Pedoman Ruang Tindakan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEDOMAN RUANG TINDAKAN Nomor



:



PDM / UKP / 010 / IV / 2019



Revisi Ke



:



-



Berlaku Tgl :



30 / 01 / 2017



Disahkan Oleh: KEPALA UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN



TeguhRatmono,S.Kep,Ns,M.Kes NIP. 19700303 199003 1006



PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN JL. Raya Tunjungan No.80 Telp. 0811295006 Email: [email protected]



TUNJUNGAN BLORA 58252



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Ruang tindakan merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas yang memberikan pelayanan berupa penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Pertolongan pertama merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau penyakit. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki sertifikat dan kompetensi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan primer dan terus dilakukan upaya pengembangan kemampuan diri masing masing personel dalam bentuk keikut sertaan dalam berbagai seminar dan pelatihan demi meningkatkan kerjasama tim di dalam pelayanan ruang tindakan. Pelayanan ruang tindakan di UPT Puskesmas Tunjungan saat ini di bawah tanggung jawab seorang dokter umum dan dibantu oleh 4 orang perawat.Untuk optimalisasi pelayanan ruang tindakan dilengkapi dengan berbagai macam alat kesehatan untuk menunjang pelayanan seperti tensimeter, termometer, timbangan, stetoskop, pengukur tinggi badan, senter, tempat tidur, lemari instrumen, sterilisator dll. B.Tujuan Pedoman Tujuan dari pedoman pelayanan Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan adalah: 1. Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada penderita gawat darurat hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya. 2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai. C.Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup pelayanan Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan meliputi:



1



1. Pasien dengan kasus True Emergency Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya 2. Pasien dengan kasus False Emergency Yaitu pasien dengan : - Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat - Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya - Keadaan tidak gawat dan tidak darurat D.Batasan Operasional 1. Unit Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan Adalah unit pelayanan di Puskesmas yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal. 2. Prioritas Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul. 3. Survey Primer Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa. 4. Survey Sekunder Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi. 5. Pasien Gawat darurat Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ,bila tidak mendapat pertolongan secepatnya. 6. Pasien Gawat Tidak Darurat Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut 7. Pasien Darurat Tidak Gawat



2



Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal. 8. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya 9. Kecelakaan ( Accident ) Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik,mental dan sosial. Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut : 1.Tempat kejadian :  Kecelakaan lalu lintas  Kecelakaan di lingkungan rumah tangga  Kecelakaan di lingkungan pekerjaan  Kecelakaan di sekolah 2. Mekanisme kejadian Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi. 3. Waktu kejadian 



Waktu perjalanan ( travelling / transport time )







Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.



4. Cedera Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan. E. Landasan Hukum 1.Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993 tentang berlakunya Standar Pelayanan di Puskesmas Tunjungan 3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 0701 / YANMED / RSKS / GDE / VII / 1991 Tentang Pedoman Pelayanan Gawat Darurat 4.Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 5.Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen



3



BAB II STANDAR FASILITAS A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan adalah : N



Nama Jabatan



Kualifikasi Primer



Keterangan



Penanggungjawab



BACLS / ATLS



Sertifikat habis masa



O 1



Ruang tindakan Dokter Umum



berlaku



Puskesmas



Tunjungan 2.



Koordinator tindakan



Ruang BLS/BTCL/PPGD



Puskesmas



Tunjungan



Sertifikat habis masa berlaku



Perawat



penyelia S.Kep 3.



Perawat Ruang



Pelaksana BLS/BTCLS/PPGD tindakan



amd



Sertifikat habis masa berlaku



Kep 4.



DIII Kebidanan



B. Distribusi Ketenagaan Pelayanan Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan dilakukan selama jam kerja yaitu: 



