Pedoman Pelayanan TB Dots RS THB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEDOMAN PELAYANAN TB - DOTS



RS TAMAN HARAPAN BARU TAHUN 2018



DAFTAR ISI Halaman Judul.............................................................................................



i



Daftar Isi......................................................................................................



ii



BAB I. Pendahuluan....................................................................................



1



1.1. Latar Belakang .....................................................................................



1



1.2. Tujuan ..................................................................................................



1



1.3. Ruang Lingkup Pelayanan ...................................................................



1



1.4. Batasan Operasional.............................................................................



2



1.5. Landasan Hukum .................................................................................



2



BAB II. Standar Ketenagaan.......................................................................



3



2.1. Kualitikasi Sumber Daya Manusia.......................................................



3



2.2. Distribusi Ketenagaan ..........................................................................



3



BAB III. Standar Fasilitas ...........................................................................



4



3.1. Denah Ruang ........................................................................................



4



3.2. Standar Fasilitas ...................................................................................



4



BAB IV. Tata Laksana Pelayanan ..............................................................



5



4.1. Konsep Pelayanan Secara Umum ........................................................



6



4.2. Diagnosis TB........................................................................................



6



4.3. Pengobatan TB .....................................................................................



6



4.4. Pemeriksaan Miskroskopik ..................................................................



7



4.5. Alur Tata Laksana Pelayanan...............................................................



8



BAB V. Logistik .........................................................................................



12



BAB VI. Keselamatan Pasien .....................................................................



13



6.1. Definisi .................................................................................................



13



6.2. Tujuan ..................................................................................................



13



6.3. Standar Patient Safety ..........................................................................



13



BAB VII. Keselamatan Kerja .....................................................................



15



7.1. Pengertian.............................................................................................



15



7.2.Tujuan ...................................................................................................



15



7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan .................................................



15



BAB VIII. Pengendalian Mutu ...................................................................



17



ii



BAB IX. Penutup ........................................................................................



iii



18



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang. Sejak dahulu penyakit Tuberkulosis oleh masyarakat dikenal sebagai



penyakit menular dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan di masyarakat indonesia. Hal ini dapat dilihat dari



masih banyaknya penderita



tuberkulosis yang ditemukan di masyarakat dan kematian yang disebabkannya. Pada tahun 1995, puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan di masyarakat dengan menerapkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course).



Dengan



berjalannya



waktu



strategi



DOTS telah



mulai



dikembangkan di Balai Pengobatan Paru-Paru dan di Rumah Sakit, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Pada tahun 2004 survey prevalensi tuberkulosis menunjukkan bahwa pola pencarian pengobatan tuberkulosis ke rumah sakit ternyata cukup tinggi, yaitu sekitar 60 %. Pasien tuberkulosis ketika pertama kali sakit mencari pengobatan ke rumah sakit. Melihat dari besarnya animo masyarakat mencari pengobatan tuberkulosis ke rumah sakit, maka rumah sakit baptis batu membuka pelayanan klinik TB DOTS yang bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini adalah dinas kesehatan kota batu.



1.2.



Tujuan. a. Tuberkulosis tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat indonesia. b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian tuberkulosis untuk mencapai millenium development goals. c. Menurunkan resistensi terhadap OAT.



1.3.



Ruang Lingkup Pelayanan. Ruang lingkup pelayanan Tuberkulosis di Rumah Sakit Baptis Batu adalah



:



1



a. Penjaringan



pasien



tuberkulosis,menegakkan



diagnosa



dan



pengobatan. b. Pencatatan dan pelaporan pasien tuberkulosis. c. Menginformasikan dan atau mengirim pasien ke unit TB DOTS puskesmas atau rumah sakit lain. d. PKRS berfungsi sebagai pelaksana penyuluhan TB DOTS di rumah sakit.



1.4.



Batasan Operasional. Batasan operasional dalam pelayanan Tuberkulosis adalah memberi



asuhan keperawatan kepada pasien tuberkulosis. 1.5.



Landasan Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Keputusan menteri kesehatan No 203 / Menkes / SK / III / 1999 tentang gerakan terpadu nasional penanggulangan tuberkulosis. 5. Peraturan



Menteri



Kesehatan



Republik



Indonesia



Nomor.



340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. 6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 7. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu. (?????????)



2



BAB II STANDAR KETENAGAAN



2.1.



Kualifikasi Sumber Daya Manusia. Kualifikasi sumber daya manusia yang ada dalam pelayanan TB DOTS rs



Taman harapan baru :



NO



2.2.



JABATAN



1.



DOKTER



2.



PERAWAT



3.



FARMASI



4.



LABORAT



KRITERIA -Bersertifikat pelatihan TB DOTS -Minimal dokter umum -Bersertifikat pelatihan TB DOTS -Minimal berijazah D3 Keperawatan -Bersertifikat pelatihan TB DOTS -Minimal berijazah D3 farmasi -Bersertifikat pelatihan TB DOTS -Minimal berijazah analis



Distribusi Ketenagaan. Untuk distribusi ketenagaan di setiap instalasi ada satu orang koordinator



dan bergabung dalam tim TB DOTS.Untuk waktu kerja masing-masing koordinator ini disesusaikan dengan kondisi masing-masing instalasi dimana petugas / tim TB DOTS bekerja.



3



BAB III STANDAR FASILITAS



3.1.



Denah Ruang. (Ada pada lampiran)



3.2.



Standar Fasilitas. 1. Standart Peralatan Dan Pelaporan Tb Dots Di Instalasi Rawat Jalan RS Taman Harapan Baru Alat keperawatan diruang klinik TB DOTS RS.Taman Harapan Baru NO



NAMA BARANG



JUMLAH



1.



