Pedoman Skripsi Septian [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Suken
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I KETENTUAN UMUM A. Pendahuluan Seorang mahasiswa yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku dalam penyusunan skripsi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi atau telah menempuh sejumlah SKS tertentu yang telah ditetapkan dan telah memenuhi syarat untuk menulis skripsi sebagai tugas akhir. Setiap lulusan STKIP Melawi dituntut mampu menulis ilmiah secara benar. Tugas Akhir atau Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan pada STKIP Melawi. Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka adanya buku Pedoman dalam Penulisan Usulan Penelitian dan Tugas Akhir atau Skripsi sangat diperlukan. Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan usulan penulisan dan tugas akhir atau skripsi. Di samping itu juga diberikan tata cara penulisan dan penyusunan. B. Pengertian Skripsi Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa yang mengambil jenjang program studi strata satu (S-1) sebagai tugas akhir dalam studi mereka. Skripsi juga merupakan sebuah bukti yang menunjukkan kemampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya. Mengingat bahwa skripsi adalah berupa karya tulis ilmiah, maka sebagai mana lazimnya suatu karya tulis ilmiah, skripsi harus disusun dengan menggunakan prosedur dan tata cara yang sistematik dengan suatu bahan acuan dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan.



STKIP - MELAWI



1 Pedoman Penulisan Skripsi



BAB II BENTUK DAN BOBOT SKRIPSI 1. Skripsi untuk Program Strata I (S1) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan Exsperiment. 2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu studi sistematis mengenai praktik pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran menggunakan tindakan tertentu. Perbaikan dan peningkatan mutu proses pembelajaran ini dilakukan secara berkelanjutan, misalnya mengenai pengelolaan kelas dan pengembangan maupun penggunaan sumber-sumber belajar. 3. Penelitian Exsperiment 4. Penulisan skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang lain, namun berbeda dalam hal bentuk, proses belajar mengajar, dan cara penilaian. 5. Bobot skripsi ditetapkan berdasarkan buku pedoman STKIP Melawi yaitu sebesar 6 SKS, terdiri dari : a. Seminar Proposal bobot 2 SKS b. Seminar Hasil (Tahap 1) bobot 2 SKS c. Ujian Skripsi (Tahap 2) bobot 2 SKS



BAB III STKIP - MELAWI



2 Pedoman Penulisan Skripsi



TATA CARA PENGUSULAN RENCANA PENELITIAN A. Pengajuan Judul dan Out Line 1. Terdaftar sebagai mahasiswa/I pada semester yang sedang berjalan. 2. Mahasiswa diperkenankan mengajukan judul/ out line apabila telah menyelesaikan 95% jumlah SKS yang telah ditetapkan. 3. Telah dinyatakan layak untuk menyusun skripsi oleh dosen pembimbing akademik. 4. Judul/ out line diajukan dengan prosedur sebagai berikut. a. Judul PTK/ out line diajukan kepada Ketua Program Studi dengan menunjukan surat keterangan dari Akdemik yang diketahui Dosen PA tentang jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) yang telah diperoleh. b. Menyerahkan lembar pengajuan judul kepada Ketua Program Studi, untuk diteliti dan dipertimbangkan tentang persyaratan akademik dan kesesuaian judul atau tema penelitian dengan program studi mahasiswa yang memuat, identitas mahasiswa, indetifikasi masalah, batasan



masalah yang akan diteliti dan rancangan judul



penelitian. PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI PTK* c. Judul yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan/ Prodi selanjutnya untuk diputuskan dari sisi ilmiah dan metodologi penelitian dan ditetapkan pembimbingnya. Nama : Kusuma Pertiwi Pembimbing bagi mahasiswa yang d. Selanjutnya diberikan SuratIndah Penunjukan NIM : A 86009001 bersangkutan. Prodi : PGSD 5. Pengajuan judul PTK hendaknya dibuat secara ringkas dan mencerminkan tindakan, Identifikasi Masalah : 1. Siswa kurang termotivasi dalam belajar perbaikan pembelajaran dan sasaran. 2. subyek Siswa sering datang terlambat 3. Siswa kurang mampu berkomunikasi dengan teman 4. Siswa sering tidur di kelas 5. Siswa jika ditanya oleh guru tidak bisa menjawab dengan baik 6. Guru saat mengajar terfokus menggunakan metode ceramah 7. Guru saat mengajar kurang menggunakan media bantu lainya Masalah yang akan diteliti Judul Penelitian



: 1. Siswa kurang motivasi dalam belajar 2. Guru mengajar selalu menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan media pembelajaran : Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Belajar Sambil Bermain di Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh.



Contoh Lembaran Pengajuan Judul Proposal. Mengetahui, Ketua Prodi



Melawi,……………….. yang mengajukan judul



___________ NIDN.



______________________ NIM.



Rencana STKIP Pembimbing : - MELAWI



3 Pedoman Penulisan Skripsi



Pembimbing 1 :……………………………….. Pembimbing 2 :………………………………..



*Jika sudah di acc, mahasiswa/i menyerahkan ke prodi dibuat 4 rangkap (Kaprodi, Pembimbing I, II dan Mahasiswa) B. Proposal Penelitian 1. Judul PTK yang sudah disetujui selanjutnya disempurnakan menjadi usulan proposal penelitian di bawah bimbingan dosen pembimbing. 2. Proposal yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing selanjutnya digandakan rangkap 4 oleh mahasiswa/i dan disampaikan kepada Ketua Jurusan/ Prodi untuk diseminarkan. BAB IV STRUKTUR PROPOSAL DAN SKRIPSI A. Struktur Proposal 1. Struktur Proposal Halaman Judul STKIP - MELAWI



4 Pedoman Penulisan Skripsi



Lembar Persetujuan dari Pembimbing dan Diketahui Oleh Ketua Prodi Kata Pengantar Daftar Isi



a. b. c. e. f. g. h. i. j. k.



l. 2.



Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Judul Latar Belakang Identifikasi Masalah d. Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kajian Teori/ Pustaka Definisi Operasional Hipotesis Tindakan Rancangan Penelitian : 1.Subjek dan Objek Penelitian 2. Prosedur Penelitian 3. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 4. Teknik Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan Daftar Pustaka Tata Cara Penulisan a. Format Tulisan Menggunakan Huruf Times New Roman Font 12 b. Jarak Tulisan 1 ½ Spasi c. Penulisan Diurutkan Berdasarkan Struktur Proposal



B. Struktur Isi Skripsi Skripsi sekurang-kurangnya memuat 3 (tiga) bagian yang terdiri dari: 1. Bagian Muka Skripsi Berisi: a. Halaman Sampul atau Cover dan Halaman Judul Skripsi Proposal dan skripsi dijilid dengan sampul luar kertas manila berwarna Merah Tua pada prodi Penjaskesrek, Biru Tua pada prodi PGSD (Prodi PG-PAUD Merah Muda, Pendidikan Matematika Hijau, dan Fisika Kuning?). Halaman terdiri dari : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



Judul Skripsi Kata “Skripsi” Kata “Oleh” Nama Lengkap Mahasiswa NIM/ NIMAN Logo STKIP – Melawi Kata “Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah XI Kalimantan”



(Kemenristek) 8) Kata “ Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan” STKIP - MELAWI



5 Pedoman Penulisan Skripsi



9) Kata “STKIP – Melawi” 10) Kata “ Nanga Pinoh” 11) Tahun Pengajuan Proposal Contoh Halaman Sampul UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SD NEGERI 1 NANGA PINOH



SKRIPSI OLEH KUSUMA NIMAN : A 80 092 0010



(KEMENRISTEK) KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XI KALIMANTAN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP – MELAWI NANGA PINOH



b. Halaman Judul Halaman judul baik pada proposal maupun skripsi harus memuat judul proposal atau judul skripsi. Panjang judul tidak lebih dari 20 kata (termasuk kata hubung dan kata depan). Contoh Halaman Judul pada Skripsi UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SD NEGERI 1 NANGA PINOH



SKRIPSI OLEH KUSUMA NIMAN : A 80 092 0010 Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP-Melawi)



(KEMENRISTEK) KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH XI KALIMANTAN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP – MELAWI NANGA PINOH TAHUN 2016 STKIP - MELAWI



6 Pedoman Penulisan Skripsi



c. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian Penulis harus secara jujur menyatakan keaslian penelitian. Penelitian yang dilakukan bukan merupakan jiplakan/ tiruan (plagiat) dari penelitian terdahulu dan ditulis dengan menggunakan format 2 spasi. Contoh Pernyataan PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat materi yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi di manapun dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat materi yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan dicantumkan dalam daftar rujukan.



Nanga Pinoh, Maret 2015 Materi 6000 Kusuma



d. Halaman Persetujuan dan Pengesahan Skripsi Halaman pengesahan berisijudul skripsi, nama lengkap mahasiwa, NIM mahasiswa, pembimbing, pejabat yang menyetujui, pejabat yang menegaskan dan tanggal lulus ujian. 1) Lembar Persetujuan dan Pengesahan Oleh Pembimbing dan Ketua STKIP-Melawi Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Belajar Sambil Bermain di Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh. KUSUMA NIMAN : A. 80 092 0010 Disetujui Pembimbing I



Pembimbing II



Dr. H. M. Rifat NIP. ………………..



Muhtar, S.Pd., M.Pd. NIDN. …………………….. Mengetahui Ketua Program Studi PGSD Rizky Oktora PEP, M.Pd. NIDN. ……………………. Disahkan Ketua STKIP – Melawi



STKIP - MELAWI



Dr. Clarry Sada, M.Pd. NIP. ……………………



7 Pedoman Penulisan Skripsi



Lulus tanggal: 20 Juli 2010



2) Lembar Persetujuan dan Pengesahan Penguji IPA dandengan Ketua STKIPMenumbuhkan Motivasi Belajar oleh SiswaPembimbing, pada Mata Pelajaran Melawi Menggunakan Metode Belajar Sambil Bermain di Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh. KUSUMA NIMAN : A. 80 092 0010 Disahkan oleh Dewan Penguji



Dewan Penguji Dr. Clarry Sada, M.Pd Mardiana, M.Pd Muhtar, M.Pd Waridah, M.Pd Deki Wibowo, M.Pd



Susunan Dewan Penguji Ketua Sekretaris Penguji I Penguji II Penguji III



Tanda Tangan



Diketahui Ketua Program Studi PGSD Deki Wibowo, S.Pd., M.Pd. NIDN. ……………………........... Disahkan Ketua STKIP – Melawi Dr. Clarry Sada, M.Pd. NIP. …………………….......



STKIP - MELAWI



8 Pedoman Penulisan Skripsi



5). Motto/ Kata Mutiara/ Kutipan Mahasiswa Motto/ Kata mutiara diletakan di pojok kanan atas atau bawah, ditulis dengan huruf miring pada satu halaman sendiri. Motto/ kata mutiara dapat menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Daerah. Contoh Lembar Kata Mutiara (dalam Bahasa Dayak U’t Danom)



Motto Umbak Ilmu Komolum Jadi Murah Umbak Seni Komolum Jadi Pios Umbak Agama Bolum Jadi Terarah Habun Bogumak



6). Halaman Persembahan Halaman persembahan dibuat dalam satu halaman tersendiri, halaman persembahan dapat ditujukan kepada : a. b. c. d.



Negara Kesatuan Republik Indonesia Orang Tua Suami/ Istri Masyarakat STKIP - MELAWI



9 Pedoman Penulisan Skripsi



e. STKIP – Melawi



Contoh Halaman Persembahan Kepada Orang Tua Dipersembahkan Kepada Orang Tua Tercinta Bapak Apit dan Ibu Aminah “ Tiada Satu Pun Ukuran Yang dapat Ku Ucapkan Selain Ucapan Terimah Kasih “



7). Kata Pengantar Kata Pengantar Berisi Antara Lain: a. Beberapa penjelasan tentang alasan pemilihan masalah penelitian. b.Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya skripsi. c. Penjelasan-penjelasan lain, misalnya ada perubahan sedikit dari rencana semula karena ada masalah atau kekurangan-kekurangan yang dialami peneliti. d. Kata pengantar tidak berisi kata-kata atau hal-hal yang bersifat ilmiah. 8). Daftar Isi Berisi tentang gambaran menyeluruh skripsi yang diajukan dalam suatu urutan butir-butir yang sistematis. Daftar isi diketik dengan jarak satu setengah spasi. Jika terdapat dalam satu sub bab di ketik satu spasi.



STKIP - MELAWI



10 Pedoman Penulisan Skripsi



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………………….. i PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………………………………………………………….. ii LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………………………………………….. iii MOTTO/ KATA Contoh Daftar Isi MUTIARA …………………………………………………………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………………………………… v KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………… vi DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………… vii DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………….. viii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………. x DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………….. xi ABSTRAK ………………………………………………………………………………………………………….. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………. 1 B. Identifkasi Masalah …………………………………………………………………. 2 C. Batasan Masalah ……………………………………………………………………………… 3 D. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………. 3 E. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………….. 4 F. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………………….. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Konsep STKIP - MELAWI 11 Pedoman Penulisan Skripsi ………………………………………………………………………………. 10 B. Definisi Operasional …………………………………………………………………………….. 15 C. Hipotesis Tindakan



9). Daftar Tabel Bagian ini dibuat apabila dalam skripsi terdapat tabel. Penomoran tabel dilakukan secara berurutan dan memuat judul tabel disertai dengan nomor halaman yang bersangkutan, sedangkan antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi. Contoh Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. 2 Data Nilai Siswa Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh ………… Tabel 3.1 Daftar Siswa SDN 01 Kelas V ………………………… Tabel 3. 3 Unit Analisis Penelitian ………………………………… Tabel 4. 1 Waktu Penelitian ………………………………………… Dan Seterusnya…………



82 87 90 95



10). Daftar Gambar Bagian ini dibuat apabila dalam skripsi terdapat foto, gambar, grafik dan diagram. Memuat urutan dari judul semua gambar, baik yang berupa grafik, foto, dan bentuk lain. Penulisan antara judul gambar diketik satu setengah spasi, sedangkan antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. STKIP - MELAWI



12 Pedoman Penulisan Skripsi



Contoh Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Bangunan SDN 01 Nanga Pinoh …………………. 40 Gambar 2. 1 Ruang Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh…………………. 59 Gambar 2. 2 Denah tempat duduk siswa Kelas V …………………. 84 Gambar 4. 1 Pelaksanaan siklus 1 ………………………………… 96 Dan Seterusnya………… 11). Daftar Grafik DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4. 1 Grafik Siklus 1 Motivasi Belajar …………………. 82 Grafik 4. 2 Grafik Siklus 2 Motivasi Belajar………………………. 89 Grafik 4. 3 Grafik Rekapitulasi Siklus 1 dan 2 …………………. 93 Dan Seterusnya…………



12). Daftar Lampiran Berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian tetapi tidak perlu dimasukan dalam karangan utama dapat ditulis pada lampiran. Lampiran tidak perlu menganggu isi utama karangan. Lampiran dapat berisi : Tabel Utama, Perhitungan-Perhitungan, Bentuk Kuesioner, dan Dokumen lainnya. Daftar lampiran disusun dengan sistematika Nomor Urut, Judul Lampiran beserta Nomor Halaman. Nomor Halaman Lampiran merupakan kelanjutan dari Nomor Halaman Skripsi. Contoh Daftar Lampiran DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I Hasil Angket Penelitian Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh... Lampiran II Hasil Observasi Kelas V SDN 01 Nanga Pinoh …. Lampiran III RPP Setiap Siklus ………………….………………. Lampiran IV Surat Izin Penelitian ………………………………….. Lampiran V Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………….. Dan Seterusnya…………



111 113 120 131 132



12). Abstrak Abstrak disusun dengan menggunakan urutan: ABSTRAK, Nama Penulis, Tahun, Judul Skripsi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi, Program Studi, dan STKIP - MELAWI



13 Pedoman Penulisan Skripsi



Nama Pembimbing. Isi abstrak terdiri atas tiga paragraf. Paragraf pertama berisi tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi Metode Penelitian, yang mencakup Desain Penelitian, Tempat Penelitian, Subjek, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Teknik Analisis Data. Paragraf ketiga berisi hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam satu halaman dengan spasi tunggal maksimal 500 kata. a. Abstract adalah sama dengan intisari, tetapi ditulis dalam bahasa Inggris. Karena abstract merupakan terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dan isinya berupa sesuatu yang sudah terjadi. Oleh karena itu, penerjemahan intisari harus menggunakan bentuk past tense. b. Abstrak terdiri dari tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa Daerah.