Senin – Kamis jam 07.30 – 14.00 WIB







Jum’at Jam 07.30 – 11.00 WIB







Sabtu Jam 07.30- 12.30 WIB



4



BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruangan PPp



WASTAFEL



KAMAR MANDI



Hospital Bad



Troly Emergency



TROLY ECG



LEMA RI OBAT



Bed Bedah Minor



O 2



ME JA



K



Suction Elektrik Sterilisator



Tabung O2 Elektrik



Lemari Buku



Meja Periksa



K



K



K



B. Standar Fasilitas I. Fasilitas & Sarana



5



Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan berlokasi di gedung induk berdampingan dengan ruang pemeriksaan umum.terdiri dari dua (2 ) tempat tidur untuk tindakan,Peralatan yang tersedia di Ruang tindakan di Puskesmas Tunjungan yaitu alat yang harus tersedia adalah bersifat sementara untuk kasus kegawatan. a. Alat – alat yang ada di Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan 1. Tabung O2 Manual 2. Suction Elektric 3. Tabung O2 elektrik 4.Monitoring ECG ( 2 buah ) 5. 1 set Bedah Minor 6. Infus set 7. Lampu tindakan 8. Nebulizer 9. Penghancur Jarum( 4 buah ) 10. Sterilisator Elektrik ( 1 buah ) 11. Trolly berisi alat-alat Emergency 12. Stetoskop ( 1 buah ) 13. Tensi meter elektrik ( 1 buah 14. Thermometer ketiak ( 2 buah 16. Thermometer rectal ( 2 buah ) 17. Tiang Infus ( 2 buah ) 18. Senter( 2 buah ) 19. Meja Komputer ( 1 buah ) 20.Lemari Obat ( 1 buah ) 21. Meja Tulis ( 1 buah ) 22. Kursi ( 4 buah ) 23. Benang silk ( 1 buah ) 24. Benang Cutget ( 1 buah ) 25. Kipas angin ( 2 buah ) 26. alat THT ( 1 set ) 20.Tiang infus ( 2 buah )



6



b. Retribusi Pelayanan Meliputi TARIF PELAYANAN PUSKESMAS TUNJUNGAN PERDA TAHUN 2010 N



TINDAKAN



TARIF ( Rp )



O 1.



Pemasangan Infus



20.000



2.



Pemasangan Kateter



40.000



3.



Blas Punksi



75.000



4.



Insisi Abses



30.000



5.



Pengambilan Benda asing di Hidung



30.000



6.



Pengambilan Benda asing di Telinga



30.000



7.



Jahitan luka persimpul/atau Minimal 3 simpul



20.000



8.



Lepas Jahitan Persimpul



3.000



9.



Ganti Balut



10.000



10.



Perawatan Luka kecil kurang dari 5%



15.000



11.



Perawatan Luka besar lebib dari 5%



30.000



12.



Selang lambung



50.000



13.



Bilas Lambung



50.000



14.



Mimisan/pemasangan tampon



20.000



15.



Pencabutan Kuku ( per kuku )



25.000



16.



Pemasangan Oksigen



10.000.



17.



Pembersihan Cairan Telinga



20.000



18.



Pembersihan serumen Telinga



20.000



19.



Lavement ( bilas usus )



25.000



Tarif Tindakan / Operasi Kecil 1.



Sirkumsisi



75.000



2.



Tindik Daun Telinga



10.000



3.



Operasi Kecil



50.000



4.



Patah Tulang



25.000



5.



Pengambilan Benda asing dimata



20.000



6.



Insisi Hoordeolum



30.000



7



Biaya Visum 1.



Visum di Puskesmas



25.000



2.



Visum luar Puskesmas



75.000



Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien, Puskesmas Tunjungan memiliki 1 ( Satu ) unit ambulance yang kegiatannya berada dalam koordinasi Puskesmas Tunjungan Fasilitas & Sarana untuk Ambulance A. Perlengkapan Ambulance 1.Ac 2.Sirine 3.Lampu rotater 4.Sabuk pengaman 6.Lampu ruangan B. Alat & Obat 1.Tabung Oksigen ( 1 buah ) 2.Tas Emergency yang berisi : a. Injeksi Nama-nama obat injeksi di Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan 1.Sulfas Atropin Ampul 2.Ranitidin Ampul 3.Lidocain Ampul 4.Dexamethason Ampul 5.Epineprin Ampul 6.Dimenhidramin Ampul



8



BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN A. Pelaksana di Ruang Tindakan Pelaksana di Ruang Tindakan Terdapat perawat dan dokter yang mempunyai tugas dan fungsi tata laksana kegawat daruratan sesuai dengan kompetensinya. E. Lingkup Kegiatan yang dilakukan di ruang tindakan a. Menjahit Luka b. Penggantian Balutan c. Eksisi ( Lippoma / Veruka ) d. Insisi ( Abses ) e. Sirkumsisi f. Sterilisasi Alat g. Anestesi Lokal h. Injeksi Intramusculer i. Pemasangan Infus j. Mengangkat Jahitan Luka k. Pemberian O2 l. Pemeriksaan EKG m. Rujukan Non Emergency n. Penanganan pasien Kegawat Daruratan o. Pasien Emergency p. Persiapan Pasien Rujukan q. Informed Consent r. Triase B. Sarana, prasarana dan fasilitas di ruang tindakan antara lain a.



Tensimeter



b.



Stetoskop



c.



Termometer



d.



Senter 9



e.



Timbangan dewasa



f.



Pengukur tinggi badan



g.



Tempat tidur lengkap



h.



Meja kursi



i.



Lemari instrument



j.



Sterilisator



k.



