Pekerjaan Tangga Beton [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEKERJAAN TANGGA BETON



untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi konstruksi bangunan Yang dibina Oleh Dr. H. A. Dardiri, M. Pd.



Oleh: SARIDEVI SUCI SARASWATI (170521626066)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2020



A. Sistem Konstruksi Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga. Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu menghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan. 1. Tangga harus bebas dari goncangan keras. 2. Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan tangan dengan dinding. 3. Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama. 4. Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan di ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen. 5. Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari serpihan. 6. Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang dari dua puluh derajat. 7. Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol. Konstruksi tangga harus kuat dan stabil, karena sebagai jalan penghubung ke lantai tingkat. Menurut peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung, 1983, bahwa beban ditangga lebih besar dari beban pada pelat lantai. •



Untuk bangunan rumah tinggal = 250 kg/ m2







bangunan umum diambil = 300 kg/ m2



Konstruksi tangga dapat menjadi satu dengan rangka bangunannya, jika terjadi ada penurunan bisa menyebabkan sudut kemiringan tangga berubah, Jika konstruksi tangga tersendiri artinya terpisah dengan struktural rangka bangunan, dibuatkan pondasi tersendiri rangka tangga tidak menempel pada dinding diberi sela ± 5 cm. Berikut adalah bagian-bagian dari tangga : a. Pondasi tangga Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran. Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar. b. Ibu tangga Merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok yang berfungsi untuk mendukung anak tangga. c. Anak tangga Anak tangga berfungsi sebagai bertumpunya telapak kaki, dibuat dengan jarak yang sama dan selisih tinggi (trap) dibuat, supaya kaki yang melangkah menjadi nyaman, enak untuk melangkah, bentuk anak tangga dapat divariasikan sesuai selera pemilik atau arsiteknya. d. Pagar tangga Pagar tangga atau reilling tangga adalah bagian dari struktur tangga sebagai pelindung yang diletakkan disamping sisi tangga dan di pasang pada/ diatas ibu tangga untuk melindungi agar orang tidak terpelosok jatuh. Pagar tangga dapat dibuat dengan macam - macam variasi agar lebih artistik dan pada lantai tingkat disekitar lubang tangga harus dipasang juga pagar pengaman agar penghuni tidak terjerumus jatuh. e. Penggunaan tangga Merupakan batang yang di pasang sepanjang anak tangga untuk bertumpunya tangan agar orang turun naik tangga merasa lebih aman, pegangan tangga bertumpu pada tiang - tiang tangga yang tertanam kuat pada ibu tangga.



f. Bordes Adalah pelat datar diantara anak - anak tangga sebagai tempat beristirahat sejenak, bordes di pasang pada bagian sudut tempat peralihan arah tangga yang berbelok. Untuk rumah tinggal, lebar bordes antara 80 - 100 cm dan untuk bangunan umum, lebar bordesnya dibuat antara 120 - 200 cm. Dapat dibuat dengan 3 model, yaitu Bordes tangga lurus, bordes tangga L dan bordes tangga U.



B. Spesifikasi Teknis Pekerjaan tangga beton termasuk dalam pekerjaan beton dalam kasus ini spesifikasi baja tulangan tercantum di gambar rencana. Berikut spesifikasi teknis pekerjaan beton : 1.1 Lingkup pekerjaan: Lingkup pekerjaan beton terdiri dari 3, yaitu: a. Pekerjaan bekisting b. Pekerjaan pembesian c. Pekerjaan pengecoran/pembetonan 1.2 Bahan-bahan: Bahan-bahan yang digunakan dalan pekerjaan beton ini memakai bahanbahan seperti: a. Bekisting 1. Pada pekerjaan bekisting, menggunakan kayu kelas IV yang cukup kering dengan tebal minimal 2 cm dan panil-panil multipleks dengan tebal minimum 6 mm. 2. Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 5/7 sebagai penyokong,



penyangga



maupun



pengikat,



sehingga



mampu



mendukung tekanan beton pada saat pengecoran samapai selesai proses pengikatan. 3. Penyangga (balok, kolom, dll) dapat menggunakan scaffolding dengan dialasi papan kelas III antara tanah dan penyangga. Dan pemasangan penyangga setelah tanah dipadatkan. b. Baja tulangan