Contoh Abstrak ABSTRAK Safariani, 2011. Meningkatkan Motivasi dan Minat siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisionalkelas V SDN 01 Nanga Pinoh, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pembimbing 1. Burhan, S.Pd., M.Pd. Pembimbing 2, Deki Wibowo, S.Pd., M.Pd. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, prilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif, dan kecedasan emosi. Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan yang aman, efisien dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu siklus yang terdiri atas : adanya masalah – rencana tindakan – pelaksanaan tindakan – evaluasi dan refleksi. Subyek yang digunakan adalah seluruh siswa putra kelas V SDN 15 Desa Baru Nanga Pinoh sebanyak 35 siswa. Hasil penelitian Peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini terlihat dari hasilnaya, pada aspek Motivasi siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat dengan kriteria 73,57%, 85,24% dan 92,57% dan pada aspek minat siswa dalam proses pembelajaran dengan kriteria 82,85%, 86,43% dan 92,14%. Bedasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) terdapat peningkatan pada motivasi siswa setelah diadakan tindakan dengan metode permainan tradisional, (2) terdapat peningkatan pada minat siswa setelah diadakaan tindakan dengan metode permainan tradisional.



2. Bagian Inti Skripsi



Kata Kunci: Motivasi dan Minat, Metode Permainan Tradisional.



Isi bagian inti skripsi disajikan dalam bentuk Bab-Bab, Sub-Bab, dan hierarki judul yang lebih rinci, dengan sistematika tertentu yang diatur dalam buku pedoman ini. Isi skripsi terdiri dari lima (5) bab, yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian, Hasil Tindakan, Pembahasan, dan Penutup.



STKIP - MELAWI



14 Pedoman Penulisan Skripsi



A. BAB I PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Uraian latar belakang masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam PTK. Uraian tersebut mendeskripsikan permasalahan real yang dialami oleh guru dalam pembelajaran. Secara umum, masalah biasanya muncul disebabkan oleh tiga faktor. (1) Masalah berkaitan dengan karakter mata pelajaran atau pokok bahasan dari mata pelajaran tersebut. Dalam hal ini, guru mencermati tingkat kesulitan materi pelajaran, sehingga memerlukan pemecahan secara khusus melalui PTK. (2) Masalah berkaitan dengan faktor internal siswa. Termasuk dalam hal ini, adalah kurangnya minat dan bakat siswa terhadap pelajaran, rendahnya motivasi belajar, dan rendahnya hasil belajar siswa, semuanya memerlukan penanganan secara profesional melalui PTK. (3) Masalah yang berkaitan dengan faktor internal guru. Termasuk dalam hal ini, adalah kurangnyapenguasaan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan dan penguasaan guru dalam mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan sumber belajar. Secara metodologis, ada enam pertanyaan yang jawabannya akan menuntun dalampenyusunan latar belakang masalah PTK, yaitu: (1) apa yang menjadi harapan? (2) apa kenyataan yang terjadi (3) apa kesenjangan yang dirasakan, (4) apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan (5) tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kesenjangan, dan (6) apa kekuatan tindakan yang dilakukan tersebut dalam mengatasi kesenjangan.



STKIP - MELAWI



15 Pedoman Penulisan Skripsi



Belakang A.Contoh Latar Latar Belakang Selama kurang lebih 2 tahun mengajar IPA di SDN 01 Nanga Pinoh, peneliti melihat para siswa kurang berinteraksi kepada guru dan teman-temannya, dan dalam kaitannya dengan konsep pembelajaran IPA di SD kelas V, KTPS menghendaki dilakukannya perubahan yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kesalahan yang selama ini terjadi dalam penyelenggaraan pembelajaran IPA tidak boleh terulang lagi. Selama peneliti mengajar telah melakukan berbagai cara agar siswa semua aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berbagai macam media yang ada di sekolah telah dimanfaatkan, berbagai bentuk penugasan telah pula diberikan untuk dilaksanakan oleh siswa baik di dalam kelas maupun dalam bentuk pekerjaan rumah (PR). Namum demikian, dalam berbagai kesempatan tanya jawab, diskusi kelas maupun ulangan harian, aktivitas dan prestasi belajar siswa masih sangat rendah. Berdasarkan catatan selama mengajar, aktivitas siswa dalam tanya jawab, diskusi kelas dan ulangan harian masing-masing 30%, 35% dan 40%. Berbagai langkah dan upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA kelas V di SDN 01 Nanga Pinoh, maka guru sebagai peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Cooperative Learning. Pada akhirnya diharapkan melalui metode pembelajaran Cooperative Learning nantinya bisa memicu dan memacu tumbuhnya semangat kebersamaan, saling membantu, saling memotivasi diantara siswa, yang lebih penting lagi adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.



STKIP - MELAWI



16 Pedoman Penulisan Skripsi



2) Identifikasi Masalah Bagian ini memuat penjelasan mengapa masalah itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti untuk mencari pemecahannya. Sesungguhnya, identifikasi masalah telah disinggung ketika peneliti mengungkap jawaban terhadap pertanyaan “apa kesenjangan yang terjadi” dan pertanyaan “apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan”. Namun, untuk lebih memperjelas, identifikasi masalah diungkapkan kembali secara tersendiri. Contoh Identifikasi Masalah B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, selanjutnya dapatlah didentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Siswa kurang termotivasi dengan pelajaran IPA. 2. Siswa sulit mengungkapkan ide-ide, gagasan



dan



pikiran



selama



berlangsungnya pelajaran maupun selama diskusi. 3. Siswa sulit beradaptasi dan kerja sama. 4. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran.



3) Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan jelas cakupannya, maka masalah yang telah diidentifikasi perlu dibatasi. Pembatasan masalah ditujukan pada objek penelitian, yaitu objek tindakan dan objek hasil tindakan. Batasan terhadap objek tindakan dilakukan dengan memberikan penjelasan istilah secara konseptual, sedangkan batasan masalah terhadap objek hasil tindakan dilakukan dengan menyajikan definisi operasional. Definisi operasional mengarah pada pengukuran. Contoh batasan masalah C. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas, maka dalam penelitian tindakan ini perlu dilakukan batasan masalah, yaitu siswa kurang termotivasi dengan STKIP - MELAWI



17 Pedoman Penulisan Skripsi



pelajaran IPA dan guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran.



4) Rumusan Masalah Setelah masalah dibatasi dengan cermat, maka diajukan rumusan masalah. Rumusan masalah penelitian tindakan kelas dinyatakan dalam kalimat tanya. Esensinya adalah menanyakan apakah tindakan dapat melakukan perbaikan pembelajaran. Contoh Rumusan Masalah D. Rumusan Masalah Untuk memberikan arahan bagi penelaksanaan penelitian tindakan, maka perlu durumusakan masalah pokoknya yang ingin dicari jawaban pemecahannya melalui penelitian tindakan ini, 5) Cara Pemecahan Masalah sebagai berikut : “Apakah metode tutor sebaya berbantuan alat peraga dapat memperbaiki Cara pemecahan masalah yang diungkapkan adalah ringkasan dari kerangka konseptual. proses dan hasil pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN 01 Nanga Pinoh”? Ringkasan ini menampilkan bagian-bagian esensial dari kerangka konseptual yang dapat mencerminkan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Walaupun cara pemecahan masalah ini masih dalam bentuk konsepsi, namun tetap dapat melukiskan jawaban terhadap masalah yang diajukan. Contoh Cara Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah dengan memperbaiki secara bersiklus proses pembelajaran matematika



menggunakan



metode tutor sebaya berbantuan alat peraga. Siklus yang dimaksud yaitu adanya proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi/observasi dan refleksi setiap tahap pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus (siklus I diperbaiki jika terdapat kelemahan dan seterusnya).



6) Tujuan Penelitian Tindakan Tujuan penelitian tindakan diungkapkan dalam kalimat pernyataan. Tujuan diungkapkan E. Tujuan Penelitian/Tindakan 1. Tujuan secara optimis bahwa Umum perbaikan pembelajaran dapat dilakukan dengan tindakan yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan arah yang jelas dan diadopsi tersebut. memperbaiki pembelajaran Matematika kelas V di SDN 01 Nanga Pinoh. Contoh Tujuan Penelitian 2. Tujuan Khusus a). Untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika kelas V di SDN 01 Nanga Pinoh pada semester genap tahun STKIPpelajaran - MELAWI2015/



2016 dengan menggunkan metodePenulisan tutor sebaya. 18 Pedoman Skripsi b). Dan seterusnya…



7. Manfaat Tindakan Dalam penelitian tindakan kelas, guru atau peneliti secara tidak langsung akan mengembangkan



perangkat-perangkat



pembelajaran



(suplemen



buku



ajar,



disain



pembelajaran, perangkat keras dan atau perangkat lunak praktikum, alat evaluasi, dan lainlain) yang koheren dengan teori yang mendasari tindakan. Rumusan manfaat perangkatperangkat



pembelajaran



tersebut



kaitannya



dengan



upaya



melakukan



perbaikan



pembelajaran. Di samping itu, guru atau peneliti akan berhasil mengeksplorasi atau mengungkap temuan data atau fakta empiris. Lakukan prediksi terhadap data atau fakta empiris tersebut dan rumuskan manfaatnya. Semua manfaat yang dirumuskan tersebut dispesifikasi untuk siswa, Guru, peneliti, sekolah, atau pihak-pihak F. Manfaat Penelitian/ Tindakan lain yang berkepentingan. 1. Manfaat Teoritis (uraikan manfaat secara teori) Contoh Manfaat Penelitian/ Tindakan 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1). Siswa memiliki kemampuan akademik meningkatkan hasil belajar. 2).……………………………… dst b. Bagi Guru 1). Dapat meningkatkan kreasi dalam mengajar. 2).………………………………dst c. Bagi Sekolah 1). Membangun suasana sekolah yang kondusif dan harmonis. 2).………………………………dst d. Bagi Perguruan Tinggi 1). Meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah di Kab. Melawi 2)…………………………….. dst e. Bagi Dinas Pendidikan 1). Sebagai bahan masukan untuk menentukan pembinaan terhadap sekolah. 2).…………………………….. dst f. Dan seterusnya (dapat disesuaikan lagi)



STKIP - MELAWI



19 Pedoman Penulisan Skripsi



B. BAB II KAJIAN TEORI/ PUSTAKA 1) Kerangka Konsep/ Teori Kerangka konseptual sangat penting untuk diformulasikan. Kerangka konseptual merupakan landasan yang kuat dilakukannya tindakan tersebut. Dengan dasar konseptual peneliti yakin dapat melakukan perbaikan pembelajaran. Kerangka konseptual hendaknya diformulasikan sejelas-jelasnya, karena rumusan tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan perencanaan, langkah-langkah operasional tindakan, dan evaluasi. Jadi, kerangka konseptual mendasari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi tindakan. Oleh sebab itu, kerangka konseptual seyogyanya dibuat secara spesifik dan memiliki keunggulan teoritik dibandingkan dengan perspektif yang mengalami anomali ketika peneliti mencermati permasalahan. Kerangka konseptual hendaknya merupakan kombinasi antara reviu teoretis dan empiris. Pertemuan antara landasan teori dan pengalaman empiris tersebut akan melahirkan kesimpulan bahwa tindakan yang dilakukan dapat melakukan perbaikan terhadap pembelajaran yang dilakukan. Kesimpulan tersebut merupakan hipotesis tindakan.Terkait dengan contoh judul nomor 1, kerangka konseptual baik teoretis maupun empiris yang perlu direviu adalah: (1)karakteristik pembelajaran matematika, (2) proses pembelajaran, (3) model pembelajaran group investigation, (4) evaluasi CIPP dan kaitannya dengan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar. Kerangka konseptual seyogyanya diakhiri dengan kerangka berpikir. Kerangka berpikir merupakan preskripsi yang disusun sendiri oleh peneliti (guru) berdasarkan kerangka konseptual yang telah disusun. Preskripsi tersebut menggambarkan STKIP - MELAWI



20 Pedoman Penulisan Skripsi



keefektifan hubungan secara konseptual antara tindakan yang dilakukan dan hasil-hasil tindakan yang diharapkan. Akan lebih jelas, apabila kerangka berpikir dilukiskan dengan diagram balok. Kerangka konsep/ teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Konsep teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti. Dalam landasan teori tidak diperlukan penulisan sumber pustaka. 2) Definisi Operasional Defini operasional memuat pernyataan tentang definisi-definisi yang sangat mendukung kajian yang akan diteliti. Contoh definisi operasional a. Motivasi Belajar Dalam konsep pembelajaran motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Hal ini berarti dalam proses pembelajaran, adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire, icentive atau iradah murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar. Upaya menggerakkan, mengarahkan dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitas dinamakan memberi motivasi. Sebagaimana diketahui, bahwa peserta didik yang datang ke sekolah setiap hari mempunyai latar belakang kejiwaan yang berbeda. Berbagai cara dapat di tempuh guru untuk memotifasi peserta didiknya. Misalnya dengan memberi contoh, pujian, nesihat, memberi pekerjaan rumah, mengerjakan tugas bersama, diskusi, memberikan tugas baca, dan sebagainya. b. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki oleh siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar mengajar. c. Metode Tutor Sebaya Metode tutor sebaya dimaksudkan untuk memberdayakan siswa-siswa yang pandai sebagai pemberi penjelasan pada siswa yang kurang pandai dengan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Metode ini dapat digunakan oleh pendidik untuk membantu memberi penjelasan dalam menyampaikan materi pelajaran. d. Alat Peraga Dalam penelitian ini alat peraga yang dimaksud adalah alat–alat peraga yang terdapat di sekolah. Misalnya KIT Matematika atau alat peraga yang berada di dalam kelas. Dan tidak STKIP - MELAWI



21 Pedoman Penulisan Skripsi



menutup kemungkinan bahwa guru akan menyiapkan alat peraga sendiri jika KIT Matematika tidak sesuai dengan materi yang akan diberikan. Seperti bangun-bangun datar segitiga kertas, sebagai penunjang alat peraga dalam media yang akan digunakan. Macammacam bangun datar, gambar bangun trapesium dan lain sebagainya. 3) Hipotesis Penelitian/ Tindakan Hipotesis penelitian/ tindakan merupakan arah apa yang akan dilakukan oleh peneliti. Hipotesis tindakan memuat pernyataan singkat yang dijabarkan dari landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis tindakan diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Hipotesis menyatakan secara tegas bahwa tindakan yang dilakukan dapat melakukan perbaikan pembelajaran. Contoh Hipotesis Penelitian/ Tindakan Dari penjelasan kajian pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : ‘‘jika penerapan metode tutor sebaya berbantuan alat peraga dapat dilakukan, maka pemahaman siswa mengenai materi mengubah soal cerita matematika menjadi kalimat matematika sederhana dalam proses pembelajaran matematika pada siswa kelas 5 SDN 23 Balai Harapan dapat ditingkatkan”.