UGD set



F. Langkah Kegiatan a.



Menjahit Luka 1. Paramedis Menyiapkan dan mendekatkan alat Heating set 2. Paramedis memberitahu pada klien dan menjelaskan prosedur yang akan diberikan 3. Paramedis mengatur posisi pasien 4. Paramedis memberikan Inform Consent kepada keluarga yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan 5. Paramedis Mencuci tangan 6. Paramedis memakai sarung tangan 7. Paramedis membersihkan luka dengan larutan Nacl 0,9 % 8. Paramedis meraba bila luka terbuka dan dalam untuk mencari sisa kotoran yang menempel pada luka dan bilas kembali dengan Nacl 0,9 % 9. Paramedis membersihkan luka dengan cairan antiseptic 10. Paramedis



melihat



jika



luka



sudah



bersih,Paramedis



memberikan suntikan Lidocain 20 % pada luka 11. Paramedis bertanya pada pasien jika luka sudah tidak terasa sakit,Paramedis melakukan penjahitan luka lapis demi lapis lalu kompres dengan larutan antiseptic 12. Paramedis selesai melakukan penjahitan,luka diberi sufratule kemudian luka ditutup dengan kassa steril,plester/diperban 13. Paramedis memberitahu kepada pasien bahwa penjahitan sudah selesai dan agar tetap menjaga luka tetap bersih,tidak terkena air,tidak menghindari semua makanan,obat harus diminum sampai habis dan control ulang 3 hari kemudian. 14. Paramedis membereskan alat 15. Paramedis mencuci tangan 16. Paramedis melakukan dokumentasi ( Register ruang tindakan dan Inform consent ) 10



b. Penggantian Balutan 1. Paramedis menyiapkan dan mendekatkan alat 2. Paramedis memberitahu klien dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 3. Paramedis mengatur posisi pasien 4. Paramedis mencuci tangan 5. Paramedis memakai sarung tangan 6. Paramedis membuka balutan lama dibuka dan dibuang ke tempatnya 7. Paramedis membersihkan bekas plester dengan kapas yang dibasahi kapas alcohol 8. Paramedis membersihkan luka dengan kapas yang dibasahi dengan larutan desinfektan,dan dilakukan satu arah dari dalam keluar 9. Paramedis menutup luka dengan sufratule lalu ditutup dengan kassa steril kemudian diplester/diperban 10. Paramedis merapikan pasien 11. Paramedis membersihkan alat 12. Paramedis mencuci tangan 13. Paramedis



melakukan



dokumentasi



(



Register



Ruang



tindakan ) c. Eksisi 1. Paramedis ruang tindakan menerima pasien dari ruang pemeriksaan umum 2. Paramedis menanyakan keluhan utama pasien, meliputi lipoma tadi berupa lokasi, jumlah, ukuran, nyeri atau tidak, berdarah atau tidak. 3. Paramedis menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor yang mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat sakit yang sama 4. Paramedis melakukan pemeriksaan fisik pasien, menentukan lokasi benjolan, nyeri atau tidak, menentukan ukuran, mobile atau imobile, menentukan konsistensi. 11



5. Paramedis



menginstruksikan



pasien



masuk



ke



Ruang



Tindakan untuk dilakukan tindakan 6. Paramedis Memberikan informed consent kepada keluarga yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan 7. Paramedis mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan operatif. 8. Paramedis mempersiapkan alat dan bahan, mengenakan alat pengaman diri. 9.



Paramedis melakukan cuci tangan, mengenakan sarung tangan.



10. Paramedis melakukan tindakan septic anti septic. 11. Paramedis menutup lokasi tindakan dengan duk steril. 12. Paramedis melakukan anestesi lokal dengan teknik blokade areal ( Lidocain / Phcain ) 13. Paramedis melakukan insisi sepanjang tumor serta kulit dibebaskan dari jaringan dibawah kulit sampai tumor teraba jelas. 14. Paramedis memasang alat pembuka luka agar tumor terlihat jelas, kulit yang melekat pada tumor dipotong lalu diangkat bersama tumornya. 15. Paramedis menghentikan perdarahan dengan kompresi, bila diperlukan dapat dilakukan ligasi dengan jahitan. 16. Paramedis melakukan jahitan lapis demi lapis dengan sederhana atau simpul satu persatu. 17. Paramedis dapat melakukan drainase jika rongga yang ditinggalkan cukup besar. 18. Paramedis mengoleskan cairan antiseptik (povidon iodine). 19. Paramedis menutup luka operasi dengan Sufratul dilapisi dengan kassa steril kemudian dibalut atau diplester 20. Paramedis memberikan resep obat memberitahu agar luka tidak terkena air,diet TKTP,pasien diberitahu untuk kontrol ulang 3 hari kemudian 21. Paramedis membereskan alat,dan mencuci tangan 22. Paramedis melakukan dokumentasi ( Register Ruang tindakan, Informed consent d. Insisi ( Abses )



12



1.



Paramedis ruang tindakan menerima pasien dari ruang pemeriksaan umum



2.



