Pekerjaan Dinding Bata Ringan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



DIVISION - 04 PEKERJAAN PASANGAN Section 04220 - PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN 1.



LINGKUP PEKERJAAN a.



Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan pasangan bata seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.



b.



Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar dan petunjuk Direksi Lapangan.



2.



PENGENDALIAN PEKERJAAN Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :



3.







CEB/FIP, 1977,







ASTM Standard 1984,







BRE Digest No 26,1962,







SNI 03-3449-2002



BAHAN-BAHAN a.



Material yang berbahan baku pasir silika, semen, kapur dan air ini dibuat dengan tekanan uap tinggi. Proses pembuatan material ini diawali dengan proses pencampuran bahan baku. Setelah itu, adonan bahan bahan baku tersebut dimasukan ke dalam alat yang bernama autoclaved. Di dalam alat ini, adonan diberi tekanan uap air hingga suhu sekitar 200 derajat Celcius. Oleh karena prosesnya



menggunakan



autoclaved



maka



material



ini



disebut



sebagaiautoclaved aerated concrete. b.



Semen instan untuk pemasangan dinding bata merah, bata ringan dan plesteran. Berbahan dasar semen, pasir pilihan, filler dan aditif yang tercampur secara homogen.



c.



Contoh-contoh Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dapat dipakai harus diserahkan kepada Direksi Lapangan dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Direksi Lapangan guna



S - 04220 Bab 1 - 57 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya Kontraktor. 4.



PELAKSANAAN Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Direksi Lapangan untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut. a.



Pasangan batu bata yang dilaksanakan harus rata, tegak, dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya (siar tidak boleh saling bertemu/segaris).



b.



Rangka pengeras berupa sloof, kolom praktis dan ringbalk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 9 m² untuk dinding exterior dan 12 m² untuk dinding interior. Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan caracara lain yang disetujui oleh Direksi Lapangan.



c.



Sebelum pemasangan, bata harus direndam air beberapa saat sebelum siap dipasang.



5.



d.



Setiap tinggi 60 cm harus ada stek ke kolom praktis.



e.



Tebal siar vertical/horizontal maximum 2 cm.



PROSEDUR PELAKSANAAN : a.



Marking



b.



Pengeboran dan pemasangan starter-bar



c.



Pembuatan mortar / adukan



d.



Pemasangan bata



e.



Pengecoran kolom praktis dan ring balok



f.



Plesteran



g.



Acian



h.



Pekerjaan perbaikan struktur



Hal-hal yang harus diperhatikan : Umum Secara umum, keselamatan dan kebersihan area kerja adalah hal terutama yang harus dijaga dan diperhatikan secara kontinyu. Tenaga kerja,baik itu helper, skilled maupun



foreman, harus menggunakan sarana keselamatan kerja yang memadai. Di samping



S - 04220 Bab 1 - 58 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



itu penerangan area kerja harus memadai dan pembersihan area kerja harus terus dilakukan baik selama bekerja maupun setelah selesai bekerja. Untuk mendapatkan kualitas hasil kerja yang baik, pengawasan harus dilakukan secara ketat pada setiap tahapan-tahapan pekerjaan (controlling by process), dan tidak hanya mengacu pada hasil akhir. Di samping itu, pengarahan juga harus diorientasikan pada penyelesaian masalah (solutions oriented), bukan mencari siapa yang bersalah. A. Penandaan / marking ➢ Sehari sebelum dilakukan marking, seluruh area yang akan dimarking harus dibersihkan dari segala sampah, kotoran dan debu. ➢ Surveyor harus melakukan pemarkingan secara sistematis sesuai dengan uruturutan dan prioritas area kerja yang direncanakan. ➢ Pemarkingan harus dilakukan secara tuntas per area sehingga memperkecil kemung-kinan terlewatnya obyek yang harus dimarking. ➢ Semua tanda dan garis harus jelas, mencakup garis pasangan & plesteran, kolom praktis, opening pintu, jendela dsb. ➢ Apabila pada gambar terdapat ukuran-ukuran yang berbeda, harus diingat bahwa ukuran pada gambar yang lebih detail tingkatannya lebih kuat dibanding gambar denah (lay-out).



B. Pengeboran dan pemasangan starter-bar ➢ Starter-bar hanya dipasang di area yang belum dipasangi stek ke struktur. ➢ Pengeboran harus dilakukan sesuai marking, tepat berada di tengah garis kolom praktis, tegak lurus dengan kedalaman 5 – 7 cm. ➢ Sebelum dipasangi starter-bar dengan lem epoxy, lubang harus dibersihkan dulu dari debu bekas pengeboran. ➢ Pemakaian lem epoxy harus diusahakan agar efisien dan tidak berlebihan.



S - 04220 Bab 1 - 59 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



➢ Starter-bar atas maupun bawah keduanya menggunakan minimal 2D13 mm dengan panjang minimal 30 cm. Panjang sambungan / overlap tulangan minimal 30 cm, dengan ikatan kawat bendrat minimal di dua lokasi.



