Pemeliharaan Turbin Uap [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Fadli
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMELIHARAAN



TURBIN UAP



1



DAFTAR ISI 1. Pemeliharaan Periodik Turbin Dan Kegiatannya ……………………………….. 2 1.1. Jenis Pemeliharaan Periodik …………………………………………….. 2 1.2. Pekerjaan Yang Dilakukan Pada Si, Me dan Se ................................. 2.



3



Pemeliharaan Dalam Keadaan Beroperasi (In Service Maintenance) ……………………………………………………….. 10 2.1. Pemeliharaan Rutin ……………………………………………………….. 10 2.2. Peralatan Stand by ………………………………………………………... 10



2.3. Pengaman Turbin ………………………………………………………….. 10 2.4. Turbin Supervisory ………………………………………………………… 11 3.



Pemeliharaan Dalam Keadaan Tidak Beroperasi (Outage Maintenance) ................................................................................... 12 3.1. Skedul Inspection ………………………………………………………….. 12 3.2. Pemeliharaan Rotor Turbin ……………………………………………….. 14 3.3. Pemeliharaan Stator Turbin ………………………………………………. 16 3.4. Pemeliharaan Bantalan …………………………………………………… 20 3.5. Pemeliharaan Labyrinth (Gland Seal) …………………………………… 24 3.6. Penyetelan Clearance Rotor Stator ……………………………………… 25 3.7. Penyebarisan Poros ............................................................................. 27 3.8. Pemeliharaan Sistem Governor ........................................................... 30 3.8.1. Katup Uap Utama, Katup Pengatur (Governor Valve) dan Intercept Valve ...................................... 30 3.8.2. Sistem Kontrol Governor dan Proteksi Putaran Lebih (Over speed) ..................................................... 34 3.8.3. Penyetelan Katup …………………………………………………. 35 3.8.4. Pengujian Pada Peralatan Proteksi …………………………….. 35 3.9. Isolasi ………………………………………………………………………… 36



4. Perhatian Kerja Pada Pemeliharaan Turbin .................................................. 37



2



Pemeliharaan Turbin Uap Turbin uap merupakan komponen utama di dalam suatu Pusat Listrik Tenaga Uap yang perlu dipelihara dengan baik, karena pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang menentukan keandalan, safety, efisiensi dan life time. Karena itu masalah pemeliharaan harus mendapat perhatian yang sungguhsungguh baik segi pengorganisasiannya, perencanaanya maupun pelaksanaannya. Karena sifat turbin uap yang sangat utama, maka pada umumnya turbin uap dipelihara secara periodik atau Time Based Maintenance ( Pemeliharaan berdasarkan jam operasi ) sehingga setelah turbin uap yang bersangkutan menjalani jangka waktu operas] tertentu harus dilakukan pemeriksaan, perbaikan atau penggantian pada komponen-komponennya.



3



Jenis Pemeliharaan Periodik • Simple Inspection (Si) • Mean Inspection (Me) • Serious Inspection (Se) Simple Inspection (Si) atau Simplified Scale Periodik Check dilakukan setiap satu tahun operasi ( ± 8000 jam operasi) Mean Inspection (Me) atau Medium Scale Periodik Check dilakukan setiap dua tahun operasi ( t 16.000 jam operasi ) Serious Inspection (Se) atau Full Scale Periodic Check atau Overhoul dilakukan setiap empat tahun aperasi (± 32.000 jam operasi)



8.000



Start



8.000



Se



8.000



Si



8.000



Me



8.000



Si



8.000 Jam



Se



4



Pemeliharaan Dalam Keadaan Beroperasi (In Service Maintenance) Pemeliharan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasi turbin. Pada umumnya, pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan kecil-kecil saja seperti pembersihan, pengukuran, pengamatan dan sebagainya pada turbin maupun peralatan bantunya.



5



Pemliharaan Rutin Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan saat turbin beroperasi diantaranya :  Pertambahan grease pada bagian- bagian yang perlu diberi grease.  Menambah minyak pelumas ke dalam tangki.  Membersihkan minyak pelumas melalui instlasi pemurni minyak pelumas  Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan memeriksa kondisi minyak pelumas  Mengencangkan baut-baut yang longgar  Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-katup.



6



Peralatan Stand by Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit cadangan/stand by, contohnya Vacum Pump, Condensate Extraction Pump dan Lubricating oil tank ventilator, apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit cadangan, maka unit cadangan dapat dipelihara seperti dalam keadaan Stop.



