Pelajaran Akhlak Jawi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

َ ْ َ ُ َّ ْ ُ ِ ‫في‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫الر‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ ُّ ‫م‬ ‫ل‬ ‫َّع‬ ‫ٍ الت‬ ‫َة‬ ‫ِي‬ ‫ن‬ ِ َ "PASAL KE EMPAT PADA NIAT BELAJAR"



Sabda Rasulullah SAW



َِّ ُ‫َا‬ ِ‫َّات‬ ‫ِي‬ ‫ِالن‬ ‫ل ب‬ ‫ْم‬ ‫ْألَع‬ ‫َا ا‬ ‫نم‬ ‫إ‬ َ ‫ما‬ َِّ َ ٍ ْ‫ِ ا‬ ِ ‫َا‬ ‫َى‬ ‫نو‬ ‫ِئ‬ ‫مر‬ ‫ُل‬ ‫لك‬ ‫نم‬ ‫َإ‬ ‫و‬ Artinya: Sesungguhnya



segala



amal



itu



disertakan



dengan



niat,



dan



sesungguhnya balasan yang diberi Allah SWT kepada seseorang itu adalah menurut niat hatinya. Dan berkata Imam Ibnu Athaillah Iskandari r.a:



ُ‫م‬ َ ُ‫َا‬ َ‫ء‬ ِ‫َا‬ ‫ُها‬ ‫ُوح‬ ‫َر‬ ‫ة و‬ ‫ٌ ق‬ ‫َر‬ ‫ُو‬ ‫ل ص‬ ‫َألَعم‬ ‫ا‬ َ ُ‫ُو‬ ‫ِيها‬ ‫ص ف‬ ‫د األ‬ ‫َج‬ ‫و‬ َِ‫ِخال‬ Artinya: Segala pekerjaan itu laksana petang, dan nyawanya adalah ikhlas. Adapun arti ikhlas adalah mengerjakan sesuatu karena Allah SWT dan kalau dikerjakan sesuatu sebab mengharap pujian dari manusia disebut riya. Dilarang beramal dengan riya dan tidak akan diberi Allah SWT pahala. Maka dalam engkau menuntut ilmu, tujukanlah dalam hatimu bahwasanya engkau belajar itu adalah karena menjunjung perintah Allah SWT dan rasulnya, dan agar kejahilan hilang daripada mu karena jahil dalam amal agama adalah jalan 1



kecelakaan. Demikian pula kalau engkau telah berilmu untuk mengajari orang lain pula, sebab menunjuki seseorang kepada kebaikan. Adalah sangat disukai dalam agama. Dan kecerdasan itu membawa manusia kepada kemuliaan, maka ingatlah perkataan syair:



ِ‫َا‬ × ِ ‫ِيه‬ ‫لب‬ ‫َان ط‬ ‫َا َلخُسر‬ ‫َي‬ ‫ف‬ ِ ِ ‫َاد‬ ‫ِب‬ ‫َ الع‬ ‫ِن‬ ‫ٍ م‬ ‫َضل‬ ‫ِ ف‬ ‫َيل‬ ‫لن‬ Artinya: Alahkah ruginya penuntut ilmu yang hanya mengharap pujian dari manusia maka bersihkanlah niat mu disegala pekerjaan mu agar berhasil baik segala maksud mu. Wallahua’lam!



ْ ُ ٍ ‫َة‬ ‫ِي‬ ‫ِسُ فيِ ن‬ ‫الخَم‬ ‫ْل‬ ‫َص‬ ‫َْلف‬ ‫ا‬ ُّ ‫م‬ ‫ل‬ ‫َّع‬ ‫الت‬ ِ َ "PASAL KELIMA PADA MEMULIAKAN ILMU"



Telah bersabda Rasulullah SAW:



ََ َ ‫م‬ َ َ َ ُ‫ث‬ ‫الم‬ ‫ِلم‬ ‫ه هللاُ ع‬ ‫َر‬ ‫َ و‬ ‫ِم‬ ‫َل‬ ‫من ع‬ َ ‫ي‬ َ ‫علم‬ 2



Artinya: Siapa-siapa yang mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya, Allah SWT menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya. Hai murid! Ingatlah bahwa ilmu itu dipelajari karena untuk diamalkan, misalnya engkau telah ketahui tidak boleh berjudi, tidak boleh mengasing-ngasing, maka mestilah engkau tinggalkan yang demikian itu. Dan engkau tahu pula bahwa membaca AlQur’an adalah sangat disukai dan sembahyang berjamaah adalah besar pahalanya, maka kerjakanlah dengan niat yang baik. Karena Allah SWT memberi engkau ilmu yang belum engkau ketahui. Dan telah berkata Imam Syafi`i r.a, menyertakan nasehat gurunya waki` rahmat Allah SWT.



