Pemisahan Buah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA VIII. PEMISAHAN BIJI DARI BUAH



DISUSUN OLEH : 1. MODESTA ROMA MUTIARA L . G.



(NIM: C1011171087)



2. WILHELMINA ARINI



(NIM: C1011171108)



3. APOLONIUS AHAI



(NIM: C1011171097)



4. WILLY RISAN AULIARASTIN



(NIM: C1011171090)



5. DONATUS DODDI



(NIM: C1011171084)



6. ANDRA



(NIM: C1011171096)



KELOMPOK II KELAS C PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Benih dapat diekstraksi dari kotoran dengan cara ekstraksi basah atau kering. Selama proses ekstraksi kering, kotoran dikeringkan dan dipisah – pisah dengan memukul perlahan – lahan dalam mortar atau semacamnya, kemudian dibersihkan menggunakan silinder berputar dan penyaringan. Selama ekstraksi basah, kotoran direndam dan dicuci dalam air. Benih yang mengumpul di bagian bawah wadah kemudian dipisahkan dengan menyaringnya di bawah aliran air. Ekstraksi basah menghasilkan benih terbersih. Permasalahan pengumpulan benih dari kotoran adalah bahwa kotoran seringkali berisi campuran benih dari berbagai jenis yang akan mempersulit pemisahannya (ISTA, 2000). Benih yang telah dipisahkan dari daging buahnya, dimasukkan ke dalam wadah dan apabila perlu ditambah dengan sedikit air, wadah ditutup dan disimpan selama beberapa hari. Adapun wadah yang digunakan untuk fermentasi benih dipilih wadah yang tidak korosif terhadap asam, misalnya terbuat dari logam stainless steel, kayu ataupun plastik. Untuk mengambil biji yang terdapat di dalam buah agar dapat dijadikan benih tentunya diperlukan cara-cara yang khusus sesuai dengan jenis buah yang akan dijadikan sebagai bibit. Cara pemisahan biji pada buah yang mengandung pulp berbeda dengan pemisahan pada buah yang tidak mengandung pulp. Untuk memisahkan biji dari buah yang mengandung pulp dapat dihilangkan dengan memberi abu gosok, kapur, atau HCL pekat agar biji dapat terpisah dari pulpnya. Namun dalam penggunaanya harus berhati-hati agar tidak merusak biji yang akan kita gunakan sebagai benih. Perhitungan berapa banyak biji yang akan diperlukan dapat dihitung dari buah yang telah ditimbang. B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memahami cara pemisahan biji dari buah sekaligus untuk menghitung kebutuhan buah untuk mendapat benih 1 kg.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Benih merupakan salah satu komoditi perdagangan dan merupakan unsur baku yang mempunyai peranan penting dalam produksi pertanian. Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karenanya benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan sampai diterima oleh petani untuk ditanam. Untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang tinggi yang sesuai dengan keinginan petani,maka tidak hanya hal-hal di atas saja yang perlu diperhatikan akan tetapi pada proses pengolahan pun juga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus agar benih yang dihasilkan tetapberkualitas. Pada bagian pengolahan meliputi pembersihan benih, grading dan perlakuan benih (Coppelad,1980). Benih dari masing-masing tingkatan kemasakan yang ditanam dapat diamati karakter masaknya secara fisiologis maupun bilogis. Karakter yang diamati secara fisiologis, yaitu, daya kecambah, indeks vigor, laju pertumbuhan kecambah, jumlah daun, tinggi bibit, panjang akar, dan jumlah akar. Adapun karakter yang diamati secara biologis, yaitu ukuran buah, ukuran benih, bobot basah benih dan bobot kering benih, peresentase warna buah merah, hijau, dan kuning (Anonim, 2012). Berikut ini merupakan beberapa definisi Ekstraksi: Menurut Kuswanto (2003) ekstraksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memisahkan benih dari buah. Sedangkan menurut Kamil (1982) ekstraksi merupakan pemisahan biji dari daging buah, kulit benih, polong, kulit buah, malai, tongkol dan sebagainya dengan tujuan agar benih tersebut dapat digunakan untuk bahan tanam yang memenuhi persyaratan. Kemudian Menurut Nurhayati (1997) ekstraksi merupakan proses pengeluaran benih dari buah, polong, kerucut, kapsul atau bahan pembungkus benih lainnya. Kuswanto (2003) menyatakan bahwa berdasarkan proses ekstraksi ini buah dan polong dapat digolongkan menurut cara mengekstraksinya, antara lain: 



Cone dan polong Buah polong dikeringkan sampai pada tingkat kadar air tertentu dimana buah polong tersebut mulai terbuka. Setelah terbuka bijinya diambil dengan menggunakan tangan atau mesin khusus. Kerusakan mesin dapat dengan mudah menimbulkan kerusakan pada benih apabila terjadi terlalu banyak benturan dan getaran. Setiap famili pohon (families) dapat



berbeda dalam hal kadar air cone dan ketebalan dan struktur lapisan benih, dan ekstraksi standar dapat juga mempengaruhi famili pohon (families) tersebut secara berbeda. 