C. 1 Pembuatan mortar / adukan ➢ Sebelum dilakukan pembuatan mortar, setiap pagi harus diperiksa dulu kondisi mesin pengaduk / molen ( oli, air dsb ) lalu mesin dihidupkan / dipanaskan tanpa beban selama 10 – 15 menit. ➢ Pasir yang dipakai harus yang sudah lebih dulu diuji dan tidak mengandung lumpur, lempung (clay) ataupun kotoran organik lebih dari 5 (lima) persen volume. ➢ Untuk memperoleh hasil adukan yang homogen, takaran untuk adukan harus dilakukan dengan menggunakan ember bekas cat / peil dan tidak boleh dilakukan dengan hanya menggunakan sekop. ➢ Spesi yang ditetapkan untuk pasangan / plesteran internal = 1 : 5 dan eksternal/parapet = 1 : 3. ➢ Penempatan adukan di lokasi pekerjaan harus diberi wadah / alas dan tidak boleh langsung pada lantai. 2 Semen Instan Perekat Bata Ringan Semen Instan MU-380 Semen instan sebagai perekat untuk pekerjaan pemasangan bata ringan (ALC) dengan ketebalan 3 mm. Berbahan dasar semen, pasir silika, filler dan aditif yang tercampur secara homogen. Standar Acuan Produk DIN 18550 DIN 18555 Keunggulan : •



Mudah digunakan dan siap pakai, hanya perlu ditambah air.







Daya rekat tinggi dan plastis saat diaplikasikan.







Spesi adukan lebih tipis sehingga hemat penggunaan bahan adukan.



S - 04220 Bab 1 - 60 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN







Waktu pengerjaan lebih cepat.







Hasil pekerjaan lebih rata dan lebih rapi. Pengunaan :



-



MU-380 dapat diaplikasikan untuk pemasangan bata ringan (ALC). Cara Pemakaian



-



Alat kerja : Roskam bergigi 6 mm



-



Persiapan Pasangan bata ringan :



1. Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan dipasang bata ringan. 2. Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pemasangan bata ringan. 3. Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran & minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan. 4. Bata ringan yang hendak dipasang sebaiknya juga di basahi terlebih dulu dengan air. -Pengadukan 1. Tuang air sebanyak 10,0-10,5 liter untuk kantong MU-380 (40kg). 2. Masukan adukan kering MU-380 ke dalam bak adukan. 3. Aduk campuran diatas hingga rata. - Aplikasi : 1. Pemasangan bata ringan dilakukan secara manual dengan roskam bergigi sebagaimana umumnya 2. Tebal spesi adukan perekat yang dianjurkan adalah 3 mm. Daya Sebar (Coverage) : ALC 10 cm : ± 10 m2 / sak 40 kg / 3 mm ALC 7,5 cm : ± 16 m2 / sak 40 kg / 3 mm Data Teknik : Bentuk



: Powder



Warna



: Abu-abu muda



Tebal Aplikasi



: ± 3 mm



Perekat



: Semen Portland



Agregat



: Pasir silika dengan besar butiran maksimum 0,6 mm



Bahan pengisi (filler)



: Guna meningkatkan kepadatan serta mengurangi



porositas bahan adukan.



S - 04220 Bab 1 - 61 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



Bahan tambahan (Additive) : Bahan larutan air guna meningkatkan kelecakan / workability dan daya rekat Kebutuhan air



: 10,0 – 10,5 liter / sak 40 kg



Kepadatan (density) ASTM C 185



: Kering = 1,6 kg / liter



: Basah = 1,85 kg / liter Compressive strength ASTM C 109



: > 12 N / mm2 @ 28 hari



Water rententition BS 4551



: > 95 %



Drying shrinkage ASTM C 531



: < 0,1 %



Kemasan Kantong kertas (sak) 40 kg dan 5 kg. Penyimpanan Simpan didalam ruangan dan jaga agar selalu dalam keadaan kering. Hindari tumpukan yang berlebih maksimal 16 tumpuk. Masa Kadaluarsa 12 bulan bila disimpan dalam kantong tertutup dalam ruangan yang selalu kering. D. Pemasangan Bata ➢ Bata yang akan dipasang harus direndam / disiram dulu dengan air. ➢ Garis marking harus dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram air agar nampak jelas. ➢ Kayu acuan / profil harus terpasang tegak dan benar-benar lot dengan garis marking. ➢ Mortar pada siar vertikal maupun horizontal harus penuh dan rapat setebal maksimum



2 cm, sama sekali tidak berlubang dan sebaliknya, tidak



berlepotan. Siar vertikal antara dua lapisan bata tidak boleh bertemu/segaris. ➢ Garis marking untuk batas plester harus dijaga supaya selalu bersih/terbaca. ➢ Setiap kali pemasangan bata tidak boleh lebih dari 1,5 m tanpa dilakukan pengecoran kolom praktis. ➢ Setelah kolom praktis dicor, dilakukan pengecekan ulang terhadap lot profil, baru pemasangan sisanya dilanjutkan.



S - 04220 Bab 1 - 62 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



➢ Harus diperhatikan terutama pasangan pada ketinggian + 40 cm menjelang tinggi dinding maksimum yang sering miring dan tidak lot.



