PEMBAHASAN Mikro Anis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBAHASAN A. KURVA INDEFEREN Ichwan Syauqi menulis behwa teori tingkah laku konsumen menjelaskan perilaku konsumen dalam menggunakan pendapatannaya untuk mendapatkan kepuasan (kegunaan) yang maksiml dari konsumsi produk (barang/jasa).1 Sir Jhon R. Hicks mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. Analisis tersebut dikenal sebagai analisis kepuasan sama.2 1. Pendekatan kurva indeferen Perilaku konsumen bisa pula di terangkan dengan pendekatan kurva indeferen sebagai berikut : Anggapan bahwa (a) konsumen mempunyai pola preferensi akan barangbarang konsumsi (misalnya Xdan Y ) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indefference map3, (b) konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu dan (c) konsumen selalu berusaha mencapaai kepuasan maksimal.4 2. Definisi Kurva Indeferen Kurva indeferen adalahkonsumsi (atau pembelian) barang –barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.5 Kurva indeferen (indefference curves) dapat juga menunjukan selera dan ekuilibrium6 konsumen. Kurva indeferen menunjukkan berbagai kombinasi dari komoditi X dan komoditi Y yang menghsilkan utilitas atau kepuasan yang sama kepada konsumen.7Untuk menggambarkan kepuasan dapat di misalkan bahwa bahwa seorang konsumen hanya akan membeli dan mengonsumsi dua macam barang saja.8



1



Siti Nur Fatoni, Pengantar ilmu ekonomi, CV Pustaka Setia, Bandung, 2014, 104. Ibid., 3 Kumpulan dari kurva indeferen 4 Boediono, Ekonimi mikro, BPFE, Yogyakarta, 2015, 21, 5 Ibid., 6 Keadaan yang menunjukan baik konsumen maupun produsen telah menyetujui harga suatu barang. 7 Dominik Salvatore, Mikroekonomi, Erlangga, Jakarta, 2006,hlm. 53. 8 Sadono sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo, jakarta, 2013,hal. 169 2



Kurva indeveren yang lebih tinggi menunjukkan jumlah kepuasan yang semakin besar dan sebaliknya kurva yang lebih rendah menunjukkan jumlah kepuasan yang lebihrendah pula. Jadi, kurva indeferen menunjukkan ukuran utilitas secara ordinal9 bukannya secra kardinal10.11 Kurva ini menggambarkan kombinasi produk yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) yang sama besarnya.12 Asumsi Kurva Indeferen : (i) turun dari kiri atas ke kanan bawah, (ii) cembung ke arah origin13, (iii) tidak saling memotong, (iv) yangterletak disebelah kanan atas menunjukan tingkat kepuasan yang lebih tinggi (tanpa perlu menunjukkan berapa lebih tinggi, yaitu asumsi ordinal utility).14 3. Kombinasi Barang Yang Mewujudkan Kepuasan Sama Dalam tabel dibawah ini ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan sama besarnya kepada seorang konsumen. Gabungan mana pun akan memberikan kepuasan yang sama.15 Gabungan Makanan dan Pakaian yang Memberi Kepuasan Sama Tingkat Penggantian Marjinal antara Gabungan A



Makanan 10



Pakaian 2



Makanan dan Pakaian 0



B



7



3



3/1 = 3,0



C



5



4



2/1 =2,0



D



4



5



1/1 = 1,0



E



2,8



7



1,2/2 = 0,6



F



2



10



0,8 = 0,27



Berdasarkan Gabungan A,B,C,D,E,dan F dibuat titik-titik yang menggambarkan, gabungan-gabungan tersebut. Apabila titik A, B,C,D,E,F, di hubungkan, akan 9



Kepuasan konsumen berasal atas konsumsi produk. Kepuasan yang diperoleh konsumen barang atau jasa dapat di ukur secara numerik. 11 Dominik Salvatore, Mikroekonomi ..., 53 12 Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi..., 105 13 Titiki nol 14 Boediono, Ekonimi mikro, BPFE, Yogyakarta, 2015, 21, 15 Juhaya S. Pradja,pengantar Ilmu Ekonomi, CV. Pustaka Setia , Bandung, 106. 10



diperoleh kurva kepuasan sama. Dengan demikian ,kurva kepuasan sama dapata didefinisikan sebagai kurva yang menggmbarkan gabungan barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya16.



