Penentuan Kadar Vitamin C [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KELOMPOK 3 1. Yen Elvince 2. Ferina Yollanda 3. Rahma Dita 4. Deanie Azwar 5. Nanda Gusria 6. Tsuraya Zafira 7. Ilza Wahyuni PENENTUAN KADAR VITAMIN C (OKSIDIMETRI I) A. Prinsip Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C memiliki rumus molekul C6H8O6



Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Sumber dari vitamin C adalah buah dan sayur terutama yang segar. Fungi dari vitamin C untuk tubuh yaitu :



1. Antioksidan (melawan radikal bebas) 2. Sintesis Kolagen (membantu penyusun jaringan ikat, tulang rawan, matriks tulang, dan dentin pada gigi. 3. Koenzim Penentuan kadar vitamin C (asam askorbat) dengan metode oksidimetri 1 Cara penetapan asam askorbat yang paling baik adalah yang didasarkan atas reduksi 2,6diklorofenol indofenol oleh asam askorbat.2Asam askorbat (bisa berasal dari sari jeruk manis, tomat, dan lain-lain) yang akan menjadi sampel akan mereduksi 2,6 diklofenol indofenol dengan titrasi yang ditandai dengan titik akhir titrasi berupa warna merah mudah pada sampel dalam kondisi asam. Tetapi sampel harus diencerkan terlebih dengan menggunakan asam metafosfat (HPO3)



sebagai



pelarut



nya.



Pengenceran



dengan



metafosfat



ini



bertujuan



untuk



mencegah/mengurangi terjadinya oksidasi dengan enzim-enzim atau lainnya ( salah satu karakteristik air mudah mengalami oksidasi) atau pun untuk memisahkan vitamin C yag terikat pada protein jika sampel ada mengandung protein. Indofenol atau 2,6 diklorofenol indofenol sering juga disebut “dye” yang berwarna biru di dalam larutan basa dan merah di dalam larutan asam direduksi oleh asam askorbat membentuk dehidroasam askorbat dan indofenol tereduksi yang tidak berwarna. Reaksi ini merupakan reaksi kuantitatif dan spesifik untuk asam askorbat di dalam larutan dengan kisaran pH 1 – 3.5



B. Prosedur Kerja 1. Siapkan sampel asam askorbat berupa sari jeruk nipis yang akan diukur kadar vitamin C didalamnya. Sampel ditimbang beratnya misalnya sebesar 20 ml. 2. Setelah itu sampel dimasukkan kedalam labu ukur kemudian encerkan dengan menggunakan HPO3 (Asam fosfat) . Catatan jika sampel berbentuk sari buah/makanan padat/semi padat : 



Sari Buah : pipet 10 – 20 ml sampel ke dalam labu ukur 100 ml, encerkan dengan HPO3 3% sampai tanda tera. Saring atau sentrifuse.







Makanan padat atau semi padat : Timbang 100 gram sampel, aduk dengan 50 – 60 ml HPO3 3% dalam blender, encerkan sampai volume 100 ml dengan HPO3 3%. Saring atau sentrifuse



3. Lalu homogenkan sampai tercampur rata semuanya. Setelah itu pipetkan sampel dari labu ukur yang telah dihomogenkan, pipetkan sebanyak 2-10 ml, misalkan sebanyak 3 ml masukkan ke dalam erlemeyer. 4. Isi biuret dengan larutan 2,6 diklorofenol-indofenol untuk pentitrasi. Titrasikan dye tersebut dengan sampel yang berada pada erlemenyer. 5. Titrasi dilakukan dengan perlahan-lahan sampai titik akhir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah muda. Tulis volume titrasi (titer) Pada percobaan akan terjadi :



Asam askorbat + Dye (2,6 diklorofenol indofenol)



Dye (merah muda) + dehydro asam askorbat



C. Perhitungan Menentukan Kadar Vitamin C Dari percobaan diatas didapatkan rumus : Kadar Vitamin C =



titer x faktor dye x volume ekstrak total x 100 VxB



Keterangan : Titer



= volume titik akhir titrasi (ml)



Faktor dye



=



0,5 ml titer



Volume ekstrak total = volume pengenceran pada labu ukur yang dihomogenkan (ml) V (ml)



= Volume ekstrak yang digunakan untuk penetapan (pemipetan)



B ( gr atau ml)



= Berat/volume sampel yang digunakan untuk penetapan



Contoh Soal : Dalam sebuah percobaan yang aka menentukan kadar vitamin C pada sari jeruk manis dengan volume sampel 11 ml, diencerkan dengan HPO3 3% sampai tanda tera. Setelah melakukan titrasi dapat diketahui titernya sebnyak 3,5 ml dan volume ekstrak yang digunakan 3 ml serta volume ekstrak total sampel sebesar 20 ml, berapakah kadar vitamin C dalam sampel tersebut? Diketahui : Titer



= 3,5 ml



Faktor dye



= 0,5/3,5 = 0,14 ml



Volume sampel



= 11 ml



Volume ekstrak



= 3 ml



Volume ekstrak total = 20 ml Kadar vitamin C ? Jawab : Kadar Vitamin C



=



titer x faktor dye x volume ekstrak total x 100 % VxB



=



3,5 x 0,14 x 20 3 x 11



=



9,8 33



= 0,3 x 100 % = 30 %