Paramedis menanyakan keluhan utama pasien, meliputi abses tadi berupa lokasi, jumlah, ukuran, nyeri atau tidak, konsistensi.



3.



Paramedis menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor yang mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat sakit yang sama.



4.



Paramedis melakukan pemeriksaan fisik pasien, menentukan lokasi benjolan, nyeri atau tidak, menentukan ukuran.



5.



Paramedis menentukan diperlukan tindakan operatif atau tidak



6.



Paramedis melakukan informed consen tindakan pada pasien atau keluarga yang bertanggung jawab pada pasien.



7.



Paramedis



menginstruksikan



pasien



yang



memerlukan



tindakan operatif ke Ruang tindakan untuk dilakukan tindakan. 8.



Paramedis mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan operatif.



9.



Paramedis mempersiapkan alat dan bahan, mengenakan alat pengaman diri.



10.



Paramedis melakukan cuci tangan, mengenakan sarung tangan.



11. Paramedis melakukan tindakan septic anti septic. 12. Paramedis menutup lokasi tindakan dengan duk steril. 13. Paramedis melakukan anestesi lokal dengan teknik blokade areal ( Lidocain / Phcain ) dengan hati-hati. 14. Paramedis melakukan insisi tusuk dengan ujung skalpel tepat di puncak abses, jika besar dapat dilakukan eksisi oval atau insisi silang. 15. Paramedis melakukan pembersihan rongga abses dari nanah dan jaringan nekrotik dengan kassa betadine 16. Paramedis melakukan kuretase terhadap kapsul abses.



13



17. Paramedis mempertimbangkan untuk dilakukan drainase dengan kasa bersalep. 18. Paramedis mengoleskan cairan antiseptik (povidon iodine). 19. Paramedis menutup luka operasi dengan kasa dan operasi selesai. 20. Paramedis memberikan resep obat untuk pasien,luka tidak boleh terkena air,Diet TKTP dan kontrol ulang 3 hari kemudian 21. Paramedis membereskan alat 22. Paramedis mencuci tangan 23. Paramedis melakukan dokumentasi ( Register Ruang tindakan & Informed consent ) e. Sirkumsisi 1.



Paramedis mempersiapkan pasien



2.



Paramedis menyiapkan dan mendekatkan alat



3.



Paramedis memcuci tangan lalu memakai handscoon



4.



Paramedis melakukan anestesi lokal ( Lidocain / Phcain ) blok pada nervus dorsalis penis dengan menusukkan jarum pada garis medial dibawah simfisis pubis sampai menembus fascial buck,lakukan aspirasi jika tidak mengenai pembuluh darah suntukkan 1,5 ml



5.



Paramedis melakukan anestesi infiltrasi dilapisi ventral penis 0,5 – 0,75 ml dikedua sisi



6.



Paramedis memeriksa apakah anestesi sudah efektif dengan frenulum dengan klem



7.



Paramedis membuka glan penis sampai sulkus korona terpapar,bila



ada



perlengkatan



bebaskan



dengan klem



arteri,bila ada spegma bersihkan dengan kassa 8.



Paramedis memesang klem pada prepusium diarah jam 6,11,dan 1 dengan ujung klem kurang lebih 1,5 cm dari sulkus korona penis



9.



Paramedis



melakukan



dorsumsisi



dengan



menggunting



dorsum penis pada jam 12 dari dorsal keproksimal sampai dengan 0,3 – 0,5 cm dari korona



14



10. Paramedis memasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung dorsumsisi kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih mudah dan simetris 11. Paramedis menggunting secara melingkar mulai dari dorsal pada titik jahitan jam 12 melingkari penis,sisaka mukosa sekitar 0,5 cm. Pada sisi frenulum,atasi Perdarahan 12. Paramedis melakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa 13. Paramedis menjahit mukosa distal frenulum dengan jahitan angka 8. Gunting mukosa frenulum disebelah dista jahitan 14. Paramedis membersihkan dengan povidone 10 %,pasang sufratul melingkari bekas jahitan lalu dilapisi dengan kassa steril dan diplester 15. Paramedis memberikan obat dan memberitahu untuk menjaga luka tetap kering ,jangan menghindari semua makanan dan kontrol kembali 3 hari kemudian dipuskesmas Tunjungan 16. Paramedis membereskan alat 17. Paramedis mencuci tangan 18. Paramedis



melakukan



dokumentasi



(



Register



Ruang



Tindakan & Inform consent ) f. Sterilisasi Alat 1.



Paramedis mencuci tangan dan menyiapkan alat yang akan disterilkan



2.



Paramedis meriksa jalur stop kontak sterilisator (tersambung atau belum)



3.



Paramedis membuka pintu sterilisator,masukkan bahan/alat yang akan disterilkan dan tutup kembali pintu sterilisator



4.



Paramedis menekan tombol ‘’POWER’’ untuk menghidupkan alat



5.