Buah kering Beberapa jenis buah akan terbuka dengan sendirinya apabila dikeringkan khususnya apabila buah tersebut dipetik pada saat yang tepat, bukan sebelum waktunya dan apalagi dengan pengeringan terlalu cepat. Beberapa benih dapat diperoleh melalui gosokan ringan atau rontok, sedangkan lainnya memerlukan bantuan mesin. Proses seperti ini dapat mengakibatkan kerusakan pada benih apabila tidak dilakukan dengan teliti.







Buah Berdaging Pada buah berdaging sebelum benih dipisahkan atau diekstraksi, buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam tipe ini adalah tanaman cabai, oyong, okra dan paria.







Buah Berdaging dan Berair Buah tipe ini, disamping berdaging juga berair misalnya ketimun, sehingga pada saat benih masak fisiologis maupun masak morfologis kandungan air benih masih sangat tinggi dan benih diselaputi oleh lendir dan saling melekat pada runag-ruang tempat biji tersususn yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Dengan demikian, sebelum benih dikeringkan lendir yang ada harus dihilangkan terlebih dahulu menggunakan zat kimia yaitu dengan difermentasikan terlebih dahulu, kemudian benih dicuci dengan air hingga bersih dan bebas dari lendir.



BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Untuk praktikum Teknologi Benih acara pemisahan biji dari buah atau ekstraksi benih dilakukan pada hari kamis, tanggal 30 November 2018, dimulai pada pukul 07.15-09.00 WIB. Praktikum dilakukan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. B. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu pisau kater, petridis, saringan teh. sedangkan bahan yang digunakan buah jambu biji dan kertas merang. C. Cara Kerja 1. Ambil satu buah, ditimbang dan dicatat beranya 2. Keluarkan isinya, dan ditampung dalam gelas beker 3. Cuci dengan air atau aquades sampai bersih, tiriskan dalam saringan teh, lalu diletakkan dalam kertas merang atau tisu. Biarkan kering angin selama 2 x 24 jam. 4. Timbang benih setelah dikering anginkan. Catat dan hitung berapa buah jika kebutuhan benih dalam 1 kg.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel hasil pengamatan praktikum



Benih



Berat buah (gram)



Berat biji (gram)



Kebutuhan (Kg)



Jambu biji



58,93



2,25



26,191



Kebutuhan 1 kg benih : Berat buah = Kebutuhan buah Berat biji



1000 gr



58,93



=



2,25



X 1000 gr



2,25 X



= 58930



X



= 58930 2,25



X



=



26191 kg



X



=



26,191 gr



Kebutuhan buah untuk 1 kg benih : =



1 kg Berat benih



= 1000 gr 2,25 gr = 444,44 buah



B. Pembahasan Proses pemisahan biji atau ekstraksi benih merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memisahkan benih dari buah. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Kuswanto (2003)bahwa ekstraksi benih merupakan pemisahan biji dari daging buah, kulit benih, polong, kulit buah, malai, tongkol dan sebagainya dengan tujuan agar benih tersebut dapat digunakan untuk bahan tanam yang memenuhi persyaratan. Tujuan dari pengekstraksian benih adalah mengurangi campuran, benih biasanya merupakan 1/5 dari total volume buah. Pengurangan campuran dapat membantu mengurangi biaya penyimpanan dan pengangkutan, mudah penanganannya, benih umumnya diuji, diberi perlakuan pendahuluan dan ditanam secara individual, sehingga perlu pemisahan benih dari buahnya, serta meningkatkan kemampuan penyimpanan (Sutopo, 2002). Dari hasil praktikum didapatkan berat jambu adalah 58,93 gram dan berat biji 2,25 gram. Berarti untuk mendapatkan benih cabai sebanyak 1 kg maka dibutuhkan buahacabaiasebanyaka26,191akgajambu.



BAB V



PENUTUP A. Kesimpulan Ekstraksi kering yang dilakukan terhadap jenis-jenis yang memilik ekstraksi basah dilakukan terhadap jenis-jenis yang memiliki daging buah yang basah seperti jambu. Pengeringan benih dimaksudkan untuk menurunkan kadar air sampai batas keseimbangan dengan udara luar disekitarnya. Jadi, kebutuhan buah untuk mendapatkan benih dalam 1 kg adalah 26,191 gr.



B. Saran Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah agar bahan praktikum agar dapat bahan yang disediakan oleh laboratorium supaya praktikum berjalan dengan lancar.



DAFTAR PUSTAKA Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta Blogspot. 2009 http://teknologibenih.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Desember 2018 Kartasapoetra, dkk., 1992. Teknologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta : Jakarta. Danuarti. 2005. Produksi Benih. http://www.ri.go.id/produkuu/produk2004. Diakses pada pada tanggal 16 Desember 2018 Kamil, J., 1984. Teknologi Benih. Angkasa Raya : Bandung.