STKIP - MELAWI



22 Pedoman Penulisan Skripsi



C. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini tidak perlu banyak memuat teori atau definisi tetapi berupa deskripsi tentang kegiatan yang secara nyata telah dilakukan oleh peneliti selama penelitian. Meskipun begitu, beberapa sumber yang memuat tentang penetapan kriteria, angka batas rumus penentuan kriteria keberhasilan dan semacamnya dapat dikutip pada bab ini. 1) Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tetapi yang perlu ditekankan adalah rancangannya akan ditetapkan berapa siklus dalam penelitian itu. Hal tersebut adalah otoritas peneliti, karena hanya peneliti yang tahu. Hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan banyaknya siklus adalah: waktu yang tersedia, panjangnya pokok bahasan, karakteristik materi, siswa semester berapa yang akan menjadi subyek, dan sebagainya. Secara teoretis, sesungguhnya siklus PTK tidak harus ditetapkan terlebih dulu. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sangat tergantung pada tingkat ketercapaian kriteria keberhasilan. Jika penelitian dalam dua siklus telah mencapai kriteria keberhasilan, maka penelitian dapat dihentikan. Namun, jika dilihat dari beragamnya karakteristik materi pelajaran, keberhasilan pada siklus sebelumnya tidaklah 100% akan menjadi jaminan bagi keberhasilan siklus berikutnya, oleh karena peneliti akan banyak berurusan dengan karakteristik materi pelajaran yang sering berbeda. Di samping itu, PTK tidak bertujuan memenuhi keinginan peneliti, tetapi bertujuan lebih memuaskan subyek sasaran yang akan belajar pada sejumlah silabus dengan karakteristik materi yang beragam. Itulah sebabnya penentuan jumlah siklus tetap menjadi otoritas peneliti. Tetapi yang tidak dapat dilupakan, bahwa setiapsiklus akan selalu terdiri dari 4 langkah: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi/evaluasi, dan (4) refleksi.



STKIP - MELAWI



23 Pedoman Penulisan Skripsi



2) Pelaksanaan Penelitian/Tindakan a. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah orang yang dikenai tindakan. Dalam konteks pendidikan di sekolah, subjek penelitian adalah siswa, guru, pegawai, atau kepala sekolah. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, subjek penelitian umumnya adalah siswa. Tetapi harus dijelaskan siswa kelas berapa, semester berapa pada tahun akademik tertentu, hal ini karena terkait dengan asal masalah yang dirasakan oleh Guru bersangkutan. Jika masalah dirasakan di kelas VIII semester I, maka sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester I. Tentunya, klarifikasi mengapa siswa di kelas VIII semester I itu digunakan sebagai subjek, harus diungkapkan secara jelas. Objek penelitian dibedakan atas dua macam, yaitu (1) objek yang mencerminkan proses dan (2) objek yang mencerminkan produk. Objek yang mencerminkan proses merupakan tindakan yang dilakukan berikut perangkat-perangkat pendukungnya. Sedangkan objek yang mencerminkan produk merupakan masalah pembelajaran yang diharapkan mengalami perbaikan dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Tanggapan siswa cukup penting diperhitungkan sebagai objek penelitian, karena esensi penelitian tindakan kelas adalah students satisfaction. Tanggapan siswa tersebut juga dapat mencerminkan secara tidak langsung mengenai proses tindakan. Tanggapan positif mencerminkan proses pembelajaran yang kondusif, sedangkan tanggapan negatif mencerminkan proses pembelajaran yang kurang kondusif. Tekait dengan contoh judul nomor 1, maka sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VIII semester I SMPN Belimbing pada tahun pelajaran 2010/2011. Sebagai objek penelitian, adalah: model group investigation, keterampilan berpikir kritis siswa, dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. b. Waktu Penelitian Peneliti menjelaskan kapan waktu pelaksanaan penelitian, waktu pelaksanaan yang digunakan peneliti adalah waktu efektif digunakan peneliti setelah dinyatakan lulus dalam seminar desain proposal. Peneliti dapat menyusun rencana pelaksanaan penelitian dari awal sampai memasuki masa ujian skripsi. Contoh waktu pelaksanaan penelitian (waktu dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan) No



Kegiatan



1 2



Proposal Studi Pendahuluan Menyusunan



Agustus



September



1 2 3 4 1 √ √ √



2



3



4



Oktober



1 2 3 4 1 2 3 4



√ √



Rancangan Penelitian/ STKIP - MELAWI



Nopember



24 Pedoman Penulisan Skripsi



waktu Perizinan Lapangan Memilih Sumber Data Menyiapkan



√ √ √



Perlengkapan 3



Penelitian Proses Pelaksanaan Penelitian Melakukan Penelitian Siklus 1 Melakukan Penelitian Siklus



2



√ √ √ √ √



dan



Seterusnya Pengolahan







data Hasil Penelitian Seminar Hasil 4 5 6







Penelitian Perbaikan Ujian



√ Skripsi







(Tertutup)



3) Prosedur Penelitian Prosedur penelitian perlu ditulis secara rinci, rincian ini memberi jalan



untuk



mengevaluasi ketepatan metode yang dipakai, serta menepatkan tingkat reliabelitas temuannya. Yang dimaksud dengan prosedur atau perencanaan penelitian adalah langkahlangkah operasional yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi/eavluasi dan refleksi. Langkah-langkah operasional tersebut bersumber dari kerangka konseptual dalam pelaksanaannya menggunakan siklus. Contoh Penggunaan Siklus Siklus I a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan -. Kegiatan Awal -. Kegiatan Inti -. Kegiatan Akhir c. Observasi/ Evaluasi d. Refleksi STKIP - MELAWI



25 Pedoman Penulisan Skripsi



Siklus II a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan -. Kegiatan Awal -. Kegiatan Inti -. Kegiatan Akhir c. Observasi/ Evaluasi d. Refleksi Siklus III a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan -. Kegiatan Awal -. Kegiatan Inti -. Kegiatan Akhir c. Observasi/ Evaluasi d. Refleksi Dan Seterusnya. (Catatan: Setiap Siklus dilakukan Minimal 2 x Pertemuan/ Tatap muka) a. Perencanaan. Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta empiris yang diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan dikembangkan. Contoh Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan terhadap siswa yaitu : 1). Membuat rancangan pembelajaran langsung dengan metode tutor sebaya. 2). Membuat sarana belajar dalam bentuk alat peraga. 3). Menyiapkan bentuk-bentuk tugas untuk siswa. 4). Mempersiapkan rancangan kunjungan rumah, dll b. Pelaksanaan. Uraikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran tersebut hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas proses pembelajaran yang akan dihasilkan. Pelaksanaan tindakan ini peneliti dapat melaksanakan dalam bentuk 3 siklus, pelaksanaan tiap siklus harus konsisten dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap pertemuan yang di kombinasikan dengan pola pembinaan karakter memuat 3 aspek yaitu Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi. Contoh pelaksanaan tindakan 1). Kegiatan awal STKIP - MELAWI



26 Pedoman Penulisan Skripsi



Pada tahap perencanaan ini, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dengan metode tutor sebaya berbantuan alat peraga di kelas. Selain membuat RPP, merumuskan indikator, peneliti juga membuat lembar kerja siswa, alat evaluasi hasil belajar. Pemilihan tutor dilakukan berdasarkan catatan prestasi siswa yang dimiliki guru. Ini dilakukan dengan dasar catatan sehari-hari yang dimiliki guru dan menunjukan bahwa beberapa siswa memiliki kemampuan lebih memenuhi kriteria sebagai tutor. Adapun kriteria untuk menjadi tutor adalah sebagai berikut: a). Memiliki hubungan yang baik, bersahabat, dan menunjang situasi tutoring (berdasar pada pengamatan guru sehari-hari) b). Diterima dan disetujui oleh siswa yang akan ditutor (berdasar kesepakatan sebelum mulai pembelajaran). c). Mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan atau bantuan (mampu berkomunikasi dengan baik sesama teman). 2). Kegiatan inti Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:



1. 2.



Kegiatan yang diamati Guru Mengucapkan salam Mengajak siswa untuk berdo’a



3.



Memberi



No



motivasi



Siswa Menjawab salam yang diucapkan guru Melakukan do’a dengan benar



kepada



siswa Tanggap



terhadap



cerita



yang



menggunakan cerita kontekstual yang disampaikan guru. memuat



tentang



trapesium



(bangun-



bangun yang memiliki bentuk seperti trapesium,



dan



berhubungan



dengan



kehidupan sehari-hari misal tentang atap rumah, 4.



atau



sebidang



tanah



yang



berbentuk trapesium. Menjelaskan tujuan dari pembelajaran, Menyiapkan alat tulis. bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran siswa dapat menerjemahkan, menafsirkan dan



5.



memperkirakan



konsep,



menghitung luas bangun trapesium. Eksplorasi 1 Menggali



dan Menggambar



(menjiplak)



konsep trapesium siswa trapesium dari benda konkret yang



menggunakan benda konkret dan semi diberikan guru. STKIP - MELAWI



bangun



27 Pedoman Penulisan Skripsi



No 6.



Kegiatan yang diamati Guru konkret. Elaborasi 1.



Siswa Menggambar berbagai macam bangun



Memberikan berbagai macam bangun- datar



yang



dapat



membentuk



bangun dataruntuk digabungkan menjadi trapesium. 7.



trapezium. Konfirmasi 1.



Menggambar berbagai macam bangun



Menegaskan bahwa trapesium dapat datar



yang



dapat



membentuk



dibentuk dari berbagai bangun datar trapesium. 8. 9.



(LKS). Memberikan soal latihan Mengerjakan soal Melakakukan diskusi dengan siswa untuk Berdiskusi dengan guru



10.



mendapatkan feedback Memberikan hasil kerja.



Menerima hasil kerja



Hal–hal yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Aktifitas guru saat mengajar, apakah sesuai dengan perencanaan. b) Aktifitas siswa saat proses pembelajaran baik dalam kelompok ataupun individu. c) Kemampuan siswa dalam melakukan komunikasi untuk bertanya dan menjelaskan persoalan dalam kelompok dan individu. d) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok dan tugas individu yang diberikan guru. e) Kemampuan siswa untuk menjelaskan cara–cara yang di gunakan untuk menyelesaikan persoalan. f) Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan kelompok dan individu. 3). Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup menjelaskan tentang manfaat dan tujuan terhadap mata pelajaran tersebut dan diadakan evaluasi sekaligus pemberian motivasi pada anak yang belum maksimal dalam melakukan pembelajaran dengan baik dan benar. c. Observasi/ Evaluasi. Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa, interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas tindakan yang dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana melakukan observasi, seberapa sering observasi itu STKIP - MELAWI



28 Pedoman Penulisan Skripsi



dilakukan, dan apa tujuan observasi tersebut. Observasi yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang berlangsung. Untuk memperoleh data yang lebih akurat, observasi sering dilengkapi dengan perekaman dengan tape atau video. Evaluasi biasanya dilakukan untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran, sikap siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan evaluasi yang dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu dilakukan. d. Refleksi. Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini bertujuan untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan, kelemahan-kelemahan dan atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan secara optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah untuk melakukan adaptasi terhadap strategi/ pendekatan/ metode/ model pembelajaran yang diterapkan, lebih memantapkan perencanaan, dan langkah–langkah tindakan yang lebih spesifik dalam rangka pelaksanaan tindakan selanjutnya. Pada tahap ini peneliti merefleksi hasil dari observasi dan evaluasi sesuai dengan tingkat ketercapaiannya dalam proses, tindakan, dan hasil belajar. Pada kegiatan siklus diharapkan peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada siswa dan peneliti saat melakukan proses pembelajaran. Sehingga dapat diketahui langkah-langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran dengan metode tutor sebaya ini. Peneliti juga melakukan diskusi dengan rekan kolabolator/guru tentang hasil belajar yang diperoleh guna mengetahui langkah berikutnya untuk mengatasi hal-hal yang masih belum tuntas dalam pembelajaran. 4) Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Instrumen sangat terkait dengan obyek penelitian, utamanya obyek produk. Instrumen-instrumen tersebut misalnya: pedoman observasi, checklist, pedoman wawancara, tes, angket, dan lain-lain. Uraikan instrumen yang diperlukan sesuai dengan PTK yang akan diakukan. Teknik pengumpulan data menekankan secara lebih spesifik tentang cara mengumpulkan data yang diperlukan. Apabila data yang diperlukan adalah kompetensi praktikal siswa di laboratorium, maka teknik pengambilan datanya adalah observasi. Apabila data yang akan dikumpulkan adalah respon siswa, maka tekniknya adalah angket atau wawancara, dan seterusnya. Uraikanlah teknik pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan PTK. Secara umum teknik pengumpulan data adalah : Observasi, angket, Wawancara dan Dokumentasi. STKIP - MELAWI



29 Pedoman Penulisan Skripsi



Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas isntrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang digunakan telah teruji validitas dan realibilitasnya. Instrumen penelitian berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman angket, pedoman fortopolio dan pedoman dokumentasi. Contoh-Contoh Instrumen Penelitian (Kisi-kisi angket pada instrumen penelitian tentang Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS) a. Identitas b. Petunjuk pengisian c. Intrumen penelitian Variabel



: : : Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS No.



Indikator



Jumlah



Perencanaan 1. Program pengembangan kurikulum



Item 1-2



Program



2.



3-5



3



Pengajaran



3. Perencanaan administrasi sekolah



6-7



2



4. Layanan bimbingan Perencanaan 1. Penyusunan RAPBS



8-10 11-12



3 2



Keuangan



13-16



4



17-20



4 5



Perencanaan persiapan pengajaran



2. Kesejahteraan



3. Pengembangan manajemen keuangan sekolah Perencanaan 1. Pembagian tugas Ketenagaan 2. Pengembangan pembinaan karir 3. Kebutuhan



tenaga



pendidik



dan



tenaga



kependididkan Jumlah



21-25 26-27 28-30 30



2



2 3 30



Contoh-Contoh Instrumen Penelitian (Kisi-kisi Dokumentasi pada instrumen penelitian tentang Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS) a. Identitas b. Petunjuk pengisian c. Intrumen penelitian



: : : Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS



STKIP - MELAWI



30 Pedoman Penulisan Skripsi



Ada Benar



Kurang lengkap



Perencanaan



Program



Pengajaran Program pengembangan 1. Dokumen kurikulum kurikulum Perencanaan



2. Program semester persiapan



pengajaran



3. Program tahunan 4. Visi, Misi dan RPS



3. layanan bimbingan



1. Silabus 2, RPP 1, Program BK 2. Tata tertib guru dan siswa



Perencanaan Keuangan 1 . Penyusunan RAPBS 1. RAPBS 2. Kesejahteraan 3.



2. Tunjangan Komite



Pengembangan 3. Tunjangan guru/ staf manajemen



keuangan 4. Buku daftarhadir rapat



sekolah



STKIP - MELAWI



31 Pedoman Penulisan Skripsi



Percncanaan Ketenagaan 1. Pembagian tugas 2.



