Pelengkap Kemasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A.



Pengemasan Bahan Pangan Bahan pangan atau produk pangan mudah mengalami kerusakan apabila



faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan tidak dikendalikan dengan baik. Salah satu cara untuk melindungi produk pangan dari kerusakan adalah dengan pengemasan. Pengemasan merupakan hal penting yang harus di perhatikan dalam penyimpanan bahan pangan. Pengemasan dilakukan dengan menempatkan bahan pangan dalam sebuah kemasan. Pengertian kemasan adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Pengemasan akan mempermudah penyimpanan dan pemindahan bahan pangan. Selain berfungsi melindungi produk pangan, kemasan juga berfungsi sebagai sarana promosi, iklan dan identitas produk. Menurut Winarno, et al. (1986) makanan yang dikemas mempunyai tujuan untuk mengawetkan makanan, yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya yang tetap, untuk menarik konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya kontaminasi dari udara, air, dan tanah baik oleh mikroorganisme pembusuk, mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maupun bahan kimia yang bersifat merusak atau racun. Beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan adalah sifat bahan pangan tersebut, keadaan lingkungan dan sifat bahan pengemas. Sifat bahan pangan antara lain adalah adanya kecenderungan untuk mengeras dalam kadar air dan suhu yang berbeda-beda, daya tahan terhadap cahaya, oksigen dan mikroorganisme. Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau



memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat didalamnya. Teknologi Pengemasan terus berkembang dari waktu ke waktu dari mulai proses pengemasan yang sederhana atau tradisional dengan menggunakan bahanbahan alami seperti dedaunan atau anyaman bambu sampai teknologi modern seperti saat ini. Dalam teknologi pengemasan modern misalnya jaman dulu orang membuat tempe di bungkus dengan daun pisang atau daun jati, membungkus gula aren dengan daun kelapa atau daun pisang kering. Teknologi pengemasan yang semakin maju dan modern telah hampir meniadakan penggunaan bahan pengemas tradisional.



Di



antara



contoh-contoh



pengemasan



modern



diantaranya



menggunakan bahan plastik, kaleng/logam, kertas komposit, dan lain sebagainya. Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mutlak diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini. Saat ini kemasan merupakan faktor yang sangat penting karena fungsin dan kegunaanya dalam meningkatkan



mutu



produk



dan



daya



jual



dari



produk.



Kemasan produk dan labelnya selain berfungsi sebagai pengaman produk yang terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi dan informasi dari produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan menarik akan memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik bagi konsumen. Namun demikian, sampai saat ini kemasan produk masih merupakan masalah bagi para pengelola usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kemasan merupakan faktor penting dalam sebuah usaha pengolahan makanan karena fungsi dan kegunaan dari kemasan itu sendiri. Secara umum fungsi kemasan adalah sebagai bahan pelindung atau pengaman produk dari pengaruh-pengaruh luar yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan pada makanan yang terdapat di dalamnya. Namun demikian selain itu kemasan masih memiliki fungsi-fungsi atau kegunaan lain yang tidak kalah pentingnya seperti mempermudah distribusi atau pengontrolan produk dan bahkan saat ini ada fungsi yang sangat penting yaitu kemasan sebagai media atau sarana informasi dan promosi dari produk yang ditawarkan yang ada di dalam kemasan. Secara lebih



terperinci berikut ini adalah sekilas penjelasan singkat tentang fungsi dan peranan kemasan dalam usaha pengolahan makanan : 1.



Sebagai wadah, perantara produk selama pendistribusian dari produsen ke konsumen.



2.



Sebagai Pelindung, kemasan di harapkan dapat melindungi produk yang ada di dalamnya dari berbagai faktor penyebab kerusakan baik yang disebabkan oleh faktor biologi, kimia maupun fisika.



3.



Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan pengemasan yang baik suatu produk akan lebih mudah didistribusikan.



4.



Memudahkan penyimpanan, Suatu produk yang telah dikemas dengan baik akan lebih mudah untuk di simpan.



5.



Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau kuantitas produk lebih mudah di hitung.



6.



Sarana informasi dan promosi.



B.



Atribut/ Pelengkap dalam Kemasan Atribut produk merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan



oleh perusahaan. Mengelola atribut produk dengan baik merupakan salah satu cara yang paling penting untuk menarik minat konsumen dalam keputusan pembelian produk. Atribut produk inilah yang akan membedakan antara produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan produk sejenis yang ditawarkan perusahaan lain. Perbedaan atribut kemudian bisa menimbulkan perbedaan persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan sehingga akhirnya dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Atribut produk merupakan karakteristik yang menjadi citra dan persepsi bagi konsumen terhadap produk tersebut, sehingga apabila karakter yang melekat pada produk tersebut baik dan diterima dengan baik oleh konsumen, maka atribut produk tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk memutuskan membeli produk-produk tersebut. Oleh sebab itu, atribut produk merupakan hal terpenting yang harus dikelola agar dapat mempertahankan dan merebut pangsa pasar yang lebih besar serta menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.



