya untuk mencari jati diri, adalah pribadi yang sangat labil. Dalam situasi ini, penampilannya, gagasannya dan sikapnya yang belum matang dan belum tertanam secara kuat, menyebabkan OMK mudah goyah, kurang percaya diri, merasa minder dan malu. Ini adalah masa kekosongan bagi kaum muda. Untuk itu, ditengah kekosongan ini, mereka butuh pemenuhan dalam perasaan, gagasan dan contoh hidup, di mana mereka butuh dicintai dan diakui keberadaannya. Hal ini memungkinkan akan



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



8



terbentuknya pribadi yang utuh. Singkatnya pada masa ini, OMK membutuhkan akan adanya pengakuan pribadinya yang unik. b. Banyak Kaum Muda Yang Sulit Mendapat Pekerjaan Versus Kebutuhan Akan Masa Depan OMK melangkah dan bertumbuh lewat pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan merupakan jaminan kesejahteraan bagi OMK di masa depan. Persoalan akan hal ini adalah; masalah keuangan yang merupakan penunjang utama dalam pembiayaan pendidikan. Persoalan lain adalah; banyak OMK yang telah menyelesaikan pendidikan tidak memiliki pekerjaan. Banyak lulusan OMK yang berorientasi kepada PNS dan bukannya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri yang sesuai dengan keahliannya. Orientasi hidup akan masa depan menjadi suram, karena banyak OMK yang tidak memiliki pekerjaan. Singkat kata OMK tidak memiliki peluang yang memadahi dalam perjuangan untuk mengembangkan kehidupan yan lebih baik c. Rapuhnya Wadah OMK dan Kebutuhan Akan Wadah OMK Melalui kebersamaan atau organisasi, OMK dapat saling melengkapi atau memperkaya, entah saling meneguhkan, mengkritik, menasehati dan bekerjasama. Kebutuhan akan kebersamaan ini disalurkan melalui wadah tertentu, misalnya melalui wadah OMK, atau wadah lainnya. Melalui wadah ini, OMK dapat menyalurkan bakat dan kemampuannya, serta menunjukkan keterlibatannya untuk dapat mengabdi kepada Gereja dan bangsa. Tapi persoalan yang dihadapi adalah; rapuhnya organisasi karena kurang adanya pemberian diri yang total dari OMK dan kurang adanya dukungan dari pihak Gereja dan masyarakat, (termasuk angkatan tua- orang tua).



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



9



d. OMK Mempersoalkan Iman serta Moral Versus Kebutuhan Akan Iman Serta Patokan Moral: Cara pengungkapan iman dalam kehidupan OMK sering ditanggapi secara berbeda-beda. OMK sering dituduh sebagai pelanggar tata susila dan tata krama dalam masyarakat. Selain itu di sisi lain, mereka merasa bahwa; pengungkapan iman yang sering dilakukan Gereja dari segi isi dan bentuk kurang menyentuh nurani OMK. Persoalannya; bagaimana menghadirkan Yesus yang sungguh hidup, dan yang sungguh dekat, membuka pikiran mereka dan berjalan bersama mereka sebagai sahabat? 2. Tujuan a. OMK sadar bahwa OMK juga adalah bagian dari pilar dalam kelompok kategorial gereja yang sedang berziarah menuju rumah Bapa. b. OMK sadar bahwa mereka merupakan bagian integral



dalam



kehidupan umat, yang ada dan tinggal dalam Komunitas Basis Gerejani. Hal ini menjadi penting karena; banyak OMK yang merasa berada di luar dari kelompok c. OMK bersama kelompok kategorial lainnya berjuang (aspek misioner) membangun komunitas basis gerejani sebagai komunitas iman, harap dan kasih, yang hidup dari sabda dan sakramen, mandiri, integratif, partisipatif dan transformatif. Untuk maksud ini, OMK diharapkan peranannya sebagai pelopor dalam membangun gereja. 3. Langkah Strategis Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa langkah strategis : a. Harus ada Rencana Strategis bagi OMK yaitu program jangka pendek dan program jangka panjang yang telah dibicarakan bersama.



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



10



b. Revitalisasi wadah atau organisasi OMK yang meliputi pembenahan kepengurusan OMK dari paroki sampai ke stasi. c. Membangun net working baik Internal dan eksternal d. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan OMK berskala paroki dan stasi e. Memberikan pendampingan bagi OMK di stasi-stasi di setiap kegiatan f. Membuat program pertemuan OMK ditingkat paroki g. Berkoordinasi dengan Komisi Kepemudaan Keuskupan Manado h. Bekerjasama dengan kelompok kategorial lainnya ditingkat paroki D. Visi dan Misi omk st. Petrus Langowan 1. Visi OMK Terwujudnya OMK St. Petrus Langowan sebagai Komunitas Kristiani dan berkepribadian utuh, yang peka dan tanggap terhadap tanda-tanda jaman, kreatif, partisipatif dan transformatif 2. Misi OMK a. Menumbuhkembangkan nilai-nilai iman dan budaya dalam diri OMK St. Petrus Langowan, sehingga menjadi Kader Katolik yang handal. b. Meningkatkan integritas Kepribadian OMK St. Petrus Langowan, sehingga peka dan tanggap terhadap tanda-tanda zaman. c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan OMK St. Petrus Langowan, agar kreatif, berdayaguna, berdayasaing dalam era globalisasi. d. Meningkatkan partisipasi aktif OMK St. Petrus Langowan, sehingga menjadi agen pembaharu dalam kehidupan menggereja dan tata dunia.



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



11



OMK ST. PETRUS LANGOWAN



12