Paramedis menekan tombol ‘’ STER’’ untuk memulai sterilisasi alat yang terbuat dari bahan logam atau plastic seperti pinset,gunting,klem dll



6.



Paramedis menekan tombol ‘’OZON’’ untuk memulai sterilisasi kassa



7.



Paramedis menunggu sekitar 10-15 menit



8.



Paramedis menekan tombol power untuk mematikan alat sterilisator 15



9.



Paramedis melepaskan jalur / stop kontak sterilisator



10. Paramedis menunggu bahan / alat yang telah disteril dalam keadaan dingin 11. Paramedis mengambil dan mengeluarkan alat yang disterilkan (buka dan tutup kembali setelah alat diambil) dan masukkan alat yang steril pada bak instrument 12. Paramedis merapikan alat dan mencuci tangan



g. Anestesi Lokal 1.



Paramedis mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis.



2.



Paramedis menganamnesa pasien



3.



Paramedis menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan



4.



Paramedis menentukan rencana tindakan



5. Paramedis menjelaskan kepada pasien tentang rencana tindakan 6.



Paramedis memberikan informed consent keluarga/pasien untuk dilakukan tindakan



dan



kepada



7.



Paramedis mempersilahkan pasien untuk tidur di bed ruang tindakan



8.



Paramedis menyiapkan dan mendekatkan alat



9.



Paramedis mencuci tangan dan memakai handscoon



10. Paramedis mengambil obat anestesi kedalam bak instrumen 11. Paramedis mengoles daerah yang akan di anastesi dengan cairan antiseptik 12. Paramedis memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit 13. Paramedis menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke daerah yang sudah dioles cairan antiseptik 14. Paramedis menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien sudah tidak merasakan sakit pada daerah yang dianastesi dan sekitarnya 15. Paramedis menanyakan pada pasien, apakah sudah terasa tebal/kesemutan. 16. Paramedis memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa tebal/kesemutan pada kulit sekitar daerah yang dianastesi. 16



17. Paramedis siap melakukan tindakan sesuai kasus dan rencana tindakan 18. Paramedis Membereskan alat 19. Paramedis mencuci tangan 20. Paramedis melakukan dokumentasi ( Ruang Tindakan & Informed Consent ) h. Injeksi Intramuskuler 1. Paramedis menyiapkan dan mendekatkan alat 2. Paramedis memberitahu kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan 3. Paramedis memberikan Informed Consent kepada keluarga yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan 4. Paramedis mempersilahkan pasien untuk tidur di bed ruang tindakan 5. Paramedis mencuci tangan dan memakai handscoon 6. Paramedis



menentukan



daeah



yang



akan



disuntik,lalu



permukaan kulit didaerah yang bersangkutan didesinfektan dengan kapas alcohol 7.



Paramedis memasukkan Jarum tegak lurus 90° dengan permukaan kulit



8. Paramedis melakukan penghisap spuit ditarik sedikit. Bila ada darah,obat jangan dimasukkan,tapi jika tidak ada darah obat dimasukkan perlahan 9. Paramedis memastikan setelah obat masuk semua,jarum jangan dicabut dengan cepat.Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol 10. Paramedis memberitahu bahwa suntikan sudah selesai dan merapikan pasien 11. Paramedis memasukkan spuit kedalam safety bok 12. Paramedis membersihkan alat 13. Paramedis mencuci tangan 14. Paramedis melakukan dokumentasi ( Register Ruang tindakan & Informed Consent ) i. Pemasangan Infus 1. Paramedis menyiapkan dan mendekatkan alat ( infuse set ) 2. Paramedis memberitahu kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 17



3. Paramedis memberikan Informed Consent kepada keluarga yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan 4. Paramedis mempersilahkan pasien untuk tidur di bed ruang tindakan 5. Paramedis mencuci tangan dan memakai handscoon 6. Paramedis menggantungkan botol infuse pada standard infuse 7. Paramedis melakukan tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alcohol lalu tusukkan saluran udara,kemudian saluran infuse 8. Paramedis melakukan tutup jarum dibuka,cairan dialirkan sampai keluar,sehingga udara tidak ada dalam selang saluran infuse,selanjutnya dijepit ( diklem ) dan jarum ditutup kembali,tabung tetesan jangan sampai penuh 9. Lengan



pasien



tourniquet,daerah



bagian permukaan



atas kulit



dibendung



dengan



yang



ditusuk



akan



didesinfeksi,lalu jarum abocat ditusukkan ke vena dengan lubang abocat menghadap keatas 10. Paramedis melihat jika berhasil,darah akan keluar dan tourniquet dilepas 11. Paramedis menutup tempat tusukan jarum dengan kassa betadin dan diplester 12. Paramedis mengatur tetesan infuse 13. Paramedis memberitahu pasien kalau tindakan sudah selesai 14. Paramedis membereskan alat 15. Paramedis mencuci tangan 16. Paramedis melakukan dokumentasi (Register Ruang tindakan & Informd Consent) j. Mengangkat Jahitan Luka 1. Paramedis menyiapkan dan mendekatkan alat 2. Paramedis memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 3. Paramedis mempersilahkan pasien untuk tidur dibed ruang tindakan 4. Paramedis mencuci tangan dan memakai handscoon 5. Paramedis membuka balutan lama dengan kapas yang dibasahi dengan alcohol