Berdasarkanuraian di atas, dapat di simpulkan bahwa : a) Kurva kepuasan sama tidak tertgantung pada harga produk dan tidak di tentukan oleh pendapatan konsumen; b) Kurva kepuasan sama hanya di tentukan oleh selera dan dipulih konsumen terhadap produk-produk tersebut; c) Masing-masing konsumen mempunyai kurva kepuasan sama sehingga antara konsumen satu dengan yng lain akan berbeda.17 Semakin



tinggi



kurva



indiferen



maka



semakin



banyak



barang



yang



dikonsumsi,sehingga semakin tinggi kepuasan konsumen. Utilitas dikatakan tinggi apabila utility functionberada di sebelah kanan atas. Semakin ke kanan atas utility function semakin baik.18 4. Pendekatan Marginal Utility Perilaku konsumen dapat diterangkan dengan menggmbarkan pendekatan mengenai marginal utility sebagai berikut : Anggap bahwa (a) utility bisa di ukur dengan uang, dan (b) hukum gossen berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu yng di konsumsikan,maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang di peroleh daari setiap satuan tambahan yang di konsumsi akan



16



Juhaya S. Pradja,pengantar Ilmu Ekonomi, CV. Pustaka Setia , Bandung, 106. Ibid., 18 Siti Mariatul Kiptiyah & Ikhsan Semaone, Mikro Ekonomi, UB. Pres, malang, 22. 17



menurun, dan (c) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.19 Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi suatu barang (makanan) untuk menaikan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) pada waktu



yang



sama



tetap



mempertahankan



tingkat



kepuasan



yang



di



perolehmya,pengorbanan tersebut dinamakan tingkat penggantian marjinal.20 Pendekatan marginal unility mempunyai kelemahan karena menganggapnilai kepuasan dapat diukur dengan angka. Padahal, kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah diukur sehingga tidak mungkin diukur dengan angka. Untuk menghindari kelemahan itu, dikembangkan pendekatan baru yang dikenal dengan pendekatan indifference curve. Pendekatan ini memiliki asumsi: a. Rationality, yaitu memaksimalan unility dengan pendekatan pada harga pasar tertentu dengan kondisi konsumen memiliki pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar b. Unility bersifat ordinal, cukup dinilai dengan peringkat dan tidak perlu memberikan util atau satuan kepuasan terhadap barang yang dikonsumsi c. Menganut hukum deminishing marginal rate of substitution,artinya kenaikan konsumsi barang yang satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yang lain. d. Total



utility



yang



diperoleh



bergantung



pada



jumlah



barang



yang



dikonsumsikan e. Bersifat consistency dan transivityof choice artinya apabila A > B dan B > C, barang A lebih disukai dari B, dan barang B lebih disukai dari C (A > B > C maka A > C ).



B. GARIS ANGGARAN



19



Boediono, Ekonimi mikro, BPFE, Yogyakarta, 2015, 21



20



Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,1994, 171.



Garis anggaran pengeluaranadalahgaris yang menghubungkan alah garis yang menghubungkan titik-titik gabung produk-produk yang dapat dibelikonsumen dengan pendapatan danharga-harga pokok. 21 Contoh : Tabel 1. Berbagai Kombinasi yang Dapat dipilih Oleh Konsumen Mie Ayam



Jus Alpukat



(mangkuk)



(gelas)



0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0



Uang untuk



Uang untuk



Total



Membeli Mie



Membeli Jus



Pengeluaran



Ayam (Rp) 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000



Alpukat (Rp) 50.000 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0



(Rp) 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000



di atas menunjukkan bahwa terdapat 11 kombinasi konsumsi yang dapat dipilih oleh konsumen. Pada dasarnya konsumen pasti menginginkan semuanya maksimal (10 mangkuk mie ayam dan 10 gelas jus alpukat) tetapi manusia dibatasi oleh anggarannya yaitu sebesar Rp50.000,00 sehingga konsumen hanya mampu mengkonsumsi mie ayam dan jus alpukat sesuai 11 kombinasi pada tabel 1 di atas. Apabila tabel tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka kurva tersebut akan mirip dengan kurva permintaan yang memiliki slope negatif. Berikut ini kurva Garis Anggaran tersebut22:



Jumlah mie ayam 10



21 22



Boediono,Ekonomi ....,...,..., 109., Noprin, pengantrailmu eonomi , BPFE, yogyakarta , 2000,289.