1. Pembagian Jabatan guru



Pengembangan 2. Pern bag ian/uraian tugas pembinaan karir



3.



Kebutuhan pendidik



dan



3. Pembagian tugas komite tenaga 4. Komposis keahlian guru/ staf tenaga



Contoh-Contoh Instrumen Penelitian (Kisi-kisi instrumen pedoman wawancara padapenelitian tentang Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS) a. Identitas



:



b. Petunjuk Pengisian



:



c. Instrumen Penelitian: Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS



No 1



Pertanyaan Jawaban Apa saja yang Bapak lakukan dalam merencanakan



2



program pengembangan Kurikulum? Apa saja yang bapak lakukan dalam perencanaan



3 4



program pembelajaran Siapa saja yang bapak libatkan dalam menyusun RAPBS? Apakah yang bapak lakukan dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan staf?



5



Apakah bapak dalam memberikan tugas kepada guru/ staf sesuai dengan bidang keahliannya (pendidikan)?



Contoh-Contoh Instrumen Penelitian (Kisi-kisi instrumen lembar observasi pada penelitian tentang Kinerja Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS) a. Identitas



:



b. Petunjuk Pengisian : c. Instrumen Penelitian : Kinerja Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan MBS No 1



Aspek yang diobservasi



Sering



Kadang-



Tidak



kadang



pernah



Skor ideal Skor



Aktivitas bertanya STKIP - MELAWI



32 Pedoman Penulisan Skripsi



a. bertanya b. Memberi salam c.Mengeluarkan pendapat 2



Aktivitas menulis a. Menulis laporan b. Mencatat informasi



Contoh-Contoh Instrumen Penelitian (Kisi-kisi instrumen observasi pada penelitian Motivasi Belajar Matematika) a. Identitas



:



b. Petunjuk Pengisian : c. Instrumen Penelitian : (Motivasi Belajar Matematika)



Pemahaman Menggambar Mengubah No



Kode Siswa



bangun



cerita Matematika luas



Trapesium



kebentuk kalimat Trapesium



Skor Ideal



Matematika 1



1. 2. 3. 4. 5.



Jumlah soal Menghitung



2



3



sederhana 1 2 3



1



2



3



Adi Adriani Diana Funy J Huny dst



5) Teknik Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis, analisis PTK dapat dilakukandengan menggunakan kualitatifdeskriptif. Penyimpulan lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata hasil pangamatan atau persentase pengamatan. Hasil analisis data kualitatif dikonsultasikan dengan makna kualitatif yang mencerminkan struktur dasar terhadap jawaban masalah penelitian.Misalnya, bagaimana metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi siswa



STKIP - MELAWI



33 Pedoman Penulisan Skripsi



%



dalam belajar? Hasil analisis data hendaknya dikonsultasikan secara aktual, bukan pikiran guru atau pengamat lainnya. Contoh Kriteria Keberhasilan : Data-data yang akan diperoleh, akan dianalisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Untuk mengetahui adanya perbaikan proses, serta meningkat atau tidaknya pemahaman dan hasil belajar siswa, maka data akan dianalisis menggunakan teknik persentase dengan mengukur hasil belajar siswa. Jika nantinya pada pelaksanaan siklus pertama belum mengalami suatu perubahan yang signifikan, maka akan dilakukan siklus berikutnya untuk lebih mengetahui dimana letak kekurangan metode tutor sebaya yang akan digunakan oleh peneliti. Kriteria keberahasilan dalam penelitian ini telah ditentukan berdasarkan ketentuan pemerintah yaitu sebagai berikut. Kriteria keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan adalah 75% dari seluruh kegiatan yang direncanakan pada RPP terlaksana dengan baik. Sedangkan kriteria keberhasilan pada hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan yaitu sebagai berikut: (1) menentukan keterangan 90%; (2) menentukan masalah 85%; (3) menentukan jawaban 80%; (4) menuliskan kesimpulan 80%; (5) menuliskan rumus yang digunakan 80%; (6) menghitung dengan tepat 75%. Dari beberapa kriteria tersebut maka diperoleh rata-rata sebesar 81.67%. Untuk memperjelas kriteria keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti yang berada di atas ketentuan yang ditentukan oleh pemerintah yang hanya sebesar 75%. Dalam penelitian yang dilakukan ini peneliti menghendaki bahwa kurang lebih 81% dari seluruh jumlah siswa yang ada telah mampu menyelesaikan LES dengan baik. Dalam PTK biasanya digunakan pedoman konversi nilai absolut skala lima. Misalnya, data hasil belajar, pedoman konversinya adalah sebagai berikut. Interval



Kualifikasi



0



Sangat kurang



- 39,9



40,0 - 54,9



Kurang



55,0 - 69,9



Cukup



70,0 - 84,5



Baik



85,0 - 100



Sangat Baik



Sebagai kriteria keberhasilan, peneliti dapat menetapkan nilai rata-rata yang dijadikan dasar adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dan Indikator Keberhasilan yang ditentukan penulis sesuai teori S. Keraf minimal 75. STKIP - MELAWI



34 Pedoman Penulisan Skripsi



D. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Deskripsi Hasil PTK Contoh Deskripsi Hasil PTK Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga siklus berulang yang meliputi siklus I, siklus II, dan siklus III. Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu: (1) Perencanaan,(2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Refleksi. Berikut adalah hasil evaluasi belajar yang didapat dari setiap tindakan pada setiap siklus. Contoh: Data Hasil Evaluasi Pembelajaran Pada Setiap Siklus. No



Siklus



1.



I



2.



II



3.



III



Indikator Persentase Mengubah soal cerita Matematika menjadi 40.83% kalimat Matematika sederhana. Mengubah soal cerita Matematika menjadi 56.85% kalimat Matematika sederhana. Mengubah soal cerita Matematika kebentuk kalimat



Matematika



sederhana



dan 87.04%



menyelesaikan soal pengayaan. Secara garis besar rerata tersebut diperoleh dari beberapa indikator yang telah dirumuskan oleh peneliti (kriteria terlampir). Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa. Ini dapat dilihat dari hasil yang didapat pada siklus I di mana



STKIP - MELAWI



35 Pedoman Penulisan Skripsi



tingkat pemahaman siswa hanya mencapai 40.83% dan pada siklus II menjadi 56.85% dan hasil ini terus meningkat hingga pada siklus III mencapai hasil 87.04%. 2) Hasil Tindakan (a) Hasil Tindakan/ Siklus I (1). Pertemuan Pertama Contoh: 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti membuat RPP yang dilaksanakan menggunakan metode tutor sebaya berbantuan alat peraga di kelas. Selain membuat RPP, merumuskan indikator, peneliti juga membuat LKS, alat evaluasi hasil belajar, dan membuat evaluasi proses yang akan dilakukan oleh observer. Kemudian peneliti juga menentukan tutor. Pemilihan tutor dilakukan berdasarkan catatan prestasi siswa yang dimiliki guru. Ini dilakukan dengan dasar catatan sehari-hari guru dan menunjukkan bahwa beberapa siswa memiliki kemampuan lebih dan memenuhi kriteria sebagai tutor. 2. Pelaksanaan Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok b) Memberi penjelasan tentang metode belajar. c) Tiap kelompok diberi alat peraga untuk membahas materi. d) Tiap anggota kelompok diberi LKS yang harus diselesaikan secara individu namun dapat saling membantu sesama anggota kelompok. Di akhir pertemuan akan diberikan LES untuk mengetahui tingkat pemahaman dan hasil belajar yang diperoleh siswa. e) Perwakilan dari kelompok yang sudah siap, mempresentasikan hasil dari LKS yang didapat, dan siswa lain memberi tanggapan. f) Penguatan dan penyimpulan materi secara bersama-sama. g) Guru dan kolaborator melakukan observasi apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan pada RPP. Dalam hal ini yang diamati oleh kolaborator adalah sebagai berikut: (a) Aktivitas belajar siswa dalam kelompok, (b) Berjalan atau tidaknya penggunaan metode tutor sebaya, (c) Kesesuaian guru dalam menjelaskan materi dan bimbingan kepada siswa,



(d) Kemampuan guru dalam mengelola kelas, (e) kemampuan siswa dalam



melengkapi LKS pada pertemuan 1, (f) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan LES pada pertemuan 2, (g) Ketepatan waktu dalam menyelesaikan LES. Siklus I dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu tanggal 1 November dan 3 November 2010, yang dihadiri oleh 29 siswa dari keseluruhan siswa kelas V yaitu sebanyak 31 siswa, serta dihadiri oleh satu observer. Siswa yang tidak hadir dengan alasan sakit dan alfa (tidak ada ijin). Proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I ini dapat dipaparkan melalui tabel berikut. STKIP - MELAWI



36 Pedoman Penulisan Skripsi



Conoth Tabel: Proses Pembelajaran Pada Siklus I No 1.



Kegiatan yang diamati Guru Mengucapkan salam



Siswa Menjawab



salam



yang



diucapkan guru. 2. 3.



Mengajak siswa untuk berdo’a. Memberi motivasi kepada



Melakukan do’a dengan benar siswa Menyimak cerita guru dan



menggunakan



yang memberi tanggapan.



cerita



konstektual



memuat tentang trapesium (bangun-bangun yang memiliki bentuk seperti trapesium, dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari misal tentang atap rumah, atau sebidang 4.



tanah yang berbentuk trapesium. Menjelaskan tujuan dari pembelajaran, Menyiapkan alat tulis. bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran siswa dapat menerjemahkan, menafsirkan dan



memperkirakan



konsep,



dan



menghitung luas bangun trapesium.



5.



Eksplorasi 1.



Menggambar



Menggali



konsep



trapesium



(menjiplak)



siswa bangun trapesium dari benda



menggunakan benda konkret dan semi konkret yang diberikan guru. 6.



konkret. Elaborasi 1. Memberikan berbagai macam Menggabungkan macam-macam bangun-bangun



7.



dataruntuk



menjadi trapesium. Konfirmasi 1.



digabungkan bangun datar menjadi bangun



Menegaskan



trapesium. bahwa Menggambar berbagai macam



trapesium dapat dibentuk dari berbagai bangun 8.



bangun datar. Meminta untuk trapesium



9.



menggambar



lengkap



dengan



datar



dapat



membentuk trapesium. bangun Mengerjakan LKS bagian-



bagiannya. (LKS) Meminta siswa untuk menuliskan rumus Menuliskan STKIP - MELAWI



yang



rumus



37 Pedoman Penulisan Skripsi



luas



No



Kegiatan yang diamati Guru Siswa menghitung luas trapesium berdasar dari trapesium dibantu oleh guru gambar siswa yang lengkap dengan nama sebagi penegas.



10.



bagian-bagiannya. Melakakukan diskusi dengan siswa untuk Berdiskusi dengn guru



11.



mendapatkan feedback Memberikan hasil kerja.



Menerima hasil kerja



Pada pertemuan pertama siklus I proses pembelajaran diawali dengan pengantar pembelajaran oleh guru selama 5 menit, dipandu oleh tutor masing-masing dan dibantu guru selama 20 menit, menyelesaikan LKS selama 35 menit, dan 15 menit terakhir digunakan untuk menarik kesimpulan hasil belajar. Dari proses pembelajaran tersebut diperoleh nilai hasil pengerjaan LKS yang diselesaikan oleh siswa. Hasil tersebut dapat dilihat dari Tabel berikut: Contoh: Tabel … Hasil Pengerjaan LKS Siklus I No Kode Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.



Adi Armi Diana Funny Y Huny Julia Ita Jimy Kristanto Muhamad Markus Maisaro Mimi Sulastri Maria Musfika Mini Sulastri Nini Kristianto Nuraini Nur Sulistio Pedro Rahmad Rini Sepri Sunardi Susanto STKIP - MELAWI



                    



Indikator 1 2    -                    -



3                 



4 -



5 -



  



 -



 







 -



     -







-



-



38 Pedoman Penulisan Skripsi



No Kode Siswa 25. Tomy 26. Tino Rata-Rata (%)



Indikator 1 2 3 4    -    83 100 100 24



5 10



Keterangan: 1= Menggambar Bangun 2= Menuliskan Yang diketahui 3= Menuliskan Yang Akan dijawab 4= Menghitung dengan Tepat 5= Menuliskan Kesimpulan Data pada Tabel diatas adalah hasil belajar yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 1. Data tersebut didapat dari dari hasil kegiatan siswa dalam mengerjakan LKS. Pada LKS siswa hanya diminta untuk melengkapi soal yang diberikan oleh peneliti, namun perolehan pada pengerjaan LKS bukanlah fokus dari pelaksanaan penelitian ini. Pada penelitian ini LKS hanyalah menjadi sarana pendukung dalam proses pembelajaran yang dibuat untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Sehingga pada saat dilaksanakan evaluasi belajar, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada LES yang diberikan. Contoh Tabel: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No



Siklus



1.



I



Indikator Persentase 1. Menggambar bangun trapesium 28.74% 2. Mengubah soal cerita matematika 47.78% menjadi



kalimat



sederhana. 3. Menghitung luas. Rata-rata pemahaman siswa



matematika 45.98% 40.83%



Tabel di atas menunjukan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam mengubah soal cerita kebentuk kalimat matematika sederhana masih jauh dari kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu 81.67%. Diagram di bawah ini akan memberi gambaran jelas pada hasil pembelajaran pada siklus satu yang dilakukan. Contoh Grafik:



STKIP - MELAWI



39 Pedoman Penulisan Skripsi



100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0



47.78



45.98



28.74



I



II



III



Grafik ... Hasil Belajar Siklus I Pada siklus I ini proses pembelajaran masih kurang sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini dapat dilihat dari diagram diatas dimana persentase keberhasilan proses pembelajaran masih rendah. Dan terdapat temuan-temuan pada proses pembelajaran pada siklus I yaitu sebagai berikut: 1) Siswa masih merasa kebingungan dengan metode yang diberikan dan masih belum memamahami cara mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru. 2) Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru belum mampu memberikan perubahan pada pola pikir siswa untuk saling membantu pada proses pembelajaran. Kolaborator menemukan bahwa pada siklus I peneliti langsung menyuguhkan LKS tanpa di awali dengan uji coba sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengubah soal cerita matematika



menjadi



bentuk kalimat matematika sederhana. 3) Sehingga pada siklus 1hanya bisa menyelesaikan LKS. 4) Karena pada siklus I tidak dapat diselesaikan dalam satu kali petemuan, maka peneliti melanjutkan siklus satu dengan pertemuan berikutnya untuk menyelesaikan indikator yang belum tercapai dan melakukan evaluasi hasil belajar. Sehingga pelaksanaan siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan. 3. Observasi/ Evaluasi Pada siklus I ini proses pembelajaran masih kurang sesuai dengan yang direncanakan. Ada beberapa temuan pada proses pembelajaran pada siklus I yaitu sebagai berikut: a)



Siswa masih merasa kebingungan dengan metode yang digunakan dan masih belum memahami cara mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru.



b) Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru belum mampu memberikan perubahan pada pola pikir siswa utuk saling membantu pada proses pembelajaran. Observer menyimpulkan bahwa



STKIP - MELAWI



40 Pedoman Penulisan Skripsi



pada



siklus I peneliti langsung menyuguhkan LKS tanpa diawali dengan penjelasan



mengenai cara belajar dengan LKS, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam belajar. c) Oleh karena pada



siklus I tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan, maka



peneliti melanjutkan dengan pertemuan berikutnya untuk menyelesaikan indikator yang belum tercapai dan melakukan evaluasi hasil belajar. d) Dari evaluasi yang dilakukan pada siklus I ini kemampuan siswa dalam mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika sederhana mencapai rerata 40.83% dengan rincian sebagai berikut: (a) Kemampuan siswa menggambar trapesium 28.74%, (b) Pemahaman siswa dalam mengubah soal cerita matematika menjadi kalimat matematika sederhana 47.78%, dan (c) Kemampuan siswa dalam menghitung luas 45.98%. 4. Refleksi Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada sikluspertama adalah sebagaiberikut: a. Guru belum terbiasa menciptakan suasana belajar yang mengarah kepada pendekatan Cooperative Learning. b. Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan Cooperative Learning. c. Hasil evaluasi siklus I mencapai rata-rata 6,20%. d. Masih ada kelompok yang belum menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah ditentukan. e. Masih ada kelompok belum mampu dalam mempresentasikan kegiatan. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada saat siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut: a. Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. b. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. c. Memberi pengakuan atau penghargaan. (2). Pertemuan Kedua (dan Seterusnya) (b) Alternatif Tindakan II 1. Pertemuan pertama 2. Pertemuan kedua Dilakukan seperti siklus I (c) Alternatif Tindakan III 1. Pertemuan pertama 2. Pertemuan kedua 3) Verifikasi hasil PTK ( Pernyataan apa yang menjadi hasil penelitian) Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode permainan tradisional pada mata pelajaran pendidikan jasmani



STKIP - MELAWI



41 Pedoman Penulisan Skripsi



dan kesehatan hasil belajar siswa semakin meningkat. Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus I, II dan III ini adalah sebagai berikut: Contoh Tabel Verifikasi Hasil Pengamatan Siklus I, II dan III No 1 2 3



Aspek yang diamati Motivasi Minat I 73,57 82,85 II 85,24 86,43 III 92,57 92,14 Data tersebut diatas menunjukan bahwa Siklus



Rata-rata 78,21 % 85,83% 92,35% terjadi peningkatan 8,61% dari siklus I ke



siklus II, dan 6,52% dari siklus II ke siklus yang ke III. Dengan demikian terjadi rata-rata peningkatan



partisipasi siswa dalam pembelajaran sebesar 7.56%. Peningkatan tingkat



motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran dikelas V SD Negeri 15 Desa Baru Nanga Pinoh selama tiga siklus penelitian tindakan, dapat lebih jelas terlihat pada grafik berikut ini: Contoh Grafik 100 90 80 70 60



Siklis I



50



Siklus II



40



Siklus III



30 20 10 0 Motivasi



Minat



Grafik Hasil Pengamatan pada Siklus I, II dan III



STKIP - MELAWI



42 Pedoman Penulisan Skripsi



Data tersebut di atas, menunjukan bahwa kondisi siswa pada motivasi dan minat telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode permainan terdisional dalam meningkatkan motivasi dan minat siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Desa Baru Nanga Pinoh dikatakan berhasil. 4) Pembahasan Pembahasan merupakan bagian penting dari penelitian dan letaknya terpisah dari sub hasil penelitian/tindakan. Bagian ini memuat telaah kritis terhadap penelitian dengan menggunakan perspektif berbagai teori yang relevan yang telah dibahas pada BAB II dari skripsi. E. BAB V PENUTUP 1) Kesimpulan Bagian ini memuat tentang keputusan hasil penelitian yang telah dilakukan, arti hasil analisis yang telah diuraikan dan implikasi lanjut yang diperlukan. Dengan kata lain kesimpulan berupa jawaban pertanyaan penelitian atau hasil uji hipotesis yang sekaligus merupakan pemecahan permasalahan yang ada pada rumusan masalah. Kesimpulan hendaknya diuraikan secara singkat, jelas, padat menurut urutan yang sistematis. Kesimpulan itu penting, oleh karena itu harus disebutkan dalam intisari dan pembahasan.



2) Saran Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan peneliti, dan ditujukan kepada para peneliti bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan peneliti yang telah dilakukan. Saran juga merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak terkait dengan hasil penelitian dan menggunakan bahasa yang operasional. Saran tidak merupakan keharusan. 3. Bagian Akhir a. Daftar Pustaka Bagian ini berisi sumber pustaka yang dipergunakan untuk keperluan penelitian dimaksudkan agar para pembaca dapat menemukan kembali sumber informasi yang dikemukakan atau menjadi dasar penelitian. Sumber pustaka dapat berupa buku teks, monograf, majalah ilmiah/ jurnal ilmiah, makalah seminar, laporan penelitian, website dan lain–lain. Sumber pustaka STKIP - MELAWI



43 Pedoman Penulisan Skripsi



hendaknya berasal dari kalangan terbaru. Sumber yang tidak dikutip dalam bagian isi tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua sumber yang disebut di dalam bagian isi, harus dicantumkan pada daftar pustaka. Daftar pustaka tidak bernomor dan ditulis lengkap dengan menggunakan sistem nama tahun (system Harvaad) sesuai urutan Alphabet. b. Lampiran–Lampiran Berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian tetapi tidak perlu dimasukkan dalam karangan utama, dapat ditulis pada lampiran. Lampiran tidak perlu mengganggu isi karangan utama. Lampiran dapat berisi: tabel utama, instrumen penelitian, surat izin penelitian, perhitungan–perhitungan, bentuk–bentuk kuesioner, peta formulir, dokumen asli dan sejenisnya. Lampiran diberi nomor secara urut menurut urutan prosedur penelitian, dan nomor halamannya merupakan kelanjutan dari nomor halaman bagian inti. c. Riwayat Hidup Peneliti Bagian ini berisi informasi tentang identitas pribadi peneliti. Riwayat hidup sangat berguna bagi program studi, terutama untuk melakukan pelacakan jejak pasca studi dalam mengembangkan jaringan alumni. C. Format Skripsi Isi skripsi hasil dari penelitian tindakan kelas (PTK) perlu disusun dengan sistematika sebagai berikut. Halaman Sampul Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Keaslian Motto/ Kata Mutiara/ Kutipan Istimewa Halaman Persembahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel (Jika ada Tabel) Daftar Gambar (Jika ada Gambar) Daftar Grafik (Jika ada Grafik) Daftar Lampiran (Jika ada Lampiran) Abstrak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian STKIP - MELAWI



44 Pedoman Penulisan Skripsi



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konsep/ Kajian pustaka B. Definisi Operasional C. Hipotesis Tindakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian/ Tindakan B. Subjek dan Objek Penelitian/ Tindakan 1 . Subjek dan objek penelitian 2. Waktu pelaksanaan penelitian C. Prosedur Penelitian/ Tindakan D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian E. Teknik Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Tindakan B. Hasil Tindakan 1. Hasil Tindakan Siklus I 2. Hasil Tindakan Siklus II 3. Hasil Tindakan Siklus III C. Pembahasan D. Verifikasi Hasil Tindakan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Riwayat Peneliti BAB V TEKNIK PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI PTK A. Teknik Penulisan Proposal 1. Kertas Proposal dibuat menggunakan kertas A 4 80 gram. 2. Tata cara pengetikan a. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12 b. Huruf pada judul di kover (proposal/ skripsi) ditebalkan dan ukuran 14 c. Pengetikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. STKIP - MELAWI



45 Pedoman Penulisan Skripsi



d. Jarak baris dibuat 1,5 spasi pada proposal dan skripsi 2 spasi. e. Kutipan lebih dari 5 baris 1 spasi. f. Daftar (tabel, gambar, lampiran), dan keterangan gambar, daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi. g. Kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm dan kanan 3 cm. h. Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris ditengah-tengah dan dicetak tebal, dengan jarak 4 cm dari tepi atas dengan ukuran 12. i. Sub judul ditulis dikiri, semua kata dimulai dengan huruf kapitaliasi. 3. Penomoran halaman, gambar dan tabel a. Halaman pertama pada judul sampai dengan daftar lampiran (proposal), halaman diberi nomor urut dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii dst). b. Halaman pada isi proposal diberi nomor urut dengan angka (1, 2, 3 dst) c. Penempatan halaman di bagian tegah bawah (center) d. Jarak nomor halaman pada bab diketik dengan jarak 1,5 cm dari kalimat terakhir dan pada e.



halaman non bab 2 cm dari atas serta1,5 cm dari samping kanan dari kalimat pertama. Jika ada tabel, gambar, grafik dll diberi judul dan diberi nomor secara berurut yang disesuaikan dengan babnya. (contoh: Tabel 4.1 Daftar nama Guru SDN 01 Nanga Pinoh,



f. g. 4. a. b.



artinta tabel terletak pada Bab IV pada urut 1 dst). Jika ada gambar diberi nomor urut dengan angka secara urut dan diberi judul. Pada lampiran diberi nomor halaman sesuia dengan isi proposal Penggunaan bahasa Penulisan kata yang tidak termasuk bahasa Indonesia Kata-kata asing, kata-kata dari bahasa daerah dan semua kata yang bukan dari bahasa



Indonesia harus dicetak miring (italic). Misalnya lanting, huma, teacher dst c. 8) Penulisan singkatan kata asing d. Dalam penulisan karena keterbatasan tempat atau suatu pertimbangan lain kadang-kadang diperlukan menyingkat kata. Penyingkatan kata-kata asing sesuai dengan aturan yang sudah baku, misalnya: dentistry disingkat dent. B. Teknik Penulisan Hasil Penelitian dan Skripsi 1. Kertas Proposal dan bahan skripsi dibuat menggunakan kertas A 4 80 gram. 2. Tata cara pengetikan proposal dan skripsi Pengetikan dilakukan sesuai dengan ketentuan berikut : a) Jenis huruf (a) Hurufyang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12 (b) Huruf pada judul di tebalkan dan ukuran 14 (c) Pengetikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. b) Jarak baris (a) Jarak baris dibuat 2 spasi. STKIP - MELAWI



46 Pedoman Penulisan Skripsi



(b) Kutipan lebih dari 5 baris 1 spasi. (c) Daftar (tabel, gambar,lampiran), dan keterangan gambar, daftar pustaka, diketikdengan jarak 1 spasi. c) Batas ketikan Kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm dan kanan 3 cm. d) Judul bab dan sub judul (a) Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatursupaya simetris ditengah-tengah dan dicetak tebal, dengan jarak 4 cmdari tepi atas. (b) Sub judul ditulis dikiri, semua kata dimulai denganhuruf kapitaliasi. 5). Penomoran halaman, gambar, dan tabel a) Halaman pertama pada judul sampai dengandaftar lampiran (proposal) dan abstract (skripsi), halaman diberi nomorurut dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii dst). b) Pada Bab I sampai dengan halaman daftar pustaka diberi nomor urut1, 2, 3 dst. c) Penempatan nomor halaman pada tiap-tiap bab nomor halaman dibawah secara simetris dan penomoran pada non bab dan selanjutnya di samping kanan atas. d) Jarak nomor halaman pada bab diketik dengan jarak 1,5 cm dari kalimat terakhir dan pada halaman non bab 2 cm dari atas serta1,5 cm dari samping kanan dari kalimat pertama. e) Jika ada tabel diberi judul dan diberi nomor urut dengan angka Romawi besar (Tabel I Daftar nama Guru SDN 01 Nanga Pinoh). f) Jika ada gambar diberi nomor urut dengan angka secara urut dan diberi judul. g) Pada halaman lampiran tidak diberi nomor halaman tetapi diberi nomor lampirandengan huruf Romawi besar dan judul lampiran pada tepi kiri atas. 7). Penulisan kata yang tidak termasuk bahasa Indonesia Kata-kata asing, kata-kata dari bahasa daerah dan semua kata yang bukandari bahasa Indonesia harus dicetak miring (italic). Misalnya lanting, huma, teacher dst 8). Penulisan singkatan kata asing Dalam penulisan karena keterbatasan tempat atau suatu pertimbangan lainkadang-kadang diperlukan menyingkat kata. Penyingkatan kata-kata asingsesuai dengan aturan yang sudah baku, misalnya: dentistry disingkat dent. BAB VI PENGGUNAAN BAHASA, TANDA BACA DAN ISTILAH A. Penggunaan Bahasa 1. Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia dan jika ada bahasa Inggris harus yang baku. 2. Menggunakan tanda baca yang tepat dan benar. B. Penggunaan Tanda Baca STKIP - MELAWI



47 Pedoman Penulisan Skripsi



1. Penggunaan Titik (.) Titik digunakan pada : a). Akhir sebuah kalimat deklaratif (pada kalimat Tanya dan kalimat perintah tidak perlu diakhiri tanda titik, karena masing-masing tanda kalimat itu sudah mengandung titik). b). Akhir singkatan : gelar, jabatan, pangkat, kata atau ungkapan yang sudah lazim : Dr., dr., dll. Kecuali gelar akademik di atur khusus. c). Pemisahan kata ribuan, jutaan dll, yang menunjukan jumlah atau sebagai pemisah angka yang menunjukan jam, menit dan detik. 2. Tanda koma (,) Koma digunakan pada : a). Pemisah antara bagian-bagian kalimat b). Penanda bentuk parentetis (suatu keterangan tambahan) c). Pemisah anak kalimat yang mendahului induk kalimat d). Pemisah beberapa kata yang disebut secara berurutan e). Pemisah kata transisi yang berada diawal suatu kalimat 3. Tanda titik koma (;) Titik koma digunakan pada : a). Pemisah dua kalimat yang sederajat. Contoh : Kelompok percobaan diberi bagian remediasi: kelompok pembanding di beri pengajaran ulang. b). Pemisah anak kalimat yang sederajat. Contoh : Hasil belajar matematika cukup tinggi; karena itu hasil………….. c). Pemisah kalimat panjang yang mengandung objek yang sama. Contoh : Para guru kurang begitu tertarik dengan model yang diperkenalkan dalam penelitian ini; bahkan mereka merasa sangat meragukan manfaatnya. 4. Tanda titik dua (:) Titik dua dipakai pada : Pemisahan perineian-perincian dari satu induk kalimat. Contoh : Beberapa perbaikan telah dilakukan, misalnya : a) Menyelenggarakan penataran guru. b) Menyediakan buku acuan. c) Mengadakan lomba. 5. Tanda kutif (‘……………..) atau (“……………..”) Tanda kutif dipakai pada : a). Penanda suatu kutipan atau ucapan. Contoh : Dekan FKIP menyebutkan: "Mahasiswa FKIP harus mampu bersaing" b). Penanda namajudul tulisan dalam suatu kalimat. Contoh : Dalam bukunya yang berjudul "kebenaran pasti menang" Darminto (2001:2) bercerita tentang kcbohongan dan kebenaran. 3). Penanda bag! suatu kata asing, atau yang diistimewakan, atau kata terjemahan. Contoh : la mengembangkan teori "tabularasa" dalam penelitiannya. 6. Tanda tanya (?) Tanda Tanya dipakai pada : a). Pernyataan langsung. Contoh : Masalah yang dikembangkan dalam penelitian iniadalah : Apakah penyediaan bacaan alternative dapat meningkatkan hasil belajar siswa? b). Penanda keragu-raguan. STKIP - MELAWI



48 Pedoman Penulisan Skripsi



Contoh: Banyak ahli menyebutkan bahawa konstruktivisme dimulai tahun 90-an ? 7. Tanda seru (!) Tanda seru dipakai pada Penanda kata yang penuh emosi atau mengutifpernyataan orang lain tetapi sesungguhnya iatidak sependapat. Contoh : Hasil penelitian Tariono (1985) menyebutkan bahwa pemberian pekerjaan rumah mampu meningkatkan hasil belajar secara dramatis!, h. Tanda Hubung (-) 8. Tanda hubung (-) Tanda hubung dipakai pada : a). Penanda untuk memperjelas hubungan antar bagian. Contoh : Ber-uang bukan beruang yang hidup dihutan. b). Penghubung antara se dan kata bcrawal dengan hurup kapitai. Contoh : Se-Pontianak atau Se-Indonesia dll. c). Penghubung antara 'ke' dan bilangan. Contoh : Ke-seribu atau ke-seratus dll. 9. Tanda pisah (-) T'anda pisah dipakai pada : Penyampaian pikiran sampingan atau tambahan Contoh : Pengajaran matematika - seperti yang dipersepsikan oleh banyak orang - kurang mengembangkan budaya pikir. 10. Tanda eliptis (…) Tanda eliptis dipakai pada Penanda dalam suatu kutipan ada yang hilang. Contoh : Marzuki (1990) menyatakan, "hanya latihan pisik yang tertur.....yang dapat menjegarkan tubuh". C. 1. 2. 3. D. 1. 2. A. B. 1. 2. a. b. 1) 2) a)



Penggunaan Istilah Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau sudah di Indonesiakan. Istilah asing/ kata asing adalah yang baku. Penulisan kata istilah ditulis miring atau diberi garis bawah. Penulisan bab dan sub bab Contoh: ………………… ………………… ……………………. ……………………. …………………… ……………………. …………………….. ……………………… …………………………. ………………………….. …………………………… STKIP - MELAWI



49 Pedoman Penulisan Skripsi



b) (1) (2) (a) (b)



…………………………….. ……………………………… ……………………………… …………………………… ……………………………..