E. Pengecoran Kolom Praktis & Ringbalk ➢ Ukuran yang dipersyaratkan untuk kolom praktis adalah 10 cm x 10 cm dan untuk ringbalk / lintel-beam adalah 10 cm x 15 cm, kecuali apabila ditentukan lain. ➢ Sebelum dilakukan pengecoran, harus diperiksa bahwa kayu bekisting telah terpasang dengan benar, rapat dan siku. ➢ Untuk menghindari keropos, pada saat mengecor harus dilakukan penusukan dengan besi beton dan pengetukan papan bekisting. ➢ Kolom praktis dan ringbalk yang baru dicor / masih basah tidak boleh langsung menerima beban. ➢ Untuk ringbalk dengan panjang bentang > 1,0 m, di tengahnya harus diberi



stick penggantung tambahan yang dilem epoxy ke beton, dan sampai bekisting dibuka harus diberi support di tengah. ➢ Bekisting baru boleh dibuka setelah beton berumur > 24 jam, kecuali apabila ditentukan lain. F. Plesteran ➢ Untuk menghindari pemlesteran yang tidak perlu, sebelum pekerjaan plesteran dimulai, harus diperiksa pada gambar kerja dan diyakini ada / tidak dinding yang akan ditutup keramik, marmer dsb pada area yang akan dikerjakan. S - 04220 Bab 1 - 63 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



➢ Pasir yang akan dipakai sebagai bahan mortar harus lebih dulu disaring. ➢ Pengawasan harus diperhatikan terutama dari awal proses : pembuatan caplakan. Ketebalan caplakan harus berkisar + 2 cm. ➢ Untuk menghindari ketebalan yang tidak sama pada satu sisi dinding, pembuatan caplakan maupun kepalaan harus dilakukan sekaligus dari ujung ke ujung. ➢ Untuk menghindari retak permukaan, mulai dari pembuatan kepalaan horizontal, kamprot s/d pemlesteran, harus dilakukan penyiraman air yang memadai. ➢ Harus diperhatikan terutama di daerah sudut ( termasuk sudut pertemuan dengan beton ) , bahwa sudut plesteran harus berupa garis lurus ( tidak miring atau bengkok ), sudut siku harus benar-benar siku ( 90 o) dan apakah pada sudut tsb. dipasangi corner-guard. ➢ Dengan siar horizontal, urutan pemlesteran adalah ke samping jadi tidak boleh ada sisa pekerjaan di bagian atas ataupun bawah dari kepalaan. ➢ Setelah seluruh area tertutup plesteran, harus dilakukan penyiraman dengan air (curing) yang memadai pada dinding tersebut.



1. A c i a n ➢ Untuk menghindari retak permukaan, seluruh ( bukan sebagian ) permukaan dinding yang akan diaci harus lebih dulu disirami air sampai benar-benar basah secara menyeluruh. Akan lebih baik apabila air yang dipakai juga dicampur dengan cal-bond. ➢ Penggelaran dan perataan acian harus dilakukan dengan jidar aluminium terlebih dahulu, baru dilakukan pemolesan halus secara merata, tuntas dan tidak boleh ada yang terlewat. ➢ Acian harus dilakukan dari ujung ke ujung dinding (atau tali air), dan tidak boleh berakhir di tengah-tengah dinding.



S - 04220 Bab 1 - 64 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI



SPESIFIKASI PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN



➢ Acian di sudut-sudut dinding, baik yang mempergunakan corner-guard maupun tidak, harus benar-benar siku / segaris dan dibevel + 2 mm untuk menghindari patahan pada proses pengecatan. ➢ Sudut pertemuan dinding bagian atas dan bawah harus siku / segaris dan bersih dari sisa-sisa acian yang berlepotan. 1.



Pekerjaan Perapihan Struktur ➢ Umumnya, perapihan perlu dilakukan pada struktur beton baik berupa kolom, slab ataupun shear-wall. ➢ Perlu diingat bahwa akan lebih mudah dan praktis untuk menambah plesteran atau acian daripada melakukan pembobokan pada struktur, tetapi prioritas utama adalah agar perapihan dilakukan seperlunya / seminimal mungkin. ➢ Dengan mengacu kepada dinding terpasang di sebelahnya, dilakukan dulu pemeriksaan terhadap struktur tsb, apakah perlu dilakukan pemlesteran, acian ataupun pembobo-kan. ➢ Pada struktur yang perlu diplester / diaci, untuk memperoleh rekatan yang baik terlebih dulu harus dilakukan chipping seperlunya dan diolesi cal-bond secara merata sebelum dilakukan kamprot / pemlesteran / acian.



2.



Pekerjaan Finishing Struktur Scope pekerjaan: semua pekerjaan beton (kolom, balok, dinding dan plafond beton yang ter-eksposed) yang tidak difinished dengan plesteran atau acian harus dibuat dengan cetakan dengan permukaan yang rata dengan system touch-up. Bila perlu (touch up) yang dimaksud adalah perataan dengan mesin grinda dengan maksimum ketebalan tidak lebih dari 3 mm.



S - 04220 Bab 1 - 65 PT. BENNATIN SURYA CIPTA



AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI