Pembahasan Mikrometer Sekrup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan langsung dari benda yang diukur dengan beberapa skala yang asli. Untuk pengerjaan di bengkel yang pengukurannya dengan ketelitian yang rendah biasanya menggunakan pengukurun dengan penggaris besi, dan untuk pengerjaan dengan ketelitian yang lebih teliti lagi, itu bisa mikrometer sekrup. Ketika seeorang menggunakan penggaris besi dalam melakukan pengukurannya, mungkin tidak ada kesulitan karena memang itu hanyya mengunakan ketelitian rendah yaitu 1 mm. tetapi ketika seseorang menggunakan alat ukur dengan ketelitian yang lebih teliti lagi, terkadang mereka mengalami kesulitan – kesulitan dalam perhitungannya karena memang alat ukur tersebut menggunakan ketelitian yang lebih teliti yaitu mulai dari 0,1 mm hingga 0,01 mm, dan itu memerlukan pemanfaatan alau ukur micrometer sekrup. Dengan demikian, makalah ini ditulis agar kita dapat memahami dan dapat memanfaatkan alat ukur denga ketelitian yng tinggi ini. Sehingga hasil benda yang dikerjakannya pun akan lebih berkualitas dan bernilai lebih.



B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5.



Siapa penemu mikrometer sekrup? Apa manfaat mikrometer sekrup? Bagaimana cara memanfaatkan alat ukur mikrometer sekrup? Apa saja bagian-bagian dari mikrometer sekrup? Bagaimana prinsip kerja mikrometer sekrup?



C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui penemu mikrometer sekrup. 2. Mengetahui manfaat mikrometer sekrup. 3. Mengetahui cara memanfaatkan alat ukur mikrometer sekrup. 4. Mengetahui bagian-bagian dari mikrometer sekrup. 5. Mengetahui prinsip kerja mikrometer sekrup.



1



BAB II PEMBAHASAN



1. Penemu Mikrometer Sekrup William Gascoigne (1612-1644) - Penemu Mikrometer



Mikrometer ditemukan oleh William Gascoigne. William Gascoigne adalah seorang penemu berkebangsaan Inggris, ia lahir pada tahun 1612, dan meninggal pada 2 Juli 1644. Mikrometer sekrup adalah salah satu alat yang penting dalam tekonologi dan industri alat-alat kecil. Contohnya industri jam tangan yang memerlukan komponen kecil tapi perlu tingkat presisi yang tinggi. Mikrometer punya peran yang vital dalam industri seperti ini. Asal sobat ketahui mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang kita lihat. Saat ini, mikrometer sekrup sangat mudah dioperasikan. Walauaun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya.



Mikrometer Analog Modern



2



Berikut tabel lengkap perjalanan sejarah mikrometer sekrup dari jaman sebelum masehi hingga sekarang. Periode (Tahun)



Sejarah Mikrometer



Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan Sebelum Masehi – Sebelum tahun 1600 Masehi Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali Abad Ke-17 mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Tahun 1772 James Watt menemukan tabel top mikrometer Abad Ke-18 Tahun 1805 H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor” Tahun 1848 J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi Abad Ke-19 modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868 Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring Tahun 1877 Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Tahun 1920-1935 Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947 Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Abad Ke-20 Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital Tahun 2003 Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama Abad Ke-21 kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj 2. Jenis-Jenis Alat Ukur Mikrometer Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :  Mikrometer Luar Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada satu sisi rangka berbentuk U, dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.



3



 Mikrometer Dalam Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak searah dengan sumbunya, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer sekrup dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda.



 Mikrometer Kedalaman



Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot. Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ; 1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup. 2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm. Bagian utama mikrometer sekrup ialah sebuah poros berulir yang terpasang pada sebuah silinder pemutar yang disebut Bidal. Poros berulir masuk mengulir pad silinder berskala 0,01 mm dan 0,5 mm. Silinder berskala ini tepat dilingkup oleh silinder pemutar ter bagi oleh garis-garis skala menjadi 50 bagian yang sama. Ulir pada batang silinder pemutar mempunyai ketepatan 0,5mm, ini artinya kalau ulir silinder diputar satu putaran, ia maju atau mundur 0,5 mm, karena silinder pemutar memiliki 50 skala disekelilingnya. Kalau silinder pemutar berputar sebesar satu skala , batang silinder maju atau mundur 0,5/50 mm = 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan demikian skala pada silinder berskala menunjukkan ukuran dalam 4



milimeter dan tengahan milimeter, sedangkan skala pada silinder pemutar menunjukkan ukuran dalam persatuan milimeter. Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu. 3. Fungsi Mikrometer Sekrup Fungsi Mikrometer adalah untuk mengukur panjang, tebal, diamater dan kedalaman sebuah benda yang mempunyai ukuran cukup kecil seperti lempeng besai atau baja, diameter kabel dan kawat, lebar sebuah benda yang mempunyai tingkat presisi tinggi. Dalam pemakaiannya mikrometer memiliki fungsi utama yaitu mengukur besaran panjang suatu benda dengan presisi. 4. Komponen Mikrometer Sekrup Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari:      



Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci



Skala utama micrometer sekrup pada selubung kecil dan skala nonius pada selubung luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran lengkap skala utama maju/mundur 0,5 mm karena selubung luar terdiri 50 skala maka 1 skala selubung luar = 0,5 mm/50 = 0,01 mm sebagai skala terkecilnya. Jadi ketelitian atau ketidakpastian micrometer sekrup adalah ( ½ x 0,01 mm ) = 0,005 mm atau 0,0005 cm



5. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup Untuk menggunakan mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan langkah berikut : a. Putar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam sehingga ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan diukur. b. Letakkan benda di antara kedua rahang. c. Putar bidal (pemutar) searah jam sehingga saat poros hampir menyentuh benda, pemutaran dilakukan dengan menggunakan roda bergigi agar poros tidak menekan benda. Dengan memutar roda berigi ini, putaran akan berhenti segera setelah poros menyentuh benda. Jika sampai menyentuh benda yang diukur, pengukuran menjadi tidak teliti. d. Putar sekrup penggeser hingga terdengar bunyi klik satu kali. 5



e.



Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius dengan rumus : H = (skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm)



Beberapa hal yang diperlukan sewaktu menggunakan mikrometer sekrup: 1. Permukaan benda ukur, mulut ukur dari mikrometer sekrup harus dibersihkan dahulu adanya kotoran, terutama bekas proses pengukuran dapat menyebabkan kesalahan ukur maupun merusak permukaan mulut ukur. 2. Sebelum dipakai kedudukan nol mikrometer sekrup harus diperiksa. Kedudukan nol disetel dengan cara merapatkan mulut ukur dengan ketelitian silindet tetap diputar dengan memakai kunci penyetel sampai garis referensi dari skala tetap bertemu dengan garis nol dari skala putar. 3. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur. Apabila dimensi tersebut cukup satu bar maka poros ukur dapat digerakkan dengan cepat dengan cara menyelindingkan silinder putat pada telapak tangan. Jangan sekali-kali memutar rangkanya dengan memegang silinder putar seolah-olah memegang mainan kanak-kanak. 4. Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer sekrup di telapak tangan kanan, dan ditahan oleh kelingking, jari manis, serta jari tengah. Telunjuk dan ibu jari dugunakan untuk memutar silinder pusat. Pada waktu mengukur, maka penekanan poros ukur benda ukur tidak boleh terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena adanya deformasi (perubahan bentuk) dari benda ukur maupun alat ukurnya sendiri. Kecermatan pengukuran tergantung atas penggunaan tekanan pengukuran yang cukup dan selalu tetap. Hal ini dapat dicapai dengan cara memutar silinder putar melalui gigi gelincir atau tabung gelincir atau sewaktu poros ukur hampir mencapai permukaan benda ukur. Hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius dapat ditentukan dengan rumus : H = (skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm) Misalkan : Terdapat sebuah objek yang diukur, angka pada skala utama menunjukkan 8, sedangkan sedangkan skala noniusnya berimpit pada angka 30. maka hasil pengukuranya adalah: (8 x 0,5 mm) +( 30 x nst (0.01) mm) = 4,30 mm 6. Kalibrasi Mikrometer Sekrup Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalibrasi mikrometer adalah:  Gerakan silinder putar/poros ukur harus dapat berputar dengan baik dan tidak terjadi goyangan karena ausnya ulir utama.  Kedudukan nol. Apabila mulut ukur dirapatkan maka garis referensi harus menunjukan nol.  Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor).  Kebenaran dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang benar.  Bagian - bagian seperti gigi gelincir dan pengunci poros ukur harus berfungsi dengan baik.



6



BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar (spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6) Pengunci (lock). 2. Fungsi mikrometer adalah (1) mengukur ketebalan benda yang tipis; (2) mengukur diameter luar sebuah benda; (3) Untuk mikrometer tertentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang kecil. 3. Cara menggunakan mikrometer : (1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka (2). Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. (3). Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. (4). Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja. (5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak. (6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya. 4. Untuk memelihara mikrometer kita harus rajin membersihkannya dari kotoran dan karat, rajin memeriksa kedudukan nol, kesejajaran permukaan ukur dan landasan, kebenaran skala, dan gerakan poros serta tidak menyalahgunakan penggunaan mikrometer. 5. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur tebal kertas, tebal pisau silet dan diamter kawat tembaga dengan cara meletakkan benda diantara landasan penjepit dan lengan sekrup pada mikrometer. Kemudian pemutar diputar sampai benda hampir terjepit dan diputar sekrup sapai berbunyi klik 1 kali lalu dibaca skalanya.



7



DAFTAR PUSTAKA



Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah). Malang : Universitas Negeri Malang. Apriyani, N. 2010. Cara Membaca Mikrometer Sekrup. (http://nurulapriyanii.wordpress.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:48 WIB.



(Online).



Damaryanti. 2011. Pengertian dan Jenis Mikrometer Sekrup. (Online). (http://www.kopiireng.com). Diakses 12 April 2015. Pukul 16:57 WIB. Widiantoro, S. 2009. Kegunaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup. (Online). (http://guru-ipa-pati.blogspot.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 21:05 WIB. Wikipedia. 2013. Mikrometer. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:53 WIB.



8