BAB VII PENULISAN HURUP DAN LAMBANG A. Penulisan Hurup 1. Penulisan hurup besar atau kapital Huruf besar atau kapitai dipakai unluk menulis : (a) hurup pertama pada kata, atau suatu kalimat (b) hurup pertama kutipan langsung (c) hurup pertama pada nama 2. Penulisan hurup miring Hurup miring dipaki untuk menuliskan (a) Nama buku, majalah, jurnal yang dituliskan dalam teks (b) Kata istilah yang belum disesuaikan ejaannya B. Penulisan Lambang 1. Penulisan bilangan tingkat. Contoh ; Tingkat ke -3 Tingkat Ketiga Tingkal III 2. Penulisan bilangan dengan akhiran-an. Contoh : Tahun 1990-an atau tahun Sembilan puluhan 3. Penulisan bilangan diawal kalimat. Contoh : Empat orang siswa SMK Belimbing mengikuti LKS di Pontianak 4. Penulisan perincian dalam bilangan ditulisdengan angka. Contoh : Sampel terdiri atas 100 siswa, 40 diantaranya keiompok tertinggi, 30 kelompok sedang, dan sisanya kelompok kurang, 5. Bilangan yang lebihkecil dari 10 di dalam kalimat dituliskan secara verbal. Contoh : Ada delapan siswa yang membantu survei ini. BAB VIII PENULISAN REFERENSI DAN LAMPIRAN A. Cara Penulisan Referensi 1. Gelar kesarjanaan tidak boleh dicantumkan dalam penulisan. 2. Nama Pengarang yang dapat ditulis di permulaan, di tengah atau di akhir kalimat Contoh: STKIP - MELAWI



50 Pedoman Penulisan Skripsi



a). Menurut M. Surya (2010).......................... b). M. Yamin dan Powers (2002) menyatakan bahwa.................... c). Pendapat ini sesuai dengan laporan hasil penelitian Suroso (1994) yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai faktor dari lingnkungan kelurga dan masyarakat. d). Lulusan SMK adalah lulusan terampil, kompetitif dan siap kerja. (Combe, 1992). e). Pengarang lebih dari dua orang Menurut Meise dkk. (2009) Peranan otak kiri dan otak….. 3. Nama pengutip pada buku atau sumber lain: Contoh: a). Menurut Nurgiantoro (dalam tarigan 1988: 23)………………………… Artinya: Nurgiantoro: nama yang membuat teori Tarigan: nama pengarang bukunya Maka yang dituliskan dalam daftar pustaka adalah : Tarigan, 1988, Judul………… b). Menurut Djali (dalam Kunandar 2010:170) ………………. Atrinya: Teori Djali yang di kutif Kunandar Maka dalam daftar pustakanya: Kunandar, 2010………….. B. Penulisan Pada Daftar Pustaka 1. Naskah dari situs internet Situs internet yang tidak tercantum tahunnya, maka tahun yangdicantumkanadalah tanggal, bulan, dan tahun saat mendouwload. Contoh : Irwandi (2010) Perkekembangan manusia sebagai satu kesatuan system (online) tersedia: http:/ dute.jurnallemdikanas.com. (tanggal buka 31 Januari 2011). 2.



Pustaka yang berasal dari buku Pustaka yang berasal dari buku teks pada prinsipnya ditulis dengan urutan:nama penulis, tahun terbitan, judul buku, edisi, penerbit, kota penerbit danhalaman. Judul buku dicetak miring. (satu orang penulis ) contoh Mansur, D.,2007,Pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual,bumi aksara, Jakarta, Ini berarti: Nama penulis : Mansur. D Tahun terbitan : 2007 Judul buku : Pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual Penerbit : Bumi aksara Kota penerbit : Jakarta STKIP - MELAWI



51 Pedoman Penulisan Skripsi



(dua orang penulis) contoh : Mulyasa dan Yamin, 2005,Dasar-dasar kurikulum, Aneka Karya, Jakarta. 3.



Pustaka yang berasal dari jurnal Pustaka yang berasal dari jurnal ditulis dengan urutan: nama penulis, tahunterbitan, judul karangan, nama majalah, volume, nomor, dan halaman. Namajurnal dicetak miring dan disingkat sesuai dengan cara menyikat jurnalmenurut Index to Dental Literature terbaru, atau sesuai dengan singkatanyang terdapat dalam jurnal itu sendiri (tidak diperbolehkan membuatsingkatan sendiri). Jhon, T., and Alexander, M., 2002, Gaiden and cuonceling, pH. And Lactobacillus and Yeast Concentration, J.Dent Res.,8 (71): 1052- 1057.



4.



Pustaka yang berasal dari makalah seminar Pustaka yang berasal dari kumpulan makalah seminar ditulis seperti bukutext dengan menambahkan informasi mengenai acara seminar tersebut.Urutan penulisan adalah: nama penulis, tahun terbitan, judul tulisan, namaeditor, judul kumpulan naskah seminar/ judul seminar, penerbit (bila ada),kota dan negara, halaman. Contoh: Rif’at, 2010, Penelitian Tindakan Kelas sebagai solusi pemecahan masalah dalam kelas, seminar PGRI , Belimbing, h. 10-11, tanggal 10 April 2010



5.



Pustaka yang berasal dari laporan penelitian Pustaka yang berasal dari laporan penelitian, tesis, atau disertasi ditulisdengan susunan seperti buku, yaitu : nama penulis, tahun terbitan, judultulisan, jenis tulisan, penerbit/ institusi: kota, halaman. Contoh: Muhtar., 2008,Peran Kepala Sekolah dan Komite dalam pelaksanaan Manajemn Berbasis Sekolah, Tesis, Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka, Jakarta, h.15.



6.



Pustaka dari risalah pada surat kabar Sumber yang berupa surat kabar ditulis di dalam daftar pustaka denganurutan: nama penulis. tahun, bulan, tanggal terbit.Judul tulisan. nama surat kabar, halaman yang memuat judul berita tersebut. Contoh: Muhtar. 2009, Oktober 5.Pendidikan Bermutu dipentas Budaya Instan. Harian Borneo Tribune, p. 2.



STKIP - MELAWI



52 Pedoman Penulisan Skripsi



C. Cara Penulisan Lampiran Lampiran dalam penulisan proposal maupun skripsi sangat diperlukan untukdisajikan atau didokumentasikan secara leluasa. Lampiran kadang-kadangdiperlukan untuk menjelaskan prosedur laboratorium, klinik, kuesioner, skema,denah, dan surat ijin, jika materi ini disajikan dalam batang tubuh akanmengganggu kelancaran dalam membaca atau memahami proposal atau



skripsi.Format



penulisan



lampiran



adalah



bebas,



tidak



ada



aturan



dalam



format,disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing materi.Lampiran tetap diberi halaman secara berurutan dari halaman sebelelumnya dan posisi halaman dibagian bawah secara simetris di tengah. Contoh menulis lampiran Lampiran 1 : Daftar nama-nama guru SDN 01 Nanga Pinoh No



Nama Guru



Jenis Kelamin



Alamat



Ket



1 2 3 4



BAB IX MEMBUAT KUTIPAN A. Pengertian Dalam penulisan karya ilmiah seringkali digunakan berbagai kutipan—pinjaman pendapat atau ucapan seseorang—untuk mendukung, menjelaskan, membuktikan, atau menegaskan ide-ide tertentu. Merupakan suatu hal yang wajar dan bahkan sangat efektif untuk menghemat waktu. Adalah suatu pemborosan waktu bila seorang penulis harus menyelediki kembali suatu kebenaran yang telah diteliti, dibuktikan dan dimuat secara luas dalam sebuah buku, majalah, dan lain-lain, untuk tiba pada kesimpulan yang sama. Jadi, untuk mendukung tulisannya, penulis bisa mengutip pendapat yang sudah teruji dengan menyebutkan sumbernya agar pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya. Meskipun penggunaan kutipan pendapat ahli merupakan suatu hal yang wajar, hal itu tidak berarti bawa sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan saja. Membuat tulisan dengan menggunakan terlalu banyak kutipan dapat menimbulkan kesan bahwa karya itu hanya suatu koleksi kutipan belaka. Sebagai patokan, panjang kutipan tidak boleh melebihi STKIP - MELAWI



53 Pedoman Penulisan Skripsi



sepertiga panjang tulisan. Secara ilmiah, ide-ide pokok dan kesimpulan-kesimpulan harus merupakan pendapat penulis. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bukti-bukti pendukung pendapat penulis tersebut. Menuliskan sumber kutipan dalam tulisan dapat dilakukan dengan bermacam cara sesuai dengan standar yang digunakan oleh lembaga atau media tempat tulisan diterbitkan. Karena rumpun ilmu-ilmu sosial biasanya menganut sistem American Psychological Association (APA), sangat disarankan untuk menguasai sistem ini dan menggunakannya secara konsisten. Berikut ini adalah pedoman pokok yang diadaptasi dari Suryana dkk. (2007). Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah dibagi atas dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan pendapat para ahli yang dipinjam secara utuh atau lengkap, baik berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris. Kutipan tidak langsung adalah pendapat para ahli yang dikutip dengan menggunakan parafrase, yaitu menuliskan kembali apa yang dinyatakan oleh sumber rujukan dalam bahasa sendiri. Diantara kedua jenis kutipan itu, yang paling disarankan untuk digunakan adalah kutipan tidak langsung. Teknik kutipan langsung digunakan hanya jika (1) ungkapan yang dikutip memang sudah selaras dengan bagian lain tulisan; (2) ungkapan yang dikutip sudah sangat populer, atau (3) ungkapan yang dikutip sangat sulit diparafrase. B. Kutipan Langsung 1. Kutipan langsung ditulis sama persis dengan yang tertulis di dalam sumber aslinya. 2. Kutipan langsung harus akurat dan harus mengikuti kata-kata, ejaan, serta tanda-tanda baca pada tulisan yang asli. 3. Kutipan langsung yang jumlahnya kurang dari lima baris dengan jarak 2 spasi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kutipan dimasukkan ke dalam teks Kutipan diapit tanda petik. b. Catatan pustaka (pengarang, tahun terbit dan nomor halaman) dapat diletakkan awalatau akhir kalimat. c. Huruf awal kutipan menggunakan huruf capital biladitempatkan pada awal kalimat dan menggunakan huruf kecil bilakutipan di tengah teks. Contoh : Sajogyo (1982 : 27) menyatakan, "konsep gotong royong, tolong menolong dan musyawarah 4. a. b. c.



merupakan cirri masyarakal desa." Kutipan langsung yang lebih dari lima baris dengan ketentuan sebagai berikut: Jarak 1 spasi dari baris reakhir teks diatasnya maupun baris teks di bawahnya. Jarak ketikan kutipan I spasi. Semua kutipan dimulai dari 7—10 ketukan dari sebelah kiri teks. STKIP - MELAWI



54 Pedoman Penulisan Skripsi



d. Diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir kutipan. e. Kutipan diapit tanda petik. f. Ketentuan sebaga catatan pustaka (pengarang, tahun terbit dan nomor halaman) dapat diletakan awal atau akhir kalimat. Contoh : Soerjanto Poemardoyo (1983:190) menyatakan, "kebudayaan suatu pengertian yang luasdan kompleks- Didalamnya tercakup baik segala sesuatu yang lenadi dan alami oleh manusia secara personal dan kolektif, maupun bentuk-bentuk yang dimanifetasikan sebagai ungkapan pribadi seperti yang dapat kita saksikan dalam sejara kehidupan pada masa yang telah lalu sehingga kita dapat memahaminya" ... "sesunggunnya apay kila fakukan tidak akan berhasil jikah apa yang kita lakukan tidakkontinyu, apa yang stabil dan tidak bergerak. Dengan melakukan analisanya maka kita akan mengatahui bahwa akal budi memotong-motong suatu obyck ke dalam unsure-unsurnya; dengan mcmbentuk konsep-konsep ia memberukan realitas menjadi suatu keseluruhan yang stalls" (Bcrtens, 1985 : 263). 4. Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan lima baris dapat dilakukan dengan cara-cara a. b. c. d.



berikut: Kutipan ditulis inklusif dengan teks. Memakai tanda petik dua di awal dan di akhir kutipan. Awal kutipan memakai huruf capital. Diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir kutipan. C. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tak langsung adalah kutipan yang mengacu kepada pendapat, ide atau gagasan seseorang pengarang, tetapi pendapat, idea tau gagasan tersebut tidak dikutip sebagaimana mestinya. Dengan kala lain, yang dikutip hanyalaJi pendapat, idea tau gagasan dari suatu uaraian yang kemudian dipaparkan dengan menggunakan kalimat-kalimat penulis itu sendiri Adapun ketentuan kutipan tak langsung sebagai berikut :



1. Kutipan tersebut diintegrasikan dengan tulisan (teks) 2. Kutipan tidak diapit dengan tangan kutip



.



.



3. Jarak antar baris ditulis mengikuti teks. 4. kutipan disatukan (inklusif) dengan teks. 5. tidak memakai tanda petik dua. STKIP - MELAWI



55 Pedoman Penulisan Skripsi



p



6. Menggunakan ungkapan mengatakan bahwa, menyatakan bahwa, mengemukakan bahwa, berpendapat bahwa dll. 7. Mencantumkan nama akhir pengarang (marga), tahun, dan halaman. D. Prinsip-Prinsip Dasar Prinsip-prinsip dasar dalam pengutipan adalah sebagai berikut. 1.



Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan judul buku.



2.



