Pemisahan Selektif Koloid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemisahan selektif Koloid Karena koloid yang berlainan mengadsorpsi zat yang berlainan pula, proses adsorsi digunakan secara meluas dalam membuang warna dan bau yang tidak disaukai dari dalam bahan-bahan tertentu, untuk pemisahan campuran-canpuran, untuk mempekatkan bijih, dalam berbagai proses pemurnian lain, cara-caranya dapat dilakukan dengan: 1.



Adsorben Padat yang efisien Topeng gas yang biasanya mengandung arang aktif , dapat dipisahkan dengan cara



arang teraktifkan. Arang teraktifkan dibuat dengan memanaskan arang dalam udara sehingga lebih dari separuhnya habis terbakar. Akan tertinggal kerangka karbon yang berpori, sehingga dapat mengadsorpsi. Arang teraktifkan juga digunakan untuk membuang kotoran yang bau, citarasa dan sifat-sifat lain yang tidak disukai. Contohnya dapat menyerap asap berbahaya seperti asam sigaret yang mengandung CO2, CO, H2O. Dengan pengaktifan arang asap-asap dapat teradsorpsi. 2.



Pengendapan aerosol Proses yang sering digunakan untuk menghancurkan asap atau aerosol lain yaitu



dengan metoda koagulasi listrik dari Cottrell. Asap itu dialirkan pada melewati ujung-ujung tajam yang bernuatan pada potensial tinggi (20.000 – 75.000 V). Ujung-ujung ini mendiscas elektron berkecepatan tinggi yang mengionkan molekul-molekul dalam udara. Partikel asap mengadsorpsi ion-ion poisitif dan menjadi sangat bermuatan sehingga ditarik dan diikat oleh elektroda yang bermuatan sebaliknya. Pengendapan-pengendapan digunakan dalam industri untuk menyingkirkan partikel-pertikel pencemar dari dalam gas buangan, dan untuk memulihkan zat padat yang tertumbuk halus agr tidak ikut terbuang. 3.



Kromatografi Jika suatu campuran zat dilewatkan suatu bahan pengadsorpsi, komponen-komponen



campuran akan terpisah akibat adanya perbedaan dalam adsorpsi. Zat yang dipisahkan secara ini adalah zat berwarna, sehingga proses ini disebut pemisahan kromatografi. Adsorpsi dapat dapat merupakan pengolahan yang lembut yang tidakl merusak molekul rapuh dari sistemsitem kehidupan. Komatrografi cairan merupakan suatu proses dimana suatu cairan yang bergerak digunakan untuk mengangkut zat-zat melewati suatu permukaan adsorben. Suatu larutan darin dua zat terlarut merayap naik melewati pori-pori kertas isap berdasarkan daya sersap kapiler. Dalam suatu bentuk lain, suatu larutan merembes kebawah melewati suatu kolom yang berisi partikel padat terbubuk halus seperti pati atau alumunium oksida. Komponen yang paling kuat teradsorpsi akan bergerak paling lambat sepanjang kertas atau



kolom tersebut. Jika berwarna akan mudah diamati, namun jika tidak berwarna dapat diamati dengan ditaruh dibawah lampu ultraviolet, atau diolah dengan bahan pengembang yang akan pereaksi membentuk senyawa yang berwarna. Komatografi gas merupakan fase gas untuk mengangkut zat-zat melalui permukaan adsorben. Metode ini digunakn untuk memisahkan dan memurnikan sejumlah kecil gas atau cairan. Campuran gas atau cairan dilewatkan melalui suatu kolom pengadsorpsi. Sesuatu gas pengemban, seperti helium, digunakan untuk menggerakan uap-uap itu melewati kolom. Karena daya hantar panas berbagai zat sangat berbeda, adanya gas campuran gas pengemban akan mudah terdeteksi. Ketika gas-gas telah terpisah-terpisah diarahkan bergiliran ke luar dari ujung kolom, gas-gas ini dapat ditampung dalam wadah yang terpisah. 4.



Dialisis Dialis merupakan pemisahan ion dari koloid dengan difusi lewat pori-pori suatu



selaput semipermeabel. Dialisis digunakan untuk memurnikan sol koloid. Penerapannya biasa digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak bekerja. Suatu fungsi ginjal yang pokok yaitu membuang produk buangan metabolisme alamiah, seperti urea dan krematin dari dalam darah. Beberapa orang menggunakan perawatan dialis secara teratur



agar



membantu



ginjalnya menyaring produk buangan tersebut. Kesetabilan Sistem Koloid Koloid karbon dalam air begitu setabil sehingga penampilannya tidak berubah kirakira sekitar 30 tahun. Dalam semua koloid gas dan dalam kebanyakan koloid cairan, partikelpartikel terdispersi mempunyai rapatan lebih tinngi dari pada padatan pendispersi. Cara yang biasa digunakan untuk penstabilkan partikel koloid yaitu denagn mengadsorpsi suatu lapisan ion. Partikel yang sama muatannya akat terstabilkan karena mereka saling menolak , bukannya bergabung membentuk agregat yang lebih besar. Cara lainnya yaitu dengan mengadsorpsi suatu lapisan molekul. Zat-zat yang teradsorpsi seperti sabun, merupakan koloid juga. Koloid yang bertindak sebagai pensetabil disebut koloid protektif. Koloid protektif terutama efektif dalam menstabilkan koloid cair dalam cair, yang disebut emulsi. Susu merupakan suatu emulsi butiran lemak dalam air, dengan kasein, suatu protein bertindak sebagai bahan penstabil. Mayones adalah suatu emulsi, suatu lemak cair dalam air, dengan kuning telur bertindak sebagai bahan penstabil. Gilatin digunakan sebagai suatu koloid protektif dalam membuat eskrim untuk mencegah pembentukan partikel besar gula ataupun es.



Kadang-kadang diinginkan agar suatu koloid tidak stabil, bila endapan yang terbentuk terdiri dari bubuk yang sangat halus. Debgan mengendalikan kondisi, diusahakan agar partikel-partikel itu bergabung sehingga membentuk endapan agar mudah disaring. Jika endapan semacam itu dicuci dengan tidak tepat, dapat terjadi peptisai, yaitu endapan tersebut terdispersi menjadi partikel-partikel koloid kecil. (Keenan Charles W, dkk. Diterjemahkan oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Ph.D.D. Ilmu Kimia untuk Universitas. 1984 : 460465).



Daftar Pustaka Keenan Charles W, dkk, terjemah Aloysius Hadyan Pudjaatmaka, Ph.D. 1984. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta : ERLANGGA