7



Pengaman Turbin Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan padaa saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan pengaman tersebut, banyak pabrik turbin membuat peralatan pengaman yang dapat diuji pada saat turbin beroperasi dengan cara pengujian simulasi.



Turbin Supervisory Pengamatan terhadap pengukuran yang diperoleh dari peralatan turbin supervisory harus dicatat diamati dan dievaluasi dengan teliti untuk dapat melihat gejala kerusakan yang terjadi dan tidak boleh melampau batas yang diijinkan.



8



Peralatan turbine supervisory adalah alat-alat untuk mengukur :      



Eccentricity Vibration Bearing Temperature . Speed Rotor Position Thrust Bearing Wearing



Amati juga :    



Tekanan uap perapat Tekanan minyak pelumas Temperatur minyak pelumas Kerja control valve



9



Kebersihan Kebersihan, besar pengaruhnya terhadap safety dari operasi turbin uap, oleh karenanya kebersihan yang bisa dilaksanakan ketika turbin uap beroperasi tidak boleh dilupakan. Bocoran minyak pelumas yang belum bisa dihentikan selarna turbin uap beroparasi, apabila tidak terlalu besar (misalnya hanya berapa tetesan pada tempat yang tidak berbahaya) dapat ditanggulangi sementara dengan secara rutin membersihkan bagian yang terkena tumpahan minyak tersebut. Tidak dibenarkan untuk membuang bekas lap dan kotoran lain disembarang tempat, juga sama sekali tidak diijinkan untuk menyimpan kaleng-kaleng/wadah lainnya yang berisi minyak/benda mudah terbakar disembarang tempat.



10



Pemeliharaan Dalam Keadaan Tidak Beroperasi (Outage Maintenance). Pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan pada saat Periodic Inspection (Si, Me,Se) dengan jenis pelayanan seperti pada Tabel 1.



11



Tabel : Skedul Pemeliharaan



12



Pemeliharaan Rotor Turbin Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :  Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu akhir, ambil sample untuk di analisa  Kemungkinan terjadinya keretakan  Kemungkinan terjadinya gesekan  Kerusakan akibat benda asing  Korosi dan erosi



13



14



Pemeliharaan Stator Turbin. • Periksa adanya kerak-kerak yanga menempel pada sudu tetap, bersihkan dengan sand blast apabila diperlukan. • Bersihkan kerak dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat kuningan dan sand blast bila perlu • Laksanakan pemeriksaan pada permukaan flanges upper casing dan lower casing menggunakan batu asah paling halus. • Bersihkan ulir-ulir pada baut dan mur., • Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper casing dengan lower casing • Periksa akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu.



15



• Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu tetap (seperti pada sudu putar) • Keretakan-keretakan disetiap bagian stator, termasuk pada baut-baut, diperiksa dengan cara NDT menggunakan dye penetrant atau ultrasonic test.



16



Gambar : Mengangkat dan Menurunkan Upper Casing Dengan Bantuan Guide Column



17



Pemeliharaan Bantalan Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu : bantalan journal aksial (Journal Bearing . Dan bantalan aksial (Thrust Bearing). Pemeriksaan diantaranya :



yang



perlu



dilakukan







Pengukuran clearance







Bekas kontak/gesekan antara journal dengan bearing







Goresan-goresan pada permukaan babbit (White Metal).



• Babbit yang terkelupas • Keretakan (gunakan dye penetrant) • Cacat cathodic. 18



Gambar : Thrust Bearing



19



Gambar : Shaft Raising Gear



Pengujian Pada Peralatan Proteksi Setelah pekerjaan Inspection selesai dilaksanakan perlu diadakan pengujian pada peralatan proteksi untuk menjamin agar turbin dapat dioperasikan dengan aman. Pengujian dilakukan pada : • Overspeed Trip •Low Bearing Oil Pressure Trip •Thrust Bearing Wearing Trip •Low Vacum Trip •Overspeed Trip bekerja bila putaran turbin mencapai 111 % dari putaran nominalnya., atau 3330 rpm untuk turbin yang beroperasi pada 3000 rpm.



20



•Low Bearing Oil Pressure Trip pada 0,60,65 Kg/ CmZ •Thrust Bearing Wearing Trip terjadi bila tekanan minyak ke thrust bearing turun mencapai 5,6 - 5,65 Kg/Cm z •Low Vacum Trip pada 450 - 550 mm 1lg.



21



PEMERIKSAAN BAGIAN BAGIAN TURBIN



22



23



24



25



26



27