MEJA



1



2.



KURSI



3



3.



TEMPAT TIDUR PERIKSA



1



PASIEN 4.



LEMARI ARSIP



1



5.



BOX X-RAY



1



6



STETOSKOP



1



7



TENSIMETER



1



8



TIMBANGAN BADAN



1



9



MASKER



2



10



BUKU PELAPORAN TB



2. Standar Peralatan Dan Pelaporan Tb Di Ruang Rawat Inap RS Taman Harapan Baru. NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.



NAMA BARANG RUANG ISOLASI TEMPAT TIDUR PASIEN MEJA PASIEN KURSI OKSIGEN BUKU PELAPORAN TB



JUMLAH 4 4 4 4 4 4



4



3. Standart Peralatan dan Pelaporan TB di Laboratorium RS. Taman Harapan Baru



NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



NAMA BARANG MIKROSKOP OBJEK GLASS RAK PEWARNA RAK PENGERING BUNSEN OSE PIPET PEWARNA HEMOSTAT / PENJEPIT



JUMLAH 1 1 BOX 1 1 1 1 1 1



OBJEK GLASS 9. 10. 11. 12.



LIDI KOREK REAGEN ZIEHL NEELSEN BUKU PELAPORAN



5



1 1 1 2 ( TB 04,TB 05 )



BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN



4.1.



Konsep Pelayanan Secara Umum. Penatalaksanaan TB meliputi penemuan pasien dan pengobatan yang di



kelola dengan menggunakan strategi TB DOTS.Tujuan utama pengobatan pasien TB adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien. -



Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork) dokter, perawat dan farmasi, Laboratorium,serta melibatkan tenaga kesahatan lain yaitu gizi dan pendaftaran.



-



Pelayanan dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan.



-



Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan undang-undang.



-



Semua tindakan terdokumentasikan dengan baik.



-



Harus ada sistem monitor dan evaluasi.



-



Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif dengan promosi aktif.Penjaringan tersangka pasien TB dilakukan di unit pelayanan.



-



Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB terutama mereka yang BTA positif,yang menunjukkan gejala sama,harus diperiksa dahaknya.



4.2.



Diagnosis TB. -



Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari



-



Diagnosis TB pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB ( BTA ) melalui pemeriksaan mikroskopik dahak dan foto thorak



4.3.



Pengobatan TB. -



Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.



6



-



OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat dan dalam jumlah cukup dan dosis tepat.



-



Perlu adanya seorang pengawas menelan obat (PMO) untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat.



-



Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif dan tahap lanjutan.



4.4.



Pemeriksaan Mikroskopik. Laboratorium sebagai sarana pendukung penegakan diagnosa melakukan



pemeriksaan mikroskopis deteksi Basil Tahan Asam (BTA) dengan pewarnaan ziehl neelsen dan pembacaan skala IUATLD dengan tahap tahap pemeriksaan sebagai berikut : 1. Ose yang akan digunakan dibakar dengan api sampai berwarna merah. 2. Pembuatan preparat harus tipis dan rata, setelah preparat kering kemudian difiksasi diatas nyala api sebanyak 3x. 3. Preparat yang sudah difiksasi, didinginkan dulu, baru ditetesi dengan larutan karbon fuksin, bakar dengan nyala api selama 5 menit (jangan sampai mendidih). 4. Setelah dingin buanglah karbol fuksin tersebut dan dibilas dengan air. 5. Lunturkan dengan alkohol asam sampai sisa warna luntur, kurang lebih 10 menit, kemudian dibilas dengan air. 6. Kemudian ditetesi dengan larutan Methylen Blue selama 30 detik, dibilas dengan air dan keringkan. 7. Periksa di bawah mikroskop dengan pembebasan lensa 100x, yang sebelumnya preparat diberi oil imersi. Bakteri tahan asam akan tampak berwarna merah dan lainnya akan tampak berwarna biru. 8. Laporkan hasil pengamatan menurut IUAT (International Union Against Tuberculosis).



7



MIKROSKOP



CARA PELAPORAN



Tdk ditemukan BTA/100LP



- 0 /negatif



1-9



- Scanty tulis jumlah kuman



10 - 99



- +1



1 – 10 BTA/1LP



- +2



>10 BTA/1LP



- +3



4.5.



Alur Tatalaksana Pelayanan. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan



RS dan Standar Prosedur Operasional. A. Alur Tatalaksana Penderita TB.



ALUR TATALAKSANA PENDERITA TB



9



B.Alur diagnosa TB Paru dewasa



C. Alur Diagnosa pasien TB Paru pada Anak Diagnosis TB pada anak sulit sehingga sering terjadi misdiagnosis baik overdiagnosis maupun underdiagnosis. Pada anak-anak batuk bukan merupakan gejala utama. Pengambilan dahak pada anak biasanya sulit, maka diagnosis TB anak perlu kriteria lain dengan menggunakan sistem skor IDAI telah membuat Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak dengan menggunakan sistem skor (scoring system), yaitu pembobotan terhadap gejala atau tanda klinis yang dijumpai. Pedoman tersebut secara resmi digunakan oleh program nasional pengendalian tuberkulosis untuk diagnosis TB anak.



Parameter



0



Kontak TB



Tidak jelas



Uji tuberkulin



Negatif



Berat badan/ keadaan gizi Demam tanpa sebab jelas Batuk Pembesaran kelenjar limfe koli, aksila, inguinal Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang Foto toraks toraks



1



2



3



Laporan keluarga, BTA negatif atau tidak tahu, BTA tidak jelas



BTA positif



Positif (3 10 mm, atau 3 5 mm pada keadaan imunosupresi) Bawah garis merah (KMS) atau BB/U