Pemeriksaan Surfaktan Pada Air [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN SURFAKTAN PADA AIR TOURISM MEDICAL LABORATORY II



Dosen Pengampu



: apt. G.A. Md. Ratih K.R.D., S.Farm.,M.Farm.



Nama



: Ni Made Ari Mahayani



NIM



: P07134019056



Kelas/Semester



:VB



Kementrian Kesehatan RI Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Denpasar 2021



METODE ANALISA  Pada Jurnal 1 (The Composition of Surfactants in River Water and its Influence to the Amount of Surfactants in Drinking Water) Dalam penelitian ini, konsentrasi surfaktan dalam air yang tidak diolah (air permukaan sungai) dan masing-masing air yang diolah (keran dan air minum) ditentukan. Perbandingan dilakukan antara surfaktan yang ditemukan di air permukaan di kedua musim misalnya musim kemarau dan musim hujan. Menggunakan metode kolorimetri sebagai zat aktif metilen biru (MBAS) untuk surfaktan anionik dan zat aktif biru disulfin (DBAS) untuk surfaktan kationik. Absorbansi analit diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis masing-masing pada 650 nm (MBAS) dan 628 nm (DBAS). Pada penentuan surfaktan anion sebagai MBAS adanya penambahan larutan buffer basa, metilen biru dan kloroform. Sedangkan penentuan surfaktan kation sebagai DBAS adanya penambahan larutan buffer asetat, biru disulfin, dan kloroform. Konsentrasi surfaktan anion sebagai MBAS dihitung dari kurva kalibrasi dengan bahan seperti Sodium Dodecyl Sulphate (SDS). Larutan standar disiapkan pada konsentrasi yang berbeda (0,05, 0,1, 0,5, 1,0, 1,5 dan 2,0 M). Sedangkan konsentrasi surfuktan kation sebagai DBAS dihitung dari kurva kalibrasi dengan rentang konsentrasi 0-2 M dibuat menggunakan Zephiramin sebagai senyawa standar untuk surfaktan kationik.  Pada Jurnal 2 (Anionic Surfactants Levels in M’Koa Lake Water (Jacqueville, Côte d’Ivoire) Dalam penelitian ini, menentukan konsentrasi surfaktan anionik di air Danau M'Koa di kota Jacqueville (Pantai Gading). Mengunakan metode kolorimetri sebagai zat aktif metilen biru (MBAS) untuk surfaktan anionik ditentukan menggunakan Spektrometer UV (HACK-DR6000). Absorbansi fasa kloroform diukur dengan spektrofotometer ultra violet pada panjang gelombang 650 nm. Prinsip dasar dari spektrofotometri UV-Vis adalah ketika molekul mengabsorbsi radiasi UV atau visible dengan panjang gelombang tertentu, elektron dalam molekul akan mengalami transisi atau pengeksitasian dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dan sifatnya karakteristik pada tiap senyawa. Intensitas warna biru yang dihasilkan dalam fase organik merupakan ukuran dari MBAS (sebanding dengan



jumlah surfaktan). Surfaktan anion adalah salah satu dari zat yang paling penting, alami dan sintetik yang menunjukkan aktifitas dari metilen biru.  Pada Jurnal 3 (Biodegradation of Anionic Surfactants from Oilfield Detergents in Aquatic Systems) Dalam penelitian ini, biodegradabilitas surfaktan anionik dalam deterjen ladang minyak diselidiki menggunakan sampel air dari Sungai Calabar Baru dan air Keran. Deterjen yang dianalisis adalah DD-Y, DG-X, SUR-500, SW-1000 dan BioBoost. Menggunakan metode river die-away memantau zat aktif metilen biru (MBAS) surfaktan anionik digunakan untuk menentukan tingkat biodegradasi dari merek deterjen yang berbeda. Adanya penambahan larutan I M NaOH (basa), metilen biru, dan kloroform. Fenolftalein digunakan sebagai indikator. Diinkubasi pada suhu kamar selama 28 hari. Absorbansi analit diukur menggunakan Spektrofotometer UVVis masing-masing pada 650 nm. TEKNIK SAMPLING  Pada Jurnal 1 (The Composition of Surfactants in River Water and its Influence to the Amount of Surfactants in Drinking Water) Titik pengambilan sampel untuk pengambilan air yang belum diolah dipilih di sekitar desa, kota atau daerah pemukiman di sepanjang Sungai Teriang dan Sungai Pantai merupakan sumber air baku utama untuk produksi air tangki dan air minum. Untuk air olahan, sampel air diambil di rumah tangga langsung dari keran sebelum dan sesudah tangki rumah. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengumpulkan air yang belum diolah dari sungai dan air yang diolah dari air ledeng. Kedua air tersebut dikumpulkan menggunakan botol kaca yang sudah disterilkan menggunakan autoklaf dan semua sampel disimpan dalam wadah gelap pada suhu 4-10°C.  Pada Jurnal 2 (Anionic Surfactants Levels in M’Koa Lake Water (Jacqueville, Côte d’Ivoire) Tiga kampanye pengambilan sampel air Danau M'koa dilakukan pada musim iklim yang berbeda, November 2017 (musim hujan pendek), Maret 2018 (musim kemarau panjang), dan Mei 2018 (musim hujan panjang). Tiga kampanye pengambilan sampel dilakukan pada musim yang berbeda di enam (6) stasiun pengambilan sampel.  Pada Jurnal 3 (Biodegradation of Anionic Surfactants from Oilfield Detergents in Aquatic Systems)