1. Baja tulangan yang dipakai harus dari baja mutu 24 menurut PBI 1971. Apabila baja tulangan kualitasnya diragukan oleh direksi, maka kontraktor harus memeriksakan ke lembaga penerbitan bahan yang diakui atas biaya kontraktor. 2. Ukuran baja tulangan harus seperti dalam gambar, penggantian dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis oleh direksi. Bila penggantian dapat disetujui maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari tulangan dalam gambar atau perhitungan. Segala biaya yang ditambah oleh penggantian tulangan terhdap yang digambar, sejauh bukan kesalah gambar adalah tanggung jawab kontraktor. 3. Semua baja tulangan harus disimpan di area bebas lembab, dipisahkan sesuai dengan diameter serta asal pembelian. Semua tulangan baja harus dilindungi dari segala kotoran dan minyak serta sejauh mungkin dihindarkan terhadap pengaruh garam kuat. c. Semen Portland (PC) Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut Peraturan Semen Portland Indonesia 1972(NI-8) yaitu semen Gresik atau merek lain dengan persetujuan tertulis dari direksi. d. Agregat halus (pasir) Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asal menurut PBI 1971 (NI-2) memenuhi syarat. Pada prinsipnya agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras serta bersifat kekal, agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang baik. Jika meragukan, pasir tersebut harus dibawa ke laboratorium untuk diperiksa, atau pasir yang sesuai dengan mix design. Pasir laut tidak boleh digunakan. e. Agregat kasar Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil dan batu pecah alami maupun buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu atau yang sesua dengan mix desain juga harus memenuhi PBI 1971 (NI-2).



f. Air Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih (yang dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam, alcohol, garam dan bahan-bahan lainnya yang dapat merusak beton/tulangan baja. g. Paku



1.3 Syarat-Syarat Pekerjaan: a. Pekerjaan Bekisting 1. Bekisting menggunakan kayu papan tahun yang cukup kering dan mampu mendukung tekanan beton pada saat pengecoran sampai selesai saat pengikatan. 2. Sebelum beton dituang, cetakan harus diteliti uantuk memastikan bahwa cetakan sudah tepat posisinya, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan atau pengembangan saat beton dituang nanti, serta bersih dari segala macam kotoran. 3. Permukaan terjadi penyerapan air secara merata agar tidak terjadi penyerapan air dari beton yang baru dituang. 4. Cetakan dapat dibongkar dengan persetujuan direksi lapangan atau pengawas. b. Pekerjaan beton 1. Pada pembetonan, campuran yang digunakan adalah campuran K250. Untuk melaksanakan pekerjaan beton dengan mutu-mutu yang direncanakan untuk pekerjaan kontruksi di atas, maka harus mengikuti persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam PBI 1971 dengan pengawasan yang ketat terhadap mutu. 2. Perbandingan komposisi adukan ditentukan dengan perbandingan mix desain yang dibuat di laboratorium yang dtunjuk oleh direksi, di mana hasil tersebut akan digunakan patokan dalam pelaksanaan di lapangan. Biaya mix desain ditanggung oleh kontraktor. Pelaksanaan pekerjaan -



Pada pembuatan lapisan penutup beton, tebal lapisan harus mendapat persetujuan direksi dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan pada PBI 1971. Dan untuk mendapatkan ketebalan



lapisan penutup beton yang seragam maka harus dibuat beton ganjal tulangan/beton blok persegi yang dapat diikat terhadap baja tulangan dengan mutu perekat yang sama dengan suatu batas yang dicor. -



Pengawasan pekerjaan beton harus dilakukan dengan ketat dan secara berkala harus dibuat benda uji beton dari slump, untuk diuji di laboratorium setempat atau yang telah disetujui oleh direksi.



-



Takaran untuk bahan beton harus dilakukan dengan baik agar mendapatkan hasil



yang dikehendaki, smua



pengadukan



dilakukan dengan mesin pengaduk, -



Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai dan berhenti pada suatu bagian yang telah ditentukan oleh direksi atau dengan pertimbangan syarat konstruksi.



-



Adukan yang dituangkan ke dalam cetakan harus dipadatkan dengan mesin penggetar (vibrator). Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan ditunagkan ke dalam cetakan sampai adukan berikutnya dituangkan kembali. Penggetaran tidak diperkenankan langsung mengenai tulangan atau bagian-bagian beton yang sudah mengeras.



c. Pekerjaan pembesian Pemasangan, penyambungan, pemotongan dan pembengkokan harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI.