Dalam atribut produk terdapat komponen atribut produk yang menunjukkan karakteristik produk dan pada umumnya akan mendapat perhatian konsumen dalam memilih suatu produk. Dari komponen atribut produk inilah suatu produk dapat dibedakan dengan produk sejenis lainnya, dan setiap perusahaan akan berusaha memberikan produk yang terbaik bagi konsumennya. Atribut produk tersebut meliputi label, stiker, pita perekat, strapping, dan bantalan pelindung.



BAB II PEMBAHASAN



A.



Label



Berdasarkan beberapa literature, Label pertama kali digunakan sekitar 3000 tahun yang lalu di Negara China dan Mesir. Pada saat itu label hanyalah berupa selembar kertas papyrus yang ditempelkan pada Guci yang berkualitas bagus sebagai pembeda dengan yang lain. Pada awal abad ke-16, label yang dicetak mulai dipergunakan untuk pengiriman kain. Sedangkan label untuk Pharmacy (Obat-obatan) mulai dipergunakan pada tahun 1700-an. Pada waktu yang bersamaan di Italia, label juga sudah dipergunakan untuk botol – botol minuman (Wine). Dan pada akhir 1800-an, label secara perlahan mulai dipergunakan sebagai salah satu alat untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Sektor Kemasan secara umum baru menggunakan label pada produknya untuk memberikan nilai tambah sekitar awal tahun 1950-an. Label adalah tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang disertakan pada wadah atau kemasan suatu produk dengan cara dimasukkan ke dalam, ditempelkan atau dicetak dan merupakan bagian dari kemasan tersebut untuk memberikan informasi menyeluruh dan secara utuh dari isi wadah/kemasan produk tersebut. Pelabelan pada kemasan produk harus dipersyaratkan sedemikian rupa, sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca dengan jelas. Label adalah identitas suatu produk. Tanpa label kita tidak dapat membedakan antara produk satu dengan yang lainnya. Label adalah bagian yang sangat penting dari suatu produk agar konsumen dapat memperoleh produk sesuai yang diharapkan dan sehat serta aman dikonsumsi. Beberapa Industri besar yang membutuhkan label untuk produk–produk mereka adalah : Industri Makanan & Minuman, Permen dan Cokelat, Pharmacy, Perawatan diri, Kosmetik/kecantikan, Mainan, Elektronik, Mobil dan Motor (Oli), Bahan kimia (Chemical), Rumah Tangga dan Retail.



Khusus untuk Industri Makanan & Minuman, Karena penggunaan label terbesar ada di sektor ini, label tersebut harus sesuai dengan ketentuan UU/No.23/1992 Tentang Produksi dan Peredaran Makanan. Makanan harus memenuhi standar persyaratan kesehatan dan label; dan periklanan tidak boleh memberikan informasi menyesatkan dari produk tersebut. Peraturan tersebut juga berpedoman kepada CAC (Codex Alimentarius Commission) dan FLG (Food Labelling Guide) yang memuat ketentuan mengenai persyaratan Mutu, label dan periklanan. Label harus memberikan informasi yang jelas, detail dan mudah dimengerti oleh masyarakat umumnya atau konsumen khususnya. Pada Label, informasi yang harus dan wajib dicantumkan adalah sebagai berikut : a. Nama Produk. Di dalam Label selain nama produk, boleh dicantumkan nama dagang bila ada. Nama produk tersebut harus menggunakan bahasa Indonesia bila diperdagangkan di Indonesia. Bahasa asing dapat digunakan sepanjang tidak bertentangan dengan keterangan dalam Bahasa Indonesia. b.



Komposisi atau Daftar Ingridien. Harus dicantumkan daftar lengkap



Ingridien jumlah bahan utama penyusunan makanan dan termasuk bahan tambahan yang digunakan dengan urutan mulai dari bagian yang terbanyak. Prosentase berat bahan utama produk tertentu juga harus dicantumkan. Untuk bahan tambahan makanan, Seperti pewarna, dapat dicantumkan nama golongan disertai Nomor Indeks khusus untuk pewarna tersebut. c.



Isi Netto/Berat Bersih. Isi netto dalam berat atau volume harus



dinyatakan dalam satuan Kg, gr, cc atau Lt. Untuk makanan yang dikemas dalam cairan, yang dicantumkan adalah bobot makanan tersebut. B.



Stiker Dalam dunia industri, stiker sering digunakan sebagai label untuk ditempel pada



botol, kemasan atau objek produknya sendiri. Karena kualitas stiker yang bagus pada produk dapat menambah kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut.



Sementara dalam kegiatan promosi, bentuk dan gambar stiker yang menarik dapat meningkatkan promosi produk.