18



6. Paramedis mengangkat simpul jahitan sedikit keatas secara berhati-hati dengan memakai pinset cirulgis kemudian potong benang dengan gunting dan benang ditarik perlahan-lahan 7. Paramedis mengolesi luka dengan kassa betadin 8. Paramedis menutup luka dengan sufratule dilapisi dengan kassa steril lalu diplester atau dibalut 9. Paramedis memberitahu pasien tindakan sudah selesai dan membuka luka sendiri 3 hari lagi 10. Paramedis merapikan alat 11. Paramedis mencuci tangan 12. Paramedis melakukan dokumentasi (Register Ruang tindakan) k. Pemberian O2 1. Paramedis menjelaskan prosedur tindakan ada pasien 2. Paramedis memastikan tabung masih berisi oksigen 3. Paramedis mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas 4. Paramedis menyambungkan selang binasal O2 5. Paramedis mengatur posisi pasien 6. Paramedis mendekatkan tabung oksigen ke pasien 7. Paramedis membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai dan memastikan ada aliran udara 8. Paramedis memasang kanul pada anak dengan hati-hati 9. Paramedis memperhatikan reaksi dan merapika pasien l. Pemeriksaan EKG 1. Paramedis menjelaskan pada pasien tentang tujuan tindakan EKG 2. Paramedis mengatur posisi pasien dengan posisi berbaring 3. Paramedis menjelaskan pada pasien untuk untuk tidak memegang pagar tempat tidur 4. Paramedis mencuci tangan dan memakai handscoon 5. Paramedis menutup samp[iran ( korden ) 6. Paramedis membuka baju pasien bagian atas 7. Paramedis membersihkan area ektermitas dada yang akan dipasangi elektroda dengan kapas alcohol 8. Paramedis memastikan jalur stop kontak sudah tersambung dengan aliran listrik 9. Paramedis memasang lead pada tempatnya



19



10. Paramedis menekan tombol Power untuk menyalakan mesin EKG 11. Paramedis menekan tombol ‘’PAT’’ untuk membuat data pasien : nama,umur,alamat dll 12. Paramedis memasukkan data pasien sesuai paraletenya (contoh : name patient,id,age,height,dll ) dan menggerakkan krusornya 13. Paramedis memastikan data pasien terisi dengan benar,tekan tombol ‘’PAT’’ untuk keluar dari mode data pasien ke layar EKG 14. Paramedis menekan tombol spd untuk mengatur kecepatan perekaman (contoh: 12,5 atau 50 mm/sec)standart kecepatan 25 mm/sec 15. Paramedis menekan tombol sens untuk mengatur amplitude (contoh: 5,10 atau 25mm/mv) standart amplitude 10mm/mv 16. Paramedis menekan tombol lead untuk memilih lead yang akan diperpanjang (contoh: lead 1,11,111,IV,Avl,VI dan V6 ) 17. Paramedis menekan tombol FORM untuk mengatur jumlah lead perekaman yang diinginkan (contoh : 12 ch,1 ch,3 ch,6 ch ) 18. Paramedis menekan tombol rec untuk memulai perekaman EKG 19. Paramedis mematikan alat dengan menekan tombol power 20. Paramedis mencabut stop kontak dari aliran listrik 21. Paramedis mengambil kembali lead yang telah dipasang kebadan pasien,lalu bersihkan dengan tissue 22. Paramedis merapikan pasien dan peralatan 23. Paramedis mencuci tangan 24. Paramedis dokumentasi ( Register ruang tindakan & informed consent) m. Rujukan Non Emergency a. Paramedis Ruang tindakan menyatakan pasien perlu dirujuk b. Paramedis menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk c. Paramedis membuat surat rujukan d. Paramedis menelfon RS tujuan rujukan