Sampel air sungai yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Sungai Calabar Baru yang terletak sekitar 200 m di sebelah barat Universitas Port Harcourt, Nigeria sedangkan air keran diperoleh dari keran laboratorium universitas tersebut. Deterjen yang dianalisis adalah DD-Y, DG-X, SUR-500, SW-1000 dan BioBoost. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL  Pada Jurnal 1 (The Composition of Surfactants in River Water and its Influence to the Amount of Surfactants in Drinking Water) 



Keunggulan: konsentrasi surfaktan yang ditemukan dalam minuman air menurun setelah melalui proses pengolahan air, sejumlah besar surfaktan yang terdeteksi dalam air olahan (baik air tangki dan air ledeng) memberikan indikasi bahwa faktor lain mungkin berperan dalam proses eliminasi surfaktan.







Kelemahan: konsentrasi sampel air yang sesuai di sepanjang Sungai Teriang dan Sungai Pantai meningkat. Tingginya jumlah surfaktan yang diamati selama musim kemarau menunjukkan bahwa intensitas sinar matahari mungkin meningkatkan produksi surfaktan. Proses oksidasi yang dipicu oleh sinar matahari dapat menyebabkan peningkatan senyawa yang lebih hidrofilik dan meningkatkan sifat aktif permukaan senyawa organik. Hal ini menunjukkan bahwa surfaktan saat ini tidak berhasil dihilangkan melalui proses pengolahan air, sehingga dapat menimbulkan efek berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.



 Pada Jurnal 2 (Anionic Surfactants Levels in M’Koa Lake Water (Jacqueville, Côte d’Ivoire)  Keunggulan: Periode terakhir pada bulan November sesuai dengan musim hujan yang panjang (periode banjir) mengalami penurunan dikarenakan beban pencemar belum banyak sehingga oksigen masih cukup untuk membantu proses dekomposisi oleh mikroorganisme.  Kelemahan: konsentrasi tertinggi tercatat pada bulan Maret, yaitu pada musim kemarau panjang (periode debit rendah), dibandingkan dengan bulan Mei dan November. Konsentrasi rata-rata surfaktan anionik di Danau M'koa jauh di atas ambang batas yang direkomendasikan. Hasil ini menunjukkan bahwa Danau M'koa mengalami pencemaran tingkat tinggi oleh surfaktan anionik. Konsentrasi surfaktan anionik yang tinggi akan disebabkan oleh karakteristik



Danau M'koa, yang tidak memungkinkan pengenceran limbah air limbah yang cukup di sekitar daerah pembuangan. Akibatnya, nilai kekeruhan dan transparansi yang diamati menunjukkan penurunan kualitas air yang disukai oleh aktivitas antropogenik di Danau M'koa.  Pada Jurnal 3 (Biodegradation of Anionic Surfactants from Oilfield Detergents in Aquatic Systems)  Keunggulan: pada penelitian ini, kebanyakan surfaktan mudah terdegradasi oleh mikroba dalam kondisi aerobik dengan tingkat yang lebih lambat dalam kondisi anaerobik. Komposisi deterjen individu memainkan peran penting dalam tingkat biodegradasi deterjen yang diamati dalam penelitian ini sebagai akibat dari aktivitas mikroorganisme dalam sampel air.  Kelemahan: Pembuangan terus menerus ke dalam sistem perainan di manapun harus dicegah karena akan mengakibatkan proliferasi yang cepat dari pengguna deterjen di lingkungan tersebut dan mengganggu keseimbangan alam dalam ekosistem. Perlu adanya keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan untuk memastikan penggunaan deterjen ramah lingkungan di sektor migas.