Banyak sekali bentuk stiker yang bisa dibuat sesuai dengan pemesanan, dari bentuk stiker yang sederhana (kotak atau bulat), hingga bentuk sticker bisa dibuat dengan bebagai bentuk potongan dengan menggunakan pisau pond. Ada berbagai jenis



bahan



stiker



yang



biasa



digunakan



untuk



promosi.



a. Stiker Chromo (dari bahan kertas licin) bagus untuk dicetak fullcolor, dengan harga yang cukup murah, biasa digunakan untuk label botol, promosi, Pilkada dan sticker Pemilu Harganya ekonomis, namu stiker ini memiliki kelamahan karena jika terkena hujan cepat luntur. b. Stiker Vynil (dari bahan plastik), ada sticker yang berwarna putih dan sticker yang berwarna bening(trasnparant), bagus dan kuat. Bisa tahan hujan dan matahari lebih lama dibanding chromo. Pilihan cetak disablon untuk tulisan yang tidak ada fotonya. atau dengan mesin offset, atau dengan digital printing sehingga cocok untuk sticker pilkada dan pemilu. Bisa cetak foto Caleg (Calon Legistatif), dengan hasil seindah foto aslinya dan cukup kuat jika ditempel di mobil, tidak mudah luntur jika terkena hujan. Masih jarang yang bisa cetak separasi/ offset foto pada bahan stker vynil (bahan plastik), dan kami bisa mengerjakannya. c. Stiker HVS Cocok untuk kegiatan industri/ label. Sticker ini bisa ditulis, cocok untuk travel, penerbangan, barcode, dll. d. Stiker Cutting Stiker Cutting adalah stiker yang dibentuk sesuai area stiker yang berwarna dan menghilangkan bagian yang tidak tercetak sehingga akan timbul kesan emboss. B.



C.



H



Pita Perekat Beberapa



kemasan



diberi



komponen-komponen



pelengkap



untuk



meningkatkan fungsi dan daya tarik seperti pita perekat, pita sensitive tekanan, label dan bantalan pelindung. a.



Pita perekat Pengunaan pita perekat adalah untuk menutup kotak yang terbuat dari



karton dan dipasang pada sudut-sudut kotak sehingga kekuatannya meningkat, sifat pita perekat adalah mudah melekat, mudah dicetak dan dihiasi sehingga meningkatkan daya tarik produk



b.



Pita sensitive tekanan Ada 2 tipe yaitu tipe permanent dan sementara. Tipe permanent digunakan



lebih dari sekali sedangkan tipe sementara digunakan sekali saja karena pita akan rusak atau sobek bila ditarik atau dipindahkan. Pita ini mempunyai kemampuan menahan kekuatan dan mudah dilekatkan pada suhu kamar (37-38OC), penggunaannya sangat luas yaitu dapat terlindung selama dalam perjalanan karena pita ini mempekuat bagian pinggir kotak, pita ini juga dapat dicetak untuk meningkatkan daya tarik produk yang dikemas D.



Bantalan Pelindung Pada beberapa kemasan, digunakan materi pengisi tambahan dan bantalan



yang diletakkan dibagian bahan yang dikemas. Bantalan pelindung dapat berupa lapisan busa dengan ketebalan minimal 5cm pada bagian bawah kemasan bungkus setiap barang yang akan dimasukkan ke dalam satu kemasan satu persatu dengan bantalan dan atur barang tersebut di dalam kardus pada sisi-sisi yang berlainan pengisi tambahan tidak tepat untuk di gunakan sebagai bahan pelindung goncangan kemasan bahan-bahan berbahan metal. E.



G



BAB III KESIMPULAN



Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1.



Bahan pelengkap dalam suatu kemasan biasanya berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi konsumen atau bagi produk itu sendiri.



2.



Bahan pelengkap dalam kemasan dapat berupa label, strapping, stiker, tag, pita perekat, dan bantalan pelindung.



3.



Label adalah tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang disertakan pada wadah atau kemasan suatu produk untuk memberikan informasi menyeluruh dan secara utuh dari isi wadah/kemasan produk tersebut.



4.



Stiker berfungsi untuk menarik dan dapat meningkatkan promosi produk.



5.



Pita perekat dan bantalan pelindung berfungsi untuk melindungi produk dalam kemasan, baik dalam pengangkutan maupun penanganan.



DAFTAR PUSTAKA



Arifiana, W.E. 2010. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian. Unibraw, Malang. Paliling, C. 2013. Pengemasan Pangan. Universitas Sumatera Utara, Medan. Satyahadi, A. 2013. Pentingnya Penggunaan Label pada Kemasan. Redaksi Indonesia Print Media, Jakarta. Sinaga, A. 2012. Mengemas Bahan Hasil Pertanian dan Produk Olahannya. Universitas Sumatera Utara, Medan. Zanita. 2013. Stiker. Zanita Printing, Bekasi.