2



jumlah jus apukat 8



10



Berbagai titik pada garis anggaran mengindikasikan kombinasi konsumenatau trade-off antara dua barang (dalam hal ini adalah mie ayam dan jus alpukat). Ketika seorang konsumen meningkatkan jumlah mie ayam yang dibeli, konsumen tersebut harus mengurangi jumlah jus alpukat yang dibeli dan sebaliknya.23 C. PERGESERAN GARIS ANGGARAN a) Perubahan garis anggaran dapat diakibtkan oleh hal-hal berikut. 1. Perubahan harga pokok (p), sementara hal-hal lain cetris peribus Px naik maka Qx akan turun dan sebaliknya Py naik maka Qy akan turun dan sebaliknya 2. Perubahan pendpataan konsumen (I) sementara hal-hal lain ceteris paribus I naik maka Qxdan Qy menjadi naik I turun maka Qxmenjadi turun 24 b) Perubahan Pendapatan Perubahan pendapatan dengan asumsi harga tetap, akan menyebabkan garis anggaran yang baru bergeser sejajar ke kanan bila terjadi kenaikan pendapatan dari 15 menjadi $ 30 artinya barang yang dapat dibeli semakin banyak. Garis anggarannya bergeser ke kiri bila terjadi penurunan pendapatan dari $ 30 menjadi edikit.25



23



Nopiri, pengantrailmu eonomi , BPFE, yogyakarta , 2000,289. Juhaya S. Pradja,pengantar Ilmu Ekonomi, CV. Pustaka Setia , Bandung, 112 25 Ibid., 24



Apabila terjadi perubahan harga salah satu barang, maka garis anggaran akan berayun ke atas atau ke bawah. Misal, harga barang X naik sedangkan harga barang Y dan penghasilan (M) tidak berubah maka garis anggaran akan berayun ke bawah. Jika harga barang X turun sedangkan harga Y dan penghasilan (M) tidak berubah maka garis anggaran berayun ke ata. Apabila harga barang Y dan X berubah secara proporsional maka garis anggaran akan bergeser sejajar. Apabila terjadi perubahan penghasilan sedangkan harga barang tidak berubah, maka perubahan garis anggaran akan digambarkan oleh pergeseran sejajar ke bawah atau ke atas. Bergeser ke atas jika terjadi kenaikan penghasilan dan sebaliknya akan bergeser ke bawah jika terjadi penurunan penghasilan.



D. SYARAT MENCPAI KEPUASAN MAKSIMUM “Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum, apabila marginal utility dari setiap rupiah yang dibelanjakan untuk berbagai jenis barang adalah sama”26.



26



Sadono sukirno, Mikroekonomi Teoi Pengantar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,1994, 176



Secara matematis syarat tersebut dapat ditulis sebagai berikut : MUX /PX = MUY /PY = . . . , dengan kendala, PX.QX + PY.QY + . . = M   Dimana : M            = pendapatan uang individu utility perperiode waktu. MUX      = marginal utility barang X. MUY      = marginal utility Y. PX          = harga per unit barang X. PY          = harga per unit barang Y. Misalnya pendapatan seorang konsumen perperiode waktu = $12, dan seluruhnya ingin dibelanjakan untuk membeli barang X dan Y. Harga barang X : PX = $2 dan harga barang Y : PY = $1.27



 



 



27



Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,1994, 171



DAFTAR PUSTAKA Sukirno, Sadono.2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persed. Semaoen,Iksan dan Siti Mariatul Kiptiyah.2013.Mikro Ekonomi. Malang :UB Press. Nopirin.2000. Pengantar Ilmu Ekonomi . Yogyakarta ;BPFE. Salvator, Dominick. 2006. Mikroekonomi. Jakarta ; Erlangga. Pradja, Juhaya.S., 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandungt; CV Pustaka Setia. Boediono. 2015.Pengantar Ilmu Ekonomi NO. 1 Ekonomi mikro. Yogyakarta : BPFE