20



e. Paramedis memperbaiki keadaan Umum dan mempersiapkan kesiapan pasien f. Paramedis menyiapkan sopir dan ambulance g. Paramedis ruang tindakan puskesmas Tunjungan mendampingi dan mengantarkan ke tempat rujuan dengan ambulan sambil memonitoring keadaan umum pasien pasien h. Paramedis memberikan rujukan kepada dokter jaga RS rujukan i. Paramedis kembali ke puskesmas Tunjungan dan melengkapi dokumentasi rujukan



n. Pasien Emergency 1. Paramedis melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medic untuk menentukan diagnose utama dan diangnosa banding 2. Paramedis memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus 3. Paramedis memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan 4. Paramedis menelfon dengan RS yang akan dituju 5. Paramedis memastikan untuk pasien gawat darurat harus didampingi Paramedis medis yang kompeten dibidangnya dan memonitoring kondisi pasien 6. Paramedis memastikan pasien dalam kondisi stabil 7. Paramedis ruang tindakan puskesmas Tunjungan menunggu pasien di UGD RS tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan ( serah terima dengan perawat UGD ) 8. Paramedis melangkapi dokumen ruang tindakan. o. Persiapan Pasien Rujukan 1. Paramedis menjelaskan alasan pasien dirujuk 2. Paramedis meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk dirujuk 3. Paramedis mempersilahkan pasien / keluarga menandatangani persetujuan rujukan atau Informed Consent 4. Paramedis menyiapkan surat rujukan berupa identitas pasien,nomor diagnosa 5. Paramedis memastikan dalam kondisi stabil 6. Paramedis menyiapkan alat kesehatan dan obat-obat yang diperlukan dalam proses rujukan 7. Paramedis menyiapkan ambulance dan memastiikan alat dan obat sudah ada didalam ambulance p. Informed Consent j. Paramedis menjelaskan tentang keadaan klinis pasien



21



k. Paramedis menjelaskan tentang tindakan medis yang akan dilakukan l. Paramedis menjelaskan tentang manfaat dan resiko dari tindakan yang akan dilakukan m. Paramedis memberi kesempatan pasien / keluarganya untuk mengambil keputusan n. Paramedis menyiapkan blangko informed consent o. Paramedis meminta pasien dan atau keluarga untuk menandatangani blangko informed consent p. Paramedis melakukan pencatatan di Rekam medis



BAB IV LOGISTIK a. Logistik Ruang Tindakan meliputi : 1.. Barang Habis Pakai (BHP) 2. Alat Tulis Kantor (ATK),Dan Kebutuhan Lain Mekanisme permintan barang habis pakai (bhp) : Permintaan obat-obatan dilakukan pada jam kerja (07.00 s/d 14.00) NO NAMA BARANG



JUMLAH



KETERANGAN



1.



ALAT SUNTIK 3 CC



1 BOK



Bila habis



2.



ALKOHOL 70 %



1 LITER



Bila habis



3.



AQUADEST STERIL



1 LITER



Bila habis



4.



ABOCATH N0.20



5 BUAH



Bila habis



5.



ABOCATH NO 18



5 BUAH



Bila habis



6.



BENANG CUTGET



1 ROL



Bila habis



7.



BENANG SILK



1 ROL



Bila habis



8.



HANDSCOON STERIL NO 7,5



1 BOK



Bila habis



9.



HANDSCOON NON STERIL ( L )



1 BOK



Bila habis



10.



HYPAFIX 1 M



3 BUAH



Bila habis



11.



GENTAMYCIN SALP



3 BUAH



Bila habis 22



12.



INFUSET DEWASA



5 BUAH



Bila habis



13.



INFUS SET ANAK



5 BUAH



Bila habis



14.



KAPAS



1 GULUNG



Bila habis



15.



BIOPLASENTON JELL



1 BUAH



Bila habis



16.



KASSA 80 M



1 BOK



Bila habis



17



KASSA 15 CM



1 BOK



Bila habis



18.



KASSA 3 CM



1 BOK



Bila habis



19.



MASKER



1 BOK



Bila habis



20.



NACL INFUS



5 BUAH



Bila habis



21.



RL INFUS



5 BUAH



Bila habis



22.



FOLLEY CATH / URINE BAG



5 BUAH



Bila habis



23.



CHLORETHYL SPRAY



1 BUAH



Bila habis



24.



BISTURI



10 BUAH



Bila habis



25.



LIDOCAIN



1 BOK



Bila habis



26.



RANITIDIN INJEKSI



5 BUAH



Bila habis



27.



KATETER NO 16



3 BUAH



Bila habis



28.



JARUM HEATING



1 BOK



Bila habis



29.



SPUIT 5 CC



10 BUAH



Bila habis



30.



CANULE DEWASA



5 BUAH



Bila habis



31.



CANULE ANAK



5 BUAH



Bila habis



32.



JELLY ECG



1 BUAH



Bila habis



33.



BETADINE IODION



1 LITER



Bila habis



b. Mekanisme permintaan barang ATK Dan kebutuhan yang lain: 1. Permintaan barang ATK diajukan setiap barang habis 2. Permintaan dilakukan oleh Paramedis ruangan tindakandan menulis dibuku pengeluaran yang sudah disediakan. NO NAMA BARANG



JUMLAH



KETERANGAN



1.