َ َ ُ َ ََّ × ٌ ‫نور‬ ‫ِلم‬ ‫َلع‬ ‫ن ا‬ ‫ِا‬ ‫ِي ب‬ ‫َن‬ ‫علم‬ ‫َا‬ ‫و‬ َُ َ‫يه‬ َُ‫ُهللاِ ال‬ ِ ‫دي‬ ‫ِي‬ ‫َص‬ ‫لع‬ ‫نور‬ ‫و‬ Dan dikhabarkannya kepada aku bahwa sanya ilmu itu cahaya dan cahaya yang diridhai Allah SWT itu tidak diberikan kepada orang yang mendurhakai, maka jelas bagimu hai murid kemuliaan ilmu itu. Oleh



karena



yang



demikian,



muliakanlah



ilmu



itu



dengan



mengamalkannya, dan jagalah baik-baik kitab pelajaran engkau, terutama pula kitab suci Al-Qur’an. Maka simpanlah kitab-kitabmu ditempat yang bersih dan jaga benar-benar jangan terbuang kertas-kertas yang ada padanya tertulis namanama Allah SWT dan nabi-nabi dan sangat baiknya engkau berwudhu diwaktu belajar dan menghafal pelajaran dan hormatilah setiap orang yang berilmu. Dan telah berkata pepatah:



3



َِ َِ ‫ال‬ ‫ِب‬ ‫َر‬ ‫َالشًّج‬ ‫ٍ ك‬ ‫َل‬ ‫َم‬ ‫ال ع‬ ‫ُ ب‬ ‫ِلم‬ ‫َلع‬ ‫ا‬ َ ‫َر‬ ‫ثم‬ ٍ Artinya: Ilmu yang tak diamalkan adalah seperti pohon kayu yang tak berbuah. Wallahua’lam!



َ ْ ْ َ ُ َ ْ ُ ‫في‬ ‫ِس‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ ُّ ‫م‬ ‫ل‬ ‫َّع‬ ‫ٍ الت‬ ‫َة‬ ‫ِي‬ ‫ن‬ ِ َ “PASAL KEENAM PADA KESOPANAN MURID TERHADAP GURUNYA” Telah berkata Saidina Ali Karamallahu Wajhahu:



ََّ ََ ُ‫َب‬ َ ‫د‬ ‫ًا‬ ‫َرف‬ ‫ِي ح‬ ‫َن‬ ‫لم‬ ‫من ع‬ ‫ناع‬ ‫ا‬ Artinya: Aku adalah seperti hamba bagi yang mengajari aku satu huruf. Ketahuilah hai murid, bahwa guru engkau itu adalah mendidik engkau dan membersihkan jiwamu dan mengajari engkau pengetahuan untuk keselamatan dunia dan akhirat. Maka telah menjadi wajib engkau memuliakannya dan menghormatinya. Adalah adab-adab murid terhadap guru sangat banyak, sebagian daripada adalah: memberi salam waktu berjumpa. Dan duduk sopan dihadapannya, dan jawab perkataannya dengan sopan, dan dengarkan benar-benar pelajaran yang diterangkan, dan jangan sekali-kali engkau bermain-main waktu guru memberi pelajaran dan jangan engkau ucapkan kata-kata yang kasar terhadap



4



guru. Dan kalau engkau dimarahi guru, haruslah engkau terima dengan baik-baik, karena yang telag bahwa gurumu itu hanya bermaksud untuk kebaikanmu. Di tanah Mekkah pernah terjadi seorang murid menumbuk gurunya, dengan takdir Allah SWT berhilanglah ilmu yang banyak dari dadanya. Dan do’akan gurumu setiap hari seperti:



ُْ َِ ِْ ‫هم‬ ‫َم‬ ‫ْح‬ ‫َر‬ ‫ءخِى و‬ ‫َشا‬ ‫لم‬ ‫ِر‬ ‫ْف‬ ‫َبِ اغ‬ ‫ر‬ َ ‫ِين‬ ‫َّاحِم‬ ‫ْالر‬ ‫َر‬ ‫َم‬ ‫ْح‬ ‫َر‬ ‫ياا‬ “Ya Tuhanku ampunilah dan berilah guru-guru ku rahmat ya Tuhanku yang maha pengasih”. Maka hormatilah guru engkau agar engkau mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat. Wallahua’lam!



5