C. SOP Pekerjaan tangga merupakan pekerjaan beton bertulang struktur tangga yang berfungsi sebagai tempat lalu lintas antar lantai. Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan dua tingkat vertikal yang mempunyai jarak satu sama lain. Konstruksi tangga merupakan konstruksi yang terdiri atas injakan dan tanjakan. Pekerjaan tangga meliputi: a.



Pekerjaan Pemasangan Bekisting Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan pada konstruksi tangga



sebelulm pekerjaan penulangan. Bekisting sendiri berfungsi sebagai wadah atau



cetakan untuk beton. Pekerjaan bekisting tangga menggunakan sistem semi konvensional. Sistem konvensional ini terlihat dengan adanya pemakaian plywood dan scaffolding. Adapun langkah – langkah pelaksanaan pekerjaan bekisting tangga adalah sebagai berikut : 1. Sebelum pemasangan bekisting, pekerjaan pengukuran dan pekerjaan marking terlebih dahulu dilakukan, pekerjaan marking sebagai tanda untuk kemiringan tangga yang akan dipasang bekisting, dan juga marking untuk injakan dan tanjakan. 2. Memasang jack base yang berfungsi sebagai penyangga utama untuk tetap menjaga mainframe berdiri dengan kokoh menahan beban yang dipikul. Penggunaan jack base sebagai pengatur ketinggian/ elevasi scaffolding sesuai ketinggian yang telah direncanakan. 3. Memasang mainframe sebagai struktur utama dari scaffolding itu sendiri. 4. Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar mainframe untuk menjaga struktur scaffolding tetap kokoh dan berdiri tegak. 5. Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri - suri. Selain itu uhead juga berfungsi untuk mengatur ketinggian dan kemiringan bekisting. 6. Memasang plywood dengan kemiringan yang telah direncanakan sebagai dasar plat tangga. Selanjutnya di pasang plywood pada bagian kanan dan kiri tangga untuk cetakan tanjakan. b.



Pekerjaan Pemasangan Tulangan Urutan pemasangan tulangan tangga adalah dengan memasang tulangan



pada bordes terlebih dahulu. Pemasangan tulangan tangga dilakukan dengan memasang tulangan arah memanjang terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan memasang tulangan arah melintang. Adapun langkah – langkah pekerjaan tulangan tangga adalah sebagai berikut : 1. Pemotongan baja tulangan utama kolom di los besi. 2. Pengangkutan baja tulangan menggunakan alat berat truck dari lokasi los besi ke lokasi proyek 3. Selanjutnya pengangkutan baja tulangan siap rakit ke area yang 4. dekat dengan tangga yang akan dipasang 5. Merakit tulangan utama pada tangga dilapangan.



6. Pemaasangan tulangan cakar ayam pada plat tangga. 7. Pemasangan beton decking sebagai selimut plat tangga. 8. Pemasangan tulangan pondasi tangga. c.



Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan pengecoran tangga dilakukan setelah penulangan telah selesai



dikerjakan. Pengecoran tangga menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-300. Pada saat melakukan pengecoran beton di padatkan dengan alat vibrator . Pemadatan ini bertujuan agar beton nantinya tidak terdapat rongga – rongga udara yang dapat membuat kekuatannya menurun. Adapun langkah – langkah yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran tangga adalah sebagai berikut : 1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek. 2. Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air compressor 3. Masukkan beton segar kedalam bucket berkapasitas 0.9 m, setelah bucket terisi tower crane akan mengangkat bucket menuju tempat pengecoran yang telah ditetapkan. 4. Sambungkan bucket dengan tremi sepanjang 4 meter. Tuang beton segar kedalam area tangga siap cor. 5. Beton yang dituang secara bertahap dari atas tangga ke bawah hingga pondasi tangga. 6. Gunakan pacul untuk menyebarkan campuran beton segar dan batang kayu serta baja tulangan untuk memadatkan dan memasukkan campuran beton. 7. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin Vibrator. Setelah itu ratakan permukaan injakan dengan ruskam kayu. d.



Pekerjaan Pembongkaran Bekisting. Pekerjaan pembongkaran bekisting tangga dilakukan apabila beton telah



cukup umur yakni selama 7 hari. Beton yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya. Adapun langkah – langkah dalam pembongkaran bekisting tangga adalah sebagai berikut ini : 1.



Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran .



2.



Bongkar plywood secara hati-hati untuk bagian pinggir area yang beton yang telah cukup umur.



3.



Longgarkan u-head dan bongkar plywood secara hati-hati.



4.



Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding.



5.



Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakannya.