Pendidikan Karakter Kel.1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “HAKIKAT MANUSIA” Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter yang dibina oleh Baiq Rina Amalia, M.Pd



OLEH 1. BAIQ HANUM EKAYANTI



: 18081001



2. IRFAN UMBU ALI SANGGORE



: 18081002



3. NUNUNG DAMAYANTI



: 18081003



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM 2019



1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT serta segala rahmat, berkah,dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia”. Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai persfektif islam dan juga memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihakpihak yang sudah membantu guna penyusunan makalah ini. Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.



Mataram, 30 September 2019



Penyusun



2



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ............................................................................



i



KATA PENGANTAR ..........................................................................



ii



DAFTAR ISI .........................................................................................



iii



BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................



1



A. Latar Belakang ...........................................................................



1



B. Rumusan Masalah ......................................................................



1



C. Tujuan ........................................................................................



1



BAB II. PEMBAHASAN .....................................................................



3



A. Pengertian Hakikat Manusia ......................................................



3



B. Manusia Sebagai Makhluk Tuhan ..............................................



4



C. Manusia Sebagai Makhluk Individu ..........................................



6



D. Manusia Sebagai Makhluk Sosial ..............................................



7



E. Manusia Sebagai Makhluk yang Unik dan Multidimensi ...........



8



BAB III. PENUTUP .............................................................................



10



A. Kesimpulan ................................................................................



10



B. Saran ...........................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Manusia adalah salah satu ciptaan Allah yang paling sempurna. Diciptakan dari saripati tanah yang kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah hingga akhirnya menjadi wujud yang sekarang ini. Salah satu kesempurnaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain ialah adanya akal dan nafsu. Dua hal inilah yang membuat manusia dapat berpikir, bertanggung jawab, serta memilih jalan hidup, kelebihan-kelebihan ini seperti yang dijelaskan pada QS Al-Isra 70. Selain itu ada kelebihan lain yang dimiliki oleh manusia sehingga membuat manusia berbeda dari sesama manusia, yaitu hati. Jika hati manusia kotor, derajatnya tentu akan sangat rendah di mata Allah SWT. Namun sebaliknya jika hatinya bersih dari segala perbuatan yang kotor maka tentu derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT. Sebagai makhluk Tuhan tentu manusia selain memiliki hak juga memiliki kewajiban. Kewajiban yang utama adalah beribadah kepada Allah SWT yang merupakan tugas pokok dalam kehidupan manusia hingga apapun yang dilakukan manusia harus sesuai dengan perintah Allah SWT. Adapun tanggung jawab manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini adalah sebagai khalifatullah dan sebagai abdi/hamba Allah.



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu hakikat manusia ? 2. Bagaimana Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan ? 3. Bagaimana manusia sebagai mahluk individu ? 4. Bagaimana manusia sebagai mahluk sosial ? 5. Bagaimana manusia sebagai mahluk yang unik dan multidimensi (jasmani, rohani, intelek, personal, dan sosial) ?



4



C. Tujuan 1. Mampu mengetahui pengertian hakikat Manusia 2. Mampu mengetahui Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan 3. Mampu mengetahui manusia sebagai mahluk individu 4.



Mampu mengetahui manusia sebagai mahluk sosial



5. Mampu mengetahui manusia sebagai mahluk yang unik dan multidimensi (jasmani,rohani,intelek,personal,dan sosial).



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Hakikat manusia Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenarbenarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Sedangkan manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari. Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai). Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak nampak). Behavior yang menganalisis perilaku yang nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek. Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir, memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia. Hakikat manusia merupakan makhluk yang memiliki 3 unsur yaitu roh, nafsu dan rasio, dimana roh merupakan simbol kebaikan, nafsu sebagai



6



simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut kemudian dikontrol dan dikendalikan oleh rasio/akal (plato). Hakikat manusia adalah mahluk yang memiliki sifat sosial, individualitas, dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan tujuan dari kehidupan manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar dan tujuan setiap orang dan kelompoknya. Dengan keberadaan sifat itu pula maka setiap manusia akan saling membutuhkan, saling membantu, dan saling melengkapi dan juga selalu berintraksi dengan manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya (Umar,1994). Hakikat manusia adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain (Thomas,2012). Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai dengan keberadaan kontrak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu sendiri tidak dapat menjalani kehidupannya secara sendiri-sendiri,sehingga harus saling menghargai antar sesama dan saling menjaga hak-hak satu sama lain .



B. Manusia sebagai Makhluk Tuhan Hakikat manusia sebenarnya adalah makhluk multidimensiaonal karena banyaknya definisi tentang manusia. Menurut pandangan Notonegoro mengenai hakikat manusia dilihat dari kedudukan kodratnya, manusia terdiri atas dua unsur yakni sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri sekaligus sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri, manusia dalam batas-batas tertentu memiliki



kemauan bebas (free-will) yang



menjadikan manusia memiliki kemandirian dan kebebasan. Sebagai makhluk Tuhan, manusia tidak bisa melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Tuhan (takdir-Nya). Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa paling sempurna



dibandingkan



dengan



makhluk



lainnya.



Karena



manusia



mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak harus dilakukan, dan kita bisa



7



memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya. 1. Kodrat manusia Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami yang melekat padanya. 2. Harkat manusia Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 3. Martabat manusia Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebih terhormat dibandingkan dengan makhluk lainnya. 4. Hak asasi manusia Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan. 5. Kewajiban manusia Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban manusia adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekuensi manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai hak-hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari. C. Manusia Sebagai Makhluk Individu



8



Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia, demikian pendapat Dr. A. Lysen. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun, secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apa pun. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Kegiatan manusia tidak semata-mata dilakukan oleh jasmaninya, tetapi juga aspek rohaninya. Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan, yaitu: 1. Pandangan natvistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu sematamata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuannya. 2. Pandangan empiristik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu sematamata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik. 3. Pandangan konvergensi, yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor dari individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan diciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bisa tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan sebelumnya. Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham



9



individualisme. Paham individualisme menekankan pada kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan orang per orang.



D. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak dapat hidup sendiri. Ia menjalani hidupnya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan



tangan,



bisa



berkomunikasi



atau



bicara,



dan



bisa



mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu: 1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. 2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain 3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. 4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya: 1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum 2. Hasrat untuk membela diri 3. Hasrat untuk mengadakan keturunan Dari keinginan untuk memperoleh keinginan hidupnya secara mudah itu maka timbulah dalam diri manusia suatu dorongan untuk hidup bersama



10



dalam masyarakat. Sejak manusia dilahirkan ia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu: 1. Keinginan untuk menjaid satu dengan manusia di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingya Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah sosialisme. Sosialisme memberi nilai lebih pada manusia sebagai makhluk sosial. Sosialisme amerupakan reaksi atas sitem liberalisme yang dilahirkan oleh paham individualisme, namun sosialisme dalam bentuk ekstern dapat berkembang ke ara komunisme. Dalam komunisme, hak milik individu dihapuskan, diganti menjadi kepemilikan bersama. Komunisme berpandangan bahwa semua orang mendaapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun begitu, baik sosialisme maupun komunisme bertujuan sama, yaitu ingin membentuk masyarakat sosialis



E. Manusia sebagai makhluk yang unik dan multidimensi (jasmani, rohani, intelek, personal, dan sosial) Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk memebedakan yang salah satu dan yang benar serta menganilisi sesuatu kemampuannya tergantung pengalaman dan tigkat pendidikan pemiliknya. Akal berfungsi untuk mengigat menyimpulkan, menganalisa menilai apakah sesuai benar atau alah Jasmani adalah berhubungan dengan kesehatan dan rekreasi fisik, yang memberi sanggupan untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembeda fisik yag layak Rohani adalah sesuatu hal yang berasa diatas moral. Rohani dikaitkan dengan hati, kalbu, jiwa, mental, fikiran dan sebagainya yang mewujudkan sebagai suatu unsur pribadi manusia yang paling unik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindra. Tetapi gejala dalam kerjanya dapat dirasakan misalnya : menangkap dan menyimpan pengertian, mengingat , berpikir, berkemahuan, rindu, sedih, gembira, dan sebagainya



11



Intelektual dalam KBBI diartikan kecerdasab, berakal, dn berfikir jernih dalam ilmu pengetahuan. Menurut Gunarsa intelektual merupakan suatu



kumpulan



kemampuan



seseorang



untuk



meperoleh



ilmu



pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungan dengan lingkungan dan maslah-maslah yang timbul.



12



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan dalam bentuk paling sempurna. Manusia adalah makhluk spiritual yang akan menjalani fase-fase peristiwa kehidupan baik sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati. Spiritual merupakan aspek non fisik yang mampu memberikan kekuatan manusia untuk lebih dari sekedar hidup. Jadi manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan sebagaimana juga makhluk-makhluk yang lain di muka bumi ini dan setiap makhluk yang dijadikan itu memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan ia dengan makhluk lainnya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk utama dalam dunia alami, makhluk yang berkemauan bebas, makhluk yang sadar dan sadar diri, kreatif, idealis, serta makhluk moral. Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil ( jadi bukan hanya gradual ) membedakan manusia dari hewan.



B. Saran Sebagai civitas akademik yang berpendidikan, sebaikya mahasiswa memahami pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di dunia pendidikan.



13



DAFTAR PUSTAKA



Herimanto,dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar: PT Bumi Aksara; Jakarta Timur Lickona Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Kreasi Wawancara: Jakarta Munib, Achmad. 2010.Pengantar Ilmu Pendikan. Semarang: Unnes Press.



Nasrul, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. UNP press: Padang Tirtarahardja, Umar. 1994. Pengantar Pendidikan. Departement Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta Wattimena, Reza . 2010. Membongkar Rahasia ; Telaah



Lintas peradaban



(Filsafat Timur dan Filsafat Barat). Kanisius : Yogyakarta.



14