Nama orang dan identitas tahun terbit dan halaman buku selalu berdekatan



Contoh: Norman (2004: 56) menyatakan bahwa …………………… 3. Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebalatau dihitamkan. 4. Penulis tidak diperkenankan untuk mengadakan perubahan (katakata) dalam kutipan. Apabila ingin mengadakan perubahan, harus disertai dengan penjelasan. 5. Apabila ada kesalahan dalam penulisan baik EYD atau pun ketatabahasaan, tidak diperkenankan mengadakan perubahan. Namun penulis boleh memberikan pendapat atau komentarnya mengenai kesalahan atau ketidaksetujuannya dalam tanda kurung segi empat [...]. Jika penulis menemukan kesalahan ejaan pada kata-kata tertentu, dia hanya diperkenankan memberikan catatan terhadap kesalahan tersebut dengan menambahkan kata [sic!] dibelakang kata itu. Kata ini menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu. Dia hanya sekedar mengutip sesuai dengan apa yang ada dalam naskah aslinya. Kemudian, jika penulis memandang perlu untuk memberikan penekanan dengan cara merubah teknik penulisan, seperti menggarisbawahi, mencetak miring, atau mencetak tebal, hal itu harus dijelaskan dalam tanda kurung segi empat [...]. Contoh: Setiawan (2001: 30) menegaskan bahwa: “Semakin dini [huruf miring dari saya, Penulis] seseorang mulai belajar bahasa Inggeris [sic!] akan semakin baik hasilnya dan semakin banyak waktu belajar bahasa Inggeris [sic!] maka taraf penguasaan pembelajar terhadap bahasa itu akan semakin baik.” 6. Kutipan dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus dicetak miring. 7. Kutipan langsung selalu memakai tanda petik dua dan diawali dengan huruf kapital. Contoh: Suazo (2001: 30) berpendapat bahwa “Emotional intelligence is …” 8. Kutipan dapat ditempatkan sesuai dengan kebutuhan baik di awal, tengah, atau akhir teks. 9. Jika pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua pengarang itu ditulis. STKIP - MELAWI



56 Pedoman Penulisan Skripsi



Contoh: Pardede dan Simanjuntak (2007: 34) berpendapat …… 10. Jika pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang pertama yang ditulis dan diikuti dkk. Contoh: Pardede dkk. (2007: 34) menyatakan …… 11. Jika dalam dalam tulisan yang sama digunakan beberapa kutipan dari sumber berbeda yang ditulis orang atau lembaga yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama juga, data tahun penerbitan diikuti lambang huruf a, b, c, dst. berdasarkan abjad judul buku-buku tersebut. Contoh: Garcia (2009: 34) menjelaskan …… 12. Jika kutipan diperoleh dari majalah atau koran tanpa identitas penulis, nama majalah atau koran tersebut dituliskan sebagai sumber. Contoh: Kompas (2009: edisi 1) menyatakan …… 13. Jika kutipan diperoleh dari dokumen yang diterbitkan oleh suatu lembaga, nama lembaga tersebut dituliskan sebagai sumber. Contoh: Pusat Bahasa (2007: 25) menjelaskan …… 14. Jika kutipan diperoleh dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan tanpa identitas penulis, judul atau nama majalah atau koran tersebut dituliskan sebagai sumber Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2004) menyatakan …… 15. Kutipan dalam bentuk catatan kaki sudah tidak dipakai lagi dalam penulisan karya ilmiah karena dirasakan tidak efektif. 16. Kutipan yang berasal dari ragam bahasa lisan seperti pidato pejabat jarang dipakai sebagai sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah karena kebenarannya sulit dipercaya karena harus diketahui oleh orang yang bersangkutan (rawan kesalahan kutipan). Jika terpaksa menggunakannya, kutipan seperti itu harus dibuatkan dulu ke dalam transkrip dan diminta pengesahannya oleh pembicara. 17. Pengutipan pendapat orang lain sebaiknya dilakukan secara variatif (jangan monoton). Padukanlah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. STKIP - MELAWI



57 Pedoman Penulisan Skripsi



18. Apabila kutipan itu dirasakan terlalu panjang, penulis boleh mengambil bagian intinya saja dengan teknik memakai tiga tanda titik […], tetapi tidak boleh mengubah atau menggeserkan makna atau pesannya. Contoh: Tylor (1991: 62) menegaskan: “It is, …, not possible to have action without character and character is also defined by plot.” 19. Jika mengutip pendapat ahli yang berasal dari kutipan karya ilmiah orang lain, bentuk penyajiannya adalah. Contoh: Menurut Chomsky (dalam Purba, 2009: 56), makna ujaran adalah … 20. Penulisan kutipan dari artikel dari internet mengikuti aturan yang sama dengan sumber bahan tertulis, bila data tentang nama penulis, judul artikel, dan nomor halaman tersedia. Jika nomor halaman tidak tersedia, sebutkan dari alinea berapa kutipan tersebut diambil. Contoh: Menurut Nazara (2009: alinea 5), sumber kekuatan utama seorang pria adalah … BAB X KETENTUAN DOSEN PEMBIMBING DAN PENGUJI A. Pembimbing 1.Syarat Menjadi Pembimbing a) Pembimbing terdiri dari pembimbing I dan pembimbing II dan mempunyai bidang ilmu yang sesuai dengan bidang kajian skripsi. b) Apabila diperlukan, mahasiswa dapat meminta bantuan keahlian staf pengajar dan/ atau staf ahli dari instansi c) 1) 2) 3) 4)



di luar program studi dengan persetujuan Ketua Program Studi. Pembimbing I adalah staf pengajar program studi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Serendah-rendahnya lektor/ golongan III d bagi pemegang gelar kesarjanaan. Serendah-rendahnya Lektor/ golongan III c/ bagi pemegang gelar Magister. Serendah-rendanya Asisten Ahli/ golongan III b/ bagi pemegang gelar Doktor. Bersedia bertindak sebagai pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan, dengantugas dan tanggung



d) 1) 2) 3) 4)



jawab sebagaimana tercantum dalam uraian tugas pembimbing. Pembimbing II adalah staf pengajar program studi yang memenuhi kriteria sebagai beriktut: Serendah-rendahnya Lektor/ golongan III c/ bagi pemegang gelar Kesarjanaan. Serendah-rendahnya Asisten Ahli/ golongan III b/ bagi pemegang gelar Magister. Serendah-rendahnya Asisten Ahli/ III a/ bagi pemegang gelar Doktor. Bersedia bertindak sebagai pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagaimana tercantum dalam uraian tugas pembimbing. STKIP - MELAWI



58 Pedoman Penulisan Skripsi



e) 1) 2) f)



Pembimbing ditentukan berdasarkan indikator sebagai berikut: Pengalaman mengajar mata kuliah yang bersangkutan. Sesuai dengan bidang ilmu/keahlian Pembimbing skripsi diangkat dan ditetapkan oleh Ketua STKIP-Melawi yang dinyatakan dalam surat



keputusan atas usulan ketua program studi. g) Apabila terjadi penggantian komisi pembimbing, maka penggantian tersebut harus dengan persetujuan/ keputusan ketua STKIP-Melawi atas usulan ketua program studi. 2. Tugas Pembimbing Pembimbing bertanggung jawab untuk mengarahkan, membimbing dan mengawasi semua tahap kegiatan dalam penyusunan desain skripsi. Tugas dan tanggung jawab pembimbing sebagai berikut: a) Menyusun dan menyepakati jadwal bimbinggan antara dosen pembimbing dan mahasiswa (tiap minggu atau tiap bulan) yang diketahui Ketua Program Studi dan tembusannya disampaikan kepada Wakil Bidang Akademik. b) Memberikan arahan/ bimbingan tentang: 1) Teknik penulisan menurut buku pedoman Teknik Penulisan dan PenilaianSkripsi di lingkungan STKIP Melawi. 2) Mengarahkan mahasiswa dalam menetapkan pokok kajian/ penelitian dan informasi tentang 3) 4) 5) 6) 7) c)



literatur. Membimbing mahasiswa dalam menyusun desain/ proposal penelitian untuk menyusun skripsi. Membimbing pelaksanaan penelitian. Metodologi dan materi keilmuan yang relevan dengan tujuan kajian dalam skripsi. Menyusun bahan seminar usulan penelitian dan hasil maupun ujian skripsi. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika terjadi ketidak sepahaman antar pembimbing pertama dengan pembimbing kedua, maka



kewenangan untuk mengambil keputusan pada pembimbing pertama. d) Mempertimbangkan saran penyempumaan desain/ proposal penelitian yang diperoleh dari seminar desain penelitian. e) Bertindak sebagai ketua dan sekretaris panitia ujian skripsi f) Secara esensial pembimbing pertama bertugas berkenaan dengan isi/ konten dan pembimbing kedua berkenaan dengan tata tulis. g) Pembimbing kedua dapat mengambil alih tugas pembimbing pertama apabila ada persetujuan dari pembimbing pertama. h) Melakukan kunjugan ke lokasi penelitian mahasiswa maksimal 1 x selama mahasiswa melakukan penelitian. 3. Kewajiban Pembimbing a) Pembimbing memberikan bimbingan yang intensif kepada mahasiswa. b) Pembimbing dapat memperbaiki judul skripsi sepanjang tidak mengubah judul skripsi secara keseluruhan 4. Proses Bimbingan a) Setiap dosen pembimbing wajib membuat jadwal bimbingan yang di ketahui oleh mahasiswa bimbingan. STKIP - MELAWI



59 Pedoman Penulisan Skripsi



b) Ada bimbingan bersama wajib dilakukan 2 kali. c) Apabila pembimbing lidak dapat melaksanakan tugasnya, maka pembimbing yang bersangkutan harus menyerahkan kembali tugastersebut kepada Ketua Prodi. d) Ketua Prodi setelah bermusyawarah dengan Wakil Bidang Akademikmenetapkan pembimbing yang lain sebagai penggantinya. e) Karena suatu hal, Wakil Bidang Akademik, setelah bermusyawarah dengan Ketua Prodi dapat mencabut surat penetapan yang telah diberikan kepada seorang pembimbing dan kemudian mengalihkan tugas tersebut kepada pembimbing lain. f) Proses bimbingan dicatat oleh pembimbing dengan menggunakan daftar isian bimbingan seminar dan skripsi yang dikeluarkan oleh Prodi. g) Setelah proses bimbingan proposal dan skripsi selesai, pembimbing dapat menanda tangani desain proposal dan skripsisertatelah siap diseminar dan disidangkan. B. 1. a) b) c)



Penguji Tugas Penguji Memberi masukan terhadap isi proposal yang di seminarkan Memberi masukan terhadap perbaikan tata tulis, metode penelitian, penyajian dan teknik penulisan Memberikan saran dan masukan kepada pemrasaran berkenaan dengan langkah pelaksanaan



dilapangan dan penyelesaian skripsi. 2. Syarat Penguji Bukan Pembimbing a). Kedua dosen penguji mempunyai bidang ilmu yang relevan dengan bidang kajian skripsi mahasiswa b). Penguji Pertama: 1) Serendah-rendahnya lektor/ golongan III d bagi pemegang gelar kesarjanaan. 2) Serendah-rendahnya Lektor/ golongan III c/ bagi pemegang gelar Magister. 3) Serendah-rendanya Asisten Ahli/ golongan III b/ bagi pemegang gelar Doktor. 4) Bersedia bertindak sebagai penguji bagi mahasiswa yang bersangkutan, dengan tugas dan tanggung jawab



1) 2) 3) 4)



melakukan usul, saran dan perbaikan terhadap proposal/ skripsi mahasiswa. c). Penguji Kedua: Serendah-rendahnya Lektor/ golongan III c/ bagi pemegang gelar Kesarjanaan. Serendah-rendahnya Asisten Ahli/ golongan III b/ bagi pemegang gelar Magister. Serendah-rendahnya Asisten Ahli/ III a/ bagi pemegang gelar Doktor. Bersedia bertindak sebagai penguji bagi mahasiswa yang bersangkutan, dengan tugas dan tanggung jawab melakukan usul, saran dan perbaikan terhadap proposal/ skripsi mahasiswa. BAB XI SEMINAR RENCANA PENELITIAN



A. Syarat Seminar Rencana Penelitian 1. Seminar proposal bertujuan untuk melatih mahasiswa mengemukakan suatu masalah yang berhubungan dengan bidang studi di hadapan suatu tim seminar. 2. Syarat melaksanakan seminar desain penelitian, sebagai berikut: STKIP - MELAWI



60 Pedoman Penulisan Skripsi



a). Terdaftar sebagai mahasiswa STKIP Melawi pada semester berjalan. b). Mendaftar kepada ketua Program studi, selanjutnya program studi melakukan penjadwalan seminar proposal. c). Saat mahasiswa mendaftar seminar proposal, melampirkan : (1). Foto copy KTM (2). Foto copy Sertifikat OSMA (3). Foto copy Sertifikat seminar yang diselenggarakan STKIP Melawi, minimal 3 sertifikat. (4). Menyerahkan LRS dan LHS semester berjalan. (5). Desain proposal yang sudah di tanda tangani oleh pembimbing dan ketua program studi dan dimasukan dalam map plastik jepit sesuai warna program studi. (6). Kwitansi daftar ulang semester berjalan 3. Desain proposal yang telah disusun oleh mahasiswa dan disetujui oleh pembimbing dan dapat diseminarkan secara terbuka. 4. Seminar rencana penelitian dilaksanakan oleh timseminar oleh bidang akademik STKIP-Melawi atas usulan Ketua Program Studi. 5. Tim seminar terdiri dari : 1. Pemrasaran 2. Ketua Tim Seminar 3. Sekretaris 4. Penguji 5. Notulen 6. Mahasiswa yang diperkenankan



: Mahasiswa yang bersangkutan : Pembimbing Utama : Pembimbing Pembantu : 2 (dua)orang dosen dan 2 (dua) orang mahasiswa : seorang mahasiswa melaksanakan seminar adalah mahasiswa yang telah



menyelesaikan seluruh mata kuliah dan telah memenuhi Daftar Kehadiran Kuliah (DHK) seminar paling sedikit 16 kali serta 2 kali sebagai pembahas dan notulen seminar mahasiswa lainnya. 7. Jumlah peserta seminar minimal 20 orang mahasiswa dan berpakaian almamater. 8. Mahasiswa wajib menyusun bahan seminar berupa ringkasan dari rencana penelitian yang akan dilakukan yang ditampilkan dalam Microsoft Power Point. 9. Penyajian seminar dan tanya jawab berlangsung maksimal 2 jam. 10. Pemrasaran sudah berada diruang seminar 30 menit sebelum seminar proposal dimulai. 11. Seminar desain/ proposal penelitian merupakan satu mata kuliah wajib pada program studi dengan bobot 2 SKS sesuai dengan kurikulum program studi mahasiswa yang bersangkutan. 12. Seminar proposal penelitian harus dinilai dengan komponennya antara lain: persiapan, cara penyajian, kemampuan, penguasan materi dan sikap pemaparan. Berdasarkan kriteria penilaian tersebut, maka nilai minimal C. 13. Seminar desain penelitian dapat dilaksanakan apabila dihadirisekurang-kurangnya olehtiga orang timseminar, yaitu pembimbing I dan/ataupembimbing II dan pembahas dari pengajar dan pembahas dari mahasiswa. 14. Rencana penelitian harus sudah diseminarkan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan, setelah penunjukan Dosen Pembimbing. 15. Laporan desain proposal dibuat 4 rangkap setelah melakukan perbaikan sesuai saran dari penguji dan telah ditanda tangani oleh pembimbing dan ketua program studi. 16. Masa perbaikan proposal hasil seminar paling lambat 1 (satu) bulan. STKIP - MELAWI