BUKU TULIS



4 BUAH



Bila habis



2.



BOLPOIN



1 BOK



Bila habis



3.



TIP X



1 BUAH



Bila habis



4.



STAPLES



1 BUAH



Bila habis



5.



ISI STAPLES



3 BUAH



Bila habis



23



6.



STELLA



PENGHARUM 1 BUAH



Bila habis



RUANG 7.



BAYCLIN



1 BUAH



Bila habis



8.



VIXAL



1 BUAH



Bila habis



9.



SOS PEMBERSIH LANTAI



1 BUAH



Bila habis



10



SUNLIGHT



1 BUAH



Bila habis



BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM A. Pengertian Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : 1.Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien 2. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya 3. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh : 1. Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan 2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil B. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien Ruang Tindakan Puskesmas Tunjungan 2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunkan Kejadian Tidak



Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas



Tunjungan



24



4. Terlaksananya



program-program



pencegahan



sehingga



tidak



terjadipengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) C. Standar Keselamatan Pasien 1. Hak pasien 2. Mendidik pasien dan keluarga 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien D. Tata Laksana 1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien 2.. Melaporkan pada Dokter penanggung Jawab Ruang Tindakan 3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter penanggung jawab 4.. Mengobservasi keadaan umum pasien



25



BAB VII KESELAMATAN KERJA I. Pendahuluan Puskesmas merupakan tempat kerja serta berkumpulnya orang-orang sehat (Paramedis dan pengunjung) dan orang-orang sakit (pasien), sehingga puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu Paramedis puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuhmaupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain. Motivasi dalam melaksanakan keselamatan kerja adalah untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan. Pengendalian resiko dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Eliminasi (menghilangkan bahaya). Memastikan sumber aliran listrik aman, sistem penempatannya mudah dioperasikan 2. Rekayasa (engineering).



26



Yaitu dilakukan penggantian peralatan kerja atau memodifikasi alat agar tingkat risiko lebih rendah. 3. Pengendalian administrasi. Dengan memberikan pelayanan tindakan medis sesuai SOP 4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Sebelum memberikan pelayanan tindakan



medis



terhadap pasien,



Paramedis memakai masker, handscoondan atau pelindung jari



III. Tindakan yang beresiko terpajan 1. Cuci tangan yang kurang benar. 2. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat. 3.



Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.



4. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman. 5. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat. 6. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai. IV. Prinsip Keselamatan Kerja Prinsip



utama



prosedur



Universal



Precaution



dalam kaitan



keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dansterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu : a. Mencuci tangan guna sebelum dan sesudah melakukan tindakan guna mencegah infeksi silang b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan,skoret dan masker gunamencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai dengan merendam dengan larutan chlorin selama 10 menit, dicuci dengan sabun dan dibilas,kemudian dikeringkan dan distetiril menggunakan alat sterilisator. d. Pengelolaan jarum atau spuit dengan cara dihancurkan dengan alat penghancur jarum. e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan dialirkan dengan wastafel dan dialirkan ke sanitasi puskesmas..



27



BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Pengendalian Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas Tunjungan dilakukan dengan cara: 1. Pengukuran dan Analisa Pelayanan Dilakukan secara internal yaitu oleh sarana kesehatan itu sendiri maupun secara eksternal yaitu oleh institusi terkait sesuai dengan kewenangannya Cara Pengukuran dan Analisa: - Penilaian sendiri oleh Tim Mutu Puskesmas Tunjungan - Instrumen yang digunakan adalah daftar tilik - Hasil pengukuran jumlah kriteria yang terpenuhi dibagi jumlah kriteria yang diamati (standar yang ditetapkan) x 100% - Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian maka dilakukan pengamatan secara cermat apa penyebabnya - Penilaian dilakukan secara berkala 2. Perbaikan Berkelanjutan a. Intervensi internal - Perbaikan perencanaan dan pengorganisasian - Pembangunan sarana dan pengadaan peralatan - Penyediaan ketenagaan 28



- Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pelaksana pelayanan kesehatan gigi dan mulut b. Intervensi eksternal Dilakukan



dalam



bentuk



Pembinaan,



yaitu



suatu



proses



pemantauan dan penilaian terhadap program yang dilaksanakan oleh SDM serta memberikan bantuan berupa pengarahan dan bimbingan untuk menuju perbaikan guna pencapaian tujuan seperti yang diharapkan.Pembinaan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.



BAB IX PENUTUP Dalam pembuatan buku pedoman ini disadari bahwa buku pedoman ini tidak sempurna masih terdapat banyak kekurangan. Oleh kerena itu masukkan dan saranuntuk perbaikan peningkatan buku pedoman ini, merupakan sesuatu yang sangatberharga. Semoga buku ini dapat menjadi pegangan bagi Karyawan yang akan melakukan tindakan.



29