61 Pedoman Penulisan Skripsi



17. Menyerahkan hasil perbaikan proposal yang sudah dijilid sebanyak 4 rangkap, dan selanjutnya pihak akademik mengeluarkan surat izin penelitian. 18. Bagi mahasiswa yang tidak mampu meneruskan rencanan penelitian yang sudah di tuliskan dapat mengantinya dengan objek yang lain. Untuk penulisan rencana penelitian yang baru harus berkonsultasi kembali kepada Ketua Program Studi. 19. Seminar rencana penelitian yang baru dapat dilakukan apabila telah mendapat persetujuan Ketua Program Studi dengan atau tanpa penggantian tim pembimbing. B. Penunjukan Penguji Seminar Proposal 1. Penunjukan penguji seminar desain penelitian dari unsur dosen/ staf pengajar ditetapdengan keputusan Ketua Program Studi. 2. Penunjukan pembahas seminar desain penelitian dari unsur mahasiswa dapat ditentukan oleh pemrasaran atas koordinasi dengan ketua Program studi. 3. Seminar proposal PTKyang telah disusun oleh mahasiswa dan disetujui oleh pembimbing dan dapat diseminarkan secara terbuka. 4. Seminar desain/ proposal PTK dilaksanakan oleh tim seminar desain penelitian oleh bidang akademik STKIP-Melawi atas penunjukan Ketua Program Studi. 5. Tim seminar terdiri dari : 1. Pemrasaran



: Mahasiswa yang bersangkutan



2. Ketua Tim Seminar



: Pembimbing I



3. Sekretaris



: Pembimbing II



4. Penguji



: 2 (dua) orang dosen dan 2 (dua) orang mahasiswa



5. Notulen



: seorang mahasiswa



6. Pemrasaran harus sudah pernah menjadi peserta seminar proposal penelitian penelitian mahasiswa lain minimal 16 (enam belas) kali, penguji serta notulen seminar proposal penelitian 2 (dua) kali. 7. Penguji skripsi adalah tenaga edukatif dengan jabatan paling rendah Lektor (III/c) atau di bawah jabatan itu yang karena pendidikan dan pengalamannya dianggap mampu menjadi penguji. 8. Naskah skripsi disampaikan kepada penguji selambat-lambatnya 3



(tiga) hari sebelum



disampaikan kepada penguji. 9. Seminar proposal dapat dihadiri para mahasiswa dan dosen. C. Tata Tertib Seminar Proposal Penelitian 1. Pemrasaran menggunakan pakaian bebas rapi dan almamater. 2. Pelaksanaan seminar proposal mahasiswa menggunakan pakaian bebas rapi dan jas almamater. 3. Pemberitahuan seminar.



STKIP - MELAWI



62 Pedoman Penulisan Skripsi



a) Waktu seminar ditentukan oleh program studi cq unit seminar/ penelitian secara terjadwal dan untuk mengetahui waktu seminar mahasiswa harus aktif ke Program Studi cq unit seminar/penelitian. b) Sewaktu-waktu tanggal/ waktu seminar dapat berubah tergantung pada keadaan. c) Apabila ada perubahan waktu seminar, pembimbing harus memberitahukan kepada Program Studi cq. Unit seminar/ penelitian. d) Apabila salah satu pembimbing atau penguji tidak dapat menghadiri seminar maka pembimbing atau penguji wajib memberitahu kepada Program Studi cq. Unit seminar/ penelitian maka seminar masih dapat dilaksanakan.



BAB XII PELAKSANAAN PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian 1. Mahasiswa dapat melaksanakan penelitian setelah rencana penelitian di sahkan oleh Ketua Program Studi masing-masing dan di serahkan kepada Program Studi serta mendapatkan surat izin penelitian dari Ketua SKTIP Melawi. 2. Tempat penelitian dapat dilakukan di lapangan, di laboratorium, di instansi/ Dinas Pemerintahan, BUMN, BUMD serta Sekolah. 3. Lokasi kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa harus ada izin atau persetujuan tertulis dari pimpinan tempat lokasi penelitian mahsiswa yang bersangkutan. 4. Setelah selesai melaksanakan penelitian mahasiswa diwajibkan melapor kepada dosen pembimbing. B. Larangan Terhadap Mahasiswa 1. Mahasiswa yang menulis apa yang sudah pernah ditulis baik mengenai judul rencana penelitian maupun materinya dengan perkataan lain disebut Plagiat. 2. Mahasiswa tidak dibenarkan melaksanakan penelitian sebelum ada surat izin penelitian dari Ketua STKIP Melawi. 3. Tidak diperkenankan mengambil/mengulang/memperbaiki nilai mata kuliah apabila sedang melaksanakan penelitian atau menulis/ menyusun skripsi. BAB XIII PELAKSANAAN UJIAN HASIL PENELITIAN A. Syarat Ujian Hasil Penelitian 1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan. 2. Dinyatakan lulus semua mala kuliahdan pilihan sesuai dalam kurikulum program studi mahasiswa yang bersangkutan, dengan tidak ada nilai D. 3. Indeks prestasi kumulatif (1PK) minimal 3,00. 4. Melengkapi persyaratan ujian hasil penelitian. STKIP - MELAWI



63 Pedoman Penulisan Skripsi



5. Dinyatakan lulus seminar desain penelitian. 6. Telah memenuhi nilaiTOEFL 350. 7. Menyerahkan hasil penelitian yang telah disetujui oleh komisi pembimbing kepada timpenguji yang ditetapkan oleh ketua STKIP Melawi. 8. Telah mendaftar untuk menempuh ujian tahap satu dan tahap dua. B. Ujian Seminar Hasil Penelitian atau Ujian Tahap Ke Satu (1) 1. Ujian tahap satu adalah ujian yang dilaksanakan apabila mahasiswa telah melakukan seluruh rangkaian penelitian yang telah ditentukan STKIP Melawi. 2. Ujian tahap satu dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam penguasaan ilrnu pengetahuan yang menjadi pokok hasil penelitian serta ilmupengetahuan pendukung lainnya. 3. Ujian tahap satu dilakukan dalam sidang terbuka. 4. Untuk melakukan ujian tahap 1 (satu) seorang mahasiswa diwajibkan mengikuti minimal 1 (satu) kali sebagai pembahas, 1 (satu) kali sebagai notulis dan 10 ( sepuluh) kali menjadi peserta. 5. Ujian tahap satu dilakukan apabila mahasiswa telah melakukan seluruh rangkaian proses bimbingan dan telah mendapat persetujuan dari pembimbing untuk melakukan ujian skripsi. 6. Mahasiswa yang akan melakukan ujian tahap 1 (satu) harus mengajukan mahasiswa sebagai pembahas (2 orang mahasiswa) dan notulen (1 mahasiswa). 7. Ujian tahap satu dilaksanakan oleh Tim Penguji yang telah ditetapkan oleh Ketua atas susulan ketua Program Studi. 8. Mahasiswa yang akan melakukan ujian tahap 1 (satu) sudah hadir 30 menit sebelum dimulai ujian. 7. Mahasiswa yang akan ujian tahap 1 harus mendaftaran kepada bagian pendaftaran maksimal 3 hari sebelum pelaksanaan ujian tahap 1 (satu) dan naskah hasil penelitian disampaikan kepada pembimbing dan penguji selambat-lambatnya 2 (dua) hari. 8. Untuk melakukan ujian tahap satu mahasiswa sebagai pemrasaran sudah pernah menghadiri ujian tahap satu minimal 3 (tiga) kali. 9. Mahasiswa yang melakukan ujian tahap 1 menggunakan pakaian bebas rapi dan jaket almamater sertamahasiswa sebagai penonton menggunakan pakaian bebas rapi dan jaket almamater. C. Ujian Tertutup atau Ujian Tahap Ke Dua (2) 1. Ujian tahap dua adalah ujian yang dilaksanakan apabila mahasiswa telah melakukan seluruh rangkaian perbaikan dan atau penelitian ulang yang telah melakukan ujian tahap satu. 2. Ujian tahap dua dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dan mempertahan ide dalam penguasaan ilrnu pengetahuan yang menjadi pokok hasil penelitian serta ilmu pengetahuan pendukung lainnya. 3. Ujian tahap dua dilakukan dalam sidang tertutup. 4. Ujian tahap dua dapat dilaksanakan apabila mahasiswa telah melakukan rangkaian proses bimbingan dan telah mendapat persetujuan dari penguji, pembimbing dan ketua Program Studi untuk melakukan ujian tahap dua.



STKIP - MELAWI



64 Pedoman Penulisan Skripsi



5. Ujian tahap dua dilaksanakan oleh tim penguji yang telah ditetapkan oleh Ketua atas usulan ketua Program Studi. 6. Naskah ujian tahap dua disampaikan kepada penguji selambat-lambatnya 3 (tiga) harisebelum ujian dilaksanakan. 7. Mahasiswa yang melakukan ujian tahap dua menggunakan pakaian: Laki-laki Jas dan perempuan Kebaya. 8. Apabila naskah skripsi telah dilakukan proses perbaikan, maka skripsi dapat dilakukan penelitian dan pengesahan oleh ketua. 9. Mahasiswa yang akan melakukan ujian skripsi sudah hadir 30 menit sebelum ujian dimulai. 10. Pada saat ujian skripsi tidak lagi terjadi perombakan isi skripsi. 11. Mahasiswa yang akan ujian skripsi harus mendaftar kepada bagian pendaftaran 3 hari sebelum pelaksanaan ujian skripsi beserta naskah skripsi sebanyak 5 rangkap. D. Penguji Ujian Hasil Penelitian dan Skripsi 1. Ujian dapat dilaksanakan apabila naskah sudah diserahkan kepada tim penguji 3 (tiga) hari sebelum tanggal ujian dilaksanakan. 2. Apabila salah seorang ketua atau sekretaris penguji berhalangan hadir maka pelaksanaan ujian di tunda sampai batas waktu yang di tentukan, kecuali bagi yang hadir mau diberikan kewenangan dan tanggung jawa melaksanakan ujian dan atas persetujuan Ketua Program Studi. 3. Atas usulan Program Studi, Ketua STKIP Melawi cq Wakil Bidang Akademik menerbitkan Surat Keputusan tentang tim penguji, dengan susunan sebagi berikut: a). Ketua merangkap anggota : Pembimbing pertama b). Sekretaris merangkap anggota : Pembimbing kedua c). Anggota Penguji : 1). Penguji pertama : Dari unsur dosen STKIP Melawi 2). Penguji kedua : Dari unsur dosen STKIP Melawi 3). Penguji ketiga : Ketua Program Studi 4. Pelaksanaan seminar hasil/ ujian tahap 1 notulen dari unsur mahasiswa yang belum melaksanakan ujian seminar hasil/tahap 2, dan pelaksanaan ujian skripsi/ tahap 2 ketua program studi merangkap sebagai notulen. 5. Lamanya ujian maksimal 90 menit dengan rincian: a). Penguji pertama 25 menit b). Penguji kedua 20 menit c). Ketua Program Studi 20 menit d). Ketua penguji 15 menit e). Sekretaris penguji 10 menit 6. Anggota tim penguji pada seminar proposal, ujian hasil dan ujian skripsi tidak berubah, kecuali dalam keadaan tertentu Ketua STKIP Melawi dapat merubah dan atau mengganti tim penguji dengan suatu surat keputusan.



STKIP - MELAWI



65 Pedoman Penulisan Skripsi



7. Ketua atau sekretaris penguji atas nama Ketua STKIP Melawi mengumumkan yudisium dan predikat kelulusan kepada mahasiswa yang diuji, setelah tim penguji menghitung IPK mahasiswa yang bersangkutan. BAB XIV PENILAIAN A. Sistem Penilaian 1. Penilaian atas desain proposal dan skripsi: Originalitas, keterpaduan antara masalah, tujuan, hipotesis, metodologi, bahasan, kesimpulan, saran kegunaan dan kemuktahiran tinjauan pustaka serta teknik penulisan (format dan keabsahan). 2. Ujian: Teknik penyajian, penguasaan, substansi, dan pengetahuan umum serta sikap ilmiah. 3. Nilai ditulis pada formulir yang disediakan Program Studi dan ditanda tangani oleh semua penguji. 4. Setelah ujian selesai mahasiswa di minta untuk menunggu di luar dan sekretaris melakukan rekapitulasi nilai. B. Penentuan Kelulusan 1. Nilai akhir seminar proposal, ujian tahap satu dan ujian tahap dua dialihkan dari angka ke huruf dengan patokan sebagai berikut: 80– 100



=A



70– 79



=B



60– 69



=C



50– 59



=D



0 -49



=E



2. Seminar proposal, ujian tahap satu dan ujian tahap dua dinyatakan diterima (lulus) bila tidak ada penguji yang memberikan nilai E. 3. Hasil ujian tahap dua dan dianggap terbaik oleh tim



penguji selanjutnya untuk



direkomendasikan untuk dimasukan kedalam jurnal atau WEB STKIP-Melawi.



BAB XV STKIP - MELAWI



66 Pedoman Penulisan Skripsi



ATURAN PERALIHAN 1) Dengan berlakunya ketentuan Penulisan dan Penilaian Skripsi ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan ketentuan ini dinyatakan tidak berlaku. 2) Hal-hal yang belum diatur dengan ketentuan ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri. BAB XVI PENUTUP Pedoman Penulisan dan Penilaian Skripsi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Nanga Ponih Pada tanggal :1 Maret 2015 Ketua



Dr. Clarry Sada, M.Pd



DAFTAR PUSTAKA STKIP - MELAWI



67 Pedoman Penulisan Skripsi



Arikunto, Suharsimi. 2006.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta Bumi: Aksara. Asmara, Urai. 2008.Penulisan Karya Ilmiah.Pontianak: Fahruna Bahagia. Aunurrahman. 2000.Penelitian Tindakan Kelas.Pontianak: PGSD FKIP Untan. Depdikbud. 1999.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. _______. 1999.Bahan Penelitian Tindakan. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah. Emzir. 2007.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Ernes. 1996.Action Research: A Handbook for Practitioners. London: Sega Publications. FKIP Untan. 2002.Gaya Selingkung Penulisan Skripsi. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura. Kholik, Muhammad. 2005.Penulisan Hasil Penelitian.Makalah disajikan dalam Diklat penelitian tindakan kelas, di Bogor. Kidder, Louise. 1982.Recearch Methos in Social Relatin. Newyork: Holt and Wiston. Krippendirff, Klaus. 1991. Analisis Isi, Pengantar Teori dan Metodologi dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Perss. Kunandar. 2007.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo. ______. 2008.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: Rajawali Press. Kusuma, Wijaya dan Dwitagama. 2009.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Nazir, Mohammad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. STKIP Melawi. 2010.Buku Pedoman Akademik STKIP Melawi.Pontianak: Pustaka Khatulistiwa. Sudikin dan Basrowi. 2001.Manajemen PTK. Surabaya: Insan Cendikia. Sugiono. 2005.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta. Suhandini. 2000.Penelitiana Tindakan Kelas. Semarang: Lemlit UNES. Suharsi,



Maya. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. (Online) http://www.scribd.com/doc/ 10284529 ( tanggal buka 10 mei 2011). STKIP - MELAWI



68 Pedoman Penulisan Skripsi



tersedia:



Suyanto. 1997.Pedoman Pelaksanaan PTK.Jakarta: Dirjen Dikti. Universitas Tanjungpura. 1990.Pedoman Teknik Penulisan Skripsi dan Ujian Sarjana. Pontianak: Untan. Wardani. 2004.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Pusat penerbit UT.



STKIP - MELAWI



69 Pedoman Penulisan Skripsi